ABSTRAK
Nurul Fathanah. 2020. Partisipasi Forum Anak Butta Toa (FABT) dalam Membangun Karakter Anak Melalui Budaya Literasi di Kabupaten Bantaeng.
Skripsi. Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Dr. Muhajir, M.Pd sebagai pembimbing I dan Suardi S.Pd, M.Pd sebagai pembimbing II.
Anak merupakan sumber daya manusia yang harus dilindungi dan dijaga. Anak adalah generasi muda yang memiliki peran penting dalam menjaga dan meneruskan cita-cita bangsa. Pembangunan karakter pada anak merupakan sebuah hal yang substansial untuk perkembangan dirinya. Dalam membangun karakter anak, hal yang digalakkan oleh pemerintah dan diharapkan mampu diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat yakni dengan budaya literasi. Forum anak merupakan sebuah wadah anak untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan di daerah. Atas kinerja membangun anak di Kab. Bantaeng, Forum Anak Butta Toa (FABT) mendapatkan apresiasi dari Bupati Bantaeng pada peringatan Hari Anak Nasional, 23 Juli 2019.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan deskriptif. Dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Fokus penelitian ini adalah mengkaji karakter anak-anak yang tergabung dalam program kerja literasi FABT dan karakter pengurus FABT. Informan penelitian adalah pengurus FABT, pegiat literasi, Pembina FABT (Kepala Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Bantaeng).
Adapun program kerja yang dijalankan oleh Forum Anak Butta Toa (FABT) melalui budaya literasi untuk membentuk karakter anak-anak adalah program kerja lapak baca. Sedangkan dalam pembentukan karakter bagi pengurus FABT itu sendiri tidak memiliki program khusus tapi terbina dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama di FABT yang banyak mengandung aspek literasi. Hambatan yang ditemui dalam membangun karakter anak melalui budaya literasi yaitu terdapat dua aspek yakni aspek hambatan pada anak-anak yang tergabung dalam lapak baca dan aspek hambatan yang dialami oleh pengurus FABT. Hambatan pada aspek pertama adalah adanya sikap acuh tak acuh pada anak karena mudahnya fokus teralihkan dalam belajar. Kemudian aspek yang kedua adalah adanya hambatan terkait manajemen waktu yang kurang efektif, konflik sesama pengurus FABT, pengaruh derasnya arus globalisasi dan adanya faktor finansial.
Kata Kunci: Forum Anak Butta Toa, Karakter, Literasi
ABSTRACT
Nurul Fathanah. 2020. Participation of Forum Anak Butta Toa (FABT) in Building Children's Character Through Literacy Culture in Bantaeng Regency. Essay.
Pancasila and Civic Education Department, Teacher Training and Education Faculty, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Dr. Muhajir, M.Pd as supervisor I and Suardi S.Pd, M.Pd as supervisor II.
Children are human resources that must be protected and guarded. Children are the younger generation who have an important role in maintaining and continuing the ideals of the nation. Character building in children is a substantial matter for their development. In building children's character, things that are promoted by the government and are expected to be able to be implemented in people's lives, namely the culture of literacy. Children's forum is a forum for children to participate in the development process in the regions. For the performance of building children in the district. Forum Anak Butta Toa (FABT) received appreciation from the Regent of Bantaeng on the commemoration of National Children's Day, 23 July 2019.
This study uses a qualitative descriptive approach. Done by means of observation, interviews and documentation. The focus of this research is to examine the character of children who are members of the FABT literacy work program and the character of the FABT administrators. Research informants were FABT administrators, literacy activists, FABT coaches (Head of the Division of Women's Empowerment and Child Protection, Community Empowerment Service for Women Empowerment and Child Protection, Bantaeng District).
The work program carried out by Forum Anak Butta Toa (FABT) through a literacy culture to shape children's character is a reading stall work program. Whereas in character building for the FABT management itself, it does not have a special program but is built from activities carried out while at FABT which contain many literacy aspects. Obstacles encountered in building children's character through literacy culture are two aspects, namely the aspect of barriers to children who are members of reading stalls and aspects of obstacles experienced by FABT administrators. The obstacle in the first aspect is the indifference to children because it is easy to divert focus on learning. Then the second aspect is the existence of obstacles related to ineffective time management, conflicts among FABT officials, the influence of the swift flow of globalization and the existence of financial factors.
Keywords: Forum Anak Butta Toa, Character, Literacy