ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI EKSPOR BIJI KAKAO INDONESIA TAHUN 1996-2015
Abstract: The purpose of this research is to analyze the export value of Indonesian cocoa beans, using Ordinary Least Square (OLS). The dependent variable used in this research is the export value of Indonesian cocoa beans, while the independent variables are international price of cocoa beans, exchange rate rupiah to US$, domestic production of Indonesian cocoa beans and the Gross Domestic Product (GDP) using time series data from 1996-2015 (20 years). The result shows that the international price variable of cocoa beans has a positive and significant effect to export value of Indonesian cocoa beans. The rupiah exchange rate against US $ has a negative and significant effect on the export value of Indonesian cocoa beans. Domestic production of Indonesian cocoa beans has a positive and significant effect on the export value of Indonesian cocoa beans. Gross Domestic Product (GDP) of the world has a positive and significant effect on the export value of Indonesian cocoa beans in 1996-2015.
Keywords: export value, international prices, exchange rate,domestic product, GDP, cocoa beans, OLS
Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis nilai ekspor biji kakao Indonesia, menggunakan metodeOrdinary Least Square (OLS). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai ekspor biji kakao Indonesia, variabel independennya adalah harga internasional biji kakao, kurs rupiah terhadap US$, produksi domestik biji kakao Indonesia dan Gross Domestic Product (GDP) dunia dengan data time series 1996-2015. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel harga internasional biji kakao berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai ekspor biji kakao Indonesia. Kurs rupiah terhadap US$ berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai ekspor biji kakao Indonesia. Produksi domestik biji kakao Indonesia berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai ekspor biji kakao Indonesia. Gross Domestic Product (GDP) dunia berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai ekspor biji kakao Indonesia tahun 1996-2015.
Kata kunci: nilai ekspor, harga internasional, kurs, produksi domestik, GDP dunia, biji kakao, OLS
PENDAHULUAN
Indonesia berada diperingkat ketiga dunia sebagai produsen kakao terbesar di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana pada tahun 2015 serta mendapat pengakuan dan sudah resmi bergabung dengan organisasi kakao internasional atau ICCO (International Cocoa Council Oganization). Biji kakao Indonesia adalah komoditas andalanekspor Indonesia karena kakao Indonesia memiliki kelebihan, yaitu cita rasa biji kakao dari Indonesia yang tinggi serta biji kakao Indonesia tidak mudah meleleh, sehingga sangat cocok bila dipakai untuk blending atau bahan campuran (Farida Milias Tuty, 2009).Luas areal tanaman kakao Indonesia tercatat 1,4 juta hektar dengan produksi kurang lebih 500 ribu ton pertahun, menempatkan Indonesia sebagai negara produsen terbesar ketiga dunia setelah Evory Coast (Pantai Gading) dan Ghana. Pantai Gading, dengan luas area 1,6 Ha dan produksinya sebesar 1,3 juta ton per tahun dan Ghana sebesar 900 ribu ton per tahun. Volume biji kakao berfluktuasi dalam beberapa tahun terakhir.Negara tujuan utama ekspor kakao dari Indonesia adalah Malaysia, Singapura, Amerika, China dan Brazil yang menguasai sebesar 93,1%. Volume ekspor komoditas biji kakao beberapa tahun terakhir mengalami fluktuatif, disajikan pada tabel 1.
Tabel 1.Volume Ekspor Biji Kakao Indonesia Menurut Negara Tujuan Tahun 2011-2015 (Ton)
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
Tiongkok 8.764,20 6.962,10 8.670,20 480,00 683,30
Thailand 6.037,00 8.049,40 7.713,40 4.978,5
0 1.378,1 0
Singapura 34.839,4
0 40.879,4
0 33.146,9
0 10.617,
10 5.850,0 0
Malaysia 143.296,
00 102.350,
10 134.774,
40 43.733,
00 33.735, 80
Amerika
Serikat 9.841,00 143,30 7.208,70 218,90 1.823,1 0
Kanada 5.500,00 25,50 118,20 120,80 36,10
India 4.848,00 5.131,00 5.700,00 7.820,1
0 55,00
Belanda 776,00 510,60 187,50 237,50 608,70
Jerman 293,80 369,80 490,50 600,70 2.103,3 0
Lainnya 543,90 7.565,10 3.494,90 7.819,3
0 9.026,0 0
Jumlah 214.739
,30
171.986 ,30
201.504 ,70
76.625, 90
55.299 ,40 Sumber : Badan Pusat Statistik 2017
Biji kakao maupun produk olahan kakao merupakan komoditi yang diperdagangkan secara internasional. Indonesia termasuk negara pengekspor penting dalam perdagangan biji kakao. Secara rata-rata pertumbuhan luas perkebunan kakao di Indonesia tahun 2000-2009 sebesar 8 persen. Ekspor biji kakao mempunyai daya saing yang baik namun cenderung menurun sejaktahun 2011 karena tahun 2010 pemerintah menetapkan pajak Bea Keluar (BK) kepada petani dan eksportir sebesar 20,5% dengan dasar hukum: PMK No. 67 tahun 2010 Jo PMK No 75 tahun 2012. Peraturan tersebut dibuat untuk mengurangi ekspor biji kakao agar pasokan biji kakao dalam negeri dapat dipenuhi.
Pemberdayaan olahan kakao di Indonesia beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan sehingga peraturan menetapkan aturan BK diberlakukan sampai sekarang. Imbasnya jumlah ekspor biji kakao Indonesia relatif menurun cukup drastis semenjak tahun 2010.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mengenai nilai ekspor biji kakao Indonesia beserta faktor- faktor yang mempengaruhinya.Data yang digunakan adalah data time serie selama 20 tahun mulai dari tahun 1996-2015.Definisi secara lebih jelas variabel- variabel tersebut disajikanpada tabel 2.
Tabel 2. Definisi Operasional Variabel
Variabel Satuan Keterangan
harga biji kakao
internasional US$/ton indikator harga kakao yang ditetapkan oleh International Cocoa Council Organization sebagai acuan untuk harga kakao bagi produsen dan konsumen kakaodi pasar internasional.
kurs rupiah
terhadap US$ US$ nilai tukar mata uang ruoiah terhadap mata uang US$
produksi biji kakao
domestik ton jumlah yang dihasilkan komoditi biji kakao yang berasal dari Indonesia
GDP dunia juta
US$ nilai dari total produksi barang dan jasa suatu negara yang dinyatakan sebagai pendapatan total negara yang bersangkutan, diambil GDP seluruh Negara
nilai ekspor biji kakao Indonesia
juta US$
jumlah nilai dari ekspor biji kakao Indonesia
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil, Ordinary Least Square (OLS).Data yang digunakan dianalisis secara kuantitatif menggunakan analisis statistika yaitu persamaan linear berganda. Model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = β0 + β1 hrg + β2 kurs + β3 prod + β4 gdp + μ dimana : Y = Nilai ekspor biji kakao Indonesia
β0 = Intercept/konstanta β1,β2,β3,β4 =KoefisienRegresi
hrg =Harga internasional biji kakao
kurs = Kurs Rupiah terhadap US$
prod = Produksi domestik biji kakao Indonesia gdp = Gross Domestic Product (GDP) Dunia
μ = Term ofError
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil regresi linear berganda menggunakan Eviews 9 pada model persamaan yang menghubungkan harga biji kakao internasional, kurs Rupiah terhadap US$, produksi domestik biji kakao Indonesia dan Gross Domestic Product (GDP) dunia terhadap nilai ekspor biji kakao Indonesia maka didapatkan hasil yang disajikan pada tabel 3
Variabel Nota
si Koefisie
n Std.
Error t-
Statistik Prob
Harga Internasional Biji
Kakao HRG 0.37970
4 0.057371 6.618382 0.0000
Kurs Rupiah Terhadap US$ KURS
- 0.04106
8 0.015463
-
2.655830 0.0180
Produksi Domestik Biji Kakao
Indonesia PROD 0.00101
0 0.000281 3.595922 0.0026
Gross Domestic Product
(GDP) Dunia GDP 1.12E-05 2.45E-06 4.586068 0.0004
Konstanta C
- 873.395
6 125.4239 -
6.963552 0.0000
R-Squared 0.95725
3 F Stat 83.974
77
Adjusted R-Squared 0.94585
3 Prob. F statistik 0.0000 00 Tabel 3. Hasil Analisis Regresi OLS
SIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh harga internasional biji kakao, kurs Rupiah terhadap US$, produksi domestik biji kakao Indonesia dan Gross Domestic Product (GDP) Dunia sebagai variabel independen terhadap nilai ekspor biji kakao Indonesia sebagai variabel dependen dalam periode analisis dari tahun 1996 hingga 2015 diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Harga internasional biji kakao berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai ekspor biji kakao Indonesia tahun 1996 - 2015. Hasil ini sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa variabel harga internasional biji kakao memiliki pengaruh positif terhadap nilai ekspor biji kakao Indonesia. Ini sesuai dengan teori jika harga internasional naik maka nilai ekspor juga akan naik.
Dari teori tersebut dapat disimpulkan bahwa jika harga internasional biji kakao terjadi kenaikan maka akan mempengaruhi nilai ekspor biji kakao Indonesia yang juga ikut meningkat.
2. Kurs Rupiah terhadap US$ berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai ekspor biji kakao Indonesia tahun 1996-2015. Hasil ini sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa variabel kurs Rupiah terhadap US$ memiliki pengaruh negatif terhadap nilai ekspor biji kakao Indonesia. Ini sesuai dengan teori jika kursnaik maka nilai ekspor turun. Dari teori tersebut dapat disimpulkan bahwa jika kurs Rupiah terhadap US$ terapresiasi maka akan mempengaruhi nilai ekspor biji kakao Indonesia menjadi menurun sebagai respon permintaan pasar internasional atas konsumsi biji kakao.
3. Produksi domestik biji kakao Indonesia berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai ekspor biji kakao Indonesia tahun 1996-2015. Hasil ini sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa variabel produksi biji kakao Indonesia memiliki pengaruh positif terhadap nilai ekspor biji kakao Indonesia.
Ini sesuai dengan teori jika produksi domestik naik maka nilai ekspor juga akan naik. Dari teori tersebut dapat disimpulkan bahwa jika produksi domestik biji kakao Indonesia terjadi kenaikan maka akan mempengaruhi nilai ekspor biji kakao Indonesia yang juga ikut meningkat.
4. Gross Domestic Product (GDP) Dunia berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai ekspor biji kakao Indonesia tahun 1996 - 2015. Hasil ini sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa variabel Gross Domestic Product (GDP) Dunia memiliki pengaruh positif terhadap nilai ekspor biji kakao Indonesia. Ini sesuai dengan teori jika Gross Domestic Product (GDP) naik maka nilai ekspor juga akan naik. Dari teori tersebut dapat disimpulkan bahwa jika Gross Domestic Product (GDP) Dunia terjadi kenaikan maka akan mempengaruhi nilai ekspor biji kakao Indonesia yang juga ikut meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Lia. 2007. Ekonomi Internasional. Graha Ilmu. Yogyakarta
Anggraini, Dewi. 2006. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Ekspor Kopi Indonesia dari Amerika Serikat. Tesis. Semarang: Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan – UNDIP
Aulia, Restika Raditia. 2012. Transmisi Harga Biji Kakao di Pasar Fisik Indonesia, Pasar Berjangka New York, dan London. IPB. Bogor
Badan Pusat Statistik. Berbagai terbitan 2012-2017. Statistik Kakao Indonesia.www.bps.go.id. Diakses pada 10-2-2017
Boediono. 1993. Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 5. BPFE- UGM Yogyakarta
Damaisti, Hazindi, 2002. Liberalisasi Perdagangan dan Dampaknya terhadap Komoditas Perdagangan. The New York Time, 2 Desember
Deliarnov. 1995. Teori Ekonomi Mikro I. Jakarta. Rajawali
Direktorat Jendral Perkebunan. 2016. Statistik Perkebunan Indonesia 2014-2016.
Jakarta
Fabricant, Florence. 2011. "Rare Cacao Beans Discovered in Peru". New York. The New York Times Company
Frans, Hero K. Purba.2012. Upaya Daya Saing dalam Perkembangan Kakao
Indonesia dalam Perdagangan
Internasional.Dalamhttp://heropurba.blogspot.com/. Diakses pada 10-2- 2017
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gujarati, N Damodar. 1995. Ekonometrika Dasar. Cetakan ketiga. Jakarta.
Erlangga
Hamdy, Hady. 2004. Ekonomi Internasional – Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional Buku 1, Edisi Revisi. Jakarta. Ghalia Indonesia
International Cocoa Organization. 2016. Annual Report 2015/2016.
www.ICCO.org. Diakses pada 10-2-2017
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2017. Statistik Perdagangan Indonesia.www.kemendag.go.id . Diakses pada 10-2-2017
Kementrian Pertanian. 2011. Statistik Makro Sektor Pertanian. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
Kementrian Pertanian. 2017. Statistik Makro Sektor Pertanian 2016. Jakarta:
Pusat Datadan Sistem Informasi Pertanian.
Laporan Departemen Perdagangan 2017. Gambaran Sekilas Industri Kakao.
Http//www.deperin.go.id. Diakses pada 10-2-2017 Mankiw, N. Gregory. 2003. Teori Ekonomi.Jakarta. Erlangga
Milias Tuty, Farida. 2009. Analisis Permintaan Ekspor Biji Kakao Sulawesi Tengah Oleh Malaysia. Tesis. Semarang: Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan - UNDIP
Nopirin. 1996. Ekonomi Moneter Buku I. BPFE UGM, Yogyakarta.
Pambudi, Archibald Damar. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor Biji Kakao Indonesia ke Malaysia dan Singapura. Skripsi. Semarang.
FE – UNDIP
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jendral, Kementerian Pertanian, 2016. Outlook Kakao. Jakarta
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2010. Buku Pintar Budi Daya Kakao.
Agro Media Pustaka. Jakarta
Puspita, Ratna. 2015. Pengaruh Produksi Kakao Domestik, Harga Kakao Internasional Dan Nilai Tukar Terhadap Ekspor Kakao Indonesia Ke Amerika Serikat. Jurnal Administrasi Bisnis. Malang. Universitas Brawijaya
Rahayu, Siti Aisyah Tri. 2007. Modul Laboratorium Ekonometrika. Surakarta.
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Salvatore, Dominick. 1997. Ekonomi Internasional. Jakarta. Erlangga.
Sitorus, Maria, 2009. Peningkatan Ekspor CPO Dan Kakao Di Bawah Pengaruh Liberalisasi Perdagangan (Suatu Pendekatan Model Gravitasi). IPB. Bogor The New York Board of Trade. 2004. Cocoa: Futures & Option. New York
World Bank. 2017. Database 2017. http://data.worldbank.org. Diakses pada 13-7- 2017