• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESESUAIAN PENERIMAAN KAS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM PERWIRA ANGKATAN LAUT DENGAN KOMPONEN SIA - Politeknik NSC Surabaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS KESESUAIAN PENERIMAAN KAS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM PERWIRA ANGKATAN LAUT DENGAN KOMPONEN SIA - Politeknik NSC Surabaya Repository"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi Simpan Pinjam Perwira Angkatan Laut atau koperasi kredit adalah salah satu jenis koperasi yang mempunyai kegiatan utama adalah menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman dana kepada angggota koperasi dengan tujuan memajukan kesejahteraan anggota koperasi dan juga masyarakat sekitar. Pada saat ini banyak orang yang masih belum memahami betapa pentingnya peran koperasi, banyak orang menganggap koperasi hanyalah lembaga keuangan biasa. Berdasarkan pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan meladaskan kegiatannya berdasarkan atas asas kekeluargaan”

Pihak dalam koperasi adalah pemilik dan anggota koperasi yang terdiri dari pemilik, anggota dan penguna koperasi. Dalam hal simpan meminjam bila terjadi kesepakatan atas perjanjian simpan memninjam maka juga akan ada akibat hukum yang akan timbul dari perjanjian yang telah disepakati. Maka akan terjadi perikatan yang merupakan hubungan hukum antar dua pihak, dimana disatu pihak ada hak dan dilain pihak ada kewajiban.

Salah satu cara yang dapat dilakukan koperasi yaitu dengan menyalurkan bantuan yang berupa pinjaman uang kepada nasabah sebagai gantinya dengan

(2)

2

jaminan BPKB Sepeda Motor atau Mobil. Dari Peminjaman tersebut dari Pihak Koperasi mendapatkan hasil dari bunga pinjaman setiap bulannya akan masuk ke bagian koperasi yang nantinya akan diputar kembali sebagai modal kas tiap harinya. Dalam Hal ini penerimaan kas menjadi sesuatu yang sangat penting untuk mendukung proses simpan pinjam yang terjadi dikoperasi.

Sistem penerimaan kas pada koperasi berasal dari dari pelunasan pinjaman, simpanan wajib, atau bunga perbulan, yang paling besar hasilnya pada koperasi berasal dari pelunasan pinjaman atau dari bunga perbulannya.Untuk menjamin kebenara data, maka secara seragam transakasi yang terjadi dicek berulang-ulang oleh bagian adaministrasi dan kasir.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berkut: apakah sistem penerimaan kas di KOSIPRAL sudah memenuhi kesesuaian dengan Komponen SIA ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui KOSIPRAL telah memenuhi kesesuain dengan komponen sistem informasi akuntansi

2. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada Koperasi Simpan Pinjam Perwira Angkatan Laut

Referensi

Dokumen terkait

25 tahun 1992 dalam pasal 1, yaitu : “ Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan

25 tahun 1992 Bab 1, pasal 1, ayat 1 yaitu ”Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

Dasar hukum keberadaan Koperasi di Indonesia adalah Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian dan Pasal 33 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

25 tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia) koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

Berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perperkoperasianan, pada Pasal 1 dijelaskan, perkoperasian adalah badan usaha yang beranggotakan

Eksistensi koperasi sebagai Badan Hukum kedudukannya diperoleh melalui suatu prosedur hukum koperasi yang diatur berdasarkan Undang – Undang No 25 tahun 1992 tentang

25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, pasal 22 mengemukakan bahwa Rapat Anggota (RAT) merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi, maka untuk mengelola koperasi

Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang PERKOPERASIAN, pada Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 bagian kesatu, dinyatakan bahwa Koperasi adalah badan usaha