• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADAB KEPADA ORANGTUA

N/A
N/A
Bambang

Academic year: 2023

Membagikan "ADAB KEPADA ORANGTUA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ADAB KEPADA ORANGTUA

1. Ayat tidak menyinggung perasaan orang tua

ٰىَضَقَو

َُكّبَر

۟آوُدُبْعَت للَأ

ُهاليإإ للإإ إنْيَدإل َٰوْلٱإبَو اًن َٰس ْحإإ

المإإ ۚ لنَغُلْبَي

َكَدنإع

َرَََبإكْلٱ اَمُهُدَََحَأ اَمُه َلإك ْوَأ

َلَف لُقَت اَمُهلل

ّفُأ

اَمُهْرَهْنَت َلَو لُقَو

اَمُهلل

ًل ْوَق اًميإرَك

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”(Al-Isra ayat 23)

2. Berbakti karena doa orang tua sangat mustajab

إهإدَلَوإل إدإلاَوْلا ُةَوْعَدَو إرإفاَسُمْلا ُةَوْعَدَو إموُلْظَمْلا ُةَوْعَد لنإهيإف لُكَش َل لنُهَل ُباَجَتْسُي ٍتاَوَعَد ُثَلَث

Artinya: “Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian (safar), dan doa baik orangtua kepada anaknya.” (HR. Ibnu Majah)

3. Mengingat jasa orang tua yang telah merawat kita dari kecil

ۗاًرْيإغَص ْيإنٰيلبَر اَمَك اَمُهْمَحْرا ّبلر ْلُقَو إةَمْحلرلا َنإم ّلّذلا َحاَنَج اَمُهَل ْضإفْخاَو

Artinya: Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil. (Al Isra ayat 24)

4. Rasulullah mengutamakan berbuat baik kepada ibu

ملسو هيلع ا ىلص – إ لا إلوُسَر ىَلإإ ٌلُجَر َءاَج

َلاَََق ىإتَباَحَص إنْسُحإب ّقَحَأ ْنَم إ لا َلوُسَر اَي َلاَقَف –

َُكّمُأ »

َلاَق ْنَم لمُث َلاَق . « َُكّمُأ » َلاَق ْنَم لمُث َلاَق . «

َكوُبَأ لمُث » َلاَق ْنَم لمُث َلاَق . « َُكّمُأ »

Artinya: Seorang pria pernah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Siapa dari kerabatku yang paling berhak aku berbuat baik?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

‘Ibumu’. Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

‘Ibumu.’ Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

‘Ibumu’. Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

‘Ayahmu’.” (HR. Bukhari dan Muslim) 5. Sayang kepada orang tua sebagai rasa syukur

ُريإصَمْلٱ لىَلإإ َُكْيَدإل َٰوإلَو ىإل ْرُكْشٱ إنَأ إنْيَماَع ىإف ۥُهُل َٰصإفَو ٍنْهَو ٰىَلَع اًنْهَو ۥُهّمُأ ُهْتَلَمَح إهْيَدإل َٰوإب َن َٰسنإ ْلٱ اَنْيلصَوَو

Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.

Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Lukman ayat 14)

6. Ayat untuk berbakti di dunia pada orang tua non muslim

▸ Baca selengkapnya: teks ceramah adab kepada orang tua

(2)

ْنَم َلْيإب َََس ْعََإبلتالوۖ اًفْوُرْعَم اَيْنّدلا ىإف اَمُهْبإحاَصَو اَمُهْعإطُت َلَف ٌمْلإع ٖهإب َُكَل َسْيَل اَم ْيإب َكإرْشُت ْنَا ىٰٓلَع َك ٰدَهاَج ْنإاَو

َن ْوُلَمْعَت ْمُتْنُك اَمإب ْمُكُئّبَنُاَف ْمُكُعإج ْرَم ليَلإا لمُث ۚليَلإا َباَنَا

Artinya: Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

7. Ayat mendoakan orang tua yang sudah meninggal

ْنإم للإ ُهُلَمَع َعَطَقْنا ُناَسْنإلا َتاَم اَذإ :لاق ملسو هيلع ا ىلص يبنلا نأ :هنع ا يضر ةريره يبأ نع

ُهَل وُعْدَي ٍحإلاَص ٍدَلَو ْوَأ ،إهإب ُعَفَتْنُي ٍمْلإع ْوَأ ،ٍةَيإراَج ٍةَقَدَص ْنإم للإإ :إةَثَلَث

Artinya: Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah bersabda: “Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya.” (HR Muslim)

8. Ayat yang melarang durhaka kepada orang tua

ُن ۡحلن ٖقََٰل ۡمإإ ۡنّم مُكَدََٰل ۡوَأ ْآوَُلُتۡقَت َلَو ۖاٗن ََٰس ۡحإإ إنۡيَدَإل َٰوۡلٱإبَو ۖاٗٔ ۡي ََش ۦإهإب ْاوُكإر َۡشُت للَأ ۖۡمُكۡيَلَع ۡمُكّبَر َملرََح اََم ُلۡتَأ ْا ۡوَلاَعَت ۡلُق

ۡمُكإل َٰذ ّۚقَحۡلٱََإب للإإ ُ للٱ َملرَََح يإتللٱ َسۡفلنلٱ ْاوََُلُتۡقَت َلَو َۖنَطَب اَََمَو اَََهۡنإم َرَهَظ اَم َشإح َٰوَفۡلٱ ْاوُبَرۡقَت َلَو ۖۡمُهاليإإَو ۡمُكُقُز ۡرَن

َنوُلإق ۡعَت ۡمُكللَعَل ۦإهإب مُكٰىلصَو

Artinya: “Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan

janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar”. Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya),” (Al-Anam: 151)

9. Ayat berbakti kepada ibu yang telah mengandung

اَن ۡيلصَوَو

َن َٰسنإ ۡلٱ إه ۡيَدإل َٰوإب

ۖاًن َٰس ۡحإإ

ُه ۡتَلَمَح ۥُهّمُأ ا ٗه ۡرُك

ُه ۡتَعَضَوَو

ۖاَٗه ۡرُك ۥُهُل ۡمَحَو ۥُهُل ََٰصإفَو

َنوَُثَٰلَث

ۚاًرۡه ََش

ٰٓىلتَح اَذإإ

َغََلَب

ۥُهلدُشَأ

َغَلَبَو

َنيإعَب ۡرَأ

ٗةَنَس

َلاَق

ٓيإن ۡعإز ۡوَأ ّبَر

َرُك ۡشَأ ۡنَأ

َُكَتَم ۡعإن

ٓيإتللٱ

َت ۡمَعۡنَأ ليَلَع

ٰىَلَعَو ليَدََإل َٰو

ۡنَأَو

َلَََم ۡعَأ ا ٗحإل َََٰص

ُهٰىَض ۡرَت

ۡحإل ۡصَأَو يإل

ۖٓيإتليّرُذ يإف يّنإإ

ُتۡبُت

َُك ۡيَلإإ يّنإإَو

َنإم

َنيإمإل ۡسُمۡلٱ

Artinya: “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya

(3)

aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri,” (Al-Ahqaf:

15)

10. Hadits berbakti kepada orang tua yang telah meninggal

ْنإم َىإقَب ْلَََه إ لا َلوُسَر اَي َلاَقَف َةَمإلَس ىإنَب ْنإم ٌلُجَر ُهَءاَج اَذإإ -ملسو هيلع ا ىلص- إ لا إلوُسَر َدْنإع ُنْحَن اَنْيَب اَمإهإدََْعَب ْنإم اَمإهإدْهَع ُذاَفْنإإَو اَمُهَل ُراَفْغإتْسإلاَو اَمإهْيَلَع ُةَللصلا إمَعَن » َلاَق اَمإهإتْوَم َدْعَب إهإب اَمُهّرَبَأ ٌءْىَش لىَوَبَأ ّرإب اَمإهإقيإدَص ُماَرْكإإَو اَمإهإب للإإ ُلَصوُت َل ىإتللا إمإحلرلا ُةَلإصَو

Artinya: “Wahai Rasulullah, apa masih ada cara berbakti kepada orang tua setelah meninggal?” Beliau menjawab: “Ya, dengan mendoakan, meminta ampun untuknya, melaksanakan wasiatnya, menyambung silaturahmi yang tidak bisa disambung kecuali jalan mereka dan memuliakan teman-temannya,” (HR Abu Daud).

11. Hadits ridho Allah ada pada ridho orang tua

اَضإر إ ل َ يإف ا اَضإر إنْيَدإلاَوْلَا

ُطَخَسَو , إ ل َ

يإف ا إطَخَس إنْيَدإلاَوْلَا

Artinya: “Ridho Allah SWT bergantung dari ridho kedua orang tua dan kemurkaan Allah SWT bergantung dari kemurkaan orang tua,” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim)

(4)

ADAB KEPADA TEMAN

1. Bergaul dengan mukmin

ُلَثَم إسيإلَجْلا إحإلالصلا

إء ْولسلاَو إلإماَحَك

إُكْسإمْلا إخإفاَنَو

إريإكْلا

ُلإماَحَف ، إُك ََْسإمْلا

المإإ

َُكَيإذ ََْحُي ْنَأ المإإَو ،

َعاَََتْبَت ْنَأ

ُهََْنإم

،

المإإَو

َدإجَت ْنَأ

ُهْنإم اًحيإر

ًةَبّيَط

ُخإفاَنَو ، إريإكْلا المإإ

َقإرْحُي ْنَأ

َُكَباَيإث المإإَو ،

َدإجَت ْنَأ اًحيإر ةَثيإبَخ

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

2. Selalu berkata baik

ُلَمْكَأ

َنيإنإم ْؤُمْلا اًناَميإإ

ْمُهُنَس ْحَأ اًقُلُخ

Mukmin yang paling sempurna imannya adalah mukmin yang paling baik akhlaknya (HR Abu Dâwud no.

4682 dan at-Tirmidzi no.1163. (ash-Shahîhah no. 284) 3. Berpakaian yang baik

ۗ َنْيَذ ْؤََُي َلَف َنْفَرََْعُي ْنَأ ٰىَنْدَأ َُكََإل َٰذ ۚ لنإهإبيإب َلَج ْنإم لنإهْيَلَع َنيإنْدُي َنيإنإمْؤُمْلا إءاَسإنَو َُكإتاَنَبَو َُكإجاَوْزَ إل ْلُق ّيإبلنلا اَهّيَأ اَي اًميإحَر اًروُفَغ ُ لا َناَكَو

Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang Mukmin,

“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka !” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allâh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [al-Ahzâb/33:59]

4. Tidak memotong pembicaraan

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

َتلق اذإ إسانلل اوتإصنَأ و

مه نومللكتي

،

َتْيَغْلأ دقف

ُكإسفن ىلع

“Jika engkau mengatakan ‘diamlah!’ kepada orang-orang ketika mereka tengah berbicara, sungguh engkau mencela dirimu sendiri” (HR. Ahmad 2/318, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 1/328) 5. Menghindari debat

إناَو ْخإ ْلا َنْيَب َةَواَدَعْلا ُجيإهُي َوُهَو ،ٌليإلَق ُهَعْفَن لنإإَف ،َءاَرإمْلاَو َكاليإإ ،ليَنُب اَي

“Wahai anakku, tinggalkanlah mira’ (jidal, mendebat karena ragu-ragu dan menentang) itu, karena manfaatnya sedikit. Dan ia membangkitkan permusuhan di antara orang-orang yang bersaudara.” (Syu’abul Iman: 8076 Al-Baihaqi)

6. Saling menasehati

إ للاإب َنوُنإم ْؤُتَو إرَكْنُمْلا إنَع َنْوَهْنَتَو إفوُرْعَمْلاإب َنوُرُمْأَت إسالنلإل ْتَجإرْخُأ ٍةلمُأ َرْيَخ ْمُتْنُك

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imron: 110)

(5)

7. Saling memberi hadiah

ا ْوّباَحَت ا ْوُداَهَت

“Saling menghadiahilah kalian niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 594, dihasankan Al-Imam Al-Albani t dalam Irwa`ul Ghalil no. 1601)

8. Menjaga rahasia

، ٍةَجاح ىَلإإ ينَثَعَبَف ، اَنْيَلَع َملَسَف ، إناَمْلإغلا َعَم ُبَعْلأ اَنأَو – ملسو هيلع ا ىلص – ا لوسر ليَلَع ىَتأ – ملسو هيلع ا ىلص – ا ُلوسر ينَثَعَب : ُتلقف ؟ َُكَسَبَح اَم : تلاق ، ُتْئإج المَلَف . يّمُأ ىَلَع ُتأَطْبأَف – ملسو هيلع ا ىلص – ا لوسر ّرسإب لنَرإبْخُت ل : تلاق . ٌرس َاهلنإ : ُتْلُق ؟ ُهُتَجاَح اَم : تلاق ، ٍةَجاَحإل

ُتإباَث اَي إهإب َُكُتْثلدَحَل ًادَحأ إهإب ُتْثلدَح ْوَل إاَو : ٌسَنأ َلاَق ، ًادَحأ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangiku dan di waktu itu aku sedang bermain-main dengan beberapa orang anak. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengucapkan salam kepada kami, kemudian menyuruhku untuk sesuatu keperluannya. Oleh sebab itu aku terlambat mendatangi ibuku. Selanjutnya setelah aku datang, ibu lalu bertanya, ‘Apakah yang menahanmu?’” Aku pun berkata, “Aku diperintah oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk sesuatu keperluannya.” Ibu bertanya, “Apakah hajatnya itu?” Aku menjawab, “Itu adalah rahasia.” Ibu berkata, “Kalau begitu jangan sekali-kali engkau memberitahukan rahasia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tersebut kepada siapapun juga.” Anas berkata, “Demi Allah, andaikata rahasia itu pernah aku beritahukan kepada seseorang, sesungguhnya aku akan memberitahukan hal itu kepadamu pula, wahai Tsabit.” (HR. Muslim, diriwayatkan pula oleh Al Bukhari dengan ringkas)

ADAB KEPADA ORANG LAIN

(6)

ىإوَتْسَت َلَو

ُةَنَسَحْلا

ُةَئّيلسلا َلَو

ْعَفْدإا ۗ

ْيإتللاإب

ُنَس ْحَا َيإه اَذإاََف

ْيإذللا

َُكَََنْيَب

ٗهَََنْيَبَو

ٌةَواَدَََع

ٗهلنَاَك

ٌيإلَو

ٌمْيإمَح اَمَو اَهىّٰقَلُي للإا

َنْيإذللا

ۚاْوُرَبَص اَمَو

اَهىّٰقَلُي للإا

ّظَح ْوُذ

ٍمْيإظَع

Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia. Dan (sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar (QS Fussilat ayat 34-35).

اًبْيإسَح ٍء ْيَش ّلُك ىٰلَع َناَك َ ّٰا لنإا ۗ اَه ْوّدُر ْوَا اَهْنإم َنَس ْحَاإب اْوّيَحَف ٍةليإحَتإب ْمُتْيّيُح اَذإاَو

“Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (penghormatan itu, yang sepadan) dengannya. Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu.” (QS An nisa ayat 86).

َن ۡوُرلكَذَت ۡمُكللَعَل ۡمُكَلل ٌرۡيَخ ۡمُكإل ٰذ ؕ اَهإلۡهَا ىٰٓلَع ا ۡوُمّلَسُتَو ا ۡوُسإنۡاَت ۡسَت ىّٰتَح ۡمُكإت ۡوُيُب َرۡيَغ اًت ۡوُيُب ا ۡوُلُخ ۡدَت َل ا ۡوُنَمٰا َنۡيإذللا اَهّيَاَٰۤي

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.”

(QS An Nur ayat 27).

اًمٰلَس ا ْوُلاَق َن ْوُلإه ٰجْلا ُمُهَبَطاَخ اَذإالو اًنْوَه إضْرَ ْلا ىَلَع َنْوُشْمَي َنْيإذللا إن ٰمْحلرلا ُداَبإعَو

“Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan “salam,” (QS Al Furqan ayat 63).

ۚ لنُهۡنّم اًرََۡيَخ لنُكلي ۡنَا ىٰٓسَع ٍءاَسّن ۡنّم ٌءاَسإن َلَو ۡمُهۡنّم اًرۡيَخ ا ۡوُن ۡوُكلي ۡنَا ىٰٓسَع ٍم ۡوَق ۡنّم ٌم ۡوَق ۡرَخ ۡسَي َل ا ۡوُنَمٰا َنۡيإذللا اَهّيَاٰۤي . َن ۡوََُمإلّٰظلا ُمُه َُكإٕى ٰٓلوُاَف ۡبُتَي ۡملل ۡنَمَو ۚ إناَََمۡيإ ۡلا َد ََۡعَب ُق ۡو ََُسُفۡلا ُم ََۡس إلا َسۡئإب ؕ إباَََقۡلَ ۡلاإب ا ۡوُزَباَََنَت َلَو ۡمُك َََسُفۡنَا ا ۤۡوُزإمۡلَت َلَو

ّبإحُي َا ؕ ا ًََض ۡعَب ۡمُك ََُض ۡعلب ْبَت ۡغَي َلَو ا ۡو ََُسلسَجَت َللو ۖ ٌمۡثإا ّنلظلا َض ۡعَب لنإا ّنلظلا َنّم اًرََۡيإثَك ا ۡوََُبإنَت ۡجا اوََُنَمٰا َنۡيإذللا اَهّيَاَََٰۤي

ٌم ۡيإحلر ٌبالوَت َ ّٰا لنإا ؕ َ ّٰا اوُقلتاَو ؕ ُه ۡوُمُتۡهإرَكَف اًتۡيَم إهۡيإخَا َم ۡحَل َلُكۡالي ۡنَا ۡمُكُدَحَا

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan- perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok).

َ ّٰا اوَُقلتاَو ۗى ٰوَْقلتلاَو ّرإبْلاَإب اْوَجاََنَتَو إلْو َُسلرلا إتَي إَصْعَمَو إناَوْدُعْلاَو إمْثإ ْلاإب اْوَجاَنَتَت َلَف ْمُتْيَجاَنَت اَذإا آْوُنَمٰا َنْيإذللا اَهّيَآٰي

َن ْوُرَش ْحُت إهْيَلإا ْٓيإذللا

(7)

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan perbuatan dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Tetapi bicarakanlah tentang perbuatan kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikumpulkan kembali (Al Mujadalah ayat 9).

َنْيإذللا ُ ّٰا إعَفْرَي اْوُزُشْناَف اْوُزُشْنا َلْيإق اَذإاَو ْۚمُكَل ُ ّٰا إحَسْفَي اْوُحَسْفاَف إسإل ٰجَمْلا ىإف اْوُحلسَفَت ْمُكَل َلْيإق اَذإا آْوُنَمٰا َنْيإذللا اَهّيَآٰي

ٌرْيإبَخ َنْوُلَمْعَت اَمإب ُ ّٰاَو ٍۗت ٰجَرَد َمْلإعْلا اوُتْوُا َنْيإذللاَو ْۙمُكْنإم اْوُنَمٰا

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis- majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan,

“Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.”

(QS Al Mujadalah ayat 11).

إريإمَحْلا ُت ْوَصَل إتاَو ْصَ ْلا َرَكْنَأ لنإإ ۚ َُكإت ْوَص ْنإم ْضُضْغاَو َُكإيْشَم يإف ْدإصْقاَو

“Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai." (QS Luqman ayat 19). Selain dari hal di atas, masih banyak adab-adab lainnya dalam Alquran.

Referensi

Dokumen terkait

نأ روصت ببسب ه ع اديعب لاجرلا لك ،روهظلا ا تداع امد ع .لمعي ناك ثيح.. دعت مو ةأرما تجرخ نأ ثد م ق ا دعب نمو ،ن س عبس دوعي او جر نأ لجرلل .ه م ررحتت

ِ ِ ‫اُلْحم ُد‬ ِ ‫لم ْر َسلِْي َن‬ َّ ‫العا ل َِمْي َن َو‬ ِّ ‫هلل َر‬ َّ ‫الصالَ ةُ َو‬ َ ‫ب‬ َْ ُ ْ‫السالَ ُم َعلَى اَ ْش َر ف اْالَ نْبيَاء َو ا‬ ِِ .‫اص

:کاخ رد ويمدازي و کزوين ينرزس رزراان اازيم کاخ ثا رامآ هييزت لو ج جياتن ساسا ا مه ا شنک بآ عون ارخ و،مداک و ک،ن ب س ناي،م ا زل حطس و را،اآ نام ا راد لو ج ش ترشاد رظن رد ياا .تسا شن

228 تنترنلإا برل يا ةلا دقل :ينوأ :لئاسم اثاث لىل الأسلما ه تعّسلأو ؛ةلة لا اودب اث المحا وأ ات ا لما قير يل :اةنثاو ؛ابات لا ن قير يل قير يل :اثلثاو .ا م ةلة لاو وة ل ات ا لما

لجرــبطب بادلآاو مولــعلا ةــيلك يرارشلا يلع نب دمحا نب للهاد��ب��ع يرارشلا يسنم نب للهادبع نب ميركلادبع يرار��ش��لا ي��جا��ن ن��ب ي��ل��ع ن��ب د��م��حا يرار��ش��لا د��يا��ع ن��ب

ا لكلا ةي،ب ليلحتل وادأل ل عييللا فرككككككصلا ملع وه مهفلا ا إ ات لا ا لككككضيأ ا لكلا نع ثحبلا د،ع ةلوهككككسو وراهم رثلأ ثبككككصيو سوماهلا نم لثكل لاو ةيككساككسلأا اةاهلما لكك أ ىلع

:دعيبرلا فثقرم اقحإ ةرو ل ةيريت ثقيلو ريوع لمثتل ةيريت ةرو لا ه هو قينعم او وم وح 1998 ج ةين بلاوقل عض، س دل ي يمانيد نع لي س ةدماجو ةزها يي أ ني س اوك .هتكرحو رعإلا ة .هبيلاسأ وأ

َأ ْو َأ ًلا َلاَح َم َّرَح اًحْلُص َّلا ِإ َنْيِمِلْسُمْل ا َنْيَب ٌزِئ اَج ُحْلُّصل ا َرَح َّلَح ىَلَع َن ْوُمِلْسُمْل ا َو اًم ا َّلَح َأ ْو َأ ًلا َلاَح َم َّرَح اًط ْرَش َّلا