i
ANALISIS KESESUAIAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM DI KECAMATAN KABAT KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN SAK EMKM
(Studi Kasus Pada UMKM Uzzam Studio)
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Akuntansi Syariah (S.Akun) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi Akuntansi Syariah
Oleh :
WIDY ALVIANSYAH NIM E20173078
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JUNI 2022
ii
ANALISIS KESESUAIAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM DI KECAMATAN KABAT KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN SAK EMKM
(Studi Kasus Pada UMKM Uzzam Studio)
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Akuntansi Syariah (S.Akun) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi Akuntansi Syariah
Oleh :
Widy Alviansyah NIM. E20173078
Disetujui Pembimbing
Muhammad Saiful Anam, M.Ag NIP. 1911114200312100
iii
ANALISIS KESESUAIAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM DI KECAMATAN KABAT KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN SAK EMKM
(Studi Kasus Pada UMKM Uzzam Studio)
SKRIPSI
Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Akuntansi Syariah (S.Akun)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Akuntansi Syariah
Hari : Selasa Tanggal : 28 Juni 2022
Tim Penguji :
Ketua Sidang Sekretaris
Retna Anggitaningsih, S.E., M.M Nur Alifah Fajariyah, SE., MSA.
NIP. 197404201998032001 NUP. 201603133 Anggota :
1. Dr. Hersa Farida Qoriani, M.E.I ( ) 2. Muhammad Saiful Anam, M.Ag ( )
Menyetujui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Dr. Khamdan Rifa’i.S.E, M.Si NIP. 196808072000031001
iv MOTTO
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang- piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskanya”.
(Q.S Al-Baqarah : 282)1
1 Depag RI, al-qur’an dan terjemahanya : juz 1-30 ,(Jakarta : PT. Kumudasmoro Grafindo,2017).
v
PERSEMBAHAN
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT atas taburan cinta dan kasih sayang – Mu yang telah memberikan hamba kekuatan dan bekal dengan ilmu. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Kedua orang tuaku Bapak Hariyanto dan Ibu Atimah tercinta, terimakasih atas setiap doa, kasih sayang serta dukungannya yang tidak pernah terhenti sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Untuk kakakku Afriaty Mustika, adikku Rafi Almursyid, Nenekku Istianah, keponakan Akmal Arkanza serta seluruh keluarga tercinta yang selalu memberi dukungan dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Teman-teman seperjuangan ketika mengerjakan tugas akhir kuliah serta teman- teman yang selalu ada untuk memberikan semangat serta motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
4. Almamater tercinta UIN KHAS Jember yang menjadi tempat untuk menuntut ilmu.
Terimakasih yang sebesar – besarnya untuk kalian semua, akhir kata saya tambahkan skripsi ini untuk kalian semua, orang – orang yang saya sayangi dan saya cintai. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kemajuan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang. Amiin.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Pengatur dan Pemelihara Alam Semesta, Allah yang Maha Kuasa atas segala kehendak dan kuasanya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam sepatutnya tiada henti kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, suri tauladan atas aktivtas kehidupan beserta keluarga dan para sahabatnya.
Skripsi dengan judul “Analisis Kesesuaian Penyusunan Laporan Keuangan UMKM di Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi dengan SAK EMKM (Studi Kasus Pada UMKM Uzzam Studio)” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Akuntansi Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Dalam penyusunan skripsi ini, tidak akan terwujud secara baik tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari pihak lain. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada:
1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E.,MM. Selaku Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
2. Dr. KhamdanRifa’I, SE.,M.Si Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
3. Daru Andono, S.E., M.Si Selaku Kaprodi Akuntansi Syariah.
4. M. Saiful Anam, M.Ag Selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan serta bersedia meluangkan waktunya demi penulisan skripsi ini.
5. Dosen UIN KHAS Jember khususnya Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan pada kami mudah – mudahan
vii bermanfaat dan barokah.
6. Untuk Pemilik UMKM Uzzam Studio, terimakasih telah memberikan ijin serta kemudahan dalam melakukan penelitian di Uzzam Studio.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis memohon agar selalu dalam lindungan dan hidayah-nya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi masyarakat pada umumnya. Aamiin.
Banyuwangi, 19 mei 2022 Penulis
Widy Alviansyah NIM E20173078
viii ABSTRAK
Widy Alviansyah, Muhammad Saiful Anam, M.Ag 2022 : Analisis Kesesuaian Penyusunan Laporan Keuangan UMKM di Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi dengan SAK EMKM (Studi Kasus Pada UMKM Uzzam Studio)
Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standard dapat
menggambarkan keadaan yang sebenarnya apakah perusahaan mendapatkan profit ataupun mengalami kerugian. Selain itu agar usaha dapat berkembang dapat dilakukan dengan menarik investor atau meningkatkan dana dengan melakukan pinjaman ke perbankan. Namun terkait hal tersebut sesuai aturan diperlukan syarat-syarat peminjaman, diantaranya permintaan laporan keuangan yang sesuai dengan standard salah satunya sesuai SAK EMKM. Informasi ini sangat dibutuhkan oleh investor ataupun lembaga keuangan untuk menganalisis dan mengambil keputusan.
Oleh karena itu diperlukan pembahasan lebih lanjut mengenai : 1) Bagaimana laporan keuangan yang disusun oleh UMKM Uzzam Studio ? 2) Bagaimana kesesuaian penyusunan laporan keuangan yang disusun oleh UMKM Uzzam Studio dengan SAK EMKM ? 3) Apa saja kendala yang dihadapi terkait penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM ?
Peneltian ini bertujuan untuk : 1) Untuk mengetahui laporan keuangan seperti apa yang telah disusun oleh UMKM Uzzam Studio. 2) Untuk mengetahui bagaimana kesesuaian penyusunan laporan keuangan yang di susun oleh UMKM Uzzam Studio dengan SAK EMKM. 3) Untuk mengetahui kendala apa saja yang di hadapi terkait penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif komparatif dengan pendekatan kualitatif. Objek yang menjadi penelitian ini adalah UMKM Uzzam Studio di Kecamatan Kabat. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Peneliti menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi sumber.
Kesimpulan dari penelitian mengenai kesesuaian penyusunan laporan keuangan UMKM Uzzam Studio yang terletak di Kec. Kabat yaitu terkait laporan keuangan, Uzzam Studio telah menyusun dua laporan keuangan yaitu laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi. Di dalam SAK EMKM penyusunan laporan keuangan agar sesuai dengan SAK EMKM harus sesuai dengan ketentuan mengenai pengakuan, pengukuran serta penyajian serta wajib menyajikan tiga laporan keuangan meliputi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan catatan atas laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan yang dilakukan oleh Uzzam Studio belum sepenuhnya sesuai dengan standar akuntansi keuangan entitas mikro, kecil, dan menengah (SAK EMKM). Keterbatasan pengetahuan dan pemahaman mengenai SAK EMKM menjadi kendala bagi perusahaan dalam menyusun laporan keuangan. Hal tersebut disebabkan karena Uzzam Studio belum mengetahui sepenuhnya terkait Standar Akuntansi untuk UMKM yang berlaku saat ini.
Kata kunci : Laporan Keuangan, UMKM, SAK EMKM
ix ABSTRACT
Widy Alviansyah, Muhammad Saiful Anam, M.Ag 2022: Analysis of Conformity in the Preparation of MSME Financial Statements in Kabat District, Banyuwangi Regency with SAK EMKM (Case Study on MSME Uzzam Studio)
The preparation of financial statements in accordance with standards can describe the actual situation whether the company makes a profit or suffers a loss.
In addition, so that the business can develop, it can be done by attracting investors or increasing funds by making loans to banks. However, related to this, according to the rules, borrowing conditions are needed, including requests for financial reports that are in accordance with standards, one of which is in accordance with SAK EMKM. This information is needed by investors or financial institutions to analyze and make decisions.
Therefore, further discussion is needed regarding: 1) How are the financial reports prepared by Uzzam Studio MSME? 2) How is the suitability of the preparation of financial reports prepared by Uzzam Studio with SAK EMKM? 3) What are the obstacles faced in the preparation of financial statements in accordance with SAK EMKM?
This research aims to: 1) To find out what kind of financial statements have been prepared by Uzzam Studio MSME. 2) To find out how the suitability of the preparation of financial reports compiled by Uzzam Studio with SAK EMKM.
3) To find out what obstacles are faced related to the preparation of financial statements in accordance with SAK EMKM.
This research is a type of comparative descriptive research with a qualitative approach. The object of this research is the MSME Uzzam Studio in Kabat District. The author uses data collection techniques, namely observation, interviews, and documentation. Data analysis was carried out by reducing data, presenting data and drawing conclusions. Researchers used data validity techniques with source triangulation.
The conclusion of the research regarding the suitability of the preparation of financial reports for MSME Uzzam Studio which is located in Kec. Kabat, which is related to financial statements, Uzzam Studio has compiled two financial statements, namely a statement of financial position and a statement of profit and loss. In SAK EMKM, the preparation of financial statements in accordance with SAK EMKM must comply with the provisions regarding recognition, measurement and presentation and must present three financial statements including a statement of financial position, income statement, and notes to financial statements. The preparation of financial reports by Uzzam Studio is not fully in accordance with the financial accounting standards of micro, small and medium entities (SAK EMKM). Limited knowledge and understanding of SAK EMKM is an obstacle for companies in preparing financial reports. This is because Uzzam Studio is not fully aware of the current accounting standards for MSME.
Keywords : Financial report, MSME, SAK EMKM
x DAFTAR ISI
JUDUL PENELITIAN ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian ... 1
B. Fokus Penelitian ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Definisi Istilah ... 8
F. Sistematika Pembahasan ... 9
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu ... 11
B. Kajian Teori ... 25
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 44
xi
B. Lokasi Penelitian ... 45
C. Subjek Penelitian ... 45
D. Teknik Pengumpulan Data ... 46
E. Analisis Data ... 48
F. Keabsahan Data ... 50
G. Tahap-Tahap Penelitian ... 51
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Objek Penelitian ... 53
B. Penyajian data Analisis Data ... 59
C. Pembahasan Temuan ... 83
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 96
B. Saran ... 97
DAFTAR PUSTAKA ... 98 Pernyataan Keaslian Tulisan
Lampiran-lampiran
1. Surat Pernyataan Keaslian Tulisan 2. Matrik Penelitian
3. Surat Permohonan Ijin Penelitian 4. Jurnal Kegiatan Penelitian
5. Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian 6. Dokumentasi
7. Biodata Penulis
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu ... 22
Tabel 4.1 Daftar Harga ... 57
Tabel 4,2 Daftar Kekayaan ... 58
Tabel 4.3 Laporan Laba Rugi Uzzam Studio ... 60
Tabel 4.4 Laporan Posisi Keuangan Uzzam Studio ... 61
Tabel 4.5 Tabel Perbandingan Kesesuaian Pengakuan Laporan Posisi Keuangan Uzzam Studio Dengan SAK EMKM ... 67
Tabel 4.6 Tabel Perbandingan Kesesuaian Pengukuran Laporan Posisi Keuangan Uzzam Studio Dengan SAK EMKM ... 72
Tabel 4.7 Tabel Perbandingan Kesesuaian Pengakuan Laporan Laba Rugi Uzzam Studio Dengan Ketentuan SAK EMKM ... 77
Tabel 4.8 Tabel Perbandingan Kesesuaian Pengukuran Laporan Laba Rugi Uzzam Studio Dengan Ketentuan SAK EMKM ... 79
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Uzzam Studio ... 55
1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN
Sebagai negara berkembang, Indonesia tidak terlepas dari kegiatan komersial yang di lakukan oleh perorangan maupun kelompok yaitu seperti halnya kegiatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Di indonesia kegiatan Usaha Mikro telah menjadi kegiatan yang banyak dilakukan oleh masyarakat dari berbagai kalangan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah ikut berperan penting dalam hal menciptakan lapangan pekerjaan, sekaligus membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran yang ada serta mampu mendorong dan meningkatkan pertumbukan ekonomi nasional yang berkelanjutan terutama menjadi penahan ketika terjadinya krisis ekonomi .2
Hal tersebut merupakan sebuah fakta yang mana pada saat dilanda krisis mata uang pada tahun 1998, hampir semua sektor ekonomi di indonesia mengalami kelumpuhan. Data yang tercatat dalam pasar modal menunjukkan bahwa lebih dari 70% perusahaan di pasar modal mengalami kebangkrutan pada saat itu. Gelombang pemutusan (PHK) menyebabkan 20 juta pekerja kehilangan pekerjaan dan tingkat pengangguran melonjak secara drastis.
Ketika sebuah perusahaan besar bangkrut karena kerugian, UMKM telah bertahan dari tekanan krisis mata uang. Usaha mikro, kecil dan menengah
2 Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan
Menengah, (Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia, 2016), ix.
diakui sebagai penyelamat ekonomi oleh mentri keuangan saat indonesia sedang menghadapi krisis moneter pada saat itu.3
Akan tetapi besarnya potensi UMKM dalam perkembangan perekonomian harus diimbangi dengan kualitas UMKM. Dalam hal ini kualitas UMKM dapat dilihat dari Pencatatan dan pengelolaan keuangan atau penyusunan laporan keuangan yang baik sehingga hal tersebut menjadi salah satu kunci keberhasilan UMKM itu sendiri. Permasalahan yang paling mendasar pada UMKM adalah pencatatan serta penyusunan laporan keuangan yang belum memadai. Hal tersebut dikarenakan UMKM terkendala dalam berbagai faktor antara lain kurangnya pengetahuan tentang pencatatan akuntansi. Pelaporan UMKM pada umumnya mencatat jumlah barang diterima dan dikeluarkan, jumlah barang dibeli dan dijual, jumlah piutang dan hutang, tanpa menggunakan standar akuntansi keuangan yang ada, hal tersebut belum mencerminkan informasi keuangan yang sebenarnya.4
Laporan keuangan menghasilkan sebuah informasi keuangan yang berguna sebagai pengambilan keputusan, sehingga informasi tersebut dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam hal pembelian bahan baku dan alat-alat produksi, penentuan harga, pengajuan permohonan pembiayaan kepada bank, dan pengembangan sumber daya manusia serta menambahkan
3 Tatik, “Implementasi SAK EMKM (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan
Menengah) Pada Laporan Keuangan UMKM (Studi Kasus Pada UMKM XYZ Yogyakarta)”, Relasi: Jurnal Ekonomi, 2 (Juli 2018), 1-2.
4 Diajeng Amatullah Azizah Rachmanti , Misrin Hariyadi dan Andrianto, “Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Umkm Batik Jumput Dahlia Berdasarkan SAK-EMKM”, BALANCE:
Economic, Business, Management and Accounting Journal, 1(Januari, 2019), 32.
aset usaha5. Informasi keuangan yang sistematis pada laporan keuangan dapat mempermudah pelaku UMKM untuk mengetahui perkembangan atau kondisi keuangan dalam suatu kegiatan usaha sehingga kelangsungan hidup UMKM dapat terekam serta menjadi bahan untuk evaluasi usaha dan hal tersebutlah yang akan menjadikan UMKM lebih berkualitas untuk kedepanya. Oleh karena itu maka perlu adanya inovasi dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang di khususkan untuk UMKM itu sendiri.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) sebagai penyusun standar akuntansi keuangan yang diakui di Indonesia, mengakui pentingnya peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam memajukan perekonomian bangsa. Oleh karena itu pada tahun 2009 DSAK IAI menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) sebagai bentuk dukungan untuk mendorong perkembangan dan pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah di Indonesia. Seiring perkembangannya, karena keterbatasan sumber daya manusia yang menggunakan kedua pilar tersebut untuk menghasilkan laporan keuangan, maka perlu adanya standar akuntansi keuangan yang lebih sederhana dibandingkan SAK umum berbasis IFRS dan SAK ETAP. DSAK IAI membentuk kelompok kerja yang terdiri dari asosiasi industri, regulator, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan untuk merumuskan SAK yang dapat mendukung pengembangan UMKM di Indonesia. Sehingga pada tahun
5 Diajeng Amatullah Azizah Rachmanti , Misrin Hariyadi dan Andrianto, “Analisis Penyusunan,”
32.
2016 DSAK IAI mengesahkan SAK EMKM sebagai upaya untuk mendukung kemajuan perekonomian di Indonesia.6 Yang mana SAK EMKM tersebut telah efektif sejak tanggal 1 januari 2018 yang lalu.
SAK EMKM merupakan standar akuntansi keuangan yang lebih sederhana daripada SAK ETAP, karena mengatur transaksi yang umum dilakukan oleh EMKM, yaitu dengan dasar pengukuran menggunakan biaya historis.7 SAK EMKM dapat membantu pelaku UMKM agar lebih mudah dalam menerapkan akuntansi pada usahanya sehingga dapat dengan mudah menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku. Walaupun SAK EMKM terlihat sederhana, namun dapat memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standard akuntansi keuangan merupakan suatu bentuk peningkatan kualitas laporan keuangan serta berdampak pada peningkatan kredibilitas laporan keuangan.
Mengingat Sejak tahun 2016 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) telah mengesahkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) yang mulai efektif sejak tanggal 1 Januari 2018. Namun sejak diberlakukanya SAK EMKM tepatnya sudah 4 tahun yang lalu ternyata masih ada UMKM yang belum mengetahui dan memahami standar tersebut namun telah menyusun laporan keuangan, salah satunya Uzzam Studio yang terletak di Kec. Kabat.
6 I.C.Kusuma, dan V. Luthfiany, “ Persepsi Umkm Dalam Memahami SAK EMKM”, Jurnal akunida, 2 (Desember,2018), 2.
7 Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah, (Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia, 2016), xi.
UMKM ini berupa perusahaan jasa yang bergerak dibidang photography dan videography . Dalam hal ini pemilik UMKM Uzzam Studio tidak mengetahui sama sekali terkait SAK EMKM, tetapi berdasarkan pernyataan dari pemilik usaha, UMKM Uzzam Studio telah menyusun laporan keuangan untuk usahanya.8 Karena memang pada dasarnya kegiatan UMKM tidak bisa terlepas dari aktivitas akuntansi. Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standard dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya apakah perusahaan mendapatkan profit ataupun mengalami kerugian. Selain itu agar usaha dapat berkembang dapat dilakukan dengan menarik investor atau meningkatkan dana dengan melakukan pinjaman ke perbankan. Namun terkait hal tersebut sesuai aturan diperlukan syarat-syarat peminjaman, diantaranya permintaan laporan keuangan yang sesuai dengan standard. Laporan keuangan tersebut berfungsi menyajikan laporan yang dapat menunjukkan posisi keuangan juga kinerja entitas. Informasi ini sangat dibutuhkan oleh investor ataupun lembaga keuangan untuk menganalisis dan mengambil keputusan.9 Oleh karena itu dengan adanya latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Kesesuaian Penyusunan Laporan Keuangan UMKM di Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi Dengan SAK EMKM (Studi Kasus Pada UMKM Uzzam Studio)”.
8 Lukman Hakim, Wawancara, Banyuwangi, 14 Januari 2022.
9 Tatik Amani, “Penerapan SAK-EMKM Sebagai Dasar Penyusunan Laporan Keuangan UMKM:(Studi Kasus di UD Dua Putri Solehah Probolinggo)”, ASSETS: Jurnal Ilmiah Ilmu Akuntansi, Keuangan dan Pajak, 2(2018), 13.
B. FOKUS PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana laporan keuangan yang disusun oleh UMKM Uzzam Studio ? 2. Bagaimana kesesuaian penyusunan laporan keuangan yang disusun oleh
UMKM Uzzam Studio dengan SAK EMKM ?
3. Apa saja kendala yang dihadapi terkait penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian harus mengacu kepada masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.10 Berpedoman pada masalah yang dirumuskan, adapun peneltian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui laporan keuangan seperti apa yang telah disusun oleh UMKM Uzzam Studio.
2. Untuk mengetahui bagaimana kesesuaian penyusunan laporan keuangan yang di susun oleh UMKM Uzzam Studio dengan SAK EMKM.
3. Untuk mengetahui kendala apa saja yang di hadapi terkait penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM.
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian berisi tentang kontribusi apa yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Manfaat dalam penelitian harus realistis.
10 Tim penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember: IAIN Jember Press, 2017), 45.
Kegunaan dapat berupa kegunaan yang bersifat teoritis dan kegunaan praktis11. Jadi manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Manfaat Teoritis dalam penelitian ini berguna sebagai pengembangan, penambahan literatur dalam penelitian di bidang penyusunan laporan keuangan UMKM berdasarkan SAK EMKM dan dapat dijadikan referensi serta acuan konseptual penelitian sejenis oleh akademika dalam bidang akuntansi, terutama bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN KH Achmad Siddiq Jember.
2. Manfaat praktis a. Bagi peneliti
Sebagai pengimplementasian ilmu yang peneliti peroleh dibangku perkuliahan serta menambah wawasan peneliti mengenai ketentuan- ketentuan yang terdapat dalam SAK EMKM untuk menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM.
b. Bagi pemilik UMKM
Hasil penelitian sebagai bahan masukan dan evaluasi terkait ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam SAK EMKM untuk menyusun laporan keuangan secara baik dan benar yang sesuai dengan SAK EMKM.
11 Tim penyusun, Pedoman Penulisan , 45.
E. DEFINISI ISTILAH
Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti dalam judul penelitian.tujuannya agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimadsud oleh peneliti.12 Adapun istilah-istilah yang terdapat pada penelitian ini sebagai berikut.
1. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan sebuah hasil dari adanya proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan kata lain laporan keuangan ini berfungsi sebagai alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan.
2. UMKM
Berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2008 definisi UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) adalah sebagai berikut
a. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
b. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
12 Tim penyusun, Pedoman Penulisan, 45.
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar.
c. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar.
3. SAK EMKM
SAK EMKM merupakan standar akuntansi keuangan yang lebih sederhana daripada SAK ETAP, karena mengatur transaksi yang umum dilakukan oleh EMKM, yaitu dengan dasar pengukuran menggunakan biaya historis, sehingga cukup mencatat asset dan liabilitas sebesar biaya perolehan.
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Keseluruhan penulisan skripsi ini terdiri dari beberapa bab, dan setiap bab terbagi menjadi beberapa sub bab, hal ini merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh, oleh karena itu akan di deskripsikan secara singkat mengenai keseluruhan pembahasan sebagai berikut :
Bab I adalah pendahuluan yang terdiri dari konteks penelitian, fokus Penelitian, tujuan penelitian, serta definisi istilah dan diakhiri dengan sistematika pembahasan.
Bab II adalah kajian kepustakaan yaitu membahas tentang penelitian terdahulu dan kajian teori yang erat kaitannya dengan masalah yang sedang diteliti yaitu Analisis Kesesuaian Penyusunan Laporan Keuangan UMKM di Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi dengan SAK EMKM.
Bab III adalah metode penelitian yaitu menguraikan secara jelas tentang metode penelitian yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data dan tahap-tahap penelitian.
Bab IV adalah penyajian data dan analisis. laporan hasil penelitian dilapangan yang pada hakikatnya merupakan data-data yang dihasilkan melalui teknik pengumpulan data yang digunakan untuk dianalisis sesuai dengan teknik yang ditetapkan dalam pembahasan skripsi ini. Pada bab ini membahas tentang yaitu Analisis Kesesuaian Penyusunan Laporan Keuangan UMKM di Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi Dengan SAK EMKM.
Bab V adalah penutup yaitu berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan terhadap permasalahan yang telah diuraikan serta saran bagi semua pihak yang terkait. Selanjutnya skripsi ini diakhiri dengan daftar pustaka dan beberapa lampiran-lampiran sebagai pendukung kelengkapan data skripsi.
11 BAB II
KAJIAN PERPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu
Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdaulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasikan atau belum terpublikasikan ( skripsi, tesis, disertasi dan sebagainnya). Dengan melakukan langkah ini, maka akan dapat dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan perbedaan penelitian yang hendak dilakukan. Berikut beberapa peneltian- penelitian terdahulu yang masih memiliki relevansi terhadap permasalahan- permasalahan yang dilakukan oleh peneliti yaitu :
1. Penelitian oleh Yananto Mihadi Putra (2018).
Penelitian yang dilakukan oleh Yananto Mihadi Putra berjudul
“Pemetaan Penerapan Standar Akuntansi Keuangan EMKM pada UMKM di Kota Tanggerang Selatan”. Setelah dilakukanya pengamatan dan analisis data penelitian yang telah disajikan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1). Persepsi pemilik ataupun pengelola UMKM di Kota Tangerang Selatan mengenai Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM), yaitu Pemilik ataupun pengelola UMKM menganggap pentingnya pemahaman tentang SAK EMKM, hal ini tercermin pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa 74,6%
pemilik ataupun pengelola UMKM belum pernah mendapatkan sosialisasi tentang SAK EMKM sehingga menginginkan adanya sosialisasi secara
berkelanjutan mengenai SAK EMKM tersebut; 2). Dari hasil pengamatan dan survei kepada pemilik ataupun pengelola UMKM, bahwa saat ini mayoritas (80,4%) UMKM di Kota Tangerang Selatan belum melakukan penerapan SAK EMKM pada laporan keuangannya; 3). Kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan SAK EMKM pada UMKM di Kota Tangerang Selatan diantaranya usia pemilik ataupun pengelola UMKM, latar belakang pendidikan dari pemilik ataupun pengelola UMKM, jumlah aktifitas transaksi yang dimiliki UMKM, sumber daya manusia yang memahami pelaporan keuangan untuk UMKM dan kurangnya sosialisasi tentang SAK EMKM yang diperuntukkan bagi UMKM.13
2. Penelitian oleh Tatik (2018).
Tatik telah melakukan sebuah penelitian dengan judul
“Implementasi SAK EMKM (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah) Pada Laporan Keuangan UMKM (Studi Kasus Pada UMKM XYZ Yogyakarta)” Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah disusun oleh peneliti, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Laporan keuangan UMKM XYZ disusun peneliti berdasarkan SAK EMKM
b. Laporan Posisi Keuangan yang periode 28 Februari 2018 menunjukkan total asset perusahaan sebesar Rp 533.546.840, liabilitas sebesar Rp 11.580.000, saldo laba sebesar Rp 130.917.507 dan modal sebesar Rp 391.049.333.
13 Yananto Mihadi Putra, “Pemetaan Penerapan Standar Akuntansi Keuangan EMKM pada UMKM di Kota Tangerang Selatan”, Profita, 2 (2018).
c. Laba bersih perusahaan yang menunjukkan kinerja perusahaan pada bulan Februari 2018 sebesar Rp 130.917.507 atau 39,6% dari total omset.
d. Catatan atas laporan keuangan yang menyajikan gambaran umum perusahaan, pernyataan bahwa penyusunan laporan menggunakan SAK EMKM sebagai dasar penyusunan yang dgunakan, serta kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam instrument keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan UMKM XYZ.14
3. Penelitian oleh Deddy Kurniawansyah (2016).
Penelitian yang dilakukan oleh Deddy Kurniawanysah yaitu berjudul “Penerapan Pencatatan Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP Pada UMKM Desa Gembongsari Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi” berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan bahwasanya Persepsi pengusaha UMKM di Desa Gembongsari mengenai pentingnya keberadaan laporan keuangan, antara lain: pengusaha UMKM merasa tidak membutuhkan informasi akuntansi dan menyatakan bahwa sulit untuk melakukan pencatatan akuntansi dengan segala keterbatasan yang dimiliki; kebutuhan akan penyelenggaraan catatan akuntansi dianggap hanya membuang waktu dan biaya. Praktik akuntansi pada UMKM mengacu pada SAK ETAP belum terlaksana disebabkan, keterbatasan
14 Tatik, “Implementasi SAK EMKM (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah) Pada Laporan Keuangan UMKM (Studi Kasus Pada UMKM XYZ
Yogyakarta)”, Relasi: Jurnal Ekonomi, 2 (Juli 2018).
pengetahuan akuntansi para pengusaha UMKM sehingga tidak mempraktekkan proses akuntansi yang memadai. Tidak optimalnya penyelenggaraan praktik akuntansi dan pemanfaatan informasi akuntansi pada UMKM selama ini bukanlah semata-mata merupakan kesalahan ataupun kekurangan para pelaku UMKM, tetapi juga dikarenakan belum optimalnya peran serta pemerintah dan Perguruan Tinggi dalam mendorong dan memfasilitasi praktik akuntansi di UMKM. Secara khusus penerapan akuntansi untuk UMKM di Desa Gembongsari masih memiliki permasalahan yang sama dengan beberapa daerah di Indonesia sehingga solusi dan pendekatan untuk meningkatkan akuntabilitas UMKM harus disusun panduan proses akuntansi berdasarkan ETAP yang friendly user dan sistematis oleh pengelola UMKM.15
4. Penelitian oleh Ahmad Sholikin dan Ade Setiawan (2018).
Ahmad Sholikin dan Ade Setiawan telah melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Kesiapan UMKM Terhadap Implementasi SAK EMKM (Studi UMKM Di Kabupaten Blora). Berdasarkan uraian hasil penelitian kesiapan UMKM terhadap implementasi SAK EMKM”, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa Rumah Mode Een Productions dan Kanaya Konveksi dinilai tidak siap dalam mengimplementasikan SAK EMKM. Hal tersebut dibuktikan dari hasil penelitian. Kedua UMKM tersebut tidak mengetahui adanya SAK baru bagi UMKM yaitu SAK EMKM. Pencatatan keuangan kedua usaha tersebut masih menggunakan
15 Deddy Kurniawansyah, “Penerapan Pencatatan Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP pada UMKM Desa Gembongsari Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi”, UNEJ e-Proceeding, (2016).
basis kas. Walaupun sudah melakukan pemisahan keuangan usaha dengan keuangan pribadi. Namun kedua usaha tersebut belum memiliki sumber daya manusia yang memahami tentang penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standard akuntansi keuangan. Beberapa faktor yang menjadi kendala kesiapan UMKM dalam mengimplementasikan SAK EMKM adalah :
a. Kesadaran akan pentingnya laporan keuangan, belum dimiliki oleh UMKM.
b. Tidak adanya sosialisasi, pelatihan dan pendampingan dari pemerintah kepada UMKM tentang Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil.
c. Pengetahuan tentang SAK EMKM yang dimiliki oleh UMKM masih minim.16
5. Penelitian oleh Tanti Sulisti (2019.
Skripsi yang di susun oleh Tanti Sulisti dengan judul “Analisis Tingkat Pemahaman dan Kesiapan Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Dalam Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) (Studi Pada UMKM DI Kota Bandar Lampung)”. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya dalam penelitian ini serta berdasarkan data dan informasi yang telah didapat, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
16 Ahmad Sholikin dan Ade Setiawan, “Kesiapan UMKM Terhadap Implementasi SAK EMKM (Studi UMKM Di Kabupaten Blora)”. JIFA (Journal of Islamic Finance and Accounting, 2 (2018).
a. Pelaku UMKM di Kota Bandar Lampung telah paham terhadap akuntansi dari segi pemahaman terhadap dasar-dasar akuntansi. Namun, dari hasil yang didapatkan melalui kuesioner dan wawancara, pelaku UMKM hanya mengetahui akuntansi sebatas dasar-dasarnya saja, sedangkan untuk pengetahuan tentang Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa pelaku UMKM kurang memahami perlakuan akuntansi yang berdasarkan pada SAK EMKM. Ini dikarenakan SAK EMKM itu sendiri masih baru diberlakukan dan sosialisasinya belum menyeluruh.
b. Untuk kesiapan pelaku UMKM dalam penerapan SAK EMKM sebagai dasar laporan keuangan dalam hal ini ditinjau dari indikator persepsi dan fasilitas pendukung, dapat dikatakan bahwa pelaku UMKM di Kota Bandar Lampung cukup siap untuk membuat laporan keuangan yang berdasarkan pada SAK EMKM. Dapat juga ditarik kesimpulan dari kuesioner dan wawancara dalam penelitian ini bahwa persepsi pelaku UMKM untuk menerapkan SAK EMKM juga dipengaruhi oleh besarnya omzet yang diterima, semakin kecil omzet perusahaan maka semakin rendah tingkat kesiapan pelaku UMKM untuk menerapkan SAK UMKM, ini dikarenakan masih adanya presepsi bahwa catatan keuangan adalah suatu hal yang rumit dan tidak ada pengaruhnya bagi usaha mereka.
c. Dalam islam, keharusan melakukan pencatatan atas transaksi keuangan dijelaskan dalan Alquran salah satunya ada pada surat Albaqarah ayat
282. Konsep-konsep yang terkandung didalamnya sudah ada pada SAK EMKM, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa SAK EMKM memiliki kesesuaian dengan konsep atau pola pencatatan keuangan yang ada dalam Alquran.17
6. Penelitian oleh Andreas Siswanto dan Arja Sadjiarto (2014).
Andreas Siswanto dan Arja Sadjiarto telah melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Penyusunan Laporan Keuangan dan Pehitungan Pajak Penghasilan Pada UMKM Industri Kulit di Surabaya”. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Temuan penelitian menunjukkan bahwa modal awal CV. X untuk menjalankan usahanya adalah sebesar Rp 50.000.000; Total aset tetap yang dimiliki CV. X adalah Rp 20.761.000; Pembelian persediaan bahan baku kulit CV. X yang terjadi selama bulan Mei-Juni 2014 adalah sebesar Rp 33.000.000, dengan jumlah Rp 18.750.000 yang belum dibayarkan kepada pemasok; Pembelian persediaan bahan baku pembantu selama bulan Mei-Juni 2014 adalah Rp 11.405.000; Formula untuk membuat produk wallet adalah sebesar Rp 135.540, formula produk Compact Wallet sebesar Rp 88.040, formula produk Gantungan Kunci sebesar Rp 22.270, dan formula produk Handbag sebesar Rp
17 Tanti Sulisti, “Analisis Tingkat Pemahaman dan Kesiapan Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Dalam Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) (Studi Pada UMKM DI Kota Bandar Lampung)” (Skripsi : UIN Raden Intan, Lampung, 2019).
78.700; Total penjualan yang dihasilkan pada bulan Mei adalah sebesar Rp 45.125.000, sedangkan pada bulan Juni sebesar Rp 47.740.000.
b. Pencatatan akuntansi CV. X dimulai dengan membuat kode akun, dan melakukan pencatatan ke dalam Jurnal (yaitu: mencatat aktivitas investasi modal awal, aktivitas pembelian aset tetap dan penyusutan aset tetap, aktivitas pembelian persediaan, aktivitas produksi dan pembiayaan, aktivitas penjualan, serta aktivitas pengeluaran lainnya).
c. Pelaporan akuntansi CV. X dimulai dengan melakukan posting ke dalam Buku Besar, membuat Neraca Saldo, menyusun Laporan Laba/Rugi, menyusun Laporan Perubahan Modal, menyusun Neraca, dan membuat Jurnal Penutup.
d. Kewajiban perpajakan CV. X adalah PPh Pasal 25. Pada bulan Mei 2014, besarnya angsuran PPh Pasal 25 yang harus dibayar CV. X adalah Rp 3.912.501,15. Sedangkan pada bulan Juni 2014, besarnya angsuran PPh Pasal 25 yang harus dibayar CV. X adalah Rp 3.115.826,15. 18
7. Penelitian oleh Tatik Amani (2018).
Judul yang diambil oleh Tatik Amani adalah “Implementasi SAK EMKM Sebagai Dasar Penyusunan Laporan Keuangan UMKM (Studi Kasus Di UD Dua Putri Solehah Probolinggo)”. Berdasarkan uraian pembahasan dan permasalahan serta tujuan penelitian “Penerapan SAK EMKM sebagai dasar penyusunan Laporan Keuangan UMKM (studi
18 Andreas Siswanto & Arja Sadjiarto, “Penyusunan Laporan Keuangan dan Penghitungan Pajak
Penghasilan pada UMKM Industri Kulit di Surabaya”. Tax & Accounting Review, 2 (2014).
kasus pada UMKM UD Dua Putri Solehah Probolinggo)” maka kesimpulan yang dapat ditarik bahwasanya hasil penelitian menunjukkan laporan keuangan UD Dua Putri Solehah belum disusun sesuai SAK EMKM. Sesuai SAK EMKM yang berlaku per 1 Januari 2018 bahwa setiap UMKM yang sudah memenuhi syarat dan akan mengajukan kredit untuk memperbesar modal usahanya ke perbankan wajib menyajikan Laporan Keuangan seperti kaidah dalam SAK EMKM, maka disusunlah Laporan Keuangan pada UMKM UD Dua Putri Solehah Probolinggo.
Laporan Keuangan yang peneliti susun yaitu Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Penyusunan ketiga laporan tersebut disesuaikan dengan aturan dan kaidah-kaidah SAK EMKM.19
8. Penelitian oleh Evada Dewata, Yuliana Sari, dan Hadi Jauhari (2020).
Dalam penelitian ini Evada Dewata telah melakukan kerja sama dalam penelitianya yaitu dengan Yuliana Sari dan Hadi Jauhari. Penelitian yang mereka ambil yaitu berjudul “Penyusunan Laporan Keuangan Terkomputerisasi Berdasarkan SAK EMKM Pada UMKM Konveksi”.
Kesimpulan dari penelitian yang di lakukan oleh Evada dkk bahwa program pengabdian ini dilakukan dengan mengidentifikasi permasalahan objek, di mana UMKM JSP (Jersey Shop Palembang) Konveksi belum mencatat dan menyusun laporan keuangan sesuai SAK EMKM.
Pengabdian ini dilakukan untuk membantu UMKM JSP (Jersey Shop
19 Tatik Amani, “Penerapan SAK-EMKM Sebagai Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
UMKM:(Studi Kasus di UD Dua Putri Solehah Probolinggo)”, ASSETS: Jurnal Ilmiah Ilmu Akuntansi, Keuangan dan Pajak, 2 (2018).
Palembang) Konveksi yang memiliki keterbatasan pengetahuan dan keterampilan di bidang akuntansi dan pimpinan merasa sangat terbantu karena melalui pendampingan kegiatan pengabdian ini dapat menghasilkan sistem pencatatan sampai menjadi laporan keuangan sesuai dengan standar EMKM yang berlaku. Hambatan UMKM yang merasa kesulitan dalam menerapkan akuntansi dapat teratasi dengan didesainnya sistem pelaporan keuangan yang terkomputerisasi. Hasil kegiatan pengabdian ini diharapkan desain pelaporan keuangan terkomputerisasi yang sudah dibuat dapat diaplikasikan secara nyata dalam proses akuntansi bagi UMKM JSP (Jersey Shop Palembang) Konveksi.20
9. Penelitian oleh Yani Restiani Widjaja, Catur Martian Fajar, Deden Edwar Yokeu Bernardin Dwinta Mulyanti dan Sahidillah Nurdin (2018).
Yani Restiani Widjaja dkk dalam penelitianya kali ini mengambil sebuah judul yaitu “Penyusunan Laporan Keuangan Sederhana Untuk UMKM Industri Konveksi”. Berdasarkan penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pencatatan transaksi keuangan yang dilakukan sampai saat ini hanya pencatatan terhadap kas masuk dan kas keluar dari hasil penjualan dan pembelian. Sedangkan kendala dalam penyusunan laporan keuangan sampai saat ini adalah belum adanya sumberdaya manusia yang mampu menyusun laporan keuangan, dikarenakan SDM yang tersedia memiliki keterbatasan pendidikan, dengan latar pendidikan lulusan SMA 10 orang , lulusan SMP 12, dan lulusan SD 3 orang, dengan total
20 Evada Dewata, Yuliana Sari & Hadi Jauhari, “Penyusunan Laporan Keuangan Terkomputerisasi
Berdasarkan SAK EMKM Pada UMKM Konveksi”, Intervensi Komunitas, 1 (2020).
Karyawan sebanyak 25 orang. Pencatatan transaksi keuangan dilakukan secara sederhana, hanya pencatatan pengeluaran dan pemasukkan dari penjualan dan pembelian. Sehingga nota-nota transaksi yang belum tersimpan secara rapi, sehingga dikhawatirkan mengalami kesulitan jika dibutuhkan nanti. Untuk mengatasi kendala dalam penyusunan laporan keuangan untuk UMKM,diharapkan agar SDM pada UMKM tersebut lebih disiplin dalam melakukan pencatatan setiap transaksi dalam jurnal atau laporan keuangan. Lalu mendokumentasikan setiap bukti-bukti transaksi sehingga mempermudah dalam proses pencatatan transaksi keuangan.Disamping itu menyediakan sarana dan prasarana dalam mendukung penyusunan laporan.21
10. Penelitian oleh Marwati (2018).
Skripsi yang disusun oleh Marwati dengan judul “Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM) Pada Penyusunan Laporan Keuangan UD Sakiah Jaya”.
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwasanya UD. Sakiah Jaya Tidak menerapkan SAK EMKM pada penyusunan laporan keuangannya, karena pemilik UD. Sakiah Jaya kurang memahami SAK EMKM. Pemilik menganggap pencatatan yang dilakukan sudah jelas dan efektif. Kendala UD. Sakiah Jaya dalam menerapkan SAK EMKM yaitu kurangnya pengetahuan pemilik UD. Sakiah Jaya Tentang SAK EMKM, belum adanya tenaga akuntansi yang profesional pada UD.
21 Yani Restiani Widjaja et. al, “Penyusunan Laporan Keuangan Sederhana Untuk UMKM Industri Konveksi”. Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2018).
Sakiah Jaya, dan pemilik kurang memahami pentingnya pencatatan dan penyusunan laporan keuangan.22
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Penulis Judul Persamaan Perbedaan
1 Yananto Mihadi Putra(2018)
Pemetaan
Penerapan Standar Akuntansi
Keuangan EMKM pada UMKM di Kota Tanggerang Selatan
Persamaan
Penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah pembahasan mengenai SAK EMKM pada umkm
Perbedaannya terletak pada fokus penelitian serta studi kasus.
Penelitian yang dilakukan Yananto Mihadi Putra fokus pada pemetaan penerapan SAK EMKM pada UMKM.
2 Tatik (2018) Implementasi SAK EMKM (Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah) Pada Laporan Keuangan UMKM (Studi Kasus Pada UMKM XYZ Yogyakarta)
Persamaan
Penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah pembahasan mengenai SAK EMKM pada UMKM
Penelitian yang dilakukan Tatik pembahasanya fokus pada penyajian laporan keuangan tanpa adanya
pembahasan mengenai pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan serta perbedaanya terletak pada studi kasus
3 Deddy
Kurniawansya h (2016)
Penerapan Pencatatan Akuntansi dan Penyusunan
Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP Pada UMKM Desa Gembongsari
Persamaan
Penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah pembahasan mengenai
penyusunan laporan keuangan UMKM
Perbedaan terletak pada standar
akuntansi keuangan yang dikaitkan yaitu SAK ETAP serta studi kasus
22 Marwati, “Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM) Pada Penyususnan Laporan Keuangan UD Sakiah Jaya”(Skripsi:Universitas
Muhammadiyah, Semarang, 2018).
Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi 4 Ahmad
Sholikin dan Ade Setiawan (2018)
Kesiapan UMKM Terhadap
Implementasi SAK EMKM (Studi UMKM Di Kabupaten Blora)
Persamaan
Penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah pembahasan mengenai SAK EMKM pada UMKM
Perbedaan terletak pada fokus
penelitian serta studi kasus yang diteliti. yang mana penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Shodikin lebih kearah kesiapan UMKM dalam
implementasi SAK EMKM
5. Tanti Sulisti (2019)
Analisis Tingkat Pemahaman dan Kesiapan Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Dalam Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) (Studi Pada UMKM DI Kota Bandar Lampung)
Persamaan
Penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah pembahasan mengenai SAK EMKM pada UMKM
Perbedaan terletak pada fokus
penelitian serta studi kasus yang di teliti. Penelitian yang dilakukan Tanti Sulisti fokus pada tingkat pemahaman dan kesiapan UMKM dalam
implementasi SAK EMKM
6 Andreas Siswanto dan Arja Sadjiarto (2014)
Penyusunan
Laporan Keuangan dan Pehitungan Pajak Penghasilan Pada UMKM Industri Kulit di Surabaya
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah pembahasan
mengenai
penyusunan laporan keuangan yang diterapkan oleh UMKM
Penelitian yang dilakukan Andreas Siswanto fokus pada perhitungan pajak serta tidak adanya keterkaitan dengan SAK EMKM
7 Tatik Amani (2018)
Implementasi SAK EMKM Sebagai Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Persamaan
Penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh
Penelitian ini fokus pembahasan pada penyajian laporan keuangan tanpa
UMKM (Studi Kasus Di UD Dua Putri Solehah Probolinggo)
peneliti adalah pembahasan mengenai
penyusunan laporan keuangan UMKM berdasarkan SAK EMKM
adanya pembahasan mengenai pengakuan dan pengukuran serta Metode penelitian yang digunakan Tatik Amani menggunkan metode penelitian kuantitatif
8 Evada Dewata, Yuliana Sari, dan Hadi Jauhari (2020)
Penyusunan
Laporan Keuangan Terkomputerisasi Berdasarkan SAK EMKM Pada UMKM Konveksi
Persamaan
Penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah pembahasan mengenai
penyusunan laporan keuangan umkm berdasarkan SAK EMKM
Perbedaan terletak pada studi kasus yang diteliti serta Penelitian yang dilakukan Evada Dewata fokus pada penyusunan
laporan keuangan yang
terkomputerisasi serta fokus pembahasanya pada penyajian tanpa adanya pembahasan mengenai pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan 9 Yani Restiani
Widjaja, Catur Martian Fajar, Deden Edwar Yokeu
Bernardin, Dwinta Mulyanti dan Sahidillah Nurdin (2018)
Penyusunan
Laporan Keuangan Sederhana Untuk UMKM Industri Konveksi
Persamaan
Penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah pembahasan mengenai
penyusunan laporan keuangan UMKM
Penelitian yang dilakukan oleh Yani Restiani dkk fokus pada
penyusunan laporan keuangan sederhana tanpa adanya
pembahasan mengenai SAK EMKM
10 Marwati (2018)
Penerapan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah pembahasan
Perbedaan terletak pada studi kasus serta Penelitian ini pembahasanya fokus pada
EMKM) Pada Penyusunan
Laporan Keuangan UD Sakiah Jaya
mengenai SAK EMKM pada penyusunan laporan keuangan UMKM
penyajian laporan keuangan tanpa adanya
pembahasan mengenai pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan Sumber: Penelitian Terdahulu
Orisinalitas penelitian diatas, menunjukkan bahwa adanya persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penelti saat ini. Disisi lain penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu berkaitan dengan analisis kesesuaian penyusunan laporan keuangan UMKM di Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi dengan SAK EMKM (Studi Kasus pada UMKM Uzzam Studio)
Dari semua pemaparan di atas maka perbedaan pokok penelitian ini dengan penelitian lainnya yaitu studi kasus serta fokus penelitian yang berbeda. Itulah perbedaan pokok dari penelitian ini dengan penelitian lainya B. Kajian Teori
1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) a. Pengertian dan Kriteria UMKM
Bentuk UMKM dapat berupa perusahaan perseorangan, persekutuan, seperti misalnya firma dan CV, maupun perseroan terbatas.23 UMKM dapat di definisikan serta dikategorikan menjadi tiga terutama berdasarkan jumlah aset dan omzet sebagaimana
23 Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah, (Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia, 2016), 38.
tercantum di Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM sebagai berikut:24
1) Usaha Mikro merupakan usaha produktif milik perseorangan dan atau badan usaha perseorangan yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
a) Aset Rp50.000.000,00 Memiliki kekayaan bersih kurang dari atau sama dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) b) Omzet Rp300.000.000,00 Memiliki hasil penjualan tahunan
kurang dari atau sama dengan Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
2) Usaha Kecil merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
a) Aset Rp50.000.000,00 sampai Rp500.000.000,00 Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha); atau
24 Jogloabang, “UU 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
menengah”,https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-20-tahun-2008-tentang-usaha-mikro-kecil- dan-menengah, ( 28 juli 2021).
b) Omzet Rp300.000.000,00 sampai 2.500.000.000,00 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
3) Usaha Menengah merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Aset Rp500.000.000,00 sampai Rp10.000.000.000,00 Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b) Omzet Rp2.500.000.000,00 sampai Rp50.000.000.000,00 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
2. Laporan Keuangan
a. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan sebuah hasil dari adanya proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan kata lain laporan keuangan ini berfungsi sebagai alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak- pihak yang berkepentingan, yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan.25
Sedangkan para ahli mendefiniskan pengertian laporan keuangan sebagai berikut menurut pendapat Hans Kartikahadi dkk laporan keuangan adalah : “Media utama bagi suatu entitas untuk mengkomunikasikan informasi keuangan oleh manajemen kepada para pemangku kepentingan seperti : pemegang saham, kreditur, serikat pekerja, badan pemerintahan, manajemen”. Disisi lain, menurut para ahli laporan keuangan mengandung definisi yaitu : laporan yang menyajikan informasi keuangan dalam suatu periode akuntansi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.26 Laporan Keuangan umumnya terdiri dari lima jenis yaitu Laporan Laba/Rugi, Neraca, Perubahan Modal, Arus Kas, serta Catatan Atas Laporan Keuangan27. Masing-masing dari laporan
25 Hery, Teori akuntansi, (Jakarta: kencana prenada media group, 2009), 6.
26 Hans Kartikahadi et. al, Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis IFRS, (Jakarta: IAI, 2016), 12.
27 Ganjar Isnawan, Akuntansi Praktis Untuk UMKM, (Jakarta: Laskar Aksara, 2012), 60.
keuangan tersebut memiliki maksud/ tujuan sendiri-sendiri. Penjelasan terkait masing-masing laporan keuangan tersebut berdasarkan urutan proses penyajianya adalah sebagai berikut 28 :
1) Laporan laba rugi menunjukkan kondisi usaha dalam periode tertentu. yang mana di dalam laporan laba rugi berisi terkait laporan yang sistematis tentang pendapatan dan beban perusahaan.
Laporan laba rugi bertujuan untuk memuat informasi mengenai laba/rugi bersih, hasil tersebut diperoleh dari pendapatan dikurangi beban yang terdapat dalam suatu perusahaan.
2) Laporan modal pemilik merupakan sebuah laporan yang menunjukkan ikhtisar perubahan yang terjadi dalam modal pemilik suatu perusahaan untuk satu periode waktu tertentu (Laporan perubahan modal). Modal pemilik akan bertambah dengan adanya investasi (setoran modal) serta laba bersih, sebaliknya modal pemilik akan berkurang dengan adanya prive(pengambilan uang tunai untuk kepentingan pribadi pemilik) dan rugi bersih.
3) Neraca merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan yang biasanya dibuat berdasarkan periode tertentu. tujuan dari adanya neraca yaitu untuk menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan.
4) Laporan arus kas merupakan laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan dari masing-masing
28 Hery, Teori akuntansi, (Jakarta: kencana prenada media group, 2009), 6-7.
aktivitas, mulai dari aktivitas operasi, investasi sampai pada aktivitas pendanaan untuk satu periode waktu tertentu. Laporan arus kas menunjukkan kenaikan dan penurunan bersih kas dari keseluruhan aktivitas selama periode berjalan dan saldo kas yang dimiliki perusahaan sampai pada akhir periode.
5) Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi yg lebih lengkap terkait penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang sudah ada sehingga menjadi jelas sebab akibatnya.
b. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan pada suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.29
Sedangkan Menurut APB Statement No. 4 tujuan dalam laporan keuangan dapat dibagi menjadi dua yaitu secara khusus dan secara umum. Tujuan khusus yaitu untuk menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainya secara wajar serta sesuai
29 Hery, Teori akuntansi, (Jakarta: kencana prenada media group, 2009), 6.
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GGAP).
Sedangkan tujuan secara umum laporan keuangan yaitu 30 :
1) Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban perusahaan.
2) Memberikan informasi yanng terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba.
3) Memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4) Memberikan informasi yang diperlukan lainya tentang perubahan aktiva dan kewajiban, serta
5) Mengungkapkan informasi relevan lainya yang dibutuhkan para pemakai laporan.
c. Syarat-Syarat dalam Laporan Keuangan
Syarat laporan keuangan merupakan ciri khas membuat informasi dalam laporan keuangan yang berguna bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan bernilai ekonomis. Syarat yang harus dipenuhi dalam membuat laporan keuangan menurut V. Wiratna Sujarweni adalah sebagai berikut: 31
1) Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dapat dengan mudah dipahami oleh pengguna. Pengguna diasumsikan mengetahui pengetahuan
30 Hery, Teori , 6.
31 V. Wiratna Sujarweni, Analisis Laporan Keuangan (Yogyakarta: Pustaka Baru Press,2017), 2- 4.
yang memadai serta kemauan untuk mempelajari informasi tersebut dengan tekun dan wajar.
2) Relevan
Informasi memiliki kualitas relevan apabila informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu. informasi dapat digunakan oleh pengguna untuk proses pengambilan keputusan.
3) Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan. Selain itu informasi harus diarahkan pada kebutuhan pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan atau keinginan pihak tertentu.
4) Dapat Dibandingkan
Informasi dalam laporan keuangan entitas dapat dibandingkan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, serta perubahan posisi keuangan secara relative. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak