• Tidak ada hasil yang ditemukan

AnalisaSite DabitMohammadRafi 202245500145

N/A
N/A
SB22 Unindra

Academic year: 2025

Membagikan "AnalisaSite DabitMohammadRafi 202245500145"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

INFORMASI TAPAK

Lokasi terletak di daerah JAKARTA SELATAN

Kecamatan Setia Budi, Kelurahan Setia Budi Jl. Jendral Sudirman,

samping Gedung Indocement.

Luas Tanah ; 8.000 m2 SITE

: Jl. Jendral Sudirman : Jl. Jendral Sudirman : Lokasi Site

BATAS LAHAN : Utara : Wisma Indocement Barat : Jl. Jendral Sudirman Selatan : Wisma Bumi Putra Timur : Jl. Setia Budi Barat VII

BARAT

WISMA INDOCEMENT UTARA

Jl. Jendral Sudirman SELATAN

WISMA BUMI PUTRA TIMUR

Jl. Setia Budi Barat VII

(2)

DATA BANGUNAN SEKITAR

WISMA INDOCEMENT

1 2WISMA KEIAI 3WISMA BUMI PUTRA 4FOUR SEASON RESIDENCE

BERDASARKAN PENGAMATAN, KONDISI EKSISTING DI SISI UTARA SITE BERBATASAN LANGSUNG DENGAN GEDUNG WISMA INDOCEMENT

PADA SISI BARAT SITE BERBATASAN DENGAN JL. JENDRAL SUDIRMAN DAN TERDAPAT BEBERAPA GEDUNG TINGGI SALAH SATUNYA ADALAH WISMA KEIAI YANG BERADA PERSIS DI DEPAN SITE

DI SISI TIMUR SITE TERDAPAT JL.

SETIABUDI BARAT YANG BERBATASAN DENGAN AREA PEMUKIMAN WARGA DAN APARTEMEN FOURSEASON RESIDENCE PADA SISI SELATAN SITE BERBATASAN LANGSUNG DENGAN GEDUNG WISMA BUMIPUTRA YANG MERUPAKAN GEDUNG PERKANTORAN, PADA SISI INI JUGA BERBATASAN DENGAN JL.

SETIABUDI BARAT VII

(3)

PETA RDTR JAKARTA RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) Jakarta mengatur pemanfaatan ruang kota sesuai dengan peruntukannya. Zona K1 di dalam RDTR Jakarta adalah salah satu kategori zonasi yang biasanya mengacu pada kawasan komersial.

Berikut adalah penjelasan mengenai zona K1:

Kawasan Komersial: Zona K1 merupakan kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan komersial, seperti perkantoran, pusat perdagangan, dan jasa. Zona ini biasanya memiliki bangunan-bangunan bertingkat tinggi yang difokuskan untuk mendukung kegiatan bisnis.

1.

Tingkat Kepadatan: Di zona K1, biasanya terdapat tingkat kepadatan bangunan yang cukup tinggi. Bangunan di area ini cenderung berupa gedung bertingkat tinggi atau menengah untuk memaksimalkan penggunaan lahan.

2.

Fasilitas Umum: Di dalam zona K1 juga sering kali disediakan berbagai fasilitas umum yang mendukung kegiatan komersial, seperti area parkir, ruang terbuka hijau kecil, dan akses transportasi umum yang memadai.

3.

Peraturan Bangunan: Pembangunan di zona K1 harus mematuhi peraturan tata ruang yang berlaku, seperti KDB (Koefisien Dasar Bangunan), KLB (Koefisien Lantai Bangunan), dan GSB (Garis Sempadan Bangunan). Koefisien-koefisien ini mengatur seberapa banyak lahan yang dapat dibangun dan tinggi maksimal bangunan.

4.

Keterhubungan dengan Kawasan Lain: Zona K1 umumnya terhubung dengan zona-zona lain yang mendukung fungsi komersial, seperti zona perkantoran atau zona hunian, untuk menciptakan keseimbangan antara tempat kerja dan tempat tinggal.

5.

Secara keseluruhan, zona K1 dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kota melalui

aktivitas perdagangan dan bisnis yang intensif. LOKASI SITE PERENCANAAN GEDUNG OLAHRAGA DAN PENDIDIKAN

BERADA DI ZONA K1 DATA LAHAN FUNGSI LAHAN RUANG DAN IRK

(4)

PETA RDTR JAKARTA

Peraturan pemerintah yang terkait dengan RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) dan zona K1 di Jakarta diatur dalam beberapa regulasi, baik di tingkat nasional maupun daerah. Berikut adalah beberapa peraturan penting yang mengatur tata ruang di Indonesia dan Jakarta, termasuk zona K1:

1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Isi Penting: UU ini mengatur penyelenggaraan penataan ruang di seluruh Indonesia. Di dalamnya diatur mengenai pembagian wilayah tata ruang (nasional, provinsi, dan kabupaten/kota), termasuk ketentuan penyusunan RDTR.

Kaitan dengan Zona K1: Undang-undang ini memberikan dasar hukum bagi pemerintah daerah untuk menetapkan RDTR dan zonasi, termasuk zona komersial seperti K1.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang Isi Penting: Peraturan ini merupakan peraturan pelaksana dari UU No. 26 Tahun 2007. PP ini memberikan panduan teknis tentang bagaimana tata ruang harus diatur dan dijalankan, termasuk pemanfaatan lahan, pengendalian ruang, dan pengawasan.

Kaitan dengan Zona K1: PP ini mengatur pemanfaatan ruang untuk berbagai fungsi, termasuk fungsi komersial di zona K1.

3. Peraturan Daerah (Perda) Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030 Isi Penting: Perda ini menetapkan rencana tata ruang wilayah DKI Jakarta hingga tahun 2030. RDTR Jakarta adalah bagian dari rencana tata ruang ini.

Kaitan dengan Zona K1: Perda ini menetapkan pembagian zonasi untuk berbagai jenis penggunaan lahan di Jakarta, termasuk kawasan komersial K1.

4. Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Isi Penting: Perda ini mengatur RDTR dan peraturan zonasi yang lebih rinci mengenai penggunaan lahan di DKI Jakarta. Termasuk di dalamnya adalah ketentuan tentang penggunaan lahan di zona K1 dan K2.

Kaitan dengan Zona K1: Perda ini menetapkan peruntukan lahan di zona K1 sebagai kawasan komersial dengan aturan pembangunan yang ketat, seperti KDB (Koefisien Dasar Bangunan), KLB (Koefisien Lantai Bangunan), dan GSB (Garis Sempadan Bangunan).

5. Keputusan Gubernur DKI Jakarta terkait Tata Ruang dan Zonasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara berkala mengeluarkan keputusan gubernur yang mengatur lebih lanjut mengenai tata ruang dan zonasi di wilayah Jakarta, termasuk peraturan teknis pembangunan di zona-zona tertentu seperti K1.

6. Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Isi Penting: Peraturan ini memberikan panduan kepada pemerintah daerah dalam menyusun RDTR, termasuk aturan zonasi. Peraturan ini juga menjelaskan fungsi, peruntukan, dan aturan-aturan spesifik untuk setiap zona di wilayah kota.

Kaitan dengan Zona K1: Mengatur pedoman bagi penyusunan RDTR di kawasan perkotaan yang memiliki zona- zona komersial seperti K1.

FUNGSI LAHAN RUANG DAN IRK (PERATURAN PEMERINTAH)

(5)

DATA VIEW

10

Utara : View utara dari site adalah Wisma Indocement Barat : Terdapat trotoar yang lebar untuk pejalan kaki, halte dukuh atas, dan jalan utama Selatan : View dari arah selatan yaitu gedung wisma bumi putera Timur : View arah timur gedung four season residence

DATA VIEW

10

Utara : View utara dari site adalah Wisma Indocement Barat : Terdapat trotoar yang lebar untuk pejalan kaki, halte dukuh atas, dan jalan utama Selatan : View dari arah selatan yaitu gedung wisma bumi putera Timur : View arah timur gedung four season residence

DATA VIEW

10

Utara : View utara dari site adalah Wisma Indocement Barat : Terdapat trotoar yang lebar untuk pejalan kaki, halte dukuh atas, dan jalan utama Selatan : View dari arah selatan yaitu gedung wisma bumi putera Timur : View arah timur gedung four season residence

(6)

DATA KONTUR

Lokasi site tersebut memiliki kontur yang relatif datar dengan sedikit bukit rendah.

Secara umum, kondisi tanah datar ini sangat ideal untuk pengembangan infrastruktur karena meminimalkan pekerjaan tanah dan memudahkan pembangunan. Namun, kehadiran bukit rendah memberikan tantangan dan potensi dalam desain, seperti kebutuhan untuk penggalian atau pengurukan pada area tertentu untuk meratakan elevasi, serta pengelolaan drainase yang baik untuk mencegah genangan air. Bukit ini juga bisa dimanfaatkan sebagai elemen estetika dalam lanskap, memberi variasi ketinggian yang dapat menambah nilai visual dan fungsi ruang.

(7)

DATA TRANSPORTASI UMUM

LEGEND TRANSPORTASI UMUM Kereta Commuter Line / KRL Kereta MRT Bus TransJakarta

Dari Perolehan Data yang di cari, transportasi umum yang terdapat pada sekitar site yaitu terdapat Stasiun KRL, Stasiun MRT dan Halte Bus Transjakarta.

Terdapat 2 Stasiun MRT, 1 Stasiun LRT, 2 Stasiun KRL, dan 3 Titik Halte Bus Transjakarta

Kereta LRT Jabodebek

(8)

DATA AKSESIBILITAS

Jl. Karet Pasar Baru Timur III 10,RT.10/RW.11, Karet Tengsin,Kecamatan Tanah Abang

Jl. Jenderal Sudirman, RT.10/RW.11, Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang

Jl. Setiabudi Raya 3-7, RT.2/RW.2, Kuningan, Karet, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan Stasiun LRT, dukuh atas

SITE Jl. R.M Margono Djojohadikoesoemo 10, RT.10/RW.11, Karet Tengsin,

STADION GBK

Menggunakan Transportasi Umum:MRT Jakarta: Jika Anda menggunakan MRT Jakarta, turun di Stasiun MRT Setiabudi Astra atau Stasiun MRT Dukuh Atas. Dari sini, Anda dapat berjalan kaki atau menggunakan ojek online menuju gedung PT. Indocement di SCBD.

TransJakarta: Jika menggunakan bus TransJakarta, Anda bisa naik bus yang menuju Koridor 1 (Blok M – Kota) dan turun di Halte Polda Metro Jaya atau Halte Gelora Bung Karno. Dari sini, SCBD dapat diakses dengan berjalan kaki atau menggunakan transportasi online.

AKSES MENUJU SITE

Menggunakan Kendaraan Pribadi:Akses Tol Dalam Kota: Jika Anda menggunakan jalan tol, Anda bisa masuk dari berbagai akses tol dalam kota dan keluar di Pintu Tol Semanggi atau Pintu Tol Senayan.

Dari pintu tol, SCBD terletak di sisi Jalan Jenderal Sudirman, dan kantor PT Indocement biasanya berada di Gedung Artha Graha, yang menjadi salah satu gedung ikonik di area SCBD.

SCBD memiliki beberapa akses pintu masuk, salah satunya adalah dari Jl. Jenderal Sudirman atau Jl. Senopati.

AKSES MENUJU SITE

LALU LINTAS Lalu lintas ramai pada jl. jendral sudriman Lalu lintas sdang pada jl. karet pasar baru, jl. R.M margono

(9)

DATA UTILITAS

DENAH JARINGAN DRAINASE

DENAH SALURAN LISTRIK

Di sekitar site terdapat 3 jenis drainase, drainase Primer, Tersier, dan drainase lokal.

-Saluran Primer adalah saluran drainase yang menerima air dari saluran sekunder dan menyalurkannya ke badan air penerima.

-Saluran Tersier adalah saluran drainase yang menerima air dari saluran penangkap dan menyalurkannya ke saluran sekunder, -Drainase lokal merupakan saluran awal yang melayani suatu kawasan kota tertentu seperti komplek pemukiman, areal pasar, perkantoran, areal industri dan komersial. Di dalam site drainase Primer yaitu ada di sisi utara site, sungai ciliwung berfungsi sebagai drainase primer.

Pada JL sudirman, sisi kanan dan kiri jalan terdapat drainase lokal tertutup di sepanjang trotoar, sebagai saluran awal pembuangan air kotor Di sisi timur site tepatnya di lahan kosong terdapat drainase Tersier

Di sekitar site terdapat saluran kabel tegangan mengah (SKTM), Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) merupakan salah satu bentuk dari sistem distribusi tenaga listrik. Kabel yang ditanam di dalam tanah merupakan salah satu ciri khas dari SKTM. Kabel bawah tanah didesain sedemikian rupa sehingga tahan terhadap berbagai gangguan yang ada di dalam tanah.

Pada area site, saluran kabel SKTM terdapat di sepanjang jalan Arteri sekunder yaitu JL. Sudirman, dan beberapa masuk dalam Jalan lingkungan site

(10)

Kepadatan Jalan

Keadaan lalu lintas pada Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan menunjukkan bahwa dengan jumlah empat lajur untuk arah Selatan dan Utara, jalan tersebut dapat menampung paling tidak sebanyak 6345 ekr/jam. Volume kendaraan yang menggunakan Jalan Jenderal Sudirman memiliki fluktuasi dengan volume tertinggi sebesar 6643 ekr/jam pada jam 7.30-8.30 untuk arah Utara. Karena volume ini melebihi kapasitas jalan, maka dapat disimpulkan terjadi kemacetan lalu lintas karena jumlah pengguna jalan melebihi jumlah yang dapat ditampung oleh jalan. Volume kendaraanmenurun setelah pukul 8.30 dan kembali meningkat dengan volume tertinggi sebesar 5244 ekr/jam untuk arah Selatan pada pukul 16.30- 17.30.

Penentuan lokasi tapak terletak pada bagian selatan dari DKI Jakarta yang termasuk Kawasan Segitiga Emas Setiabudi menurut sistem pusat kegiatan wilayah Provinsi DKI Jakarta menjadikan kawasan bisnis sudirman memiliki aksebilitas dan mobilitas tinggi sehingga memudahkan masyarakat, karyawan, dan pebisnis untuk mengakses kawasan ini.

Utara : Arah utara dari site berada di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman. Jika bergerak ke utara dari lokasi ini, Anda akan menuju Jalan MH Thamrin. Jalan ini melintasi Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan menuju ke arah kawasan Monumen Nasional (Monas) dan Medan Merdeka. Jalan MH Thamrin merupakan kelanjutan langsung dari Jalan Sudirman ke arah utara di pusat Jakarta Selatan.

Selatan : Arah selatan dari site adalah melalui Jalan Jenderal Sudirman. Site terletak di sepanjang Jalan Sudirman, yang membentang dari utara ke selatan. Jika bergerak ke arah selatan dari site, Anda akan menuju Simpang Semanggi, yang kemudian terhubung ke Jalan Gatot Subroto dan Jalan Senopati di kawasan Jakarta Selatan.

DATA KEPADATAN LALU LINTAS

(11)

DATA KEGIATAN SEKITAR TAPAK

KETERANGAN AKTIVITAS:

Kawasan Jalan Jenderal Sudirman adalah pusat bisnis utama, sehingga banyak gedung perkantoran. Aktivitas perkantoran cukup sibuk, terutama pada hari kerja.

1.

Tersedia akses ke transportasi umum seperti TransJakarta, MRT, dan angkutan kota, yang membuat aktivitas lalu lintas di area ini cukup padat terutama di jam sibuk.

2.

Beberapa orang juga memanfaatkan area sekitar Jalan Jenderal Sudirman untuk jogging atau bersepeda, terutama di hari-hari bebas kendaraan bermotor (car-free day) yang diadakan pada hari Minggu.

3.

Banyak hotel dan gedung pertemuan di sekitar area ini yang sering mengadakan acara-acara bisnis, seminar, konferensi, atau pertemuan korporat, sehingga aktivitas ini juga cukup dominan.

4.

Disisi Barat site berbatasan langsung dengan jalan arteri sekunder yaitu Jl. Jendral Sudirman selebar 11 meter dan sudah terdapat trotoar disepanjang jalanya.

5.

Disisi Timur adalah jalan lingkungan sekunder akses menuju pemukiman warga yaitu Jl. Setia Budi Barat VII dengan lebar SEKITAR 3,5 meter.

6.

(12)

MATAHARI TIMUR MATAHARI BARAT

DATA PERGERAKAN MATAHARI

DATA DATA SINAR MATAHARI BERSINAR DARI SISI TIMUR KEMUDIAN KE SISI BARAT KONDISI EXISTING SITE BERADA PADA DAERAH YANG DIKELIILINGI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI DAN SEDANG. SEHINGGA BISA DIASUMSIKAN SINAR MATAHARI TIDAK MASUK KE SITE SEPANJANG HARI.

KEUNTUNGAN DARI KONDISI SITE YANG TERPAPAR SINAR MATAHARI TERUTAMA DI SIANG HARI ADALAH HEMAT ENERGI

SISI NEGATIF DARI SINAR MATAHARI BERLEBIH ADALAH RADIASI DAN HAWA PANAS YANG BERLEBIH

KARENA SITE BERADA PADA IKLIM TROPIS, MAKAN INTENSITAS SINAR MATARI HARUS DIATASI UNTUK MENCIPTAKAN KENYAMANAN BAGI PENGGUNA

(13)

DATA ARAH ANGIN

DATA DATA

Menurut data dari Weather Spark, Rata-rata kecepatan angin per jam di Jakarta mengalami variasi musiman kecil sepanjang tahun, Masa yang lebih berangin dalam setahun berlangsung selama 3,2 bulan, dari 4 Desember sampai 10 Maret, dengan kecepatan angin rata-rata lebih dari 10,1 kilometer per jam. Bulan paling berangin dalam setahun di Jakarta adalah Januari, dengan kecepatan angin rata-rata per jam 12,1 kilometer per jam.

Angin paling sering bertiup dari timur selama 7,4 bulan, dari 5 April hingga 18 November, dengan persentase tertinggi 70% pada tanggal 12 Juli. Angin paling sering bertiup dari barat selama 4,6 bulan, dari 18 November hingga 5 April, dengan persentase tertinggi 67% pada tanggal 1 Januari.

Letak site yaitu berada di salah satu pusat bisnis dan komersial utama di Jakarta, sehingga dikelilingi bangunan bangunan tinggi, Bangunan tinggi di sekitar site dapat berfungsi sebagai penghalang angin, mengurangi kecepatan angin yang mencapai site tersebut. Efek bayangan angin (wind shadow effect) yang dihasilkan oleh bangunan tinggi di sekitar site dapat menciptakan area yang lebih tenang dan stabil, bangunan tinggi dapat menghalangi partikel debu dan polusi udara yang dibawa oleh angin Disisi timur site, bangunan sekitar tak terlalu padat sehingga lebih rentan terhadap tekanan angin langsung yang bisa menyebabkan kerusakan pada bangunan atau gangguan pada konstruksi yang sedang berlangsung.

(14)

Analisa Matahari

Matahari Pagi Matahari Sore

POTENSI : Dapat dimanfaatkan sebagai cahaya alami di pagi hari

Terdapat bangunan tinggi yang membuat beberapa area pada site terhindar dari intensitas cahaya yang tinggi di waktu siang menuju sore KENDALA :

Vegetasi yang liar pada site kurang menarik dan tidak dapat di manfaatkan untuk shading pada bangunan Intensitas cahaya dan udara matahari yang tinggi di daerah Jakarta menyebabkan temperature menjadi tinggi dan berdampak pada ketidaknyamanan pengguna RESPON :

Intensitas matahari yang tinggi dapat di minimalkan dengan desain sun shading yang baik, karena selain sun shading sebagai unsur estetis, dapat juga sebagai penghalang intensitas sinar matahari yang tinggi Menebang & menanam sekaligus menata vegetasi agar dapat mengurangi sinar matahari yang masuk ke dalam site Dengan adanya bangunan tinggi di sekitar akan memberikan potensi yang baik untuk pemilihan area pada program ruang Ilustrasi respon Desain

penggunaan pohon dari analisa matahari

Ilustrasi Secondary skin

(15)

Analisa Angin

POTENSI : Terdapat bangunan tinggi yang membuat arah mata angin menjadi terpecah KENDALA :

Vegetasi pada site kurang memadai untuk penghalang angin disaat cuaca ekstreem RESPON :

Dengan adanya gedung gedung tinggi sebagai salah satu pemecah arah mata angin, Karena data angin meng identifikasi sumber angin berasal dari arah timur menuju barat maka di fungsikan untuk ruangan terbuka hijau dan vegetasi untuk memecah angin yang menuju ke arah barat

Ilustrasi respon Desain dari analisa angin

(16)

Analisa Kebisingan

POTENSI : Kepadatan kendaraan menjadi salah satu media info terhadap gedung bangunan yang akan di bangun KENDALA :

Dengan kepadatan kendaraan yang tinggi membuat tingkat kebisingan dari jalan raya menjadi pengganggu dari aktivitas yang ada di dalam gedung RESPON :

Pada tingkat kebisingan tinggi dibuat tanah yang berbeda level guna mengurangi suara kebisingan dari jalan raya dan mengurangi kebisingan masuk secara langsung Vegetasi pada area yang terkena zona kebisingan tinggi bermanfaat juga untuk memecah kebisingan secara tidak langsung

Kebisingan Rendah Kebisingan Sedang Kebisingan Tinggi

(17)

Analisa Vegetasi

POTENSI : Dengan tidak adanya vegetasi yang mencukupi bagi area site, maka perlu adanya penataan ulang KENDALA :

Vegetasi pada site tidak memungkinkan untuk mencapai target kenyamanan pengguna yang di inginkan, jadi harus menata ulang area pada tata ruang luar RESPON :

Membuat penataan ulang pada tata ruang luar yang membuat nyaman pengguna Vegetasi pada area site juga memberikan manfaat bagi banyak kebutuhan seperti pemecah angin, penghalang matahari masuk secara berlebihan

Ilustrasi respon Desain dari analisa vegetasi

(18)

ANALISA KONTUR

POTENSI : Memanfaatkan kontur lahan untuk kebutuhan pengguna KENDALA :

Banyak membutuhkan urugan tanah pada area site untuk mencapai level yang ditentukan RESPON :

Pada area site yang seperti lembah dimanfaatkan untuk basement parkir dengan akses ramp

Ilustrasi Gambar Ramp Basement

(19)

ANALISA SIRKULASI

POTENSI : Memanfaatkan kontur lahan untuk kebutuhan pengguna KENDALA :

Banyak membutuhkan urugan tanah pada area site untuk mencapai level yang ditentukan RESPON :

Sirkulasi pada area site dibuat dengan 2 arah yang berbeda untuk mengurangi laju kepadatan kendaraan yang menumpuk Sirkulasi pejalan kaki dibuat dengan penataan yang membuat pejalan kaki merasakan nyaman dan tidak bosan

Sirkulasi Kendaraan

Sirkulasi Pejalan Kaki

(20)

S SWOT

W O T

S trengths

Berada di Jalan Sudirman yang merupakan pusat bisnis utama, gedung olahraga ini bisa menarik banyak pengunjung dari kalangan profesional dan pekerja kantoran yang mencari aktivitas rekreasi dan olahraga setelah bekerja.

Akses ke gedung olahraga akan sangat mudah, mengingat kedekatannya dengan transportasi publik seperti MRT dan TransJakarta. Ini akan menarik pengunjung dari berbagai wilayah di Jakarta.

Olahraga badminton sangat populer di Indonesia, khususnya di kalangan pekerja dan komunitas perkotaan.

Lokasi strategis ini dapat menjadi daya tarik besar untuk kegiatan olahraga yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban.

W eaknesses

Lokasi di Sudirman yang terkenal dengan kemacetan bisa menjadi kendala bagi pengunjung, terutama jika parkir tidak direncanakan dengan baik atau tidak tersedia cukup ruang parkir untuk pengguna gedung.

Harga tanah dan biaya konstruksi di area Sudirman yang premium dapat membuat biaya pembangunan gedung olahraga lebih tinggi dibandingkan lokasi lain di Jakarta.

O pportunities

Lokasi di area perkantoran memberi peluang besar untuk menarik pekerja kantoran yang ingin berolahraga di waktu senggang. Gedung bisa menawarkan program keanggotaan untuk perusahaan sekitar.

Gedung olahraga bisa digunakan untuk menggelar turnamen atau kompetisi lokal dan nasional, yang akan meningkatkan popularitas tempat dan meningkatkan pendapatan dari acara tersebut.

Gedung bisa menyediakan fasilitas rekreasi tambahan seperti gym, yoga studio, sehingga meningkatkan daya tariknya sebagai pusat kebugaran yang lengkap

T

Di Jakarta, ada banyak fasilitas olahraga, termasuk yang

hreats

menawarkan badminton, di sekitar kawasan elite.

Persaingan ini bisa menjadi tantangan jika gedung tidak menawarkan nilai tambah yang jelas.

Jika minat masyarakat terhadap olahraga badminton menurun atau ada perubahan tren dalam olahraga rekreasi, maka tingkat kunjungan ke fasilitas ini bisa terpengaruh.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran terhadap lingkungan, ada tekanan untuk memastikan bahwa bangunan ramah lingkungan. Biaya untuk memenuhi standar green building bisa meningkat, dan ketidakmampuan untuk mengikuti tren ini dapat mengurangi minat pengguna potensial.

Referensi

Dokumen terkait

Pencahayaan alami dapat juga diartikan sebagi cahaya yang masuk kedalam ruangan pada bangunan yang berasal dari cahaya matahari.. Sebelum masuk kedalam

Pencahayaan alami dapat juga diartikan sebagi cahaya yang masuk kedalam ruangan pada bangunan yang berasal dari cahaya matahari.. Sebelum masuk kedalam

Pencahayaan pada bangunan tidak hanya tentang cahaya dari lampu melainkan juga cahaya langsung dari sinar matahari atau yang lebih dikenal dengan pencahayaan

1) Pencahayaan Alami , Yaitu cahaya alam yang umum dimanfaatkan dalam desain ruang dalam, adalah sinar matahari. Pencahayaan alami didapat dari bukaan pintu dan

Pemanfaatan cahaya matahari sebagai pencahayaan alami pada siang hari serta pembuatan area bukaan-bukaan pada bangunan memungkinkan terjadinya pertukaran udara alami sehingga

Kenyataan pertama ini terlihat pada waktu pagi, siang hingga sore hari yang cerah, disaat kuat cahaya maksimum sinar matahari masuk ke dalam ruangan melalui

Hal yang perlu diperhatikan saat penanaman ialah lebih baik dilakukan pada sore atau pagi hari untuk mengurangi intensitas cahaya matahari yang tinggi. Pemindahan bibit dari

Berbeda dengan konsep penerangan alami secara tradisional, fi ber optic mampu memasukkan cahaya matahari ke dalam bangunan dengan konsep penghantaran cahaya melalui media kabel