BAB V
ANALISIS DAMPAK LALU-LINTAS 5.1 Umum
Menurut Tamin (2000) setiap ruang kegiatan akan membangkitkan pergerakan dan menarik pergerakan, yang intensitasnya tergantung pada jenis tata guna lahannya.
Sistem tersebut merupakan sistem pola kegiatan tata guna lahan yang biasanya terdiri atas kegiatan sosial, ekonomi, budaya dan lain-lain. Sebagai contoh bila terdapat pembangunan dan pengembangan kawasan baru seperti pusat perbelanjaan, superblok dan lain–lain, tentu akan timbul tambahan bangkitan dan tarikan lalu lintas baru akibat kegiatan tambahan di dalam dan sekitar kawasan tersebut. Karena itulah, pembangunan kawasan baru dan pengembangannya akan memberikan pengaruh langsung terhadap sistem jaringan jalan disekitarnya.
Menurut Munawar (2004), aktivitas suatu pusat kegiatan akan menimbulkan aktivitas parkir kendaraan. Bangkitan parkir ini akan menimbulkan masalah antara lain :
1. Bangkitan tidak dapat tertampung oleh fasilitas parkir di luar badan jalan yang tersedia, sehingga meluap ke badan jalan. Luapan parkir di badan jalan akan mengakibatkan gangguan kelancaran arus lalu lintas.
2. Tidak tersedianya fasilitas parkir di luar badan jalan sehingga bangkitan parkir secara otomatis memanfaatkan badan jalan untuk parkir.
Kedua masalah tersebut secara umum terjadi hampir di semua ruas jalan, lebih-lebih daerah pertokoan dan perkantoran serta sekolah, yang mempunyai bangkitan parkir di badan jalan cukup besar. Lahan parkir yang disediakan kurang sesuai dengan permintan kendaraan yang akan parkir dapat menambah permasalahan, yaitu kendaraan akan parkir dipinggir jalan disekitar pusat kegiatan yang tentunya hal ini akan mengganggu dan mengurangi kapasitas jalan yang ada. Untuk menghindari hal tersebut harus dihitung kebutuhan ruang parkir yang sebenarnya.
5.2 Analisis Volume dan Kapasitas Jalan
Perhitungan volume dan kapasitas jalan dilakukan untuk mengetahui kondisi kinerja ruas jalan dengan melihat parameter kinerja ruas jalan V/C Ratio. Jika V/C Ratio mulai mndekati 1 maka ruas jalan tersebut mendekati kemacetan lalu lintas, begitu sebaliknya. Tahapan analisis ini dilakukan 3 tahap yaitu tahap pra konstruksi, konstruksi, paska konstruksi. Analisis masing-masing tahap dapat dilihat sebagai berikut :
5.2.1 Tahap Pra Konstruksi 5.2.1.1 Volume Lalu Lintas
Berdasarkan hasil survey traffic counting pada periode waktu puncak diperoleh data volume lalu lintas jam puncak pagi, siang dan sore. Jam Puncak yang dijadikan dasar dalam perhitungan kinerja ruas jalan dibagi dengan 3 rentang waktu yang berbeda (pagi, siang, sore). Berdasarkan hasil survei, Jam puncak ruas jalan Khatib Sulaiman dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Volume Lalu Lintas Jam Puncak Pagi, Siang, Sore Volume Jam Puncak
No Hari Nama Ruas Pagi Siang Sore
Jalan Volum Waktu Volu Waktu Volum Waktu
e me e
1 Arah Simp. 1765,5 07.00- 1716, 11.45- 1836,6 17.00-
Tinju – Miss
Glam 08.00 3 12.45 18.00
2 Arah Simp. 1803,8 07.00- 1687, 11.45- 1867,4 16.00-
Selasa Alai – 08.00 9 12.45 17.00
Miss Glam
4 Arah Simp. 891,6 08.00- 1125, 12.00- 1152,0 16.00-
Tinju – Miss
Glam. 09.00 2 13.00 17.00
5
Minggu
Arah Simp. 641,8 08.00- 1278, 12.00- 1205,3 17.00-
Alai – 09.00 0 13.00 18.00
Miss Glam Sumber : Hasil Analisis
Berdasarkan Tabel 5.1 terlihat bahwa, pada jam sibuk pagi terjadi perbedaan distribusi volume lalu lintas pada hari kerja (Selasa) dan hari libur (minggu) . Pada hari kerja volume lalu lintas jam sibuk pagi terjadi pada rentang waktu 07.00 – 08.00 dengan kepadatan lalu lintas sebesar 1765,5 smp/jam untuk arah Simp. Jamria – Simp. Presiden dan 1803,8 smp/jam untuk arah Simp. Presiden – Simp. Jamria. Sedangkan volume lalu lintas pada saat hari libur, jam sibuk pagi terjadi pada rentang waktu 08.00 – 09.00 dengan kepadatan lalu lintas 891,6 smp/jam untuk Arah Simp. Jamria – Simp. Presiden dan 641,8 smp/jam untuk Arah Simp. Presiden – Simp. Jamria.
Volume lalu lintas pada kondisi siang hari terlihat bahwa volume lalu lintas pada saat hari kerja jam sibuk masing-masing arah lebih bervariatif. Jam puncak volume lalu lintas arah Simp. Jamria – Simp. Presiden terjadi pada rentang waktu 11.45
– 12.45 sedangkan arah Arah Simp. Tinju - Miss Glamjam puncak lalu lintas terjadi pada saat rentang waktu 11.30 – 12.30. Namun kepadatan lalu lintas tertinggi terjadi pada jam 11.45 – 12.45 dengan volume 1716,3 smp/jam.
Kondisi volume lalu lintas pada saat jam sibuk sore masing-masing arah juga bervariatif. Pada saat hari libur jam puncak sore Arah Simp. Jamria – Simp. Presiden terjadi pada rentang waktu 17.00 – 18.00 Wib, sedangkan arah Simp. Tinju - Miss Glamjam puncaknya terjadi pada rentang waktu 16.00 – 17.00 Wib. Untuk kondisi lalu lintas pada hari libur jam puncak sore Arah Simp. Jamria – Simp. Presiden terjadi pada rentang waktu 16.00 – 17.00 Wib, sedangkan arah Simp. Tinju - Miss Glamjam puncaknya terjadi pada rentang waktu 17.00 – 18.00 Wib. Jika dilihat kepadatan lalu lintasnya, kepadatan volume lalu lintas tertinggi pada hari kerja terjadi pada jam 16.00 – 17.00 dengan kepadatan 1867,4 smp/jam arah Arah Simp. Presiden – Simp. Jamria, sedangkan arah Simp. Jamria – Simp. Presiden kepadatan lalu lintas sebesar 1836,6 smp/jam. Pada hari libur, kepadatan lalu lintas pada sore hari terjadi 17.00 – 18.00 dengan volume lalu lintas sebesar 1205,3 smp/jam.
Data dan tren ini mengindikasikan bahwa volume lalu lintas pada hari kerja trennya terjadi pada saat pagi dan sore karena kondisi tersebut merupakan dimulainya dan berakhir nya aktifitas perkantoran, sedangkan pada siang hari, volume lalu lintasnya dibawah volume lalu lintas pada pagi dan sore hari. Tren yang berbeda ditunjukkan pada kondisi hari libur. Pada hari libur kepadatan lalu lintas terjadi siang dan sore hari karena pada saat libur kecendrungan aktifitas dimulai pada siang hari.
5.2.1.2 Kapasitas Ruas Jalan
Perhitungan kapasitas ruas jalan adalah berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 untuk jalan dua arah terbagi (4/2 UD) yang terletak di Perkotaan. Dari MKJI diperoleh kapasitas dasar (C0), faktor penyesuaian akibat lebar jalur efektrif (FCw), akibat pemisahan arah (FCsp), akibat hambatan samping (FCsf) dan akibat penyesuaian ukuran kota dapat di lihat pada Tabel 5.2 dan Tabel 5.3.
Berdasarkan survey, lebar efektif masing-masing arah adalah 7,40 meter.
Sementara untuk rasio lalu lintas pada masing-masing arah berada pada range (51- 49)%. Melihat kondisi lingkungan sekitar pinggi jalan utama yang mayoritas perkantoran dan sekolah, maka hambatan sampingnya dianggap sedang (middle).
Dari MKJI diperoleh kapasitas dasar untuk ruas jalan Khatib Sulaiman termasuk pada Jalan 4 lajur tanpa berpembatas (media) (4/2 UD) perkotaan, dimana kapasitas dasarnya sebesar 1650 perlajur.
Tabel 5.2 V/C Ratio Masing-Masing Ruas Jalan Pada Saat Peak Pagi
No F
Co F FC C V
Ru W (m) Wc (m) (smp/jam) FCcs (smp/jam) (smp/jam) V/C
1 7,40 7,40 1650 1, 1 1 1 3432 1765,5 0.51
1,
2 7,40 7,40 1650 1 1 1 3432 1803,8 0.52
Sumber : analisis data traffic counting
Tabel 5.3 V/C Ratio Masing-Masing Ruas Jalan Pada Saat Peak Siang
No. Co FC FC
C V
W (m) Wc (m) FCsf V/C
Ruas (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam)
1 7,40 7,40 1650 1,0
1 1 3432 1716,3 0.50
2 7,40 7,40 1650 1,0
1 1 3432 1687,9 0.49
Sumber : analisis data traffic counting
Tabel 5.4 V/C Ratio Masing-Masing Ruas Jalan Pada Saat Peak Sore
No. Co FC FC C V
W (m) Wc (m) FCsf V/C
Ruas (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam)
1 7,40 7,40 1650 1,0
1 1 3432 1836,6 0.53
2 7,40 7,40 1650 1,0
1 1 3432 1867,4 0.54
Sumber : analisis data traffic counting
Dari Tabel 5.2 dan Tabel 5.4 terlihat bahwa V/C pada kondisi eksisting (Pra Konstruksi) pada saat jam kerja berada pada range (0.51-0.52), (0.50-0.49), dan (0.53- 0.54) untuk jam puncak pagi, siang dan sore berturut-turut, Sedangkan kondisi pada
saat jam hari libur V/C Ratio berada pada range (0,25-0,18), (0,32-0,37), (0,33-0,35) untuk jam puncak pagi, siang dan sore berturut-turut.
Jika dilhat kinerja ruas jalan eksisting menggambarkan bahwa pada saat jam kerja tidak ada disparitas yang jauh dari V/C Ratio pagi, siang dan sore sedangkan pada saat hari libur perbedaan yang mencolok terjadi antara jam sibuk padi dengan jam sibuk siang dan sore. Dimana pada jam sibuk pagi V/C Ratio hanya berkisar 0,18-0,25 namun pada saat siang dn sore V/C Ratio nya meningkat pada level 0,32-0,37. Ini menggambarkan bahwa pada saat libur aktifitas baru dimulai pada kondisi siang hari.
5.3 Besaran Bangkitan dan Tarikan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Analisis Dampak Lalu Lintas terdapat 3 tahapan analisis dalam membuat dokumen Analisa Dampak Lalu Lintas antara lain:
• Tahap pra konstruksi
• Tahap konstruksi
• Tahap paska operasi
5.3.1 Bangkitan dan Tarikan Tahapan Pra Konstruksi
Pada masa pra konstruksi, belum terdapat aktifitas atau mobilisasi yang signifikan dalam memberikan dampak terhadap lalu lintas. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah meliputi pengurusan perizinan, penyusunan studi kelayakan dan AMDAL, dan pengadaan lahan dan pengukuran lahan. Bangkitan dan perjalanan yang timbul pada tahap pra konstruksi ini cenderung tidak akan memobilisasi perjalanan dengan kendaraan bermotor dalam skala besar. Sehingga diperkirakan tidak mengganggu kinerja jaringan jalan di sekitar lokasi proyek. Sehingga kondisi kinerja ruas jalan sama dengan kondisi eksiting yang telah dihitung sebelumnya.
5.3.2 Bangkitan dan Tarikan Tahapan Konstruksi
Pada tahap konstruksi, gangguan mulai muncul disebabkan oleh aktifitas mobilisasi material dan juga keluar masuk truk pada lokasi proyek. Pada tahap ini, pekerjaan yang akan dilakukan dapat dilihat pada Tabel 5.5.
5.3.3. Bangkitan dan Tarikan Tahap Operasional 5.3.3.1 Bangkitan dan Tarikan Pengunjung
Pada Tahap operasional (pasca konstruksi), bangkitan dan tarikan yang ditimbulkan oleh aktifitas/operasional Miss Glam adalah aktifitas tenaga kerja dan akfitas pengunjung merupakan pertambahan volume lalu lintas yang membebani lalu lintas di
sekitar Miss Glam. Bangkitan dan tarikan yang ditimbulkan akibat operasinal Miss Glam dapat ditentukan dari jumlah operator Miss Glam.
Untuk menghitung bangkitan dan tarikan perjalanan yang ditimbulkan oleh operasional Miss Glam haruslah diperlukan trip rate pengembangan kawasan Miss Glam. Trip rate bisa diperoleh dari hasil survei keluar masuk Miss Glam yang dilakukan terhadap perusahaan pembanding. Begitu juga trip rate dapat diperoleh dari hasil penelitan sebelumnya yang telah dilakukan di beberapa lokasi.
Didalam menghitung bangkitan dan tarikan Miss Glam maka trip rate yang digunakan adalah trip rate yang terdapat dalam Buku Pedoman Analisa Dampak Lalu Lintas Akibat Pengembangan Kawasan Di Perkotaan yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (1997). Didalam buku panduan tersebut trip rate untuk setiap perusahaan di Indonesia. Trip rate yang digunakan ini adalah trip rate pada hari jam puncak tingkat pengunjung Miss Glam lebih besar pada jam kerja dari pada hari libur, sehingga dapat ditentukan jumlah bangkitan dan tarikan pada Miss Glam dapat dilihat pada Tabel 5.10.
Tabel 5.10 Trip Rate dan Bangkitan/Perjalanan Miss Glam
No Trip Rate Jumlah Bangkitan/Tarikan
Perjalanan
1 0,60 204 122 orang
Sumber : Hasil Analisis
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah perjalanan akibat operasional Miss Glam adalah 122 orang/hari. Jumlah tersebut akan membebani ruas jalan yang berada di sekitar Miss Glam. Jumlah perjalanan orang/hari belum dapat dibebankan ke jalan sebelum satuannya di konversikan kedalam Satuan Mobil Penumpang.
Berdasarkan hasil observasi keluar masuk Miss Glam Jika Proporsi dan okupansi telah diketahui hasilnya maka jumlah perjalanan kendaran/hari dan smp/hari dapat diperoleh sebagaimana dilihat pada tabel 5.11.
Tabel 5.11 Jumlah Perjalanan Miss Glam (Satuan Mobil Penunmpang) Jenis Proporsi Jumlah
Okupans Jumlah perjalanan
Jumlah
Kendara Kendaraan perjalanan Perjalanan
i (Kend/hari)/Okupansi
a (%) (Kend/hari) (smp/hari)
Sedan 99,29 121 2 60 60
Sepeda 0 0 0 0 0
Motor
Truk 0,7 1 2 1 1,2
Sedang
Jumlah 122 61 61,2
Sumber : Hasil Analisis 2020
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa jumlah kendaraan yang membebani ruas jalan yang sekitar Miss Glam adalah 61,2 smp/hari. Sedangkan untuk mengetahui jumlah kendaraan smp/jam, faktor pengali yang digunakan adalah 6%
(rata-rata kunjungan/jam) dari 61,2 smp/hari, sehingga jumlah kendaraan yang membebani ruas jalan diperkirakan rata-rata/jam nya adalah yaitu 3,67 atau 4 smp/jam.
5.3.3.2 Bangkitan dan Tarikan Karyawan Miss Glam
Berdasarkan informasi yang didapat dari pihak pengembang, jumlah tenaga yang dipekerjakan ketika Miss Glam beroperasi adalah 51 orang. Dari 51 orang tersebut memliki posisi jabatan dan kualifikasi pendidikan yang berbeda. Rincian Jumlah tenaga berdasarkan posisi jabatan dan kualifikasi pendidikan dapat dilihat pada Tabel 5.12.
Tabel 5.12 Tenaga Kerja yang Dibutuhkan untuk Operasi Pendidikan
No. Posisi Jabatan Total
S – 1 D3 SMU
1. General Manager Officer 2 2
2. Customer Service 6 4 2 12
3. Operator 18 7 3 28
4. Cleaning Service 5 5
5. Security 1 3 4
Jumlah 51
Jika diasumsikan tenaga kerja di Miss Glam memiliki jam kerja 8 jam/ hari, maka jumlah tenaga kerja riil dapat dilihat pada Tabel 5.13.
Tabel 5.13 Jumlah Tenaga Riil
No. Posisi Jabatan Jumlah Tenaga Tenaga Kerja / Kerja /Hari 8 jam
1. General Manager Officer 2 2
2. Customer Service 12 12
3. Operator 28 28
4. Cleaning Service 5 2
5. Security 4 2
Total 51 46
Berdasarkan hasil tabel diatas, maka diketahui bahwa tambahan bangkitan/tarikan karyawan Miss Glam sebesar 46 orang/8 jam. Jika diasumsikan proporsi penggunaan kendaraan karyawan Miss Glam adalah 20% untuk sedan dan 80% untuk sepeda motor maka jumlah kendaraan yang beroperasi dapat dilihat pada Tabel 5.14.
Tabel 5.14 Jumlah Perjalanan Berdasarkan Proporsi Kendaraan
Jenis Kendaraan Proporsi Jumlah Perjalanan Jumlah Perjalanan
Kendaraan (%) (kend) (smp)
Sedan 20 12 12
Sepeda Motor 80 49 12,25
Jumlah 61 24,25
Tabel diatas menujukkan bahwa tambahan perjalanan yang disebabkan oleh aktifitas karyawan Miss Glam adalah 24,25 smp/8 jam. pergantiaan Shift terjadi pada pagi (07.00.Wib), siang (15.00), jumlah perjalanan yang membebani lalu lintas hanya terjadi pada pagi dan siang.
1. Total Penambahan Volume Lalu Lintas Tahap pasca Konstruksi
Dari hasil perhitungan bangkitan dan tarikan perjalanan yang disebabkan oleh pengunjung dan karyawan Miss Glam , maka di dapat total perjalanan perjam dapat dilihat pada Tabel 5.15.
Tabel 5.15 Bangkitan/Perjalanan Miss Glam Jam Sibuk Pagi, Siang, Sore (Smp/jam)
Pelaku Perjalanan Bangkitan/Tarikan perjalanan(smp/jam)
Pagi Siang Sore
Pengunjung 4 4 4
Karyawan 24,25 24,25
Jumlah 28,25 4 28,25
5.3.3.3 Pengaruh bangkitan dan Tarikan Lalu lintas
Analisis untuk menghitung seberapa besar meningkatnya arus lalu lintas di ruas jalan yang terkena dampak akibat pengoperasian Miss Glam dapat
menggunakan persamaan sebagai berikut:
Volume 1 = Volume 0 + Volume Bangkitan/ Tarikan
Dimana :
Volume 1 = Volume lalu lintas setelah pembangunan Volume 0 = Volume lalu lintas sebelum pembangunan Volume Bangkitan = Volume lalu lintas yang dibangkitkan
Dengan menggunakan persamaan diatas, maka di dapat volume lalu lintas ruas jalan Khatib Sulaiman ketika Miss Glam beroperasi. Berikut peningkatan volume dan kinerja ruas jalan setelah beroperasinya Miss Glam dapat dilihat pada Tabel 5.16.
5.4 Prediksi/Peramalan Volume dan V/C Lalu Lintas saat Operasional Miss Glam
Untuk memperkirakan dampak lalu lintas pada tahap operasional, diperlukan prediksi volume lalu lintas pada masing-masing ruas jalan. Di dalam dokumen ini, kelas pengembangan kawasan Miss Glam dimasukkan kedalam kelas pengembangan kawasan berskala sedang, dimana pengembangan kawasan skala sedang waktu tinjauannya selama 5 tahun semenjak pembukaan/launching Miss Glam (pembukaan).
Formula yang digunakan untuk melakukan peramalaan/prediksi lalu lintas uang 5 tahun yang akan datang menggunakan formula faktor pertumbuhan geomterik dengan rumus sebagai berikut.
Pt = Po (1+i)n di mana:
Pt Po
= Volume Lalu-lintas tahun rencana.
= Volume Lalu-lintas existing i = Tingkat pertumbuhan.
n = Tahun rencana.
Tingkat pertumbuhan kendaraan di dapat dari standar Bina Marga yaitu 6-8%.
Untuk memprediksi volume lalu lintas 5 tahun akan datang, konsultan menggunakan tingkat pertumbuhan 6%. Prediksi volume lalu lintas diasumsikan tidak terjadi perubahan pada lebar jalan, pemisahan arah dan hambatan samping. Faktor
penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas (FCW), pemisahan arah (FCSP), dan hambatan samping (FCFS) diasumsikan sama dengan kondisi eksisting sehingga kapasitas jalan saat ini sama dengan kapsaitas jalan di masa yang akan datang. Untuk melihat nilai V/C ratio ruas jalan pada tahap operasi dapat dilihat pada Tabel 5.18, 5.19 dan Tabel 5.20..
Tabel 5.18 Prediksi Kinerja Ruas Jalan Tahun 2018 s/d 2022 Pada Saat Peak Pagi Kinerja Ruas Jalan
Ruas Tahun
2020
Tahun Tahun Tahun Tahun
Hari Jalan 2021 2022 2023 2024
Volum
V/C Volu V/ Volu V/ Volu V/ Volu V/
e me C me C me C me C
Arah
Simp 190
1,3 2015, 0,5 2136, 0,6 2264, 0,6 2400, 0,7
Tinju- 0,55
8 46 9 38 2 57 6 44 0
Miss Glam Arah
Selasa Simp 194
1,9 2058, 0,6 2182, 0,6 2312, 0,6 2451, 0,7
Alai- 0,57
7 49 0 00 4 92 7 70 1
Miss Glam Arah
Simp 1033, 0,3 1095, 0,3 1161, 0,3 1230, 0,3
Tinju - 975, 04 0,28
54 0 56 2 29 4 97 6
Miss Glam Presiden Minggu Arah
Simp
Alai - 710,
25 0,21 752,8 0,2 798,0 0,2 845,9 0,2 896,6 0,2
Miss Glam 7 2 4 3 2 5 8 6
Tabel 5.19 Volume lalu lintas dan V/C Ratio Masing-masing Ruas Jalan Pada Saat Peak Siang
Kinerja Ruas Jalan
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Hari Ruas Jalan 2020 2021 2022 2023 2024
Volu V/ Volu V/ Volu V/ Volu V/ Volu V/
me C me C me C me C me C
Arah Simp
Tinju - 1823, 0,5 1932, 0,5 2048, 0,6 2171, 0,6 2302, 0,6 Miss
Glam 52 3 93 6 90 0 84 3 15 7
Arah Simp
Selasa Alai- 1793, 0,5 1901, 0,5 2015, 0,5 2135, 0,6 2264, 0,6 Miss
Glam 41 2 02 5 08 9 98 2 14 6
Arah Simp
Tinju - 1196, 0,3 1268, 0,3 1344, 0,3 1425, 0,4 1511, 0,4 Miss
Glam 95 5 77 7 90 9 59 2 12 4
Minggu Arah Simp
Alai- 1358, 0,4 1440, 0,4 1526, 0,4 1618, 0,4 1715, 0,5 Miss
Glam 92 0 46 2 88 4 50 7 61 0
Tabel 5.20 Volume lalu lintas dan V/C Ratio Masing-masing Ruas Jalan Pada Saat Peak Sore
Kinerja Ruas Jalan
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Hari Ruas Jalan 2020 2021 2022 2023 2024
Volu V/ Volu V/ Volu V/ Volu V/ Volu V/
me C me C me C me C me C
Arah Simp
Tinju- 1976, 0,5 2095, 0,6 2221, 0,6 2354, 0,6 2495, 0,7 Miss
Glam 74 8 35 1 07 5 33 9 59 3
Arah Simp
Selasa Alai - 2009, 0,5 2129, 0,6 2257, 0,6 2393, 0,7 2536, 0,7 Miss
Glam 39 9 95 2 75 6 21 0 81 4
Arah Simp
Tinju- 1251, 0,3 1326, 0,3 1405, 0,4 1490, 0,4 1579, 0,4 Miss
Glam 07 6 13 9 70 1 04 3 44 6
Arah Simp
Minggu Alai - 1307, 0,3 1386, 0,4 1469, 0,4 1557, 0,4 1650, 0,4 Miss
Glam 56 8 02 0 18 3 33 5 77 8
Arah Simp
5.5. Perkiraan Dampak
Dari hasil perhitungan dan prediksi volume lalu lintas yang telah dilakukan sebelumnya maka dapat diprediksi dampak lalu lintas yang akan terjadi pada ruas jalan yang berada di sekitar Pembangunan Miss Glam. Perkiraan dampak dapat di identifikasi dengan nilia V/C Ratio yang diklasifikasikan pada suatu rentang nilai untuk menunjukkan kinerja pelayanan jaringan jalan (Level of Service). Kinerja pelayanan
diklasifikasikan dalam nilai abjad dimana A merupakan pelayanan yang terbaik dan F menandakan pelayanan jaringan jalan yang buruk. Standar penentuan kinerja jaringan (Level of Service) dapat dilihat pada Tabel 5.21.
Tabel 5.21 Standar Tingkat Pelayanan Jalan dalam Pengukuran V/C Ratio
Tingkat Karakteristik Batas Lingkup
Pelayanan VCR
Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi
A Pengemudi dapat memilih kecepatan yang 0,00 – 0,20 diinginkan tanpa hambatan
Arus stabil tetapi kecepatan operasi dibatasi oleh
B kondisi lalu lintas Pengemudi memiliki kebebasan 0,20 – 0,44 yang cukup untuk memilih kecepatan
Arus stabil tetapi kecepatan dan gerak kendaraan
C dikendalikan 0,45 – 0,74
Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan Arus mendekati tidak stabil Kecepatan masih
D dikendalikan 0,75 – 0,84
V/C masih dapat ditolerir
Arus lalu-lintas mendekati/berada pada kapasitas
E Arus yang tidak stabil Kecepatan terkadang 0,84 – 1,00 terhenti
Arus lalu lintas dipaksakan atau macet Kecepatan
F
rendah, volume dibawah kapasitas Antrian > 1,00 panjang dan terjadi hambatan-hambatan yangbesar
Sumber: Menuju Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Yang Tertib dan Teratur, Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1995
Tabel diatas menunjukkan bahwa ruas jalan yang mulai mengalami gangguan lalu lintas apabila tingkat pelayanannya berada pada level E (V/C Ratio 0,84 – 1,00) dan F (V/C Ratio >1,00) . Tingkat pelayanan E dan F menandakan bahwa arus lalu lintas mendekati kapasitas dan/atau sama dengan kapasitas artinya ruas jalan tersebut sudah mengalami kemacetan lalu lintas, untuk itu perlu penanganan untuk meningkatkan kapasitas jalan baik berupa perubahan fisik jalan maupun manajemen lalu lintas.
A. Dampak terhadap Tingkat Pelayanan Jalan
Berdasarkan Tabel diatas, tingkat pelayanan ruas jalan di sekitar Miss Glam kondisi ruas jalan sekitar Miss Glam dapat di identifikasi sebagai berikut :
a) Kondisi Pra Konstruksi
Berdasarkan hasil analisis V/C Ratio pada tahap pra Konstruksi, gangguan lalu lintas pada tahap pra konstruksi masih dalam kondisi stabil, hal ini dapat dilihat bahwa tingkat pelayanan ruas jalan Khatib Sulaiman paling tiggi berada pada level C, artinya pada level tersebut kondisi lalu lintas masih dalam keadaan stabil namun pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan yang diinginkan. Rincian kinerja dan gangguan lalu lintas pada daerah studi dapat dilihat pada Tabel 5.22.
Tabel 5.22 Dampak Lalu Lintas yang Terjadi (Jam Sibuk Pagi)
V/C Tingkat Karakteristik kinerja pelayanan No Hari Nama Ruas Jalan Ratio Pelayanan (LOS)
1 Arah Simp. Arus stabil tetapi kecepatan dan
Tinju –
Miss
Glam. gerak kendaraan dikendalikan
0.51 C
Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan
2 Arah Simp. Arus stabil tetapi kecepatan dan
Alai – Miss Glam
0.52 C
gerak kendaraan dikendalikan Selasa
Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan
4 Arah Simp. Arus stabil tetapi kecepatan Tinju –
Miss
Glam. operasi dibatasi oleh kondisi lalu
Arah Simp. lintas
0.25 B
Pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan
5 Arah Simp. Arus stabil tetapi kecepatan dan
Alai – Miss Glam
A gerak kendaraan dikendalikan
Minggu Pengemudi dibatasi dalam
memilih kecepatan
Tabel 5.23 Dampak Lalu Lintas yang Terjadi (Jam Sibuk Siang)
V/C Tingkat Karakteristik kinerja pelayanan No Hari Nama Ruas Jalan Ratio Pelayanan (LOS)
1 Arah Simp. Arus stabil tetapi kecepatan dan
Tinju –
Miss
Glam. gerak kendaraan dikendalikan
0.50 C
Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan
2 Selasa Arah Simp. Arus stabil tetapi kecepatan dan
Alai – Miss Glam gerak kendaraan dikendalikan
0.49 C
Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan
Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan
4 Arah Simp. Arus stabil tetapi kecepatan
Tinju –
Miss
Glam. operasi dibatasi oleh kondisi lalu
Arah Simp. lintas
0.32 B
Pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan
5 Arah Simp. Arus stabil tetapi kecepatan
Alai – Miss Glam operasi dibatasi oleh kondisi lalu lintas
0.37 B
Minggu Pengemudi memiliki kebebasan
yang cukup untuk memilih kecepatan
Tabel 5.24 Dampak Lalu Lintas yang Terjadi Pada (Jam Sibuk Sore)
V/C Tingkat Karakteristik kinerja pelayanan No Hari Nama Ruas Jalan Ratio Pelayanan (LOS)
1 Arah Simp. Arus stabil tetapi kecepatan dan
Tinju – Miss
Glam. gerak kendaraan dikendalikan
Selasa Arah Simp. 0.53 C
Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan
2 Arah Simp. Arus stabil tetapi kecepatan dan Alai – Miss Glam
C gerak kendaraan dikendalikan Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan
4 Arah Simp. Arus stabil tetapi kecepatan
Tinju – Miss
Glam. operasi dibatasi oleh kondisi lalu lintas
0.33 B
Pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan
5 Arah Simp. Arus stabil tetapi kecepatan
Minggu Alai – Miss Glam operasi dibatasi oleh kondisi lalu lintas
0.35 B
Pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan
c) Pasca Konstruksi
Pada masa pasca konstuksi, penambahan volume lalu lintas lebih besar dari pada masa konstruksi di karekan pada masa tersebut Miss Glam sudah mulai dioperasionalkan sehingga dengan penambahan tersebut berpengaruh terhadap kinerja ruas jalan. Disamping itu pihak pengembangan juga mempunyai kewajiban untuk menjaga kondisi lalu lintas sampai dengan 5 tahun yang akan datang, sehingga dengan bertambah kepadatan lalu lintas selama 5 tahun yang akan datang akan memberikan dampak yang cukup signifikan. Dampak tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.28.
Tabel 5.28 Dampak Lalu Lintas yang Terjadi Pada Masa Pasca Konstruksi (Jam Sibuk Pagi)
Tingkat Pelayanan No Hari Nama Ruas Jalan
2020 2021 2022 2023 2024
1 Arah Simp.
0,55 (C) 0,59 (C) 0,62 (C) 0,66 (C) 0,70 (C) Tinju – Miss Glam
Selasa
2 Arah Simp.
0,57 (C) 0,60 (C) 0,64 (C) 0,67 (C) 0,71 (C)
Tingkat Pelayanan No Hari Nama Ruas Jalan
2020 2021 2022 2023 2024
3 Arah Simp.
0,28 (B) 0,30 (B 0,32 (B) 0,34 (B) 0,36 (B) Tinju – Miss Glam
Minggu
4 Arah Simp.
0,21 (B) 0,22 (B) 0,23 (B) 0,25 (B) 0,26 (B) Alai – Mis Glam
Tabel 5.29 Dampak Lalu Lintas yang Terjadi Pada Masa Pasca Konstruksi (Jam Sibuk Siang)
Tingkat Pelayanan No Hari Nama Ruas Jalan
2020 2021 2022 2023 2024
1 Arah Simp.
0,53 (C) 0,56 (C) 0,60 (C) 0,63 (C) 0,67 (C) Tinju– Miss Glam
2 Selasa Arah Simp.
0,52 (C) 0,55 (C) 0,59 (C) 0,62 (C) 0,66 (C) Alai – Miss Glam
4 Arah Simp. 0,35 (B)
0,37 (B) 0,39 (B) 0,42 (B) 0,44 (B) Tinju– Miss Glam
Presiden 5
Minggu
Arah Simp. 0,40 (B)
0,42 (B) 0,44 (B) 0,47 (C) 0,50 (C) Alai – Miss Glam
Tabel 5.30 Dampak Lalu Lintas yang Terjadi Pada Masa Pasca Konstruksi (Jam Sibuk Sore)
Tingkat Pelayanan No Hari Nama Ruas Jalan
2020 2021 2022 2023 2024
1 Arah Simp.
0,58 (C) 0,61 (C) 0,65 (C) 0,69 (C) 0,73 (C) Tinju – Miss glam
Tingkat Pelayanan No Hari Nama Ruas Jalan
2020 2021 2022 2023 2024
2 Selasa Arah Simp.
0,59 (C) 0,62 (C) 0,66 (C) 0,70 (C) 0,74 (C) Alai – Miss Glam
4 Arah Simp. 0,36 (B)
0,39 (B) 0,41 (B) 0,43 (B) 0,46 (C) Tinju – Miss glam
Arah Simp.
5
Minggu Arah Simp. 0,38 (B)
0,40 (B) 0,43 (B) 0,45 (C) 0,48 (C) Alai – Miss Glam
Arah Simp.
Berdasarkan Tabel diatas, terlihat bahwa terjadi kenaikana V/C Ratio Ruas jalan pada masing-masing arah seperti terlihat pada arah Arah Simp. Jamria – Simp. Presiden diaman tahun 2016, V/C Ratio pada jam sibuk pagi (hari kerja) adalah 0,53, ketika dilakukan prediksi/peramalan sampai tahun 2020 naik V/C Ratio sebear 0,74. Kenaikan V/C Ratio tersebut tidak diiringi dengan kenaikan tingkat pelayanan. Tingkat
pelayanan sampai dengan 2020 masih berada pada level C artinya pada level tersebut karakteristik lalu lintas masih dalam keadaan stabil namun pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan yang diinginkan. Hal ini tidak jauh berbeda dengan kondisi pada saat jam sibuk siang dan jam sibuk sore, begitu juga dengan arah sebaliknya.
Untuk kondis hari libur, tingkat pelayanannya mulai mengalami penurunan kinerja ruas jalan pada tahun 2021 dan 2024, Hal ini terjadi pada kondisi jam sibuk siang dan sore. Kondisi jam sibuk siang dan pagi terjadi penurunan tingkat pelayanan dari tingkat pelayanan B ke tingkat pelayanan C. Jika dilihat tren kenaikan tingkat pelayanan tersebut masih bisa ditolerir karena kenaikan tingkat pelayanannya tidak sampai menyebabkan kemacetan lalu lintas.
5.6. Dampak Terhadap Potensi Konflik Lalu Lintas
Pembangunan dan Pengoperasian Miss Glam juga bepotensi menimbulkan beberapa titik konflik. Konflik yang timbul akibat pembangunan dan pengoperasian bisa menyebabkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas terutama pada pertemuan keluar masuk Miss Glam dan adanya 2 simpang tak bersinyal di sekitar Miss Glam dapat menyebabkan beberapa masalah banyaknya orang yang keluar masuk miss glam dan juga pergerakan antar simpang yang berdekatan tadi beberapa konflik adalah sebagai berikut :
1) Potensi konflik kendaraan arah Simp. Tinju menuju Miss Glam adalah adanya Simpang Tak Bersinyal Di sekitar Bangunan miss glam
2) Potensi konflik kendaraan arah Simp. alai menuju Miss Glam adalah adanya Simpang Tak Bersinyal di sisi kanan dari arah simp alai
Bentuk konflik lalu lintas yang akan terjadi sekitar kawasan dapat dilihat pada Gambar 5.6.
Gambar 5.6. Titik Konlik Pembangunan dan Pengoperasian Miss Glam
5.7. Kebutuhan Ruang Parkir
Analisis kebutuhan ruang parkir Miss Glam dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak ruang parkir yang disediakan oleh pihak pengembang. Jika ruang parkir Miss Glam memenuhi kebutuhan ruang parkir pengunjung maupun karyawan Miss Glam maka tidak akan membebani ruas jalan yang berada pada sekitar operasional Miss Glam karena pengunjung Miss Glam akan memarkir kendaraanya di basement dan di halaman Miss Glam .
Untuk mengetahui sebesar banyak kebutuhan ruang parkir yang perlu disediakan oleh pihak Miss Glam maka dapat dilihat dari besarnya bangkitan dan tarikan Miss Glam . Hasi anaslisis jumlah perjalanan dan proporsi kendaraan dapat dilihat pada Tabel 5.31.
Tabel 5.31 Jumlah Perjalanan Miss Glam Berdasarkan Jenis Kendaraan Jenis Kendaraan Proporsi Kendaraan (%) Jumlah Perjalanan (kend)
Sedan 20 12
Sepeda Motor 80 49
Jumlah 61
Tabel 5.32 Kebutuhan Parkir Tarikan Miss Glam
Jenis Kendaraan Pengunjung Karyawan Kapasitas
(kend) (Kend)
Sepeda motor 29 22 51 SRP Roda 2
Kend. Ringan 10 2 12 SRP Roda 4
Jumlah 63 SRP
Sumber : Hasil Analisa
Catatan : - Sepeda motor = 4,5 m2/spd motor - Kend. Ringan = 20 m2/Kend.ringan
Dari tabel diatas menujukkan bahwa ruang parikir yang diperlukan untuk jenis kendaraan ringan adalah 12 satuan ruang parkir sedangkan untuk kendaraan sepeda motor, ruang parkir yang dibutuhkan adalah 83 ruang parkir