• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.2 A. Nilai dan peran Guru penggerak 1.2.a.3. Mulai dari diri-Modul 1.2

N/A
N/A
SMP IT Al-Qohhariyyah

Academic year: 2023

Membagikan "1.2 A. Nilai dan peran Guru penggerak 1.2.a.3. Mulai dari diri-Modul 1.2"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1.2 A. Nilai dan peran Guru penggerak 1.2.a.3. Mulai dari diri-Modul 1.2

Nama : Azis Noval CGP : Angkatan 9

Tugas 1. Refleksi

1. Peristiwa Negatif dan Positif:

1) Peristiwa Negatif

a. Kurangnya minat belajar.

b. Tidak berani mengeluarkan pendapat, malu bergaul, gampang tersinggung.

c. Belum pernah mendapat rengking/ prestasi di bidang pendidikan d. Merasa tertekan oleh teman, guru dan orang tua.

2) Peristiwa Positif :

a. Menemukan 1 sosok guru namun beliau memberi inspirasi di segala bidang.

b. Tumbuhnya minat belajar dan rasa ingin tahu terhadap beberapa cabang ilmu.

c. Merasa percaya diri walaupun dalam keadaan banyak ketertinggalan baik segi ilmu pengetahuan, ekonomi, dan keterampilan.

d. Mulai menggali ilmu kepemimpinan, bermasyarakat dan mencari potensi diri.

Usia TK

Perisiwa Positif Lulus Sarjana

Perisiwa Negatif

5 12

24 25

31

60

Selisih usia peristiwa negatif 31-12= 19 tahun

Selisih usia peristiwa positif 31-24= 7 tahun

(2)

2. Orang yang terlibat dalam peristiwa:

a. Ayah yang selalu memberikan nasehat dengan segala cerita yang pernah dialaminya b. Ibu yang selalu memberikan perhatian, menghargai segala bentuk perkembangan dan setia

mendengarkan curahan isi hati.

c. Saudara yang memberikan dorongan semangat dan menyadarkan betapa pentingnya ilmu pengetahuan dengan selogannya yang masih teringat “ Buku adalah gudang ilmu dan membaca merupakan kuncinya.”

d. Guru agama dari luar daerah tempat saya tinggal, yang memberikan motivasi, pengajaran, wawasan, dan inspirasi.

3. Dampak emosi berdasarkan roda emosi Plutchik yaitu Sedih, Jengkel, Menyesal, pasrah, kagum, tertarik, percaya, gembira, nikmat dan tentram.

4. Momen negatif yang terjadi di masa sekolah dan masih teringat sampai sekarang ialah saat malu bahkan takut untuk masuk sekolah selama 1 minggu berturut-turut yang disebabkan tagihan spp nunggak beberapa bulan, saat itu pihak sekolah terus menagihnya sampai terdengar oleh beberapa kawan dekat. Sebenarnya hal itu merupakan akibat dari perbuatan sendiri, karena saat orang tua memberi uang spp, saya mengumpulkannya lalu digunakan untuk membeli mainan. Semua itu dilakukan atas dasar rasa ingin diakui/di puji oleh teman, karena saya tak bisa mendapat nilai baik maka cara untuk mendapat perhatian teman yaitu dengan berbangga diri punya mainan baru. Kemudian momen positif yang pernah saya rasakan saat bangku SMA ialah tampil di acara perpisahan dan menyanyikan lagu ciptaan saya dan teman-teman.

Dari peristiwa itu saya mengambil pelajaran jika usaha sekecil apapun jangan pernah disepelekan, menghargai dengan senyuman lebih baik daripada cibiran mentertawakan, kebohongan akan berakhir dengan penyesalan, kejujuran akan menghasilkan ketenangan, dan kerjasama akan membuahkan kebahagiaan. Maka setelah menjadi seorang guru saya berusaha semampunya untuk menghargai murid dan mengerti dengan keadaannya.

5. Pelajaran hidup apa yang bisa saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi terkait peran sebagai guru. Bahwa seorang guru tak bisa menentukan apa yang terjadi pada perjalanan muridnya. Terkadang hukum ilahi berkehendak lain dengan prediksi yang telah diidentifikasi.

6. Ternyata salah satu cara untuk memantik selera murid agar minat untuk belajar ialah sosok seorang guru.

Maka seyogyanya seorang guru itu memberi teladan yang pantas untuk dijadikan cermin kesempurnaan bagi para muridnya.

Tugas 2. Nilai dan peran guru penggerak menurut saya.

1. Nilai dalam diri saya yang telah membantu menggerakan murid . rekan guru, komunitas sekolah yaitu, kedisiplinan, inspirasi, gembira, tanggung jawab, dan berusaha untuk meningkatkan kompetensi sebagai guru selanjutnya berbagi dengan sesama rekan guru tentang beberapa hal yang berkaitan dengan kompetensi sebagai pendidik.

(3)

2. Peran yang sedang saya mainkan yaitu berusaha menanamkan rasa ingin tahu pada diri pribadi selanjutnya pada murid setelah itu pada rekan guru. Terutama memahami tentang beberapa hal yang terus mengalami perubahan seiring perkembangan jaman. Tapi dengan terus mengingatkan diri sendiri dan para siswa akan pentingnya menjaga norma yang beraku dan membudaya di lingkungan sekolah maupun di daerah tempat tinggalnya.

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan tanggung jawab siswa oleh guru PKn di SMP Negeri 2 Palu dapat diartikan sebagai keadaan yang wajib diberikan guru untuk menanggung segala tugas

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru dalam penanaman karakter kemandirian dan tanggung jawab dalam proses pembelajaran studi kasus pada guru

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1 peran guru dalam membentuk karakter melalui nilai-nilai kedisiplinan pada siswa kelas IV di SDN Gondangwetan 1 Kabupaten Pasuruan adalah

Guru sebagai pelaksanan layanan Bimbingan Konseling dalam menumbuhkan sikap tanggung jawab pada peserta didik yaitu dengan memberikan hukuman pada peserta didik yang

Maka yang paling tepat dilakukan untuk menunjukkan kepemimpinan adalah tetap bekerja sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan dan memberikan teguran pada rekan

Tujuan penelitian ini mendiskripsikan tentang (1) strategi guru dalam menanamkan karakter kedisiplinan dan tanggung jawab melalui pembelajaran tematik, (2) Upaya

Peran sebagai Mu’addib menjadi tanggung jawab yang besar, karena apa yang harus dilakukan guru tidak hanya sebatas memahamkan mengenai pendidikan akhlak, namun

Serta sebagai bentuk tanggung jawab keikut sertaan sebagai anggota MGMP yang aktif dalam program kerja MGMP, (4) pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru ISMUBA yaitu program