• Tidak ada hasil yang ditemukan

(Studi Kasus di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder Pontianak) Skripsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "(Studi Kasus di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder Pontianak) Skripsi"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

i

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGELUARAN KAS BERDASARKAN KOMPONEN

PENGENDALIAN INTERNAL COMMITTEE OF SPONSORING ORGANIZATION OF TREADWAY

COMMISSION (COSO)

(Studi Kasus di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder Pontianak)

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Program Studi Akuntansi

Oleh : Bonifasius Purianto

Nim : 16 2114 126

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2021

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan. Banyaklah rancangan dihati manusia, tetapi

keputusan TUHANlah yang terlaksana”

(Amsal 19: 20-21)

“Orang yang sabar bertahan sampai pada waktu yang tepat, kemudian akan terbit sukacita baginya”

(Sirakh 1: 22)

Kupersembahkan untuk:

Kongregasi Maria Tak Bernoda (MTB) Kedua orang tua ku Apolonius Apo dan Antonia Ono

Teman-teman angkatan 2016

(5)

v

(6)

vi

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan, Bapa yang Maha baik atas segala penyertaan dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGELUARAN KAS

BERDASARKAN KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL COMMITTEE OF SPONSORING ORGANIZATION OF TREADWAY COMMISSION (COSO)

(Studi Kasus di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB) Pontianak).

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada beberapa pihak yang membantu, mengarahkan, dan mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc.,Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan serta pribadi kepada penulis.

2. Drs. YP. Supardiyono, M.Si.,QIA.,CA selaku pembimbing yang dengan sabar membantu, mengarahkan, dan membimbing selama penyelesaian skripsi ini.

3. Bruder Yohanes Maria Vianney, MTB selaku Ketua Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder yang memberi kesempatan untuk melakukan penelitian.

(8)

viii

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAK ... xv

ABSTRACT ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Pengendalian Internal ... 6

1. Pengertian Pengendalian ... 6

2. Pengertian Pengendalian Internal ... 6

3. Tujuan Pengendalian Internal ... 6

4. Unsur-unsur Pengendalian Intern ... 8

5. Pentingnya Pengendalian Internal ... 9

6. Komponen Pengendalian Internal ... 10

(10)

x

B. Pengeluaran kas ... 16

1. Sistem Pengeluaran Kas ... 16

2. Dokumen Pengeluaran Kas ... 16

3. Fungsi yang Terkait Pengeluaran Kas ... 17

4. Prosedur Pengeluaran Kas ... 18

5. Unsur-unsur Pengeluaran Kas ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

A. Desain Penelitian ... 21

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 21

C. Subyek Penelitian ... 22

D. Data Penelitian ... 22

E. Teknik Pengumpulan Data ... 22

F. Teknik Analisis Data ... 24

BAB IV GAMBARAN UMUM YPSB ... 26

A. Profil Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder ... 26

B. Sejarah Singkat Berdirinya Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder ... 26

C. Visi dan Misi Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder ... 28

D. Personalia Kepengurusan YPSB ... 29

E. Personalia Kantor YPSB ... 29

F. Tugas dan Wewenang Pembina dan Pengurus YPSB ... 30

G. Struktur Organisasi ... 32

H. Tugas dan Tanggung Jawab Yayasan ... 32

I. Pedoman pengelolaan Keuangan Yayasan ... 36

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Deskripsi Data Pengeluaran Kas di YPSB ... 38

1. Pencatatan Pengeluaran Kas Rutin ... 38

2. Pencatatan Pengeluaran Kas Tidak rutin ... 40

3. Data Perbandingan Pengendalian Internal Pengeluaran Kas ... 42

B. Analisis Data ... 43

1. Deskripsi tabel perbandingan pengendalian internal Pengeluaran kas di YPSB dengan komponen pengendalian Internal COSO ... 43

2. Mesdeskripsikan kesesuaian pengendalian internal di YPSB dengan komponen pengendalian internal COSO ... 62

a. Lingkungan Pengendalian ... 62

b. Penilaian Risiko ... 67

c. Aktivitas Pengendalian ... 70

d. Komunikasi dan Informasi ... 72

e. Aktivitas Pemantauan ... 74

(11)

xi

3. Analisis kuesioner pengendalian internal pengeluaran kas

Di YPSB dengan komponen pengendalian internal COSO ... 76

C. Pembahasan ... 86

BAB V : PENUTUP ... 89

A. Kesimpulan ... 89

B. Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Predikat kesesuaian Pengendalian Internal Pengeluaran Kas ... 26

Tabel 5.1 Ringkasan Tabel Perbandingan Pengendalian Internal Pengeluaran Kas Komponen Lingkungan Pengendalian ... 44-48 Tabel 5.2 Ringkasan Tabel Perbandingan Pengendalian Internal Pengeluaran Kas Komponen Penilaian Risiko ... 49-52 Tabel 5.3 Ringkasan Tabel Perbandingan Pengendalian Internal Pengeluaran Kas Komponen Aktivitas Pengendalian ... 53-56 Tabel 5.4 Ringkasan Tabel Perbandingan Pengendalian Internal Pengeluaran Kas Komponen Komunikasi dan Informasi ... 57-59 Tabel 5.5 Ringkasan Tabel Perbandingan Pengendalian Internal Pengeluaran Kas Komponen Aktivitas Pemantauan ... 60-61 Tabel 5.6 Tabulasi Kuesioner Komponen Lingkungan Pengendalian ... 77

Tabel 5.7 Tabulasi Kuesioner Komponen Penilaian Risiko ... 79

Tabel 5.8 Tabulasi Kuesioner Komponen Aktivitas Pengendalian ... 80

Tabel 5.9 Tabulasi Kuesioner Komponen Komunikasi dan Informasi ... 82

Tabel 5.10 Tabulasi Kuesioner Komponen Aktivitas Pemantauan ... 84

Tabel 5.11 Rekap Tabulasi Kuesioner Pengendalian Internal Pengeluaran Kas ... 85

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 31 Gambar 6.1 Bukti pengeluaran kas ... 123 Gambar 6.2 Bukti setor bank untuk pembayaran gaji ... 124

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Pedoman Pertanyaan Wawancara ... 93 Lampiran 2. Hasil Wawancara ... 95 Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian ... 114 Lampiran 4. Hasil kuesioner pengendalian pengeluaran kas

berdasarkan komponen COSO ... 115 Lampiran 5. Hasil Dokumentasi ... 123

(15)

xv ABSTRAK

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL

PENGELUARAN KAS BERDASARKAN KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL COMMITTEE OF SPONSORING ORGANIZATION OF TREADWAY

COMMISSION (COSO)

(Studi Kasus di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder Pontianak) Bonifasius Purianto

NIM : 16 2114 126 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2021

Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesesuaian pelaksanaan pengendalian internal pengeluaran kas di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder Pontianak berdasarkan komponen pengendalian internal menurut Committee of Sponsoring Organizations Commission (COSO). Tujuan pengendalian internal terdiri dari tiga tujuan: pertama, tujuan operasi yang berkaitan dengan efektivitas dan efesiensi penggunaan sumber daya secara optimal; kedua, tujuan pelaporan yang berkaitan dengan keuangan internal dan eksternal yang menyangkut keandalan, ketepatan waktu dan transparasi; ketiga, tujuan kepatuhan berkaitan dengan kepatuhan atau ketaatan terhadap hukum dan peraturan perundang- undangan.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah mewawancarai, mendokumentasikan, dan menyebar kuesioner.

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan pengendalian internal pengeluaran kas yang diterapkan Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB) dengan komponen pengendalian internal Committee of Sponsoring Organizations Commission (COSO).

Hasil penelitian ini menunjukkan pengendalian internal pengeluaran kas yang diterapkan di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder Pontianak telah sesuai dengan komponen pengendalian internal Committee of Sponsoring Organizations Commission (COSO). Komponen pengendalian internal COSO yang secara keseluruhan telah sesuai adalah komunikasi dan informasi serta aktivitas pemantauan. Sedangkan komponen yang belum sepenuhnya sesuai adalah lingkungan pengendalian, penilaian risiko dan aktivitas pemantauan. Persentase tingkat kesesuaian dapat dilihat dari 87,52% atas jawaban “Ya” dari total 8 orang responden.

Kata kunci : Pengendalian Internal, Pengeluaran kas, Committee of Sponsoring Organizations Commission (COSO)

(16)

xvi

ABSTRACT

EVALUTION OF INTERNAL CONTROL OF CASH EXPENDITURE BASED ON THE CONTROL COMPONENTS OF THE INTERNAL COMMITTEE OF SPONSORING ORGANIZATION OF TREADWAY

COMMISSION (COSO)

(Case Study at the Pontianak Brother School Education Foundation) Bonifasius Purianto

NIM: 16 2114 126 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2021

This research is aimed to assess the appropriateness of the implementation of internal control on cash disbursements at the Pontianak Brother School Education Foundation based on the internal control component according to the Commitee of Sponsoring Organization Commission (COSO). The purpose of internal control consists of three objectives; first, operational objectives related to the effectiveness and efficiency of optimal use of resources, second, the purpose of reporting lerating to internal and external finance, which concerns reliability, timeliness and transparenc, third, the objective of compliance is related to compliance or abedience to laws and regulations.

This research is a case study. The data collection techniques used were interviewing, documenting, and distributing questionnaires. The data analysis technique used was a comparative descriptive analysis technique by comparing the internal control of cash disbursements applied by the Brother School Education Foundation (YPSB) with the internal control component of the Commitee of Sponsoring Organization Commission (COSO).

The results of this study indicates that the internal control of cash disbursements implemented at the Pontianak Brother School Education Foundation is in accordance with the internal control components of the Commitee of Sponsoring Organization Commission (COSO). Overall compliance components of COSO’s internal control are communication and information as well as monitoring activities. Meanwhile, the component are not yet fully compliant are the control environment, risk assessment and monitoring activities.

The percentage level of conformity can be seen from 87.52% of the answers to

"Yes" from a total of 8 respondents.

Keyword: Internal Control, Cash Disbursements, Committee of Sponsoring Organizations Commissision.

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Laporan arus kas sangat penting untuk memberikan gambaran tentang kondisi keuangan organisasi, baik organisasi profit ataupun non profit. Laporan arus kas dapat memberikan informasi mengenai aliran kas masuk dan aliran kas keluar sehingga organisasi dapat menilai apakah kas telah digunakan secara tepat dan efisien. Selain itu, organisasi dapat mengetahui perkembangan kegiatan usahanya dari waktu ke waktu, apakah mengalami kemajuan atau kemunduran

Kas merupakan salah satu aset lancar yang digunakan organisasi profit dan non profit untuk membiayai kebutuhan kegiatan operasional organisasi yang sifatnya rutin ataupun tidak rutin. Pengelolan pengeluaran kas yang baik perlu perencanaan dan pengawasan sehingga organisasi profit ataupun non profit dapat mengontrol arus kas keluar. Tujuan pengelolaan pengeluaran kas bagi organisasi adalah untuk menjaga usaha tetap berkembang, menjaga kondisi keuangan tetap stabil, dan menjaga jumlah kas agar tetap tersedia dalam organisasi. Pengeluaran kas yang tidak dikelola dengan baik dan tidak ada pengawasan akan berpotensi pada kerugian ataupun kehilangan karena kas salah satu aset lancar yang sangat mudah untuk dicuri, disalahgunakan, dan dipindahtangankan. Pengeluaran kas memiliki risiko yang tinggi sehingga organisasi harus mencegah terjadinya potensi pencurian dan penyelewengan terhadap kas akibat pengelolaan pengeluaran kas yang kurang memadai.

(18)

Risiko pencurian, penyelewengan, dan penyimpangan akibat pengelolaan pengeluaran kas yang tidak baik dapat dicegah dengan pengendalian internal yang baik. Aktivitas pengendalian tidak dapat dipisahkan dari proses pengeluaran kas. Pengendalian internal pengeluaran kas sangat penting bagi organisasi untuk mengurangi terjadinya kecurangan. Pengendalian internal yang baik dapat menjaga keamanan aset dan memperlancar pelaksanaan kegiatan operasional secara efektif dan efisien.

Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder merupakan lembaga non profit yang fokus pada pendidikan formal ataupun non formal. Yayasan menjadi pusat pengelolaan untuk semua bidang karya pendidikan termasuk pengelolaan keuangan. Yayasan bertanggung jawab terhadap semua biaya operasional termasuk pengeluaran rutin ataupun pengeluaran tidak rutin. Risiko kas dicuri, hilang, disalahgunakan dan diselewengkan sangat tinggi karena dari proses pencatatan sampai pada pengeluaran kas dilakukan oleh satu orang. Selain itu, pembuatan laporan keuangan pada akhir bulan dilakukan oleh orang yang sama. Praktik seperti ini dapat berdampak pada kerugian ataupun kehilangan aset dalam hal ini kas milik yayasan karena kurangnya pengawasan.

Pengelolaan pengeluaran kas yang baik tidak boleh dilaksanakan oleh satu orang dari awal sampai akhir dan harus ada pihak ketiga yang mengetahui.

Pencatatan pengeluaran kas harus didasarkan bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.

(19)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pengendalian internal pengeluaran kas di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB) Pontianak telah sesuai dengan komponen pengendalian internal menurut The Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO)?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk menilai kesesuaian pelaksanaan pengendalian internal pengeluaran kas di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder Pontianak berdasarkan komponen pengendalian internal menurut The Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO).

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan masukan bagi:

1. Penulis

Penelitian ini bermanfaat untuk mengasah pengetahuan dalam bidang akademik dan menambah wawasan dalam memahami tentang pengendalian internal pada pengeluaran kas yang terjadi di lembaga non profit.

2. Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder Pontianak

Hasil dari penelitian ini bisa memberi masukan dan evaluasi bagi Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder Pontianak mengenai pentingnya pengendalian internal pengeluaran kas berdasarkan komponen pengendalian

(20)

internal menurut The Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO).

3. Universitas Sanata Dharma

Memberi sumbangan bagi kepustakaan dan referensi bagi yang ingin mendalami tentang pengendalian internal pengeluaran kas berdasarkan komponen pengendalian internal menurut The Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO).

E. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini dibagi dalam beberapa bab yang terdiri dari Bab I yang berisikan Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Gambaran umum Obyek Penelitian, Bab V Analisis Data dan Pembahasan, dan Bab VI Penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.

Bab I Pendahuluan

Bab I menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II menjelaskan tentang teori-teori pendukung yang menjadi dasar pembahasan dalam penelitian.

(21)

Bab III Metode Penelitian

Bab III akan menjelaskan mengenai desain penelitian, waktu dan tempat penelitian, subyek penelitian, data penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV Gambaran Umum YPSB

Bab IV menjelaskan secara garis besar Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB) Pontianak seperti: profil YPSB, sejarah singkat, visi dan misi YPSB, personalia kepengurusan YPSB, personalia kantor YPSB, tugas dan wewenang pembina dan pengurus YPSB, struktur YPSB, tugas fungsi dan tanggung jawab yayasan, dan pedoman pengelolaan keuangan yayasan.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Bab V menjelaskan tentang deskripsi data pengeluaran kas di YPSB serta analisis perbandingan pengendalian internal pengeluaran kas di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder dengan lima komponen pengendalian internal COSO yang terdiri dari:

komponen lingkungan pengendalian, komponen penilaian risiko, komponen aktivitas pengendalian, komponen komunikasi dan informasi serta komponen aktivitas pemantauan

Bab VI Penutup

Bab VI menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari penulis penelitian. Kesimpulan yaitu hasil dari analisis dan pembahasan dari bab sebelumnya serta saran untuk penelitian selanjutnya

(22)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Internal

1. Pengertian Pengendalian

Supriyono (2016: 8), menjelaskan pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali, menilai dan memonitor laporan untuk memastikan bahwa dalam pelaksanaannya tidak menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara mengadakan pemeriksaan internal yang bertujuan untuk mengevaluasi dan melakukan pengawasan yang efektif dan cukup memadai terhadap pencatatan akuntansi, keuangan, produksi dan kegiatan lainnya.

2. Pengertian Pengendalian Internal Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO)

Menurut COSO (2013), pengendalian internal aadalah proses yang dilakukan oleh dewan direksi, manajemen dan personal lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan terkait dengan tujuan operasi, pelaporan dan kepatuhan.

3. Tujuan Pengendalian Internal

Menurut COSO (2013) dalam buku Tuanakotta (2019: 167), menjelaskan tiga kategori tujuan pengendalian internal yaitu:

a. Tujuan Operasi

Tujuan ini berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya secara optimal untuk mencapai tujuan entitas, termasuk dalam

(23)

mencapai sasaran operasional dan keuangan, pengamanan aset terhadap kerugian karena bencana alam maupun pencurian dan memberi informasi keuangan dan non keuangan yang akurat terkait operasi untuk mengambil keputusan.

b. Tujuan pelaporan

Tujuan ini berkaitan dengan keuangan internal dan eksternal dan pelaporan non keuangan kepada pemangku kepentingan yang menyangkut keandalan, ketepatan waktu, transparansi, atau yang ditetapkan oleh regulator, standar kebijakan entitas.

c. Tujuan kepatuhan

Tujuan ini berkaitan dengan kepatuhan atau ketaatan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang wajib dipatuhi oleh setiap entitas publik, non publik, dan organisasi nirlaba lainnya.

Menurut Mulyadi (2001: 163), tujuan pengendalian internal terbagi menjadi dua macam yaitu:

a. Pengendalian internal akuntansi meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang digunakan untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

b. Pengendalian internal administratif meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang digunakan untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.

(24)

4. Unsur-unsur Pengendalian Internal

Mulyadi (2016: 130-135), menjelaskan unsur-unsur pokok pengendalian internal perusahaan yaitu:

a. Memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas dalam struktur organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam sebuah perusahaan bertujuan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan yang sudah dibentuk dalam setiap unit organisasi berdasarkan struktur organisasi. Prinsip dalam pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi adalah sebagai berikut:

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap aset, utang, pendapatan, dan beban.

Pejabat suatu organisasi memiliki wewenang untuk menyetujui dan memberikan otorisasi atas setiap transaksi yang terjadi. Suatu organisasi harus membuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Penggunaan wewenang untuk memberikan otorisasi terlaksananya transaksi dalam organisasi harus menggunakan formulir yang dijadikan media untuk merekam dan mengawasi pelaksanaan otorisasi. Formulir merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk pencatatan transaksi dalam catatan akuntansi.

Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin ketelitian dan keandalan data dalam catatan akuntansi yang tercatat dalam formulir.

(25)

c. Melaksanakan praktek yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Adapun cara-cara umum yang dapat ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktek yang sehat yaitu penggunaan formulir yang bernomor urut cetak yang telah diotorisasi pihak yang berwenang, perlu adanya pemeriksaan mendadak untuk setiap kegiatan dalam organisasi, setiap transaksi tidak diperbolehkan dilakukan oleh satu orang dari awal sampai akhir dan perlu melibatkan pihak lain, secara rutin dilakukan perputaran jabatan, memberikan cuti kepada karyawan yang menjadi haknya, dan setiap periodik harus dilakukan pencocokan fisik aset dengan catatan akuntansi.

d. Merekrut karyawan yang sesuai dengan mutu dan tanggung jawabnya.

Sumber daya manusia merupakan peranan penting dalam pelaksanaan struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktek yang sehat.

Karyawan merupakan unsur sistem pengendalian internal yang paling penting dari keempat unsur pengendalian yang lain.

5. Pentingnya Pengendalian internal

Gondodiyoto (2007: 248-249), menjelaskan bahwa pengendalian internal merupakan suatu keharusan bagi setiap perusahaan. Beberapa faktor yang menyebabkan pentingnya pengendalian internal adalah karena perkembangan kegiatan yang menyebabkan kompleksitas struktur, sistem dan prosedur semakin rumit yang memerlukan pengawasan, manajemen salah satu puncak utama bertanggung jawab untuk melindungi aset

(26)

organisasi, mencegah dan menemukan kesalahan maupun kecurangan yang terjadi, pengawasan lebih dari satu orang (saling cek) sehingga dapat menutupi kekurangan pada manusia yang kapan saja bisa terjadi. Saling cek merupakan salah satu karakteristik dalam pengendalian internal.

6. Komponen Pengendalian Internal berdasarkan COSO

Menurut COSO (2013: 3), terdapat lima komponen Pengendalian internal yaitu:

a. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian adalah seperangkat standar, proses, dan struktur yang menyediakan dasar pelaksanaan internal kontrol di seluruh organisasi. Dewan direksi dan manajemen menetapkan bahwa pentingnya pengendalian internal dan standar yang dilakukan. Prinsip- prinsip yang terkandung dalam lingkungan pengendalian terdapat lima prinsip antara lain:

1) Organisasi menegakkan komitmen terhadap integritas dan nilai-nilai etika

2) Dewan direksi menegakkan independensi dari manajemen dan melakukan pengawasan terhadap pengembangan dan kinerja pengendalian internal

3) Manajemen menetapkan pengawasan dewan, struktur, garis pelaporan, otoritas dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan yang memadai.

(27)

4) Organisasi menegakan komitmen untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan individu yang kompeten dalam rangka mencapai tujuan.

5) Organisasi merekrut individu yang bertanggung jawab atas pengendalian internal dalam pencapaian tujuan.

b. Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Menurut Communite of sponsoring Organizations of Treadway Commision (COSO) (2013: 3), dalam buku Tuanakotta (2019: 171)

menjelaskan penilaian risiko adalah proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko untuk mencapai tujuan entitas, membentuk dasar untuk menentukan bagaimana risiko seharusnya dikelola. Pertimbangan manajemen dapat digunakan untuk melakukan perubahan dalam lingkungan eksternal dan internal ataupun yang dapat menghambat kemampuan dalam mencapai tujuan bisnis.

Terdapat empat prinsip yang berkaitan dengan penilaian risiko adalah sebagai berikut:

1) Organisasi menetapkan tujuan dengan jelas untuk mengidentifikasi dan penilaian risiko yang berkaitan dengan tujuan.

2) Organisasi mengidentifikasi risiko terhadap pencapaian tujuan di seluruh entitas dan menganalisis risiko sebagai dasar untuk menentukan bagaimana risiko dikelola.

3) Organisasi mempertimbangkan potensi kecurangan dalam penilaian risiko untuk pencapaian tujuan.

(28)

4) Organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan yang bisa berdampak signifikan pada sistem pengendalian internal.

Jusup (2014: 370), menjelaskan bahwa risiko timbul atau berubah dapat dipengaruhi keadaan berikut ini:

1) Perubahan dalam lingkungan operasi yang dapat mengakibatkan perubahan dalam tekanan yang kompetitif dan dalam risiko yang berbeda secara signifikan.

2) Personel baru yang memiliki pandangan dan pemahaman yang tidak sama terkait dengan pengendalian internal.

3) Sistem informasi yang baru atau yang ditingkatkan dapat mengubah risiko yang berkaitan dengan pengendalian internal.

4) Teknologi baru dalam proses produksi atau sistem informasi dapat mengubah risiko yang terkait dengan pengendalian internal.

5) Lini produk, produk, atau aktivitas baru ketika entitas memasuki area atau transaksi bisnis dengan pengalaman yang terbatas, risiko baru terkait dengan pengendalian internal dapat timbul.

6) Retrukturisasi korporasi dapat disertai pengurangan karyawan dan perubahan dalam supervisi dan pemisahan tugas yang dapat mengubah risiko yang terkait dengan pengendalian internal.

7) Operasi di luar negeri akan memunculkan risiko baru dan dapat mempengaruhi pengendalian internal entitas.

8) Standar akuntansi baru atau perubahan prinsip akuntansi dapat memengaruhi risiko dalam penyusunan laporan keuangan.

(29)

c. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Menurut Menurut The Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO) (2013: 4), aktivitas pengendalian

adalah tindakan yang ditetapkan oleh kebijakan dan prosedur untuk membantu memastikan bahwa arahan manajemen untuk dimitigasi risiko terhadap pencapaian tujuan yang dilakukan. Tiga prinsip yang berkaitan dengan aktivitas pengendalian adalah sebagai berikut:

1) Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian yang berkontribusi pada mitigasi risiko terhadap pencapaian tujuan ketingkat yang dapat diterima.

2) Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian secara umum terkait teknologi untuk mendukung pencapaian tujuan.

3) Organisasi menerapkan aktivitas pengendalian melalui kebijakan yang yang ditetapkan dan melalui prosedur yang diterapkan.

d. Informasi dan Komunikasi ( Information and Comunication).

Menurut The Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO) (2013: 5), informasi diperlukan entitas untuk

melakukan tanggung jawab pengendalian dalam mendukung pencapaian tujuannya. Komunikasi baik secara internal maupun eksternal dalam organisasi untuk menyampaikan informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan sehari-hari terkait dengan pengendalian internal. Komunikasi penting untuk dilakukan sehingga semua personel dapat memahami tanggung jawab mereka dalam melakukan pengendalian internal untuk

(30)

pencapaian tujuan. Tiga prinsip yang berkaitan dengan informasi dan komunikasi adalah:

1) Organisasi dapat menggunakan informasi yang relevan dan berkualitas untuk mendukung berfungsinya pengendalian internal.

2) Organisasi menyampaikan informasi secara internal terkait dengan tujuan dan tanggung jawab terhadap pengendalian internal dalam pencapaian tujuan

3) Organisasi dapat berkomunikasi dengan pihak eksternal tentang pengaruh fungsi pengendalian internal.

Gondodiyoto (2007: 271), menjelaskan bahwa sistem informasi harus dapat memberikan data yang memiliki karakteristik yang berhubungan dengan sasaran, akurat dan terperinci, serta mudah dipahami/digunakan.

Komunikasi berkaitan dengan penyampaian semua hal yang berhubungan dengan kebijakan pimpinan yang disampaikan kepada seluruh anggota organisasi. Semua pegawai harus memahami tentang kondisi perusahaan, kebijakan pimpinan, tentang pengendalian internal, dan keadaan ekonomi.

e. Kegiatan Pemantauan (Monitoring Activities)

Menurut The Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO) (2013: 5), kegiatan pemantauan adalah evaluasi

berkelanjutan dan evaluasi terpisah yang digunakan untuk memastikan kelima komponen pengendalian internal dari setiap komponen dapat berfungsi secara baik. Organisasi dapat melakukan evaluasi dari temuan

(31)

dan menyampaikan kekurangannya pada waktu yang tepat, sehingga masalahnya dapat dilaporkan kepada dewan direksi dan manajemen senior. Terdapat dua prinsip yang berkaitan dengan aktivitas pemantauan adalah:

1) Organisasi dapat memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi terpisah secara terus menerus untuk memastikan bahwa komponen pengendalian internal ada dan berfungsi.

2) Organisasi dapat mengevaluasi dan menyampaikan kekurangan pengendalian internal kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam mengambil tindakan korektif, termasuk manajemen senior dan dewan direksi.

Gondodiyoto (2007: 272), menjelaskan bahwa aktivitas Pemantauan dapat dilakukan dengan cara:

1) Supervisi yang efektif

Kegiatan ini meliputi pelatihan karyawan, monitoring kinerja karyawan, mengoreksi kesalahan kerja serta mengawasi karyawan yang memiliki akses terhadap harta perusahaan.

2) Akuntansi pertanggungjawaban

Sistem akuntansi pertanggungjawaban meliputi:

a) Penyusunan anggaran, kuota, penjadwalan, harga pokok standar, dan standar kualitas

(32)

b) Melakukan perbandingan antara kinerja aktual dengan rencana yang sudah ditetapkan, dan memberi informasi tentang adanya penyimpangan yang signifikan.

c) Melakukan koreksi terhadap tindakan penyimpangan yang signifikan.

3) Audit Internal

Kegiatan ini meliputi evaluasi kepatuhan karyawan terhadap kebijakan dan prosedur yang berlaku serta evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi manajemen

B. Pengeluaran Kas

1. Sistem Pengeluaran kas

Mulyadi (2016: 425), menjelaskan terdapat dua cara yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas yaitu; sistem pengeluaran kas dengan cek yang pengeluarannya dalam jumlah yang besar. Sistem pengeluaran kas dengan uang tunai melalui dana kas kecil yang digunakan untuk pengeluaran dalam jumlah yang relatif kecil.

2. Dokumen Pengeluaran Kas

Mulyadi (2016: 426), menjelaskan terdapat beberapa dokumen yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas dengan cek yaitu:

a. Bukti kas keluar (BKK) merupakan dokumen yang berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas ke bagian kasa yang sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut, sebagai bukti pemberitahuan, dan sebagai

(33)

dokumen yang digunakan untuk mencatat pengurangan utang perusahaan.

b. Cek merupakan dokumen yang digunakan oleh bank untuk mengeluarkan sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang nama dan identitasnya tercantum dalam cek.

c. Permintaan cek (check request) merupakan dokumen yang berfungsi sebagai permintaan dari yang memerlukan pengeluaran kas fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas keluar.

3. Fungsi Terkait Pengeluaran kas

Menurut Mulyadi (2016: 429-430), terdapat beberapa fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan yaitu:

a. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas mengajukan permintaan cek kepada fungsi akuntansi (bagian utang), kemudian meminta persetujuan dari kepala akuntansi yang bersangkutan.

b. Fungsi kas bertanggung jawab dalam mengisi cek, meminta otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayar langsung kepada kreditur.

c. Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan pengeluaran kas atas beban dan persediaan, pencatatan transaksi pengeluaran kas ke dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek, pembuatan bukti kas keluar yang memberi otorisasi kepada fungsi kas untuk mengeluarkan cek yang tercantum dalam dokumen dan melakukan verifikasi

(34)

kelengkapan dan kesahan dokumen pendukung sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar menjadi tanggung jawab fungsi akuntansi.

d. Fungsi pemeriksaan internal bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan kas (cash count) secara periodik kemudian dicocokan dengan hasil perhitungan saldo kas menurut catatan akuntansi dan bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo kas yang di tangan dan secara periodik membuat rekonsiliasi bank.

4. Prosedur pengeluaran kas

Mulyadi (2016: 431-432), menjelaskan bahwa terdapat beberapa prosedur pengeluaran kas dengan cek yaitu:

a. Prosedur permintaan cek yang memerlukan pengeluaran kas harus mengajukan permintaan pengeluaran kas dan mengisi permintaan cek.

Kemudian meminta otorisasi dari kepala fungsi yang bersangkutan yang akan dikirimkan ke fungsi akuntansi sebagai bukti pengeluaran kas.

b. Prosedur pembuatan bukti kas keluar mengharuskan bagian utang membuat bukti kas keluar. Bukti ini sebagai perintah kepada fungsi kas untuk mengisi cek sejumlah yang tercantum dalam dokumen kemudian mengirimkan cek kepada kreditur yang namanya tercantum dalam dokumen tersebut.

c. Prosedur pembayaran kas, fungsi kas mengisi cek, meminta tanda tangan atas cek kepada pejabat yang berwenang, dan mengirimkan cek tersebut kepada kreditur yang namanya tercantum pada bukti kas keluar.

(35)

d. Prosedur pencatatan pengeluaran kas fungsi akuntansi mencatat pengeluaran kas di dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek. Fungsi akuntansi kemudian melakukan pendebitan yang timbul dari transaksi pengeluaran dicatat dalam buku pembantu

5. Unsur-unsur pengeluaran kas

Mulyadi (2016: 433), menjelaskan bahwa unsur-unsur dalam sistem akuntansi pengeluaran kas adalah sebagai berikut:

a. Organisasi

1) Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi

2) Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh bagian kasa sejak awal sampai akhir, tanpa campur tangan dari fungsi yang lain.

b. Sistem otorisasi dan Prosedur Pencatatan

1) Pengeluaran harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang 2) Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan

persetujuan dari pejabat yang berwenang.

3) Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas harus didasarkan bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.

c. Praktik yang Sehat

1) Saldo kas yang disimpan di perusahaan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya

(36)

2) Bagian kasa memberikan cap “Lunas” dalam dokumen dasar dan dokumen pendukung setelah melakukan transaksi pengeluaran kas.

3) Rekening koran bank digunakan sebagai informasi dari pihak ketiga untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh pemeriksaan internal yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas.

4) Cek yang digunakan untuk pengeluaran kas harus mencantumkan nama perusahaan yang menerima pembayaran atau pemindahbukuan.

5) Pengeluaran kas dalam jumlah yang kecil menggunakan dana kas kecil yang dicatat dengan menggunakan imprest system

6) Perlu melakukan pencocokan secara periodik antara jumlah fisik kas dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi.

7) Harus ada asuransi kerugian terkait dengan kas yang tersimpan di perusahaan dan kas yang di perjalanan (cash in transit)

8) Kasir diasuransikan (fidelity bond insurance)

9) Kasir harus memiliki perlengkapan keamanan untuk mencegah terjadinya pencurian kas di perusahaan (mesin register kas, lemari besi, dan strong room)

10) Bagian kasa bertanggung jawab terhadap semua nomor cek.

(37)

21 BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus merupakan penelitian terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu yang dilakukan secara terus menerus, mendetail dan mendalam (Arikunto, 2002:

120). Objek dari penelitian ini adalah pengumpulan informasi terkait dengan pengendalian internal pengeluaran kas. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kualitatif dengan mengungkapkan fakta yang terjadi, objek, proses, dan segala aktivitas yang dilakukan. Metode penelitian adalah penelitian deskriptif komparatif yaitu untuk memahami fakta terkait dengan penerapan pengendalian internal pada pengeluaran kas dengan cara membandingkan antara pengendalian internal menurut The Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO) dengan

pengendalian internal secara praktek di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB) yang kemudian mendeskripsikan hasil analisis dalam bentuk deskriptif.

B. Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB) Pontianak yang berada di Jl. AR. Hakim No. 92 Pontianak, Kalimantan Barat. Penelitian ini dilakukan mulai pada tanggal bulan September 2020 sampai dengan Oktober 2020.

(38)

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang terkait dan memiliki kewenangan dalam memberikan informasi yang tentang pengendalian internal pengeluaran kas di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB) Pontianak yang terdiri dari: pengawas yayasan, ketua, sekretaris, bendahara, bagian personalia, bagian sekretariat, bagian sarana/prasarana, dan pegawai umum.

D. Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapat langsung dari subyek yang berupa gambaran umum YPSB, Stuktur Organisasi, Job description, dan prosedur pengeluaran kas yang sifatnya rutin dan tidak rutin. Sedangkan data sekunder adalah data yang didapat dari subyek melalui kuesioner untuk memperoleh informasi terkait dengan penerapan pengendalian internal pengeluaran kas di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB).

E. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti akan melakukan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, dokumentasi dan kuesioner.

1. Wawancara

Satori, dkk (2010: 130) menjelaskan wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data secara langsung melalui percakapan. Peneliti akan memberikan pertanyaan berdasarkan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada Ketua yayasan dan

(39)

sekretaris yayasan. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data terkait dengan pengendalian internal pengeluaran kas di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder berdasarkan komponen pengendalian internal COSO.

2. Dokumentasi

Sugiyono (2017: 476), mengatakan studi dokumen merupakan salah satu pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data melalui tulisan, gambar, dan catatan yang ada pada subjek. Dokumen yang digunakan dalam penelitian merupakan dokumen pendukung untuk memperkuat bukti terkait dengan pengeluaran kas. Dokumen-dokumen tersebut antara lain: Nota Pembelian, Slip gaji, Kuitansi, dan catatan pengeluaran kas baik yang dicatat secara manual maupun komputerisasi.

3. Kuesioner

Sugiyono (2017: 225), menyatakan kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan ataupun pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab dengan memberi tanda centang (√) pada alternatif jawaban “Ya” dan

“Tidak”. Kuesioner dalam penelitian ini ditujukan kepada pengawas yayasan, ketua, sekretaris, bendahara, bagian personalia, bagian sekretariat, bagian sarana/prasarana, dan pegawai umum. Teknik ini digunakan untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan terkait dengan komponen pengendalian internal pengeluaran kas di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB) Pontianak.

(40)

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah mengenai apakah pengendalian internal pengeluaran kas di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder telah sesuai dengan komponen pengendalian internal menurut Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO) yaitu dengan cara membandingkan. Peneliti akan

melakukan perbandingan antara penerapan pengendalian internal pengeluaran kas di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder dengan komponen pengendalian internal menurut COSO.

Dalam menganalisis kesesuaian pengendalian internal pengeluaran kas di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder dengan komponen pengendalian internal COSO langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

1. Penelitian ini mendeskripsikan tabel perbandingkan pengendalian internal pengeluaran kas di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder dengan komponen pengendalian internal COSO berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara.

Penulis membuat tabel sebagai dasar untuk melakukan perbandingan dengan cara:

a. Mencermati hasil perbandingan penerapan pengendalian internal pengeluaran kas di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder dengan komponen pengendalian internal COSO

b. Memberikan penjelasan pada kolom temuan jika terdapat hal-hal yang perlu dijelaskan.

(41)

2. Mendeskripsikan kesesuaian komponen pengendalian internal menurut Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO)

dengan pengendalian internal pengeluaran kas di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder.

3. Penelitian ini menarik kesimpulan dari hasil analisis perbandingan pengendalian internal pengeluaran kas di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder dengan komponen pengendalian internal COSO. Analisis kuesioner akan dianalisis menggunakan perhitungan dengan persentase (Arikunto, 2010: 269). Untuk menentukan tingkat kesesuaian yang dijabarkan dengan menggunakan rumusan perhitungan:

Tingkat Predikat = Jumlah jawaban "Ya"

Jumlah Pertanyaan × 100%

Penulis akan menggunakan Skala Guttman untuk menentukan bobot alternatif yaitu jika jawaban “Ya” akan memperoleh nilai 1 dan jika jawaban

“Tidak” akan memperoleh nilai 0 (Ridwan, 2013: 65). Hasil perhitungan akan diklasifikasikan dalam lima predikat untuk menentukan predikat tingkat kesesuaian:

Tabel 3.1 Tabel Predikat kesesuaian Pengendalian Internal

Skor Predikat

81 - 100% Sangat Sesuai 61 - 80% Sesuai

40 - 60% Cukup Sesuai 21 - 40% Kurang Sesuai 0 - 20% Tidak Sesuai (Sumber : Arikunto, 2010)

(42)

26 BAB IV

GAMBARAN UMUM YPSB A. Profil Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder.

Yayasan adalah Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder berkedudukan di Jln. Arif Rahman Hakim No.92 Pontianak, menyelenggarakan dan membina lembaga-lembaga pendidikan yakni Pendidikan Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Pendidikan Dasar (SD), dan Pendidikan Menengah (SMP

& SMA), serta Pendidikan luar sekolah seperti asrama dan karya sosial.

B. Sejarah Singkat Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder

Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB) didirikan sesuai dengan akte notaris nomor 10 pada tanggal 10 Oktober 1996 di Pontianak Kalimantan Barat. Yayasan ini, didirikan dan dikelola oleh Kongregasi Bruder Maria Tak Bernoda (MTB). Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB) merupakan yayasan swasta yang mengelola karya pendidikan formal dan non formal yang berada di Pontianak. Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB) untuk pertama kali membuka cabang di kota Singkawang mengelola asrama dan karya pendidikan, di Banjarmasin mengelola karya pendidikan dan di Pati Jawa Tengah mengelola karya sosial Usaha Bersama (UB) sani, Lembaga Pelatihan Ketrampilan (LPK) Alverna. Perkembangan selanjutnya, Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB) membuka cabang di Putussibau mengelola asrama dan karya pendidikan, di Sekadau mengelola Asrama dan karya pendidikan, di Putussibau mengelola asrama dan karya pendidikan dan di Merauke mengelola asrama dan Lembaga Pelatihan Ketrampilan (LPK).

(43)

Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB) mengelola 18 unit karya pendidikan formal dan 9 unit non formal. Karya formal yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB) terdiri dari Taman Kanak-kanak (TK) & Sekolah Dasar (SD) Bruder Melati, Taman Kanak-kanak (TK) &

Sekolah Dasar (SD) Bruder Dahlia, Taman Kanak-kanak (TK) & Sekolah Dasar (SD) Bruder Nusa Indah, Taman Kanak-kanak (TK) & Sekolah Dasar (SD) Bruder Kanisius, Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) &

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bruder Singkawang; Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Karya Budi Putussibau; Sekolah Menengah Pertama (SMP) & Sekolah Menengah Atas (SMA) Santo Paulus Pontianak. Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB) juga mengelola karya pendidikan non formal yang terdiri dari Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK), karya sosial Usaha Bersama (UB) Sani yang berada di Kabupaten Pati. Selain itu, Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder mengelola satu asrama putri dan lima asrama putra.

Asrama-asrama yang dikelola Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB) terdiri dari asrama putri Santa Clara Pontianak, asrama putra Santo Bonaventura Pontianak asrama putra Santo Fransiskus Asisi Singkawang, asrama putra Kuala Dua, asrama putra Santo Antonius dari Padua Sekadau, dan asrama putra Van Hoydonk Putussibau.

(44)

C. Visi dan Misi YPSB 1. Visi

Komunitas pendidikan katolik yang dijiwai semangat Maria Tak Bernoda (MTB) (simplisiter, convidenter, competency, community), setia menumbuhkembangkan kaum muda, yang miskin dan tersingkir dengan memberi pendampingan agar menjadi pribadi utuh dan bermartabat.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan yang berorientasi pada pembangunan karakter bangsa yang sesuai dengan amanat pembukaan UUD 1945 dan Pancasila (wawasan kebangsaan).

b. Mendukung dan melaksanakan misi pendidikan Gereja Katolik dengan semangat dan seturut arah kebijakan Tarekat Bruder Maria Tak Bernoda (MTB) (Gereja dan tarekat MTB)

c. Membangun kerjasama dengan pihak yang bertanggung jawab atas pendidikan Gereja, pemerintah, masyarakat maupun lembaga yang terkait (jejaring).

d. Membangun komunitas pendidikan dan memberdayakan kaum muda, miskin dan tersingkir dan mengusahakan sarana/prasarana yang memadai dengan perkembangan dan tuntutan jaman. (Gedung dan sarana- prasarana)

e. Dalam suasana keterbukaan bermusyawarah dan saling menghormati mengupayakan peningkatan tata kelola komunitas pendidikan dan

(45)

lingkungannya agar proses pendidikan dan pendampingan dapat berjalan tertib, disiplin, konsisten dan berkualitas (Profesional-managemen) f. Mengupayakan agar keutamaan yang diyakini Tarekat Bruder MTB

berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, baik rohani dan jasmani

g. Mendorong komunitas pendidikan untuk peduli akan sampah dan melestarikan lingkungan sekitar, serta menolak segala bentuk kekerasan dan pelecehan.

D. Personalia Kepengurusan Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder 1. Pembina : 3 orang

2. Pengawas : 3 orang 3. Pengurus : 5 orang

E. Personalia Kantor Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder

1. Ketua : 1 orang

2. Pembina Sekolah : 3 orang 3. Kepegawaian : 5 orang 4. Finansial : 4 orang 5. Sarana/prasarana : 3 orang 6. Sekretariat : 3 orang 7. Umum/Toko : 2 orang

(46)

F. Tugas dan wewenang pembina (Dewan Provinsi), Pengurus Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (DPYS).

1. Pembinaan penghayatan hidup religius para bruder Maria Tak Bernoda (MTB) dalam karya pendidikan.

2. Pembinaan penghayatan spiritualitas karya kerasulan, Allah yang Mulia, persaudaraan injili, persaudaraan sejati, kesederhanaan dan kepercayaan, Allah yang mulia, bagi para bruder dan non bruder.

3. Pembinaan semangat kerasulan Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB)

4. Pembinaan umum pegawai antara lain semangat kerja, motivasi, sikap, kepribadian, dan pastoral.

5. Pengangkatan / penempatan / mutasi bruder

6. Pengangkatan / penempatan / mutasi pengurus yayasan 7. Pengaturan tugas

8. Pengangkatan / penempatan / mutasi kepala sekolah non Bruder 9. Pengangkatan / penempatan / mutasi pegawai pada umumnya.

(47)

BADAN PENGURUS

YAYASAN PENDIDIKAN SEKOLAH BRUDER

BADAN PEMBINA

BADAN PENGAWAS

KETUA YAYASAN

KONSULTAN HUKUM

ANGGOTA BENDAHARA

SEKRETARIS ANGGOTA

SINGKAWANG PATI (Jawa Tengah)

PENGHUBUNG YPSB

KONSULTAN PENDIDIKAN

PENDIDIKAN FORMAL

PUTUSSIBAU

PENDIDIKAN NON FORMAL

Singkawang

PAUD, TK, SD, SMP Pontianak

PAUD, TK, SD, SMP, SMA Putussibau

PAUD, TK, SD, SMP, SMA

KOORDINATOR:

JPIC

PERTANIAN PETERNAKAN EKOLOGI KOORDINATOR:

ASRAMA LKP PATI BEASISWA

NB:...Badan Pengurus ---Pengurus Harian

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

(48)

G. Struktur Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder

Struktur Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder Pontianak terdiri dari:

1. Ketua Yayasan bertanggung jawab terhadap Yayasan cabang dan semua karya yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB).

2. Penghubung Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder bertanggung jawab terhadap beberapa karya yang ada di yayasan cabang seperti di Pati Jawa Tengah, di Singkawang, dan di Putussibau. Karya yang berada di yayasan cabang dikelola oleh pengurus penghubung Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder.

H. Tugas Fungsi dan Tanggung Jawab Yayasan 1. Ketua

a. Mengangkat, memindahkan, memberhentikan, dan mengawasi (membimbing, membina, mendorong, mengayomi) ketenagaan (educative dan non educative)

b. Secara terus menerus bertanggung jawab dalam meningkatkan mutu tenaga kerja educative dan non educative, misalnya: memberikan kesempatan belajar, penataran, workshop, kursus, musyawarah guru mata pelajaran dan sebagainya.

c. Menetapkan hak dan kewajiban tenaga educative dan non edicative sesuai ketentuan hukum dan ketentuan Badan Pengelola

1) Dalam hal tenaga educatif adalah pegawai negeri yang dipekerjakan (PNS-DPK), maka penggantian tugas dan fungsinya atau pemindahan

(49)

kesatuan pendidikan lain dalam satu badan pengelola yang sama agar dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2) PNS-DPK jika karena suatu alasan tertentu kurang diperlukan, agar dikonsultasikan dengan kantor wilayah sebelum badan pengelola mengembalikan ke kantor wilayah

d. Mengusahakan agar bantuan tenaga PNS-DPK atau tenaga kontrak (pemerintah) sepengetahuan Badan pengelola

e. Mengusahakan kesejahteraan tenaga kependidikan dan tenaga administrative

f. Mengusahakan proses rekrutmen pegawai secara profesional, obyektif, sesuai dengan kebutuhan dan adil.

2. Finansial

a. Mengusahakan dan menyediakan dana untuk pengelolaan satuan pendidikan.

b. Menetapkan kebijakan dan pengawasan pemasukan serta penggunaan dana

c. Menerima, mendayagunakan, dan mempertanggungjawabkan bantuan dari pemerintah dan atau pihak lain yang tidak mengikat

d. Mengesahkan RAPBS setiap tahunnya

e. Mengusulkan RAPBY kepada Dewan Propinsi dan Pengurus YPSB f. Melaksanakan RAPBY secara hati-hati, berdasarkan prioritas dan

keadilan

(50)

3. Sarana/Prasarana

a. Mengusahakan dan menyediakan sarana dan prasarana serta sumber belajar sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku.

b. Mengatur kepemilikan/inventaris

c. Menerima dan mendayagunakan bantuan sarana prasarana dari pemerintah dan pihak lain yang mengikat.

d. Mengembangkan sarana/prasarana pendidikan

e. Mendata inventaris IPTEK seluruh sekolah (komputer, LCD, handycam, laptop, kamera digital dan non digital tape/TV/radio, DVD/VCD player).

f. Meningkatkan pendataan inventaris sekolah.

4. Akademik

a. Menetapkan kurikulum yang berlaku sesuai dengan kebijakan setempat dan kepentingan Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder.

b. Mengembangkan satuan pendidikan yang dikelola agar tetap berdiri, tumbuh dan berkembang baik kualitas maupun kuantitasnya.

c. Mengawasi (membimbing, membina, mendorong dan mengayomi), pengelolaan satuan pendidikan yang diselenggarakan

d. Mendorong pilihan “brand image” akademis dari masing-masing unit kerja.

e. Membuat majalah sekolah

f. Bersama tenaga kependidikan, menyusun program tahunan pelaksanaan kurikulum dan terus menerus mengadakan pembinaan dan pengawasan terhadap terlaksananya program tersebut.

(51)

g. Bertanggung jawab atas pencapaian mutu pendidikan yang maksimal h. Mengadakan hubungan teknis educative dengan orang tua/komite, dinas

terkait dan masyarakat dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.

i. Mengadakan kerja sama akademik dengan pihak-pihak terkait baik dalam negeri maupun luar negeri.

5. Umum

a. Memimpin dan membina satuan pendidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam membina satuan pendidikan kepala sekolah melaksanakan cita-cita dan kebijaksanaan badan pengelola sejauh tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku.

b. Kepala sekolah bertanggung jawab terhadap keseluruhan penyelenggaraan pendidikan kepada badan pengelola.

c. Kepala sekolah mendapat pembinaan teknis pengelolaan kelembagaan dari badan pengelola dan pembinaan teknis educative dari dinas terkait dan badan pengelola.

d. Membina kerja sama dengan masyarakat/orang tua siswa dan pihak terkait dengan salah satu bentuknya meningkatkan kehumasan.

e. Memimpin dan mengawasi seluruh tata laksana dan tata usaha satuan pendidikan yang dipimpinnya.

f. Menyelenggarakan dan mengatur surat-surat yang berkaitan dan usaha satuan pendidikan yang dipimpinnya.

g. Melaksanakan dan mengamankan seluruh dokumen sekolah

(52)

h. Membuat laporan kepada badan pengelola dan instansi terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

i. Menjaga ketertiban dan keamanan satuan pendidikan yang dipimpinnya.

I. Pedoman Pengelolaan Keuangan Yayasan

a. Semua uang yang diperoleh dari karya pendidikan YPSB adalah milik YPSB, maka harus dipertanggungjawabkan kepada YPSB

b. Pengelolaan keuangan Yayasan menggunakan sistem sentralistik, artinya semua perolehan unit kerja diserahkan kepada YPSB pusat dan kemudian YPSB pusat berdasarkan RAPBS dan RAPBY cabang akan mendistribusikan ke unit kerja sesuai dengan kebutuhan, demi terselenggaranya operasional sekolah/unit kerja dengan prinsip subsidiritas.

c. Sebagai lembaga katolik, pengelolaan keuangan harus berlandaskan asas solidaritas kristiani artinya: yang kuat wajib membantu pihak yang lemah.

Prinsip ini ditetapkan pada tingkat sekolah, penghubung dan pusat.

d. Pengelolaan keuangan harus didukung dengan administrasi yang baik, meliputi: administrasi penerimaan, penyimpanan, dan penggunaan.

e. Pelaksanaan kebijakan finansial berdasarkan prinsip kehati-hatian, prioritas, dan keadilan.

f. Setiap akhir bulan kepala sekolah wajib membuat laporan pertanggungjawaban keuangannya selama satu bulan yang bersangkutan g. Penyimpanan keuangan hendaknya dilakukan di bank dan diatasnamakan

paling sedikit 2 (dua) orang

(53)

h. Penyimpangan dari ketentuan-ketentuan yang berlaku, hendaklah dibicarakan dengan pejabat yang berwenang.

i. Jika terjadi serah terima jabatan kepemimpinan, diharuskan terjadi serah terima keuangan dan administrasinya secara transparan dan bertanggung jawab

j. Penyelewengan terhadap keuangan merupakan pelanggaran dalam kategori berat, maka akan mendapat sanksi yang tegas dan berat menyangkut pangkat dan golongan sampai pada pemutusan hubungan kerja.

(54)

38 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Pengeluaran Kas di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder Bagian ini akan membahas deskripsi data hasil wawancara via telepon dan kuesioner terkait dengan pengeluaran kas di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder Pontianak. Pengeluaran kas di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder meliputi pengeluaran kas rutin dan pengeluaran kas tidak rutin. Pengeluaran rutin yayasan Pendidikan Sekolah Bruder terdiri dari: biaya gaji, honorarium dan kesejahteraan karyawan; biaya listrik, air, dan telepon. Pengeluaran tidak rutin Yayasan pendidikan Sekolah Bruder terdiri dari pembelian barang-barang untuk inventaris kantor, Pemeliharaan gedung dan fasilitas dan sumbangan.

Prosedur pengeluaran kas yang dilakukan di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder adalah sebagai berikut:

1. Pencatatan Pengeluaran kas rutin a. Prosedur permintaan pembayaran

1) Bendahara yayasan mengajukan permintaan pembayaran gaji dan mengisi daftar gaji pegawai.

2) Kemudian bendahara yayasan meminta otorisasi dari ketua yayasan untuk sebagai bukti pengeluaran

3) Bukti yang sudah diotorisasi diserahkan kebagian akuntansi sebagai bukti pengeluaran kas.

(55)

b. Prosedur pembuatan bukti pengeluaran kas

1) Bendahara yayasan membuat bukti pengeluaran kas berdasarkan daftar gaji pegawai.

2) Bukti pengeluaran kas beserta daftar gaji pegawai diserahkan ke bagian kasa bank.

3) Bagian kasa bank akan mengecek jumlah gaji yang harus dibayar dan menyesuaikan dengan daftar pegawai yang ada dalam daftar

4) Kasa bank akan menginput sejumlah gaji yang akan dibayar dan membuat bukti penerimaan.

5) Bendahara yayasan menandatangani slip pembayaran dari bank sebagai bukti bahwa sudah melakukan pengeluaran kas.

6) Kemudian bendahara yayasan akan membuat laporan pengeluaran kas berdasarkan bukti yang ada.

c. Prosedur pembayaran kas

1) Bendahara yayasan akan menghitung jumlah biaya yang harus dibayar pada bulan yang bersangkutan

2) Setelah perhitungan selesai bendahara yayasan akan meminta tanda tangan dari ketua yayasan untuk mengeluarkan sejumlah yang akan dibayar.

3) Setelah mendapat persetujuan dari ketua yayasan, bendahara yayasan akan membuat bukti pengeluaran kas dan menyerahkan ke bagian kasa untuk di transfer.

(56)

4) Kasa bank akan membuat bukti transfer dan menyerahkan ke pada bendahara yayasan.

5) Bukti transfer diserahkan kepada bendahara yayasan sebagai bukti bahwa sudah melakukan pengeluaran kas.

d. Prosedur pencatatan pengeluaran kas

1) Bendahara yayasan akan mencatat semua pengeluaran kas ke dalam buku jurnal pengeluaran.

2) Setelah dicatat ke dalam buku jurnal pengeluaran kas bendahara yayasan akan menginput ke komputer untuk data cadangan.

3) Pada akhir bulan bendahara yayasan akan membuat laporan keuangan menggunakan aplikasi sango.

4) Setelah semuanya selesai diinput ke dalam aplikasi sango laporan keuangan pada bulan yang bersangkutan diprint out dan diserahkan ke ketua yayasan untuk dicek kembali.

2. Pencatatan pengeluaran kas tidak rutin a. Prosedur permintaan pengeluaran kas

1) Unit karya yayasan yang akan melakukan pengadaan fasilitas, mengadakan kegiatan, maupun untuk keperluan lain yang berkaitan dengan unit karya diminta untuk mengajukan proposal ke yayasan.

2) Pengajuan proposal paling lama satu minggu sebelum pelaksanaan ataupun pengadaan sudah masuk ke Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder.

(57)

3) Proposal yang diajukan harus mendapat persetujuan tertulis dari ketua dan bendahara yayasan.

4) Bendahara memeriksa isi proposal dan anggaran apakah sesuai dengan program anggaran yayasan.

5) Ketua dan bendahara yayasan dapat langsung menyetujui apabila proposal yang diajukan sesuai dengan program anggaran yang sudah disahkan dan anggaran dalam proposal sama atau lebih kecil dari rencana anggaran pendapatan dan pengeluaran belanja (RAPB) yayasan.

6) Setelah proposal disetujui ketua yayasan meminta bendahara untuk menyiapkan uang sesuai dengan nominal yang tertulis dalam anggaran proposal.

b. Prosedur pembuatan bukti pengeluaran kas

1) Bendahara yayasan menyiapkan bukti pengeluaran kas berupa kuitansi pembayaran.

2) Bendahara yayasan mengisi kuitansi rangkap dua yang berisikan nama penerima, nama kegiatan, nominal yang sudah disetujui dan tanggal pengeluaran.

3) Setelah kwitansi diisi bendahara yayasan meminta tanda tangan dari penerima sebagai bukti bahwa yayasan sudah mengeluarkan kas c. Prosedur pembayaran kas

1) Bendahara yayasan mengisi kuitansi/nota pembayaran yang sudah disetujui oleh ketua yayasan.

(58)

2) Bendahara yayasan menyerahkan kuitansi/nota rangkap satu (1) serta uang kepada bendahara unit karya.

3) Kemudian setelah kuitansi dan uang diserahkan bendahara yayasan meminta tanda tangan dari penerima sebagai bukti bahwa yayasan sudah mengeluarkan kas.

d. Prosedur pencatatan pengeluaran kas

1) Bendahara yayasan akan mencatat semua pengeluaran kas ke dalam buku jurnal pengeluaran.

2) Setelah dicatat ke dalam buku jurnal pengeluaran kas bendahara yayasan akan menginput ke komputer untuk data cadangan.

3) Pada akhir bulan bendahara yayasan akan membuat laporan keuangan menggunakan aplikasi sango.

4) Setelah semuanya selesai diinput ke dalam aplikasi sango laporan keuangan pada bulan yang bersangkutan diprintout dan diserahkan ke ketua yayasan untuk dicek kembali.

3. Data Perbandingan Pengendalian Internal Pengeluaran Kas

Data perbandingan pengendalian internal pengeluaran kas di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder dengan komponen pengendalian internal menurut COSO terlampir.

(59)

B. Analisis Data

1. Deskripsi tabel perbandingan pengendalian internal pengeluaran kas di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder dengan komponen pengendalian internal menurut Commite Of Sponsoring Organizations Of The Treadway Commission (COSO).

Analisis tabel perbandingan pengendalian internal sebagai dasar untuk menjawab rumusan masalah mengenai apakah pengendalian internal yang diterapkan di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder Pontianak telah sesuai dengan komponen pengendalian internal menurut Commitee Of Sponsoring Organizations Of The Treadway Commission (COSO). Analisis

pengendalian internal yang akan dilakukan adalah membandingkan pengendalian internal yang diterapkan di Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB) dengan lima komponen pengendalian internal COSO.

Tabel dibawah ini menunjukan ringkasan tabel perbandingan lima komponen pengendalian internal pengeluaran kas yaitu pada komponen lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, komunikasi dan informasi serta aktivitas pemantauan.

Referensi

Dokumen terkait

Keberhasilan kegiatan dikatakan sukses dan tuntas, apabila semua peserta atau partisipan dalam pengabdian memahami betul apa yang dijelaskan oleh narasumber. Oleh karena

Pada suatu perusahaan manufaktur, umumnya nilai persediaan bahan baku mencapai 30% dari aset total perusahaan (Buffa dan Sarin, 1996). Dengan semakin ketatnya persaingan

Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan adanya kepemilikan asing dalam suatu perusahaan belum mampu mendorong perusahaan untuk meningkatkan transaparansi dalam

Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey & evaluasi dibidang kesehatan yg tdk Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan

Subyek pembanding tidak memiliki ketakutan atau ketidak percayaan untuk menjalin interaksi secara heteroseksual dengan laki – laki meskipun pada dasarnya subyek pembanding juga

Struktur platform: Sebagian besar dari struktur yang digunakan untuk eksplorasi atau produksi minyak di laut dangkal atau laut menengah adalah struktur dari jenis ini..

Banyak penelitian yang dilakukan terhadap pengaruh guru terhadap para siswa. Hasil-hasil penelitian selalu menunjukan bahwa para siswa yang di bimbing oleh guru yang

Hasil penelitian menujukkan bahwa kecepatan berkecambah pada perlakuan mekanis dengan cara peretakan memberikan kecepatan berkecambah benih tercepat dan berbeda