• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAKSI - - Electronic theses of IAIN Ponorogo

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ABSTRAKSI - - Electronic theses of IAIN Ponorogo"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

Bagaimana gambaran hukum Islam tentang akad jual beli pisang dengan sistem ion di desa Pulung kecamatan Pulung kabupaten Ponorogo. Bagaimana cara mengatasi masalah jika terjadi kesalahan dalam jual beli pisang di Desa Pulung Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo.

Sistematika Pembahasan

Dalam pelaksanaan jual beli pisang yang berlangsung di desa Pulung kecamatan Pulung kabupaten Ponorogo dilakukan dengan menggunakan sistem ijon. Berdasarkan teori tersebut penulis ingin mendalami lebih dalam mengenai akad dan penetapan harga dalam jual beli pisang dan apabila terjadi wanprestasi dalam akad jual beli yang terjadi di Desa Pulung Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo dapat sesuai dengan syariat Islam atau tidak.

PENDAHULUAN

JUAL BELI IJON DALAM HUKUM ISLAM

Dalam bab ini, pengertian jual beli, pengertian jual beli barang yang berkaitan, dasar hukum jual beli, dasar hukum pengikatan, rukun dan syarat jual beli, kesepakatan harga, macam-macam jual beli dalam Islam dan dijelaskan pendapat para ulama.

PRAKTIK JUAL BELI PETE DENGAN SISTEM IJON DI DESA PULUNG KECAMATAN PULUNG KABUPATEN

PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir dari pembahasan analisis, yang berisi kesimpulan dari semua pembahasan dan saran serta kesimpulan.

JUAL BELI IJON DALAM HUKUM ISLAM

Pengertian Jual Beli

Menurut pemahaman syariah, jual beli dimaksudkan sebagai pertukaran harta atas dasar kesepakatan bersama. Jual beli dalam pengertian umum adalah suatu persetujuan untuk mempertukarkan sesuatu selain keuntungan dan kesenangan.

Pengertian Jual Beli Ijon

Sistem jual beli darah Mukha> atau dalam bahasa Jawa lebih dikenal dengan istilah ijon.16. Namun pada kenyataannya masyarakat petani dalam praktek jual beli ijon sudah menjadi tradisi dan dianggap kezaliman.

Dasar Hukum Jual Beli

Ijon disebut dalam bahasa Arab mukha> darah, yaitu jual beli buah atau biji yang masih hijau di pohonnya. Semua arus sepakat bahwa jual beli buah atau hasil pertanian yang masih hijau, belum jelas bagus dan belum bisa dimakan, dilarang jual beli barang.

Dasar Hukum Jual Beli Ijon

Jual beli seperti itu sah menurut ijma' (kesepakatan) para ulama, karena dikhawatirkan buah menjadi rusak dan berpenyakit sebelum dipanen. Jual beli seperti itu tidak sah menurut Imam Malik, ash-Sya>fi'i> dan Ahmad.

لا

Ada yang menjual buah yang masih ada di pohonnya, tanpa syarat langsung dipetik atau dibiarkan sampai panen. Misalnya, jika sudah ada buah mangga yang sudah masak, semua buah mangga yang ada di kebun itu bisa dijual. Jika bagian dari semangka layak untuk dikonsumsi, semua jenis semangka yang sama di kebun dapat dijual, bahkan yang masih muda.

Jika sebagian bulir jagung manis sudah siap dipanen, maka seluruh jagung manis yang ada di kebun bisa dijual.29 Berdasarkan sabda Nabi dalam hadits Anas. Karena jumhur fukaha>> melihat bahwa sepertinya maksud dari pelarangan tersebut adalah adanya kekhawatiran buah tersebut akan terkena musibah (kerugian) yang biasa terjadi sebelumnya. Dalam kitab Muhadzab dijelaskan bahwa mengenai memetik buah yang ada di pohon menurut adat, misalnya orang yang membeli pada malam hari tidak diharuskan langsung mengambilnya, bisa dipetik keesokan harinya, sedangkan ilat di sini adalah sebagai 'urf atau adat, pengumpulan buah-buahan sampai tiba waktu panen .35.

اَعلَا ُ َ

Rukun Jual Beli

Maka jual beli tidak sah dengan keengganan salah satu pihak karena Rasulullah SAW. Secara umum tujuan dari syarat jual beli antara lain untuk menghindari konflik antar manusia, untuk melindungi kepentingan orang yang melaksanakan akad, untuk menghindari jual beli gharar (ada unsur penipuan), dan sebagainya. pada. Jika orang yang bertransaksi marah sebelum ia mengucapkan qabu>l, maka jual beli itu batal.

Wanprestasi atau tidak terpenuhinya janji dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja. Dalam sistem jual beli jika tidak ada kecocokan maka dapat dibatalkan (ikah) dan ini sunnah jika salah satu pembeli dan penjual memintanya. Jual beli menjadi fasakh jika barang rusak sebelum penyerahan karena perbuatan penjual atau perbuatan barang itu sendiri atau karena bencana alam.

Macam – Macam Jual Beli Dalam Islam

Sebaliknya, jika salah satu rukun atau syarat jual beli tidak terpenuhi, maka jual beli batal. Jual beli mani hewan, seperti mengawinkan domba jantan dengan betina untuk menghasilkan keturunan. Jual beli darah mukha adalah jual beli buah-buahan yang tidak layak panen atau panen.

Artinya: “Jangan membeli ikan di air karena jual beli tersebut adalah gharar (penipuan)”. Namun faktanya di masyarakat agraris, praktik jual beli seperti itu sudah menjadi tradisi dan dianggap kezaliman. Sedangkan jual beli yang tidak sesuai atau masih benar-benar hijau tanpa syarat apapun batal.

PONOROGO

  • Gambaran Umum Desa Pulung Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo
    • Keadaan Geografis
    • Keadaan Penduduk
    • Keadaan Pendidikan
    • Keadaan Sosial Agama
    • Keadaan Sosial Ekonomi
  • Praktik Akad Jual Beli Pete Dengan Sistem Ijon Di Desa Pulung Jual beli pete dengan sistem ijon yang berada di desa Pulung sudah
  • Praktik Penetapan Harga Dan Cara Pembayaran Dalam Jual Beli Pete Dengan Sistem Ijon Di Desa Pulung
  • Wanprestasi Dalam Jual Beli Pete Dengan Sistem Ijon Di Desa Pulung Transaksi jual beli pete dengan sistem ijon didesa Pulung

Praktek jual beli pisang menurut sistem ion di Desa Pulung Jual beli pisang menurut sistem ion di Desa Pulung Sejak zaman dahulu di Desa Pulung sudah dijual pisang menurut sistem ion. Alasan mereka jual beli petai dengan sistem ion adalah karena kebutuhannya mendesak dan mereka langsung dapat uang serta tidak memakan banyak tenaga. Sedangkan menurut penjual peta lainnya, masyarakat desa Pulung jual beli dengan sistem ijon karena kedua belah pihak sepakat tidak ada paksaan.

Praktek penetapan harga dan cara pembayaran saat jual beli Pete dengan sistem Ijon di Desa Pulung Pete dengan sistem Ijon di Desa Pulung. Transaksi jual beli di Desa Pulung Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo sudah berjalan dengan baik, mereka jual beli pisang dengan menggunakan sistem ijon yaitu dengan kesepakatan bersama. Pada saat pemetikan pisang dalam transaksi jual beli pisang di desa Pulung biasanya pemetikan dilakukan secara bertahap, artinya tidak memetik semua pisang yang ada di pohon sekaligus, tetapi menunggu sampai ada pisang yang sudah tua untuk dipetik.

Wanprestasi jual beli pisang dengan sistem Ijon di desa Pulung Transaksi jual beli pisang dengan sistem ijon di desa Pulung Transaksi jual beli pisang dengan sistem ijon di kota Pulung kecamatan Pulung kabupaten Ponorogo , sudah berlangsung lama. Wanprestasi dalam jual beli pisang dengan sistem ijon di desa Pulung biasanya terjadi karena tidak mengindahkan kesepakatan awal, yaitu: jika pemborong telah menetapkan harga kemudian mengadakan kesepakatan untuk pembayaran uang muka, misalnya satu pohon pisang dibeli seharga 2jt, dengan uang muka 500rb, sisanya dilunasi saat kontraktor sudah memetik langsung dari pohonnya.

Para pihak yang terlibat dalam jual beli petai pada umumnya memenuhi persyaratan untuk mengadakan perjanjian jual beli. Dengan demikian pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi jual beli pisang ijon di Desa Pulung telah memenuhi syarat dan rukun jual beli tentang penjual dan pembeli. Dalam hukum Islam dijelaskan bahwa jual beli barang yang tidak dapat diatur tidak boleh diperjualbelikan karena dapat merugikan kedua belah pihak.

Dalam jual beli tidak dapat dikatakan sah sebelum ijab dan qabu>l dilakukan, karena ijab kabul>l menunjukkan kehendak kedua belah pihak. Dan mereka mengadakan akad jual beli berdasarkan prinsip-prinsip fikih. Adat istiadat menjadi dasar pembentukan hukum. Analisis fiqh tentang cara penetapan harga dan cara pembayaran dalam jual beli Pete dengan sistem Ijon di desa.

Saat menentukan harga, pembeli menaksir atau menaksir semua pisang yang masih ada di pohon, tergantung. Penetapan harga tergantung harga jual pasar, jadi cek dulu harga di pasar, kadang naik kadang turun, tergantung jumlah panen petani pisang. Biasanya dalam satu pohon buah ditaksir atau dihitung berapa jumlah buah yang ada di pohon tersebut.

Kontraktor juga mengalami kerugian dalam jual beli pisang, karena pada saat harga ditetapkan pada pohon, harga pasaran pisang sangat tinggi, sehingga kontraktor pun berani membeli dengan harga yang pas. Dari data diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa teori fikih penetapan harga dan praktek langsung para pedagang besar pete dalam menetapkan harga petai dengan sistem ijon di Desa Pulung Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo adalah sah dan tidak melanggar Hukum Islam, karena barang yang dibeli sudah jelas di pohon, dan selama masa panen, kondisi barang dapat diprediksi tetap baik, dan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli saling rela atau puas . Analisis Fiqh Wanprestasi Dalam Jual Beli Pete Di Desa Pulung Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo.

Analisa Fiqih Terhadap Wanprestasi Dalam Jual Beli Pete Di Desa Pulung Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo

Pembatalan dalam jual beli merupakan perilaku ekonomi yang mengarah pada kondisi konstruktif, sehingga pada saat jual beli tidak ada yang kecewa, baik penjual maupun pembeli. Apabila barang rusak seluruhnya atau sebagian sebagai akibat perbuatan pembeli, maka jual beli tersebut tidak menjadi fasakh, akad tetap berlanjut dan pembeli wajib membayar seluruhnya (penuh). Sementara itu, transaksi jual beli pisang dengan sistem ijon di Desa Pulung, Kecamatan Pulung dan Kabupaten Ponorogo sudah berlangsung cukup lama.

Namun dalam transaksi antara penjual dan pembeli ini, meskipun dilakukan secara sukarela, terkadang mereka tetap melakukan apa yang mereka inginkan, yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal, sehingga terjadi wanprestasi dalam jual beli pisang dengan sistem ijon. . Berbeda dengan pedagang grosir dan penjual pete yang sudah melakukan transaksi jual beli dan bersepakat untuk jual beli dengan sistem ijon dan pembayaran dilakukan saat pete sudah tua dan pemborong akan memetik pete di pohon. Dari data diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa teori fikih dan praktek wanprestasi di desa Pulung kecamatan Pulung kabupaten Ponorogo adalah sah menurut hukum Islam, karena mereka melakukan wanprestasi jual beli melalui perjanjian di dimulainya transaksi jual beli, sehingga kedua belah pihak saling mengetahui kesepakatan dan telah saling menyepakati.

KESIMPULAN

Kesimpulan

Dalam penyelesaian masalah wanprestasi jual beli pisang di desa Pulung kecamatan Pulung kabupaten Ponorogo dilihat dari teori fikih dengan praktek penyelesaian wanprestasi di desa Pulung diperbolehkan menurut syariat Islam, karena telah menyelesaikan jual beli dan beli wanprestasi atas dasar ada kesepakatan di awal transaksi jual beli atau kedua belah pihak sudah mengetahui apa isi kesepakatan tersebut, mereka saling sepakat, dan itu “urf atau menjadi kebiasaan setempat.

Saran

Referensi

Dokumen terkait

dilakukan dengan cara menunjukkan teladan, metode memberi arahan, memberikan motivasi atau dorongan, metode kontinuitas sebuah proeses pembiasaan, memberikan nasihat, dan metode