• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akhmad Fahrul Islam | Imran Ismail | Husain Hamka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Akhmad Fahrul Islam | Imran Ismail | Husain Hamka"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

PELAYANAN PUBLIK

KONSEP ADMINISTRASI PUBLIK

Teori Efektivitas

Menurut McDonald dan Lawton (1997) dalam Ratminto dan Winarsih, efektivitas adalah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, baik berupa tujuan, tujuan jangka panjang maupun misi organisasi. Pengertian efektivitas menurut Ratminto dan Winarsih adalah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, baik berupa sasaran, tujuan jangka panjang maupun misi organisasi, namun pencapaian tujuan tersebut juga harus mengacu pada visi organisasi. Steers di Tangkilisan menilai efektivitas organisasi sebagai ukuran sejauh mana suatu organisasi berhasil mencapai tujuan yang layak dicapai.

Bastian dalam Tangkilisan berpendapat, ada tiga indikator yang umumnya digunakan sebagai ukuran sejauh mana kinerja. Konsep tingkat efektivitas organisasi mengacu pada sejauh mana suatu organisasi menjalankan aktivitas atau fungsinya sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan bantuan alat dan sumber daya. Konsep efektivitas organisasi mencakup dua aspek, yaitu: tujuan organisasi dan pelaksanaan fungsi atau cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Efektivitas suatu organisasi dapat diukur dengan beberapa kriteria yang disebutkan Gibson dkk dalam Tangkilisan yaitu: kejelasan tujuan yang ingin dicapai, kejelasan strategi untuk mencapai tujuan, analisis dan proses perumusan kebijakan yang kuat, perencanaan yang matang, ketersediaan sarana dan prasarana, Pemantauan sistem dan pengendalian pendidikan. Sejalan dengan pendapat Sharma (1982) dalam Tangkilisan memberikan kriteria atau ukuran efektivitas organisasi yang berhubungan dengan faktor internal dan eksternal organisasi antara lain: produktivitas atau output organisasi, efektivitas organisasi dalam bentuk keberhasilannya dalam organisasi. beradaptasi dengan perubahan di luar dan di dalam organisasi. Tidak ada ketegangan dalam organisasi atau hambatan konflik antar bagian organisasi. Dari beberapa definisi teori efektivitas yang disebutkan di atas, maka peneliti dalam penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang digunakan organisasi dalam mencapai tujuan organisasi sesuai dengan tujuan, visi dan misi organisasi yang telah ditetapkan.

Teori Pelayanan Publik

Pelayanan erat kaitannya dengan masyarakat, sehingga pelayanan masyarakat lebih dikenal dibandingkan pelayanan publik. Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik adalah suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk mengenai barang, jasa, dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Sedangkan menurut Sinambela (2008:5), pelayanan publik adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh pengelola negara.

Pelayanan yang diberikan oleh otoritas publik dan BUMN/BUMD ada tiga jenis, yaitu: pelayanan administrasi, pelayanan barang dan jasa. Keamanan dan ketepatan waktu: Penyelenggaraan pelayanan publik dapat selesai dalam waktu yang ditentukan. Bertanggung jawab: pengelola penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab memberikan pelayanan dan menyelesaikan pengaduan mengenai permasalahan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan publik.

Keamanan dan kemudahan: proses dan produk pelayanan publik dapat memberikan rasa aman, nyaman dan kepastian hukum. Menurut Saefullah dalam Hardiyansyah, untuk memberikan pelayanan publik yang lebih baik diperlukan upaya memahami sikap dan perubahan kepentingan masyarakat itu sendiri. Berdasarkan pendapat para ahli yang memaparkan pengertian pelayanan publik, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa pelayanan publik adalah segala tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang atau instansi untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan yang berkaitan dengan eksistensi kehidupan banyak orang atau masyarakat. dengan mengedepankan kepuasan masyarakat karena penerima layanan yang diberikan mengacu pada standar operasional layanan.

Standar Pelayanan Publik

Biaya/biaya adalah biaya yang dibebankan kepada penerima manfaat layanan dalam menyelenggarakan dan/atau menerima layanan dari penyedia, yang besarnya ditentukan berdasarkan kesepakatan antara penyedia dan masyarakat. Produk spesifikasi jenis jasa merupakan hasil jasa yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Kompetensi pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana, meliputi pengetahuan, keahlian, ketrampilan, dan pengalaman.

Pemberitahuan layanan adalah pernyataan penyedia tentang kemampuan dan kewajiban untuk melakukan layanan sesuai dengan standar layanan. Informasi yang biasanya terkandung dalam file ini terdiri dari pengumuman visi dan misi penyedia, strategi penyedia, rencana penyedia, ketentuan harga, persyaratan penyedia, klasifikasi pelindung, jenis pelanggan, jenis layanan, jaminan khusus, dan janji penyedia. Menurut Moenir (2006), karakteristik penyedia yang harus diperhatikan dalam harga layanan pelanggan melalui personel terdiri dari: Ketersediaan personel yang tepat, Ketersediaan pusat dan infrastruktur yang sesuai, Tanggung jawab setiap pengguna dari awal hingga akhir, Kemampuan melayani. cepat dan akurat, mampu berkomunikasi dan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan.

kompetensi Komite Organisasi; Penyedia Kompetensi Penyelenggara harus ditetapkan, karena harus didasarkan semata-mata pada pengetahuan, keterampilan, kemampuan, sikap dan perilaku yang diperlukan.

Kepuasan Pelanggan

Senada dengan pendapat Tjiptono dalam Pasolong yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan dapat menciptakan loyalitas dan komitmen pelanggan terhadap perusahaan. Dari definisi kepuasan pelanggan dari berbagai ahli, peneliti menyimpulkan bahwa kepuasan pelanggan adalah suatu nilai yang mendatangkan rasa kepuasan dan kenikmatan terhadap hasil yang dicapai ketika pelanggan menerima pelayanan yang sesuai dengan harapan. Menurut Lewis & Booms (dalam Tjiptono) secara sederhana mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai ukuran seberapa baik tingkat pelayanan yang diberikan dapat memenuhi harapan pelanggan.

Artinya kualitas pelayanan ditentukan oleh kemampuan suatu perusahaan atau lembaga tertentu dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan apa yang diharapkan atau diinginkan berdasarkan kebutuhan pelanggan/pengunjung. Dengan kata lain, faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan adalah pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan/pengunjung dan persepsi masyarakat terhadap pelayanan tersebut. Nilai kualitas pelayanan bergantung pada kemampuan perusahaan dan stafnya untuk secara konsisten memenuhi harapan pelanggan.

Kualitas pelayanan memberikan suatu insentif bagi pelanggan atau dalam hal ini pengunjung untuk menjalin hubungan yang kuat dengan lembaga atau instansi yang memberikan pelayanan. Keamanan atau jaminan dan keamanan yaitu pengetahuan, kesopanan dan kemampuan pegawai dalam menciptakan rasa percaya terhadap pelanggan. Terdiri dari beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keselamatan, kompetensi dan kesopanan. Dengan cara ini penyedia jasa dapat meningkatkan kepuasan pelanggan yang pada akhirnya dapat menciptakan loyalitas atau pengabdian pelanggan terhadap penyedia jasa yang memberikan kualitas memuaskan.

Pengertian Pelabuhan

Tata Kelola Organisasi Publik

Singkatnya, tata kelola adalah tentang bagaimana dan mengapa berbagai jenis sistem terbentuk dan beroperasi (Edwards dkk. Artinya, tata kelola adalah seperangkat prinsip yang diadopsi oleh organisasi seperti perusahaan atau negara yang memberi tahu cara mengelola dan prinsip mana yang harus diterapkan). diterapkan dalam hubungan dengan pemangku kepentingan yang ada baik di dalam maupun di luar organisasi.Sebagai sebuah konsep dan sistem praktis, tata kelola adalah istilah yang terkenal dan tersebar luas dalam konteks organisasi yang berbeda, berbagai sektor masyarakat dan industri.

Misalnya tata kelola perusahaan, tata kelola global, tata kelola perkotaan, tata kelola internet, tata kelola lingkungan hidup, dan sebagainya (Anttiroiko, Bailey dan Valkama, 2011: 2). Karena istilah tata kelola sering digunakan dan memiliki cakupan penerapan yang luas, tata kelola dapat memiliki arti yang berbeda-beda tergantung konteksnya. Konsep governance selanjutnya dikemukakan oleh UNDP (1997) dengan mendefinisikan governance sebagai implementasi otoritas politik, ekonomi, dan politik.

Tata kelola adalah mekanisme, proses, hubungan dan institusi yang kompleks dimana masyarakat dan kelompok mengartikulasikan kepentingan mereka, melaksanakan hak dan kewajiban mereka dan mengelola perbedaan mereka.

PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK

Dalam pelaksanaan pelayanan publik yang berlangsung di pelabuhan penyeberangan Bira Bulukumba menuju Selayar dan sebaliknya, Kementerian Perhubungan, Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan dan Kabupaten Bulukumba dan Selayar sangat bergantung pada PT untuk pelayanan angkutan penyeberangan penumpang dan kendaraan. . Tidak ada saluran yang mudah bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhannya terhadap pelayanan publik yang diterimanya. Ketentuan tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang meliputi: (a) pengertian dan batasan penyelenggaraan pelayanan publik; (b) prinsip, tujuan dan ruang lingkup penyelenggaraan pelayanan publik; (c) pembinaan dan penataan pelayanan publik; (d) hak, kewajiban, pembatasan bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pelayanan publik; (e) aspek pemberian layanan, pengelolaan pengaduan dan penilaian kinerja; (f) partisipasi masyarakat; (g) penyelesaian keluhan dalam pemberian layanan, dan (h) sanksi.

Selain kelebihan, penyelenggaraan pelayanan publik di Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba tentunya juga memiliki kelemahan. Kedua, peningkatan pelayanan publik terhadap penumpang sebagai pengguna layanan lintas batas negara tentunya akan mendukung tujuan tercapainya peningkatan kualitas pelayanan publik di Kabupaten. Memberikan pelayanan umum kepada penumpang Kapal Ferry Bira Kabupaten Bulukumba yang dioperasikan oleh PT.

ASDP Indonesia kurang ramah dan tidak mengamalkan prinsip pelayanan publik yang baik. Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan publik terhadap penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Bira Kabupaten Bulukumba antara lain kurangnya pemahaman masyarakat terhadap konsep digital untuk memudahkan pembelian tiket secara online. Dari sisi peluang, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bulukumba diharapkan meningkat serta target peningkatan pelayanan publik juga diharapkan meningkat.

FAKTOR YANG BERPENGARUH

Pemahaman Konsep Digitalisasi

Selain itu, maraknya hooliganisme di kawasan pelabuhan penyeberangan Bira, Kabupaten Bulukumba menjadi hal yang sangat mengganggu kenyamanan penumpang sebagai pengguna jasa penyeberangan. Mekanisme yang dimaksud didasarkan pada prosedur ketenagakerjaan, sistem keuangan, dan lain-lain yang ketat, sehingga pihak pengelola pelabuhan semakin diharapkan mampu menunjukkan kualitas pelayanan publik yang maksimal tentunya. Ketiga, pelabuhan ini diharapkan dapat meningkat kunjungannya karena terletak di kawasan wisata yaitu Pantai Tanjung Bira Kabupaten Bulukumba.

Kelemahan yang pertama adalah jarak pelabuhan dengan wilayah ibu kota Kabupaten Bulukumba, sehingga beberapa informasi menyebutkan bahwa salah satu penyebab masyarakat tidak menempuh jalur penyeberangan adalah karena tidak mampu menempuh perjalanan darat yang jauh. ASDP Indonesia Bulukumba dan yang bertambah adalah masih rendahnya tingkat literasi digital masyarakat pengguna layanan transportasi. Pertama, pertumbuhan perekonomian daerah di Kabupaten Bulukumba akan meningkat seiring dengan aktifnya pelayanan pelabuhan penyeberangan Bira di Kabupaten Bulukumba.

Beberapa ancaman yang dihadapi terhadap pelayanan publik di Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba, pertama-tama adalah adanya kemungkinan beralihnya masyarakat ke layanan penerbangan yang lebih efisien dari segi sistem dan waktu tempuh yang sangat berbeda-beda, apalagi penumpang mempunyai urusan yang mendesak. atau kegiatan di daerah tujuan. Beberapa indikator adanya permasalahan adalah pertama, sebagian masyarakat merasakan proses yang memakan waktu lama pada saat proses pembelian tiket di loket pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba. Berdasarkan analisis SWOT diketahui kekuatan proses pelayanan publik ini memiliki kekuatan seperti satu-satunya pelabuhan penyeberangan menuju Kabupaten Kepulauan Selayar (single port), dioperasikan oleh BUMN, dan pelabuhan ini terletak di kawasan maritim dan wisata. .

PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan adalah usaha yang dijalankan seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam

Menurut Prawirosentono, (1999) bahwa kinerja merupakan hasil karya yang dapat dicapai seseorang atau kelompok dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi sesuai

pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang. dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain dan menyediakan kepuasan pelanggan.

Dengan demikian, bimbingan dan konseling Islam adalah suatu usaha pemberian bantuan kepada seseorang (individu) yang mengalami kesulitan rohaniah baik mental dan

Selanjutnya pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan

Prodeo adalah sebuah bantuan hukum atau pelayanan hukum yang diberikan secara cuma-cuma kepada seseorang atau sekelompok orang untuk kepentingan umum atau pihak yang dianggap tidak

Usaha jasa pramuwisata merupakan kegiatan usaha bersifat komersial yang mengatur, mengkoordinir dan menyediakan tenaga pramuwisata untuk memberikan pelayanan bagi seseorang atau