• Tidak ada hasil yang ditemukan

'$1 3(0(/$-$5$1 .('8$

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "'$1 3(0(/$-$5$1 .('8$"

Copied!
344
0
0

Teks penuh

Tujuan utama pemilihan tema ini adalah untuk menemukan cara yang paling efektif dalam membangun kamus untuk mendukung proses pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Pertama, memperkaya pengetahuan dasar kamus atau leksikografi, khususnya leksikografi yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua.

Muatan kultural: fungsi pedagogisnya dan sumbernya dalam ilmu pengetahuan

Most kinship terms in English are gender specific: they tell you whether the person in question is male or female. In English, on the other hand, we are more often than not forced to specify the gender of a relative, although it is not necessary because most English kinship concepts are gender specific.

Beberapa contoh informasi kultural yang menopang fungsi pedagogis dalam kamus BIPA

Di Indonesia banyak sekali istilah-istilah berfrekuensi tinggi yang memiliki sejarah menarik, misalnya kendaraan dan saya. Pelajar asing seringkali bingung dengan istilah Indonesia yang tidak stabil yang digunakan untuk menyebut orang Tionghoa.

Penutup

Pemilihan konten budaya harus didasarkan pada beberapa prinsip, yang penting di antaranya adalah: Informasi budaya harus berkaitan langsung dengan topik tertentu, bukan sekedar informasi tambahan atau informasi lepas yang dianggap menarik; merumuskan informasi budaya tentang pandangan-pandangan yang berasal dari budaya peserta didik maupun dalam budaya Indonesia. Tidak jarang penutur asli Indonesia tidak menyadari kesulitan budaya yang dihadapi mahasiswa asing, dan sebaliknya, tidak jarang mahasiswa dan pakar asing salah memahami atau salah menafsirkan fenomena tertentu dalam budaya Indonesia; Konten budaya hendaknya disajikan dalam bentuk yang menarik, mudah dibaca atau dilihat, bukan sekadar catatan kaki atau lampiran.

Penulisan Kamus

  • Metode dan Sumber Daya
  • Penetapan Jenis Kamus
  • Penetapan Tujuan
  • Kepentingan dan cara pembuatan kamus Pemakai
  • Sumber daya
  • Teks
  • Menetapkan Teks Sumber
  • Pemanfaatan Program Komputer

Memecah suatu teks tertulis menjadi kosa kata dan kalimat dapat dilakukan melalui fitur editing pada program ini untuk upaya penyusunan daftar layanan umum, kamus kata, dan kamus penggunaan kalimat berbasis kamus. Tulisan ini akan menyajikan aspek teoritis dan membahas persoalan praktis komposisi yang teksnya diambil dari teks tertulis asli Bali yang disebut Taru Premana (Pohon Kehidupan).

Memecah Teks lewat Perangkat MS Word 2.1. Memecah teks menjadi korpus

Korpus Kalimat

Korpus Kosakata

Pemanfaatan program MS Word untuk membuat features

Kemampuan membuat teks kecil dalam bentuk border memerlukan keahlian khusus di bidang kamus atau leksikografi. Kosakata bahasa Bali sangat kaya akan kata-kata yang bersifat nyata dan konseptual (tidak berwujud).

Kosalimat: Frasa/Istilah & Klausa

Namun harus diakui bahwa bahasa Indonesia tidak selalu menjadi bahasa pertama siswa di Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Bab XV Pasal 36 disebutkan bahwa bahasa nasional adalah bahasa Indonesia.

Fungsi Kamus

Namun, masih dipertanyakan apa dasar pemilihan kata-kata yang tercantum dalam kamus tersebut. Jadi, fungsi kamus bagi siswa PAUD sampai satuan pendidikan menengah atas berdasarkan uraian di atas adalah... a) sebagai acuan pengenalan kata;

Jenis Media untuk Pengembangan Bahasa Anak

Melalui membaca kamus dan berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari anak, anak dapat dengan mudah memperoleh keterampilan membaca kata-kata sederhana. Collins telah membuat sebuah buku yang memperkenalkan anak-anak usia 4 tahun ke atas tentang kekayaan kata dan kamus.

Permasalahan dalam Penyusunan Kamus untuk Anak

Mungkin bisa disarankan agar buku untuk anak-anak menjadi bagian dari agenda CSR (corporate social tanggung jawab) penerbit, sehingga buku-buku seperti ini bisa disumbangkan ke sekolah dan dengan harga yang murah, sekitar Rp. Kini Puskurbuk melalui jalur Buku Teks Nonteks mencoba melihat kemungkinan diselenggarakannya buku berjenjang tersebut untuk anak-anak Indonesia.

Latar Belakang

Ketiga batasan mengenai LD ini sejalan dengan tren saat ini yang menciptakan kamus yang fokus pada pengguna. Kamus guru berperan sebagai alat bantu pembelajaran bahasa, baik ketika ingin memahami ucapan atau teks (aspek reseptif) maupun ketika ingin mengungkapkan pikiran dalam ucapan atau tulisan (aspek produktif).

Mikrostruktur Kamus

Dengan jumlah DV yang terbatas, definisi disusun sesederhana mungkin dengan gaya definisi yang mudah digunakan. Dengan jumlah DV yang terbatas, kamus harus mampu membuat definisi yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna yang dapat diterima dan produktif.

Penentuan Profil Pengguna

Sifat-sifat tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kekhasan LD dengan fungsi reseptif dan fungsi produktif. Ciri khusus yang sangat khas dalam penyusunan MLD adalah terbatasnya jumlah kosakata definisi (selanjutnya DV).

Pemilihan Lema

Prinsip-prinsip Penentuan Lema

Oleh karena itu, Kamus Lengkap untuk Siswa BIPA adalah kamus yang memuat informasi secukupnya tentang seluruh kata yang ada di dalam buku. Perangkat leksikal adalah jenis domain semantik yang mengelompokkan kata-kata yang memiliki hubungan semantik yang sama.

Prosedur Penentuan Lema

Daftar kata yang dihasilkan hanya menghasilkan kata tunggal, padahal entri/subentri dalam kamus bukan hanya kata tunggal. Hasil penyaringan akhir berupa daftar kata-kata yang berpotensi untuk dipilih sebagai masukan dalam kosa kata pembelajar.

Perumusan Kosakata Pendefinisi

Kata-kata umum sebaiknya dicantumkan sebagai entri/sublemma, sedangkan kata-kata khusus dicantumkan bila kata-katanya tidak terlalu teknis. Dalam hal ini, pengguna kamus kesulitan memahami definisi kontekstual karena mereka menggunakan kata-kata yang mudah.

Formulasi Pendefinisian dalam Konteks Reseptif

Dalam definisi singkat digunakan kata-kata yang pendek dan mudah dipahami, dan hal ini relevan dengan kriteria pemilihan kosakata pendefinisi. Selain itu, kata-kata yang diyakini dapat dipahami oleh pengguna tidak perlu dijelaskan secara detail.

Formulasi Pendefinisian dalam Konteks Produktif

Struktur kontekstual definisi menurut Sinclair memberikan dua bentuk definisi yaitu dengan kata kopula is dan if sebagai operator. Kata copula hanya cocok digunakan sebagai operator dalam definisi kontekstual untuk kelas kata selain verba.

Tabel  3.  tersebut  di  atas    memperlihatkan  bahwa  unsur  utama  dalam  struktur  definisi  kontekstual  tersebut  adalah  topik  dan  komen
Tabel 3. tersebut di atas memperlihatkan bahwa unsur utama dalam struktur definisi kontekstual tersebut adalah topik dan komen

Informasi Pendukung Entri untuk Fungsi Reseptif

Sehubungan dengan hal di atas, ada beberapa informasi pendukung dalam konteks reseptif yang patut dimasukkan dalam kamus. Berikut penjelasan masing-masing alat bantu navigasi beserta perbandingannya untuk menentukan alat bantu navigasi yang paling tepat digunakan dalam kamus pembelajar bahasa Indonesia.

Tajuk Menu (Menu Header)

Data pendukung utama berupa alat navigasi yang terdiri dari judul menu, penunjuk arah, definisi singkat dan ilustrasi. Ada beberapa alat navigasi yang umum digunakan, antara lain judul menu rambu jalan dan definisi singkatnya.

Definisi Singkat (Reduced Definition)

Definisi singkat lebih disukai daripada judul menu karena memerlukan lebih sedikit waktu dan tenaga pencarian. Untuk memudahkan pencarian, setiap definisi singkat ditempatkan secara berurutan di bawah dan ditandai dengan huruf kapital dalam huruf tebal dengan ukuran sedikit lebih kecil.

Ilustrasi

Berbanding dengan subkues duduk dalam KBBI, subkues dalam kamus pelajar yang dicadangkan tidaklah panjang seperti dalam KBBI. Oleh itu, asas untuk perkataan ini tidak terdapat dalam kamus pelajar yang dicadangkan.

Gambar 5. Ilustrasi untuk squash dalam Kamus Pemelajar
Gambar 5. Ilustrasi untuk squash dalam Kamus Pemelajar

Informasi Pendukung Entri untuk Fungsi Produktif

Mengingat sasaran pengguna kamus yang diusulkan adalah pembelajar bahasa tingkat lanjut dan berdasarkan pertimbangan efisiensi ruang, maka informasi kelas kata dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk yang disingkat. Dari segi bentuk, entri kamus siswa yang disajikan dalam penelitian ini berupa kata tunggal dan ekspresi banyak kata.

Tabel 6.6 Hasil Formulasi Definisi untuk Verba mempersembahkan
Tabel 6.6 Hasil Formulasi Definisi untuk Verba mempersembahkan

Pendahuluan

The first point of discussion is an explanation of the types of corpora that can be used for creating a learning dictionary. The discussion then focuses on the types of corpus based on the speaker communities, i.e. a native speaker corpus and a learner corpus.

Jenis Korpus untuk Pembuatan Kamus Pembelajar

Saat membuat kamus siswa, dua korpus yang paling umum digunakan adalah korpus bahasa ibu dan korpus siswa. Berikut ini akan dijelaskan kontribusi corpus atau corpora dalam pembuatan kamus pembelajar bahasa Inggris.

gambar  tersebut  dapat  kita  lihat  bahwa  kata  law  dalam  bahasa  Inggris  memiliki  beberapa  terjemahan  dalam  bahasa  Denmark  (yaitu:  lov,  ret,  lovgivning,  dll.)
gambar tersebut dapat kita lihat bahwa kata law dalam bahasa Inggris memiliki beberapa terjemahan dalam bahasa Denmark (yaitu: lov, ret, lovgivning, dll.)

Kontribusi Korpus dalam Pembuatan Kamus Pemelajar Bahasa Inggris

Pada gambar tersebut terlihat kata hijab digunakan cukup banyak di Inggris yaitu 74 kali, namun di Amerika hanya dua kali. Oleh karena itu, kata hijab dimasukkan sebagai entri utama dalam kamus pembelajar bahasa Inggris terbitan penerbit Inggris (Longman, Oxford dan Cambridge), namun tidak dimasukkan dalam kamus bahasa Inggris terbitan penerbit Amerika (Merriam-Webster). .

Gambar 4. Entri kata categorize dan classify di OALD9
Gambar 4. Entri kata categorize dan classify di OALD9

Simpulan

Penelitian ini diharapkan dapat membantu menyiapkan kamus tematik kosakata tingkat A1 dan A2 apa pun dalam buku teks bahasa Inggris, Prancis, dan Indonesia. Penelitian ini menyediakan sumber data buku ajar tingkat A1 dan A2 dalam bahasa Inggris (Headway/HW dari Oxford University), Perancis (Versi Originale/VO dari Maison de Langues) dan bahasa Indonesia (BIPA Sahabatku Indonesia dari Badan Pembinaan dan Pembinaan Bahasa tahun 2016).

Kerangka Teori

  • Kamus Tematik Dwibahasa
  • CEFR/CECR

Sedangkan untuk penelitian kamus tematik, saat ini jumlahnya sangat terbatas, terutama dalam produksi kamus tematik bilingual yang berkaitan dengan bidang pendidikan. Ada tiga hal yang menjadi alasan utama lahirnya kamus tematik bilingual, (1) produksi kamus tematik bilingual merupakan sebuah inovasi yang membangkitkan dunia leksikografi (2) penelitian dan minat terhadap produksi kamus tematik bilingual masih sangat terbatas. , (3 ) kamus tematik bilingual mempunyai potensi untuk dikembangkan (Stark 2011).

Tabel 2. Skala Deskriptif Deskriptor
Tabel 2. Skala Deskriptif Deskriptor

Metode Penelitian

Analisis Penelitian 4.1. Contoh Analisis

  • Temuan Tematik A1 dan A2
    • Kebahasaan
    • Diri/ Liyan
    • Benda / Tempat/ Kejadian Sekitar
    • Kegiatan / Selera
    • Kesan
    • Transaksi

Dari seluruh kategori CEFR/CECR level A2, buku BIPA dan HW mencakup kerangka CEFR/CECR level A2 (100%), yang membedakan adalah distribusinya. Ketiga sumber tersebut (BIPA, VO dan HW) meliputi identitas, pekerjaan dan keluarga; BIPA dan VO mencakup pengalaman tematik; VO dan HW menampilkan tema negara, kebangsaan, bahasa dan kota, serta bagian tubuh dan kesehatan; sedangkan VO secara khusus mencantumkan keterampilan tematik.

Tabel 3. Persebaran tematik dalam kategori dua CEFR/CECR
Tabel 3. Persebaran tematik dalam kategori dua CEFR/CECR

Simpulan

Lalu aspek apa saja yang dapat kita lihat dalam menyusun kamus bergambar bahasa Inggris, agar kamus bergambar tersebut dapat digunakan oleh anak prasekolah dan siswa sekolah dasar? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat aspek penyusunan kamus bergambar bahasa Inggris yang akan digunakan oleh siswa prasekolah dan sekolah dasar.

  • Lema

Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji aspek-aspek penyusunan kamus yang terlihat pada Kamus Bergambar Bahasa Inggris - Bahasa Indonesia untuk Siswa TK-SD. Penelitian pada aspek penyusunan kamus, khususnya kamus bergambar, merupakan penelitian yang belum banyak diteliti oleh para akademisi.

Metodologi Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Kamus Bergambar Bahasa Inggris - Indonesia untuk Siswa TK-SD terbitan Bmedia, Bahasa Inggris untuk Anak: Kamus Bergambar Besar terbitan DAB Publisher, dan Kamus Pertama: Belajar dengan Kata terbitan PT Gramedia Pustaka. Tujuan dari penelitian ini adalah struktur makro dan mikro Kamus Bergambar Inggris-Indonesia untuk Siswa TK-SD, Bahasa Inggris untuk Anak: Kamus Bergambar Besar dan Kamus Pertama: Belajar dengan Kata.

Aspek Penyusunan Kamus Bergambar Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Siswa TK dan SD

Kamus Bergambar - Kamus Bergambar Inggris - Indonesia untuk Siswa TK-SD dengan Pengenalan Topik Kosakata yang Disusun Berdasarkan Abjad (Eka, 2017). Kamus bergambar bahasa Inggris untuk anak-anak: Kamus bergambar besar dengan pengenalan tematik dengan kosa kata yang disusun menurut ilustrasi (M.J Lado.

Gambar 3. Kamus Bergambar Berentri Alfabetis First Dictionary: Learn with  Words (Collins, 2017)
Gambar 3. Kamus Bergambar Berentri Alfabetis First Dictionary: Learn with Words (Collins, 2017)

Kesimpulan

GAMBARAN UMUM KAMUS JERMAN SEBAGAI BAHASA ASING (WÖRTERBUCH DEUTSCH ALS FREMDSPRACHE) DAN PENGGUNAANNYA UNTUK PENYUSUNAN KAMUS. Kamus untuk pelajar berbahasa Jerman disebut Wörterbuch Deutsch als Fremdsprache, yang dalam bahasa Indonesia berarti 'Kamus Bahasa Jerman sebagai Bahasa Asing'.

Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

  • Masalah
  • Tujuan
  • Tinjauan Pustaka

Perkembangan kosa kata pembelajar bahasa Jerman memang terbilang lebih lambat dibandingkan kosa kata pembelajar bahasa Inggris dan Perancis. Aspek apa saja dalam Kamus Bahasa Jerman Sebagai Bahasa Asing yang dapat digunakan untuk menyusun kamus bagi pembelajar bahasa Indonesia.

Kerangka Teori dan Metode Penelitian 2.1. Kerangka Teori

  • Metode Penelitian

Walau bagaimanapun, tidak seperti kajian lepas, kajian yang hasilnya akan dibentangkan dalam kertas kerja ini tidak mencari kekurangan dalam kamus yang dikaji. Teori struktur kamus akan digunakan untuk membimbing analisis kamus yang disiasat.

Analisis Penelitian

  • Hueber Wörterbuch Deutsch als Fremdsprache (HWDaF)

Informasi tentang nama geografis, kota-kota di Jerman dan populasinya, serta negara bagian diberikan dalam lampiran, bersama dengan daftar kata kerja tidak beraturan, angka, dan alfabet. Tidak ada akronim atau singkatan pada input seperti pada LGDaF, juga tidak ada tabel atau grafik yang ditempatkan di bawah input.

Gambar 2. Entri Kamus LGDaF terbitan tahun 1998
Gambar 2. Entri Kamus LGDaF terbitan tahun 1998

Homsatun Nafiah 2 Universitas Airlangga

  • Kerangka Teori dan Metode Penelitian
    • Prefiks
    • Sufiks
    • Konfiks
    • Kombinasi Afiks
    • Prefiks
    • Sufiks
    • Konfiks
    • Kombinasi Afiks
  • Kesimpulan
  • Kerangka Teori dan Metode Penelitian 2.1. Teori fungsi leksikografi modern
    • Karakteristik Bahasa Bali
    • Fungsi Leksikografis, Profil, Situasi, dan Kebutuhan Pengguna Kamus
    • Struktur internal
    • Latar Belakang
  • Kerangka dan Metode Penelitian
  • Pendahuluan (latar belakang, masalah, tujuan, dan tinjauan pustaka)
  • Pengertian Ungkapan dan Pengembangan Kamus Ungkapan
  • Beberapa Catatan dalam Penyusunan Kembali Kamus Ungkapan Terdapat banyak batasan mengenai ungkapan (multikata) dalam bidang
  • Kerangka teori dan metode penelitian
    • Leksikologi, leksikografi, dan leksikografi elektronik
    • Kamus cetak dan kamus elektronik
    • Metode penelitian
  • Temuan dan Analisis
    • Pencarian kata dan sinonim yang cepat
    • Kata-kata paling dicari
    • Mengetahui demografi pengguna kamus 1 Jangkauan usia
    • Memanfaatkan fitur daring (online)
    • Revisi langsung dengan mengetahui permasalahan pengguna kamus
  • Simpulan dan saran

Dalam terminologi leksikografis, Kamus Ekspresi Bahasa Indonesia (1997) (selanjutnya KUBI 1997) memuat jenis-jenis leksikal yang biasa disebut ekspresi multikata (MWE) yang dapat berupa frasa, idiom, atau bahkan kalimat (lihat Cowie 1988, Moon 1998, Dobrovol'skij & Piirainen 2005). Dalam terminologi leksikografis, Kamus Frasa Bahasa Indonesia (1997) (selanjutnya disebut KUBI 1997) memuat sejenis leksikon yang biasa disebut ekspresi multi kata (ekspresi MWE) yang dapat berupa frasa, idiom, atau bahkan kalimat (lihat Cowie 1988, Moon 1998, Dobrovol'skij & Piirainen 2005).

Gambar 1. Skema Penelitian
Gambar 1. Skema Penelitian

Referensi

Dokumen terkait