• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis pasar anomali january effect, the day

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "analisis pasar anomali january effect, the day"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS PASAR ANOMALI JANUARY EFFECT, THE DAY OF THE WEEK EFFECT, ROGALSKI EFFECT, DAN SIZE

EFFECT, TERHADAP RETURN PORTOFOLIO SAHAM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC

INDEX (JII) PERIODE 2017-2020

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Ekonomi Syariah

Oleh :

MUHAMMAD NOR SODIQ NIM : E20182200

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

OKTOBER 2022

(2)

ii

ANALISIS PASAR ANOMALI JANUARY EFFECT, THE DAY OF THE WEEK EFFECT, ROGALSKI EFFECT, DAN SIZE

EFFECT, TERHADAP RETURN PORTOFOLIO SAHAM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC

INDEX (JII) PERIODE 2017-2020

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Ekonomi Syariah

Oleh :

MUHAMMAD NOR SODIQ NIM : E20182200

Dosen Pembimbing :

Agung Parmono, M.Si NIP. 197512162009121002

(3)

iii

ANALISIS PASAR ANOMALI JANUARY EFFECT, THE DAY OF THE WEEK EFFECT, ROGALSKI EFFECT, DAN SIZE

EFFECT, TERHADAP RETURN PORTOFOLIO SAHAM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC

INDEX (JII) PERIODE 2017-2020

SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Ekonomi Syariah

Hari : Jumat

Tanggal : 14 Oktober 2022

Ketua Sekretaris

M. Saiful Anam, M.Ag Aminatus Zahriyah, M.Si

NIP. 197111142003121002 NIP. 198907232019032012

Anggota:

1. Dr. Khamdan Rifa'i, SE., M.Si ( )

2. Agung Parmono, M.Si ( )

Menyetujui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Dr. Khamdan Rifa’i, SE.,M.Si NIP. 1968080720000310011

(4)

iv MOTTO

































Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu.

(QS. An-Nisa; 29)1

Jadilah manusia yang senantiasa berusaha untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin.

1QS. An-Nisa; 29

(5)

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk orang-orang yang senantiasa mendukung, memberikan semangat serta mendoakan penulis selama proses pengerjaan skripsi ini yaitu:

1. Kedua orang tua saya Bapak Abdul Aziz dan Ibu Siti Nurami yang telah membesarkan merawat dari kecil hingga proses perkuliahan ini.

2. Kepada nenek saya, Musripa yang telah merawat selama saya menumpuh pendidikan Madrasah hingga Perkuliahan ini.

3. Kepada semua saudara-saudara saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah mendoakan serta memberikan semangat selama ini.

4. Bapak Agung Parmono SE. M.SI,. selaku dosen pembimbing skripsi.

5. Seluruh teman-teman Ekonomi syariah 4 2018 UIN KHAS Jember.

+

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, yang tidak pernah jenuh mencurahkan berkat, rahmat dan hidayah-nya atas semua karunia, kenikmatan, kesehatan, waktu dan kesempatan yang telah diberikannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana dengan judul: Analisis Pasar Anomali Januari Effect, The Day of the Week Effect, Rogalski Effect, dan Size Effect, Terhadap Return Portofolio Saham Syariah yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2017-2020.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada rosulullah SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah membimbing umatnya menuju kejalan kebenaran, dan semoga kita memperoleh syafaatnya di akhirat nanti. Amin.

Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tidak terlepas dari peran, bantuan dan dorongan yang diberikan oleh berbagai pihak kepada penulis. Oleh karena itu, dengan penuh hormat penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. DR. H. Babun Suharto, SE, MM selaku Rektor UIN KHAS Jember yang telah memfasilitasi selama menuntut ilmu di UIN KHAS Jember.

2. Bapak DR. Khamdan Rifa‟i, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN KHAS Jember.

3. Bapak M.F. Hidaytullah, S.H.i., M.S.I, selaku Ketua Prodi Ekonomi syariah

4. Bapak Dr. Abdul Rokhim, S.ag., M.E.I Selaku dosen penasehat akademik 5. Bapak Agung Parmono, SE., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah memberikan bimbingan dengan sabar dan memberikan dorongan

(7)

vii

semangat dalam proses penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.

6. Segenap Dosen serta staf dan karyawan UIN KHAS Jember.

7. Tim penguji UIN KHAS Jember.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, maka dari itu saran dan kritik dari berbagai pihak senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat serta bisa menambah wawasan bagi para pembaca.

Penulis

Muhammad Nor Sodiq

(8)

viii ABSTRAK

Muhammad Nor Sodiq, Agung Parmono, 2022 : Analisis Pasar Anomali Januari Effect, The Day of the Week Effect, Rogalski Effect, dan Size Effect, Terhadap Return Portofolio Saham Syariah yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2017-2020.

Saat ini telah banyak masyarakat Indonesia yang menempatkan kelebihan uang atau modalnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai pasar modal di Indonesia, sehingga mengakibatkan Bursa Efek Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat. Peningkatan jumlah investor menunjukan bahwasanya semakin besar minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal serta menandakan pula kepercayaan masyarakat yang semakin meningkat untuk berinteraksi di pasar modal Indonesia. Secara garis besar pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek.

Pasar modal memiliki peran sentral bagi perekonomian sebuah Negara.

Adapun rumusan masalah pada skripsi ini ialah : (1)Apakah Januari Effect memiliki pengaruh terhadap return saham-saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020 (2) Apakah The Day of the Week Effect memiliki pengaruh terhadap return saham-saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020 (3) Apakah Rogalski Effect memiliki pengaruh terhadap return saham-saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020 (4) Apakah Size Effect memiliki pengaruh terhadap return saham-saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020 (5) Apakah Anomali pasar January Effect, The Day Of the Week Effect, Rogalski Effect, dan Size Effect Berpengaruh signifikan secara simultan terhadap return saham-saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data sekunder. Populasi penelitian ini ialah seluruh perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamix Indeks tahun 2017-2020 sebanyak 13 perusahaan dengan penarikan sampel menggunakan metode purposive sampling, yang berarti sampel diambil dengan kriteria tertentu.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan program eviews.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : (1) January Effect tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. (2) The Day of the Week Effect berpengaruh signifikan terhadap return saham. (3) Rogalski Effect tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. (4) Size effect tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. (5) January Effect, The Day of the Week Effect, Rogalski Effect, dan Size Effect secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Kata Kunci : January Effect, The Day of the Week Effect, Rogalski Effect, Size Effect return

(9)

ix DAFTAR ISI

COVER ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 10

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 11

F. Definisi Operasional... 13

G. Asumsi Penelitian ... 16

H. Hipotesis ... 17

I. Metode Penelitian... 20

J. Sistematika Pembahasan ... 32

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 34

A. Penelitian Terdahulu ... 34

B. Kajian Teori ... 38

1. Pasar Modal ... 38

2. Pasar Modal Syariah ... 43

3. Investasi... 46

4. Saham ... 53

5. Efisiensi Pasar ... 56

6. Anomali Pasar ... 57

(10)

x

7. Jakarta Islamix Index ... 62

BAB III PENYAJIAN DATA ANALISIS ... 65

A. Gambaran Obyek Penelitian ... 65

B. Penyajian Data ... 70

C. Analisis Data dan Hipotesis Statistik Deskriptif ... 72

D. Pembahasan ... 83

BAB IV PENUTUP ... 85

A. Kesimpulan ... 85

B. Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 88

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Indikator Variabel ... 13

Tabel 1.2 Daftar Sampel Perusahaan ... 21

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 37

Tabel 3.1 Rata-rata return bulan Januari... 70

Tabel 3.2 Rata-rata return Harian ... 70

Tabel 3.3 Rata-rata return hari Senin Bulanan ... 71

Tabel 3.4 Rata-rata Size Effect ... 72

Tabel 3.5 Statistik Deskriptif ... 72

Tabel 3.6 Common Effect ... 74

Tabel 3.7 Fixed Effect ... 74

Tabel 3.8 Uji Chow ... 75

Tabel 3.9 Uji Random Effect ... 76

Tabel 3.10 Uji Hausman ... 76

Tabel 3.11 Uji Regresi Model Fixed Effect ... 77

Tabel 3.12 Uji Heterokedastisitas ... 79

Tabel 3.13 Uji Multikolinearitas ... 79

Tabel 3.14 Uji Autokorelasi ... 80

Tabel 3.15 Uji T ... 80

Tabbel 3.16 Uji F ... 81

Tabel 3.17 Uji Koefisien ... 82

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Uji Normalitas ... 78

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Saat ini telah banyak masyarakat Indonesia yang menempatkan kelebihan dana atau modalnya ke Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai pasar modal Indonesia, yang menyebabkan perkembangan bursa efek Indonesia sangat pesat. Peningkatan jumlah investor tersebut menunjukkan semakin besarnya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal, dan juga menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap interaksi pasar modal Indonesia semakin meningkat. Meningkatnya minat investor telah menyebabkan berfungsinya pasar modal dengan lebih baik, yaitu fungsi keuangan dan ekonomi2.

Pasar modal ialah pasar untuk instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperdagangkan dalam bentuk utang atau ekuitas, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta. Dari sisi korporasi, pasar modal merupakan media untuk mencari alternatif sumber pendanaan. Pasar modal perusahaan dapat menerbitkan surat berharga dalam bentuk sertifikat hak milik (saham) dan sertifikat hutang (obligasi) tergantung pada jumlah modal yang dibutuhkan. Pasar modal memainkan peran sentral dalam perekonomian,

2 I Gst Ayu and Dwi Diah Lestari, „PENGUJIAN ANOMALI SIZE EFFECT DI PASAR MODAL INDONESIA‟, 8.4 (2019), 2325–51.

(14)

terlepas dari apakah pasar modal Negara itu berkembang atau tidak. Pasar modal telah tumbuh menjadi leading indiccator perekonomian suatu negara3.

Husnan4 mengungkapkan konsep dari pasar modal yang mulai berkembang diantaranya ialah konsep pasar modal efisien. Efisiensi pasar dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu eksternal dan internal. Istilah eksternal digunakan untuk menunjukkan bahwa pasar berada dalam keadaan seimbang, sehingga keputusan perdagangan saham berdasarkan atas informasi yang tersedia di pasar tidak bisa memberikan keuntungan diatas keuntungan rata-rata atau abnormal return, sedangkan istilah internal adalah untuk menunjukkan bahwa pasar modal tersebut hanya memberikan harga yang benar tetapi juga memberikan jasa yang diperlukan oleh para pembeli dan penjual dengan biaya rendah. Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama pada tahun 1970. Pada konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal (capital market) dan pasar uang.

Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor individu maupun investor institusi, akan memperoleh return tidak normal (abnormal return), setelah disesuaikan dengan risiko, serta dengan menggunakan strategi perdagangan yang ada.

Fama mengklasifikasikan pasar efisien kedalam tiga bentuk (Efficient market hypothesis) antara lain :

3 Ni Made W Pradnyaparamita and Henny Rahyuda, „PENGUJIAN ANOMALI PASAR

JANUARY EFFECT PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA‟, 6.7 (2017), 3513–39.

4 Husnan Suad, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas Edisi Keempat, (Yogyakarta:

UPP AMP YKPN, 2005), 259

(15)

1. Pasar Efisien bentuk lemah (weak form) yaitu, pasar yang harga-harga dari sekuritasnya secara penuh mencerminkan informasi masa lampau. Jika pasar efisien dalam bentuk lemah, maka investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk memperoleh abnormal return.

2. Pasar efisien bentuk setengah kuat (semi strong form) yaitu, pasar yang harga-harga sekuritasnya secara penuh mencerminkan informasi yang dipublikasikan. Jika pasar efisien dalam bentuk sedikit kuat, maka tidak ada seorang investor pun yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan abnormal return dalam jangka waktu yang lama.

3. Pasar efisien bentuk kuat (strong form) yaitu, pasar yang harga-harga dari sekuritasnya secara penuh mencerminkan informasi (termasuk informasi privat). Jika pasar efisien dalam kondisi kuat, maka tidak ada satu investor pun yang dapat memperoleh abnormal return dengan menggunakan informasi privat5.

Dalam pasar modal yang efisien harga saham tidak dapat dengan mudah diprediksi karena akan terus menerus mengalami perubahan dengan cepat dan secara tiba-tiba sehingga hal ini tidak memungkinkan seorang investor untuk memperoleh abnormal return. Hartono menyatakan bahwa sukar dalam pasar efisien untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dengan cara perdagangan berdasarkan informasi yang telah tersedia. Namun pada saat

5 K Maliasari, „PENGARUH JANUARY EFFECT DAN ROGALSKI EFFECT TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DAN TRADING VOLUME ACTIVITY (Studi Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)‟, Journal of Chemical Information and Modeling, 53.9 (2014), 1689–99.

(16)

ini terjadi perdebatan mengenai keadaan pasar yang efisien sehingga tidak sedikit peneliti yang melakukan penelitian dan akhirnya mengungkapkan bahwa adanya penyimpangan terhadap hipotesis pasar efisien. Penyimpangan inilah yang disebut dengan fenomena anomali pasar.

Anomali secara umum merupakan bentuk dari penyimpangan terhadap model keseimbangan, dimana jika dalam model keseimbangan besaran return yang diterima (dalam hal ini saham) investor akan sejalan dengan resiko pada saham tersebut. Return yang dimiliki saham akan mengalami perubahan apabila resiko dari saham tersebut berubah pula sebaliknya, apabila risiko saham tidak mengalami perubahan maka return dari saham tersebut juga tidak akan berubah yang tergambar dari harga saham yang tetap. Jadi anomali disini ialah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak dapat diantisipasi dan menawarkan investor peluang untuk memperoleh abnormal return. Anomali muncul pada semua bentuk pasar efisien baik bentuk pasar efisien lemah, semi kuat, maupun dalam bentuk kuat.

Adanya penelitian-penelitian mengenai pola perubahan return saham di pasar modal memberikan kesimpulan yang beragam, diantaranya Wong et al pada tahun 1997, French pada tahun 1988, Rogalski pada tahun 1984, Lakonishok dan Maberly pada tahun 1990, Wong dan Yuarto pada tahun 1999. Berbagai penelitian dalam pasar modal dan mengenai perilaku keuangan (behavioral finance) menyatakan bahwa terdapat beberapa penyimpangan yang terjadi yang dapat mempengaruhi harga saham. Dari banyak penelitian

(17)

luar negeri maupun di dalam negeri menunjukan bahwa terdapat perbedaan return saham karena pengaruh harga perdagangan6.

Dari temuan fenomena anomali pasar, anomali musiman (seasonal anomalies) merupakan anomali yang paling sering diteliti dalam pengaruhnya terhadap return saham. Karena dengan adanya pola musiman masa lalu akan membuat investor memiliki peluang untuk memperoleh abnormal return.

Anomali yang ditemukan di di Indonesia diantaranya ialah January Effect, The Day Of the Week Effect, Rogalski Effect, dan Size Effect.

January Effect ditemukan pertama kali oleh Sidney Wachtel (1942) pada bursa saham Amerika Serikat7. January Effect adalah kecenderungan rata-rata return saham pada bulan januari lebih tinggi dibandingkan bulan- bulan lainnya. Menurut Roll dalam French dan Trapani kebanyakan return tertinggi terjadi pada beberapa hari awal Januari. Hal ini juga dibuktikan pada penelitian Dyl dan Maberly tahun 1991 yang menyatakan bahwa tingkat penjualan saham lebih tinggi pada akhir tahun dibandingkan dengan bulan Januari. Sedangkan tingkat pembelian saham lebih tinggi pada awal tahun jika dibandingkan dengan bulan Desember.

January effect merupakan fenomena yang berkaitan dengan adanya perubahan tahun yaitu pada bulan Desember sebagai akhir tahun pajak dan Januari sebagai awal tahun pajak. Faktor-faktor yang mempengaruhi January effect ini karena adanya penjualan saham pada akhir tahun untuk mengurangi pajak (tax-loss selling), merealisasikan capital gain, pengaruh portofolio

6 Maliasari.

7 Mellina Audina Kazia Laturette, „January Effect Pada Sektor Property , Real Estate , Dan Building Construction Di Bursa Efek Indonesia‟, 5.1 (2017), 1337–48.

(18)

window dressing, atau para investor menjual sahamnya untuk liburan8. Selain January Effect, ditemukannya The Day of the Week Effect, merupakan anomali hari perdagangan yang berpengaruh terhadap return saham dalam satu minggu.

Dengan adanya temuan dua anomali pasar musiman di atas (January Effect, dan The Day of the Week Effect), menarik perhatian Rogalski untuk meneliti keduanya dengan menggunakan data indeks rata-rata sector industry Dow Jones. Beliau (rogalski) mengemukakan bahwasanya rata-rata return di hari senin pada bulan Januari adalah positif sementara return bulan lainya pada hari senin ialah negatif. Fenomena ini selanjutnya dikenal dengan istilah Rogalski Effect. Yang berarti menghilangnya return saham hari senin yang negatif pada bulan-bulan tertentu.

Size effect pertama kali ditemukan oleh Banz dan Reinganum tahun 1981 dan anomali ini menjadi hal cukup menarik dalam bidang keuangan disebabkan penelitian anomali ini sebelumnya sudah dilakukan pada pasar internasional, Jones pada tahun 1996 dalam penelitiannya menjelaskan bahwasanya Size effect suatu anomali yang menunjukan perusahaan kecil menghasilkan return yang tinggi daripada perusahaan-perusahaan besar9.

Keberadaan anomali Size effect telah terbukti seiring dengan penelitian- penelitian yang dilakukan di berbagai pasar modal misalnya penelitian yang dilakukan oleh Boomah dan Nicholas 2015 di Afrika Selatan, Balakrishnan

8 Pradnyaparamita and Rahyuda.

9 Oki Tjandra Suryo Kurniawan IB. Anom Purbawangsa, „PENGUJIAN ANOMALI PASAR SIZE EFFECT DAN THE DAY OF WEEK EFFECT DIBURSA EFEK INDONESIA‟, 9 (2018), 2147–74.

(19)

dan Maiti 2015 di India, Pandey dan Sehgal 2015 di India, Eraslan 2013 di Turki, Hwang et al 2013 di Inggris dan lain-lain. Selain itu ada pula penelitian yang menunjukan hasil yang berbeda terkait anomali Size Effect. French dan Teressa pada tahun 1994 juga menyatakan bahwa terdapat kemungkinan terjadi return yang lebih besar pada perusahaan besar.

Studi peneliti terkait anomali terhadap pasar efisien bukanlah sesuatu hal yang baru, melainkan fenomena masalah lama yang perlu untuk terus diteliti seiring dengan perkembangan pesat dunia pasar modal. Adapun alasan mengapa studi terkait anomali ini perlu dilakukan hal ini karena terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian yang telah dilakukan, selain itu sifat dari bursa yang semakin hari semakin sulit untuk diprediksi, selain itu objek sampel nya pun mengingat di setiap Negara memiliki index pasar modal nya sendiri-sendiri. Satu hal yang penting ialah para investor agar tetap berhati- hati dalam memaksimalkan masalah anomali pasar ini sebagai suatu pertimbangan terkait pengambilan keputusan investasi. Mengingat tidak ada jaminan bahwasanya anomali pasar akan membantu memperbaiki keputusan investasi karena pengujian empiris terkait anomali pasar ini bukan merupakan strategi investasi sesungguhnya. Maka dari itu, penelitian terkait fenomena anomali pasar menarik untuk diteliti di pasar modal Indonesia hal ini karena temuan dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai January Effect, The Day Of the Week Effect, Rogalski Effect, dan Size Effect. menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda.

(20)

Dengan adanya penelitian ini diharapkan semakin banyak investor yang melirik terkait anomali pasar ini dan menggunakannya dengan baik dan hati-hati agar memiliki peluang untuk memperoleh keuntungan lebih (abnormal return) dari investasinya. Sehingga semakin banyak investor yang meraup abnormal return maka semakin banyak pula masyarakat yang terjun di dunia pasar modal Indonesia, yang mana akan membuat dunia pasar modal Indonesia akan semakin membaik. Dengan membaiknya dunia pasar modal maka secara otomatis akan membuat pendapatan Negara menjadi naik, serta dapat menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan diatas penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fenomena anomali pasar January Effect, The Day Of the Week Effect, Rogalski Effect, dan Size Effect. Dalam pengaruhnya terhadap return portofolio saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) periode 2017-2020

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditetapkan fokus penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah Januari Effect memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham-saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020?

2. Apakah The Day of the Week Effect memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham-saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020?

(21)

3. Apakah Rogalski Effect memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham-saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020?

4. Apakah Size Effect memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham- saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017- 2020?

5. Apakah Anomali pasar January Effect, The Day Of the Week Effect, Rogalski Effect, dan Size Effect Berpengaruh signifikan secara simultan terhadap return saham-saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020?.

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka dapat ditetapkan tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh signifikan Januari Effect terhadap return saham-saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020

2. Untuk menganalisis pengaruh signifikan The Day of the Week Effect terhadap return saham-saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020

3. Untuk menganalisis pengaruh signifikan Rogalski Effect terhadap return saham-saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020

(22)

4. Untuk menganalisis pengaruh signifikan Size Effect terhadap return saham-saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020

5. Untuk menganalisis January Effect, The Day Of the Week Effect, Rogalski Effect, dan Size Effect Berpengaruh signifikan secara simultan terhadap return saham-saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020

D. MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat dari penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Untuk menambah serta mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pasar modal terkait dengan anomali pasar Januari Effect, The Day of the Week Effect, Rogalski Effect, dan Size Effect, Terhadap Return Portofolio Saham Syariah yang Terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020

2. Secara Praktis a. Bagi Peneliti

Hasil dari penelitian ini diharapkan memberi manfaat serta pemahaman maupun perkembangan keilmuan bagi peneliti terkait anomali pasar Januari Effect, The Day of the Week Effect, Rogalski Effect, dan Size Effect, Terhadap Return Portofolio Saham Syariah yang Terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020

(23)

b. Bagi UIN KHAS Jember

Hasil penelitian ini sebagai kontribusi pengetahuan keilmuan dari peneliti kepada almamater UIN KHAS Jember untuk dijadikan sebagai rujukan kepentingan akademisi

c. Bagi Praktisi Pasar Modal

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu pedoman untuk melakukan kegiatan di pasar modal terkait dengan anomali pasar Januari Effect, The Day of the Week Effect, Rogalski Effect, dan Size Effect, Terhadap Return Portofolio Saham Syariah yang Terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020

E. RUANG LINGKUP PENELITIAN 1. Variabel Penelitian

Variabel ialah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada sebuah nilai. F.N Kerlinger mengatakan bahwa variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran.10 Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas (independent Variabel) atau dikatakan variabel X ialah variabel yang dianggap sebagai penyebab munculnya variabel terikat yang diduga sebagai akibatnya. Sementara variabel terikat (dependent variable) atau variabel Y ialah variabel (akibat) yang dipradugakan, yang bervariasi mengikuti perubahan dari variabel-variabel bebas (X).

10 Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2019), 159

(24)

a. Variabel Bebas

Ialah variabel yang (mungkin) menyebabkan, memengaruhi, atau berefek pada outcome.11 Adapun variabel bebas dalam penelitian ini ialah January Effect, The Day of the Week Effect, Rogalski Effect, dan Size Effect .

1) January Effect (X1)

2) The Day of the Week Effect (X2) 3) Rogalski Effect (X3)

4) Size Effect (X4) b. Variabel Terikat

1. Return saham (Y)

Keterangan :

Pt = Harga saham Periode t Pt-1 = Harga saham periode t-1 2. Indikator Variabel

Merupakan rujukan empiris dari variabel yang akan diteliti. Indikator variabel dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :

11 John. W. Creswell, Research Design, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), 70.

(25)

Tabel 1.1 Indikator Variabel

No Variabel Definisi Indikator

1 January Effect (X1) Kecenderungan return saham bulan Januari lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.

Return rata-rata bulan Januari

2 The Day of the Week Effect (X2)

anomali yang menyebabkan

hari perdagangan

mempengaruhi pola tingkat pengembalian saham

Return rata-rata harian

3 Rogalski Effect (X3) Anomali musiman yang menggambarkan harga saham dalam hari Senin bulan Januari cenderung naik dibandingkan dengan hari Senin bulan lainnya dalam tahun yang sama.

Return rata-rata Senin Bulanan

4 Size Effect (X4) Saham dari perusahaan- perusahaan kecil akan memberikan return yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan return dari perusahaan besar.

Total asset

Perusahaan

5 Return saham (Y) Keuntungan yang diperoleh investor dari dana yang ditanamkan pada suatu investasi.

Selisih harga saham saat ini dengan harga saham sebelumnya.

Sumber : Data diolah dari indikator variabel F. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi penelitian melakukan arti pada suatu konstruk atau variabel dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur konstruk atau variabel itu. Dengan kata lain definisi operasional memberikan batasan atau arti suatu variabel.12 Secara singkat definisi operasional ini digunakan untuk menyederhanakan istilah dan pengertian, sehingga tidak ditafsirkan berlainan oleh orang yang berbeda.

12 Suharsimih Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 51.

(26)

1. January Effect

Menurut As‟adah dalam Fitri Aprilia Sari13 January Effect adalah sebuah kondisi atau peristiwa yang terjadi pada pasar modal dimana bulan Januari cenderung rata-rata memiliki return lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Rumus pengukuran January Effect ialah sebagai berikut :

Keterangan :

Rit = Return saham bulan Januari i Periode tahun t Pit = Harga saham sesudah bulan Januari t

Pit-1 = Harga saham sebelum bulan Januari t-1

2. The Day of the Week Effect

Didefinisikan sebagai anomali dimana perbedaan hari perdagangan berpengaruh terhadap pola return saham dalam satu minggu. Alteza dalam Fransiska Shasa Yolanda14. Pembuktian fenomena dilakukan dengan perhitungan nilai saham harian :

Rsenin =

Rselasa =

Rrabu =

13 Fitri Aprilia Sari & Eka Ardhani Sisdyani, “Analisis January Effect di Pasar Modal Indonesia”, E- Jurnal Akutansi Udayana 6, 2 (2014), 239.

14 Fransiska Shasa Yolanda, Pengujian Anomali Pasar: Fenomena Day Of The Week Effect dan Month Of The Week Effect Pada Saham Idx80 di Bursa Efek Indonesia, (2020), 4.

(27)

Rkamis =

Rjumat =

3. Rogalski Effect

Didefinisikan sebagai salah satu jenis anomali musiman yang menggambarkan harga saham dalam hari Senin bulan Januari cenderung naik dibandingkan dengan hari Senin bulan lainnya dalam tahun yang sama. Pembuktian dari fenomena ini dilakukan dengan menghitung return di hari Senin bulan Januari dan selain Januari.

Rsenin (Januari) =

Rsenin (non Januari) =

4. Size Effect

Menurut Nurhidayati15 ukuran perusahaan dapat diukur dengan cara menghitung keseluruhan aktiva perusahaan, yang selanjutnya diukur menggunakan menggunakan logaritma natural.

Sizep=Log (Total Aktiva) 5. Return Saham

Return saham yang digunakan dalam penelitian ini ialah return saham aktual, dimana perhitungannya ialah sebagai berikut16 :

Keterangan :

15 Siti Nurhidayati Nur Indriantoro, “ Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Underpriced pada Penawaran Perdana di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol 13, 1 (1998), 9.

16 Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, (Yogyakarta: BPFE, 2017), 285.

(28)

Pt = Harga saham Periode t Pt-1 = Harga saham periode -1

G. ASUMSI PENELITIAN

1. Asumsi penelitian bisa disebut juga sebagai anggapan dasar atau postulat, yaitu sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh peneliti. Anggapan dasar harus dirumuskan secara jelas sebelum peneliti melangkah mengumpulkan data.17 Asumsi ini mengatakan bahwa yang memungkinkan seorang investor untuk meraup abnormal return di pasar modal Indonesia ialah dengan memanfaatkan fenomena anomali January Effect, The Day of the Week Effect, Rogalski Effect, dan Size Effect.

2. Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut terdapat dua variabel atau lebih. Maka dari definisi tersebut kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah

17 Babun Suharto, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember, IAIN Jember, 2018), 39.

(29)

Bagan 1.1 Kerangka Berfikir

H1

H2

H3

H4

Sumber data : Data Diolah Penelitian Keterangan :

= Pengaruh Secara Parsial

= Pengaruh Secara Simultan

H. HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, dikarenakan jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.18 Beberapa peneliti sebelumnya terkait January Effect telah menemukan adanya anomali ini diantaranya ialah Pradnya Paramitha tahun 2017 yang menemukan adanya January Effect di Bursa Efek Indonesia

18 Sugiyono, metode penelitian Kuantitatif, (Bandung: ALFABETA, 2009), 99.

January Effect X1

The Day of the Week Effect

X2

Return Saham Y Rogalski Effect X3

Size Effect X4

(30)

pada perusahaan LQ-45. Kemudian Fitriani dan Sari tahun 2013 menyatakan bahwa fenomena January Effect terjadi selama periode 2009-2011 yang ditandai dengan adanya return pasar bulan januari lebih tinggi dan signifikan.

Sementara untuk The Day of the Week Effect penelitian yang dilakukan oleh Saputro tahun 2014 dengan menggunakan sampel IHSG harian periode 2010- 2012 di Bursa Efek Indonesia menyebutkan bahwa The Day of the Week Effect ditemukan dimana hari kamis memengaruhi return indeks pasar.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Tilicia dan Oprea tahun 2014 pada saham-saham di Bursa Efek Bucharest Rumania, menemukan terjadinya efek Jumat atau Friday Effect, ketika pengembalian rata-rata di hari perdagangan Jumat lebih tinggi dibandingkan dengan hari lainnya.

Untuk fenomena anomali Rogalski Effect penelitian yang dilakukan oleh Cahyaningdyah tahun 2005 di Bursa Efek Jakarta menemukan adanya return yang lebih tinggi pada bulan April dibanding bulan lainnya di Bursa Efek Jakarta. Hal ini disebabkan karena keharusan bagi emiten untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan yang disyaratkan oleh Bapepam selambat-lambatnya 120 hari setelah periode tutup buku penyampaian laporan keuangan tersebut yang memberikan reaksi positif terhadap pasar, yaitu bahwa laporan keuangan maksimum disampaikan pada bulan April. Sehingga return pada bulan April lebih tinggi dari bulan lainnya.

Terakhir untuk Anomali Size Effect, Sugiarto 2011 menyebutkan dalam penelitiannya mengenai pengaruh ukuran perusahaan (Size Effect) terhadap return saham menunjukan adanya pengaruh positif yang signifikan.

(31)

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian sebelumnya di atas yang memberikan bukti empiris mengenai anomali pasar January Effect, The Day of the Week Effect, Rogalski Effect, Serta size Effect terhadap Return saham, maka dapat dirumuskan hipotesis :

1. H1 : Terdapat pengaruh signifikan fenomena January Effect terhadap return saham-saham syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) periode 2017-2020

2. H2 : Terdapat pengaruh signifikan fenomena The Day of the Week Effect terhadap return saham-saham syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) periode 2017-2020

3. H3 : Terdapat pengaruh signifikan fenomena Rogalski Effect terhadap return saham-saham syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) periode 2017-2020

4. H4 : Terdapat pengaruh signifikan fenomena Size Effect terhadap return saham-saham syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) periode 2017-2020

5. H5 : Terdapat pengaruh signifikan January Effect, The Day Of the Week Effect, Rogalski Effect, dan Size Effect secara simultan terhadap return saham-saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020

(32)

I. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam peneilitian ini ialah metode penelitian kuantitatif. Dengan jenis penelitian terapan (research) kuantitatif yang dilakukan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan data empiris yakni yang dapat disentuh atau dibuat dapat disentuh panca indra. Sehingga peranan statistika dalam penelitian ini menjadi sangat dominan dan penting.19

2. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi merupakan suatu wilayah general yang dapat terdiri atas obyek/subyek yang memiliki kualifikasi maupun karakteristik tertentu yang nantinya digunakan oleh peneliti untuk diteliti, dipelajari, dan kemudian ditarik kesimpulannya.20 Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI).

b. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan kriteria, maksud dan tujuan tertentu. Ada beberapa kriteria yang digunakan dalam memilih sampel pada penelitian ini, ialah sebagai berikut:

19 H. Hadari Nawawi & H. Mimi Martini, Penelitian Terapan (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1996), 28.

20 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016), 80.

(33)

1) Perusahaan harus terdaftar dalam Jakarta Islamix Index (JII) pada periode Mei 2017 – November 2020

2) Perusahaan yang terdaftar harus konsisten dan tidak keluar masuk dari Jakarta Islamic Index (JII) periode Mei 2017- November 2020

Dari kriteria pengambilan sampel yang telah disebutkan diatas, maka diperoleh sebanyak 13 sampel perusahaan.

Tabel 1.2

Daftar Sampel Perusahaan tahun 2017-2020 No Kode Nama Emiten

1 ADRO Adaro Energy Tbk.

2 AKRA AKR Corporindo Tbk.

3 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk.

4 EXCL XL Asiata Tbk.

5 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

6 INCO Vale Indonesia Tbk.

7 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

8 KLBF Kalbe Farma Tbk.

9 PTBA Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk.

10 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

11 UNTR United Tractors Tbk.

12 UNVR Unilever Indonesia Tbk.

13 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Sumber: www.idx.co.id

3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, maka digunakan teknik sebagai berikut :

a. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil data yang telah tersedia, serta melalui studi pustaka berupa literatur, jurnal, penelitian terdahulu, dan laporan-laporan yang dipublikasikan untuk

(34)

mendapatkan gambaran masalah yang akan diteliti serta melalui data sekunder berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.

4. Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan ialah analisis regresi data panel. Data panel ialah gabungan dari data time series dan data silang (cross section).21 Persamaan dasar regresi data panel secara umum ialah sebagai berikut:

Keterangan :

Y = Return saham

= konstanta

X1 = Variabel January Effect

X2 = Variabel The Day of The Week Effect X3 = Variabel Rogalski Effect

X4 = Variabel Size effect = Koefisien Variabel X1..X4

= error

I = jumlah sampel

T = periode waktu Penelitian (2017-2020)

a. Metode Estimasi Data Panel 1) Common Effecct

Teknik paling sederhana untuk mengestimasi data panel ialah dengan hanya mengkombinasikan data time series dan cross section. Hal ini dapat menggunakan metode OLS (Ordinary Least

21 Rezzy Eko Caraka,Hasbi Yasin, Spatial Data Panel (Jawa Timur: Walde Group, 2017), 1.

(35)

Square) untuk mengestimasi model data panel. Metode ini dikenal dengan common effect.

2) Fixed Effect

Teknik Fixed Effect ialah mengestimasi data panel dengan dummy untuk menangkap adanya perbedaan intersep. Pengertian fixed effect ini didasarkan adanya perbedaan intersep antar perusahaan namun intersepnya sama antar waktu. Selain itu, model ini juga mengansumsikan bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan antar waktu.

3) Random Effect

Dalam mengestimasi data panel dengan model fixed effect melalui variabel teknik dummy menunjukan ketidakpastian model yang digunakann. Untuk mengestimasi akan masalah ini dapat digunakan variabel residual yang dikenal dengan model random efeect. Pendekatan dari random effect ialah memperbaiki efisiensi proses least square dengan mempertimbangkan error dari cross section dan time series.

b. Pemilihan Model Regresi Data Panel

Untuk menentukan analisis regresi data panel yang terbaik antara model coomon, fixed, dan random effect, maka dilakukan teknik pemilihan model. Untuk memilih model yang paling tepat untuk mengolah data panel, terdapat beberapa pengujian yang dapat digunakan yaitu uji chow dan uji hausman.

(36)

1) Uji Chow

Uji ini dilakukan untuk mengetahui model mana yang lebih baik antara common effect dan fixed effect. Hipotesis pada uji ini ialah sebagai berikut :

Ho : Common Effect Ha : Fixed Effect Kriteria :

Jika nilai sig > α maka Ho diterima Jika nilai sig < α maka Ha diterima22 2) Uji Hausman

Uji ini dilakukan untuk mengetahui model mana yang lebih baik antara random effect dan fixed effect. Hipotesis pada uji ini ialah :

Ho : Random Effect Ha : Fixed Effect Kriteria :

Jika nilai sig >α maka Ho diterima Jika nilai sig < α maka Ha diterima23 c. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran atau deskripsi terhadap suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum. Statistik deskriptif

22 Shochrul R. Ajija, et. al. Cara Cerdas Menguasai Eviews, (Jakarta : Salemba Empat, 2011), 51-52.

23 Ibid., 74.

(37)

memberikan deskriptif data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas serta mudah untuk dipahami.24

d. Statistik Inferensial

Statistik inferensial ialah teknik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.25 Disebutkan juga statistik ini ialah statistik yang digunakan dalam penelitian social sebagai alat untuk menganalisis data untuk tujuan- tujuan eksplansi.

e. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji kualitas data penelitian.

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinaritas, serta uji autokorelasi.

1) Uji Normalitas

Dilakukan untuk menguji dan mengetahui apakah data terdistribusi secara normal atau tidak dalam variabel terikat dan variabel bebas.26 Model regresi dikatakan baik jika memiliki residual yang terdistribusi dengan normal atau setidaknya mendekati normal. Apabila nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari alpha (0,05) maka data dikatakan berdistribusi normal.

24 Ghozali, Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 23, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2016), 19.

25 Sugiono, Metode Penelitian Bisnis cetakan 16, (Bandung : Alfa Beta), 212.

26 Ghozali, Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2013), 110

(38)

2) Uji Heteroskedastisitas

Uji ini berfungsi untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi dikatakan baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji glejser. Uji glejser ialah dengan menstransformasi nilai residual menjadi absolut residual dan meregresnya dengan variabel independen dalam model. Jika diperoleh nilai signifikansi untuk variabel independen > 0,05 maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat gejala heterokedastisitas.27 3) Uji Multikolinearitas

Uji ini berfungsi untuk menguji apakah terdapat korelasi atau hubungan antara variabel independen atau tidak. Suatu model regresi yang tepat terjadi ketika tidak terdapat korelasi antara variabel independen. Untuk mendeteksi multikolinearitas dengan menguji koefisien korelasi (r). jika koefisien korelasicukup tinggi katakanlah di atas 0,85 maka diduga ada multikolinearitas dalam model regresi.28

4) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi pengganggu pada data satu pengamatan ke pengamatan lainnya dalam model regresi. Model regresi yang baik

27 Hengki Latan, Analisis Multivariante Teknik dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), 56.

28 Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasiaanya Disertai Panduan Eviews, (Yogyakarta : UPP STIM, 2016), 113.

(39)

ialah yaitu tidak adanya gejala autokorelasi. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan uji breusch- godfrey. Penentuan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari nilai probability Chi Squares. Jika nilai nya lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi masalah autokorelasi.

f. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) berfungsi untuk menunjukan sejauh mana kontribusi variabel bebas dalam model regresi mampu menjelaskan variasi dari variabel terikatnya..

Jika nilai R2 kecil maka memiliki arti bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangatlah terbatas, begitupun sebaliknya jika nilai R2 mendekati 1 dan menjauhi 0, maka memiliki arti bahwa variabel-variabel independen memiliki kemampuan memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen

g. Pengujian Hipotesis 1) Uji T (Uji Parsial)

Digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen.

(40)

Kriteria pengambilan keputusan : a) Menentukan Hipotesis

(1) Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara January Effect secara parsial terhadap return saham-saham syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020

H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara January Effect secara parsial terhadap return saham-saham syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020

(2) Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara The Day of the Week Effect secara parsial terhadap return saham-saham syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020

H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara The Day of the Week Effect secara parsial terhadap return saham-saham syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020 (3) Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara Rogalski

Effect secara parsial terhadap return saham-saham syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020

(41)

H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Rogalski Effect secara parsial terhadap return saham-saham syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020

(4) Ha : Terdapat pengaru signifikan h antara Size Effect secara parsial terhadap return saham-saham syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020

H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Size Effect secara parsial terhadap return saham-saham syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020

b) Nilai Kritis

Nilai signifikansi yang digunakan ialah sebesar 5% atau (a) = 0,05

c) Menentukan t hitung dengan rumus thitung = r = Keterangan :

r = nilai koefisien korelasi

n = jumlah pengamatan (ukuran sampel) d) Membuat keputusan :

Jika nilai Signifikansi < 0,05 maka Ha diterima Jika nilai Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima

(42)

e) Membuat kesimpulan :

(1) Jika t hitung > t tabel dan nilai sig < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, menyatakan bahwa variabel independen (X) mempengaruhi variabel dependen (Y), artinya variabel independen (X) atau January Effect, The Day of the Week Effect, Rogalski Effect, dan Size Effect berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y) atau Return saham.

(2) Jika t hitung < t tabel dan nilai sig > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, menyatakan bahwa variabel independen (X) tidak mempengaruhi variabel dependen (Y), artinya variabel independen (X) atau January Effect, The Day of the Week Effect, Rogalski Effect, dan Size Effect tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) atau Return saham.

2) Uji F (Uji Simultan)

Dalam penelitian ini uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen (X) secara simultan terhadap variabel dependent (Y).

Kriteria pengambilan keputusan : a) Menentukan hipotesis

Ha : Terdapat pengaruh signifikan January Effect, The Day Of the Week Effect, Rogalski Effect, dan Size Effect secara simultan terhadap return saham-saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017-2020

(43)

H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan January Effect, The Day Of the Week Effect, Rogalski Effect, dan Size Effect secara simultan terhadap return saham-saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII) Periode 2017- 2020

b) Nilai Kritis

Nilai signifikansi yang digunakan ialah sebesar 5% atau (a) = 0,05

c) Menentukan f hitung dengan rumus : F =

Keterangan : F = nilai Fhitung

R2 = Koefisien Determinasi k = jumlah variabel bebas

n = jumlah pengamatan (ukuran sampel).

d) Membuat keputusan :

Jika nilai Signifikansi < 0,05 maka Ha diterima Jika nilai Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima e) Membuat kesimpulan :

(1) Jika f hitung > f tabel dan nilai sig < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, menyatakan bahwa masing-masing variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen, artinya signifikan (kontribusi positif).

(44)

(2) Jika f hitung < f tabel dan nilai sig > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, menyatakan bahwa masing-masing variabel independen secara simultan tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen, artinya signifikan (kontribusi negatif).

J. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Dalam sistematika pembahasan ini akan dijelaskan mengenai kerangka berpikir yang digunakan penulis dalam menyusun proposal ini. Sehingga dapat dipelajari dan dipahami oleh pembaca. Adapun sistematika pembahasan penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan definisi operasional

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

Pada bab ini dipaparkan mengenai kajian kepustakaan serta literatur- literatur yang berhubungan dengan proposal. Penelitian terdahulu yang mencantumkan penelitian sejemis mengenai anomali pasar January Effect, The Day of the Week Effect, rogalski Effect dan Size Effect terhadap return saham. Dilanjutkan dengan kajian teori yang membahas mengenai pasar modal, pasar efisien, pasar anomali, investasi dan saham. Fungsi pada bab ini ialah sebagai landasan pada bab berikutnya guna menganalisa data yang diperoleh dari penelitian dan hipotesis

(45)

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini terdiri atas metodologi penelitian yang digunakan, pendekatan dan jenis penelitian, analisis data, pengujian hipotesis serta pembahasan.

BAB IV PENUTUP DAN KESIMPULAN

Pada bab terakhir ini terdiri dari kesimpulan dan saran dari hasil penelitian

(46)

34 BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik pemelitian yang sudah terpublikasikan atau belum terpublikasikan (Skripsi, tesis, disertasi dan sebagainya). Dengan melakukan langkah ini, maka akan dapat dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan perbedaan penelitian yang hendak dilakukan. Berkut akan disajikan beberapa penelitian-penelitian sebelumnya yang fokus penelitiannya pada Analisis Pasar Anomali January Effect, The Day of the Week Effect, Rogalski Effect, dan Size Effect, Terhadap Return Portofolio Saham Syariah yang Terdaftar di Jakarta Islamix Index (JII). Beberapa penelitian tersebut yakni sebagai berikut:

1. Yunisa Rahardian Saraswati 2015 “Pengaruh The Day of the Week Effect, Week Four Effect dan Rogalski Effect terhadap return saham LQ45 di Bursa Effek Indonesia”.

Penelitian ini menguji 41 saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ-45 selama periode 2013. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji normalitas kolmogorov smirnov, serta dilakukan uji hipotesis yang dirumuskan menggunakan uji parametic. Hasil pengujian menyebutkan bahwasanya efek hari perdagangan yang di uji dengan one way anova mengindikasikan adanya return yang berbeda-beda tiap

(47)

minggunya dan bernilai negatif pada hari Senin. Pengujian effek minggu keempat, yaitu return negatif di hari senin pada minggu akhir di setiap bulannya. Effect Rogalski yang diuji menggunakan paired t-test hasilnya tidak mengindikasikan adanya perbedaan antara return hari senin di bulan April dan bulan selain April.

2. Andhika Fadlilah tahun 2019 “Pengujian Fenomena anomali pasar:

January Effect, The day of the Week effect, dan rogalski effect terhadap return saham”.

Penelitian ini menguji 32 saham perusahaan pada indeks LQ-45.

Berdasarkan hasil pengujian Januari effek dengan menggunakan uji ANOVA (Analysis of Variance) ditemukan adanya perbedaan rata-rata return pada bulan januari terhadap bulan selain Januari. Pengujian kedua yakni terhadap The Day of the Week Effect dengan menggunakan uji ANOVA ditemukan juga adanya perbedaan rata-rata return yang signifikan terjadi antar hari perdagangan. Sementara untuk yang ketiga Rogalski Effect dengan menggunakan uji ANOVA ditemukan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan terjadi pada hari senin bulan April terhadap hari senin selain bulan April

3. Akhsan Al Maulana tahun 2021 “ Pengaruh Seasonal dan Size Effect terhadap return saham LQ-45 di Bursa Effek Indonesia”.

Penelitian ini menguji sebanyak 42 perusahaan yang terdaftar di indeks LQ-45 selama periode Januari 2019 hingga Desember 2019. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa The Day off the Week effect dengan

(48)

menggunakan metode Kruskal Wallis test berpengaruh secara signifikan begitupun dengan Week Four Effect yang menggunakan metode Wilcoxon test berpengaruh secara signifikan. Sedangkan Rogalski Effect dan Size Effect tidak berpengaruh secara signifikan.

4. Amrullah, M.Y.L & Khairunnisa. Tahun 2019 “Rogalski Effect pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2017 (Studi Kasus Indeks Saham Bisnis -27)”.

Penelitian ini menguji emiten yang secara konsisten terdaftar dalam indeks saham Bisnis-27 periode tahun 2013-2017. Dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Dengan menggunakan metode pengujian Kolmogorov-Smirnov dan Uji Independent Sample T-Test menunjukan hasil bahwa tidak terjadi Rogalski Effect pada Indeks saham Bisnis-27 periode tahun 2013-2017.

5. Fransiska Shasa Yolanda. Tahun 2020 “ Pengujian anomali pasar Day Of The Week Effect dan Month of the Year Effect pada saham IDX80 di Bursa Efek Indonesia”.

Penelitian ini menguji menggunakan sampel perusahaan- perusahaan yang tergabung dalam indeks IDX80 di Bursa Efek Indonesia dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Data yang digunakan ialah saham harian dan bulanan selama periode 1 Februari 2019 – 31 Januari 2020. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah Kruskal Wallis dan Mann Whitney U Test/Wilcoxon Sum Rank Test. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa selama periode penelitian terjadi Day of the Week Effect dan Month of the Year Effect.

(49)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Penulis Judul Persamaan Perbedaan

1 YunisaRahardi an Saraswati (2015)

Pengaruh The Day of the Week Effect, Week Four Effect dan Rogalski Effect terhadap return saham LQ45 di Bursa Effek

Indonesia”.

a) Pembahasan Mengenai The Day off the Week Effect, dan Rogalski Effect

a) Indeks saham b) Analisis Data

2 Andhika Fadlilah (2019)

Pengujian Fenomena anomali pasar January Effect, The day of the Week effect, dan rogalski effect terhadap return saham

a) Pembahasan mengenai January Effect, The day of the Week effect, dan rogalski effect

a) Indeks Saham b) Analisis Data

3 Akhsan Al

Maulana (2021)

Pengaruh Seasonal dan Size Effect terhadap return saham LQ-45 di Bursa Effek Indonesia

a) Pembahasan mengenai The day of the Week effect, rogalski effect dan Size Effect

a) Indeks saham b) Analisis Data

4 Amrullah, M.Y.L &

Khairunnisa.

(2019)

Rogalski Effect pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2013- 2017 (Studi Kasus Indeks Saham Bisnis -27).

a) Pembahasan Rogalski Effect b) Teknik

Pengumpulan Sampel

a) Indeks saham b) Analisis Data

5 Fransiska Shasa Yolanda.

(2020)

Pengujian anomali pasar Day Of The Week Effect

a) Pembahasan mengenai Day Of The Week Effect

a) Indeks Saham b) Analisis Data

(50)

dan Month of the Year Effect pada saham IDX80 di Bursa Efek Indonesia

dan Month of the Year Effect

Sumber : Data diolah dari penelitian terdahulu B. Kajian Teori

Bagian ini berisi tentang pembahasan teori yang dijadikan sebagai dasar pijakan dalam penelitian. Pembahasan secara lebih luas dan mendalam akan semakin memperdalam wawasan peneliti dalam mengkaji permasalahan yang hendak dipecahkan sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

1. Pasar Modal

a. Pengertian Pasar Modal

Istilah “pasar modal” dipakai sebagai terjemahan dari istilah

“Capital Market.” Yang berarti suatu tempat atau system bagaimana caranya dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan dana atau modal capital suatu perusahaan, merupakan pasar tempat orang membeli dan menjual surat efek yang baru dikeluarkan.29

Secara sederhana pasar modal dapat diartikan sebagai suatu tempat yang terorganisasi dimana efek-efek diperdagangkan (dikenal dengan bursa efek). Sama hal nya dengan pasar pada umumnya, pasar modal ialah tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Pasar modal merupakan tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual sahamnya (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan hasil dari penjualan tersebut

29 Abdurrahman, A. Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan. (Jakarta: PT Pradnya Paramita, 1991), 169.

Gambar

Gambar 3.1 Uji Normalitas ........................................................................
Tabel 1.1  Indikator  Variabel
Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 3.4  Rata-rata Size Effect
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

to Equity Ratio, Return On Asset, dan Price to Book Value terhadap return saham syariah pada perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII)

Modal Terhadap Harga Saham dan Beta Saham di Perusahaan Yang Terdaftar Pada Jakarta Islamic Index Periode 2011- 2014”. 1.2

Mengetahui dan menganalisis pengaruh struktur modal ( Debt to Equity Ratio ) terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. (JII)

Pengembangan penelitian terdahulu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi return saham dapat dikembangkan untuk saham syariah dalam Jakarta Islamic Index (JII) dan

Maka Inflasi, Suku Bunga SBI dan Pertumbuhan Ekonomi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return Saham Syariah di JII ( Jakarta Islamic Index ). Dapat

Hasil uji Kruskall Wallis menyatakan bahwa terdapat perbedaan return saham antara bulan Januari dengan bulan non Januari pada perusahaan infrastruktur yang terdaftar

saham, khususnya saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh selama periode Januari 2001 sampai dengan Desember 2003 menunjukkan adanya kesamaan dengan pola return saham harian di