• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1.1. Pendaptan Asli Daerah

N/A
N/A
Ika Eldawati Tuka Penu

Academic year: 2024

Membagikan "2.1.1. Pendaptan Asli Daerah"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

2.1.1. Pendaptan Asli Daerah

1. Pengertian Pendapatan Asli Daerah

Berdasarkan pasal 1 Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 Pendapatan Asli Daerah yang selanjutnya disebut PAD, adalah pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peratutan perundang – undangan.

Menurut Direktorat Jenderal Perimbangan Keuanagn Kementrian Keuangan Republik Indonesia Pendapatan Asli Daerah (PAD), adalah pendapatan yang didapat daerah dengan cara memungutnya berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. PAD sendiri bertujuan untuk memberi kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai perwujudan desentralisasi.

Menurut Halim (dalam Phaureula & Emy, 2017: 23) Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber – sumber dalam wilayah sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan pereturan perundang –undangan yang berkalu. Sektor pendapatan daerah memegang peran yang sangat penting, karena melalui sektor ini dapat dilihat sejauh mana suatu daerah dapat membuayai kegiatan pemerintahan dan pembangunan daerah.

2. Sumber Pendapatan Asli Daerah

a. Pendapatan Asli Daerah yang selanjudnya disebut PAD, yaitu;

1) Hasil pajak daerah 2) Hasil retribusi daerah

3) Hasil pengelilaan kekayaan daerah yang dipisahkan

(2)

4) Lain – lain PAD yang sah b. Dana perimbangan

c. Lain – lain pendaptan daerah yang sah Sumber – Sumber Pendapatan Asli Daerah

Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Pasal 157 dan 158 tentang Pemerintah Daerah, menyebutkan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah yaitu:

a. Pajak Daerah adalah pungutan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah yang dikenakan pada semua objek pajak. Seperti: orang atau badan, bergerak atau tidak bergerak.

b. Retribusi Daerah adalah pungutan yang dilakukan sebagai pembayaran atas pemakian jasa yang diberikan oleh daerah secara langsung dan nyata.

c. Bagia Laba Badan Usaha Milik Daerah adalah penerimaan berupa bagian laba bersih Badan Usaha Miiik Daerah yang terdiri dari laba bersih Badan Pembangunan Daerah, bagian dari laba bersih Perusahaan Daerah.

d. Penerimaan dari Dinas-Dinas Daerah adalah penerimaan daerah dari dinas-dinas yang tidak merupakan penerimaan-penerimaan dari pajak dan retribusi daerah.

Misalnya: penerimaan dari Dinas Pertanian, penerimaan dari Dinas Peternakan, dan lain-lain.

e. Penerimaan Lain-Lain adalah penerimaan selain Pajak Daerah, Retribusi Daerah, bagian laba Badan Usaha Milik Daerah, dan penjualan barang- barang dinas.

Misalnya: hasil penjualan barang milik daerah, penjualan barang-barang bekas, cicilan kendaraan roda empat dan roda dua, cicilan rumah yang dibangun oleh

(3)

Pemerintah Daerah, dan lain-lain.

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat efektifitas pemungutan seluruh sumber-sumber penerimaan pendapatan asli daerah sudah sangat efektif,karena dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.. Kata Kunci

Sesuai dengan hasil analisis maupun pembahasan yang pada bab sebelumnya sudah diuraikan mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai Sumber Penerimaan Pendapatan Daerah

Implikasi kebijakan berupa Peraturan Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah memberikan hasil penerimaan PAD yang cukup signifikan sebagai sumber pendapatan daerah era otonomi

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulakan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang dipungut berdasarkan peraturan daerah dan undang- undang

di atas menunjukkan bahwa sumber-sumber penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk kabupaten samosir selama periode 2010-2015, yaitu pajak daerah, retribusi

Menurut Halim (2001), PAD adalah penerimaan daerah yang diperoleh dari sumber – sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan

Peningkatan realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya mempunyai arti bahwa Pendapatan Asli Daerah yang dipungut

33 Tahun 2004, Pasal 1 bahwa: Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber di dalam daerahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah