ANALISIS KONVERGENSI MEDIA RADIO PROGRAMA 2 DI LPP RRI JEMBER
SKRIPSI
Oleh :
KISYA MARGARETA NIM : D20181037
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS DAKWAH JULI 2022
i
ANALISIS KONVERGENSI MEDIA RADIO PROGRAMA 2 DI LPP RRI JEMBER
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Fakultas Dakwah Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam
Oleh : Kisya Margareta NIM : D20181037
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS DAKWAH JUNI 2022
iv MOTTO
َع ْلَّك َوَتَّي ْنَم َو ُُۗبِسَتْحَي َلَ ُثْيَح ْنِم ُهْق ُز ْرَي َّو ِٰاللّ ىَل
ُبْسَح َوُه َف ُغِلاَب َ ٰاللّ َّنِاُۗ ٗه
ْدَق ُۗ ه ِرْمَا
ءْيَش ِ لُكِل ُ ٰاللّ َلَعَج
ا ًرْدَق
“ Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluann)nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. (Q.S. At-Talaq:3).
Departemen Agama Republik Indonesia, Alquran dan Terjemahan (Jakarta: Muhammad Shohib Thohir, 2010), 558.
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur pada Allah SWT, karena atas rahmat karunia-Nya skripsi ini dapat tersusun sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana. Dengan segenap rasa cinta dan kasih sayang, skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Terima kasih kepada kedua orang tuaku, Ayah Bambang Sugiono dan Ummi Siti Holiyah yang tiada henti mendoakan yang terbaik terhadap penulis pada proses belajarnya. Terimakasih karena telah tulus mendengarkan segala keluh kesah dan terimakasih atas segala dukungan baik secara moril maupun moral.
2. Terimakasih kepada Dosen Pembimbing, Ibu Dr. Siti Raudhatul Jannah, S.Ag., M.Med.Kom yang bersedia dengan sabar meluangkan waktunya dengan tulus dan ikhlas dalam memberikan bimbingan, arahan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Segenap civitas LPP RRI Jember yang telah memberikan izin penelitian pada salah satu program siaran di RRI Jember.
4. Bapak Putra Wijaya, selaku Direktur Programa 2 yang dengan ikhlas membantu dalam proses penelitian dan pengerjaan skripsi.
5. Segenap informan, Bapak Putra, Ibu Etik, Bapak Toni dan Bapak Trisanjaya yang teah bersedia menjadi informan dalam penelitian skripsi ini.
vi
6. Kepada pimpinan, dosen, karyawan serta seluruh civitas akademik UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah terlibat selama proses kegiatan belajar mengajar hingga selesai.
7. Kepada teman-temanku, Dewita, Anggi, Oyek, Eka, Dina, Sheila, Meli, Ghina, Nada, Diah, Chaca, Munt yang bersedia memberikan waktu luangnya untuk bertukar pikiran dan bersedia mendengarkan keluh kesah perihal skripsi.
8. Kepada teman-teman KPI angkatan 2018, khususnya kelas O1 yang telah memberikan semangat dan motivasi, bersedia memberikan bantuan perihal pengerjaan skripsi.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan mengucasp puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang menggenggam seluruh alam semesta beserta segala isinya, yang telah memberi segala taufik dan hidayah-Nya, serta yang telah memberikan segala kemudahan selama penyusunan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, agar mendapatkan syafaatnya di akhirat kelak.
Skripsi ini disusun oleh penulis sebagai syarat memenuhi tugas akhir guna memperoleh gelar Starata satu (S-1). Setelah melalui proses yang panjang, penulis, dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Konvergensi Media Radio Programa 2 Di LPP RRI Jember”. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa terlepas dari kehendak Allah SWT, serta berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril dan materil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., M.M selaku Rektor UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
2. Prof. Dr. Ahidul Asror, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Dakwah.
3. Bapak Mochammad Dawud, S.Sos., M.Sos., selaku Kepala Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah.
4. Ibu Dr. Siti Raudhatul Jannah, S.Ag., M.Med.Kom, selaku pembimbing skripsi yang tiada hentinya memberikan arahan dan semangat terhadap penyelesaian skripsi saya, semoga selalu diberikan kesabaran dalam
vii i
mendidik dan membimbing penulis sehingga bernilai ibadah di hadapan Allah SWT.
5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus Fakultas Dakwah yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman berharga kepada penulis selama berada di bangku perkuliahan.
6. Bapak Putra Wijaya selaku Direktur Programa 2 yang telah memberika izin kepada penulis untuk melakukan penelitian pada elemen kegiatan Programa 2.
7. Seluruh civitas akademika UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, kepada pimpinan, para dosen dan karyawan yang telah membantu dalam kelancaran proses penyelesaian tugas akhir ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari kekurangan yang ada didalamnya. Sehingga saran dan kritik yang konstruktif sangat peneliti harapkan. Semoga skripsi ini dapat menjadi kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi pembaca.
Jember, 15 Juni 2022
Kisya Margareta NIM:
D20181037
ix ABSTRAK
Kisya Margareta, 2022 : Analisis Konvergensi Media Radio Programa 2 Di LPP RRI Jember
Kata Kunci: teori konvergensi, radio, kualitatif
Pesatnya perkembangan radio yang ada di Jember menyebabkan kecemasan, sebab tingkat persaingan di industri penyiaran juga semakin meningkat. jika LPP RRI Programa 2 tidak berkonvergensi, ancaman yang didapat oleh RRI terutama Programa 2 adalah pencapaian iklan yang di dapatkan dari pihak marketing mengalami penurunan.
Fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1) Apa saja bentuk- bentuk konvergensi media Programa 2 di LPP RRI Jember? 2) Bagaimana proses konvergensi media Programa 2 di LPP RRI Jember?
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk menjelaskan bentuk-bentuk konvergensi media pada Programa 2 RRI Jember. 2) Untuk menjelaskan proses konvergensi media Programa 2 RRI Jember.
Untuk mengetahui permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan metode penelitian bersifat kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Penelitian ini memperoleh kesimpulan yakni: Konvergensi media merupakan satu titik pertemuan yang sifatnya mengarah. Konvergensi media menaruh kesempatan pada masyarakat agar dapat berinteraksi dengan media massa dan bahkan mengisi konten media massa. Menurut teori konvergensi yang dipaparkan oleh Jenkins, bahwa ada beberapa proses yang mengubah media diproduksi dan dikonsumsi. Bentuk-bentuk konvergensi media yang dilakukan oleh Programa 2 yakni berupa Konvergensi Ekonomi, Konvergensi Sosial, Konvergensi Teknologi dan Konvergensi Budaya. Adanya bentuk-bentuk tersebut, juga karena masyarakat atau penonton yang membutuhkan konvergensi media. Programa 2 melakukan konvergensi, sebab melihat dari data riset khalayak yang dapat menggambarkan perubahan RRI sebelum dan sesudah berkonvergensi.
x
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN PENGUJI ... iii
MOTTO... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Konteks Penelitian ... 1
B. Fokus Penelitian ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Definisi Istilah ... 7
F. Sistematika Pembahasan ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12
A. Penelitian Terdahulu ... 12
B. Kajian Teori ... 18
BAB III METODE PENELITIAN ... 25
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 25
B. Lokasi Penelitian... 25
C. Subjek Penelitian ... 26
xi
D. Teknik Pengumpulan Data ... 27
E. Analisis Data ... 29
F. Keabsahan Data ... 31
G. Tahap-Tahap Penelitian... 33
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 35
A. Gambaran Obyek Penelitian ... 35
B. Penyajian Data dan Analisis ... 45
C. Pembahasan Temuan... 69
BAB V PENUTUP ... 79
A. Simpulan... 79
B. Saran-Saran... 81
DAFTAR PUSTAKA ... 83
PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS ... 85
MATRIKS PENELITIAN... 86
xii
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
2.1 Orisinalitas Penelitian. ...15 1.1 Jadwal Program Siaran...43
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Pesatnya pertumbuhan radio di Jember menimbulkan ketakutan, karena persaingan di industri penyiaran makin ketat. Diantara banyaknya radio yang terdapat di Jember, radio yang memanfaatkan canggihnya berkonvergensi salah satunya ialah RRI Pograma 2 Jember. Begitupun dengan RRI Programa 2 juga melakukan konvergensi, sebab jika tidak berkonvergensi, ancaman yang didapat oleh RRI terutama Programa 2 adalah pencapaian iklan yang didapatkan dari pihak market mengalami penurunan. RRI Jember menggunakan media baru untuk lebih menyebarluaskan informasi sebagai respon terhadap perkembangan teknologi informasi yang ada kepada masyarakat.
RRI Programa 2 berkonvergensi guna memenuhi kebutuhan para pendengar. Karena, bagaimanapun prioritas radio adalah berupa kenyamanan pendengarnya. Menurut riset khalayak yang dilakukan oleh RRI Jember, masyarakat menggunakan inovasi yang dikembangkan oleh RRI berupa RRIPlayGo terdapat di berbagai daerah di Indonesia.
Data statistik pendengar meliputi programa yang lebih dominan didengar pemirsa, mendengarkan radio melalui jenis aplikasi atau radio duduk, lagu apa yang disukai pemirsa dan lain sebagainya. Untuk masyarakat sebanyak 69 orang memilih programa 1, dari 493 responden, sedangkan bagi pendengar Programa 2
2
sebanyak 88 responden karena Programa 2 yang didominasi oleh musik-musik masa kini dan sajian remaja lainnya. Untuk Programa 2 dominan yang mendengarkan ialah usia remaja atau pelajar yang lebih suka mendengarkan musik daripada news berita ataupun sajian lokal. Sebanyak 66 responden mendengarkan Programa 3 karena lebih menyukai news berita.
Data statistik sebanyak 494 responden yang mendengarkan radio menggunakan radio duduk adalah sebanyak 211 responden, sebanyak 138 responden yang mendengarkan melalui handphone, sebanyak 21 responden yang mendengarkan melalui aplikasi dan sebanyak 141 responden yang menjawab tidak mendengarkan radio. Dari hasil pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dominan masyarakat mengakses radio melalui radio duduk untuk para masyarakat yang telah berumur lanjut1.
Terciptanya suatu konvergensi disebabkan oleh adanya digitality, interactivity, hypertextuality, dan virtuality. Media yang berkonvergensi merupakan suatu media digital. Konvergensi media telah membawa dampak yang secara kasatmata membawa perilaku pemirsa menggunakan media untuk berkomunikasi.
RRI sebagai lembaga penyiaran publik telah menerapkan konvergensi media dan standarisasi teknologi informasi dan komunikasi. Mulai Tahun 2018- 2019 pihak RRI mengembangkan sebuah inovasi baru di tengah gempuran internet yang semakin berkembang, bentuk perkembangan yang dikerjakan RRI adalah
1 Dokumen Pribadi RRI Jember.
3
yakni mempublikasikan berita melalui website yang dapat dinikmati oleh penonton RRI melalui rri.co.id, aplikasi RRI PlayGo untuk menjangkau frekuensi yang tidak sampai (streaming), dan siaran podcast RRI, serta mendengarkan melalui website RRI melalui media sosial. Akan tetapi, inovasi yang dikembangkan RRI belum ditemukan oleh sebagian masyarakat luas, khususnya pada bagian anak milenial di Jember. Pada zaman sekarang, generasi milenial beranjak tumbuh mengonsumsi media sosial untuk mengetahui hiburan dan berita melalui gadget sedangkan mengkonsumsi radio siaran.
Dengan adanya new media, radio wajib menyesuaikan dengan new media.
Hal ini dikarenakan, masyarakat memiliki akses internet yang sangat mudah dalam segala aktivitasnya yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi. Akibatnya, radio kini berada di masa konvergensi media, dan khalayak memanfaatkan satu perangkat secara bersamaan bagi dua aktivitas yaitu dengan mengakses internet dan mendengarkan radio. Konvergensi akan selalu terjadi sampai konsumen memperoleh segala sesuatu dalam bentuk digital, yaitu sampai konsumen menggunakan semua jenis perangkat dengan mudah.
Teknologi yang berinovasi sangat cepat sekarang meyakinkan bahwa media perusahaan juga berkonvergensi. Banyak new media bermunculan dan digunakan oleh masyarakat umum. Media tradisional bisa ramai karena media baru telah menjadi saluran komunikasi dengan banyak pengguna. Inilah yang mengubah media tradisional dan mengubahnya untuk menjaga kepentingan publik. Salah satu cara untuk transformasi ini ialah media konvergensi. Faktanya,
4
mengembangkan media teknologi mengharuskan terjadinya kombinasi antara, komputer, dan telekomunikasi. Media konvergensi hasil dari perpaduan media tradisional dengan new media. Teknologi mengembangkan sebuah inovasi yang berorientasi.
Aplikasi atau bermacam jenis, serta fitur audiovisual. Kunci konvergensi media ini adalah digitalisasi atau media berbasis internet. Radio adalah media massa yang telah menyelami dunia digital. Pendengar radio sekarang dapat menghubungkan program siaran melalui siaran streaming. Arah komunikasi antara khalayak dan media massa kini menjadi interaktif, karena pendengar dapat terus menikmati siaran radio online dan media sosial yang digunakan pemirsa.
Melalui perubahan media ini, tidak hanya perihal penyatuan media massa dengan new media, akan tetapi, dalam hal tata pelaksana, terdapat beberapa yang berubah2. Tentu ada perbedaan dalam rilis yang dibuat di radio. Setelah munculnya media baru, interaksi dengan pendengar di radio tentunya akan bervariasi dari interaktif hingga media sosial seperti Facebook, Youtube, Twitter, Instagram. Penggunaan Youtube, Instagram dan Facebook adalah sosial media yang digunakan sebagai media untuk berkonvergensi, dikarenakan Youtube, Instagram maupun Facebook adalah new media paling banyak digunakan di Indonesia. Adapun radio yang menggunakan media Youtube dan sosial media lainnya sebagai bentuk untuk berkonvergensi.
2Anindita Trinoviana, “Strategi Konvergensi Radio Sebagai Upaya Perluasan Pasar Audience dan Iklan” Jurnal Komunikasi. Vol, 12 No, 1. Oktober (2015). 36.
5
Beragam media massa mengalami konvergensi yang menimbulkan penggunanya saling menyikut antara satu media massa kepada media lainnya yang lebih baru dengan keutamaannya masing-masing. Media radio merupakan media teknologi yang bersifat konvensional, dengan begitu, maka akan menggunakan cara tersendiri agar tetap selalu mengudara sebagai salah satu alat komunikasi massa yang berguna sebagai mediator pesan3.
“Convergence culture where old and new media collide” merupakan sebuah buku karangan Henry Jenkins pada tahun 2008, meneliti teori media konvergen di mana sebuah proses terjadinya perubahan teknologi, gaya, industri dan politik pada budaya masyarakat4. Mengaitkan media konvergensi pada latar belakang ini disebabkan media radio (konvesional) pada zaman ini sudah mulai menyatu dengan media digital. Konvergensi media dikerjakan supaya dapat memudahkan interaksi dan transmisi informasi.
Dari penjelasan di atas peneliti tertarik untuk meneliti fenomena tersebut menjadi fokus penelitian dan mengangkatnya menjadi judul penelitian yaitu tentang Analisis Konvergensi Media Radio Programa 2 di LPP RRI Jember karena, RRI merupakan radio tertua di Indonesia, usianya terpaut sama dengan Republik Indonesia sendiri. Dengan menyandang status LPP, RRI harus memberi ruang bagi semua masyarakat. RRI sebagai radio negara mengemban tugas
3 Khasna Latifah, Ismandianto, “Konvergensi Radio Dalam Mempertahankan Eksistensi Di Era Digital dan Covid-19”, Jurnal Riset Komunikasi, Vol, 4 No,1. Februari (2021). Hal 134
4 Laksmi Rachmaria dan Yunita Rafika Dewi, “Strategi dan Praktik Konvergensi Media Pada Segmen Makarena Dalam Program Sore Bara Harsya Sebagai Upaya Survival Radio Delta FM Di Tengah Persaingan Industri Penyiaran”, Jurnal Ilmu Komunikasi Efek, Vol, 1 No, 2. Juni (2018). Hal 239.
6
menjaga pemahaman masyarakat soal bangsa dan negara. Hal ini menjadi ciri khas RRI. Alasan utamanya dapat dilihat dari fenomena kehidupan sekarang dimana media lama berubah menjadi media baru dengan adanya konvergensi media.
Praktik Konvergensi RRI Jember terbagi dalam bentuk-bentuk konvergensi media serta suatu proses diproduksi dan dikonsumsinya konvergensi media.
B. Fokus Penelitian
Menurut konteks penelitian, maka fokus penelitian yang akan dibahas dan dikaji dalam penelitian ini adalah:
1. Apa saja bentuk-bentuk konvergensi media Programa 2 di LPP RRI Jember?
2. Bagaimana proses konvergensi media Programa 2 di LPP RRI Jember?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ialah gambaran yang menjelaskan tentang arah yang akan di tuju dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian ini:
1. Menjelaskan bentuk-bentuk konvergensi media Programa 2 RRI Jember.
2. Menjelaskan proses konvergensi media Programa 2 RRI Jember.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini terdiri dari dua manfaat, yakni manfaat secara Teoritis dan manfaat secara Praktis sebagai berikut:
1) Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan menambah pengetahuan keilmuan pada peneliti tentang analisis konvergensi media Radio Programa 2 di Jember dengan menggunakan teori konvergensi.
7
2) Manfaat Praktis a. Bagi peneliti
Untuk memperluas pengetahuan mengenai konvergensi media radio, untuk memperluas pengetahuan tentang dunia media konvergensi.
Penelitian ini juga dilakukan untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Dakwah Uin Khas Jember.
b. Bagi Lembaga yang Diteliti
Skripsi ini juga dapat dipelajari sebagai evaluasi terhadap analisis konvergensi media pada radio, nantinya, analisis yang digunakan dapat menjadi acuan untuk lembaga penyiaran RRI tetap berkonvergensi di tengah ketatnya persaingan media massa.
c. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai konvergensi media pada radio, dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini agar media radio selalu berjajar sama dengan perkembangan media lainnya, dan dapat memudahkan masyarakat dalam menggali suatu informasi.
E. Definisi Istilah
1. Konvergensi Media
Konvergensi media merupakan satu titik pertemuan yang sifatnya mengarah. Konvergensi media merupakan perpaduan teknologi media yang sebelumnya berbeda. Adanya konvergensi media memperbaharui seluruh
8
elemen berita menjadi bentuk digital. Contohnya, kini berita dan hiburan dari radio bukan hanya didapatkan melalui siaran radio konvesional, namun juga dapat mengakses informasi melalui siaran digital atau siaran langsung di internet.
Henry Jenkins, seorang teoritikus media menjelaskan konvergensi merupakan metode penyatuan yang berkesinambungan diantara berbagai bagian media yakni konten, khalayak, industri, dan teknologi5.
Definisi konvergensi media dipakai pada integrasi layanan informasi yang dulunya terpisah. seperti internet, televisi, radio kabel dan telepon. Oleh karena itu, menggabungkan berbagai layanan informasi yang berbeda dengan satu alat menciptakan terobosan digital yang tidak lagi terhalang oleh arus informasi6.
Konvergensi media menaruh kesempatan pada masyarakat agar dapat berinteraksi dengan media massa dan bahkan mengisi konten media massa.
Masyarakat kini bisa mengontrol kapan, di mana, dan bagaimana mereka mengkonsumsi informasi, pada aneka macam jenisnya.
2. Radio
Max Well, mengatakan jika radio adalah suatu gelombang magnetis yang dapat melintasi ruang angkasa secara frekuensi menggunakan tempo
5 Dudi Iskandar, Konvergensi Media: Pembaruan Ideologi, Politik dan Etika Jurnalisme,Yogyakarta, 2018, hal.3.
6 Raditya Sudarma, “Pengembangan Media Online Oleh Institusi Media( Studi kasus mengenai fakktor-faktor yang mempengaruhi Suara Surabaya dalam mengembangkan Media Online)” , (Skripsi Universitas Airlangga, 2010/2011), 14.
9
eksklusif yang mana diprediksi sama menggunakan kecepatan cahaya yaitu 186.000 mil/detik.
Santri Indra Astuti (2008)7, mendefinisikan keberadaan radio merupakan sebuah perkembangan teknologi yang mengharuskan suara di transmisikan secara bersamaan melewati pertumbuhan radio. Dalam Efendy (2008:108) Radio di sebut sebagai the fifth estate, mempunyai arti yaitu radio bersifat langsung, tidak mengenal dan rintangan, seta memiliki daya tarik.
Radio berkembang mulai dari radio tradisional menjadi radio digital agar dapat didengarkan dan dinikmati tanpa batasan area. Hanya saja harus beradaptasi dari seberapa besar jaringan internet yang tersedia sebagai fasilitas. Maka berangkat dari kata radio, kita bisa memperoleh kesimpulan yang di ungkapkan oleh Roger Fidler ialah mengenai media yang bersifat perkataan (verbal), bahasa tulisan (non-verbal) dan bahasa digital ialah bahasa teknologi yang dikemas lalu digunakan, melihat daripada kebutuhan khalayak untuk dapat mengkonsumsi penguraian informasi dengan benar dan efektif8.
Sejarah perkembangan radio juga ditandai dengan berdirinya Radio Republik Indonesia (RRI). RRI secara resmi didirikan pada Tanggal 11 September 1945, menurut jumlah orang yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Sejak April 1946,
7 Novlein Theodora, “Studi Tentang Ragam Bahasa Gaul di Media Elektronik Radio Pada Penyiar Memora-FM Manado”, Jurnal Acta Diurna Komunikasi, Vol, 11 No,1. (2013). Hal 5.
8 Embar Putri Widyastuti, “Konvergensi Siaran Green Radio 96,7 FM Pekanbaru DariRadio Analog Menjadi Radio Digital”, (Skripsi Uin Sultan Syarif Kasim Riau, 2020), 17.
10
Operasi RRI pada awalnya berada di bawah Departemen Penerangan. RRI telah memainkan peran penting dalam mengkomunikasikan informasi tentang perjuangan kemerdekaan kepada masyarakat nasional dan internasional. Saat ini RRI memiliki 52 stasiun penyiaran luar negeri dan stasiun penyiaran khusus yakni “Suara Indonesia”9.
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan penelitian ini dibagi menjadi lima bab untuk memudahkan pembaca, dengan penjelasan sebagai berikut:
BAB I sebuah rujukan disertakan, bab ini secara singkat menguraikan keseluruhan diskusi dan melanjutkan ke bab berikutnya. Bab ini terdiri dari latar belakang, definisi masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian. Definisi terminologi. Dan pembahasan sistematis.
Bab II berisi tinjauan literatur. Bab ini memaparkan makalah penelitian sebelumnya, termasuk berbagai temuan dan kajian teoritis terkait “Konvergensi Program Media Radio 2 di LPP Jember.”
BAB III meliputi bagian metode survei. Bab ini menjelaskan pendekatan dan jenis survei, topik survei, lokasi survei, teknik akuisisi data, teknik analisis data, dan masalah tahap survei.
BAB IV berisi tentang penyajian data dan analisis yang menjelaskan tentang gambaran umum yang mendeskripsikan tentang mengenai uraian tempat penelitian yaitu LPP RRI Pro 2 Jember, visi-misi peran dan program siaran Pro 2 Jember.
9 Muhammad Mufid, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, (Jakarta: KENCANA, 2010)
11
BAB V berisi keseluruhan data yang disajikan dalam bentuk kesimpulan dan saran. Simpulan didapatkan melalui pembahsan secara keseluruhan yang digunakan untuk menjawab masalah yang terdapat pada fokus penelitian.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu adalah suatu hal yang menjadi referensi penelitian ini.
Peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang tekait dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasikan maupun belum terpublikasikan10. Dalam melakukan penulisan skripsi yang berjudul “Konvergensi Media Radio Programa 2 di LPP RRI Jember”. Penulis mengembangkan penelitian dengan mempersiapkan beberapa penelitian atau penelitian dalam bentuk disertasi yang berkaitan dengan pembahasan di atas, dan referensi serta membandingkan penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk menjadi lebih baik dan lebih bertanggung jawab. Tinjauan pustaka yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Skripsi yang berjudul “ Konvergensi Siaran Green Radio 96,7 FM Pekanbaru Dari Radio Analog Menjadi Radio Digital” yang ditulis oleh Embar Putri Widyastuti, Mahasiswi komunikasi tahun 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian tersebut dijelaskan bahwa Green Radio 96,7 FM merupakan radio komunitas analog yang mengudara di Kota Pekanbaru dari tahun 2014. Satu-satunya radio yang eksis
10 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember: IAIN JEMBER PRESS, 2020), 46.
13
dan aktif dalam pembahasan kelingkungan yang di angkat dari isu-isu lokal wilayah provinsi Riau. Skripsi ini mengambil topik bagaimana Green Radio memanfaatkan situs streaming portalgreenradio.com sebagai media perancangan inovasi untuk green radio. Dengan ini peneliti mendapat kesimpulan dari penelitian tersebut dimana Green Radio 96,7 FM belum begitu maksimal dalam mengoperasikan portalgreenradio.com sebagai bentuk media peningkatan pada proses perkenalannya secara digital. Dilihat dari segi pemaparannya, dijelaskan bahwa tidak banyak masyarakat tahu mengenai Green Radio 96,7 FM dari situs greenportalradio.com.
2. Skripsi yang berjudul “ Konvergensi Dari Media Konvensional Ke Digital”
yang ditulis oleh Nurrahmah, Mahasiswi Dakwah tahun 2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dari penelitian tersebut peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa majalah atau koran atau disebut e- paper Harian Ujungpandang Ekspres merupakan perubahan surat kabar dari bentuk surat kabar cetak ke digital tanpa melewati proses percetakan. Surat kabar digital atau e-paper menjadi jawaban atas tantangan dan perkembangan teknologi bagi surat kabar cetak agar tetap eksis di tengah maraknya penggunaan smartphone, komputer, tablet, iphone. Sehingga e-paper dapat mengikat pembaca yang sebagian besarnya sudah beralih ke jalur online.
Namun, terlepas dari peluang dan tantangan, keberadaan e-paper sekarang belum mampu menggantikan surat kabar cetak.
14
3. Skripsi yang berjudul “ Strategi Konvergensi Radio Songgolangit FM Di Tengah Persaingan Industri Penyiaran Di Ponorogo” merupakan hasil karya Imasnyti Ciptanti Devi, Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam tahun 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dari kesimpulan penelitian tersebut Strategi Konvergensi Radio Songgolangit dalam persaingan industri penyiaran di Ponorogo dengan beberapa langkah yakni multimedia, multichanel, dan multiplatform. Implikasi dari praktik konvergensi di Radio Songgolangit FM dibagi menjadi tiga, yakni implikasi sosial, budaya, serta ekonomi. Pertama implikasi sosial, konvergensi yang di terapkan oleh Radio Songgolangit FM berdampak pada sosialisasi masyarakat atau pendengarnya dan menjadi faktor penyebab perubahan pola interaksi masyarakat. kedua, implikasi budaya, hadirnya praktik konvergensi menjadi perubahan budaya dan pola hidup masyarakat. ketiga, implikasi ekonomi, praktik konvergensi Radio Songgolangit mempermudah klien untuk lebih mempromosikan produknya melalui sosial media yang dimiliki radio songgolangit, hal tersebut berdampak pada kenaikan pendapatan bagi klien.
15
Tabel 2.1Orisinalitas Penelitian Penelitian TerdahuluVariabel Tujuan PenelitianSubjek PenelitianMetodeHasil PenelitianRelevansi Embar Putri Widyatustuti Tahun 2020 fakultas Dakwah dan Komunikasi Program Studi Ilmu Komunnikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
1.Konverg ensi Media 2.Radio Analog dan Digital
Untuk mengetahui bagaimana proses konvergensi siaran ini mampu menjadikan Green Radio yang awalnya adalah sebuah radio analog menjadi radio digital.
Pengelola Radio Green Radio 96,7 FM
Penelitian ini menggunaka n jenis penelitian kualitatif deskriptif.
Green Radio 96,7 FM merupakanradio komunitas analog yangmengudaradi kota Pekanbarudari tahun 2014. Satu- satunya radioyang eksis dan aktif dalam pembahsan kelingkungan yang di angkat dari isu-isu local wilayah provinsi Riau. Green Radio 96,7 FM dengan rancangan inovasinya mencoba mengembangkan sayap dengan membuat situs web streaming dengan nama portalgreenradio.co m Skripsi ini mengambil topik Persamaan penelitian yang dilakukan yaitu sebuah radio melakukan konvergensi mediadengan mengembangkan suatu inovasinya yaitu dengan membuat situs web streaming. Sedangkan pada perbedaannya terletak pada subyek dan obyek yangberbeda sertarumusan masalah yang berbeda pula.
16 bagaimanagreen radio memanfaatkan situs streaming portalgreenradio.co m sebagai media perancangan inovasi untuk green radio itu sendiri di kenal di Kota Pekanbaru. Nurrahmah Tahun 2017 Fakultas Dakwah dan Komunikasi Prodi Jurnalistik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
1.Konverg ensi Media 2.Media Konvens ional 3.Media Digital
1.Untuk mengetahui proses konvergensi ke digital 2.Untuk mengetahui bagaimana peluangdan tantangan peralihan surat kabar elektronik (e- paper)yang dilakukan Harian Ujungpandang Expres.
1.Pemimpin redaksi 2.Manajer umum personalia
Pendekatan penelitian yang dimaksud terdiri atas 2 perspektif, yakni pendekatan ilmu komunikasi dan pendekatan metodologis kualitatif
Surat kabar digital atau disebut e-paper Harian Ujungpandang Ekspres merupakan perubahansurat kabar dari bentuk surat kabar cetak ke digital tanpa melewatiproses percetakan, tapi file desain surat kabar tersebut langsung melewatiproses pemadatan bentuk atau pengecilan kapasitas menggunakan aplikasi editadobe Persamaan penelitian yang dilakukan yaitu terletak pada metodeproses konvergensi dari media konvensional ke digital. Sedangkan perbedaan penelitian terbut terletak pada obyek dan subyek penelitian, dan menggunakan teori yang berbeda.
17 phootoshop agar bisa diterbitkan melalui website bersama berita-beritarealtime yang dimilikiHarian Ujungpandang Ekspres. Imasnyti CiptantiDevi. Tahun 2020 Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah dengan judul Strategi Konvergensi Radio Songgolangit FM Di Tengah Persaingan Industri Penyiaran Di Ponorogo
1.Strategi Konverg ensi 2.Persaing an Industri Radio
1.Untuk mengetahui konvergensi mediapada Radio Songgolangit FM di tengah persaingan industri 2.Untuk mengetahui implikasi dari praktik konvergensi padaRadio Songgolangit FM di Ponorogo 1.Crew Radio Songgolang itFM Ponorogo. 2.Klien (pemasang iklan) dan pendengar Radio Songgolang it FM.
Penelitian ini menggunaka n metode kualitatif yang bersifat deskriptif.
Strategi konvergensi Radio Songgolangit FM di tengah persaingan industri penyiaran di Ponorogo dengan beberapa langkah yakni, Multimedia, Multichanel, dan Multiplatform. Implikasi dari praktik konvergensi di Radio SonggolangitFM dibagi menjadi tiga yakni, implikasi sosial, implikasi budaya, implikasi ekonomi.
Persamaan dan penelitian terdahulu dan penelitian yang akan dilakukan yaitu terletak pada teori yang menggunakan teori konvergensi menurut Henry Jenkinsserta menggunakan implikasi sosial, budaya dan ekkonomi. Namun perbedaannya terletak pada subyek dan obyek penelitian.
18
A. Kajian Teori
Pada bagian ini membahas mengenai teori yang dapat dijadikan perspektif dalam melaksankan penelitian. Ulasan teori selaku lebih luas dan mendalam akan semakin memperdalam wawasan peneliti dalam mengkaji permasalahan yang hendak dipecahkan sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian11.
a. Konvergensi Media 1) Pengertian
Konvergensi ialah sebuah kata yang penting, meskipun banyak diberi tugas, sehingga dengan bebas dipakai oleh Pool sebelum menjadi sering digunakan. Sejak 1990-an kata tersebut umum digunakan pada pertumbuhan teknologi digital, integrasi teks, angka, bayangan dan suara, unsur yang berbeda-beda dalam media12.
Konvergensi menurut bahasa13 berasal dari bahasa Inggris dari kata converge yang artinya memusatkan pada satu titik, betemu atau tindakan bertemu di satu tempat. Pada kamus Bahasa Indonesia konvergensi berasal dari kata konvergen, yang mempunyai arti berpusat menuju pada satu titik. Konvergensi adalah pertemuan dua variabel yang berbeda kedalam satu titik yang sama atau lebih tegasnya mempertemukan dua aliran yang berlawanan yaitu antara nativisme
11 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (JEMBER: IAIN JEMBER PRESS, 2020), 46.
12 Asa Briggs dan Peter Burke, Sejarah Sosial Media, ( Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006), Hal.326.
13 Darmadi, Arsitektur Kepribadian Anak, (Guespedia Publisher), Hal 23.
19
dengan empirise kedalam satu ikatan yang sama.
2) Teori Konvergensi
Teori Konvergensi yang diteliti oleh Henry Jenkins dalam bukunya yang berjudul “Convergence Culture: Where Old and New Media Collide” yaitu media konvergensi merupakan suatu cara yang mengimbangi rangkaian budaya masyarakat yang terpengaruh oleh teknologi media. Konvergensi menurut Henry Jenkins: Aliran konten di platform beberapa media, kerjasama antara industri beberapa media dan perilaku migrasi khalayak media14.
Pemaparan Jenkins, bahwa ada beberapa proses yang mengubah media diproduksi dan dikonsumsi15, yaitu:
a) Konvergensi Ekonomi
Ketika sebuah perusahaan mendominasi beberapa produk atau layanan dalam industri yang sama.
b) Konvergensi Sosial
Dilakukan ketika masyarakat membuka media konvensional secara daring namun pada bersamaan melakukan komunikasi online berupa beralih pesan teks dengan teman sekaligus juga mendengarkan musik.
14 Nur Aini Shofiya Asy’ari dan Mohammad Luthfi, “ Analisis Penerapan Konvergensi Media Pada Usaha Penyiaran Radio Di Ponorogo”, Jurnal Perspektif Komunikasi, Vol, 1 No,3. Juni (2018). Hal 3.
15 Imasnyti Ciptanti Devi, “Strategi Konvergensi Radio Songgolangit FM Di Tengah Persaingan Industri Penyiaran dii Ponorogo” , (Skripsi IAIN Ponorogo, 2020),30.
20
c) Konvergensi Teknologi
Berbagai teknologi bersatu ketika satu atau lebih media yang berbeda dimodifikasi ke dalam bentuk digital.
d) Konvergensi Budaya
Berbagai cerita mengalir ke berbagai macam bentuk media adalah satu komponen.
Menarik kesimpulan teori konvergensi media yang menyajikan dampak positif dipengaruhi oleh perkembangan dan kemajuan teknologi, yang mendorong kemudahan bagi masyarakat yang mendengarkan media konvensional secara online.
Teori konvergensi yang diteliti oleh Henry Jenkins pada tahun 2006, telah difokuskan pada konsep “Konvergensi Media” menyatakan bahwa teknologi sederhana berfokus pada pemahaman tentang bagaimana individu dalam kontemporer budaya sendiri memasuki dan menggabungkan banyak sumber-sumber media yang berbeda menawarkan pemahaman yang jauh lebih kaya hubungan antara bentuk media yang berbeda.
Menurut Jenkins, ada sembilan situs dimana penting negoisasi antara konsumen dan produsen yang terjadi. Situs ini merevisi penonton pengukuran, menata ulang globalisasi, kembali melibatkan warga negara menegoisasi hubungan antara produsen dan konsumen, mendesain ulang ekonomi digital, memikirkan kembali media estetika, mengatur konten
21
media, mendefinisikan ulang hak kekayaan intelektual dan membatasi kepemilikan media. Inti dari konvergensi adalah integrasi progresif yang bertujuan mempermudah distribusi pesan digital16.
Konvergensi membawa implikasi terhadap persebaran atau distribusi pesan digital. Konvergensi ini disebut teknologi 3 C (Communication, Compute, and Contents). Teknologi ini merupakan kombinasi yang sinergis antara layanan suara, data, dan vidio yang dapat diolah dan dipertukarkan hanya dengan menggunakan satu jenis jaringan saja. Jaringan atau media ini dapat diperoleh melalui internet pada PC, smart mobile phone, atau televisi yang dilengkapi oleh pesawat penerima siaran digital, sehingga tidak mengherankan pada saat ini, sinergi antara teknologi dan internet, penyiaran dan telekomunikasi merupakan contoh tren konvergensi yang sudah dirasakan secara langsung17.
b. Radio
1) Pengertian
Radio merupakan media pendengaran, yang hanya bisa dinikmati melalui alat pendengaran. Radio menjadi media penyampaian gagasan, ide dan pesan melalui gelombang elektromagnetik, berupa sinyal-sinyal audio.
16 Diah Muhtadiah Hamna, “Konvergensi Media Terhadap Kinerja Jurnalis (Studi Kasus: Fajar TV dan Fajar fm)”, Jurnal Tabligh, Vol,19 No,1. Juni (2018), Hal 65.
17 Ibid, Hal 71.
22
Pengertian radio menurut ensiklopedi Indonesia yaitu penyampaian informasi dengan pemanfaatan gelombang elektromagnetik bebas yang memiliki frekuensi kurang dari 300 GHz (panjang gelombang lebih besar dari 1 mm). Sedangkan istilah “radio siaran” atau “siaran radio” berasal dari kata “radio broadcast” atau
“radio omroep” artinya yaitu penyampaian informasi kepada khalayak dengan media suara (Trinoviana, Strategi Konvergensi Radio Sebagai Upaya Perluasan Pasar Audience dan Iklan, 2015)yang berjalan satu arah dengan memanfaatkan gelombang radio sebagai media18.
2) Jenis-Jenis Radio
Radio siaran menggunakan tiga jenis frekuensi yaitu FM (Frekuensi Modulasi), AM (Amplitudo Modulasi) atau MW (Medium Wave) dan SW (Short Wave atau Gelombang Pendek). Radio Siaran pada perkembangannya kemudian terbagi dalam beberapa jenis19 yaitu:
a) Radio Pemeritah
Radio jenis ini dikelola oleh sebuah pemerintah di suatu Negara. Tujuannya, lebih untuk propaganda sebagai alat mempertahankan kekuasaan. Informasi yang disiarkan melalui radio pemerintah biasanya bersifat sepihak dan selalu membela kebijakan pemerintah.
18 Lina Budiarti, Asyiknya Jadi Penyiar ( Guepedia, 2021), Hal 7.
19 Dodi Mawardi, Panduan Terlengkap Menulis Naskah Radio ( Sekolah Menulis Kreatif Indonesia, 2016), Hal 18-20.
23
b) Radio Publik
Publiklah yang mengelola radio ini, baik dari segi pembiayaan maupun isi siaran.sejumlah radio pemerintah berubah menjadi radio publik. Radio pemerintah dibiayai oleh uang Negara yang berasal dari pajak. Contoh paling baik radiopemerintah yang menjelma menjadi radio publik adalah British Broadcasting Corporation (BBC). Radio Republik Indonesia (RRI) juga akan menjadi radio publik, sesuai dengan amanah undang-undang penyiaran.
c) Radio Swasta
Radio dengan pengelola swasta menjadi radio siaran paling banyak yang tercatat di muka bumi ini. Jumlahnya sekitas 30 ribu stasiun radio dan setengahnya berada di Amerika Serikat.
d) Radio Komunitas
Radio komunitas mirip dengan radio publik, yang pengelola berasal dari masyarakat. Namun, cakupan wilayah siaran radio komunitas jauh lebih sempit dibanding radio publik.
Radio komunitas hanya menjangkau wilayah siaran yang sangat terbatas, dengan khalayak komunitas tertentu. Dalam UU no.
32/2002, Radio komunitas hanya boleh siaran dalam radius 5km, dengan kekuatan pancaran 50 watt saja. Bandingkan dengan radio komersial atau publik yang bisa memancarkan kekuatan siaran
24
sampai 20 kilo watt.
3) Konvergensi Radio a. Radio konvesional
Radio Konvensional merupakan suatu media informasi sekaligus komunikasi elektronik yang pertama kali ada di Indonesia pasca Perang Dunia II dengan siaran perdana pada 11 September 195420.
Dalam kamus Bahasa Indonesia, radio konvensional bisa dipahami seumpama menurut hal yang telah menjadi kebiasaan;
tradisional. Adapun media konvensional di artikan sebagai media tradisional atau yang lebih dulu ambil bagian dalam perluasan berita pada khalayak seperti surat kabar dan majalah, menyusul radio, film kemudian televisi21.
b. Radio Digital
Radio Digital adalah tekhnologi radio yang mengirimkan informasi menggunakan sinyal digital. Radio digital adalah generasi penerus dari radio analog. Mutu sinyal yang lebih bagus, dan berbagai fasilitas lain seperti dapat dihentikan sejenak (pause), rewind (putar ulang), atau disimpan sementara apabila ingin
20 Habibillah Rasyid, “Strategi Radio Al-Fatih Dalam Memperoleh Simpati Pendengar (Studi Pada Radio 107.3 FM) , (Skripsi, UIN Sumatra Utara, 2019)
21 Nurrahmah, “ Konvergensi Dari Media Konvensional ke Digital” (Skripsi, UIN Alauddin Makassar, 2017),21.
25
mendengarkannya nanti.
Radio digital memberikan suara yang berkualitas tinggi dan stasion digital eksklusif plus seleksi pop up stasion yang dibuat untuk event atau acara khusus dengan artis andalan. Radio digital disiarkan secara gratis melalui gelombang udara dengan tekhnologi.
Layanan radio internet dipancarkan dengan cara streaming, melalui jaringan komunikasi (internet) dan dikenakan biaya download yang berbeda-beda tegantung pada paket penyedia layanan internet.
Siaran gratis radio juga menyiarkan acara mereka dengan cara streaming dan juga dengan layanan digital baru di internet, sehingga isinya dapat di akses dengan kedua platform22.
22 Andi Rustam dan Harliantara, Radio Is Sound Only:Penantar dan Prinsip Penyiaran Radio di Era Digital (Jakarta: Broadcast Magz, 2013), 98.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang sumbernya diperoleh tidak melalui prosedur kuantifikasi, perhitungan statistik, atau bermacam bentuk cara yang menetapkan ukuran angka. Penelitian kualitatif prinsipnya untuk memahami obyek yang diteliti secara komprehensif23.
Sedangkan pendekatan yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Dapat didefinisikan bahwa kualitatif deskriptif harus menjelaskan suatu obyek, fakta, atau setting sosial yang akan dicurahkan melalui tulisan yang bersifat naratif.
Dalam penulisannya berisi kutipan-kutipan data (fakta) yang dijelaskan dalam lapangan untuk memberikan dukungan terhadap sesuatu yang dipersembahkan dalam laporannya24. Adapun tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menggambarkan dan mengungkapkan, dan menjelaskan.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat atau objek yang akan digunakan untuk tempat penelitian dilaksanakan. Lokasi penelitian ini bertempat di LPP Radio Republik Indonesia (RRI). Jl. Letjen Panjaitan no.61. Lokasi tersebut
23 Ajat Rukajat, Pendekatan Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018), Hal.4.
24 Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif ( CV Jejak, 2018),11.
27
dipilih karena RRI merupakan radio tertua di Indonesia25, usianya terpaut sama dengan Republik Indonesia sendiri. Dengan menyandang status LPP, RRI harus memberi ruang bagi semua masyarakat. RRI sebagai radio negara mengemban tugas menjaga pemahaman masyarakat soal bangsa dan negara. Hal ini menjadi ciri khas RRI. Selain itu, peneliti cukup memahami keadaan dan kondisi sosial di wilayah LPP RRI Jember. Peneliti lebih memfokuskan pada radio programa 2, dimana segmen audiensnya adalah usia remaja sampai dewasa.
C. Subjek Penelitian
Subyek penelitian, dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pemilihan subyek penelitian dengan cara sengaja oleh peneliti berdasarkan kriteria atau pertimbangan tertentu. Penggunaan purposive sampling dalam penelitian ini yaitu bertujuan untuk dapat mengetahui bagaimana interaksi sosial yang terjadi antara penyiar dan penonton. Dengan menggunakan teknik tersebut, peneliti dapat merumuskan beberapa informan yang terlibat dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
a. Pengelola Seksi Perencanaan Siaran yaitu Ibu Etik.
Peneliti memilih informan pada bagian perencanaan siaran karena pada bagian perencanaan, peneliti dapat memperoleh data-data siaran pada Pro 2 berupa jadwal siaran dan daftar acara siaran yang berkaitan dengan penelitian skripsi ini.
25 Dokumen Pribadi RRI Jember.
28
Ibu Etik merupakan informan kunci dengan kriteria, informan aktif dalam organisasi, kelompok yang diteliti atau telah melalui tahap enkulturasi. Informan harus terlibat dalam masalah yang diteliliti. Dan informan harus menyampaikan informasi dengan menggunakan bahasa sendiri.
b. Bapak Putra Wijaya selaku Direktur Programa 2 RRI Jember.
Peneliti memilih informan Direktur Pro 2 karena melihat objek dari penelitian skripsi ini yang berfokus pada RRI Pro 2 Jember. Peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Putra karena beliau merupakan pengelola paling paham dengan seluk beluk Programa 2. Dengan begitu, peneliti dapat memperoleh data serta dapat menguraikan dan menjawab rumusan masalah pada penelitian skripsi ini.
Bapak Putra merupakan informan kunci dan informan utama dengan kriteria, orang yang mengetahui secara teknis dan detail tentang masalah penelitian. Informan aktif dalam organisasi, kelompok yang diteliti atau telah melalui tahap enkulturasi. Informan harus terlibat dalam masalah yang diteliliti. Dan informan harus menyampaikan informasi dengan menggunakan bahasa sendiri.
c. Bapak Toni selaku bagian dari seksi Lembaga Pengembangan Usaha (LPU) Peneliti memilih informan pada bagian seksi Lembaga Pengembangan Usaha karena, fokus masalah pada penelitian skripsi ini mengacu pada konvergensi ekonomi, sehingga peneliti membutuhkan data tentang
29
berlangsungnya konvergensi ekonomi pada Pro 2 berupa jenis dan rate iklan, sponsor program dan lain sebagainya.
Bapak Toni, merupakan informan pendukung, untuk informan jenis pendukung memiliki kriteria sebagai berikut, orang yang mampu memberikan informasi tambahan sebagai pelengkap analisis dan pembahasan dalam penelitian.
d. Pengelola Staf Teknik Media Baru yaitu Bapak Trisanjaya
Peneliti melakukan wawancara kepada Bapak Trisanjaya dikarenakan beliau staf teknik media baru, menurut fokus masalah penelitian ini yang membahas tentang konvergensi teknologi, maka dari itu peneliti melakukan wawancara kepada beliau, karena beliau yang memahami permasalah teknologi.
Bapak Trisanjaya, merupakan informan pendukung, untuk informan jenis pendukung memiliki kriteria sebagai berikut, orang yang mampu memberikan informasi tambahan sebagai pelengkap analisis dan pembahasan dalam penelitian.
Kriteria pemilihan informan diatas meliputi subyek informan yang menguasai permasalahan pada penelitian tersebut, memiliki data, dan yang bersedia memberikan informasi yang lengkap dan akurat. Terdapat tiga jenis informan pada penelitian ini yakni, informan kunci, informan utama dan informan pendukung. Untuk menunjang validalitas penelitian penulis menggunakan Buku, Jurnal, Artikel sebagai subjek sekunder.
30
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data penelitian dari sumber data.
1. Observasi
Observasi adalah bagian dari pengumpulan data, observasi berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan. Tujuan dari observasi deskriptif adalah, untuk menghasilkan teori dan hipotesis. Detail fungsi observasi adalah mendeskripsikan, memasukkan, dan menyediakan data yang dapat digeneralisasikan.
Observasi yang diambil dalam melakukan penelitian adalah observasi tidak terstuktur sehingga pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan. Data yang diperoleh pada tahap observasi, adalah:
a. Kelayakan konvergensi media RRI Programa 2 pada riset khalayak b. Proses konvergensi media pada Programa 2 RRI Jember.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Wawancara (interview) adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara (interviewer) dan sumber informasi atau orang yang di wawancarai (interviee) melalui komunikasi langsung.
31
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah, jenis wawancara semi terstruktur. Tujuannya agar peneliti dapat menggali informasi dengan rangkaian pertanyaan terbuka dan meyesuaikan pertanyaan yang telah disusun. Data yang diperoleh melalui wawancara pada metode ini adalah:
a. Proses konvergensi media yang dilakukan oleh RRI Programa 2 Jember b. Proses diproduksi dan dikonsumsinya konvergensi media pada Programa
2 Jember 2. Dokumentasi
Teknik atau studi dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan arsip-arsip dan temasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil-dalil atau hukum-hukum dan lain-lain berhubungan dengan masalah penelitian.
Peneliti menggunakan dokumentasi pada penelitian ini untuk memperoleh informasi yang diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cendera mata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data yang diperoleh dari penelitian skripsi ini yaitu serangkaian foto.
32
E. Analisis Data
Analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk memproses kumpulan data atau sekelompok data agar mendapatkan informasi. Analisis yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari:
e. Kondensasi Data
Kondensasi data adalah proses pemilihan atau seleksi, fokus, menyederhanakan serta melakukan pergantian data yang terdapat pada catatan lapangan, transkip wawancara, dokumen maupun data empiris yang telah didapatkan26. Data kualitatif tersebut dapat diubah dengan cara seleksi, ringkasan, atau uraian, menggunakan kata-kata sendiri dan lain-lain.
Berdasarkan data yang dimiliki, peneliti akan mencari data, tema, dan pola mana yang penting, sedangkan data yang dianggap tidak penting akan dibuang.
1) Menyeleksi
Dalam tahap ini peneliti memilah dan menentukan antara data penting untuk menunjang penelitian dengan data yang tidak penting. Yang mana peneliti membatasi data berdasarkan fokus penelitian yang sudah ditentukan.
Pada tahap ini, peneliti turun langsung menuju objek penelitian, mengumpulkan data-data dengan melakukan wawancara kepada beberapa informan, membaca beberapa dokumen yang diperoleh melalui informan,
26 Miles, Huberman dan Saldana, Qualitative Data Analysis (America: SAGE Publications, 2014)
33
yang berkaitan dengan pembahasan penelitian skripsi ini. Dengan begitu, peneliti mengumpulkan seluruh data yang didapat lalu menyeleksi data yang dibutuhkan untuk dapat menjawab dan menguraikan fokus masalah pada penelitian ini, sedangkan data yang kurang menunjang pada penelitian ini akan tetap dipaparkan guna sebagai pelengkap dari penelitian skripsi ini.
2) Memfokuskan
Tahap selanjutnya yakni tahap pemfokusan. Pada tahap ini peneliti hanya memfokuskan pada fokus penelitian. Menurut Miles dan Huberman memfokuskan data merupakan bentuk pra-analis27. Dalam tahap ini, peneliti memfokuskan transkip wawancara yang hanya berfokus kepada rumusan masalah. Untuk transkip wawancara maupun data yang tidak berfokus pada rumusan masalah akan tetap peneliti paparkan sebagai pelengkap dari penelitian skripsi ini.
a. Penyajian Data
Selanjutnya peneliti melakukan penyajian data. Data yang disajikan telah melewati tahap kondensasi. Proses penyajian data diperlukan dalam analisis data kualitatif untuk bisa menyajikan atau menampilkan data dengan rapi, sistematis, tersusun dengan pola hubungan tertentu, terorganisir dan sebagainya. Sehingga data ini tidak lagi berupa data mentah akan tetapi sudah meyajikan suatu informasi.
27 Michael Huberman, dan Matthew B.Miles, Analisis data kualitatif, terjemah Rohidi, (Jakarta “UI Press, 2014.), 19.
34
b. Penarikan kesimpulan
Tahap selanjutnya adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan ini menjadi informasi yang bisa disajikan dalam laporan penelitian dan ditempatkan dibagian penutup. Yakni pada bagian kesimpulan, sehingga para pembaca laporan penelitian juga bisa menemukan kesimpulan tersebut.
Proses menarik kesimpulan baru bisa dilakukan ketika semua data yang variatif disederhanakan, disusun atau ditampilkan dengan memakai media tertentu, baru kemudian bisa dipahami dengan mudah.
F. Keabsahan Data
Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility, transferability, dependability, dan confirmability.
Dalam hal ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi atau biasa disebut gabungan beberapa data. Jenis triangulasi dalam penelitian ini menggunakan Triangulasi Teknik. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya untuk mengecek data bisa melalui wawancara, observasi, dokumentasi.
Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data mana yang dianggap benar.
35
Dalam penelitian skripsi ini, peneliti menggunakan Triangulasi Teknik karena mengumpulkan data menggunakan lebih dari satu teknik yaitu dengan wawancara dan observasi. Peneliti menggunakan pertanyaan yang sama kepada beberapa informan dan memastikan bahwa data yang diperoleh mempunyai jawaban yang sama maka dari itu data tersebut dapat dikatan valid.
Triangluasi Teknik yang peneliti gunakan dalam penelitian skripsi pada RRI Programa 2 adalah melakukan wawancara kepada beberapa informan tentang fokus masalah pada penelitian ini dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang sama.
G. Tahap-Tahap Penelitian
Tahap yang dilakukan untuk penelitian ada beberapa tahap yaitu:
1. Tahap Persiapan
Tahap ini bisa disebut juga sebagai tahap eksplorasi yaitu sebagai tahap peneliti dalam melakukan penyusunan rancangan terhadap penelitian.
Adapun persiapan yang dilakukan peneliti adalah menyiapkan judul penelitian, konteks permasalahan pada penelitian, fokus dan tujuan pada penelitian, dan metode penelitian yang akan digunakan. Dengan begitu, peneliti akan memutuskan objek yang sesuai dengan judul dan konteks permasalahan dalam penelitian skripsi ini. Tahap persiapan selanjutnya, peneliti meminta persetujuan pada lokasi yang akan menjadi tempat penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Lapangan
36
Tahap selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan lapangan, yaitu merupakan tahap penerjunan langsung peneliti ke lapangan atau lokasi penelitian yakni LPP RRI Jember Pro 2. Dalam proses penelitian dan perolehan data, yang diawali dengan mengamati objek penelitian, melaksanakan wawancara dengan mengajukan pertanyaan yang sudah di sediakan, guna untuk memperoleh data secara detail.
3. Tahap Analisis Data
Tahap ini meliputi kegiatan mengolah data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya dilakukan pengecekan keabsahan data dengan cara mengecek sumber data dan metode yang digunakan untuk memperoleh data sebagai data yang valid.
Sumber data pada penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yang peneliti dapat dari objek atau subjek penelitian meliputi dokumen dan dokumentasi. Adapun data sekunder yang peneliti dapat adalah dengan mengambil dari buku, jurnal dan lain sebagainya.
37
BAB IV
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
A. Gambaran Obyek Penelitian
1. Profil Lembaga LPP RRI Jember
Satu-satunya radio yang menyandang nama Negara adalah RRI, situs siarannya ditujukan untuk kepentingan bangsa dan Negara. RRI menjadi Lembaga Penyiaran Publik yang berdiri sendiri, netral, tidak komersial, serta mampu menyajikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, pelestari budaya, hiburan yang mampu menjaga citra positif bangsa.
Negara memberikan tugas dan fungsi yang besar kepada RRI melalui UU no 32 tahun 2002 tentang penyiaran, PP 11 tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik, serta PP 12 tahun 2005, RRI dipercaya sebagai lembaga penyiaran yang dapat berjaringan secara nasional dan dapat membangun kerja sama dalam siaran dengan lembaga penyiaran asing.
Dengan kekuatan 99 stasiun penyiaran terdiri dari: 1 satker tipe A, 30 satker tipe B, 34 satker tipe C, pusat pemberitaan dan SLN serta 32 studio produksi.
RRI resmi didirikan pada tanggal 11 September 1945, oleh para angkasawan pejuang yang sebelumnya telah aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota, yakni antara lain Jusuf Ronodipuro, Abdurrahman Saleh dan Maladi. Rapat utusan 6 radio bertempat di
38
kediaman Adang Kadarusman, yang beralamatkan di Jalan Menteng Jakarta. Dari beberapa pembahasan, menghasilkan keputusan bahwa akan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter Abdurrahman Saleh sebagai pemimpin umum LPP RRI yang pertama. Tidak hanya itu, pembahasan rapat tesebut mendeklarasikan piagam 11 September 1945, yang berisi 3 komitmen tugas beserta fungsi RRI yang dikenal dengan Tri Prasetya RRI. Isi daripada komitmen Tri Prasetya yang ketiga ialah merefleksikan komitmen RRI untuk tetep bersikap netral yang tidak memihak kepada kelompok partai atau golongan.
LPP RRI Jember memiliki beberapa fasilititas yang dapat membantu proses siaran diantaranya Studio Integrasi, OB Van, tower pemancar, fasilitas BNM, Auditorium, dan fasilitas gedung lainnya. Studio Integrasi yang terdapat di RRI Jember merupakan ruangan khusus yang memimiliki fungsi untuk berkumpulnya koordinasi antar tim siaran.
Sedangkan untuk OB Van adalah 1 unit mobil yang khusus berisikan peralatan siaran yang terinstal sebagai studio mini guna membantu devisi siaran ketika sedang melakukan siaran langsung di luar kantor. Tower pemancar RRI Jember merupakan fasilitas khusus yang berfungsi untuk meletakkan antena pemancar dari reciver untuk menjangkau coverage area RRI Jember. Tower pemancar di RRI Jember memiliki 3 tower pemancar di tiga daerah yakni Lumajang, Jember, dan Banyuwangi.
2. Prinsip Lembaga Penyiaran Publik
39
a. LPP merupakan lembaga penyiaran bagi semua warga negara b. Program siarannya harus mempertimbangkan keberagaman
c. Program siar harus memiliki perbedaan dengan lembaga penyiaran lainnya.
d. LPP harus mengedepankan independensi dan netralitas.
e. Siarannya harus beragam dan berkualitas tinggi.
f. Menjadi puncak karir bagi banga Indonesia g. Mencemirkan identitas bangsa
h. Perekat dan pemersatu bangsa 3. Visi LPP RRI Jember
Berhasilnya RRI menjadi Lembaga Penyiaran Publik yang terpercaya dan mendunia.
4. Misi LPP RRI Jember
a. Menjamin terpenuhinya hak warga Negara terhadap kebutuhan informasi yang objektif dan independen sehingga memberikan kepastian dan rasa aman kepada warga Negara, serta menjadi referensi bagi pengambilan keputusan.
b. Menjamin terpenuhinya hak warga Negara terhadap pendidikan melalui siaran yang mencerdaskan dan hiburan yang sehat serta berpihak kepada kelompok rentan (pengungsi, orang terlantar, pekerja migran, pribumi, anak, perempuan, minoritas dan suku terasing) serta disable.
c. Memperkuat kebhinekaan melalui siaran budaya yang mencerminkan
40
identitas bangsa.
d. Menjamin siaran yang dengan mudah diakses sehingga kehadiran Negara dalam pelayan informasi dirasakan oleh seluruh warga Negara.
e. Menghadirkan siaran pada daerah perbatasan, terpencil, dan pesisir sebagai perwakilan Negara dalam konteks membangun daerah pinggiran sebagai pusat aktivitas kultural.
f. Mengusahakan siaran luar negeri untuk mempromosikan budaya dan pemikiran bangsa Indonesia serta menghadirkan kebudayaan dunia ke Indonesia.
g. Menjamin pengelolaan LPP RRI sebagai tata kelola yang sesuai pada prinsip good public governance.
h. Menyertakan kontribusi publik dalam pengelolaan LPP RRI.
i. Meningkatkan SDM yang mendukung kebutuhan Lembaga Penyiaran Publik agar terpercaya dan terkemuka.
j. Mengembangkan strategi komunikasi dan promosi serta memperluas jejaring kemitraan dengan berbagai lembaga dan Instansi dalam dan luar negeri demi memperkuat keberadaan LPP RRI.
k. Memajukan sebuah kemampuan yang dimiliki RRI untuk sumber pendapatan yang telah dijamin oleh aturan perundangan guna memperkuat keberadaan LPP RRI.
l.
5. Tugas Pokok LPP RRI
41
Memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, dan kontrol dan perekat sosial, dan melestarikan budaya bangsa bagi kepentingan semua elemen bangsa melalui penyelenggaraan penyiaran radio yang menjangkau seluruh wilayah NKRI (PP.12/2005. Ps.4) .
Tugas LPP RRI dalam melayani seluruh elemen masyarakat di seluruh wilayah NKRI tidak bisa dilayani dengan satu program saja, oleh karena itu RRI menyelenggarakan siaran dengan 4 programa:
a. Pro 1 : Pusat Siaran pemberdayaan masyarakat b. Pro 2 : Pusat siaran kreatifitas anak muda
c. Pro 3 : Pusat siaran jaringan berita nasional dan kantor berita radio d. Pro 4 : Pusat siaran budaya dan pendidikan
e. VOI : Citra dan martabat bangsa di dunia Internasional siaran setiap hari dengan delapan bahasa asing
f. Studio Produksi LN : Jembatan informasi Indonesia-LN dan LN- Indonesia.
Sebagai sumber informasi yang telah dipercaya sesuai dengan prinsip lembaga penyiaran publik dalam menyelenggarakan siaran RRI berpedoman pada nila-nilai standar penyiaran:
a. Siaran bersifat independen dan netral b. Siaran harus memihak pada kebenaran c. Siaran memberi pemahaman
d. Siaran mengurangi ketidakpastian
42
e. Siaran berpedoman pada Pancasila, UUD 1945 dan kebenaran, serta peraturan yang lainnya
f. Siaran harus memihak hanya kepada kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia
g. Siaran harus menjaga persatuan, kesatuan dan kedaulatan NKRI.
6. Peran LPP RRI
a. Peran dalam Pemberdayaan Masyarakat: RRI menyelenggarakan siaran pemberdayaan masyarakat pada semua lapisan masyarakat lewat program siaran pedesaan, nelayan, wanita, anak-anak, siaran lingkungan hidup, kewirausahaan, teknologi tepat guna, kerajinan, perdagangan, pertanian, koperasi, industri kecil dan lain-lain.
b. Fungsi RRI menjadi Pelestari Budaya Bangsa: Seluruh RRI harus mengadakan siaran seni dan budaya daerah seluruh Indonesia secara konsisten serta tidak berjalan seperti siaran ketoprak, wayang orang, wayang golek, madihin, saluang, dan budaya minang lainnya, budaya bugis dan budaya daerah lainnya.
c. Peran RRI sebagai media pendidikan: RRI menyelenggarakan siaran pendidikan dari Taman Kana-Kanak hingga Mahasiswa. RRI mempunyai program pekan kreatif dengan menyelenggarakan berbagai lomba kreatif remaja, misalkan lomba cipta lagu, lomba cipta design, lomba IT, lomba band indie, bintang radio, pekan tilawatil Quran.
Disamping itu juga menyelenggarakan siaran pendidikan sosial