Vilya Dwi Agustini, Aktivitas Public Relations pada Divisi Perencanaan Sumberdaya Hutan dan Pengembangan Bisnis di Perum Perhutani KPH Banten
179
AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS PADA DIVISI PERENCANAAN SUMBERDAYA HUTAN DAN
PENGEMBANGAN BISNIS DI PERUM PERHUTANI KPH BANTEN
Vilya Dwi Agustini, Alifia Salsabila
Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.HAMKA (UHAMKA) Email: [email protected]
Abstrak
Komunikasi merupakan sebuah alat interaksi yang selalu digunakan oleh makhluk hidup mulai dari manusia, hewan dan tumbuhan. Implementasi komunikasi dalam sebuah perusahaan memiliki peran penting seperti menjalin hubungan baik dengan pemangku kepentingan, menyebarkan informasi, menyalurkan ide dan kritik. Public relations merupakan aktivitas pihak yang bertanggung jawab atas jalannya sebuah komunikasi.
Selain itu tugas lain seorang public relaions adalah menyusun rencana dan strategi untuk menciptakan opini publik agar perusahaan memiliki citra baik. Perum Perhutani KPH Banten adalah salah satu perusahaan BUMN yang memiliki seorang publik relations dan berada diposisi Divisi Perencanaan Sumberdaya Hutan Dan Pengembangan Bisnis. Dalam pelaksanaan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Untuk menghindari perbedaan pendapat antara pemerintah dengan masyarakat, Perum Perhutani KPH Banten membuat website official.
Kata Kunci : Aktivitas, Public Relations, Perum Perhutani KPH Banten
PENDAHULUAN
Komunikasi adalah penyampaian pesan dan makna yang dikirim melalui pengirim pesan kepada penerima pesan. Komunikasi sendiri merupakan sebuah alat interaksi yang selalu digunakan oleh makhluk hidup mulai dari manusia, hewan dan tumbuhan.
Komunikasi tidak harus selalu berbentuk lisan, dapat berupa tulisan dan simbol.
Komunikasi memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Peran ini dapat dilihat dari keberadaan komunikasi yang selalu melekat pada makhluk hidup yang digunakan
Vilya Dwi Agustini, Aktivitas Public Relations pada Divisi Perencanaan Sumberdaya Hutan dan Pengembangan Bisnis di Perum Perhutani KPH Banten
180 dimanapun, kapanpun, baik secara sadar atau tidak sadar. Menurut (Effendy, 2005 : 9) menjelaskan komunikasi adalah untuk mencapai kesamaan makna yang ada dalam benak dalam komunikasi yang terjadi, dimana kesepahaman yang ada dalam benak komunikator (penyampai pesan) dan komunikan (penerima pesan) mengenai pesan yang disampaikan haruslah sama agar apa yang komunikator maksud juga dapat dipahami dengan baik oleh komunikasi sehingga komunikasi berjalan baik dan efektif. Pada perusahaan, komunikasi selalu dilakukan oleh public realitons atau hubungan masyarakat.
Public relations merupakan pihak yang mengatur jalannya komunikasi dan menyebarkan informasi seputar perusahaan itu sendiri. Perusahaan tidak bisa berdiri sendiri dan membutuhkan sebuah relasi. Public relations membantu untuk membangun kepercayaan relasi agar perusahaan dapat beroperasi dengan baik. Menurut Dr. Rex Harlow dalam (Ruslan, 2010 : 16) public relations (PR) adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama;
melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan atau permasalahan, membantu manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki alasan untuk memiliki sebuah public relations yang dimana dapat menciptakan rasa pengertian, dukungan untuk mencapai tujuan, berguna dalam kegiatan, publisitas media, dan penelitian konseling.
Salah satu perusahaan instansi yang memiliki public relations atau hubungan masyarakat adalah Perum Perhutani.
Perhutani adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia berbentuk Perusahaan Umum (Perum) yang memiliki tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan perencanaan, pengurusan, pengusahaan dan perlindungan hutan di wilayah kerjanya yaitu Pulau Jawa dan Madura. Peran strategis Perhutani adalah mendukung sistem kelestarian lingkungan, sistem sosial budaya dan sistem perekonomian masyarakat perhutanan.
Dalam perhutani terdapat Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). KPH adalah wilayah
Vilya Dwi Agustini, Aktivitas Public Relations pada Divisi Perencanaan Sumberdaya Hutan dan Pengembangan Bisnis di Perum Perhutani KPH Banten
181 pengelolaan hutan yang dapat dikelola secara efesien dan lestari. Terdapat tiga Divisi Regional salah satuya Jawa Barat & Banten. Aktivitas public relations atau hubungan masyarakat pada Perum Perhutani sebagai wajah perusahaan yang dimana menjadi pembina bicara dengan pemangku kepentingan. Public relations Perum Perhutani harus mengetahui peristiwa atau events apa yang terjadi pada perusahaan secara cepat dan update, sehingga seorang humas Perum Perhutani akan selalu hadir disetiap acara. Public relations Perum Perhutani menjadi pengelola liputan berita internal perusahaan mulai dari mengikuti acara, mengambil foto, menulis narasi, mengedit, dan mengupload berita ke website resmi perhutani. Public relations Perum Perhutani dituntut untuk berkomunikasi dengan sangat baik agar para pemangku kepentingan dapat menerima pesan secara persuasif. Berdasarkan beberapa ulasan diatas public relations Perum Perhutani KPH memiliki aktivitas dan tugas untuk mempublikasikan kegiatan yang terjadi di perusahaan agar publik melihat kinerja dan hasil dari projek yang dikerjakan oleh Perum Perhutani KPH Banten.
METODE PENELITIAN
Dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskritif.
Pendekatan kualitatif deskriptif adalah pendekatan yang manghasilkan data berupa narasi dan kata-kata. Menurut (Syaodih Nana, 2007 : 60) metode pendekatan kualitatif deskriptif adalah cara untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Public relations pada Perum Perhutani KPH Banten berada dinaungan Divisi Pengembangan Sumberdaya Hutan Dan Pengembangan bisnis. Dalam divisi tersebut public relations diberi nama Seksi Hukum, Kepatuhan Dan Komunikasi Perusahaan. Public relations Perum Perhutani KPH Banten di pegang oleh satu orang dan memiliki dua staff untuk membantu dalam pekerjaannya. Aktivitas PR Perum Perhutani KPH Banten adalah menjaga nama baik perusahaan dengan cara selalu hadir dalam setiap kegiatan, rapat dan
Vilya Dwi Agustini, Aktivitas Public Relations pada Divisi Perencanaan Sumberdaya Hutan dan Pengembangan Bisnis di Perum Perhutani KPH Banten
182 event mulai dari pihak internal maupun eksternal. PR Perum Perhutani KPH Banten akan mencatat resum atau ringkasan dari setiap rapat yang dihadirinya kemudian dianalisis dengan resum atau audit dari rapat-rapat terdahulu yang memiliki latar belakang studi kasus yang sama agar mengetahui strategi selanjutnya untuk mengerjakan sebuah projek.
Dalam pembentukannya Perum Perhutani mempunyai sejarah yang berawal dengan terbentuknya Jawatan Kehutanan dengan keputusan pemerintah pada tanggal 9 Febuari 1897. Perhutani adalah Badan Usaha Milik Negara berbentuk Perusahaan Umum (Perum) yang memiliki tugas dan wewenang untuk mengelola sumberdaya hutan negara di pulau Jawa dan Madura. Peran strategis Perum Perhutani adalah mendukung sistem kelestarian lingkungan, sistem sosial budaya dan sistem perekonomian masyarakat perhutanan.
Dalam mengelola perusahaan, Perum Perhutani menghargai seluruh aturan mandatory dan voluntary guna mencapai visi misi perusahaan. Perum Perhutani optimis akan keberhasilan masa depan pengelolaan sumberdaya hutan dan lingkungan berdasarkan kondisi hutan yang ada, kekuatan visi yang ingin dicapai dan kosistensi penarapan standar internasional pengelolaan hutan sebagai pendukung bisnis yang berkelanjutan. Dalam Perum Perhutani terdapat Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). KPH adalah wilayah pengelolaan hutan yang dapat dikelola secara efesien dan lestari. Terdapat tiga Divisi Regional yaitu Jawa Barat & Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Divisi Regional Jawa Barat & Banten memiliki 14 KHP dan 2 KMB (Kegiatan Kesatuan Bisnis Mandiri) yaitu penjualan dan ecotourism. Divis Regional Jawa Tengah memiliki 20 KPH dan 2 KMB yaitu penjualan dan industri hasil hutan. Divisi Regional Jawa Timur memiliki 23 KHP dan 4 KMB yaitu penjualan, industri hasil hutan, ecotourism, dan industri sagu papua.
Selain itu aktivitas lain dari PR Perum Perhutani KPH Banten adalah aktif mengupdate berita disetiap kegiatan Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) di Banten. Dalam pembuatan berita Perum Perhutani KPH Banten lebih menfokuskan pempublikasian melalui website yang dipegang oleh Suara Rimba. Hal ini dikarenakan salah satu tugas PR Perum Perhutani KPH Banten yang dituntut aktif dalam mengelola website official sehingga kinerja pekerjaan Perum Perhutani akan terlihat oleh ranah publik. Langkah-langkah
Vilya Dwi Agustini, Aktivitas Public Relations pada Divisi Perencanaan Sumberdaya Hutan dan Pengembangan Bisnis di Perum Perhutani KPH Banten
183 pembuatan berita Suara Rimba dilakukan secara online mulai dari membuka website Perum Perhutani, memasukkan ID dan password, mengedit isi berita, mengupload foto, dan memberikan hastag. PR Perum Perhutani KPH Banten bertanggung jawab atas berita dibeberapa BKPH Banten yaitu Sobang, Malimping, Gunung Kencana, Rangkasbitung, Serang, Pandeglang, Bayah dan Cikeusik. Semua Berita BKPH akan dikumpulkan di Kantor Perum Perhutani KPH Banten, selanjutnya berita akan diedit dan dilengkapi data- data apa saja yang kurang oleh Kantor Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten di Bandung, tahap terakhir berita akan ditentukan oleh Kantor Perum Perhutani Pusat di Jakarta tentang kelayakan berita untuk diterbitkan atau tidak kedalam website Perum Perhutani.
KESIMPULAN DAN SARAN
PR Perum Perhutani KPH Banten tentu memiliki tugas yang sangat banyak seperti mengetahui cara berkomunikasi yang baik dan benar ketika berhadapan langsung dengan stakeholder yang memiliki perbedaan pola pikir dan kultur yang dimana tantangan PR Perum Perhutani KPH Banten adalah menjadi sarana untuk menciptakan dan membangun rasa saling pengertian dan kepercayaan antara perusahaan dan stakeholder seperti pemerintah, masyarakat, investor dan lingkungan. Selain itu dalam menerbitkan berita di website official Perum Perhutani, seorang PR Perum Perhutani KPH harus terjun langsung untuk mendapatkan bahan-bahan berita. Peneliti harus aktif bersosialisasi dalam Perum Perhutani KPH Banten karena jadwal lapangan terjadi secara seketika, agar peneliti mendapatkan sebuah bahan topik untuk menerbitkan berita. Penulisan berita Perum Perhutani KPH Banten dibuat paling lambat empat hari setelah bahan topik terkumpulkan agar berita tidak menjadi kadaluarsa.
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Onong Uchjana. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Penulis³, Judul Artikel 184
Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen PR Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Grafity.
Liliweri, Alo. 2014. Sosiologi & Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mulyana, Deddy. 2012. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja.
Nurudin. 2016. Ilmu Komunikasi : Ilmiah dan Populer. Bandung: PT Raja Grafindo Persada.
R. Pace, Wayne dan Don F. Faules. 2006. Komunikasi Organisasi. Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Ruslan, Rosady. 2010. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 22007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Rosdakarya.
Verderber, Rudolph F. 1978. Communicate/Belmont. California: Wadsworth Wahjono, Sentot Imam. 2010. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wursanto. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: Andi.