• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGALIHAN HAK CIPTA ATAS BUKU

D. Wakaf

110 Hukum Hak Cipta: Model Fair Use/Fair Dealing Hak Cipta Atas Buku (2) Terhadap anak angkat yang tidak menerima wasiat diberi wasiat

wajibah sebanyak-banyaknya 1/3 dari harta warisan orang tua angkatnya.

Pengalihan hak cipta atas buku dapat dilakukan dengan wasiat dengan memerhatikan ketentuan dalam KUH Perdata di atas dan apabila dikehendaki dapat disesuai dengan hukum Islam. Melalui mekanisme hukum Islam, wasiat memerhatikan ketentuan-ketentuan sebagaimana tertuang dalam huruf a s.d huruf o di atas.

yang wajib didaftarkan pada Menteri melalui Kantor Urusan Agama atau perwakilan BWI (Badan Wakaf Indonesia) yang ada di provinsi atau kabupaten/kota, guna memperoleh tanda bukti pendaftaran Nazhir.

Ketentuan mengenai syarat yang harus dipenuhi oleh Nazhir dan tata cara pendaftaran, pemberhentian dan pencabutan status Nazhir serta tugas dan masa bakti Nazhir dimaksudkan untuk memastikan keberadaan Nazhir serta pengawasan terhadap kinerja Nazhir dalam memelihara dan mengembangkan potensi harta benda wakaf46.

Dalam melaksanakan tugas, Nazhir dapat menerima imbalan dari hasil bersih atas pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf yang besarnya tidak melebihi 10% (sepuluh persen)47. Nazhir mempunyai tugas48:

1. Melakukan pengadministrasian harta benda wakaf;

2. Mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi, dan peruntukannya;

3. Mengawasi dan melindungi harta benda wakaf;

5. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Badan Wakaf Indonesia.

Ketentuan mengenai ikrar wakaf baik secara lisan maupun tertulis yang berisi pernyataan kehendak Wakif untuk berwakaf kepada Nazhir memerlukan pengaturan rinci tentang tatacara pelaksanaannya dan harta benda wakaf yang akan diwakafkan. Ikrar wakaf diselenggarakan dalam Majelis Ikrar Wakaf yang dihadiri oleh Wakif, Nazhir, dua orang Saksi serta wakil dari Mauquf Alaih apabila ditunjuk secara khusus sebagai pihak yang akan memperoleh manfaat dari harta benda wakaf berdasarkan kehendak Wakif. Kehadiran Mauquf Alaih dianggap perlu agar pihak yang akan memperoleh manfaat dari peruntukan harta benda wakaf menurut kehendak Wakif dapat mengetahui penyerahan harta benda wakaf oleh Wakif kepada Nazhir untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan prinsip ekonomi syariah49.

46Lihat Penjelasan PP No 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

47Pasal 12 UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

48Pasal 11 UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

49Lihat Penjelasan PP No 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

112 Hukum Hak Cipta: Model Fair Use/Fair Dealing Hak Cipta Atas Buku Sesuai dengan UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf yang tidak memisahkan antara wakaf ahli yang pengelolaan dan pemanfaatan harta benda wakaf terbatas untuk kaum kerabat (ahli waris) dengan wakaf khairi yang dimaksudkan untuk kepentingan masyarakat umum sesuai dengan tujuan dan fungsi wakaf, maka pernyataan kehendak Wakif dalam Majelis Ikrar Wakaf harus dijelaskan maksudnya, apakah Mauquf alaih adalah masyarakat umum atau untuk karib kerabat berdasarkan hubungan darah (nasab) dengan Wakif. Ini berarti bahwa pengaturan mengenai wakaf berlaku baik untuk wakaf khairi maupun wakaf ahli.

Peruntukan wakaf untuk Mauquf alaih tidak dimaksudkan untuk pemanfaatan pribadi melainkan untuk kesejahteraan umum sesama kerabat secara turun temurun. Dengan demikian berbagai keterangan yang dimuat dalam akta ikrar wakaf sebagai dokumen penting dalam pengelolaan wakaf dapat menjadi acuan penting bagi semua pihak50.

Wakaf dilaksanakan dengan memenuhi unsur wakaf sebagai berikut51 1. Wakif;

2. Nazhir;

3. Harta benda wakaf;

4. Ikrar wakaf;

5. Peruntukan harta benda wakaf;

6. Jangka waktu wakaf.

Harta benda wakaf hanya dapat diwakafkan apabila dimiliki dan dikuasai oleh Wakif secara sah52. Macam-macam harta benda wakaf, terdiri dari benda tidak bergerak dan benda bergerak53.

1. Benda tidak bergerak, meliputi54:

a. Hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku baik yang sudah maupun yang belum terdaftar;

b. Bangunan atau sebagian bangunan yang berdiri diatas tanah;

50Lihat Penjelasan PP No 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

51Pasal 6 UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

52Pasal 15 UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

53Pasal 16 ayat (1) UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

54Pasal 16 ayat (2) UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

c. Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah;

d. Hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. Benda tidak bergerak lainnya sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Benda bergerak, meliputi55: a. Uang;

b. Logam mulia;

c. Surat berharga;

d. Kendaraan;

e. Hak kekayaan intelektual;

f. Hak sewa;

g. Benda bergerak lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti mushaf, buku dan kitab.

Jenis harta benda wakaf untuk benda bergerak dibedakan pula menjadi benda bergerak selain uang dan benda bergerak berupa uang56. Benda bergerak karena sifatnya yang dapat diwakafkan meliputi57: 1. Kapal58;

2. Pesawat terbang59; 3. Kendaraan bermotor;

4. Mesin atau peralatan industri yang tidak tertancap pada bangunan;

5. Logam dan batu mulia; dan/atau

6. benda lain yang tergolong sebagai benda bergerak karena sifatnya dan memiliki manfaat jangka panjang.

55Pasal 16 ayat (3) UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

56Lihat Pasal 15 PP No 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

57Pasal 20 PP No 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

58Kapal dengan bobot di bawah 20 ton termasuk dalam kategori benda bergerak, sedangkan kapal dengan bobot di atas 20 ton termasuk dalam benda tidak bergerak. Lihat Penjelasan Pasal 20 huruf a PP No 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

59Yang dimaksud dengan “pesawat terbang” termasuk helikopter dan jenis pesawat terbang lainnya. Lihat Penjelasan Pasal 20 huruf b PP No 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

114 Hukum Hak Cipta: Model Fair Use/Fair Dealing Hak Cipta Atas Buku Benda bergerak selain uang karena peraturan perundang-undangan dapat diwakafkan sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah sebagai berikut60:

1. Surat berharga yang berupa:

a. Saham;

b. Surat Utang Negara; dan/atau

c. Surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang.

2. hak atas kekayaan intelektual yang berupa:

a. Hak cipta;

b. Hak merek;

c. Hak paten;

d. Hak desain industri;

e. Hak rahasia dagang;

f. Hak sirkuit terpadu;

g. Hak perlindungan varietas tanaman; dan/atau h. Hak lainnya.

3. Hak atas benda bergerak lainnya yang berupa:

a. Hak sewa, hak pakai hasil atas benda bergerak; atau

b. Perikatan, tuntutan atas jumlah uang yang dapat ditagih atas benda bergerak

Ikrar wakaf dilaksanakan oleh Wakif kepada Nazhir di hadapan PPAIW (Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf) dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi61. Ikrar wakaf dinyatakan secara lisan dan/atau tulisan serta dituangkan dalam akta ikrar wakaf oleh PPAIW. Dalam hal Wakif tidak dapat menyatakan ikrar wakaf secara lisan atau tidak dapat hadir dalam pelaksanaan ikrar wakaf karena alasan yang dibenarkan hukum, Wakif dapat menunjuk kuasanya dengan surat kuasa yang diperkuat oleh 2 (dua) orang saksi62. Kemudian untuk dapat melaksanakan ikrar wakaf, Wakif atau kuasanya menyerahkan surat dan/atau bukti kepemilikan

60Pasal 21 PP No 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

61Pasal 17 ayat (1) UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

62Pasal 18 UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

atas harta benda wakaf kepada PPAIW63. Saksi dalam ikrar wakaf harus memenuhi persyaratan64:

1. Dewasa;

2. Beragama Islam;

3. Berakal sehat;

4. Tdak terhalang melakukan perbuatan hukum.

Ikrar wakaf paling sedikit memuat65: 1. Nama dan identitas Wakif;

2. Nama dan identitas Nazhir;

3. Data dan keterangan harta benda wakaf;

4. Peruntukan harta benda wakaf;

5. Jangka waktu wakaf.

Pengalihan hak cipta atas buku pada mekanisme wakaf harus memenuhi unsur-unsur wakaf (di mana apabila tidak memenuhi salah satu unsur wakaf saja maka wakaf menjadi batal). Unsur-unsur itu antara lain: Wakif, Nazhir, harta benda wakaf, ikrar wakaf, peruntukan harta benda wakaf, jangka waktu wakaf.

Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Wakif

Wakif merupakan pihak yang mewakafkan harta benda miliknya.

Dalam konteks ini adalah Pencipta atau ahli warisnya yang mewakafkan kepada Nazhir untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai dengan peruntukkannya. Dengan merujuk pada definisi Wakaf dalam Pasal 1 angka 1 UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf bahwa wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah, maka dari itu HKI, khususnya Hak Cipta dan lebih khusus lagi untuk hak cipta buku

63Pasal 19 UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

64Pasal 20 UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

65Pasal 21 UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

116 Hukum Hak Cipta: Model Fair Use/Fair Dealing Hak Cipta Atas Buku yang diwakafkan akan memiliki fungsi sosial dan digunakan untuk kepentingan ibadah dan/atau kesejahteraan umum.

2. Nazhir

Nazhir merupakan pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif untuk dikembangkan dan dikelola sesuai dengan peruntukannya.

Nazhir dalam hal menerima wakaf HKI harus memahami esensi HKI yang walaupun mempunyai nilai ekonomi tetapi karena telah diwakafkan maka HKI tersebut hanya memiliki fungsi sosial atau dalam hal ini diperuntukan hanya untuk kepentingan ibadah dan/atau kesejahteraan umum. Maka dari itu, pemahaman mengenai konsep HKI dan wakaf menjadi penting bagi nazhir dikarenakan pemanfaatan harta benda wakaf yang berupa HKI jangan sampai melenceng dari koridor wakaf.

3. Harta Benda Wakaf

Harta benda wakaf adalah harta benda yang memiliki daya tahan lama dan/atau manfaat jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi menurut syariah yang diwakafkan oleh Wakif. Harta benda yang diwakafkan oleh Wakif adalah Hak Cipta yang ia miliki. Baik miliknya secara langsung maupun hasil dari warisan. Hak ekonomi dialihkan dengan cara wakaf kepada Nazhir untuk digunakan sebagaimana harta benda wakaf. Hak moral masih melekat pada Wakif yakni Pencipta.

4. Ikrar Wakaf

Ikrar wakaf adalah pernyataan kehendak Wakif yang diucapkan secara lisan dan/atau tertulis kepada Nazhir untuk mewakafkan harta benda miliknya. Ikrar wakaf dilakukan oleh Pencipta atau ahli warisnya kepada Nazhir dan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi.

Setelah memenuhi rukun wakaf maka ikrar wakaf ini dilaksanakan dan penguasaan beralih kepada Nazhir. Pencipta kehilangan penguasaannya (hak ekonomi) atas Ciptaannya karena dikuasai dan dikelola oleh Nazhir sebagaimana harta wakaf. Wakaf sah apabila dilaksanakan menurut syariah66 dan wakaf yang telah diikrarkan tidak dapat dibatalkan67.

66Lihat Pasal 2 UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

67Lihat Pasal 3 UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

5. Peruntukan Harta Benda Wakaf

Wakaf bertujuan memanfaatkan harta benda wakaf sesuai dengan fungsinya68. Wakaf berfungsi mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum69.

Hak Cipta walaupun mempunyai nilai ekonomi dan individual ketika dialihkan melalui mekanisme wakaf maka sifat yang demikian itu akan hanya memiliki fungsi sosial. Peruntukan harta benda wakaf, adalah sebagaimana berikut70

a. Sarana dan kegiatan ibadah;

b. Sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan;

c. Bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu, beasiswa;

d. Kemajuan dan peningkatan ekonomi umat dan/atau

e. Kemajuan kesejahteraan umum lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah dan peraturan perundang-undangan.

Harta benda yang sudah diwakafkan dilarang71: a. dijadikan jaminan;

b. disita;

c. dihibahkan;

d. dijual;

e. diwariskan;

f. ditukar; atau

g. dialihkan dalam bentuk pengalihan hak lainnya.

Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf dapat dilakukan dengan cara membangun perkantoran, pertokoan, swalayan, hotel, rumah sakit, apartemen, rumah sewaan, tempat wisata, dan/atau usaha lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan peraturan perundang-undangan72.

68Lihat Pasal 4 UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

69Lihat Pasal 5 UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

70Lihat Pasal 22 UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

71Lihat Pasal 40 UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

72Lihat Penjelasan Pasal 45 ayat (1) PP No 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

118 Hukum Hak Cipta: Model Fair Use/Fair Dealing Hak Cipta Atas Buku

6. Jangka Waktu Wakaf

Jangka waktu yang dimaksud adalah jangka waktu terbatas (muaqqat) atau tidak terbatas (muabbad). Jangka waktu wakaf untuk hak cipta dapat untuk selama waktu tertentu dan dibatasi perlindungan hukum wakaf hak cipta tersebut mengikuti jangka waktu perlindungan hak cipta yang diatur di dalam UU No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

Perlindungan hukum wakaf terhadap hak cipta tetap memperhatikan peruntukan harta benda wakaf.

Dalam dokumen Untitled - Research and Publication (Halaman 125-133)