• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis pemahaman konsep fisika ditinjau dari gaya belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis pemahaman konsep fisika ditinjau dari gaya belajar"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pemahaman konsep fisika dan gaya belajar yang dimiliki siswa kelas XI MIPA Fisika SMA dengan gaya belajar yang dimiliki siswa pada kelas tersebut. konsep dalam kaitannya dengan gaya belajar siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 6 Bulukumba berada pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya belajar dengan pemahaman konsep fisika siswa kelas XI MIPA di SMA Negeri 6 Bulukumba.

Tiada kata-kata yang indah kecuali rasa syukur, Alhamdulillah, segala kemuliaan hanya milik Allah SWT yang menetapkan segala sesuatunya, atas limpahan rahmat, taufiq dan hidaya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsinya yang berjudul Analisis Pemahaman Konsep Fisika dari Perspektif Gaya Belajar Siswa SMA Negeri 6 Bulukumba. Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar peserta didik untuk menghasilkan peserta didik dengan kemampuan intelektual yang diinginkannya. Faktanya, fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit dan dihindari siswa karena memerlukan keseriusan dan ketekunan yang tinggi.

Kurangnya perhatian guru dalam memahami karakteristik setiap siswa menjadi faktor utama yang menyebabkan kurangnya minat siswa dalam belajar khususnya mata pelajaran fisika itu sendiri. Gaya belajar ini mampu merangsang indra penglihatan, pendengaran dan peraba siswa dan metode ini dapat membantu siswa lebih memahami suatu konsep materi serta dapat mempertajam daya ingatnya pada mata pelajaran fisika.

Gambar               Halaman
Gambar Halaman

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Gunawan Pengertian gaya belajar adalah cara kita lebih memilih dalam melakukan aktivitas berpikir, mengolah dan memahami informasi. Bobby Deporter Gaya belajar adalah belajar dengan menggunakan metode yang berbeda-beda, dan semua metode sama baiknya. Pada kenyataannya, kita semua memiliki gaya belajar (audio, visual dan kinestetik), namun biasanya satu gaya mendominasi.

Menurut Joko Susilo, gaya belajar adalah cara seseorang cenderung memilih untuk menerima informasi dari lingkungan dan memperoleh informasi tersebut. Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja di tempat kerja, di sekolah, dan dalam situasi interpersonal. Pada teori di atas dijelaskan bahwa gaya belajar merupakan kunci keberhasilan seseorang dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Faktor masyarakat yang mempengaruhi gaya belajar siswa antara lain aktivitas siswa di masyarakat, media massa, teman pergaulan, dan bentuk kehidupan masyarakat. Ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan agar setiap jenis gaya belajar dapat optimal dalam belajar.

Kerangka Pikir

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimen (expost facto) yang bersifat deskriptif dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dimana penelitian ini menggambarkan suatu gejala, peristiwa atau kejadian yang terjadi secara faktual, sistematis dan akurat.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Populasi dan Sampel

Variabel Penelitian

Definisi Operasional Variabel

Prosedur Penelitian

Tes Pemahaman Konsep

Teknik Pengumpulan Data

Untuk menunjang proses pengumpulan data dan memperoleh data pemahaman konsep fisika siswa selama pembelajaran, peneliti menggunakan tes soal pilihan ganda. Tes Pemahaman Konseptual merupakan suatu teknik pengumpulan data dimana peneliti memberikan seperangkat pertanyaan tertulis berupa pertanyaan pilihan ganda untuk dijawab oleh responden guna mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap konsep fisika terkait materi yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan. dengan gaya belajarnya masing-masing.

Uji Validitas dan Reabilitas

Analisis Statistik a. Angket

Setiap item pertanyaan mempunyai skor yang berbeda-beda tergantung jawaban yang dipilih, seperti terlihat pada tabel berikut. Dengan membagi indikator gaya belajar siswa ke dalam pertanyaan-pertanyaan, maka angket ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu. Setelah menghitung skor, kecenderungan gaya belajar siswa diklasifikasi, jumlah siswa untuk setiap gaya belajar dihitung dan dibandingkan dengan jumlah siswa, dan tingkat gaya belajar siswa ditetapkan (visual, auditori, dan kinestetik). .

Deskriptif kuantitatif akan digunakan untuk mendeskripsikan pemahaman siswa terhadap konsep fisika mengenai karakteristik gaya belajar siswa dalam kaitannya dengan penguasaan materi yang diajarkan oleh guru.Untuk memperoleh skor deviasi pada penelitian ini digunakan perhitungan standar deviasi untuk data yang dikelompokkan , yaitu. Menurut Riduwan, skor yang diperoleh siswa dapat dikelompokkan menjadi lima kriteria sesuai skor ideal masing-masing instrumen.

Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas yang bertujuan untuk mengetahui sebaran data variabel gaya belajar dan hasil belajar fisika. Pengujian linearitas dilakukan untuk menguji apakah garis regresi antara variabel independen dan variabel dependen merupakan garis lurus atau tidak sehingga dapat dilakukan prediksi. Untuk menghitung JKE, urutkan data x mulai dari data terkecil hingga data terbesar beserta pasangannya.

Untuk mengetahui derajat hubungan antara data korelasional yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) yang berupa data interval atau rasio digunakan uji product moment atau analisis korelasi Pearson. Ha : Terdapat hubungan antara daya ingat dengan hasil belajar Fisika siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri 6 Bulukumba. H0 : Tidak terdapat hubungan antara daya ingat dengan hasil belajar Fisika siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 6 Bulukumba.

Y = Skor Kedua, dalam hal ini total skor pada butir ke-i yang diperoleh masing-masing responden. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya belajar siswa terhadap pemahaman konsep mata pelajaran fisika kelas XI di SMA Negeri 6 Bulukumba.

Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Skor  Interval Skor  Kriteria
Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Skor Interval Skor Kriteria

Analisis Deskriptif a. Gaya Belajar

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 60 pernyataan yang ada pada angket terlihat bahwa skor tertinggi setiap gaya belajar diraih oleh 18 orang siswa yang gaya belajarnya dominan visual, 30 orang siswa yang mempunyai gaya belajar dominan. gaya belajar auditori, dan 39 siswa yang gaya belajarnya didominasi kinestetik. Dengan membandingkan jumlah siswa yang mempunyai kecenderungan gaya belajar tertentu dengan jumlah seluruh siswa kelas XI MIPA SMA Negeri. Berikut cara mengetahui kecenderungan gaya belajar siswa kelas XI MIPA di SMA Negeri 6 Bulukumba.

Data persentase gaya belajar siswa SMA Negeri 6 Bulukumba berbentuk grafik batang pada Gambar 1. Berdasarkan tabel diatas terlihat persentase gaya belajar visual sebesar 20,69%, gaya belajar auditori adalah 34,48%, dan gaya belajar kinestetik sebesar 44,83%. Berikut hasil analisis statistik deskriptif pemahaman konsep fisika siswa kelas XI MIPA di SMA Negeri 6 Bulukumba.

Berdasarkan kriteria interpretasi skor maka dapat diperoleh sebaran skor pemahaman konsep fisika yang ditunjukkan pada tabel 4.7 berikut ini. Dari Tabel 4.8 di atas, distribusi frekuensi tingkat pemahaman konsep fisika siswa dapat ditunjukkan pada diagram pada Gambar 4.2 di bawah ini. Dari gambar 4.2 terlihat pemahaman siswa terhadap konsep fisika di kelas.

Setelah diperoleh skor pemahaman konsep fisika kelas Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, maka standar deviasi (δ) yang diperoleh dari skor pemahaman konsep fisika siswa adalah sebesar 2,912 dengan mean (rata-rata) sebesar 12,56 dan nilai variansi sebesar 8 .

Tabel 4.1 Statistik deskriptif skor gaya belajar peserta didik  Statistik  Skor Statistik
Tabel 4.1 Statistik deskriptif skor gaya belajar peserta didik Statistik Skor Statistik

Analisis Infrensial

Tes Simirnov Kolmogorov merupakan tes yang banyak digunakan, apalagi banyak program statistik yang beredar. Konsep dasar uji normalitas Kolmogorov Simirnova adalah membandingkan sebaran data (yang sedang diuji normalitasnya) dengan sebaran normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah diubah menjadi bentuk Z-Score dan dianggap normal.

Uji ini digunakan untuk menguji perbedaan antara data yang diuji normalitas dengan data normal baku. Berikut hasil uji normalitas yang diperoleh dari variabel-variabel yang diteliti: Tabel 4.7 Hasil uji normalitas gaya belajar pemahaman. Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov Siminov di atas diperoleh nilai Sig (two-tailed) pada variabel gaya belajar sebesar 0,200 dan variabel pemahaman konsep juga sebesar 0,200.

Hasil uji normalitas yang diperoleh lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal. Uji linieritas merupakan pengujian yang akan memastikan apakah data sesuai dengan garis linier atau tidak. Berdasarkan tabel diatas hasil uji linearitas gaya belajar pemahaman konsep diperoleh nilai Deviasi dari Linearitas (Sig.) dimana gaya belajar visual sebesar 0,014 gaya belajar.

Analisis regresi sederhana yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana dengan satu prediktor yaitu pemahaman konsep (X) sebagai variabel terikat dan gaya belajar (Y) sebagai variabel bebas. Berdasarkan analisis regresi, dapat diidentifikasi suatu model regresi yang dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara pemahaman konsep dengan gaya belajar. Analisis regresi dihitung dengan menggunakan SPSS versi 24 berdasarkan Lampiran 7 yang menunjukkan bahwa persamaan regresi sederhana pemahaman konseptual gaya belajar siswa adalah YX.

Berdasarkan hasil output korelasi SPSS 24 diatas diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar = 0,878 dengan nilai r2 (determinasi) = 0,7710. Berdasarkan nilai signifikansi (two-tailed) dari output korelasi SPSS 24 di atas diketahui nilai signifikansi antara gaya belajar dengan pemahaman konsep sebesar 0,017 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara gaya belajar dengan pemahaman konsep. siswa pada konsep fisika XI MIPA SMA Negeri 6 Bulukumba.

Tabel  4.8  Hasil  Uji  Normalitas  Gaya  Belajar  Auditory  terhadap  Pemahaman  Konsep  Fisika  Peserta  Didik  kelas  XI  MIPA
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Gaya Belajar Auditory terhadap Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik kelas XI MIPA

Pembahasan

Saran

Jika suatu jenis zat cair yang bermassa (m) dipanaskan sampai suhu tertentu (∆T), maka tidak semua bahan mempunyai sifat yang sama ketika dipanaskan, terdapat kalor jenis (c) tertentu dari setiap zat. Pada angket respon siswa ini terdapat 60 soal yang masing-masing terdiri dari 20 soal untuk gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Saya suka mengucapkan kata-kata yang ingin saya tulis dalam pesan yang akan dikirimkan kepada teman-teman saya.

Ketika saya mendengarkan apa yang dikatakan lawan bicara saya, saya suka mendengarkan baik-baik dengan mendekatinya.

Tabel  C.1.  Rekapitulasi  Skor  Gaya  Belajar  Visual  Peserta  didik  kelas XI MIPA di SMA Negeri 6 Bulukumba
Tabel C.1. Rekapitulasi Skor Gaya Belajar Visual Peserta didik kelas XI MIPA di SMA Negeri 6 Bulukumba

ANALISIS DESKRIPTIF 2. ANALISIS INFRENSIAL

Gambar

Gambar               Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Tabel 3.1 Tabel Tabulasi 2×2
Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Skor  Interval Skor  Kriteria
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa pengertian gaya kepemimpinan transformasional menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional adalah gaya