PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORETIS
Kerangka Teoretis
- Pengertian Intertekstualitas
- Langkah Kerja Intertekstualitas
- Pengertian Cerpen
- Ciri-ciri Cerpen
- Unsur Intrinsik Cerpen
- Cerpen Surat dari Emak dan Pengarangnya
- Cerpen Perempuan Perkasa dan Pengarangnya
Teks yang dibingkai sebagai interteks tidak terbatas sebagai perbandingan genre, interteks menawarkan kemungkinan yang seluas-luasnya bagi peneliti untuk menemukan hippogram, interteks dilakukan antara novel dan novel, novel dan mitos, dan seterusnya. Dalam menulis, pengarang akan mengambil komponen tekstual lainnya sebagai bahan dasar penciptaan karyanya. Intertekstualitas merupakan fenomena penerimaan pengarang terhadap teks yang dibacanya dan terlibat dalam karya-karyanya.
Dalam konsep intertekstual, teks yang menjadi dasar terciptanya teks yang ditulis kemudian dilihat sebagai bentuk hipogram. Persamaan dan perbedaan beberapa karya sastra dapat dianalisis dengan menggunakan prinsip intertekstualitas, tentunya diperlukan juga metode komparatif, yaitu dengan membandingkan keseluruhan unsur struktural yang terkandung dalam beberapa karya tersebut. Karya sastra yang menjadi dasar terciptanya karya sastra selanjutnya disebut karya hipogram, sedangkan karya yang tercipta dari hipogram disebut karya transformasional.
Teeuw (dalam Wicaksono, 2014: 50) mengatakan bahwa pengarang tidak menciptakan karya sastra dalam ruang hampa budaya. Dengan adanya karya sastra lain yang telah ada sebelumnya, bukan tidak mungkin pengarang membaca karya sastra tersebut dan memasukkannya secara langsung maupun tidak langsung ke dalam karya sastra yang diciptakannya. Prinsip intertekstualitas menekankan pada berlangsungnya proses kesinambungan semantik yang luas antara teks-teks pada zaman tertentu (zaman sekarang) dengan teks-teks sebelumnya.
Sekalipun dalam menciptakan suatu karya sastra, seorang pengarang dipengaruhi oleh karya sastra lain yang diterbitkan lebih dahulu, pengarang tetap terikat pada sistem sastra yang berlaku saat itu sehingga pengaruh karya sastra lain tetap menyaring dan menyaring. disesuaikan dengan konvensi yang dibuat pada saat itu bahwa karya sastra yang dihasilkan adalah sesuatu yang berbeda dengan karya sastra yang mempengaruhinya (Wicaksono. Berdasarkan langkah-langkah di atas, dapat disimpulkan bahwa cara menganalisis intertekstualitas adalah dengan terlebih dahulu menganalisis teks hipogram atau teks yang pertama kali diterbitkan kemudian dianalisis melalui aspek-aspek yang dipelajari secara mendalam yang disebut unsur-unsur intrinsik kemudian ditindaklanjuti dengan menganalisis teks transformasi untuk melihat persamaan dan perbedaan antara kedua teks tersebut. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang secara langsung membangun karya sastra itu sendiri Unsur-unsur tersebut sebenarnya ditemui oleh pembaca ketika membaca karya sastra.
Warren (dalam Wicaksono menyebutkan bahwa tema adalah pandangan atau perasaan tertentu yang membentuk atau membangun dasar atau gagasan utama suatu karya sastra. Selain itu, tenses dalam sastra prosa juga menggunakan tenses ketika konflik itu terjadi dalam cerita In Hal ini Dalam karya sastra modern pesan ini biasanya tersirat, dalam sastra kuno pesan tersebut umumnya tersurat (Siswanto, 2011: 162).
Penyampaian pesan dalam sebuah karya sastra tidak kongkrit, meskipun ada juga yang benar-benar tersurat. Jika pengarang menyampaikan suatu pesan secara implisit, maka diperlukan kehati-hatian dalam mengkonsumsi dan mempelajari karya sastra agar dapat memahami pesan tersebut.
Kerangka Konseptual
Pernyataan Penelitian
METODE PENELITIAN
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Sumber Data dan Data Penelitian
- Metode Penelitian
- Variabel Penelitian
- Instrumen Penelitian
- Defenisi Operasional Variabel Penelitian
- Teknik Analisis Data
Cerpen yang akan digunakan untuk kajian ialah cerpen berjudul Surat dari Emak karya Yulhasni dengan cerpen Perempuan Perkasa karya Nasib TS. Memahami cerpen Perempuan Perkasa karya Nasib TS sebagai teks hipogramnya dan novel Surat dari Emak karya Yulhasni sebagai teks transformasi yang difahami sebagai objek kajian. Fahami kandungan novel Perempuan karya Nasib TS dan novel Surat dari karya Emak Yulhasni dan kaitkan mengikut masalah yang ingin diteliti.
Penyelidikan membentangkan hasil analisis berdasarkan kajian intertekstualiti cerpen Surat dari Emak karya Yulhasni dengan cerpen Perempuan Perkasa oleh Nasib TS. Berikut adalah huraian data kajian berkaitan masalah analisis intertekstualiti cerpen Surat dari Emak karya Yulhasni dengan cerpen Perempuan Perkasa karya Nasib TS. Tema yang terdapat dalam cerpen Surat dari Emak karya Yulhasni adalah menentang ketidakadilan yang dialami oleh watak utama.
Analisis intertekstual cerpen Surat Ibu karya Yulhasni dan cerpen Perempuan Perkasa karya Nasib TS. Berikut penjelasan mengenai hubungan intertekstualitas dalam cerpen Surat dari Ibu karya Yulhasni dan cerpen Wanita Perkasa karya Nasib TS. Alur cerpen Wanita Perkasa karya Nasib TS merupakan alur maju sedangkan alur cerpen Surat dari Emak karya Yulhasni merupakan alur campuran.
Nasib TS merupakan hippogram dari cerpen Surat dari Emak karya Yulhasni sedangkan cerpen Surat dari Emak merupakan transformasi dari cerpen Perempuan Perkasa. Cerpen Surat dari Emak (2009) merupakan transformasi atau karya yang lahir dari hippogram cerpen Wanita Perkasa (2006). Tema dalam cerpen Surat dari Emak dan cerpen Perkasa Perempuan Tema kedua cerpen tersebut adalah melawan ketidakadilan yang dialami oleh tokoh utama.
Pembahasan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan intertekstual antara cerita Surat dari Ibu Yulhasniu dengan cerpen Perempuan Perkasa karya Nasib TS. Adapun kesimpulan dari temuan penelitian ini adalah intertekstualitas antara cerpen Letra karya Emaku i Yulhasniu dan cerpen Gruaja Perkasa karya Nasib TS memiliki persamaan dan perbedaan bentuk cerita. Perbedaan cerita Surat dari Emaku karya Yulhasniu dengan cerita Wanita Perkasa karya Nasib TS terletak pada penokohan dan penokohannya, yaitu perbuatan dan watak kelima tokoh yang dialami oleh kelima tokoh dalam cerita tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Deskripsi Hasil Penelitian
Sesuai dengan metode analisis, penulis terlebih dahulu menganalisis cerita yang diterbitkan pertama kali, Gruaja Perkasa karya Nasib TS, kemudian teks transformasinya yaitu cerita Surat dari Emak karya Yulhasni, sehingga terlihat persamaan dan perbedaan antara kedua cerita tersebut. diidentifikasi. Demi Tuhan, mata Monza terbelalak saat melihat seorang perempuan berorasi lantang di antara ratusan host yang menentang deportasi PT Lantak. Salah satu pedagang yang menentang keras penggusuran Pasar Pagi adalah Rumintang. Pasar pagi telah menjadi urat nadinya selama beberapa dekade.
Mungkin sebagian yang mau diusir itu diasuh oleh orang tuanya dari jual beli uang seperti kami,” kata Rumintang kepada massa warga yang melihat puing-puing kejadian pembakaran tadi siang. fasilitas yang belum dibongkar: pasar pagi. Singkat kata, lokasi pasar pagi masih dalam sengketa dan tidak bisa dibuang hanya karena pengadilan belum memutuskan.”
Mungkin mereka yang ingin mengusir mereka diasuh orang tuanya untuk berdagang uang seperti kami,” kata Rumintang kepada kerumunan warga yang menyaksikan puing-puing dari insiden pembakaran sore itu. Monza mendorong maju di antara orang-orang yang ingin melihat protes terhadap PT Lantak. Demi Tuhan, mata Monza terbelalak saat melihat seorang perempuan berorasi lantang di antara ratusan hostes yang menentang pengusiran PT Lantak.
Lagi pula, banyak dari mereka yang sekolahnya pergi ke luar negeri tidak tahu bahwa mereka berbohong kepada penduduk desa. Dia mengaku mendapat gelar sarjana di Amerika," kata ibu saya ketika saya pertama kali pulang dari semester pertama. Intertekstualitas dianalisis untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara kedua cerpen tersebut setelah dilakukan analisis terhadap unsur intrinsik kedua cerpen tersebut.
Staf PT Lantak Karyawan PT Lantak yang menjemput Monza dan mengantar Monza ke fasilitas sengketa. Saya adalah orang yang berhati kuat dan saya dengan sabar meyakinkan ibunya bahwa dia tidak seperti mereka. Pengemudi mobil atau sopir angkutan yang tugasnya mengantarkan penumpang ke tempat tujuan, termasuk ketika tokoh Aku pergi dari desa ke kota.
Analisis Data
Monza yang berprofesi sebagai pengacara dan membantu masalah hukum PT Lantak sangat terkejut pasar pagi menjadi bahan kontroversi. Seperti cerpen Surat dari Ibu, dimana tokoh Aku kembali ke kampung halamannya dan ibu tetap ingin mengurungkan niatnya untuk melanjutkan sekolah. Seorang ibu yang menentang penghancuran pasar pagi oleh PT Lantak membuat Rumintang, ibunda Monza mempertahankan apa yang dimilikinya.
Cerpen Wanita Kuat Nasiba TS mengunggulkan dua kota yaitu Medan dan Jakarta. Karena penulis meliput penggusuran dan dilanjutkan dengan tempat lain yaitu pasar pagi tradisional dan perkantoran. Cerpen Surat dari Ibu Yulhasni juga mengunggulkan dua tempat, yaitu desa/desa dan kota.
Dari segi tahun pembuatan, cerpen Surat dari Emak Yulhasni terbit tahun 2009 dan masuk dalam kumpulan cerpen terbitan tahun 2015, sedangkan cerpen Perkasa Perempuan Nasiba TS terbit tahun 2006 dan masuk dalam kumpulan cerpen diterbitkan pada tahun 2009.
Jawaban Pernyataan Penelitian
Perbedaannya terlihat pada setting dimana kedua cerpen dan lagu yang berbeda memiliki tema yang sama. Latar belakang dalam cerpen Yulhasni Surat dari Ibu adalah Desa dan Kota, hal ini terlihat dari asal usul pengarang yang lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat. Ia bisa saja menulis cerita dari desa dan diikuti oleh tempat lain, sedangkan cerpen Wanita Perkasa terjadi di kota Medan dan Jakarta.
Alur dalam novel Pismo od Emak dan novel Perkasa Wanita Alur dalam novel Pismo od Emak adalah campuran, sedangkan alur dalam novel Mogočna žena adalah maju. Dalam cerpen Wanita Perkasa, seorang ibu menentang penggusuran Pasar Pagi dan Monza, putranya kaget karena dia menyelesaikan perselisihan tentang Pasar Pagi, dan dia lebih terkejut lagi melihat ibunya berbicara lantang kepada orang banyak inanga dalam cerita pendek. cerita Surat dari Emak, ibu dia menentang tindakan korupsi yang ada di desanya dan pelakunya harus dihukum, kemudian tokoh Aku, anaknya kaget melihat ibunya berpidato lantang yang membakar emosi warga.
Diskusi Hasil Penelitian
Keterbatasan
Peran tersebut dapat dilihat melalui tugas masing-masing tokoh sebagai ibu dalam kedua cerpen tersebut berperan sebagai ibu yang sangat menginginkan sesuatu untuk anaknya namun ditentang oleh anaknya. Sementara kesamaan ketiga terletak pada adegan penutup, yakni seorang ibu berpidato di depan kerumunan warga dan betapa terkejutnya seorang anak yang kebetulan sedang bertugas di tempat kejadian. Bagi mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Indonesia wajib melestarikan sastra dan mengembangkannya melalui pendekatan moral atau lainnya.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran