• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - - Electronic theses of IAIN Ponorogo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "SKRIPSI - - Electronic theses of IAIN Ponorogo"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

2017 Peran Keluarga dalam Pembinaan Pendidikan Agama Islam dan Pembinaan Kemandirian pada Anak Tunagrahita di Desa Karangpatihan Balong Ponorogo. Bagaimana peran keluarga dalam pembinaan pendidikan agama Islam pada anak tunagrahita di desa Karang Patihan Balong Ponorogo.

Kajian Teori

Peran keluarga dalam menanamkan pendidikan agama dan menumbuhkan kemandirian

11 Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga (Perspektif Pendidikan Islam) (Jakarta: PT Rineka Cipta. Haitami Salim, Pendidikan Keagamaan dalam Keluarga: Revitalisasi Peran Keluarga dalam Membangun Generasi Manusia Berkarakter (Jogjakarta: Ar -Ruzz Media, Cet Secara eksplisit, materi pengajaran agama yang akan diajarkan di rumah harus direncanakan dan disiapkan oleh orang tua sebagai penanggung jawab.

Memberi pengetahuan tentang seksualiti kepada anak-anak merupakan perkara penting dalam pendidikan agama dalam keluarga di rumah.

Tunagrahita

Anak-anak penyandang disabilitas intelektual mendapat pelatihan dan pendidikan untuk membantunya mengenal orang lain dengan sopan dan baik serta rukun satu sama lain. Ada beberapa ciri umum retardasi mental yang dapat kita pelajari, yaitu: keterbatasan kecerdasan, gangguan sosial, dan gangguan fungsi mental lainnya.28. Sedangkan menurut American Association on Mental Deficiency (AAMD), seseorang dikategorikan mengalami keterbelakangan mental jika kecerdasan umumnya berada di bawah rata-rata dan mengalami kesulitan dalam penyesuaian sosial pada setiap tahap perkembangannya.29

Dengan bimbingan dan pendidikan yang baik, anak-anak tunagrahita ringan pada akhirnya bisa mendapatkan penghasilan untuk dirinya sendiri. Mereka bisa belajar menjaga diri, melindungi diri dari bahaya seperti menghindari kebakaran, berjalan di jalanan, berlindung dari hujan, dan lain sebagainya. Penyandang disabilitas intelektual berat (berat) memiliki IQ antara 32-20 menurut skala Binet dan antara 39-25 menurut skala Weschler (WISC).

Retardasi mental sangat berat (sangat berat) mempunyai IQ dibawah 19 pada skala Binet dan dibawah 24 pada skala Weschler (WISC). Anak tunagrahita berat memerlukan bantuan lengkap dalam berpakaian, mandi, makan, dan lain-lain. Pada dasarnya anak yang mempunyai kemampuan inteligensi di bawah rata-rata normal atau mengalami keterbelakangan mental menunjukkan kecenderungan yang rendah terhadap fungsi kecerdasannya secara umum, sehingga menurut persepsi orang normal dianggap wajar jika hal itu terjadi akibat suatu hal tertentu. proses, namun tidak demikian menurut persepsi anak yang mempunyai kecerdasan sangat tinggi. rendah.31.

Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Lokasi Penelitian
  • Data dan Sumber Data
  • Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Pengecekan Keabsahan Temuan
  • Tahapan-tahapan Penelitian

Teknik observasi merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang diteliti. Dengan mengamati partisipan maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan akan mengungkap tingkat pemahaman dari setiap perilaku yang terlihat. Teknik analisis data kualitatif adalah proses meneliti dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan sebagainya, agar mudah dipahami dan dikomunikasikan kepada orang lain.

Memperluas observasi artinya peneliti kembali ke lapangan, melakukan observasi, wawancara kembali dengan sumber data yang ditemui sebelumnya dan sumber data baru. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara memeriksa data yang diperoleh melalui berbagai sumber. Apabila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan hasil, berarti data yang ditemukan dapat dipercaya.

Yang dimaksud dengan bahan referensi adalah adanya dukungan untuk memvalidasi data yang telah ditemukan peneliti. Alat perekam data dalam penelitian kualitatif seperti kamera, kamera, alat perekam suara sangat diperlukan untuk menunjang keandalan data yang ditemukan peneliti. Dalam suatu laporan penelitian, data yang disajikan hendaknya dilengkapi dengan foto atau dokumen asli agar lebih dapat diandalkan.

Tujuan dari member check adalah untuk mengetahui sejauh mana data yang dikumpulkan sesuai dengan yang diberikan oleh penyedia data. Pada fase ini, penulis menganalisis data yang dikumpulkan dari wawancara, observasi dan dokumentasi.

Data Umum

  • Profil Desa Karangpatihan
  • Visi dan Misi
  • Mata Pencaharian
  • Sarana dan Prasarana
  • Keadaan Sosial
  • Keadaan Ekonomi
  • Struktur Organisasi Pemerintah Desa Karangpatihan

Visi Desa Karangpatihan Tahun 2011–2016 adalah : Dengan Iman dan Taqwa. Karangpatihan MANDIRI berkembang, maju, aman, nyaman, damai, indah, ramah dan Islami pada tahun 2016. Desa Karangpatihan memiliki jumlah penduduk yang cukup besar dibandingkan desa lain di wilayahnya. Kecamatan Balong jumlah penduduknya 5.794 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 2.860 jiwa (49,36%) dan penduduk perempuan sebanyak 2.932 jiwa. Sarana dan prasarana Desa Karangpatihan, jalan desa sepanjang 29 km, jalan tanah 11 km, makadam 9 km, aspal 9 km.

Sedangkan permasalahan yang ada adalah sebagian masyarakat mempunyai sumber daya manusia yang sedikit, ketika musim kemarau tiba, ¾ wilayah desa Karangpatihan mengalami kekeringan sehingga pendapatan dari pertanian hanya setahun sekali, akibat erosi, sebagian pinggir jalan rusak terendam air. , dan kurangnya kesadaran masyarakat akan kebutuhan gizi.49. Budaya masyarakat Desa Karangpatihan adalah gotong royong, menjaga budaya leluhur seperti menjaga kesehatan bumi dan juga menjaga kebersihan desa. Dapat mendukung pengembangan tingkat kemandirian masyarakat baik berupa materi, sumbangan pikiran dan tenaga sehingga dapat mengoptimalkan sumber daya alam yang ada untuk keperluan pembangunan desa.

Sumber daya ekonomi adalah kegiatan penduduk yang menjadi sumber pendapatan masyarakat Karangpatihan. Di Desa Karangpatihan sumber perekonomiannya meliputi sektor industri rumahan yang meliputi jajanan pasar, keripik tempe, rangginan dan tempe, agrobisnis meliputi sektor pertanian (padi), perkebunan (mangga, jeruk, kacang tanah, melon, jagung, singkong), peternakan (mangga, jeruk, kacang tanah, melon, jagung, singkong), peternakan. , lahan perikanan dan kehutanan yang meliputi barang-barang kayu jati. Desa, Soniah sebagai Staf Pemerintahan dan Umum, Marni Wibowo sebagai Staf Pembangunan, Mujiono sebagai Staf Administrasi Keuangan, Sudiarto sebagai Bupati Bendo, Jarno sebagai Camat Bibisa, Bambang.

Data Khusus

Peran Keluarga Dalam Menanamkan Pendidikan Agama Pada Anak Tunagrahita di Desa Karangpatihan Balong Ponorogo

Mengenai pendidikan agama di keluarga saya, saya selalu mengajarkan anak untuk berdoa dan dia mau. Bertentangan dengan pendapat Ibu Tumini sebagai Buddha Agung, ia mengungkapkan bahwa Agung tidak diajarkan pendidikan agama karena tidak bisa berbuat apa-apa. Begini keterangannya: “Soalnya Kak, Agung tidak diajari pendidikan agama oleh keluarganya karena dia tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan ayahnya pun kurang sabar dalam mengajarinya.

Dalam menanamkan pendidikan agama Islam, keluarga juga berusaha memberikan contoh nilai-nilai keteladanan yang baik kepada anak-anaknya. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Jemitun berikut ini: “Karena saya yang paling bertanggung jawab, maka saya selalu mendidik anak-anak saya untuk berakhlak mulia. Cara memberikan pendidikan agama itu bermacam-macam. Salah satunya adalah dengan kita transfer pengajian ke TPA atau kita ajari Alquran di rumah.

Di sekolah, para guru tentunya juga akan diajarkan cara mengajarkan agama. Kendala keluarga dalam menyelenggarakan pendidikan agama adalah karena orang tua kurang memperhatikan anaknya, akibatnya anak sulit menerima apa yang diberikan oleh keluarganya seperti yang diungkapkan oleh Ny. Tumini : “Karena kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya, anak-anaknya sulit menerima apa yang diberikan orang lain. . Seperti yang dikatakan ibu Jemitun: “Karena kesulitan mencari nafkah, terkadang saya tidak dapat memenuhi keinginan anak saya.

Peran Keluarga Dalam Menumbuhkan Kemandirian Pada Anak Tunagrahita di Desa Karangpatihan Balong Ponorogo

Senada dengan Ayah Daud, ibu Jemitun juga selalu mengajarkan kemandirian pada anaknya dalam kehidupan sehari-hari. Anak Rohmat rajin ya Kak, walaupun dia cacat tumbuh kembang, tapi aku selalu ajari dia untuk mandiri. Dan dalam berbagai kasus, pihak keluarga menghadapi kendala untuk itu semua, seperti yang diungkapkan oleh Pak Daud: “Anak itu susah rasanya menerima ya adik, kadang dia tidak mau.

Hal senada juga diungkapkan Pak Daud, Pak Toeran juga mengutarakan, “Masalahnya putri Dila suka marah-marah kalau diajar, dan dia juga susah menerima omongan orang lain.” 70. Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut, pihak keluarga menggunakan berbagai cara, seperti yang dilakukan oleh Bapak. Toeran: “Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut, pihak keluarga berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkannya. Dan untuk menunjang hal tersebut, seluruh keluarga akan mendidik anaknya menjadi pintar, seperti yang disampaikan oleh Pak Daud: “Dengan mendukung semua kegiatan ini, keluarga akan mendidik anaknya menjadi pintar karena ilmu sangat penting untuk masa depannya.”72.

ANALISIS DATA

Analisis Tentang Peran Keluarga Dalam Menanamkan Pendidikan Agama Islam Pada Anak Tunagrahita di Desa Karangpatihan

Hanya karena terbatasnya kemampuan orang tua, maka perlu adanya bantuan dari orang-orang yang mampu dan mau membantu orang tua dalam pendidikan anaknya, terutama dalam pengajaran berbagai ilmu yang terus berkembang dan diperlukan perkembangannya. kemaslahatan umat manusia.75. Jika kita mengenalkan pendidikan agama sejak kecil, maka anak akan mendapat bekal di akhirat. Seperti yang disampaikan oleh Bpk. Daud pun selesai, ia selaku orang tua Rasaa menanamkan pendidikan agama sejak dini agar memiliki bekal di akhirat kelak, yakni dengan mengajarkan shalat.

Pendidikan agama sendiri merupakan pendidikan yang sangat penting yang menyangkut aspek sikap dan nilai termasuk moralitas dan agama. Dalam keluarga, materi pendidikan agama hendaknya direncanakan dan dipersiapkan oleh orang tua, sebagai penanggung jawab keluarga. Namun karena orang tua kurang sabar dalam mendidik anaknya, maka diperlukan bantuan orang lain yang mampu dan mau membantu anaknya.

Materi pendidikan agama yang dipelajari keluarga meliputi: membaca Al-Qur'an (mengaji), aqidah (iman), ibadah (doa) dan akhlak (sikap). Menurut penulis dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa peran keluarga dalam pengajaran pendidikan agama di desa Karangpatihan Balong Ponorogo adalah agar orang tua walaupun tidak teliti dalam mendidik anaknya tetap mendapatkan bantuan dari orang lain yang mampu dan ingin. untuk mengajar anak-anak mereka masih diperlukan. Dan hendaknya anak-anak mendapat pendidikan agama sejak dini agar mereka tumbuh menjadi orang yang bertakwa.

Analisis Tentang Peran Keluarga Dalam Menumbuhkan Kemandirian Pada Anak Tunagrahita di Desa Karangpatihan

Oleh karena itu, demi kemandirian anak, peran keluarga yang harus dilaksanakan adalah peran demokratis. Dalam hal ini, anak harus dilatih, dengan sabar dibimbing oleh orang tua di rumah.77 Seperti kemandirian yang dilakukan ayah David kepada anaknya Rasa, yaitu dengan memahami kebutuhan anaknya. Pola Pengasuhan Orang Tua Dalam Upaya Membentuk Kemandirian Anak Down Syndrome X Kelas D1/C1 Di SLB Negeri Padang.

Keluarga yang mendidik anaknya mandiri sejak dini akan menumbuhkan kemandirian pada anaknya. Peran keluarga yang baik dapat membentuk kemandirian pada anak begitu pula anak tunagrahita, sedangkan peran keluarga yang buruk akan memperlambat kemandirian anak. 78 Johana, dkk, Peran keluarga dalam mewujudkan kemandirian anak tunagrahita di Yayasan Pembinaan Anak Disabilitas Manado.

Menurut penulis dari pemaparan di atas, peran keluarga dalam menumbuhkan kemandirian pada anak tunagrahita di desa Karangpatihan dilaksanakan dengan peran demokratis, yaitu memahami kebutuhan anak dengan cara melatih dan memimpin. Membiasakan diri dengan hal-hal yang dapat dilakukan sendiri sejak dini juga akan mempengaruhi kemandirian anak, karena kemandirian anak bergantung pada peran keluarga. Jika peran keluarga baik maka anak akan cepat mandiri dan jika peran keluarga buruk maka akan menghambat kemandirian anak.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Kemandirian Kaum Terbelakang, (online) http://swagwildnyoung.blog spot.com/2014/03/kemandirian-tunagrahita.html?m=1, diakses 06 April 2017. Johana, dkk., Peran Keluarga dalam pemberian kemandirian bagi anak tunagrahita di Yayasan Pembinaan Anak Penyandang Disabilitas Manado. Hubungan Status Sosial Demografi dan Status Akademik Anak dengan Kemandirian Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Yayasan Pembinaan Anak Penyandang Disabilitas Manado.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 mayoritas Kecerdasan Emosional siswa kelas IV MI Al- Jihad Karanggebang dalam kategori sedang atau cukup sebanyak 10 responden yang dinyatakan

dilakukan dengan cara menunjukkan teladan, metode memberi arahan, memberikan motivasi atau dorongan, metode kontinuitas sebuah proeses pembiasaan, memberikan nasihat, dan metode

Sesuai wawancara yang peneliti lakukan dengan guru PAI Kelas VIII yang mendampingi siswa selama pembelajaran berlangsung: Dalam penggunaan whatsapp ini faktor penghambatnya menurut

selaku guru kelas TK B 3 menuturkan tentang pentingnnya pembelajaran bermain peran bagi anak usia dini, sebagai berikut: “Metode bermain peran penting untuk di tanamkan karena anak

Musha>rakahdan Mud}a>rabah.21Penelitian ini bersifat yuridis normatif yang didasarkan pada penelitian kepustakaan untuk mendapatkan data sekunder yang dapat memberikan gambaranyang

Dalam kitab Risalatul ma>hid dijelaskan bahwa nifas adalah: darah merupakan darah yang keluar dari farji seorang perempuan setelah melahirkan anak dengan syarat waktu keluarnya darah

Fungsi Orang Tua Ada sejumlah fungsi yang dapat dilakukan orang tua terhadap anaknya, antara lain: 1 Fungsi proktektif adalah untuk menjaga dan memelihara anak serta anggota keluarga

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.11 Peneliti melakukan