• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - - Electronic theses of IAIN Ponorogo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "SKRIPSI - - Electronic theses of IAIN Ponorogo"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

Budaya Kebersihan Dalam Membangun Akhlak Siswa (Studi Kasus Pada MTs Al-Mujaddadiyyah Tahun Ajaran Skripsi. Berdasarkan fenomena diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Budaya Kebersihan Dalam Membangun Akhlak Siswa (Studi Kasus di MTs Al- Mujaddadiyyah) Tahun Pelajaran).

Data dan Sumber Data

Untuk memperoleh informasi bentuk-bentuk kebersihan dan kegiatan keagamaan untuk mendukung budaya kebersihan dalam penguatan moral siswa. Untuk memperoleh informasi tentang kerjasama dan apa yang terjadi pada moral siswa dengan mengenalkan budaya kebersihan.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh informasi tentang proses penegakan budaya kebersihan di lingkungan sekolah dan apa yang dilakukan siswa pada jam istirahat dalam upaya meningkatkan semangat siswa. Sedangkan observasi non partisipatif adalah observasi yang dilakukan murni sebagai pengamat, artinya pengamat tersebut bukan bagian dari kegiatan.

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, setelah seluruh data terkait budaya kebersihan dikumpulkan secara lengkap, kami memilih data yang masih kompleks agar lebih mudah dianalisis dan difokuskan pada penyederhanaan. Analisis data terkait praktik budaya murni dilakukan pada saat pengumpulan data, mengamati perkembangan kepribadian keagamaan siswa, dan setelah pengumpulan data digunakan untuk membuat kesimpulan yang dapat mengungkap pola tentang peristiwa yang terjadi dan sesuai dengan fokus pembahasan. .

Pengecekan Keabsahan Tulisan

Namun apabila kesimpulan yang diambil pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang diambil tersebut merupakan kesimpulan yang dapat diandalkan.21. Teknik triangulasi adalah menggunakan penelitian atau observasi lain untuk memeriksa derajat keandalan data.

Tahapan-Tahapan Penelitian

Sistematika Pembahasan

Bab ini berisi tentang penyajian data yang memuat hasil-hasil penelitian pada bidang tersebut, terdiri atas uraian data yang bersifat umum dan khusus. Bab ini berisi pembahasan hasil penelitian yang meliputi temuan hasil penelitian dan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan.

Kajian Teori

Budaya Kebersihan a. Pengertian Budaya

Sistem pengetahuan dalam kebudayaan universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi, karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan nyata dalam gagasan manusia. Menurut Koentjaraningrat, kehidupan setiap kelompok masyarakat diatur oleh adat istiadat dan aturan mengenai berbagai jenis kesatuan dalam lingkungan tempat mereka hidup dan bersosialisasi sehari-hari. Dengan demikian, pembahasan unsur kebudayaan yang termasuk dalam perlengkapan hidup dan teknologi merupakan pembahasan kebudayaan fisik.

Sedangkan ajaran Islam tentang kebersihan merupakan salah satu sifat manusia yang dicintai Allah SWT. Islam mempunyai aspek-aspek strategis yang potensial dan bersifat universal dalam segala aspek kehidupan dan kehidupan manusia, namun hakikat tersebut akan sia-sia jika umat Islam sendiri tidak mampu memanfaatkan hakikat nilai dengan sebaik-baiknya sesuai dengan norma-norma yang hidup dan tumbuh. secara konsisten. wajar.

Membangun Akhlak Peserta Didik a. Pengertian Membangun Akhlak

Ini menunjukkan perilaku terpadu dan merupakan interaksi antara kemampuan bawaan individu dengan lingkungannya. Pemahaman diri merupakan dasar untuk hidup sesuai dengan fitrahnya dan dapat dijadikan pedoman untuk mengembangkan, mewujudkan dan mengaktualisasikan potensi kepribadian seseorang menuju kehidupan yang damai, dinamis dan bahagia di akhirat. Untuk membangun semangat, membangun dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah kata kerja atau verba yang artinya.

Moral secara istilah bermaksud tingkah laku seseorang yang didorong oleh keinginan sedar untuk melakukan sesuatu perbuatan yang baik. Akhlak adalah aturan Allah SWT, yang diambil dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, baik aturan mengenai hubungan dengan al-Khaliq (Allah), hubungan manusia dengan sesama manusia, maupun hubungan manusia dengan manusia. persekitarannya.47 Sebagaimana akhlak ialah tabiat atau keazaman, akhlak juga boleh diperolehi atau dicapai melalui usaha.

Budaya Kebersihan dalam Membangun Akhlak Peserta Didik

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah setiap individu atau orang yang secara sadar ingin mengembangkan potensi dirinya (jasmani dan rohani) melalui proses kegiatan belajar mengajar yang ditawarkan sesuai dengan taraf atau jenjang yang telah ditentukan. disertai segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, kedisiplinan dalam budaya kebersihan merupakan bagian penting dalam membangun moral peserta didik sehingga bila dilakukan secara konsisten atau berulang-ulang menjadi suatu kebiasaan yang baik. Berdasarkan hal tersebut, ketika lingkungan sekolah mengajarkan mereka budaya kebersihan, dengan kebiasaan yang dilakukan di sekolah maka diharapkan anak atau siswa akan melakukan hal tersebut.

Sekolah diharapkan mampu memberikan pengaruh positif dengan cara mensosialisasikan atau memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya kebersihan guna terciptanya budaya kebersihan di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Sosialisasi ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan wawasan dan motivasi baru kepada seluruh siswa dan seluruh warga sekolah, seperti memasang poster untuk menjaga kebersihan, membuang sampah pada tempatnya, dan lain sebagainya.

Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

Kenyamanan belajar siswa setelah adanya program budaya bersih di SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo menjadi lebih baik. Siswa merasa lebih nyaman melakukan berbagai aktivitas baik di dalam maupun di luar kelas. Upaya yang dilakukan MTsN Sewulan untuk mengenalkan siswa pada perilaku keislaman antara lain adalah sholat zuhur, istighosah, murotal, bersalaman sebelum dan sesudah pelajaran, tetap menjaga kantin kejujuran serta menganjurkan siswa makan dan minum sambil duduk dan lain sebagainya.

Faktor penghambat pembiasaan perilaku Islami di MTsN Sewulan adalah kurangnya dana madrasah untuk menunjang program pembiasaan, kurangnya sarana ibadah (masjid) di madrasah, kurangnya rasa tanggung jawab terhadap guru yang mendukung pembiasaan. program, kurangnya perhatian dari orang tua, sehingga siswa berperilaku tidak baik. Sedangkan faktor pendukung pembiasaan perilaku islami di MTsN Sewulan adalah peran pendidik yang memberikan contoh perilaku yang baik dan memberikan motivasi serta selalu melatih siswanya untuk membiasakan perilaku islami, orang tua siswa yang selalu memberikan dukungan terhadap program pembiasaan. dilaksanakan oleh madrasah.

DESKRIPSI DATA

Deskripsi Data Umum

  • Profil MTs Al-Mujaddadiyyah

Sejak itulah disepakati untuk membuat singkatan Al-Mujaddadiyyah MUDDA (yang berarti perpanjangan sayap) atau biasa dikenal dengan MTs Mudda. MTs Al-Mujaddadiyyah Kota Madiun semakin berkembang dan berkembang, menjadi simpul dan potensi tersendiri, serta meningkatkan infrastruktur dan kualitas di segala bidang. MTs Al-Mujaddadiyyah pada tahun ajaran 2016/2017 mempunyai 5 kelompok belajar/kelas. Lab ICT, Lab Bahasa Inggris, Lab Kimia berkoordinasi dengan SMK Kimia Mudda yang merupakan bagian dari Yayasan Pondok Pesantren Al-Mujaddadiyyah.

Keunggulan di MTs Al-Mujaddadiyyah dengan keunggulan pemahaman, pengalaman dan penghayatan ajaran Islam, dengan koordinasi sekolah dengan pondok pesantren. Siswa di MTs Al-Mujaddadiyyah tidak hanya menempuh pendidikan berkelanjutan saja, namun juga memerlukan pengembangan diri melalui kegiatan organisasi seperti: kegiatan PHBI, kelas.

Deskripsi Data Khusus

  • Pelasanaan Budaya Kebersihan di MTs Al-Mujaddadiyyah
  • Konstribusi Budaya Kebersihan terhadap Upaya Membangun Akhlak Peserta Didik di MTs Al-Mujaddadiyyah

57 Lihat transkrip wawancara nomor: 02/W/26-IV/2017 pada lampiran laporan penelitian ini. . pembelajaran yang diharapkan dapat digunakan oleh peserta didik sebagai landasan berpikir, berperilaku dan bertindak menuju akhlak yang mulia. Untuk meningkatkan kenyamanan belajar siswa MTs Al-Mujaddadiyyah, seluruh warga sekolah turut serta dan berperan aktif dalam membiasakan kebersihan di sekolah, sehingga menjadi budaya kebersihan di MTs Al-Mujaddadiyyah.58. 59 Lihat transkrip wawancara nomor: 04/W/26-IV/2017 pada lampiran laporan penelitian ini. . keteladanan, kedisiplinan, pembiasaan dan sosialisasi kepada siswa agar terbiasa dengan kebersihan.60.

Kontribusi budaya kebersihan dalam upaya membangun moral siswa MTs Al-Mujaddadiyyah Siswa di MTs Al-Mujaddadiyyah. Dalam penerapan budaya kebersihan di MTs Al-Mujaddadiyyah diketahui bahwa Islam memerintahkan setiap umat Islam untuk selalu berpenampilan baik, dimanapun dan kapanpun.

ANALISA DATA

Analisis Pelaksanaan Budaya Kebersihan Di Mts Al-Mujaddadiyyah

Budaya kebersihan dapat ditunjukkan dengan sikap dan tindakan yang selalu berusaha mencegah terjadinya kotoran di lingkungan sekitar. Karakter budaya kebersihan ini juga dapat ditunjukkan dengan sikap dan tindakan untuk mengembangkan upaya kebersihan di tempat-tempat yang kotor.79. Berdasarkan penjelasan pada bab III, upaya yang dilakukan sekolah dalam menerapkan budaya kebersihan dimana kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga sekolah baik guru, staf dan siswa.

Kegiatan tersebut harus menerapkan kebiasaan kebersihan sehingga menjadi budaya di lingkungan sekolah untuk menumbuhkan kebiasaan baik pada siswa di MTs Al-Mujaddadiyyah. Hal ini sangat penting dan sangat berpengaruh. Pengembangan budaya kebersihan dapat berkontribusi membantu guru mengembangkan kebiasaan baik pada siswa. Budaya kebersihan melalui kegiatan atau pembelajaran untuk mengembangkan budi pekerti, budi pekerti, kepribadian atau moralitas siswa, yang diharapkan dapat dijadikan oleh siswa sebagai landasan berpikir, bersikap dan bertindak menuju akhlak yang luhur.

Konstribusi Budaya Kebersihan Terhadap Upaya Membangun Akhlak Peserta Didik Di Mts Al-Mujaddadiyyah

Kesadaran beribadah disini maksudnya santri melaksanakan ibadah menurut hati nuraninya sendiri, bukan berdasarkan perintah atau paksaan. Sosialisasi kepada seluruh komponen sekolah mulai dari guru, pegawai dan TU memberikan contoh membiasakan membuang sampah pada tempatnya, sekecil apapun sampahnya, ketika siswa sudah menjaga kebersihan lingkungan berarti mengamalkan ajaran Islam. untuk menjaga kemurnian. Dilihat dari hal tersebut, siswa tidak hanya mengetahui hal tersebut saja, namun ketika lingkungan sekolah mengajarkan mereka budaya kebersihan, dengan pembiasaan yang dilakukan di sekolah diharapkan anak atau siswa tersebut akan melakukan kebiasaan di luar sekolah, seperti di sekolah. rumah. atau di komunitas.

Dengan bersuci maka dzahirnya mencerminkan kesucian dan keluhuran budi yang bersemayam dalam jiwanya.80 Sekolah diharapkan dapat memberikan pengaruh positif dengan mensosialisasikan atau mendidik siswa akan pentingnya kebersihan, menumbuhkan budaya menciptakan kebersihan di lingkungan sekolah dan di luar. sekolah. Mendukung tumbuh kembang setiap siswa menjadi lebih sehat, sesuai dengan ajaran Islam, menjadikan mereka cerdas, berorientasi pada prestasi, aktif dan gesit dalam segala hal, akhlak mulia yang juga dijalani di luar sekolah.

PENUTUP

Kesimpulan

Sosialisasi dilakukan pada saat apel pagi dengan memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya menerapkan budaya kebersihan di sekolah. Kontribusi budaya kebersihan terhadap upaya membangun moral siswa di MTs Al-Mujaddadiyyah memberikan dorongan untuk melaksanakan dan menginformasikan pentingnya kebersihan di sekolah dan di luar sekolah, menumbuhkan kesadaran diri pada siswa untuk selalu menjaga kebersihan. , menjaga , dan juga dapat mengajarkan kebersihan sehingga menunjang tumbuh kembang siswa sesuai ajaran Islam dan membentuk akhlak yang luhur.

Saran

Budaya kebersihan yang telah ditanamkan diharapkan tetap dipertahankan dan juga ditingkatkan sehingga menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dan siswa ketika meninggalkan sekolah. Segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat berhasil menyelesaikan penulisan disertasi berjudul Budaya Kebersihan Dalam Membangun Akhlak Siswa (Studi Kasus MTs Al-Mujaddadiyyah Tahun Ajaran). Perjalanan panjang penulisan disertasi ini juga menyadarkan saya betapa kecil dan terbatasnya daya pikir, kemungkinan dan peluang.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya pendidikan Islam dan dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca. Memberikan jawaban atas segala dorongan, bantuan, dukungan, semangat dan kepercayaan yang diberikan berbagai pihak kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 mayoritas Kecerdasan Emosional siswa kelas IV MI Al- Jihad Karanggebang dalam kategori sedang atau cukup sebanyak 10 responden yang dinyatakan

Menurut Tekat seorang tokoh adat, Pada masyarakat khususnya di desa Jalen, pernikahan semacam ini hanya aturan adat terdahulu yang dipegang oleh nenek moyang, oleh karena itu masyarakat

Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui pengertian tari sema yaitu tarian berputar yang dipopulerkan oleh Jalaluddin Rumi, mengetahui nilai-nilai spiritual dalam atribut dan gerakan

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Langkah 1 : menyusun hipotesa baik Ha dan Ho, Ho rxy =0 tidak ada korelasi yang positif antara Sikap Orang Tua dengan Kecerdasan

Ini adalah masalah nyata yang harus segera diatasi dan diantisipasi oleh orang tua, terutama para orang tua yang memiliki anak usia remaja, sudah selayaknya memberikan pengawasan ketat

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.11 Peneliti melakukan

Mereka mendapatkan penyuluhan-penyuluhan, tetapi tidak langsung kepada tunagrahitanya melainkan kepada keluarganya tunagrahita seperti kakaknya atau orang tua anak itu sendiri yang

Dari hasil penelitian ini bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1 Ada pengaruh yag signifikan antara lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar PAI siswa kelas VIII di SMPN 3