Seni terbang banyak mengandung nilai-nilai pendidikan dan sebagai media pendidikan yang mampu mengubah atau memberikan dampak positif bagi masyarakat. Mengingat besarnya permasalahan, peneliti harus fokus pada penelitian karena keterbatasan waktu, sehingga penelitian ini fokus pada nilai-nilai pendidikan seni terbang dan relevansinya dengan media pendidikan Islam. Untuk mengetahui nilai-nilai edukasi yang terkandung dalam seni terbang di Desa Gajah Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo.
Kami berharap hasil penelitian ini dapat dijadikan wacana pengembangan keilmuan tentang nilai pendidikan Islam dalam seni penerbangan. Ponorogo, alasan peneliti memilih lokasi ini karena adanya kesenian unik di Kampung Gajah yaitu Art of Flight. Kegiatan ini sangat menarik untuk dikaji, dengan dipilihnya lokasi ini diharapkan dapat ditemukan nilai edukasi dan keterkaitannya dengan media edukasi islami seni terbang di kampung gajah.
Data sekunder ini meliputi kegiatan pendokumentasian pelaksanaan/pertunjukan seni terbang di Desa Gajah Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo dan berbagai peralatan yang tersedia dalam seni yang berkaitan dengan penelitian. Kepada ketua seni terbang Desa Gajah Kecamatan Sambit Ponorogo untuk mendapatkan informasi bagaimana nilai-nilai pendidikan yang ada dalam seni terbang. Bagi para anggota seni terbang, hal ini tentang semangat para anggota untuk mengikuti seni trebang di Desa Gajah dan mengetahui bagaimana cara menanamkan nilai-nilai edukasi yang ada dalam seni trebang.
Tokoh masyarakat Desa Gajah untuk mempelajari proses dan pentingnya seni terbang dengan media pendidikan Islam.
Pengecekan Keabsahan Temuan
Temuan dapat berupa uraian atau deskripsi suatu objek yang sebelumnya tidak jelas, sehingga menjadi jelas setelah dilakukan penelitian.
Tahapan-Tahapan Penelitian
Teknik Analisis Pada tahap ini, penulis menganalisis data yang telah dikumpulkannya dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tahap Penulisan Laporan Hasil Penelitian Pada tahap ini penulis menyajikan hasil penelitian secara sistematis agar pembaca dapat memahami dan mengikuti alurnya.
Sistematika Pembahasan
Tahap kerja lapangan yang meliputi: memahami latar belakang penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berpartisipasi dalam pengumpulan data. Bab ini memuat gambaran umum data yang meliputi: sejarah berdirinya, letak geografis, visi dan misi, struktur organisasi, ketua, anggota dan masyarakat serta pelaksanaan kegiatan seni. Bab ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca memahami intisari penelitian yang berisi kesimpulan dan saran.
Kajian Teori
Pengertian Nilai Pendidikan a. Nilai
Atau dengan kata lain sikap atau tindakan membimbing, membimbing, memberikan bantuan oleh seorang pendidik kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Dalam hal ini yang menjadi landasan atau sumber pendidikan Islam adalah arah dibawanya peserta didik tersebut, Ringkasnya tujuan pendidikan Islam adalah membentuk peserta didik menjadi manusia muslim yang bertakwa kepada Allah.
Merupakan cara yang paling cocok bagi dunia pendidikan untuk menyampaikan materi atau materi pendidikan Islam kepada siswa. Alat-alat yang dapat digunakan pada saat pelaksanaan pendidikan Islam agar tujuan pendidikan tersebut lebih berhasil. Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa ruang lingkup pendidikan Islam sangat luas, karena mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan Islam.
Sebagai satu aktiviti yang bergerak dalam proses pembinaan keperibadian muslim, pendidikan Islam memerlukan asas atau asas yang dijadikan asas untuk bekerja. Dalam konteks ini, asas pendidikan Islam adalah sumber kebenaran dan kekuatan yang boleh membawa pelajar kepada pencapaian pendidikan. Oleh itu, asas utama pendidikan Islam ialah Al-Quran dan Sunnah (hadith) Rasulullah.
Penetapan Al-Qur'an dan hadis sebagai landasan ajaran Islam tidak dipandang hanya sebagai kebenaran yang berlandaskan keimanan saja. Tujuan pendidikan Islam ibarat sebuah lingkaran, yang pada tingkat paling bawah dapat berupa lingkaran kecil. Oleh karena itu, semua lembaga pendidikan Islam harus merumuskan tujuan pendidikan Islam sesuai dengan jenjang jenis pendidikannya.
Pendidikan Islam berlangsung seumur hidup, tujuan keseluruhannya adalah terwujudnya manusia sempurna yang berpola ketakwaan yang dapat mengalami naik turun, tumbuh kembang dalam perjalanan hidup. Oleh karena itu pendidikan Islam diterapkan sepanjang hayat untuk menumbuhkan, membina, mengembangkan, menjaga dan mempertahankan tujuan pendidikan yang telah dicapai. Secara praktis, Muhammad Athiyah al-Abrasyi menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam terdiri dari lima tujuan masing-masing.
Tujuan pendidikan Islam adalah mencapai keseimbangan pertumbuhan kepribadian manusia secara menyeluruh dan seimbang, yang dicapai melalui pelatihan jiwa, akal (akal), rasional diri manusia, perasaan dan panca indra. Tujuan akhir pendidikan Islam adalah terwujudnya kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang aspek-aspeknya mencerminkan ajaran Islam.
Pengertian Media pendidikan Islam a. Media
Banyak hal yang sulit dialami siswa secara langsung di dalam kelas, seperti: benda yang terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan yang dirasakan terlalu cepat atau terlalu lambat. Observasi yang dilakukan siswa dapat secara bersama-sama terfokus pada hal-hal yang dianggap penting dalam konteks tujuan yang ingin dicapai. Film tentang suatu benda atau peristiwa yang tidak dapat dilihat secara langsung oleh siswa dapat memberikan gambaran yang konkrit mengenai bentuk, ukuran, dan letaknya.
Kesesuaian atau ketidaksesuaian antara materi dan media yang digunakan akan berdampak pada hasil belajar siswa. Faktor usia, kecerdasan, latar belakang pendidikan, budaya dan lingkungan anak menjadi hal yang menjadi perhatian dan pertimbangan dalam memilih media pengajaran. Seringkali suatu media dianggap cocok untuk digunakan di dalam kelas, namun pihak sekolah tidak menyediakan media atau peralatan yang diperlukan, sedangkan perancangan atau perancangan media yang diinginkan tidak memungkinkan untuk dilakukan oleh guru.
Penggunaan media yang sederhana dapat lebih menguntungkan dibandingkan dengan menggunakan media yang canggih (teknologi tinggi) apabila hasil yang diperoleh tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.34 c. Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan kelebihan media dan kendala yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan selingan, potret, slide, film, video atau media lainnya, siswa dapat memperoleh gambaran nyata tentang benda/peristiwa sejarah.
Mendapatkan pandangan jelas terhadap suatu benda/benda yang sulit dilihat secara langsung karena ukurannya tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar maupun terlalu kecil. Dengan mengamati dan mendekati peristiwa langka atau berbahaya, slide, film, atau video memungkinkan siswa mengamati pelangi, letusan gunung berapi, pertempuran, dan sebagainya. Dengan menggunakan model/artefak, siswa dapat memperoleh gambaran jelas tentang organ-organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, organ pencernaan, dan lain sebagainya.
Modul atau pengajaran terprogram memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan, kemampuan dan kecepatannya. Seperti halnya media lainnya, media grafis berfungsi menyalurkan pesan dari sumber pesan ke penerima pesan. Pesan yang ingin disampaikan dituangkan dalam simbol-simbol pendengaran. Ada beberapa jenis media yang dapat kita kelompokkan ke dalam media audio, antara lain: radio, tape recorder magnetik, piringan hitam, dan laboratorium bahasa.
Telaah Pustaka
Dengan demikian, apabila pendidikan Islam memanfaatkan dan mengembangkan alat/media pengajaran tersebut dalam pelaksanaan pendidikannya, maka peserta didik akan mempunyai pemahaman yang baik terhadap materi yang diterima, serta mempunyai akhlak atau etika yang tinggi. Jadi besar kemungkinan dengan memperhatikan alat peraga/media pengajaran maka tujuan pendidikan Islam akan tercapai secara efektif.
