• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - - Electronic theses of IAIN Ponorogo

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - - Electronic theses of IAIN Ponorogo"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap moral siswa IV. kelas di MI Al-Jihad Karanggebang Jetis Ponorogo. Adakah pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional terhadap semangat juang siswa di MI Al-Jihad Karanggebang Jetis Ponorogo tahun ajaran 2016/2017. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap moral siswa di MI Al-Jihad Karanggebang Jetis Ponorogo tahun pelajaran 2016/2017.

Sitematika Pembahasan

Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang perkembangan kecerdasan emosional siswa terkait akhlak.

Landasan Teori

Kecerdasan Emosi

Ada tiga jenis emosi yang dikenal sebagai aturan tampilan, yaitu adanya tiga jenis aturan untuk menampilkan emosi yang terdiri dari masking, modulasi dan simulasi. Menurut Sarlito Wirawan Sarwono yang dikutip oleh Syamsu Yusuf L.N., emosi adalah setiap keadaan diri seseorang yang diasosiasikan dengan warna afektif baik pada tingkat lemah (superfisial) maupun pada tingkat luas (dalam). 21 Sedangkan menurut John B. Namun, secara umum emosi manusia terbagi menjadi dua bagian, yaitu emosi menyenangkan atau emosi positif, dan emosi tidak menyenangkan atau emosi negatif.

Kajian Teori Akhlak a. Pengertian akhlak

Menurut Goleman dan kawan-kawan yang dikutip Purwa Atmaja, dasar-dasar kecerdasan sosial merupakan komponen dasar dari kecerdasan interpersonal.

قلخارابع

اا ردصتلاعف

رغةجاح

ةيورو ركف رغ نم اهاعفا ىا اه ةيعاد سفنلل لاح

Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Akhlak Siswa

Kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan untuk mengontrol, mengatur dan menggunakan terhadap kegiatan yang membawa hasil yang optimal. Selain itu, dalam perilaku individu, emosi memiliki beberapa peranan antara lain memperkuat semangat, melemahkan semangat, menghambat dan mengganggu konsentrasi belajar, mengganggu adaptasi sosial, bahkan suasana emosional yang diterima dan dialami individu sebagai anak akan mempengaruhi sikapnya di kemudian hari. Kecerdasan emosional yang mengacu pada kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, menanggapi prestasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga stres agar tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan menyenangkan

Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

Kemiripan pembahasan pada tesis sebelumnya dengan penelitian penulis adalah sama-sama membahas penelitian kuantitatif dengan korelasi variabel bebas lingkungan keluarga. Hubungan Emotional Quotient (EQ) dengan Perilaku Sosial pada Tahun Ajaran MI Ma'arif Cekok Babadan Ponorogo. Hasil penelitian menyimpulkan: 1) kecerdasan emosional siswa MI Ma'arif Cekok Babadan Ponorogo berada pada kategori tinggi dengan distribusi frekuensi sebanyak 27 responden (46%), berada pada kategori sedang dengan distribusi frekuensi 6 responden (10%), dan dalam kategori rendah dengan frekuensi sebanyak 26 responden (44%).

Berdasarkan hasil analisis data dapat dikatakan bahwa kecerdasan emosional siswa MI Ma'arif Cekok Babadan Ponorogo berada pada kategori tinggi. Berdasarkan analisis data dapat dikatakan bahwa perilaku sosial siswa MI Ma'arif di Cekok Babadan Ponorogo termasuk dalam kategori tinggi. Kemiripan pembahasan pada tesis sebelumnya dengan penelitian penulis adalah sama-sama membahas penelitian kuantitatif dengan variabel bebas kecerdasan emosional.

Sedangkan perbedaannya adalah pada penelitian sebelumnya menggunakan jenis perbandingan dengan variabel terikat perilaku sosial dengan jumlah sampel 59 orang di MI Ma'arif Cekok Ponorogo, sedangkan pada penelitian penulis variabel terikatnya adalah semangat belajar siswa dengan jumlah sampel 22 orang. keempat. anak kelas MI Al-Jihad Karanggebang Jetis Ponorogo. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa kecerdasan emosional siswa kelas XI SMA Triguna Utama Tangerang berada pada kategori tinggi. Berdasarkan analisis data dapat dikatakan bahwa moral siswa kelas XI SMA Triguna Utama Tangerang berada pada kategori tinggi.

Kesamaan pembahasan pada tesis sebelumnya dengan penelitian penulis adalah sama-sama membahas penelitian kuantitatif dengan variabel bebas kecerdasan emosional.

Kerangka Berpikir

Artinya ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan moralitas siswa kelas XI SMA Triguna Utama Tangerang.38. Sedangkan perbedaannya pada penelitian sebelumnya menggunakan jenis pembanding dengan variabel terikat semangat belajar siswa dengan jumlah sampel sebanyak 53 orang di SMA Triguna Utama Tangerang, sedangkan pada penelitian penulis variabel terikatnya adalah semangat belajar siswa dengan jumlah sampel sebanyak 22 orang kelas IV. anak di MI Al-Jihad Karanggebang Jetis Ponorogo.

Pengajuan Hipotesis

Rancangan Penelitian

Populasi Dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari: objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.40. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Al-Jihad Karanggebang Jetis Ponorogo yang berjumlah 22 anak. Dalam penelitian ini, karena jumlah populasi kurang dari 30, maka semua populasi diambil sampelnya dengan menggunakan sampling jenuh.

Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV MI Al-Jihad Kargebang Jetis Ponorogo yang berjumlah 22 anak.

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Instrumen pengumpulan data adalah alat-alat yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulannya agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan memudahkan mereka. PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA KELAS IV MI-ALJIHAD KARANGGEBANG JETIS PONOROGO Tahun Pelajaran 2017.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

  • Teknik Angket/Kuesioner

Dalam buku lain dijelaskan bahwa angket adalah sekumpulan pertanyaan yang diajukan kepada seseorang secara tertulis dan cara menjawabnya juga secara tertulis 45 Angket yang digunakan dalam penelitian selanjutnya adalah angket tertutup atau terstruktur, angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden hanya memberi tanda (√ ) pada kolom atau tempat yang bersangkutan.

TEKNIK ANALISIS DATA

  • Pra Penelitian a. Uji Validalitas
  • Analisis Hasil Penelitian a. Mean dan Standar Deviasi

Adapun skor tanggapan angket untuk menguji validitas variabel kecerdasan emosional dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 89-90 dan untuk skor uji validitas variabel moral siswa dapat dilihat pada lampiran 15 halaman 100. hasil perhitungan validitas pertanyaan subjek pada instrumen penelitian variabel kecerdasan emosional pada penelitian ini, dimana rinciannya dapat dilihat pada nomor pertanyaan yang dianggap valid kemudian digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini, sehingga item instrumen dalam penelitian ini terdapat 20 soal instrumen untuk angket kecerdasan emosional dan 18 soal instrumen untuk tes moral siswa.

Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila pengukurannya konsisten dan akurat 51 Rumus yang digunakan untuk mengukur instrumen tes dalam penelitian ini menggunakan rumus Sperm Brown, membagi item genap dan ganjil. 51 Andhita Dessy Wulansari, Penelitian Pendidikan: Pendekatan Praktis Menggunakan SPSS (Ponorogo: STAIN Po PRESS, 2012), 85. Dan untuk nilai reliabilitas instrumen variabel moral siswa kelas IV sebesar 0,5 kemudian dikonsultasikan tabel “r” pada tingkat signifikan 5%.

Metrik untuk menentukan pengelompokan menggunakan rumus Mx + 1.SD tinggi, Mx -1.SD rendah, dan antara Mx + 1.SD sampai Mx – 1.SD sedang.54 . Untuk menghindari kesalahan tersebut, ada baiknya kita menggunakan beberapa rumus yang telah diuji reliabilitasnya yaitu uji Kolmogorov Smirnov, Lilieforsc dan Chi Square. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis yang diajukan atau rumusan masalah ketiga adalah teknik analisis regresi linier sederhana.

Analisis regresi linier sederhana ini berguna untuk memperoleh hubungan fungsional antara dua variabel yaitu variabel yang mempengaruhi.

Tabel 3.4  Anova
Tabel 3.4 Anova

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Letak geografis MI Al-Jihad Karanggebang Jetis Ponorogo
  • Struktur Organisasi MI Al-Jihad Karanggebang Jetis Ponorogo
  • Sarana Dan Prasarana MI Al-Jihad Karanggebang Jetis Ponorogo

Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antar komponen dan jabatan dalam suatu organisasi dan komponen dengan masing-masing organisasi. Bahwa dengan adanya suatu struktur organisasi di sekolah akan memungkinkan terlaksananya dengan sebaik-baiknya petunjuk-petunjuk kepala sekolah dan seluruh warga sekolah. Untuk kerjasama yang baik dalam mewujudkan visi dan misi di MI Al-Jihad Karanggebang Jetis Ponorogo, diperlukan suatu organisasi yang akan memiliki fungsi dan peran tersendiri.

Struktur organisasi MI Al-Jihad Karanggebang Jetis Ponorogo dapat dilihat pada lampiran 26 halaman 120. Guna menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas MI Al-Jihad Karanggebang Jetis Ponorogo memiliki fasilitas sebagai berikut: ruang kelas, ruang utama madrasah, ruang guru, ruang tata usaha, laboratorium komputer, toilet guru dan siswa, mushola, mushola dan kantin.

Deskripsi Data Penelitian

  • Kecerdasan Emosional kelas IV MI Al-Jihad Karanggebang
  • Akhlak Siswa Kelas IV MI Al-Jihad Karanggebang

Untuk mendapatkan data, peneliti menggunakan sampel yang diambil dari siswa kelas IV MI Al-Jihad Karanggebang tahun ajaran 2017 dengan jumlah responden sebanyak 22 orang dari populasi 22 orang.

Tabel 4.1  Kecerdasan Emosional
Tabel 4.1 Kecerdasan Emosional

Analisis Data (Pengujian Hipotesis)

  • Kecerdasan Emosional
  • Akhlak Siswa kelas IV MI Al-Jihad Karanggebang
  • Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Akhlak Siswa Kelas IV MI Al-Jihad Karanggebang

Nilai kurang dari Mx - 1.SD merupakan tingkat kecerdasan emosional yang rendah untuk Kelas IV MI Al-Jihad. Dan skor antara Mx + 1.SD sampai Mx - 1.SD adalah kecerdasan emosional sedang kelas IV MI Al-Jihad. Dari tingkatan tersebut terlihat bahwa kecerdasan emosional siswa kelas IV MI Al-Jihad berada pada kategori tinggi dengan frekuensi 7 siswa, kategori sedang dengan frekuensi 10 siswa dan kategori rendah dengan frekuensi 5 siswa. .

Jadi, secara umum dapat dikatakan kecerdasan emosional siswa kelas IV MI Al-Jihad tergolong sedang. Untuk memperoleh data tentang semangat belajar siswa di MI MI Al-Jihad Karanggebang pada tahun pelajaran, peneliti menggunakan teknik angket yang dibagikan kepada 22 siswa kelas IV. Dari tingkatan tersebut terlihat akhlak siswa kelas IV MI Al-Jihad berada pada kategori tinggi dengan frekuensi 7 siswa, kategori sedang dengan frekuensi 9 siswa, dan kategori rendah dengan frekuensi 6 siswa. . .

Dengan demikian secara umum dapat dikatakan moral siswa kelas IV MI Al-Jihad tergolong sedang. Sebelum melakukan analisis data pengaruh kecerdasan emosional terhadap moral siswa kelas IV MI Al-Jihad Karanggebang, peneliti melakukan uji normalitas. Dari model tersebut terlihat bahwa semangat kerja siswa (Y) akan meningkat jika kecerdasan emosional (X) meningkat dan sebaliknya.

Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (R2) di atas diperoleh nilai yang sama dengan signifikansi kecerdasan emosional terhadap akhlak siswa kelas IV MI Al-Jihad Karanggebang, dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak termasuk dalam pelajaran ini.

Tabel 4.4  Kecerdasan Emosional  N
Tabel 4.4 Kecerdasan Emosional N

Interprestasi dan Pembahasan

Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima yaitu Ha yang berbunyi “ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap moral siswa kelas IV MI Al-Jihad Karanggebang tahun pelajaran 2017”. Artinya variabilitas/keberagaman faktor kecerdasan emosional (x) berpengaruh besar terhadap moral siswa (y) dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

PENUTUP

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, diajukan saran untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan pada umumnya dan kompetensi siswa MI Al-Jihad Karanggebang pada khususnya. Agar moral siswa di MI Al-Jihad Karanggebang semakin baik, diharapkan pembiasaan dan pembinaan akhlak di MI Al-Jihad Karanggebang tidak hanya untuk kelas IV, tetapi untuk semua kelas. Untuk meningkatkan keterampilan tata krama yang baik, diharapkan dapat digunakan contoh dan pembiasaan tata krama yang baik.

Hubungan Emosional (EQ) dengan Perilaku Sosial di MI Ma'arif Cekok Babadan Ponorogo Tahun Pelajaran 2013/2014. Monty dan Fidelis Pedoman Kecerdasan Pendidikan Orang Tua dan Guru dalam Membesarkan Anak Cerdas (Jakarta: Pustaka Obor Populer, 2003). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Korelasi Lingkungan Keluarga dengan Kecerdasan Emosi Kelas V MI Mamba'ul Huda Al Islamiyah Ngabar Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016.

Gambar

Tabel 3.4  Anova
Tabel 4.1  Kecerdasan Emosional
Tabel 4.2  Akhlak Siswa
Tabel 4.4  Kecerdasan Emosional  N
+2

Referensi

Dokumen terkait

dilakukan dengan cara menunjukkan teladan, metode memberi arahan, memberikan motivasi atau dorongan, metode kontinuitas sebuah proeses pembiasaan, memberikan nasihat, dan metode

selaku guru kelas TK B 3 menuturkan tentang pentingnnya pembelajaran bermain peran bagi anak usia dini, sebagai berikut: “Metode bermain peran penting untuk di tanamkan karena anak

Dalam kitab Risalatul ma>hid dijelaskan bahwa nifas adalah: darah merupakan darah yang keluar dari farji seorang perempuan setelah melahirkan anak dengan syarat waktu keluarnya darah

Seperti kasus di Kota Ponorogo dari bulan Januari sampai Juli 2016 data dari Pengadilan Agama Ponorogo menyebutkan 1.103 kasus.Tingginyakasusperceraian di

Dalam bukunya Masnur Muslich, cara menjadikan anak kita tumbuh menjadi anak yang dewasa yang punya kepedulian antara lain memulai pada saat anak masih kecil, biarkan konsekuensi alamiah

Dari sini jelas bahwa pengajaran matematika yang efektif melibatkan pengajaran untuk tujuan memahami menggunakan metode problem based learning memungkinkan mereka bekerja secara efisien

Pemilik modal memiliki hak untuk mendapatkan laba sebab modal tersebut miliknya, sedangkan pekerja mendapatkan laba dari hasil pekerjaannya.28 Menurut istilah sha>ra’, mud}a>rabah

2 Kontribusi budaya kebersihan terhadap upaya membangun akhlak peserta didik di MTs Al-Mujaddadiyyah memberikan dorongan untuk menjalankan dan menginformasikan tentang pentingnya