• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kadar C-Organik pada Sampel Limbah SMAN 9 Padang

N/A
N/A
Alfatia Syahrani

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Kadar C-Organik pada Sampel Limbah SMAN 9 Padang"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

4.2 Pembahasan

Praktikum C-Organik ini menggunakan sampel yang berasal dari tempat sarapan SMAN 9 Padang. Sampling dilakukan pada hari Kamis, 09 Mei 2024 pada pukul 07.14 WIB. Sampel diambil langsung di lokasi sampling dan dibawa ke Laboratorium Buangan Padat untuk dianalisis. Koordinat titik sampling berada pada 0o54’40” Lintang Selatan dan 100o25’38” Bujur Timur dengan elevasi lokasi sampling 83 meter di atas permukaan laut. Kondisi cuaca saat meletakkan plastik sampah yaitu cerah berawan dengan suhu 24oC Di sekitar daerah sampling terdapat banyak sampah organik berupa dedaunan. Cara pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan kantong plastik berukuran sedang. Sampel diambil dengan cara memasukannya kedalam kantong plastik lalu dibawa ke Laboratorium Buangan Padat.

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan pada praktikum ini didapatkan persen kadar C-Organik pada sampel adalah 0,844 % dan faktor koreksi kadar air yaitu 1,29. Kesalahan yang dilakukan oleh praktikan selama praktikum sehingga mendapatkan hasil yang tidak akurat adalah ketidaktelitian dalam mengelola data. Selain itu, kesalahan dalam penimbangan penetapan kadar air pada sampel dan penambahan larutan kedalam sampel.

Dampak tingginya kadar karbon dalam sampel dapat mempengaruhi proses pengomposan. Semakin tinggi kadar C-Organik maka kualitas tanah semakin baik. Bahan organik tanah sangat berperan dalam hal memperbaiki sifat fisik tanah, meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman. Namun jika kadar karbon rendah, mikroorganisme akan kekurangan sesuatu yang dia butuhkan untuk menghancurkan sumber karbon. Menurut SNI 19-7030-2004, untuk standar pengomposan, sampah yang akan dijadikan kompos harus memiliki kandungan C- Organik minimal 9,8% dan maksimal 32%. Setelah dibandingkan dengan kadar air yang telah didapatkan pada sampel maka sampel belum layak untuk dijadikan kompos karena berada dibawah baku mutu.

ALFATIA SYAHRANI 2210941007

LABORATORIUM BUANGAN PADAT DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

Kadar C-Organik yang tinggi dalam sampah dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas, energi alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan.

Biogas diperoleh melalui fermentasi anaerobik sampah organik oleh bakteri metanogen, menghasilkan gas metana yang dapat dibakar untuk menghasilkan energi panas sebagai pengganti minyak tanah dan elpiji. Dengan demikian, biogas membantu mengatasi krisis BBM dan mengurangi limbah secara bersamaan.

Sarjana Teknik Lingkungan harus dapat melakukan pengolahan terhadap sampah yang mengandung kadar C-Organik tertentu. Hasil perhitungan kadar C-Organik ini sangat diperlukan dalam sistem pengelolaan sampah, yaitu sebagai salah satu acuan atau pedoman untuk menentukan teknologi pengolahan yang dipakai pada pengolahan sampah tersebut. Hal tersebut berhubungan dengan jumlah kandungan dan manfaat dari C-Organik itu sendiri yang tidak boleh dihilangkan begitu saja, tetapi harus dimanfaatkan sedemikian rupa agar kehadirannya dapat berkorelasi positif terhadap derajat kesehatan lingkungan.

ALFATIA SYAHRANI 2210941007

LABORATORIUM BUANGAN PADAT DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

(3)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Praktikum C-Organik menggunakan sampel sampah dari kantin SMAN 9 Padang, diambil pada 9 Mei 2024 dari tong sampah sekolah. Koordinat pengambilan adalah 0°54'40" LS dan 100°25'38" BT, dengan elevasi 83 meter. Kondisi cuaca cerah dengan suhu 24°C;

2. hasil praktikum C-Organik menunjukkan kadar C-Organik pada sampel sebesar 0,844% karena beberapa kesalahan yang mungki dilakukan oleh praktikan selama praktikum;

3. menurut SNI 19-7030-2004, untuk standar pengomposan, sampah yang akan dijadikan kompos harus memiliki kandungan C-organik minimal 9,8% dan maksimal 32%. Setelah dibandingkan dengan kadar air yang telah didapatkan pada sampel maka sampel belum layak untuk dijadikan kompos karena berada dibawah baku mutu;

4. teknologi yang bisa digunakan untuk pengolahan sampah ini adalah biogas;

5. sebagai sarjana Teknik Lingkungan, harus dapat melakukan pengolahan terhadap sampah yang mengandung kadar C-Organik tertentu.

5.2 Saran

Saran yang dapat praktikan berikan setelah melakukan percobaan ini adalah:

1. Praktikan selanjutnya diharapkan teliti dan mengerti prosedur dari praktikum yang dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan;

2. masyarakat diharapkan untuk mampu menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan pemilahan sampah serta membuang sampah sesuai dengan peruntukannya;

3. pemerintah harus menegakkan peraturan terkait persampahans serta memberi sanksi kepada masyarakat yang melanggar. Pemerintah juga dapat mengajak ALFATIA SYAHRANI 2210941007

LABORATORIUM BUANGAN PADAT DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

(4)

masyarakat agar mau membuat pupuk dengan pengomposan dan mengurangi penggunaan pupuk buatan;

4. sarjana Teknik Lingkungan diharapkan mampu menciptakan solusi serta teknologi terkait permasalahan sampah di Indonesia.

ALFATIA SYAHRANI 2210941007

LABORATORIUM BUANGAN PADAT DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

Referensi

Dokumen terkait

Limbah organik berupa sayuran yang dihasilkan pasar dapat dimanfaatkan menjadi pakan. Akan tetapi kelemahan dari limbah sayuran adalah memiliki kandungan kadar air yang cukup

PENENTUAN KADAR NATRIUM BENZOAT DALAM SAMPEL MINUMAN YANG BEREDAR DI PASAR KOTA PADANG SECARA.. KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)

Hipotesis dalam penelitian ini ádalah “Ada pengaruh lama waktu simpan pada suhu ruang (27-29 o C) terhadap kadar zat organik pada air minum isi ulang”. Alat yang

Selain kandungan lignin dan kadar air yang tinggi, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses pem- buatan pupuk organik, antara lain pengaruh kandungan

Disamping itu, masyarakat Kelurahan Ujung Padang masih menggunakan air sungai untuk keperluan untuk mandi, cuci, kakus dan membuang sampah ke sungai dan adapula

Penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Pengaruh Aplikasi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dan Jarak Pengambilan Sampel Terhadap Kadar C-organik, Nitrogen dan Bulk Density Tanah

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh lama waktu pengomposan Kiambang (Azolla Pinnata) terhadap kadar C-Organik, Nitrogen, Posfor, dan Kalium. Sampel diambil dari

dengan sampah domestik organik karena lumpur dari IPAL yang mengandung kadar air dan rasio karbon per nitrogen (rasio C/N) yang cukup tinggi sehingga tidak optimal