• Tidak ada hasil yang ditemukan

47887 211614 1 PBbbbbbb

N/A
N/A
Widriyanti Salamba

Academic year: 2025

Membagikan "47887 211614 1 PBbbbbbb"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Rangka Tandon Air Berkapasitas 1200 Liter Untuk Kebutuhan Pelaku Usaha Rumah Kost

Muh Rahmat Lukman1), Budiman Sudia 2) , Samhuddin 3), Aminur 4)

¹ Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Universitas Haluoleo, Kendari, Indonesia

2,3,4 Dosen Jurusan Teknik Mesin, Universitas Haluoleo, Kendari, Indonesia Corresponding Author: [email protected]

Article Info Abstrak

Available online May 30, 2024

Meningkatnya minat masyarakat terhadap kebutuhan tempat tinggal yang layak, khususnya usaha rumah kost, menjadi salah satu sarana yang nmemiliki peluang besar setiap tahunnya.

Kebutuhan air besih di Lingkungan rumah kost merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan karena air bersih merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Rancangan rangka tandon air berkapasitas 1200 liter merupakan solusi yang dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan air harian penghuni rumah kost. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang rangka tandon air terhadap beban air serta melakukan perhitungan struktur rangka tandon air sesuai dengan standar keamanan dan kekuatan yang berlaku. Metodologi penelitian menjelaskan detail cara penelitian yang mencakup waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, prosedur penelitian serta diagram alir penelitian , Berat beban yang akan ditahan oleh struktur = berat tangki + berat air Spesifikasikan tangki Jenis = Penguin TB, 120 uk Kapasitas = 1200 Liter = 1,2 m3 Massa tangki (mT) = 29 kg Massa total beban dari luar (mtot) = massa tangki + massa air Mtot= 29 kg + 1200 kg = 1229 kg Berat total (Wtot) Wtot = (mtot) × g,g= percepatan gravitasi (9,8 m/s2)

Kata kunci: Debit air, kekuatan rangka , kekuatan struktur ,pemilihan baja, tandon air

Abstract

The increasing public interest in the need for adequate housing, especially the boarding house business, is one of the facilities that has great opportunities every year. The need for clean water in a boarding house environment is a factor that needs to be considered because clean water is an important need in human life. The water reservoir frame design with a capacity of 1200 liters is an optimized solution to meet the daily water needs of boarding house residents. The aim of this research is to design a water reservoir frame for water loads and carry out structural calculations of the water reservoir frame in accordance with applicable safety and strength standards. The research methodology explains in detail the research method which includes time and place of research, tools and materials, research procedures and research flow diagrams. Weight of load to be supported by the structure = weight of tank + weight of water Specify tank Type = Penguin TB, 120 uk Capacity = 1200 Liters = 1.2 m3 Tank mass (mT) = 29 kg Total mass of external load (mtot) = tank mass + water mass Mtot= 29 kg + 1200 kg = 1229 kg Total weight (Wtot) Wtot = (mtot)

× g, g= acceleration due to gravity (9.8 m/s2).

Kata kunci: Water discharge, frame strength, structural strength, steel selection, water reservoir

1. Pendahuluan

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki jumlah penduduk cukup banyak dan tersebar di seluruh nusantara. Jumlah penduduk Indonesia di tahun 2021 mencapai 275,7 juta jiwa.

Saat ini, Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk terbanyak nomor empat di dunia. Tahun 2012 jumlah penduduk Indonesia

248,5 juta jiwa, lalu sepuluh tahun kemudian meningkat menjadi 275,7 juta jiwa. Hal ini menggambarkan bahwa, setiap tahun jumlah penduduk di Indonesia meningkat. Dengan meningkatnya jumlah penduduk di suatu daerah maka salah satunya akan berdampak pada kebutuhan tempat tinggal semakin meningkat pula.

Salah satu bentuk tempat tinggal yang menjawab ENTHALPY: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin

Journal homepage: http://ojs.uho.ac.id/index.php/ENTHALPY

(2)

Muh Rahmat Lukman, Budiman Sudia, Samhuddin, Aminur tantangan tersebut adalah tempat tinggal

berbentuk rumah kos atau yang lebih dikenal dengan kos-kosan [1].

Rumah kos atau biasa disebut kos-kosan adalah sejenis kamar yang disewa (booking) selama kurun waktu tertentu sesuai dengan perjanjian pemilik kamar dan harga yang disepakati.

Umumnya booking kamar dilakukan selama kurun waktu satu tahun. Namun demikian ada pula yang hanya menyewakan selama satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan. Penyewaan yang kurang dari waktu itu mahasiswa lebih memilih di penginapan.

Berbeda dengan kos-kosan, rumah kontrakan merupakan bentuk satu rumah sewa yang disewakan kepada masyarakat khususnya bagi para pelajar dan mahasiswa yang bertempat tinggal di sekitar kampus, selama kurun waktu tertentu sesuai dengan perjanjian sewa dan harga yang disepakat [1].

Kondisi lingkungan kos-kosan juga menjadi salah satu pertimbangan dari calon penghuni koskosan. Konsumen akan mencari tempat senyaman mungkin yang mana memungkinkan nantinya baginya untuk tinggal ditempat tersebut.

Menurut Desembrianita & Ruslin (2016, dalam Maryati & Husda, 2020) fasilitas memiliki 3 indikator yaitu kamar yang bersih, rapi, dan nyaman, lobby yang nyaman, dan lokasi yang strategis yaitu lokasi yang mudah dijangkau dan dekat dengan fasilitas umum. Ini merupakan fasilitas penting bagi makhluk hidup, dan kebutuhan dasarnya adalah air bersih [2].

Airmempunyaiperananpentingdalamkelangsu ngan makhluk hidup di bumi. Air akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di bumi dalam jumlah yang proporsional. Tanpa air kemungkinan tidak ada kehidupan di dunia. Semua makhluk hidup sangat memerlukan air untuk bertahan hidup.

Manusia mungkin dapat hidup beberapa hari, akan tetapi manusia tidak akan bertahan selama beberapa hari jika tidak minum karena sudah mutlak bahwa sebagian besar zat pembentuk tubuh manusia itu terdiri dari 73% adalah air. Jadi bukan hal yang baru lagi, jika kehidupan yang ada di dunia ini dapat terus berlangsung karena tersedianya air yang cukup. Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupaya mengadakan air yang cukup bagi dirinya sendiri [2].

Tandon Air

Tandon air adalah wadah atau tangki yang digunakan untuk menyimpan air dalam skala besar. Tandon air sering digunakan di rumah tangga, bangunan komersial, industri, dan sektor

pertanian untuk menyediakan pasokan air yang cukup.[3]

Rangka Tandon Air

Rangka tandon air adalah struktur penyangga atau kerangka yang digunakan untuk mendukung tangki air. Tangki air sendiri dapat digunakan untuk menyimpan air bersih untuk keperluan rumah tangga, pertanian, industri,atau keperluan lainnya. Rangka tandon air dirancang untuk menopang berat tangki air dan menjaga kestabilan struktur tersebut [4].

Konstruksi Rangka Tandon Air

Konstruksi menara rangka adalah bangunan susunan dari beberapa rangka bahan baja, dan dengan model spesifik. Disebut Menara karena bangunannya sangat tinggi meskipun letaknya Instalasi sering tinggi. Bangunan seperti ini beragam cukup, termasuk membangun menara tangkiair [5].

Kekuatan Rangka

Kekuatan rangka umumnya berkaitan dengan pemahaman terhadap seberapa baik suatu struktur mampu menahan beban dan gaya- gaya yang bekerja padanya. Ini melibatkan penilaian terhadap bahan, desain, dan konstruksi rangka. Karena struktur yang di tinjau dalam penelitian ini memiliki 36 derajat kebebasan struktur maka matriks kekakuan struktur yang terbentuk memiliki ordo 36 x 36. Derajat Kebebasan Struktur (Degree of Freedom)Struktur rangka ruang yang digunakan dalam penelitian ini memiliki 36 elemenbatang, 16 titik kumpul, dan 4 titik kumpul sebagai perletakan sendi. DOF = 3*jumlah titik kumpul – 3*jumlah perletakan sendi = (3 x 16) – (3 x 4) = 36, dalam konstruksi ini jenis baja yang terkandung dalam rangka tersebut adalah baja karbon menengah, Kekuatan besi siku dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis baja yang digunakan, dimensi besi siku, dan kondisi perlakuan panas atau perlakuan lainnya.[6]

Besi Siku

Besi siku terbuat dari bahan logam besi dan sering disebut sebagai angle bar atau L-braces, yang terbuat dari pelat besi dengan tambahan lapisan anti karat. Besi siku ini diproduksi sesuai denganpemanasan bahan hingga suhu tertentu sehingga bahan tersebut meleleh atau menjadi plastis, dan kemudian menyatukannya untuk membentuk sambungan yang kuat setelah mendingin. Pengelasan memilikiberbagai aplikasi di berbagai industri dan digunakan untuk membuat

(3)

struktur logam, peralatan, kendaraan, dan banyak lagi.[9]

2. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Halu Oleo.

Bahan Penelitian

Tabel 3. Bahan Penelitian

panjang SNI (Standar Nasional Indonesia) yaitu 6 meter. Namun lebarnya bervariasi antara 2 cm, 3 Cm, 4 Cm Dan Juga 5cm. Ketebalannya 1,4 Mm Hingga 3,4 Mm. Bervariasi Tergantung Pada Ukuran Penampang Yang Ada. Misalnya Besi Siku Dengan Ukuran Penampang 40 X 40 Mm Memiliki Beberapa Ketebalan Seperti 3,4 Mm, 3,2 Mm, 2,4 Mm Dan 2,2 Mm. Besi Siku Cukup Awet Bila Digunakan Untuk Berbagai Keperluan Konstruksi Umum. Dari Segi Daya Tahan, Besi Siku Ini Kuat Dan Tahan Lama, Tahan Karat Dan Tahan Rayap.

Namun Perlu Diperhatikan Bahwa Material Ini Tidak Menopang Struktur Yang Berat. Baja Siku Adalah Produk Baja Yang Memiliki Penampang Berbentuk "L" [7].

Penggerindaan

Penggerindaan Adalah Proses Pemotongan Atau Penghalusan Material Menggunakan Roda Gerinda. Roda Gerinda Yang Digunakan Pada Mesin Penggilingan Dapat Terbuat Dari Berbagai Jenis Material Abrasif, Seperti Silikon Karbida, Alumina, Atau Berlian, Tergantung Pada Aplikasinya. Proses Ini Umumnya Digunakan Untuk Menghasilkan Permukaan Yang Rata, Halus, Atau Untuk Menghilangkan Material Yangberlebih.[8]

Pengelasan

Pengelasan Adalah Proses Penggabungan Dua Atau Lebih Bahan Logam Atau Non-Logam Menggunakan Panas, Tekanan, Atau Kombinasi Keduanya. Proses Ini Umumnya Melibatkan Paremeter Yang Diukur

Dalam perancangan Rangka tandon air ini di perlukan beberapa parameter sebagai acuan dan batasan dalam perancangan.Yakni menyangkut bahan yang digunakan dan alat penunjang yang digunakan dalam rangka tandon air. Adapun parameternya adalah sebagai berikut :

1. Pengukuran bahan yang akan digunakan.

2. Pengukuran tiap gaya dari masing masing rangka

3. Pengukuran massa jenis air yang akan di tamping

4. Pengukuran kekuatan las Peralatan

Dalam penelitian, peneliti menggunakan peralatan Laptop dan software infentor

1. Prosedur penelitian ini akan dimulai dengan pengumpulan data mengenai spesifikasi teknis tandon air yang akan dianalisis. Informasi tersebut mencakup dimensi, material, dan beban yang diterapkan pada struktur rangka tandon

(4)

Muh Rahmat Lukman, Budiman Sudia, Samhuddin, Aminur air.

2. Langkah selanjutnya melibatkan pemodelan tiga dimensi (3D) dari rangka tandon air menggunakan perangkat lunak

3. Hasil Dan Pembahasan

Tabel 4. Data identifikasi berat tandon air Inventor. Pemodelan ini akan mencakup

semua komponen struktural dan geometri yang relevan.Setelah itu melakukan pengukuran dari masing masing batang rangka ,mengunakan sistimatis fisika Teknik.

3. Setelah pemodelan selesai, analisis simulasi struktural akan dilakukan dengan menerapkan beban-beban yang diambil dari kondisi nyata, seperti berat air dalam tandon dan beban angin. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi kekuatan dan kestabilan struktur .

4. Data hasil simulasi akan dievaluasi secara mendalam untuk mengidentifikasi potensi kelemahan atau ketidakstabilan dalam rangka tandon air. Analisis ini akan memberikan wawasan yang berharga terkait performa struktural tandon.

5. Pengoptimalan desain rangka tandon air akan dilakukan berdasarkan temuan dari simulasi. Langkah ini dapat melibatkan penyesuaian dimensi, penambahan elemen struktural, atau perubahan material untuk meningkatkan keandalan dan kinerja struktur.

Desain 3D Rangka Tandon air

Gambar 1. Desain 3D Rangka Tandon air

Jenis bahan Kapasitas Berat awal Berat total

Name Liter kg kg

Plastic HDPE 1200 29 1229 Perhitungan Data Kekuatan Rangka

Diketahui : mE = 29 kg

V = 1200 Liter = 1,2 m3 g = 9,8 m/s2

ma = VA × ρ

ma = (1,2 m3) × (1000 kg/m3) = 1200 kg Massa total = (1200 + 29) kg = 1229 kg Beban total (WT)

WT = (mtot) × (g)

= (1229 kg) (9,8 m/s2)

= 12044,2 N

= 12044 N

Jadi jumlah beban total adalah 12044 N Analisa gaya gaya

Gambar.1 Analisa Gaya Gaya

AB = 135 cm EF = 70 cm

(5)

AE’ = 200 cm, AD = 100 c, Menghitung Panjang batang AE

∆ AE’E siku-siku di E’

Dengan prinsip Phytagoras :

Dimana Sehingga

Jadi Panjang batang AE = 202,6 cm, Panjang batang BF = AE = 202,6 cmPanjang batang AC = 1535 mm, 153,5 cm

Panjang batang EC = 1326 mm = 132,6 cm

Massa total beban dari luar (mtot) = massa tangki + massa airMtot= 29 kg + 1200 kg = 1229 kg

Berat total (Wtot)

Wtot = (mtot) × g, g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)

Analisa gaya-gaya pada Struktur Tandon Diagram benda bebas

Perhatikan ∆ ACE : Sudut A (α) = 40,88 = 41 β

= 31,4֯ = 31 ֯

Tahap-Tahap perhitungan gaya-gaya pada tiap- tiap batang

1.Hitung beban eksternal (berat total = tangki + air) 2.Gambarkan diagram benda bebas

3. Hitung reaksi pada tumpuan A dan B 4.Hitung gaya-gaya batang

Berat beban yang akan ditahan oleh struktur = berat tangki + berat airSpesifikasikan tangki

(6)

Muh Rahmat Lukman, Budiman Sudia, Samhuddin, Aminur

Gambar 2. Diagram Bebas

Perhitungan gaya tiap-tiap batang

Terlebih dahulu ditentukan kemiringan batang BFatau batang AE

Perhatikan segitiga BF’F (siku-siku di titik F)

Jadi kemiringan batang AE dan BF = 81°

Titik B

Massa tangki = 29 kg Massa air :

Mw = ρw , Vw

Vw = 1200 Liter

= 1,2 m3

Mw = (1,2 m3) . (1000 kg/m3) Mw = (1,2 m3) . (1000 kg/m3)

= 1200 kg

Massa total beban = 1200 kg + 29 kg

= 1229 kg

Beban total (Wt) = mt × g

= (1229 kg) × (9,8 m/s2)

= 12044,2 N

= 12, 044 Kn Perhitungan gaya-gaya batang

AB = 1,35 m

EF = 0,7 m Δ∑MB = 0

(7)

AX/ BX/

A B

WT/2

E F

Ay = 3,011 kN By = Ay = 3,011 (kN)

Perhitungan Gaya-Gaya Tiap Batang

Terlebih dahulu ditentukan kemiringan batang BF atau batang AEPerhatikan segitiga BF’F (siku-siku di titik F)

BF’= 2000 mm = 2 m

Jadi kemiringan batang AE dan BF = 81°

Titik B

Jadi Ax = Bx = 0,477 kN (Tekan)

Titik F

F8 = (3,05) cos 81 = (3,05) (0,156) = 0,48 kN (Tekan) Titik A

F3 bekerja pada batang AC, kemiringan = 81°

F2 bekerja pada batang AD, kemiringan = 81 – α

= 81- 41 = 40°

∑Fy = 0

Ay = F2 sin 40° - F3 sin 81° = 0 3,011 – F2 (0,643) – F3 (0,988) = 0 0,6432 F2 . + 0,988 F3 = 3,011 ….(1)

∑Fx = 0

Az – F2 cos 40° - F3 cos 81° = 0 0,477 – F2 (0,766) – F3 (0,988) = 0 0,6432 F2 . + 0,988 F3 = 3,011 …..(1)

∑Fx = 0

Ax – F2 cos 40° - F3 cos 81° = 0 0,477 – F2 (0,766) – F3 (0,156) = 0 0,766F2 . + 0,156 F3 = 0,477 …..(2)

Persamaan (1) dan (2) diselesaikan dengan metode eliminasi :

0,643F2 . + 0,988 F3 = 3,011 …..(1), persamaan 1, dikali dengan 0,766

0,766F2 . + 0,156 F3 = 0,477 …..(2), persamaan 2, dikali dengan 0,643 0,492538F2 . + 0,756808 F3 = 2,306426

0,492538F2 . + 0,100308 F3 = 0,306711 0,6565 F3= 1,999715

F3= 3,046 kN (Tekan) Titik D

Garis bekerjanya gaya pada batang 3 dan batang 5 sama Sehingga F3 = F5

∑ Fy = 0, F3 sin 81° - F3 sin 81° = 0 81°

(8)

Muh Rahmat Lukman, Budiman Sudia, Samhuddin, Aminur F3 = F5 = 3,046 kN (Tekan)

Titik E

Sudut a = 180 – (90 + 9) a = 81°

Sudut b = 180 – 81 = 99°

b = 99°

Sudut c = 180 – (31+ b)

= 180 – (31 + 99) c = 50°

Kemiringan garis CE terhadap bidang horizontal = 50° Berarti kemiringan gaya F6 = 50° dan gaya F5 = 81°

Data-data hasil pengujian tegangan yang telah dilakukan untuk semuaarus, dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.

Tabel 6. Data uji tegangan untuk arus 90 A

∑ Fy = 0, F5 sin 81 + F6 sin 50 – 3,011 = 0

(3,046) . (0,988) + F6 . (0,766) – 3, 011 = 0 Tabel 7.Data uji tegangan untuk arus 120 A

F6 = 0,002 kN (Tekan)

Tabel 5. Hasil Perhitungan Analisis Kekuatan kontruksi Rangka

Analisa Kekuatan Las

Pengelasan adalah compositions yang tidak hanya memanaskan dua bagian benda sampai mencair dan mengeras lebih cepat, tetapi juga mencakup pemanasan bahan dan terminal untuk memberikan penyatuan terbaik. untuk pengelasan lengkap. Kekuatan sambungan las dipengaruhi oleh

Tabel 7. Data uji tegangan untuk arus 150 A

beberapa faktor, termasuk kerangka pengelasan, material, anoda, dan jenis tumpang tindih yang

digunakan. Pada las SMAW (Shielded Metal Arc Welding, SMAW) atau biasa disebut juga dengan las listrik, adalah suatu proses pengelasan yang menggunakan panas untuk mencairkan kawat elektroda las sebagai bahan pengisi dan material dasar atau logam induk yang disambung (Harsono, dkk, 2000), panas yang digunakan untuk mencairkan logam ini dihasilkan oleh lompatan ion listrik yang terjadi antara katoda dan anoda yang membentuk busur listrik. Panas yang dihasilkan dari lompatan ion listrik ini besarnya dapat mencapai 4000 derajat Celcius sampai 4500 derajat Celcius.

Pada las SMAW ini dapat digunakan dua jenis sumber tegangan, yaitu arus bolak balik (AC) dan arus searah (DC).

Berdasarkan hasil pengujian pada tiga perlakuan, yaitu pada arus 90 A, 120 A dan 150 A, didapat hasil terbaik pada arus 120 A, dengan nilai rerata pada masing masing uji yakni kekuatan tegangan, kekuatan luluh dan regangan memiliki nilai tertinggi jika dibanding dua perlakuan lainmya.

Nilai rerata kekuatan tegangan pada arus 120 A adalah 448 N/mm2 , nilai ini lebih tinggi dibandingkan rerata kekuatan tegangan pada arus 90 A yaitu 410,3 N/mm2 dan rerata kekuatan tegangan pada arus 150 A yaitu 429,4 N/mm2 . Nilai rerata kekuatan tetangan pada arus 120 A adalah 224,2 N/mm2 , nilai ini lebih tinggi dibandingkan rerata kekuatan tegangan pada arus 90 A yaitu 211,9 N/mm2

(9)

dan rerata kekuatan tegangan pada arus 150 A yaitu 220,9 N/mm2 . Nilai rerata regangan pada arus 120 A adalah 29,9 %, nilai ini lebih tinggi dibandingkan rerata regangan pada arus 70 A dan 150 A yaitu 34,3 % dan 30,0%. Hal tersebut disebabkan pada arus 90 A masih kurang dari kebutuhan, kurangnya arus pengelasan mengakibatkan nyala busur kurang stabil, panas yang dihasilkan tidak cukup sehingga kurangnya penetrasi las, sehingga kekuatan sambungan jadi berkurang. Sedangkan pada arus 150 A berlebihan dari kebutuhan, arus yang berlebih dapat mengakibatkan inti elektroda dan fluks mencair terlalu cepat, menghasilkan lasan yang melebar dan sambungan kurang menyatu, sehingga mengakibatkan kekuatan sambungan juga berkurang.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan analisa yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemilihan material untuk rangka harus mempertimbangkan sifat mekanis, tahan korosi, dan kecocokan dengan lingkungan sekitar. Baja karbon, yang umumnya memiliki kekuatan yang baik, sering kali menjadi pilihan.

Penerapan faktor keamanan dalam perhitungan dan desain sangat penting untuk memastikan bahwa rangka mampu menahan beban maksimum yang mungkin terjadi selama masa penggunaan.

Keamanan struktural harus menjadi prioritas utama. Berat air dalam tandon merupakan beban utama yang harus ditopang oleh rangka.

Perhitungan beban ini harus akurat dan mempertimbangkan kapasitas penuh tandon.

Perhitungan luas penampang dan dimensi profil rangka harus memenuhi persyaratan kekuatan yang ditetapkan. Pemilihan profil yang tepat dan dimensi yang sesuai akan menentukan kestabilan dan kinerja struktural secara keseluruhan.

5. Saran

Adapun saran yang diberikan peneliti dari hasil penelitian yakni Pastikan kapasitas tandon air sesuai dengan kebutuhan harian penghuni rumah kost. Jangan terlalu membesar atau memperbesar kapasitas yang tidak perlu, agar tidak mengakibatkan biaya dan ruang yang tidak efisien dan Pastikan desain rangka menggunakan faktor keamanan yang memadai, khususnya untuk mengantisipasi beban maksimum dan situasi

darurat. Keselamatan konstruksi harus menjadi prioritas utama.

Daftar Pustaka

[1] Aviv A. S. Wardayanti, A., Budiningsih, E., Fimani, A.K., Suhardi, B. (2016). Water Level Control Sistem Otomatis Sederhana pada Tandon Air di Kawasan Perumahan. Performa, 15(2). 130-136

[2] Agthen, Y. A., Windah, R., & Pandaleke, R.

(2019). Analisa Rangka Batang Struktur Menara Tangki. Jurnal Sipil Statik, VOL. 7 NO.8, pp.

1027-1038.

[3] H. H. (2021). ’Tinjauan Perencanaan Bangun Air (RESERVOIR) Dengan Menggunakan Alat Sambung Las Pada Gedung Islamic Centre.

Jurnal Salman (Sosial dan Manajemen), VOL.2, NO.2 pp. 139-152. Retrieved from https://www.jurnal.fisarresearch.or.id/index.

php/salman/article/view/71/66

https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/js s/article/view/24506

[4] Maryati, F. & Husda, N.E. (2020). Pengaruh Atmosfer Toko dan Promosi Terhadap Loyalitas Pelanggan Minimarket OMI Koperasi Universitas PGRI Palembang. JURNAL MANAJEMEN DAN INVESTASI , 1(2). 104-119 [5] Muhammad Gilang Kriswandi , Jatira, Hendro

NugrohoAnalisa Pengaruh Variasi Kuat Arus Terhadap Kekuatan Tarik Sambungan Las Smaw Dengan Material Baja Karbon Rendah Dengan Profil Besi Siku Menggunakan Elektroda E6013. (2022). Jurnal Teknologika, VOL.12, NO.1 pp.1-9. Retrieved from https://www.jurnal.wastukancana.ac.id/inde x.php/teknologika/article/view/1 55

[6] Setyawan, R., Amrita, A. A.N., Saputra, K.O.

(2021). Ancang Bangun Sistem Penampungan Air Menggunakan Tandon Atas Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Spektrum, 8(1). 254-259

[7] Surina, Astri Mujihutami & M. L. (2020).

Evaluasi Struktur Tandon Air di Kelurahan Sukaresmi. Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas,VOL.4NO.2,pp.107- 120.Avaibleat:

(10)

Muh Rahmat Lukman, Budiman Sudia, Samhuddin, Aminur http://iptek.its.ac.id/index.php/jmaif/article/

view/6885

[8] W. A., Khaeroman, Juwarlan, Y. O., O. R.,

& Sutrimo. (2022). Pelatihan Pengelasan dalam Pembuatan Rangka Tandon Air Bersih di Dermaga Moller Jaya Sededes Rowosari Kabupaten Kendal. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Abdi Putra, VOL.2, NO.3 pp. 72- 78.Retrievedfromhttps://abdiputra.nusaputr a.ac.id/article/view/168

[9] Dwi Atmaja Mukti, Rudy Poeng, Tertius V Y Ulaan. (2015). PERBANDINGAN KEKUATAN PENGELASAN LISTRIK DENGAN PENGELASAN GAS PADA MATERIAL BESI SIKU JIS G3101, VOL. 4, NO.1, Jurnal Online Poros Teknik Mesin pp. 49-62.

[10] Ipung Kurniawan, Pujono Pujono, Mohammad Nurhilal, Dian Prabowo. (2022) RANCANG BANGUN MESIN FRICTION WELDING UNTUK PENGELASAN BAJA ST 37 DENGAN DIAMETER MAKSIMAL ½ INCH, Vol.8 No.1, Bangun Rekaprima pp.110-124

[11] Husnah Husnah,Novreta Ersy Darfia, Fauzul Hidayat. (2019). ANALISIS STRUKTUR RANGKA BAJA RINGAN DAN BAJA BERAT DENGAN APLIKASI BRICSCAD, VOL. 5 NO. 2, Siklus : Jurnal Teknik Sipil pp.87-96

[12]M.Y. Zacharia dan G. Turuallo, (2020). Analisis Struktur Baja Tahan Gempa dengan Sistem SRPMK (Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus) Berdasarkan SNI 1729:2015 dan SNI ,1726:2012, REKONSTRUKSI TADULAKO: Civil Engineering Journal on Research and Development, Volume 1, Issue 2, pp.9-16 [12] Husodo, N., Luwar, Sanyoto, B., Bangun

Setyawati, Sri., dan Mursid. 2013. Penerapan Teknologi Las Gesek (friction Welding) Dalam Rangka Penyambungan Dua Buah Logam Baja Karbon St 41 Pada Produk Back Spring Pin.

Jurnal Energi dan Manufaktur Vol.6, No.1, 1- 94.

[13] Marwoto1, Agung Setiawan2, Umar Abdul Aziz3.2021. Perancangan Tangki Penampung Air Hujan Guna Pemanfaatan Air Hujan Sebagai Sumber Air Cadangan Pemukiman Warga, Jurnal Ilmu Teknik Sipil SURYA BETON, Volume 5, Nomor 2, PP. 31-40

[14] Nanda julian, untung budiarto, berlian arswendo, laboratorium pengelasan. 2019.

Analisa Perbandingan Kekuatan Tarik pada

Sambungan Las Baja SS400 Pengelasan MAG Dengan Variasi Arus Pengelasan dan Media Pendingin Sebagai Material Lambung Kapal. JURNAL TEKNIK PERKAPALAN, Vol. 7, No. 4 pp.277-285

[15] Sahional Ishak, Muhammad Halim Asiri, Kusno Kamil.(2020). Analisis Sambungan Las MIG pada Baja Karbon Rendah Variasi Kampuh Las V, I dan K terhadap Kekuatan Tarik. Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI, Vol 21, No 1 pp.5- 11.

Referensi

Dokumen terkait

Mikro Pada Daerah Interface Hasil Proses Cladding Material Stainless Steel5. Terhadap Baja Karbon

Cara pengelasan baja paduan karbon rendah adalah sama dengan cara yang diterapkan pada baja karbon murni.Semua proses las busur bisa digunakan untuk mengelas baja

Pada baja dengan kadar karbon tinggi (> 1% C), jumlah kandungan karbon pada permukaan baja sudah cukup tinggi yang berarti gradien konsentrasi akan kecil sehingga karbon

Baja karbon tinggi ini sulit diberi perlakuan panas untuk meningkatkan sifat kekerasannya, hal ini dikarekan baja karbon tinggi memiliki jumlah martensit yang

Kekuatan ultimate dan yield yang tinggi dapat dipenuhi oleh baja karbon rendah sampai baja karbon tinggi, baja paduan, stainless steel, sehingga material jenis ini

Dilapiskannya silikon karbida (SiC) terhadap baja karbon menengah (S45C) yang memiliki manfaat untuk menghasilkan permukaan yang keras menggunakan metode thermal spray

Jika dibandingkan dengan literatur yang terdapat pada bab 3 di atas, maka baja karbon yang paling mendekati literatur adalah baja karbon tinggi, sebenarnya jika dilihat

Dalam penelitian ini peneliti akan mencoba untuk melakuan pengujian baja AISI1050 yang memiliki kadar karbon sebesar 0,50% dan termasuk kedalam jenis baja kerbon menengah untuk diuji