• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V DI MIN BITUNG JAYA

N/A
N/A
Zie Japan

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V DI MIN BITUNG JAYA"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebanyak 30,3% responden menjawab sangat setuju, kemudian 57,6% menjawab setuju, dan sebagian kecil responden yaitu 12,12% menjawab kurang setuju. Dari tabel diatas dapat dipahami bahwa hampir sebagian besar responden yaitu 45,45% sangat setuju dan setuju, sebagian kecil yaitu hanya 9,09% yang tidak setuju dan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 0%. Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebanyak 30,3% responden menjawab sangat setuju, kemudian 57,6% menjawab setuju, dan sebagian kecil responden yaitu 12,12% menjawab kurang setuju.

Dan sebagian besar responden yaitu 45,45% menjawab tidak setuju dan sebagian lagi yaitu 21,21% responden menjawab sangat tidak setuju. Dan sebagian kecil yaitu 6,06% menjawab kurang setuju dan 0% responden menjawab sangat tidak setuju.

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Hakikat Pembelajaran IPS

Pembelajaran IPS yang diajarkan baik pada jenjang pendidikan dasar maupun perguruan tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis ilmu pengetahuan melainkan pada aspek praktis mempelajari, meneliti, menyelidiki gejala dan permasalahan sosial dalam masyarakat yang bobot dan keluasannya disesuaikan dengan tingkat ilmu masing-masing. pendidikan. Pembelajaran masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa, atau dalam lingkungan luas, yaitu lingkungan negara lain, baik pada masa sekarang maupun pada masa lampau. Dalam kegiatan belajar mengajar bidang ilmu-ilmu sosial dibahas tentang manusia dan lingkungannya dari berbagai sudut pandang ilmu-ilmu sosial pada masa lalu, masa kini, dan masa depan, baik di lingkungan yang dekat maupun di lingkungan yang jauh dari pelajar dan mahasiswa.

Singkatnya, pembelajaran IPS menyangkut kehidupan manusia, melibatkan seluruh perilaku dan kebutuhannya. Menurut Martorella, Pembelajaran IPS SD/MI menjelaskan bahwa pembelajaran IPS lebih menekankan pada aspek “edukasi” dibandingkan aspek “edukasi”.

Tujuan Pembelajaran IPS

Sebagian kecil responden yaitu 57,6% menjawab setuju, sebagian kecil yaitu 12,1% menjawab kurang setuju, dan 0% sangat tidak setuju. Sebagian kecil responden yaitu 45,5% menjawab setuju, sebagian kecil yaitu 3,03% menjawab kurang setuju, dan 0% sangat tidak setuju. Sebagian kecil responden yaitu 57,6% menjawab setuju, sebagian kecil yaitu 12,1% menjawab kurang setuju, dan 0% sangat tidak setuju.

Sebagian responden yaitu 33,33% setuju, sebagian kecil yaitu 3,03%. menyatakan tidak setuju, dan 3,03% menyatakan tidak setuju sama sekali. Dari tabel diatas terlihat hampir sebagian besar responden yaitu 48,4% menjawab sangat setuju. Dan sebagian besar responden yaitu 45,45% menjawab tidak setuju, dan ada pula yang menjawab tidak setuju yaitu 18,18%. responden menjawab tidak setuju sama sekali.

Dan sebagian kecil responden yaitu 21,21% menjawab tidak setuju, sebagian kecil lainnya yaitu 0% menjawab sangat tidak setuju. Dari tabel diatas dapat dipahami bahwa mayoritas responden menjawab sangat setuju yaitu 84,85%, kemudian 15,15,6% menjawab setuju, dan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 0%. Dari tabel diatas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden yaitu 42,42% menyatakan sangat setuju dan setuju, sebagian kecil responden yaitu 12,12% menjawab tidak setuju, sebagian kecil lainnya yaitu hanya 3,03% yang menyatakan setuju dan setuju. merespons dengan kuat. Saya tidak setuju.

Dari tabel diatas terlihat hampir sebagian besar responden yaitu 48,4% menjawab sangat setuju. Sebagian kecil responden yaitu 21,21% menjawab tidak setuju, sedangkan sebagian kecil lainnya yaitu 0% menjawab tidak setuju sama sekali. Dari tabel diatas terlihat mayoritas responden menjawab sangat setuju yaitu 84,85%, kemudian 15,15,6% menjawab setuju, dan jumlah responden yang menjawab tidak setuju dan tidak setuju sama sekali adalah 0 %.

Tabel 2.1 Taraf Berpikir
Tabel 2.1 Taraf Berpikir

Ruang Lingkup Pembelajaran IPS

Hakikat Belajar

Menurut James LM yang dikutip dalam buku Perencanaan Pembelajaran, beliau menyatakan bahwa “belajar adalah suatu usaha yang dilakukan dengan cara mengalami sendiri, mengeksplorasi, mengeksplorasi, dan memperoleh diri”. 7 Pada dasarnya apa yang disampaikan James mengandung pengertian bahwa belajar adalah suatu proses yang terjadi sebagai hasil usaha yang dilakukan seseorang dengan cara mengeksplorasi, menelusuri hingga memperoleh hasil sendiri. Menurut Piaget yang dikutip dalam buku Studying and Learning, “belajar merupakan suatu adaptasi yang holistik dan bermakna yang timbul dari dalam diri seseorang terhadap suatu situasi baru, sehingga mengalami perubahan yang relatif. Sedangkan menurut Nana Syaodih, “pembelajaran adalah serangkaian upaya untuk mengembangkan kemampuan, sikap, dan nilai siswa, meliputi kemampuan intelektual, sosial, afektif, dan psikomotorik.” 10 Dengan kata lain pembelajaran mengembangkan kemampuan siswa yang harus mencakup tiga aspek. kompetensi siswa yaitu kemampuan intelektual, sosial, afektif dan psikomotorik.

Umar Tirtahardja menjelaskan “belajar diartikan sebagai kegiatan pengembangan diri melalui pengalaman, yang bertumpu pada kemampuan seseorang untuk belajar berdasarkan petunjuk”.13. Thursan Hakim mengatakan bahwa “belajar adalah suatu proses perubahan kepribadian manusia, dan perubahan itu diwujudkan dalam bentuk peningkatan mutu dan kualitas tingkah laku seperti peningkatan keterampilan, pengetahuan, sikap, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan lain-lain. ..14.

Pengertian Prestasi Belajar

Dengan kata lain belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan kepribadian manusia dan perubahan tersebut diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah laku seseorang, baik kualitas maupun kuantitasnya. Artinya pembelajaran harus dicapai melalui usaha sendiri, sedangkan orang lain hanya sekedar perantara atau pendukung dalam kegiatan pembelajaran, agar pembelajaran dapat berhasil. Dari berbagai pendapat para ahli tentang konsep belajar, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses mental yang didalamnya seorang individu melewati tahap adaptasi, sehingga manusia dapat mengubah tingkah lakunya akibat proses latihan dan pengalaman yang dialaminya sendiri. .

Sastropraja, “prestasi adalah suatu hasil yang telah dicapai, baik yang dilakukan maupun yang dilakukan”. 19 Sedangkan menurut Utami Munandar, prestasi merupakan unjuk bakat dan kemampuan. 20. Berdasarkan beberapa pengertian di atas mengenai prestasi, dapat diartikan bahwa prestasi erat kaitannya dengan prestasi belajar siswa, yaitu berkaitan dengan kemampuan siswa dalam mewujudkan bakatnya, selain itu prestasi juga merupakan perolehan sesuatu yang dilakukan oleh orang tersebut. orang yang didukungnya. dari bakat dan kemampuan yang ada dalam diri manusia.

Karakteristik Orang yang Berprestasi

Menurut Nasrun Harahap, kinerja adalah penilaian pendidikan terhadap perkembangan siswa dan kemajuan menuju penguasaan materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa.

Indikator Prestasi Belajar

Analisis yang dimaksud di sini adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan pengetahuan untuk menjelaskan berbagai permasalahan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Sintesis di sini diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk . menghubungkan dan menyatukan berbagai unsur dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih komprehensif. f) Tingkat evaluasi. Tahap respon terbimbing yaitu kemampuan seseorang dalam menirukan gerakan-gerakan yang dipandu oleh guru, seperti menirukan atau . untuk mengikuti, mengulangi tindakan yang diperintahkan atau ditunjukkan oleh orang lain. e) Tingkat keterampilan.

Keterampilan yang ditunjukkan biasanya cepat, dengan hasil yang baik, namun hanya menggunakan sedikit tenaga.. untuk mengemudikan kendaraan bermotor. f) Tingkat adaptasi. Adaptasi berkaitan dengan keterampilan yang dikembangkan dalam diri individu sedemikian rupa sehingga individu tersebut mampu memodifikasi (melakukan perubahan) pola gerak sesuai situasi dan kondisi. Ibarat orang bermain tenis, pola geraknya disesuaikan dengan kebutuhan untuk mematahkan permainan lawan. g) Kecepatan asal.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Lingkungan keluarga merupakan pendidikan pertama yang diterima siswa sebelum mulai bersekolah. Kondisi lingkungan keluarga baik, hubungan orang tua dengan anak baik, hal ini juga mempengaruhi prestasi belajar siswa. Menurut Irmayati, dalam disertasinya yang berjudul “Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa di MIN Bitung Jaya Cikupa Tangerang” menyatakan bahwa tingkat pendidikan orang tua siswa di MIN Bitung Jaya mempunyai pengaruh yang rendah terhadap prestasi belajar siswa, yaitu hanya 9. Begitu pula dengan pembelajaran anak, tentunya pendidikan keluarga khususnya orang tua menjadi salah satu faktor yang dapat melakukan hal tersebut.

32Irmayati, “Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa MIN Bitung Jaya”, Jurnal Pendidikan, 2007. Berdasarkan kajian teori dan kerangka konseptual diduga faktor internal siswa yaitu rendahnya kemampuan kognitif IPS Hasil Belajar siswa dapat mempengaruhi prestasi belajar IPS siswa kelas V MIN Bitung Jaya.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan peneliti selama 1 bulan yaitu pada bulan Oktober 2014, di MIN Bitung Jaya yang berlokasi di Jalan Raya Serang KM 11, Desa Bitung Jaya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Total rentang waktu yang diperlukan adalah 7 (tujuh) bulan terhitung mulai bulan April sampai dengan bulan November 2014.

Metode Penelitian

Populasi dan Sampel

Teknik Pengumpulan Data

Studi dokumenter digunakan untuk melihat dokumen-dokumen yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa di sekolah khususnya di MIN Bitung Jaya. Dalam penelitian ini studi dokumenter dilakukan dengan melihat kinerja. Dalam penyusunan angket ini, penulis menggunakan skala likert. Angket yang dibuat peneliti dibagikan kepada siswa mengenai pernyataan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja (variabel X) dan kinerja belajar IPS siswa (variabel Y). Saat menyiapkan kuesioner, penulis.

Uji Prasyarat Hipotesis

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas
  • Analisis Prosentase

Reliabilitas instrumen adalah penentuan alat evaluasi dalam pengukuran atau ketepatan siswa dalam menjawab alat evaluasi. Analisis persentase digunakan untuk menggambarkan besarnya faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar IPS siswa di MIN Bitung Jaya. Sementara itu, Anda dapat menggunakan rumus berikut untuk mencari persentase faktor yang mempengaruhi kinerja.

Teknik Analisis Data

  • Uji Statistik Prosentase
  • Uji Hipotesis

Hipotesis Statistik

Dan sebagian responden yaitu 30% menjawab setuju, sebagian besar responden yaitu 33,33% tidak setuju, dan 24,24% responden menjawab sangat tidak setuju.

Tabel 4.7 Statistics3. Distribusi Frekuensi
Tabel 4.7 Statistics3. Distribusi Frekuensi

PENUTUP

Implikasi

Kemudian sebanyak 45,4% responden menjawab setuju, dan hanya sebagian kecil responden yaitu 9% yang menyatakan tidak setuju dan 3% menyatakan sangat tidak setuju. Sebagian responden yaitu 18,18% menjawab setuju, sebagian kecil yaitu 9,09% menjawab kurang setuju, dan 6,06% menjawab kurang setuju. Kemudian sebagian kecil lainnya yaitu hanya 6,06% responden yang menjawab kurang setuju, dan yang menjawab sangat tidak setuju yaitu 0%.

Dan hampir sebagian besar responden yaitu 45,45% menjawab kurang setuju, dan sebagian besar responden yaitu 36,36% menjawab sangat tidak setuju. Dan sebagian kecil lainnya yaitu hanya 9,09% responden yang menyatakan tidak setuju, dan sebagian kecil lagi yaitu 3,03% menjawab sangat tidak setuju. Dan sebagian besar responden lainnya yaitu 39,4% menjawab setuju dan sebagian kecil yaitu 12,12% responden menjawab kurang setuju dan 6,06% responden.

Dan sebagian lainnya yaitu 24,24% responden menyatakan tidak setuju dan sebagian kecil responden yaitu 15,15% menyatakan sangat tidak setuju. Mayoritas responden yaitu 51,51% menjawab kurang setuju dan tidak terbiasa belajar pada siang hari, dan sebagian kecil lainnya yaitu 21,21% responden menjawab sangat tidak setuju. Responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 30,3%, dan sebagian besar lainnya yaitu 36,36% responden menjawab tidak setuju.

Dari data tabel di atas terlihat sebagian besar yaitu 60,6% responden menjawab sangat setuju, sedangkan sebagian lainnya yaitu 33,33% menjawab setuju. Dari tabel di atas terlihat bahwa 33,33% responden menjawab sangat setuju, kemudian 54,5% responden menjawab setuju, 12,12% responden menjawab sangat tidak setuju, dan sisanya 0% menjawab tidak setuju. semua . Sebagian responden yaitu 18,18% menjawab setuju, sebagian lagi yaitu 24,24% menjawab kurang setuju dan 3,03% menjawab tidak setuju sama sekali.

Dari tabel diatas dapat dipahami bahwa hampir sebagian besar responden yaitu 45,45% sangat setuju dan setuju, sebagian kecil yaitu hanya 9,09%. Kemudian sebagian kecil lainnya yaitu hanya 3,03% responden yang menjawab kurang setuju, dan yang menjawab sangat tidak setuju yaitu 0%.

Tabel lamp.2
Tabel lamp.2

Gambar

Tabel 2.1 Taraf Berpikir
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
Tabel 4.7 Statistics3. Distribusi Frekuensi
Tabel 4.11 Frekuensi Faktor Kecerdasan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aktivitas belajar adalah suatu kegiatan, keaktifan ataupun keterlibatan siswa baik secara fisik maupun psikis dalam belajar sehingga terjadi perubahan tingkah laku sebagai

Dalam mengatur tempat duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka, dengan demikian guru dapat mengontrol tingkah laku siswa. Pengaturan tempat

adalah suatu tempat atau suasana (keadaan) yang mempengaruhi proses perubahan tingkah laku manusia”. Adapun lingkungan belajar siswa meliputi lingkungan keluarga,

Dalam mengatur tempat duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka, dengan demikian guru dapat mengontrol tingkah laku siswa. Pengaturan tempat

Uno (2006:23) menyebutkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan

Menurut Hamalik “Hasil belajar adalah bila seorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan

Wittig dalam Syah (2011: 64) juga mengemukakan definisi belajar sebagai perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku

Barang siapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah dengan ilmu.”7 Belajar adalah “suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru