LAPORAN HASIL WAWANCARA PENCATATAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PT BPR MITRA AGUNG MANDIRI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah I
Dosen Pengampu: Fitri Purnamasari, S.E., MSA
Disusun Oleh:
Kelompok 6 Anggota:
Ahmad Taqiuddin (23092260999) Anggun Chika Zahrani (230922608104)
Awalia Rahma Diana (230922604681) Faisa Armilda Jaudah (230922610001) Fitria Ayu Wulandari (230922606198) Manatap A. Hutasoit (230423601053) Mochammad Halmar Hibatulloh (230423601682)
D4 AKUNTANSI FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2024
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur para penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya para penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Hasil Wawancara Pencatatan Penerimaan dan Pengeluaran Kas PT. BPR Mitra Agung Mandiri” dengan lancar dan tepat waktu.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah I prodi D4 Akuntansi, Fakultas Vokasi, Universitas Negeri Malang.
Tidak lupa para penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada ibu Fitri Purnamasari, S.E., MSA selaku dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah I dan juga seluruh teman-teman yang sudah berpartisipasi dalam membantu penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan laporan ini, tidak dipungkiri para penulis membuat kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa yang terdapat dalam laporan ini. Oleh karena itu, para penulis sangat mengharapkan dan menerima dengan baik saran dan juga kritik yang membangun supaya dapat membuat laporan yang lebih baik di kemudian hari.
Dengan disusunnya laporan ini, para penulis sangat berharap laporan ini dapat bermanfaat baik untuk para penulis maupun para pembaca. Akhir kata, para penulis mengucapkan sekian dan terima kasih.
Malang, Mei 2024
Para penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 2
1.3. Tujuan Penulisan ... 2
1.4. Manfaat Penulisan ... 2
BAB II ... 3
PEMBAHASAN ... 3
2.1 Profil Narasumber ... 3
2.2 Profil Instansi ... 3
2.3 Tujuan Didirikannya PT BPR Mitra Agung Mandiri ... 4
2.4 Struktur Organisasi ... 5
2.5 Proses Penerimaan Kas ... 5
2.6 Proses Pengeluaran Kas ... 6
2.7 Flowchart Penerimaan Kas ... 7
2.8 Flowchart Pengeluaran Kas ... 8
2.9 Kendala dan Permasalahan ... 10
BAB III ... 12
KESIMPULAN ... 12
Dokumentasi Kegiatan ... 13
DAFTAR PUSTAKA ... 14
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Perkreditan Rakyat yang biasa disingkat dengan BPR adalah salah satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan menengah dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat masyarakat yang membutuhkan. Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan, Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Usaha-usaha yang dilakukan Bank Perkreditan Rakyat yaitu dapat menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan seperti deposito berjangka, tabungan, dan atau dalam bentuk lainnya yang dipersamakan. Selain itu, BPR juga dapat menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan tabungan pada bank lain. Namun UU Perbankan juga mengatur larangan usaha yang tidak boleh dilakukan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yaitu menerima simpanan berupa giro dan ikut dalam lalu lintas pembayaran.
Dikutip dalam buku Lembaga Keuangan dan Perbankan tahun 2023, fungsi Bank Perkreditan Rakyat adalah untuk menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat. Dana yang dihimpun berupa dana nasabah dalam bentuk tabungan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Kredit yang diberikan BPR yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha kecil, menengah, maupun pengusaha besar, dengan menerapkan 3 T yaitu tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat sasaran.
Setiap perusahaan baik yang berorientasi laba maupun nirlaba, kas merupakan aktiva yang paling lancar. Kas merupakan aktiva yang paling aktif dan sangat penting bagi perusahaan, dibandingkan aktiva – aktiva lain yang dimiliki perusahaan. Dalam hal ini hampir semua transaksi perusahaan akhirnya akan mempengaruhi kas, baik itu menyangkut penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Kas merupakan objek yang sering diselewengkan, karena kas merupakan aktiva yang paling likuid dari aktiva lainnya dan juga karena bentuknya yang kecil, tidak diketahui pemiliknya, dapat dipindahtangankan dengan cepat serta diperlukan setiap orang.
Bank Perkreditan Rakyat sebagai lembaga yang bergerak di bidang keuangan, tentu saja dalam kegiatannya sehari – hari tidak terlepas dari transaksi penerimaan dan pengeluaran kas.
Seiring dengan perkembangan dunia perbankan, jumlah transaksi yang terlibat semakin kompleks. Kas sebagai suatu alat pembayaran yang likuid harus dikelola dengan baik untuk menghindarkan penyelewengan – penyelewengan atas kas tersebut.
Bagi para penulis, BPR merupakan lembaga yang sangat menarik untuk diwawancara mengenai bagaimana pencatatan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang dibuat oleh bank ini. Melalui wawancara yang dilakukan oleh para penulis dengan Niar Sufiati sebagai Direktur Operasional dan Kepatuhan dari PT. BPR Mitra Agung Mandiri. Wawancara ini dilaksanakan pada hari kamis, 16 Mei 2024 via google meet. Dengan dilaksanakannya wawancara ini, para
2
penulis dapat mengetahui bagaimana lembaga tersebut membuat pencatatan penerimaan kas dan pengeluaran kas usahanya.
Berdasarkan pemaparan latar belakang sebelumnya, maka para penulis membuat laporan dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh para penulis dengan judul “Hasil Wawancara Pencatatan Penerimaan dan Pengeluaran Kas PT. BPR Mitra Agung Mandiri”. Para penulis sangat berharap bahwa melalui laporan ini dapat memberikan manfaat yang berguna baik untuk para penulis maupun para pembaca.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah profil dari PT. BPR Mitra Agung Mandiri tersebut?
2. Bagaimanakah struktur/susunan organisasi dalam PT. BPR Mitra Agung Mandiri?
3. Bagaimana pencatatan penerimaan kas PT. BPR Mitra Agung Mandiri?
4. Bagaimana pencatatan pengeluaran kas PT. BPR Mitra Agung Mandiri?
5. Bagaimana sistem pencatatan penerimaan kas PT. BPR Mitra Agung Mandiri?
6. Bagaimana sistem pencatatan pengeluaran kas PT. BPR Mitra Agung Mandiri?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui profil dari PT. BPR Mitra Agung Mandiri.
2. Mengetahui struktur/susunan organisasi dalam PT. BPR Mitra Agung Mandiri.
3. Mengetahui pencatatan penerimaan kas PT. BPR Mitra Agung Mandiri.
4. Mengetahui pencatatan pengeluaran kas PT. BPR Mitra Agung Mandiri.
5. Mengetahui sistem pencatatan penerimaan kas PT. BPR Mitra Agung Mandiri.
6. Mengetahui sistem pencatatan pengeluaran kas PT. BPR Mitra Agung Mandiri.
1.4. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan dan wawasan para penulis dan juga para pembaca mengenai pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas PT. BPR Mitra Agung Mandiri.
2. Melatih para penulis dalam berpikir kritis dan mencari sumber referensi yang relevan.
3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Profil Narasumber
Nama Lengkap : Niar Sufiati, S.E
Tempat & Tanggal Lahir : Tulungagung, 22 Juli 1975
Agama : Islam
Jabatan : Direktur operasional dan kepatuhan
2.2 Profil Instansi
PT Bank Perkreditan Rakyat Mitra Agung Mandiri berdiri pada tahun 1993 pertama kali berdiri di JI. Raya Blitar No. 25 Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Mulanya saat berdiri instansi ini bernama PT BPR Bali Agung Mandiri dimana masih dimiliki oleh Bank Bali yang sekarang berubah nama menjadi Bank Permata. Kemudian pada tahun 2006 diakuisisi oleh Kopkar Bank Yudha Bhakti yang kemudian berubah nama menjadi PT Bank Perkreditan Rakyat Mitra Agung Mandiri dan masih berdomisili di Ngunut Tulungagung, instansi baru berpindah ke Jl. Ki Mangun Sarkoro No.04, Beji, Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur, pada tahun 2017 yang merupakan Kantor Pusat hingga kini. PT Bank Perkreditan Rakyat Mitra Agung Mandiri memiliki 2 kantor kas, antara lain:
● Jl. Raya Karangrejo No 2, Karangrejo, Tulungagung
● Jl. Demuk, Ngunut, Tulungagung
Di Bank Mitra terdapat beberapa produk simpanan yaitu Tabungan dan Deposito.
Tabungan merupakan simpanan dana di Bank yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-
4
waktu dan menurut syarat tertentu. Sedangkan Deposito merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu dan menurut syarat-syarat tertentu.
Tabungan di Bank Mitra ada beberapa jenis, yaitu Tabungan Kotak, Tabungan Mitra, dan Tabungan Unggul dengan suku bunga berkisar 1% – 3%. Sedangkan untuk suku bunga Deposito di Bank Mitra berkisar 3,5% – 6,75% sesuai dengan jangka waktu dan nominal deposito.
BPR Mitra Agung Mandiri menyediakan berbagai macam jenis kredit untuk memenuhi segala kebutuhan bisnis maupun pribadi, antara lain: Kredit Konsumtif, Kredit Investasi, dan Kredit Modal Kerja. BPR Mitra Agung Mandiri menawarkan dua pilihan bunga yaitu Flat dan Anuitas.
Keunggulan berinvestasi di Bank Mitra sendiri yaitu bebas biaya administrasi bulanan, dan pastinya aman, karena sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sudah terjamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
2.3 Tujuan Didirikannya PT BPR Mitra Agung Mandiri
Maksud dan tujuan berdasarkan dengan pasal 3 Menurut Akta pendirian tersebut, bidang usaha PT. Bank Perkreditan Rakyat Mitra Agung Mandiri adalah menjalankan usaha dalam bidang Bank Perkreditan Rakyat dengan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk deposito berjangka dan tabungan.
2. Memberikan kredit bagi pengusaha kecil atau masyarakat pedesaan.
3. Mendukung pembangunan ekonomi kerakyatan
4. Mempermudah masyarakat dalam memperoleh akses keuangan
5. Meningkatkan layanan segmen mikro dengan menciptakan layanan yang murah dan cepat
5 2.4 Struktur Organisasi
2.5 Proses Penerimaan Kas
Sistem akuntansi kas terdiri dari metode dan catatan yang diciptakan untuk mengidentifikasikan, menghimpun, menganalisis, mengelompokkan, mencatat dan melaporkan transaksi yang berhubungan dengan kas selama satu periode akuntansi.
Sistem akuntansi kas dirancang untuk menangani penerimaan dan pengeluaran kas. Kas yang merupakan aktiva paling likuid, secara historis sangat peka terhadap pengendalian. Kas mencakup mata uang dan kertas-kertas berharga seperti cek. Dalam bagian besar bisnis, cek menggantikan sejumlah besar uang tunai. Transaksi-transaksi kas juga dapat berlangsung elektronika secara total, yang tidak melibatkan mata uang maupun cek.
Pengertian penerimaan kas menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) adalah semua aliran kas yang masuk ke Bendahara Umum Negara/ Daerah. Jadi semua aliran kas yang masuk kedalam kas suatu perusahaan, itu yang dinamakan sebagai penerimaan kas. Pada PT. BPR Mitra Agung Mandiri penerimaan kas dari setoran tabungan terjadi
6
secara tunai dan non tunai. Persyaratan yang harus dibawa oleh nasabah cukup fotokopi KTP nasabah, buku tabungan dan mengisi nama ibu kandung pada slip setoran yang akan diberikan oleh pihak bank BPR. Proses penerimaaan kas dari setoran tabungan secara non tunai adalah melalui bank umum nasabah akan menyetorkan dananya dan setelah dana masuk selanjutnya akan dikirim ke dalam rekening bank BPR, lalu bagian accounting akan membuat pembukuan kedalam rekening nasabah. Penerimaan kas secara tunai dimulai dengan nasabah menyetorkan langsung dananya ke kantor bank BPR dan mencatat nominal pada slip setoran lalu menyerahkan slip setoran kepada teller, dan teller akan memasukkan dana ke dalam rekening nasabah tersebut.
Proses transaksi penerimaan kas yang terjadi pada PT. BPR Mitra Agung Mandiri baik untuk setoran tabungan dan deposito adalah sama seperti yang disebutkan sebelumnya. Pada saat transaksi penerimaan kas melalui setoran tabungan, bagian accounting dari BPR akan menjurnal kas di debet dan tabungan di kredit sebesar dana yang disetorkan oleh nasabah.
2.6 Proses Pengeluaran Kas
Sistem akuntansi kas terdiri dari metode dan catatan yang diciptakan untuk mengidentifikasikan, menghimpun, menganalisis, mengelompokkan, mencatat dan melaporkan transaksi yang berhubungan dengan kas selama satu periode akuntansi.
Sistem akuntansi kas dirancang untuk menangani penerimaan dan pengeluaran kas.
Menurut (Mujilan, 2012:45) pengeluaran kas adalah kejadian - kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang atau jasa ke entitas - entitas lain, dan pengumpulan pembayaran - pembayaran. Pengeluaran kas sangat penting bagi perusahaan dikarenakan tujuan dari pengeluaran kas untuk meningkatkan value dari perusahaan tersebut.
Pada PT. BPR Mitra Agung Mandiri pencatatan seluruh transaksi yang terjadi baik penerimaan kas maupun pengeluaran kas dicatat oleh bagian pembukuan/accounting. Pada PT BPR Mitra Agung Mandiri kas keluar sering terjadi pada transaksi antara teller dengan nasabah dan biaya yang dikeluarkan untuk mendanai aktivitas operasional. Biaya yang dikeluarkan yang diterapkan pada PT BPR Mitra Agung Mandiri hanya berupa tunai.
Pengeluaran kas yang terjadi pada transaksi antara teller dengan nasabah, pihak nasabah mendatangi kantor PT BPR Mitra Agung Mandiri dengan membawa persyaratan berupa KTP, buku tabungan nasabah yang sudah ditentukan. Pihak nasabah mengisi slip penarikan dan menyerahkan slip penarikan yang sudah diisi kepada teller.
Pihak teller mencatat transaksi yang terjadi dan menyerahkan uang kepada pihak nasabah. Pengeluaran kas yang terjadi antara teller dengan nasabah, PT BPR Agung Mandiri menetapkan limit penarikan menjadi 3 kategori; 1. ≤Rp.1.000.000 penarikan bisa langsung diproses melalui teller tanpa persyaratan lainnya, 2. ≤Rp. 10.000.000 penarikan diproses melalui teller dan diawasi Kepala Bagian dengan mengisi form
7
tambahan dan melampirkan foto KTP, 3. >Rp. 10.000.000 penarikan diproses melalui teller dan diawasi Direksi dengan mengisi form tambahan dan melampirkan foto KTP.
Pengeluaran kas yang terjadi pada biaya operasional perusahaan, pengeluaran biaya dicatat dengan menyesuaikan kuitansi yang sudah ada. Pengeluaran biaya yang melebihi limit yang ditetapkan PT BPR Mitra Agung Mandiri, butuh persetujuan pihak direksi sebelum biaya dikeluarkan.
2.7 Flowchart Penerimaan Kas
Dalam penyajian penerimaan kas pada PT. BPR Mitra Agung Mandiri berasal dari penyetoran giro, tabungan dan jasa-jasa lainnya yang bersifat pemasukan bagi kas yang bersangkutan. Pada dasarnya sumber penerimaan kas yang terjadi pada PT. BPR Mitra Agung Mandiri adalah sebagai berikut :
Alur Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Tabungan
Keterangan:
1. Nasabah datang ke Bank menyetorkan uang melalui cash atau transfer antar rekening.
2. Teller memberikan slip setoran dan diisi oleh nasabah.
3. Teller melakukan penginputan data, penghitungan uang, melakukan pengecekan keaslian uang dan menyerahkan ke otorisator.
4. Otorisator melakukan pemeriksaan / verifikasi setoran melalui aplikasi, setelah otorisator selesai dan data valid lalu menyerahkan kembali ke Teller untuk dilakukan cetak / print buku tabungan.
8
Alur Sistem Penerimaan Kas Untuk Kredit
1. Nasabah datang ke bank dan membawa buku tabungan.
2. Nasabah menyerahkan berkas yang diperlukan yaitu KTP.
3. Teller mencetak kartu angsuran untuk klien dan Teller melakukan pencatatan pada sistem bank.
4. Teller memberikan kas kepada klien.
2.8 Flowchart Pengeluaran Kas
9
Berikut adalah prosedur pengeluaran kas yang diterapkan di PT. BPR Mitra Agung Mandiri:
1. Nasabah datang ke Bank dengan membawa buku tabungan dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
2. Teller memberikan slip penarikan kepada nasabah, yang kemudian diisi oleh nasabah.
Setelah itu, nasabah menyerahkan buku tabungan dan KTP kepada teller.
3. Teller melakukan verifikasi identitas nasabah dengan membandingkan informasi yang tertera pada KTP dengan informasi yang diisi pada slip penarikan. Jika terdapat ketidaksesuaian, transaksi akan ditolak. Namun, jika identitas sesuai, transaksi akan dilanjutkan.
4. Teller menyesuaikan jumlah yang akan ditarik dengan saldo yang tersedia di tabungan nasabah.
5. Setelah penyesuaian selesai, teller mencatat transaksi tersebut di buku tabungan nasabah.
6. Teller kemudian memberikan dana sesuai dengan jumlah yang tertera pada slip penarikan kepada nasabah.
Selain pengeluaran kas, ada pengeluaran biaya untuk operasional seperti biaya utilitas, biaya pemeliharaan, biaya administratif dan biaya lainnya. Adapun proses pengeluaran biaya sebagai berikut :
10
1. Pihak manajemen menentukan kebutuhan untuk operasional sehari-hari, didasarkan pada perkiraan pengeluaran
2. Setelah kebutuhan kas ditentukan, pengeluaran kas untuk operasional perlu disetujui oleh direksi, apabila direksi tidak setuju maka pengeluaran kas untuk biaya operasional batal terjadi
3. Pengeluaran yang disetujui oleh direksi, selanjutnya adalah pencairan dana dari rekening bank.
4. Pengeluaran biaya operasional yang telah terjadi dibuktikan dengan nota yang tercetak
5. Nota yang telah tercetak selanjutnya dicatat pada laporan pengeluaran biaya
2.9 Kendala dan Permasalahan
Dalam proses penerimaan dan pengeluaran arus kas di PT. BPR Mitra Agung Mandiri tidak banyak mengalami kendala, karena sudah memiliki sistem yang cukup jelas. Namun dalam beberapa kasus seperti, nasabah yang memiliki rupa yang identik (kembar), pemalsuan tanda tangan, dan kecurangan dalam penerimaan dan pengeluaran arus kas, PT. BPR Mitra Agung Mandiri memiliki beberapa prosedur guna pencegahan dengan beberapa cara berikut :
Proses pencegahan dalam pengeluaran kas :
● Instansi
1. Harus selalu ada bon pengeluaran dengan jelas.
2. Harus selalu mendapat izin dari atasan.
3. Memastikan mendapat tanda tangan dari seluruh Kepala Bagian dan Direktur yang bertugas.
4. Memiliki tujuan yang jelas.
● Nasabah
1. Memastikan bahwa nasabah langsung datang ke lokasi.
2. Memastikan nasabah membawa KTP asli.
3. Membawa nasabah buku tabungan.
4. Memastikan pengecekan saldo nasabah.
5. Memastikan pengecekan nama Ibu Kandung nasabah.
Proses pencegahan dalam penerimaan kas :
● Instansi
1. Memastikan pencatatan yang tepat.
2. Memastikan bukti transaksi yang tepat.
11
● Nasabah
1. Memastikan nasabah membawa buku tabungan.
2. Memastikan nasabah membawa ktp.
3. Memastikan nasabah mengisi slip setoran.
4. Memastikan nama Ibu Kandung nasabah.
5. Memastikan tanda tangan nasabah sesuai.
12 BAB III KESIMPULAN
Dari hasil wawancara kami diatas dapat kami ambil kesimpulan bahwa PT.BPR Mitra Agung Mandiri kabupaten Tulungagung adalah sebuah lembaga yang bergerak di bidang perbankan.BPR ini terbukti telah menunjukkan integritasnya dengan terbukti telah beroperasi selama 31 tahun.Instansi ini juga telah melakukan proses penerimaan dan pengeluaran kas secara rinci dan telah disesuaikan dengan SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP).
Dalam hasil wawancara ini narasumber juga memaparkan beberapa masalah yang terjadi pada saat proses penerimaan dan pengeluaran kas yaitu adanya pemalsuan identitas yang dilakukan oleh nasabah sehingga perlu adanya pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
13 Dokumentasi Kegiatan
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurupendidikan.co.id/bank-perkreditan-rakyat/ Diakses pada tanggal 17 Mei 2024
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7224527/bank-perkreditan-rakyat-atau-bpr- pengertian-fungsi-dan-contohnya Diakses pada tanggal 17 Mei 2024