• Tidak ada hasil yang ditemukan

17.3300.030.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "17.3300.030.pdf"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

Pengelolaan Masjid Pandemi dan New Normal di Masjid Agung Kota Parepare (dibimbing oleh Nurhikmah dan Nidaul Islam). Oleh karena itu, pengelolaan masjid pada masa pandemi Covid-19 adalah pengelolaan masjid yang mencakup unsur konsepsi dan perubahan perilaku yang berkaitan dengan faktor kesehatan. Di era new normal, pengurus masjid dihadirkan untuk mengubah perilaku agar tetap bisa beraktivitas normal, namun harus mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19, sehingga berdampak positif bagi masyarakat, karena masjid tidak hanya sekedar tempat ibadah tetapi juga ruang pendidikan sosial bagi masyarakat sekitar.

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Kegunaan Penelitian

Bagaimana hubungan sistem pengelolaan Masjid Raya Kota Parepare dalam menghadapi pandemi (COVID-19) dan new normal? Untuk mengetahui lebih jauh mengenai pengelolaan Masjid Raya Kota Parepare dalam melawan pandemi (COVID-19) dan new normal. Untuk mengetahui perbandingan sistem pengelolaan Masjid Raya Kota Parepare dalam menghadapi pandemi dan new normal.

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Penelitian Relevan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data dari orang-orang yang diamati dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Judul skripsi penulis adalah “Pengelolaan Masjid di Masa Pandemi dan New Normal di Masjid Agung Kota Parepare. 7 Nursery Hasnah Nasution dan Wijaya, Pengelolaan Masjid di Masa Pandemi Covid-19, (Palembang: UIN Raden Fatah Palembang, 2020), hal.

Tinjauan Teori

Manusia adalah aktor dan kita jugalah yang menetapkan tujuan dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Disini penulis menggunakan 4 fungsi manajemen yang umum digunakan yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Oleh karena itu, perencanaan merupakan suatu persiapan tambahan terhadap segala upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

نوُدَت ۡهَت

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa mobilisasi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dalam mencapai tujuan atau sasaran yang direncanakan. Sedangkan Al-Qur'an memberikan penjelasan bahwa petunjuk dasar proses pengaktifan atau pengarahan serta pemberian peringatan dalam bentuk yang dapat ditindaklanjuti adalah sebagaimana tercantum dalam firman Allah dalam S. Al-Kahfi/18:2. Adapun dalam Al-Qur'an disebutkan pengawasan atau pengendalian dan koreksi diri, serta ancaman terhadap pelanggar, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an As-Shof/61:1.

نوُلَعۡفَت

Imarah berasal dari bahasa Arab yang berarti sejahtera, menurut istilah Imarah berarti kemajuan masjid sebagai tempat ibadah, kemajuan umat dan peningkatan kesejahteraan jamaah. Jemaat yang mempunyai kemampuan ekonomi wajib memberikan bantuan kepada anggota jemaah yang tidak mempunyai kemampuan. 21 Kasmiati, Penerapan Manajemen Masjid Demi Kesejahteraan Jemaah (Studi pada Masjid Babus Salam, Desa Seuneubok, Alur Bulo, Kecamatan Kota Bahagia, Kabupaten Aceh Selatan, Skripsi, (Aceh: Uin Ar-Raniry Banda Aceh, 2019), hal.

اللَّ ُلوُس َر-

لاَح ِِّرلا ىِف

Pandemi (Virus Corona ) dan New Normal 1. Pandemi (Virus Corona)

Setidaknya ada dua jenis virus corona yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala parah, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-Cov) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-Cov). Perkembangan kesehatan yang kritis dan berdampak pada perekonomian dunia ini praktis memaksa seluruh negara di dunia menarik diri dari rencana strategis yang dibuat untuk mengatasi wabah Covid-19. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona yang dapat menular melalui droplet (ludah) dan dapat menyebar melalui udara.

Gejala Covid-19 pun beragam, mulai dari demam lebih dari 38 derajat, flu, batuk, hingga sesak napas. New normal adalah perubahan perilaku untuk melakukan aktivitas normal sesuai protokol penanganan Covid-19 jika diperlukan. New normal merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari berbagai aspek kehidupan, seperti kesehatan, sosial, ekonomi, politik, psikologis dan lain sebagainya.

Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai pengelolaan masjid pada masa pandemi dan New Normal pada Masjid Raya Kota Parepare. Fokus penelitian ini berada di Majid Raya Kota Parepare, penelitian ini menjelaskan berbagai aspek yang dapat penulis jadikan aspek-aspek yang dapat penulis jadikan kerangka untuk memudahkan masyarakat dalam memahami isi penelitian ini. Penelitian ini menggunakan teori POACH yaitu Perencanaan, Pengorganisasian, Pengoperasian dan Pengendalian serta teori Idarah Binail Maadiy (Manajemen Fisik) dan Idarah Binail Ruhiy (Manajemen Fungsional).

Teori ini digunakan untuk memahami pengelolaan masjid pada masa pandemi dan New Normal di Masjid Agung Parepare.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Fokus Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Uji Keabsahan Data

Teknik Analisi Data 1. Teknik Pengelolaan data

Masjid Agung Parepare berganti nama menjadi Masjid Agung kota Parepare, namun setelah berdirinya Masjid Agung yang sekarang kita kenal terletak di Jln. Ahmad Yani No. KM.2 Ujung Baru, Soreang, Kota Parepare, Masjid Raya ini berganti nama menjadi Masjid Agung Kota Parepare, diperkirakan sekitar tahun 2005. Hingga saat ini Masjid Raya belum mempunyai struktur pengurus masjid yang resmi karena alasan tertentu.

Sarana dan prasarana yang memadai di Masjid Raya Parepare membuat jamaah yang berkunjung dan masuk ke dalam masjid merasa nyaman untuk beraktivitas dan beribadah di sana. Masjid Raya Parepare juga terus melakukan perbaikan dan inovasi dalam pengembangan masjid baik di dalam maupun di luar masjid. Donor Tetap: Donor tetap di Masjid Raya Kota Parepare adalah masyarakat setempat yang membayar sebulan sekali selama setahun.

Terdapat 6 sound system di Masjidil Haram, 2 di depan, 2 di tengah, dan 2 di belakang, membuat khatib merasa puas saat menyampaikan ceramah karena tersampaikan dengan jelas kepada jamaah. AC: Terdapat kipas angin di Masjidil Haram yang terletak hampir di setiap sudut dan pilar masjid untuk menjaga kondisi nyaman seluruh jamaah. Oleh karena itu, Masjid Raya Kota Parepare menyediakan tempat sandal dan sepatu agar tetap aman dan tidak tertukar.

Dapat kita simpulkan bahwa sarana dan prasarana di Masjid Agung Parepare selalu terjaga dengan baik terutama pada tempat-tempat yang memerlukan renovasi atau pengadaan umum untuk melengkapi hal-hal yang diperlukan.35.

Manajemen Masjid Raya Kota Parepare Pada Masa Pandemi Covid-19

Sistem organisasi Masjid Agung Kota Parepare disesuaikan dengan keahlian masing-masing narasumber di Masjid Agung Kota Parepare. Dalam sistem organisasi, kami menginstruksikan beberapa orang yang kami anggap penting untuk ikut serta dalam penerapan berbagai peraturan masjid di masa Covid, sesuai dengan batasan tugas dan tanggung jawabnya.”37 Pernyataan tersebut menjelaskan sistem alokasi sumber daya manusia yang diterapkan. Parepare disesuaikan dengan tingkat keahliannya sehingga dapat mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya secara efektif. Kota Parepare bersama seluruh ormas Islam yang ada di Kota Parepare : Forum Komunikasi Muballigh dan Pengurus Masjid (FKMPM).

Melaksanakan salat Jumat dan berjamaah di masjid dengan salat zuhur dan salat berjamaah di rumah masing-masing. Informasi mengenai Covid-19 hendaknya selalu mengacu pada Satgas Percepatan Pengendalian Covid-19 Kota Parepara; Pelaksanaan kegiatan ini merupakan kegiatan sehari penuh yang dilakukan oleh Masjid Agung Pare-Pare, yang merupakan bentuk pemanfaatan Surat Edaran yang diterapkan pada masa pandemi Covid-19 dan diterapkan pada hampir seluruh masjid khususnya Masjid Agung. dari Parepare.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem gerak yang diterapkan dan dilaksanakan di Masjid Agung Kota Parepare sudah memadai, karena pelaksanaan kegiatan ibadah yang dilakukan masyarakat sudah sesuai dengan program yang telah ditetapkan oleh pihak yang berwenang. berdasarkan pernyataan bersama. Jadi, bentuk penertiban di Masjid Agung Pare-pare memperhatikan aturan-aturan yang telah diberlakukan selama pandemi Covid-19, baik berupa pengawasan terhadap jemaah maupun masyarakat sekitar, dengan tetap mematuhi peraturan. peraturan yang ada. yaitu kelanjutan penerapan protokol kesehatan dan pemberian kontribusi sebagai inisiatif bersama untuk melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala di rumah-rumah warga dan netralisasi masjid agar masjid kembali steril sebelum digunakan. Jenis pengendalian yang dilakukan secara internal adalah dengan menyampaikan secara tegas tugas dan tanggung jawab pengurus masjid dan jamaah dalam hal ini masyarakat untuk mematuhi peraturan yang ada untuk tetap tinggal dan melakukan segala aktivitas dari rumah sebagai bentuk upaya. untuk mencegah penyebaran virus corona selama masjid ditutup, khususnya “Masjid Raya ini merupakan masjid yang terletak di jantung kota dan letaknya strategis di dekat salah satu pusat perbelanjaan yaitu Pasar Senggol dan menjadi tempat persinggahan pengunjung. dari luar daerah banyak yang mampir untuk salat.”38.

Berdasarkan fungsi manajerial tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan fungsi manajerial pada Masjid Agung kota Parepare sudah sesuai dengan ketentuan pelaksanaan fungsi manajerial berjalan cukup baik sebagaimana mestinya.

Manajemen Masjid Raya Kota Parepare Pada Masa New Normal

Namun sebelum memasuki prosedur New Normal, harus dipastikan terlebih dahulu penularan (perubahan) virus Covid-19 dapat dikendalikan. Yang kedua adalah menjaga jarak minimal 1-2 meter dengan orang lain, tujuannya untuk menghindari kontak fisik guna memperlambat bahkan mencegah penularan penyakit Covid-19. Pandemi Covid-19 tidak hanya mempersatukan umat Islam, namun juga mempersatukan seluruh umat beragama di dunia.

Menciptakan kondisi masjid sebagai tempat aman yang steril dan aman dari COVID-19 dengan memperkuat motto DMI “Masjid Sejahtera dan Sejahtera”. Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan penertiban ketat terhadap kebiasaan baru tersebut, yang dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan, agar tidak terjadi gelombang kedua Covid-19. Pengurus masjid melakukan pembersihan masjid dan fasilitas di sekitar masjid dengan disinfektan agar higienis dan steril dari virus Covid-19.

Fasilitas yang harus disediakan pengurus masjid pada masa pandemi Covid-19 adalah: 1) penyediaan sabun cuci tangan di tempat cuci tangan; Yang kedua adalah pengelolaan masjid di masa pandemi atau Covid-19. Pada masa ini, ketika virus Covid-19 mulai dikenal, hampir seluruh aktivitas dihentikan, yang kemudian dikenal dengan istilah Lockdown. Jadi bentuk pengendalian yang ada di Masjid Agung Kota Parepare adalah dengan memperhatikan aturan-aturan yang telah ditetapkan pada masa pandemi Covid-19, baik berupa pengawasan terhadap jamaah maupun masyarakat sekitar, dengan tetap menaati peraturan yang ada. peraturan yaitu tetap menerapkan protokol kesehatan dan sebagai inisiatif bersama untuk berkontribusi dalam pelaksanaan penyemprotan disinfektan secara berkala di rumah-rumah masyarakat dan netralisasi masjid agar masjid kembali steril sebelum digunakan kembali.

Maka pemerintah terus melakukan pengawasan ketat terhadap new normal yang diterapkan dengan mengikuti protokol kesehatan agar tidak terjadi gelombang kedua Covid-19.

Saran

Relokasi atau pelaksanaan tersebut merupakan tindak lanjut dari perencanaan dan pengorganisasian yang dilakukan oleh semua pihak dalam hal ini manajemen Kota Majid Raya Parepare. Sesuai jalurnya, semua pihak secara aktif menegakkan dan melaksanakan aturan-aturan yang ada dalam kehidupan New Normal dengan menggandeng semua pihak baik pemerintah kota maupun masyarakat, agar kehidupan sehari-hari dapat berjalan normal sebagaimana mestinya. suatu proses yang dilakukan untuk menjamin bahwa seluruh kegiatan dilaksanakan sesuai rencana. Sistem pengelolaan Masjid Raya Kota Parepare pada masa pandemi juga telah sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh berbagai otoritas, sehingga menjadi bentuk perhatian yang harus diperhatikan, meskipun masih ada masyarakat atau pemerintah kota yang mengabaikannya. peraturan ini.

Sistem pengelolaan Masjid Raya Kota Parepare pada masa new normal juga diterapkan dengan baik, sehingga hanya dapat meningkatkan penyampaian informasi mengenai protokol kesehatan yang diterapkan khususnya kepada jamaah yang singgah atau pengunjung luar yang menyempatkan diri untuk salat di Masjid Agung kota Parepare. Pemanfaatan Fungsi Manajemen Pada Aparatur Pemerintahan Desa Tambat Kabupaten Merauke”, Jurnal Ilmu Ekonomi & Sosial, Vol. Implementasi Manajemen Masjid Untuk Kesejahteraan Jemaah (Masjid Stusi Babus Salam Desa Seuneubok Kecamatan Alur Bulo Kota Bahagia, Kabupaten Aceh Selatan, Skripsi , Uin Ar-Raniry Banda Aceh, 2019.

Analisis Masjid Dalam Optimalisasi Peran dan Fungsi Masjid”, Jurnal Ilmiah Program Studi Universitas Pamulang, Vol.2, No.1, 2014. Pengelolaan penyelenggaraan kegiatan keagamaan di Masjid Raya Baitunnur Kabupaten Pati. Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo, 2017 .Pengelolaan Masjid Raya Pondok Indah Jakarta Selatan sebagai upaya meningkatkan aktivitas keagamaan masyarakat Pondok Indah", Jurnal Pengelolaan Masjid (Masjid Ta'mir), Vol.

Referensi

Dokumen terkait

Definisi yang lebih luas lagi dari tanggung jawab sosial perusahaan dikemukakan oleh Farmer dan Hogue (1985; 57) sebagai: “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah dimana

Dari sisi KPAI sebagai solusi kasus pedofila anak melalui grup Facebook , menyampaikan bahwa pentingnya pengawasan dan pengawalan regulasi yang dibuat secara

Pandangan lain tentang defenisi tanggung jawab sosial perusahaan dikemukakan oleh Bank Dunia yang mengemukakan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan sebagai suatu

1) Struktur yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas Struktur orgnisasi merupakan kerangka (frame work) dalam pembagian tanggung jawab fungsional pada

Adapun hakekat tanggung jawab menurut Levinas adalah: tanggung jawab sebagai fakta terberi eksistensial, tanggung jawab non normatif, tanggung jawab bagi orang lain,

Pengertian tanggung jawab juga dikemukakan oleh Kemendiknas (2010 :10) bahwa tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan

Sebagai perwujudan rasa tanggung jawab atas tugas yang dibebankan, PT.TASPEN (Persero) memberikan pelayanan pembayaran secara prima kepada para peserta aktif dan

Dari sistem pengendalian internal pada organisasi PT PaBK ini dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi sudah melakukan pemisahan fungsi dan tanggung jawab yang tegas anatara fungsi