PETA KONSEP :
TUHAN YANG MAHA ESA DAN
KETUHANAN TUHAN YANG MAHA ESA DAN
KETUHANAN
Filsafat Ketuhanan Dalam Islam
Filsafat Ketuhanan Dalam Islam
BerdasarkanAl- Qur’an dan Hadist BerdasarkanAl- Qur’an dan Hadist
Berdasarkan Spekulasi Berdasarkan
Spekulasi
Pengertian Iman dan Ketaqwaan Pengertian Iman
dan Ketaqwaan
Iman Iman
Taqwa Taqwa
Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan
modern Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan
modern
FILSAFAT KETUHANAN
Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran
tentang Tuhan dengan pendekatan
akal budi, yaitu memakai apa yang
disebut sebagai pendekatan
filosofis. Bagi orang yang menganut
agama tertentu (terutama agama
Islam, Kristen, Yahudi), akan
menambahkan pendekatan wahyu
di dalam usaha memikirkannya.
PEMBAGIAN FILSAFAT
KETUHANAN DALAM ISLAM
FILSAFAT KETUHANAN
ISLAM
FILSAFAT KETUHANAN
ISLAM
Filsafat ketuhanan berdasarkan Al- Qur’an dan Hadits Filsafat ketuhanan
berdasarkan Al- Qur’an dan Hadits
Filsafat Tuhan berdasarkan
spekulasi
Filsafat Tuhan berdasarkan
spekulasi
FILSAFAT KETUHANAN BERDASARKAN AL QUR’AN DAN HADITS
Menurut para mufasir (ahli agama), melalui hadis Al- Qur’an (Al-’Alaq [96]:1-5), Tuhan menunjukkan dirinya sebagai pengajar manusia. Tuhan mengajarkan manusia berbagai hal termasuk diantaranya konsep ketuhanan.
Selain itu menurut Al-Qur’an sendiri, pengakuan akan Tuhan telah ada dalam diri manusia sejak manusia pertama kali diciptakan (Al-A’raf [7]:172).
FILSAFAT TUHAN BERDASAR SPEKULASI
Spekulasi adalah membuat suatu keputusan dengan pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki dan
keyakinan untuk mendapatkan yang diinginkan, dengan pemikiran yang matang walaupun kadang hasil yang
diterima tidak sesuai harapan
Pendekatan yang bersifat spekulatif untuk menjelaskan konsep Tuhan juga bermunculan mulai
dari berfikir rasional hingga agnostisisme (ada teorinya) dan lainnya dan juga ada sebagian yang bertentangan dengan konsep tauhid.
DALIL WUJUDNYA TUHAN
Berikut adalah dalil-dalil tentang adanya wujud Tuhan yang diterangkan oleh Al-Qur'an secara logika, Allah ta’ala berfirman:
ٍء ْى َش ّلُك ىـٰطْعَا ْۤىِذّلا اَنّبَر ى ٰدَه ّمُث ٗهَقْلَخ
“Yakni, Tuhan adalah Dia Yang telah menganugerahkan kepada tiap sesuatu penciptaan/kelahiran yang sesuai dengan keadaannya, kemudian menunjukinya jalan untuk mencapai kesempurnaannya yang diinginkan” (Q.S Thahaa:50).
Dalil kedua mengenai adanya Tuhan ialah, Alquran Suci telah menyatakan Allah Ta’ala sebagai sebab dasar dari segala sebab, sebagaimana Alquran Suci menyatakan:
َكّبَر ىٰلِا ّنَاَو
ۙى ٰهَتْنُمْلا
“Yakni seluruh rangkaian sebab dan akibat berakhir pada Tuhan engkau” (Q.S An-Najm:42).
ىٰلَب اْوُلاَق ؕ ْمُكّب َرِب ُتْسَلَا
“Yakni, Aku berkata kepada setiap ruh: “Bukankah Aku Tuhan kamu?”
Mereka berkata, “Ya, sungguh benar!” (Q.S Al-’Araf:172).
DEFINISI KEIMANAN SECARA UMUM
Secara etimologi, kata iman berasal dari
bahasa Arab: Aamana – yu’minu – iimaanan, yang berarti percaya.
Secara terminologi atau istilahya, iman adalah membenarkan dengan hati (tashdiq bi qalb), menyatakan dengan lisan (iqrar bi lisan), dan membuktikan dengan perbuatan (amal bi
arkan) terhadap kebenaran atau keyakinan
tertentu
DEFINISI BERIMAN KEPADA ALLAH
Beriman kepada Allah, berarti yakin dan
percaya dengan sepenuh hati akan adanya Allah, Keesaan Nya serta sifat-sifat Nya
yang sempurna. Konsekuensi dari
pengakuan ini adalah mengikuti petunjuk,
tuntutan, bimbingan Allah dan Rasul Nya
yang disebutkan dalam Al-Quran dan Al-
Hadist Nabi.
PENGERTIAN TAQWA
Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi , wiqayah , yang berarti takut, menjaga, memelihara dan melindungi.