http://www.youtube.com/channel/UCq0cjqvAYZQAni4P-xcO5vA
BAHAN AJAR OTK KEPEGAWAIAN
KD. 3.6 Menganalisis Pangkat Dan Jabatan Pegawai
3.7. Menganalisis pangkat dan jabatan pegawai
3.7.1. Menjelaskan pengertian pangkat
dan jabatan pegawai Kepangkatan dan Jabatan Pegawai 4.7. Menyusun Daftar
Urut Kepangkatan (DUK) pegawai
Menguraikan jabatan struktural dan jabatan fungsional
1. Pengertian pangkat
dan jabatan pegawai Menerapkan prosedur kenaikan
pangkat dan jabatan
2. Jabatan Struktural
dan Jabatan Fungsional Menganalisis prosedur kenaikan
pangkat dan jabatan
3. Prosedur Kenaikan
Pangkat dan Jabatan 4.7.1. Melakukan identifikasi pegawai
berdasarkan pangkat dan jabatan 4. Membuat dokumen DUK pegawai Menyusun DUK pegawai
Membuat dokumen DUK dengan menggunakan aplikasi komputer sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Daftar Urut Kepangkatan (DUK) pegawai A. Pengertian Pangkat, dan Jabatan
1. Pangkat 2. Jabatan
B. Jabatan Administrasi, Jabatan Fungsional Dan Jabatan Pimpinan Tinggi 1. Jabatan Administrasi (JA)
2. Jabatan Fungsional (JF) 3. Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) C. Prosedur Kenaikan Pangkat Dan Jabatan
1. Pengertian Kenaikan Pangkat 2. Jenis-jenis Kenaikan Pangkat 3. Masa Kenaikan Pangkat 4. Prosedur Kenaikan Pangkat
5. Kelengkapan Administrasi Kenaikan Pangkat
D. Membuat dokumen Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Pegawai 1. Daftar Urut Kepangkatan (DUK)
Like....Share...sbucribe chanel babetono media pembelajaran youtobe
C h a n e l : http://www.youtube.com/channel/UCq0cjqvAYZQAni4P- xcO5 vA 1 | P a g e
2. Pembuatan DUK
3. Kriteria Penetapan Nomor DUK 4. Mutasi DUK
5. Pelaksanaan Pembuatan DUK 6. Keberatan terhadap Nomor DUK 7. Pengertian Pangkat, dan Jabatan
Like....Share...sbucribe chanel babetono media pembelajaran youtobe
C h a n e l : http://www.youtube.com/channel/UCq0cjqvAYZQAni4P- xcO5 vA 2 | P a g e
I. PENGERTIAN PANGKAT, DAN JABATAN
A. PENGERTIAN
1. Pangkat adalah Kedudukan yang menunjukan tingkat seseoran Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian;
2. Kenaikan Pangkat adalah Penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap negeri;
3. Kenaikan Pangkat Reguler adalah Penghargaan yang diberikan kepada Negawai Negeri Sipil yang telah memenuhi syarat yang ditentukan tanpa terikat pada jabatan;
4. Kenaikan Pangkat Pilihan adalah Kepercayan dan penghargaan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil atas prestasi kerjanya yang tinggi.
Jenis Pangkat Golongan Rua
ng GOLONGAN IV (Pembina)
Pembina Utama IV e
Pembina UtamaMadya IV d
Pembina Utama Muda IV c
Pembina Tingkat I IV b
Pembina IV a
GOLONGAN III (Penata)
Penata Tingkat I III d
Penata III c
Penata Muda Tingkat I III b
Penata Muda III a
GOLONGAN II (Pengatur)
Pengatur Tingkat I II d
Pengatur II c
Pengatur Muda Tingkat I II b
Pengatur Muda II a
GOLONGAN I (Juru)
Juru Tingkat I I d
Juru I c
Juru Muda Tingkat I I b
Juru Muda I a
B. DASAR HUKUM
Dasar hukum Kenaikan Pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil adalah :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil
;
2. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2000 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2002.
C. SISTEM, SUSUNAN PANGKAT, DAN MASA KENAIKAN PANGKAT
Sistem Kenaikan Pangkat dilaksanakan berdasarkan : a. Kenaikan Pangkat Sistem Reguler
Kenaikan Pangkat Reguler diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang :
1. Telah menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu, termasuk Pegawai Negeri Sipil yang :
Melaksanakan Tugas Belajar dan sebelumnya tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu;
Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh diluar instansi induk dan tidak menduduki jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu.
2. Kenaikan Pangkat Reguler diberikan sepanjang tidak melampaui pangkat atasan langsungnya;
3. Kenaikan Pangkat Reguler diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil sampai dengan :
Pengatur Muda, golongan ruang II/a bagi yang memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Dasar;
Pengatur, golongan ruang II/c bagi yang memiliki Tanda Tamat Belajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama;
Pengatur Tk.I, golongan ruang II/d bagi yang memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Lanjutan Kejuruan Tingkat Pertama;
Penata Muda Tk. I, golongan ruang III/b bila memilki Surat Tanda Tamat Belajar Lanjutan Tingkat Atas, Sekolah Kejuruan Tingkat Atas 3 tahun, Sekolah
Kejuruan Tingkat Atas 4 tahun, Ijasah DiplomaI, atau ijah Diploma II;
Penata, golongan Ruang III/c bagi yag memiliki Ijazah Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa, Ijazah diploma III, Ijazah Sarjana Muda, Ijazah akademi atau ijazah
Bakaloreat;
Penata Tk. I, golongan ruang III/d bagi yang memiliki Ijazah Sarjana (S1) atau Ijazah Diploma IV ;
Pembina, golonga ruang IV/a bagi yang memiliki Ijazah Dokter, Ijazah Apoteker, Ijazah Magister (S2) atau Ijazah lain yang setara;
Pembina Tk. I, golongan ruang IV/b bagi yang memiliki Ijazah Doktor (S3).
4. Kenaikan Pangkat Reguler dapat diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil setingkat lebih tinggi apabila yag bersangkutan :
o Sekurang-kurangnya telah 4 (Empat) tahun dalam pangkat terakhir;
o Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (Dua) tahun terakhir.
5. Pegawai Negeri Sipil yang kenaikan pangkatnya mengakibatkan pindah golongan dari golongan II menjadi golongan III dan golongan III menjadi golongan I, harus telah mengikuti
dan lulus ujian dinas yang ditentukan, kecuali bagi kenaikan pangkat yang dibebaskan dari ujian dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Kenaikan Pangkat Pilihan
Kenaikan Pangkat Pilihan diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil Yang :
1. Menduduki Jabatan Fungsional tertentu dapat dinaikan pangkatnya setiap kali setingkat lebih tinggi apabila :
Sekurang-kurangnya telah 2 (Dua) tahun dalam pangkat terakhir;
Telah memenuhi angka kredit yang ditentukan ;
Setiap unsur penilaian prestasi kerja/DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dlam 2 (Dua) tahun terakhir.
2. Kenaikan Pangkat bagi Pegawai Negeri sipil yang menduduki Jabatan Struktural dan pangkatnya masih 1 (satu) tingkat dibawah jenjang pangkat terendah yang ditentukan untuk jabatan itu, dapat dinaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi apabila :
Telah 1 (Satu) tahun dalam pangkat terakhir ;
Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan structural yang didudukinya;
Setiap unsur penilaian prestasi kerja /DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
Ketentuan sekurang-kurangnya telah 1 (Satu) tahun dalam jabatan structural yang didudukinya sebagaimana dimaksud yaitu :
Dihitung sejak yang bersangkutan dilantik dalam jabatan yang definitive;
Bersifat komulatif tetapi tidak terputus dalam tingkat jabatan struktural yang sama.
ESELON DAN JENJANG PANGKAT JABATAN STRUKTURAL
N o
Eselo n
Jenjang Pangkat, Gol./Ruang>
Terendah Tertinggi>
Pangkat Gol Pangkat Gol
1 2 3 4 5 6
1. I a Pembina Utama
Madya IV/b Pembina Utama IV/e
2. I b Pembina Utama
Muda IV/c Pembina
Utama> IV/e 3. II a Pembina Utama
Muda IV/c Pembina Utama
Madya IV/d
4. II b Pembina Tk. I IV/b Pembina Utama
Muda IV/c>
1 2 3 4 5 6
5. III a> Pembina IV/a Pembina Tk. I IV/b
6. III b> Penata Tk. I> III/d Pembina IV/a
7. IV a Penata III/c Penata Tk. I III/d
8. IV b> Penata Muda Tk.
I III/b Penata III/c
3. Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah atau Diploma.
Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh:
a. Surat Tanda Tamat Belajar/ Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau yang setingkat dan masih berpangkat Juru Muda Tk. I (I/c);
b. Surat Tanda Tamat Belajar/ Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Diploma I atau yang setingkat dan masih Juru Tk. I (I/d) ke bawah, dapat dinaikan pengkatnya menjadi Pengatur Muda (II/a);
c. Surat Tanda Tamat Belajar/ Ijazah Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa atau Diploma II dan masih berpangkat Pengatur Muda (II/a) kebawah, dapat dinaikan pangkatnya menjadi Pengatur Muda Tk. I (II/b);
d. Ijazah Sarjana Muda, Ijazah Akademi, atau Ijazah Diploma III dan masih
berpangkat Pengatur Muda Tk. I (II/b) ke bawah dapat dinaikan pangkatnya menjadi Pengatur (II/c) ;
e. Ijazah Sarjana (S1), atau ijazah Diploma IV dan masih berpangkat Pengatur Tk.
I (II/d) ke bawah dapat dinaikan pangkatnya menjadi Penata Muda (III/a);
f. Ijazah Dokter, Ijazah Apoteker, dan Ijazah Magister (S2) dan masih berpangkat Penata Muda (III/a) ke bawah dapat dinaikan pangkatnya menjadi Penata Muda Tk.
I (III/b);
g. Ijazah Doktor (S3) dan masih berpangkat Penata Muda Tk. I (III/b) ke bawah dapat dinaikan pangkatnya menjadi Penata (III/c).
Nama dan Susunan Pangkat serta Golongan Ruang Pegawai Negeri sipil
Susunan pangkat Pegawai Negeri Sipil dar yang terendah sampai yang tertinggi adalah sebagai berikut :
No Pangkat Golongan Ruang
1 2 3 4
1. Juru Muda I a
2. Juru Muda Tk. I I b
3. Juru I c
4. Juru Tk. I I d
5. Pengatur Muda II a
6. Pengatur Muda Tk. I II b
7. Pengatur II c
8. Pengatur Tk. I II d
9. Penata Muda III a
10. Penata Muda Tk. I III b
11. Penata III c
12. Penata Tk. I III d
13. Pembina IV a
14. Pembina Tk. I IV b
15. Pembina Utama
Muda IV c
16. Pembina Utama
Madya IV d
17. Pembina Utama IV e
Masa Kenaikan Pangkat
Masa Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil ditetapkan tanggal 01 April dan 01 Oktober setiap tahun, kecuali kenaikan pangkat anumerta dan kenaikan pangkat pengabdian.
Masa Kerja untuk kenaikan pangkat pertama Pegawai Negeri Sipil dihitung sejak tanggal pengangkatan Sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil.
D. KENAIKAN PANGKAT PENGABDIAN
Kenaikan Pangkat Pengabdian bagi Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia atau akan diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun, dapat diberikan Kenaikan Pangkat Pengabdian setingkat lebih tinggi apabila memiliki masa kerja sebagai Pegawai Negeri Sipil selama :
1. Sekurang-Kurangnya 30 (Tiga Puluh ) tahun secara terus menerus dan sekurang- kurangnya telah 1 (satu) bulan dalam pangkat terakhir;
2. Sekurang-Kurangnya 20 (Dua Puluh ) tahun secara terus menerus dan sekurang- kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir;
3. Sekurang-Kurangnya 10 (Tiga Puluh ) tahun secara terus menerus dan sekurang- kurangnya telah 2 (Dua) tahun dalam pangkat terakhir;
4. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
5. Tidak Pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dalam I (satu) tahun terakhir.
E. KELENGKAPAN BERKAS KENAIKAN PANGKAT
Kelengkapan berkas Pengajuan Kenaikan Pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil , yaitu : 1. Golongan I dan II
o Karpeg;
o SK Pangkat Terakhir;
o DP-3 2(Dua) tahun terakhir;
o Ijazah dan Transkip Nilai.
2. Golongan III Ke Atas o Karpeg;
o SK Pangkat Terakhir;
o DP-3 2(Dua) tahun terakhir;
o Ijazah dan Transkip Nilai;
o STLUD (Bagi yang naik dari golongan II ke III dan golongan III ke IV) o Daftar Riwayat Hidup.
Catatan :
1. Bagi PNS yangmenduduki Jabatan Struktural melampirkan : o SK Jabatan
o Surat Pernyataan Pelantikan (SPP)
o Surat Pernyataan Menduduki Jabatan (SPMJ)
2. Bagi Tenaga Fungsional melampirkan Pak Lama dan Pak Baru Asli
II. PROSEDUR KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN
Jabatan adalah sekelompok posisi yang sama dalam suatu organisasi. Dalam Pegawai Negeri Sipil (PNS) jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam kerangka suatu satuan organisasi.
Jabatan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Jabatan struktural adalah jabatan yang sescara tegas ada dalam struktur organisasi, jadi jabatan structural terikat dalam tugas yang sama untuk suatu organisasi. seperti contoh jabatan struktural di PNS adalah Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, Kepala Biro dan Staf Ahli, sedangkan contoh jabatan struktural di Pemda adalah Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Kepala Badan dan Kepala Kantor, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Camat, Sekretaris Camat, Lurah dan Sekretaris Lurah.
2. Jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari sudut fungsinya dalam suatu satuan organisasi. jabatan fungsional merupakan jabatan yang berdasarkan pada fungsi atau tugas khusus masing-masing. Misalnya guru,dosen, pengajar, arsiparis, perancang peraturan perundang-undangan dan lain-lain.
Hubungan pangkat dan jabatan pegawai yang dikatakann pasal 17 ayat 2 UPK 1974 yaitu Pangkat pegawai negeri sipil yang diangkat dalam suatu jabatan harus sesuai dengan pangkat yang diterapkan untuk jabatan itu.
Fungsi Jabatan Bagi Pegawai Dan Organisasi Maupun Perusahaan
Fungsi jabatan bagi pegawai dan organisasi adalah mencerminkan tujuan dan tata kerja suatu organisasi. Agar jabatan beserta fungsi-fungsi tersebut menjadi konkret dan bergerak mencapai sasaran atau tujuan, harus ada pemangku jabatan, yaitu para pejabat, seseorang yang duduk dalam suatu jabatan dengan tugas dan wewenang untuk merealisasikan berbagai fungsi jabatan tertentu.
Hak Dan Kewajiban Pemangku Jabatan Kewajiban Pemangku Jabatan
Kewajiban Pemangku Jabatan adalah segala sesuatu yang wajib dikerjakan atau boleh dilakukan oleh setiap Pemangku Jabatan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun kewajiban-kewajiban Pemangku Jabatan tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
1) Kewajiban yang berhubungan dengan tugas di dalam jabatan. Kewajiban ini terkait dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja masing-masing Pemangku Jabatan.
2) Kewajiban yang berhubungan dengan kedudukan Pemangku Jabatan pada umumnya.
Kewajiban ini terkait dengan kedudukan Pemangku Jabatan sebagai unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat. Dapat dirinci sebagai berikut:
Kewajiban yang ditetapkan dalam UU No.8 tahun 1974.
Kewajiban menurut Peraturan Disiplin Pegawai.
Kewajiban menurut Peraturan Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pemangku Jabatan.
Kewajiban mentaati jam kerja kantor dan pemberitahuan jika tidak masuk kerja.
Kewajiban menjaga keamanan negara dan menyimpan surat-surat rahasia.
Kewajiban mentaati ketentuan tentang pola hidup sederhana dan larangan penerimaan pemberian hadiah.
Kewajiban sebagai anggota KORPRI.
Kewajiban mentaati larangan bekerja dalam lapangan swasta dan usaha- usaha/kegiatan-kegiatan yang wajib mendapat ijin.
Kewajiban mentaati larangan menurut kitab UU hukum pidana.
Kewajiban mentaati peraturan tentang larangan korupsi.
Kewajiban mentaati peraturan tentang larangan mengerjakan judi.
Kewajiban mentaati peraturan tentang keanggotaan partai polotik.
Kewajiban PNS yang tidak berhubungan dengan tugas dalam jabatan dan tidak berhubungan dengan kedudukan sebagai Pemanagku Jabatan pada umumnya.
Kewajiban ini terkait dengan pasal 5, 28 dan 29 UU No.8 tahun 1974.
Hak Pemangku Jabatan
Hak-hak Pemangku Jabatan adalah sesuatu yang diterima oleh Pemanku Jabatan dengan persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipenuhi, antara lain:
1) Gaji.
2) Gaji Pemangku Jabatan.
3) Perhitungan masa kerja.
4) Kenaikan gaji pokok.
5) Tunjangan.
6) Kenaikan Pangkat.
7) Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan.
8) Cuti.
9) Tunjangan cacat dan uang duka.
10) Kesejahteraan.
11) Pensiun.
III. JABATAN ADMINISTRASI, JABATAN FUNGSIONAL DAN JABATAN PIMPINAN TINGGI
Jabatan PNS
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. pasal 47 Jabatan PNS terdiri atas:
A. JA;
b. JF; dan c. JPT.
Jabatan Administrasi, bertanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan. Jabatan administrasi dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Jabatan administrator.
2. Jabatan Pengawas.
3. Jabatan Pengawas.
Jabatan Fungsional, terdiri atas:
1. Jabatan fungsional keahlian dibagi menjadi : 1) Ahli utama.
2) Ahli madya.
3) Ahli muda.
4) Ahli pertama.
2. Jabatan fungsional ketrampilan dibagi menjadi:
1) Penyelia.
2) Mahir.
3) Terampil.
4) Pemula.
Jabatan Pimpinan Tinggi, berfungsi memimpin dan memotivasi setiap Pegawai ASN pada Instansi Pemerintah melalui:
1) Kepeloporan dalam bidang keahlian profesional, analisis dan rekomendasi kebijakan, dan kepemimpinan manajemen.
2) Pengembangan kerjasama dengan instansi lain.
3) Keteladanan dalam mengamalkan nilai dasar ASN, dan melaksanakan kode etik dan kode perilaku ASN.
4) Jabatan Pimpinan Tinggi terdiri atas :
Jabatan pimpinan tinggi utama.
Jabatan pimpinan tinggi madya.
Jabatan pimpinan tinggi pratama
IV. TATA CARA MEMBUAT DAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK)
DUK adalah suatu daftar yang di dalamnya memuat nama pegawai sipil dan satuan organisasi Negara yang disusun menurut tingkat kepangkatannya.
Fungsi Daftar Urut Kepangkatan PNS (Guru dan TU) ini sangatlah penting terutama untuk :
Sebagi bahan obyektif dalam pembinaan karier PNS
Pembinaan karier PNS dapat dilakukan lebih obyektif. Pembinaan karier yang dimaksud, antara lain meliputi kepangkatan, penempatan dalam jabatan, pengiriman untuk mengikuti latihan jabatan, dan lain-lain.
Jika ada lowongan, maka PNS yang menduduki DUK yang lebih tinggi, wajib dipertimbangkan lebih dahulu. Tetapi apabila tidak mungkin diangkat untuk mengisi lowongan itu karena tidak memenuhi syarat-syarat lainnya, seperti syarat-syarat kecakapan, kepemimpinan, pengalaman, dan lain-lain haruslah diberitahukan kepadanya, sehingga ia dapat berusaha untuk mengisi kekurangan itu untuk masa mendatang.
Dalam Daftar Urut Kepangkatan tidak boleh ada 2 (dua) nama Pegawai Negeri Sipil yang sama nomor urutnya, maka untuk menentukan nomor urut yang tepat dalam satu Daftar Urut Kepangkatan diadakan ukuran secara berturut-turut sebagai berikut :
1. Pangkat;
2. Jabatan;
3. Masa kerja;
4. Latihan jabatan;
5. Pendidikan; dan 6. Usia.
1. Pangkat
Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat lebih tinggi, dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam Daftar Urut Kepangkatan. Apabila ada dua orang atau lebih Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat sama, umpamanya Pembina golongan ruang IV/a, maka dari antara mereka yang lebih tua dalam pangkat tersebut dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam Daftar Urut Kepangkatan (lihat TMT pangkatnya).
Contoh :
Pada SMP Negeri 1 Kayangan terdapat 3 orang guru yang berpangkat sama yaitu Pembina golangan ruang IV/a. Budi diangkat dalam golongan ruang IV/a pada tanggal 1 Maret 2013, Erlina diangkat dalam golongan ruang IV/a pada tanggal 31 Desember 2013 dan Susi diangkat dalam golongan ruang IV/a sejak tanggal 1 Maret 2014. Maka susunan nama mereka pada Daftar Urut Kepangkatan SMP Negeri 1 Kayangan yang dimuat dengan urutan Budi, Erlina kemudian Susi.
2. Jabatan
Apabila ada dua orang atau lebih Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat sama dan diangkat dalam pangkat itu dalam waktu yang sama pula, maka dari antara mereka yang memangku jabatan yang lebih tinggi dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam Daftar Urut Kepangkatan.
Contoh
Pada SMP Negeri 1 Kayangan terdapat dua orang guru yaitu Budi dan Wati yang memiliki pangkat dan golongan sama serta TMT pangkat sama yaitu Pembina IV/a TMT 1 Januari 2016. Budi menjabat sebagai Kepala Sekolah sedangkan Wati menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah. Karena jabatan Kepala Sekolah lebih tinggi dari jabatan wakil Kepala Sekolah maka Budi dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi pada DUK dibandingkan dengan Wati.
Apabila dua orang atau lebih memiliki Pangkat dan Golongan serta TMT yang sama, kemudian jabatan yang diembannya sama maka siapa yang terlebih dahulu diangkat dalam jabatan tersebut yang memiliki nomor urut yang lebih tinggi pada DUK
Tingkat jabatan sebagai dasar penyusunan Daftar Urut Kepangkatan, adalah :
1. Jabatan struktural adalah sebagai tersebut dalam Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1977 dengan segala tambahan dan perubahannya.
2. Jabatan lain adalah sebagaimana dimaksud dalam lampiran II Surat Edaran Kepala BKN Nomor : 03/Se/1980 Tentang Daftar Urut Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil
3. Masa Kerja
Apabila ada dua orang atau lebih Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat sama dan memangku jabatan yang sama maka dari antara mereka yang memiliki masa kerja sebagai Pegawai Negeri Sipil yang lebih banyak dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam Daftar Urut Kepangkatan. Masa kerja yang diperhitungkan dalam Daftar Urut Kepangkatan, adalah masa kerja yang dapat diperhitungkan untuk penetapan gaji
4. Latihan Jabatan
Apabila ada dua orang atau lebih Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat sama ,memangku jabatan yang sama dan memiliki masa kerja yang sama , maka dari antara mereka yang pernah mengikuti latihan jabatan yang ditentukan , dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam Daftar Urut Kepangkatan.
Apabila jenis dan tingkat latihan jabatan sama, maka dari antara mereka yang lebih dahulu lulus dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam Daftar Urut Kepangkatan Tingkat latihan jabatan yang digunakan sebagai dasar dalam Daftar Urut Kepangkatan adalah sebagaimana dimaksud dalam lampiran III Surat Edaran Kepala BKN Nomor : 03/Se/1980 Tentang Daftar Urut Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil.
5. Pendidikan
Apabila ada dua orang atau lebih Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat sama, memangku jabatan yang sama, memiliki masa kerja yang sama, dan lulus dari latihan jabatan yang sama, maka dari antara mereka yang lulus dari pendidikan yang lebih tinggi dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam Daftar Urut Kepangkatan. Apabila tingkat pendidikan sama, maka dari antara mereka yang lebih dahulu lulus dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam Daftar Urut Kepangkatan.
6. Usia
Apabila ada dua orang atau lebih Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat sama, memangku jabatan yang sama, memiliki masa kerja yang sama, lulus dari latihan jabatan yang sama, dan lulus dari pendidikan yang sama, maka dari antara mereka yang berusia lebih tinggi dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam Daftar Urut Kepangkatan.
Format Penulisan DUK
Contoh Format DUK (klik gambar untuk memperbesar)
N O
NIP G
E L A R
D E P A N
NAM A
G EL AR BEL AK AN G
J E N IS K EL A M IN
PANGKAT / GOL.
RUANG
T MT PAN GKA T
/ G O L . R U A N G
NAMA JABATAN
ES EL O N
JENIS JABATAN (STRUKTURAL/
FUNGSIONAL UMUM/
FUNGSIONAL TERTENTU)
T MT JABA TAN
M A S A
K E R J A (Ses uai SK Ter khi r)
UNIT KERJA PENDIDIKAN TERAKHIR KET
L:1 / P:2
KECAMAT AN
JENIS UNIT KERJA
KETERANGAN JENIS UNIT KERJA
JENJ ANG
JE NJA NG SED ERA JAT
JURUSAN T
H N
L U L U S
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2
0 21
1 2 3 4 5 6 7
Petunjuk pengisian tiap kolom pada format.
1. Penulisan Nomor Urut
Diisi dengan angka (value), tanpa tanda titik. Angka 1 sampai dengan jumlah PNS pada instansi yang bersangkutan.
2. Penulisan Nama
o Diisi dengan nama lengkap beserta gelar yang dimiliki;
o Setelah inisial gelar di depan nama, diberi tanda titik (.) dan 1 spasi. Contoh : Drs. Hardjanto.
o Antara gelar satu dan lainnya, diberi 1 spasi. Contoh : Drs. Ir. Prof. H.
Hardjanto
o Untuk inisial gelar di belakang nama, setelah huruf di akhir nama, diberi tanda koma (,) dan 1 spasi, lalu inisial gelar. Contoh : Drs. Ir. Prof. H. Hardjanto, M.Si.
o Untuk singkatan nama, yang ada di depan atau di belakang nama utama, diberi tanda titik dan 1 spasi (tanpa tanda koma). Contoh : Hardjanto W
o Untuk nama singkatan yang menggunakan 2 atau lebih huruf besar atau gabungan dari huruf besar dan kecil, maka cukup diberi 1 tanda titik setelah huruf terakhir. Contoh : Hardjanto W P.
o Untuk nama dengan singkatan nama yang diikuti dengan inisial gelar, setelah tanda titik diberi tanda koma, 1 spasi kemudian inisial gelar. Contoh : Hardjanto W P., M.Pd.
3. Penulisan NIP
Diisi dengan angka NIP yang terdiri dari 9 digit.Tanpa tanda titik (.)Tanpa Spasi
4. Penulisan Golongan / Ruang pangkat terakhir
Tanpa Spasi dan Tanpa Tanda Titik (.) Sesuai dengan SK Kenaikan Pangkat yang terakhir
5. Penulisan TMT Kenaikan pangkat
Terhitung Mulai Tanggal (TMT), Kenaikan Pangkat terakhir Sesuai dengan SK Kenaikan Pangkat terakhir. Format input data : dd-mm-yyyy
6. Penulisan Nama Jabatan
Ditulis sesuai dengan NOMENKLATUR atau Struktur Organisasi instansi yang bersangkutan. Jika terlalu panjang, nama jabatan dapat disingkat dengan bentuk baku atau yang umum/ sering digunakan, seperti berikut : Ka. Dinas; Ka. Badan; Wk. Ka; Karo;
Kasubdin; Kabag; Kabid; Kasubbid; Set. ; Sek. ; Dir. ; WK. Dir. ; Kasubbag; Kasubbid; Kasi;
Ka. UPTD;
Jika ada Nama Jabatan Struktural Eselon IV (di bawah Eselon III) di dalam suatu instansi yang sama, maka Nama Jabatan tersebut harus dilengkapi dengan Jabatan Struktural Eselon III nya. Misalnya: Kasubbid. Istilah Staf untuk PNS yang tidak mempunyai Jabatan Struktural, sebaiknya tidak digunakan. Seperti contoh : Juru Ketik; Caraka; Sopir/Pengemudi Gunakan istilah Pelaksana atau Peng-administrasi untuk PNS yang tidak mempunyai Jabatan Struktural. Misalnya: Pelaksana Administrasi Kepegawaian; Pengadministrasi Data Kenaikan Pangkat; Pelaksana Administrasi Keuangan; Pelaksana Pengawasan Lapangan.
Setelah Nama Jabatan Pelaksana … atau Pengadministrasi …, maka sebaiknya dilengkapi dengan nama Jabatan Struktural tempat PNS tersebut bertugas. Seperti misalnya: Pelaksana Administrasi Kepegawaian Subbag Umum; Pengadministrasi Data Kenaikan Pangkat Subbag Kenaikan Pangkat; Pelaksana Administrasi Keuangan Subbag Keuangan; Pelaksana Pengawasan Lapangan Seksi Jalan dan Jembatan.
7. Penulisan Eselon
Tanpa Spasi, di antara Tanda Titik Tengah Tanpa titik, setelah karakter terakhir
8. Penulisan TMT Eselon
Terhitung Mulai Tanggal (TMT) Pelantikan pada Eselon yang bersangkutan. Sesuai dgn Surat Pernyataan Pelantikan Eselon yang bersangkutan. Input data : dd/mm/yy,
Contoh: 1/3/02 atau 01/03/02
9. Penulisan Tahun Masa Kerja
Angka tahun Masa Kerja Golongan, terdiri dari 1- 2, digit: 0 – 40
Masa Kerja pada kolom ini, adalah MASA KERJA GOLONGAN dalam satuan Tahun, berdasarkan SK Pangkat/ Berkala atau SK lain yang terakhir, yang di dalamnya mencantumkan Masa Kerja Golongan.
10. Penulisan Bulan Masa Kerja
Angka bulan Masa Kerja Golongan, terdiri dari 1 – 2, digit: 0 – 11 Sesuai dengan SK Pangkat/ Berkala atau SK lainn yang terakhir yang mencantumkan Masa Kerja Golongan.
11. Penulisan Nama Diklat Jabatan, seperti : o Spati – Spama
o Pim. I – Pim.II o Spamen – Spala o Sespa – Adumla o Sespanas – Sepada o Pim. II – Adum o Sepadya – Pim.IV.
o Sepadyanas 12. Penulisan Tahun Diklat
Angka tahun Latihan Jabatan terdiri dari 4 digit: yakni, 1995/ 2002/ 2005
13. Penulisan Jumlah Jam Diklat
Diisi dengan jumlah jam Diklat yang bersangkutan. Contoh : 400/ 750/ 1000
14. Penulisan Nama Pendidikan
Nama pendidikan disingkat sesuai dengan bentuk baku atau yang umum digunakan, seperti antara lain: Fekon/ Fisipol/ Poltek/ Faperta/ Fahutan/ Ak. Farmasi/ F. Kedokteran/ F. Teknik Unmul/ F. Hukum/ ABA/ UI/ Akper/ SMA/ Unair/ SMU/ STM/ ITB/ SPMA/ SMP/ Untag/
SKKA/ SKKP/ ITS/ STN/ PGAN/ IPB/ SD/ FKIP/ UGM/ SR/ IKIP/ Unhas.
Penulisan Nama Pendidikan sesuai dengan urutan berikut : – Fakultas, Jurusan, Universitas, Kota
– Akademi, Jurusan, Kota – Sekolah, Jurusan, Kota Contohnya :
– ABA, Sastra Inggris, Yogyakarta – Akper, Kebidanan, Pontianak
– Fekon, Akuntantasi, Unmul, Banjarmasin – Fisipol, A.N., Unmul, Pekanbaru
– FKIT, Teknik Listrik, IKIP, Surabaya – Kedokteran, Umum, Airlangga Surabaya – Poltek, Tata Niaga, Malang
– SMAN 1, IPA, Surakarta – SMPN 2, Bandung – SRN 13, Denpasar
– STIE, Manajemen Perusahaan, Makassar
15. Penulisan Lulus Tahun
Angka tahun lulus Pendidkan terdiri dari 4 digit, seperti : 1995/ 2002/ 2005
16. Penulisan Tingkat Ijazah
Tanpa spasi di antara tanda titik tengah dan tanpa tanda titik setelah karakter terakhir, Contoh:
S.3 SM SLTA
S.2 D.III SLTP
S.1 D.II SD
D.IV D.I
17. Penulisan Tgl. Lahir
Diisi tanggal lahir yang bersangkutan, sesuai dengan yang tercantum dalam SK CPNS- nya.
Input data: dd/mm/yy,
contohnya : 1/3/02 atau 01/03/02
18. Penulisan Catatan Mutasi
Diisi dengan mutasi terakhir dari atau ke instansi lain.
19. Penulisan Keterangan
Diisi keterangan yang penting atau perlu saja, seperti : o TB : Tugas belajar
o CTN : Cuti di luar tanggungan Negara o MD : Meninggal dunia
o PT : Purna Tugas (Pensiun) o Keterangan lainnya yang perlu.
Referensi :
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041).
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1972 tentang Badan Administrasi Kepegawaian Negara (Lembaran Negara Tahun 1972 Nomor 42).
3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1979 tentang Daftar Urut Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1979 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3138).
4. Surat Edaran Kepala BKN Nomor : 03/Se/1980 Tentang Daftar Urut Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil.
!