• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK - - Electronic theses of IAIN Ponorogo

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ABSTRAK - - Electronic theses of IAIN Ponorogo"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

Bagaimana pandangan etika bisnis Islam terhadap jual beli buah-buahan di pasar Legi Songgolangit Ponorogo. Mendeskripsikan penerapan etika bisnis Islami dalam praktik jual beli buah-buahan di Pasar Legi Songgolangit Ponorogo. Jadi, sejauh yang penulis kemukakan, belum ada disertasi yang membahas tentang implementasi etika bisnis Islam dalam praktik jual beli buah-buahan di pasar Legi Songgolangit, Ponorogo.

Metode Penelitian

Sedangkan menurut Suharsini Arikunto, populasi yang menjadi subjek penelitian12 dalam hal ini populasi adalah seluruh pedagang buah di pasar Legi Songgolangit Ponorogo yang berjumlah 28 pedagang. Karena terdapat 28 penjual buah di Pasar Legi Songgolangit Ponorogo, maka 25% (dua puluh lima persen) dari 28 7 penjual buah di Pasar Legi Songgolangit Ponorogo dijadikan sebagai sampel penelitian. Data yang dianalisis berkaitan dengan praktik jual beli yang dilakukan pedagang buah di Pasar Legis Songgolangit.

Sistematika Pembahasan

Tahapan-tahapan tersebut adalah (1) tahap pra-lapangan, yang meliputi: menyiapkan rencana penelitian, pemilihan wilayah penelitian, pengurusan perizinan, penjajakan dan penilaian kondisi lapangan, pemilihan dan penggunaan informan, penyiapan peralatan penelitian dan yang terkait dengan masalah etika penelitian.

KONSEP JUAL BELI DAN ETIKA BISNIS DALAM ISLAM

PRAKTIK JUAL-BELI BUAH DI PASAR LEGI SONGGO-LANGIT PONOROGO

BAB IV: ANALISA ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL- BELI BUAH DI PASAR LEGI SONGGOLANGIT PONOROGO

PENUTUP

Jual Beli dalam Islam

  • Pengertian dan Tujuan Jual Beli

Jual beli menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer adalah perjanjian yang saling mengikat antara penjual, yaitu pihak yang menyerahkan barang, dan pembeli sebagai pihak yang membayar harga jual. Dalam bahasa Arab jual beli disebut al-Bai' (عيبلا) yang merupakan bentuk masdar dari اعيب - عيبي - عاب yang berarti jual beli.21 Sedangkan kata beli dalam bahasa Arab dikenal dengan ءارش yang merupakan masdar dari kata – ıرشي – ىرش ءارش yang artinya beli 22 Namun secara umum kata عيب mencakup keduanya, kata عيب diartikan dengan تلدابملا قلطم yang artinya pertukaran mutlak. Di antara para ulama ada yang sependapat dalam rumusan pengertian jual beli menurut bahasa, yaitu: إشبإش تلباقم Pendapat ini dikemukakan oleh Muhammad Syarbini24 dan Syekh Zainuddin.25 Demikian.

هيف نوذألما هجولا ىلع ضوعب كلم لقن وأ ىضاترلا ليبس ىلع لابم لام ةلدابم

هيف نوذألما هجولا ىلع لوبقو بايجإب فّرصّتلل ينلباق لابم لام ةلباقم

Rukun dan Syarat Sahnya Jual Beli a. Rukun Jual Beli

Sebagian ulama memberikan batasan umur bagi orang yang dapat dikatakan dewasa, namun menurut Ahmad Azhar Basyir, kebolehan seseorang untuk melakukan akad lebih ditekankan pada akal yang sempurna daripada umur, karena syarat dewasa itu tidak terbatas. hanya berdasarkan usia. tetapi juga tergantung pada faktor rushid (rusyd), kedewasaan mempertimbangkan alasannya). b) Dengan kehendak bebasnya. Dalam melakukan jual beli, salah satu pihak tidak memaksakan atau berkewajiban kepada pihak lain, sehingga jika jual beli itu tidak terjadi atas kehendaknya, melainkan disebabkan oleh suatu kewajiban, maka jual beli itu tidak sah.

ضارت هع ةراجت نوكت نأ ّلاإ

Maksudnya ialah objek kontrak pada masa yang ditetapkan boleh dihantar kerana ia secara berkesan di bawah kuasa pihak berkenaan. e) هب ملعلا (subjek boleh diketahui). Kontrak ialah perkataan antara ijab dan qabul mengikut cara yang dibenarkan oleh syariah yang menetapkan wujudnya akibat undang-undang bagi objeknya.36 Kontrak yang dibuat antara penjual dan pembeli secara sukarela boleh mewujudkan kewajipan antara setiap pihak yang berkontrak. . Cara ini boleh dilakukan apabila satu atau kedua-dua pihak yang berkontrak tidak boleh bercakap atau menulis. 38.

نع ةراتج نوكت نأ ّلاإ لطابلاب مكنيب مكلاومأ اولكأتلا اونما نيذّلا اهّيأاي

مكنم ضارت

Suatu akad jual beli dapat dikatakan mengandung unsur penipuan apabila penjual menyembunyikan aib atas barang dagangannya sehingga seolah-olah tidak asli, atau dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan harga yang lebih besar. Penipuan dapat terjadi dengan dua cara yaitu penipuan yang dilakukan terhadap suatu harga atau disebut dengan penipuan lisan dan penipuan yang bersifat pasal atau disebut dengan penipuan yang menipu.

ررغلا عيب نعو ةاصلحا عيب نع مّلسو هيلع للها ىّلص للها لوسر ىنه

Macam-macam Jual Beli

Selama manusia masih hidup dan bermasyarakat serta masih berinteraksi dengan orang lain, mereka akan selalu melakukan transaksi jual beli untuk memenuhi segala kebutuhannya. Selain kebutuhan manusia yang berbeda-beda, baik kecil maupun besar, bersifat rutin atau sesekali, jual beli juga bervariasi. A. Yaitu jual beli yang dibenarkan syara' dan telah memenuhi semua rukun dan syaratnya, baik yang berkenaan dengan orang yang bertransaksi, obyek transaksinya maupun ijab dan qabulnya.

Yaitu jual beli yang tidak terpenuhi semua atau salah satu syarat dan rukunnya, atau jual beli yang menurut asalnya tidak dibenarkan menurut pandangan mata, seperti transaksi jual beli yang dilakukan oleh orang gila, anak kecil atau jual beli. dan menjual barang ilegal. Jual beli barang najis, seperti babi, khamr, bangkai, anjing, dll. f) Jual beli barang milik umum, seperti air, sungai, danau, laut dan sebagainya. Jika penjualan berkaitan dengan barang yang diperdagangkan, maka hukumnya batal, demikian pula penjualan barang yang haram diperdagangkan.

Namun jika kerusakan itu berkaitan dengan harga barang dan dapat diperbaiki, maka hukumnya menjadi hukum jual beli.

Etika Bisnis dalam Islam 1. Pengertian Etika Bisnis Islam

Dalam etika bisnis Islam, Alquran dan hadis dijadikan acuan dalam menilai baik, buruk, benar dan salah dalam suatu aktivitas bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis Islam menjadi isu penting dalam menjalankan aktivitas bisnis yang profesional. Tidak mengherankan jika para pelaku bisnis jarang memperhatikan tanggung jawab sosial dan mengabaikan etika bisnis.

Kajian tentang etika perniagaan dalam agama itu sendiri telah dilakukan oleh beberapa cendekiawan Barat. Maksudnya: “Wahai orang-orang yang beriman, mahukah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?”. Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu.

Ayat ini menjelaskan kepada orang mukmin bahwa dilarang menggunakan harta orang lain untuk kesia-siaan, cara yang benar adalah jual beli dengan kesepakatan bersama (mutual ridha) antara kedua pihak yang bertransaksi. Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu tidak menjadikan mu'amalah dalam bentuk uang selama waktu tertentu, maka tuliskanlah. Artinya: “Orang yang berjual beli masing-masing berhak khiyar (membatalkan atau melanjutkan transaksi) selama keduanya tidak dipisahkan.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan jual beli yang terjadi di antara kamu” (QS. An-Nisa >’: 29). Maksudnya: “Tidak dapat berdiri orang-orang yang makan (mengambil) riba melainkan sebagaimana kedudukan orang yang dirasuk syaitan disebabkan (tekanan) penyakit gila. Hai orang-orang yang beriman, tinggalkan sisa-sisa riba jika kamu beriman (QS. al-Baqarah: 278).

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Sejarah Singkat Pasar Legi Songgolangit Ponorogo
  • Letak dan Keadaan Pasar a. Letak Daerah
  • Luas tanah seluruhnya 6.350 M 2 , terdiri dari
  • Bangunan pertokoan, terdiri dari
  • Bangunan loos terdiri atas
  • Sarana dan Prasarana a. Gedung pasar

Lama kelamaan, Pasar Kutho Mernung berganti nama menjadi Pasar Kota Ponorogo atau Pasar Legi Ponorogo. Pasar Legi Ponorogo dulunya seluas ± 1.500 m2 dengan bangunan memanjang yang membentang ke utara dan 1 gudang penjualan daging yang membentang ke barat, dengan 7 toko. Pada tahun 1984, pasar induk Ponorogo terkena pelebaran jalan ± 190 m2, sehingga luas pasar induk Ponorogo hanya seluas 1.910 m2.

Pasar Legi Ponorogo memiliki beberapa sub pasar yaitu pasar Lanang / pasar Rombeng yang sekarang menjadi nama pasar Legi Selatan yang memiliki 8 loos dan 218 plong dengan ukuran 200 M x 380 M. Kemudian sub pasar Legi Ponorogo lainnya adalah pasar pasar sepeda dan pasar burung yang ada di Hero's Path selama ini. Pada tanggal 28 November 2001, pasar Legi Ponorogo dilanda bencana yaitu kebakaran total yang mengakibatkan pasar rusak parah dan tidak dapat berfungsi.

Hingga akhirnya pemerintah Kabupaten Ponorogo memindahkan sementara Pasar Legi Ponorogo ke bekas Terminal Lama Ponorogo (sebelum menjadi Terminal Seloaji) yang berada di Desa Tonatan Kecamatan/Kabupaten Ponorogo. Lokasi Pasar Legi Songgolangit Ponorogo di Desa Banyudono Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo Jawa Timur dengan batas-batas sebagai berikut : 76. Pendirian Pasar Legi Songgolangit Ponorogo dan pasar di Kabupaten Ponorogo dikelola oleh Dinas Pasar.

bahwa dinas pasar adalah unsur pelaksana pemerintah kabupaten Ponorogo yang berada di bawah bupati dan bertanggung jawab kepadanya melalui sekretaris daerah yang dipimpin oleh kepala dinas dan mempunyai tugas membantu bupati dalam penyelenggaraan kewenangan pemerintah kabupaten di bidang pengelolaan pasar.

Laporan Hasil Penelitian

  • Penerapan Kode Etik Para Pedagang Buah di Pasar Legi Songgolangit Ponorogo
  • Praktek Jual Beli Buah Para Pedagang di Pasar Legi Songgolangit Ponorogo
  • Analisa Penerapan Kode Etik Para Pedagang Buah di Pasar Legi Songgolangit Ponorogo

Seberapa jauh penerapan pemberian sampel buah untuk dicicipi sebagai sampel oleh konsumen, kualitas buah yang diperdagangkan, serta kesesuaian takaran atau takaran buah. Sampel atau buah yang dicicipi oleh konsumen atau pembeli dapat diartikan sebagai sesuatu yang dijadikan contoh kualitas keseluruhan buah yang akan dibeli oleh konsumen. Dari hasil wawancara, pedagang di pasar Legi Songgolangit mengaku buah yang dijual tidak sama dengan sampel yang diberikan.

Sebagai konsumen kita harus pandai-pandai memilih pedagang mana yang jujur ​​dengan memberikan buah yang berkualitas baik dengan pedagang yang tidak jujur ​​agar tidak kecewa saat membeli buahnya. Dan jika pembeli tertarik untuk membeli buah tersebut, pedagang juga meminta untuk mencicipi buah yang disediakan agar pembeli yakin bahwa buah yang dijualnya benar-benar manis, segar dan enak. Cara pemberian sampel atau pencicipan buah biasanya disediakan oleh para pedagang, namun terkadang ada konsumen yang memilih sendiri buah untuk dicicipi atau sampel buah yang diberikan ditukarkan dengan sampel buah lain, namun hal ini jarang terjadi.

Karena ada pembeli yang mencicipi buah di pasar ternyata tidak sama dengan saat makan di rumah.93 Ada keterangan dari pembeli yang mengatakan sering membeli buah di pasar Legi Songgolangit tidak . menurut buah yang pernah dia cicipi dipasaran dan ini sangat mengecewakan. Melihat penjual buah menawarkan sample buah untuk pembeli sesuai selera yang tidak sesuai dengan buah yang dijual. Kemudian Anda terus menjual buah busuk atau buah yang tidak segar dan manis serta memanipulasi timbangan timbangan untuk menguntungkan para pedagang.

Daripada perkara di atas, dapat dianalisis sama ada wujud kebenaran, keadilan dan keadilan apabila peniaga buah-buahan memberikan sampel buah yang tidak sepadan dengan apa yang dijual, menjual buah yang rosak dan mengurangkan berat badan.

Analisa Etika Bisnis Islam Terhadap Praktek Jual Beli Buah Para Pedagang di Pasar Legi Songgolangit Ponorogo

Untuk itu peneliti menemukan bahwa tidak semua pedagang buah di pasar Legi Songgolangit Ponorogo menerapkan kode etik dan hanya sebagian kecil yang menerapkan kode etik. Analisis Etika Bisnis Islami Pada Praktek Jual Beli Buah Oleh Pedagang di Pasar Legi Songgolangit Ponorogo. Etika bisnis Islami merupakan kumpulan ajaran aturan dan nilai-nilai yang dapat membimbing manusia dalam kehidupannya menuju tujuan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat.

Dengan kondisi tersebut, pengembangan etika bisnis Islam yang mengedepankan etika sebagai landasan filosofisnya menjadi agenda penting untuk dikembangkan. Dengan kata lain, etika bisnis Islam adalah etika bisnis sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dari uraian di atas, peneliti akan menganalisis bagaimana etika bisnis Islam diterapkan pada praktik jual beli buah-buahan oleh pedagang di pasar Legi Songgolangit Ponorogo.

Dimana dari data yang penulis dapatkan, para pedagang buah di pasar sangat bertolak belakang dengan konsep ekonomi bisnis yang diterapkan oleh Rasulullah SAW. Pedoman etika bisnis islami yang dicontohkan oleh Rasulullah s.a.w.s. yang diperhatikan peneliti adalah kejujuran/tidak menipu, kesadaran sosial, dosis, ukuran, skala yang sesuai. Dari data yang peneliti dapatkan tentang etika bisnis pedagang buah di pasar Legi Songglangit Ponorogo menyatakan tidak ada kejujuran karena pedagang selalu memberikan contoh buah yang segar dan manis ternyata tidak cocok dengan buahnya. . yang dijual tidak memuaskan pembeli dan justru mengecewakan pembeli.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa etika bisnis syariah tidak dipraktikkan oleh para pedagang di pasar Legi Songgolangit Ponorogo.

Kesimpulan

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 mayoritas Kecerdasan Emosional siswa kelas IV MI Al- Jihad Karanggebang dalam kategori sedang atau cukup sebanyak 10 responden yang dinyatakan