• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis pemberian insentif dan motivasi kerja terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis pemberian insentif dan motivasi kerja terhadap"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PEMBERIAN INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PADA PT BANK NEGARA INDONESIA

PERSERO TBK KANTOR CABANG MATTOANGIN DI MAKASSAR)

Nur Hijrah1, Ahmad Musseng2, Dyan Fauziah Suryadi3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

ABSTRACT

This study aims to determine the Effect of Incentives and Motivation on Employee Performance at PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Mattoangin Branch Office in Makassar. This research uses quantitative research methods. Data collection techniques through observation and giving questionnaires to respondents, namely all employees at PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. The Mattoangin Branch Office in Makassar totaling 35 people. to answer. While the data analysis technique used is quantitative descriptive analysis through the validity test, reliability test, classic assumption test, multiple linear regression analysis test until drawing conclusions. Based on the results of data analysis, it is obtained that partially (t-test) and simultaneous (f-test) incentives and motivations affect employee performance at PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Mattoangin Branch Office in Makassar.

Keywords: incentives, motivation, and employee performance.

PENDAHULUAN

Setiap perusahaan memiliki cara tersendiri dalam mengelola sumber daya manusia yang dimiliki. Sumber daya manusia atau pegawai yang dimilki oleh setiap perusahaan adalah merupakan salah satu aset yang paling vital, karena kunci keberhasilan perusahaan berawal dari kegiatan sumber daya manusia yaitu mereka menyediakan tenaga, kreativitas dan semangat sebagai roda utama menggerakkan perusahaan.

Perusahaan dalam mendapatkan pegawai yang dapat berkontribusi baik terhadap perusahaan atau mencapai kinerja yang optimal maka perlu memperhatikan kebutuhan hidup mereka baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan fisik misalnya kebutuhan sehari-hari diantaranya adalah dengan memberikan insentif yang sesuai dengan kontribusi karyawan tersebut.

Sementara kebutuhan rohani diantaranya adalah memberikan motivasi dalam bentuk semangat dan berbagai kebijakan yang dapat mendorong kinerja yang meningkat.

Pemberian insentif kepada para pegawai diharapkan mampu mendorong motivasi kerja untuk mencapai target yang lebih baik lagi.

Jadi insentif adalah bentuk kompensasi yang

berkaitan dengan motivasi kerja yang bisa meningkatkan loyalitas kepada perusahaan sehingga nantinya produktifitas yang dihasilkan lebih dari yang seharusnya. Dengan pemberian insentif ini bukan hanya menguntungkan pegawai tetapi juga menguntungkan perusahaan. Bentuk insentif biasanya dalam bentuk finansal berupa tambahan gaji yang diterima tetapi juga insentif dalam bentuk non finansial seperti sikap atasan yang baik, hiburan, dll.

Sementara motivasi kerja adalah bentuk dorongan positif yang ditunjukkan kepada pegawai agar mereka terdorong dalam memiliki semangat untuk melakukan pekerjaannya. Hal ini sangat berkaitan erat dengan kinerja dan hasil pekerjaan mereka.

Bila mereka memiliki motivasi yang cukup kuat untuk terus melakukan pekerjaan di perusahaan dengan baik, maka hasil yang diperoleh juga akan baik. Pasti hal ini juga berdampak pada keberhasilan usaha yang sedang dijalankan.

Seperti halnya yang terjadi pada pegawai PT Bank Negara Indoesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Mattoangin di makassar bahwa pemberian insentif dan motivasi juga dilakukan dalam rangka memperbaiki kinerja pegawai. Berdasarkan observasi pendahuluan

(2)

yang penulis lakukan terlihat gejala-gejala masalah yang terjadi. Pertama masih rendahnya kualitas kerja pegawai yang dapat dilihat dari pekerjaan pegawai dalam melayani nasabah, misalnya pelayanan yang lambat, pegawai juga kadang sudah duduk ditempat tetapi belum atau lambat melayani padahal nasabah sudah menganbil nomor antrian.

Selain itu, pegawai seringkali melalaikan pekerjaannya seperti terlihat beberapa pegawai menganggur dan melakukan kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan pokok kantor. Hal itu terlihat seperti bahwa pegawai kurang memiliki rasa tanggungjawab dan tidak ada motivasi dalam diri pegawai untuk memajukan organisasinya.

Permasalahan lain juga tampak dari kurangnya kerja sama antar pegawai, tidak kelihatan adanya kegiatan menyelesaikan atau membantu pekerjaan pegawai lain, pegawai cenderung bekerja secara individu.

Selanjutnya kelihatan bahwa pegawai masih banyak yang kurang disiplin, yang tampak pada masih ada beberapa pegawai yang datang terlambat. Pegawai sudah datang terlambat kemudian mereka juga suka menunda-nunda pekerjaan sehingga pekerjaan tidak selesai sesuai dengan waktu dan target yang ditetapkan.

Dari obeservasi pendahuluan diperoleh informasi bahwa pegawai PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.Kantor Cabang Mattoangin di makassar sudah diberikan insentif dan motivasi sesuai dengan jenis pekerjaan dan jabatan masing-masing pegawai. Namun dari sisi pegawai masih merasa bahwa insentif yang diterima masih kurang atau tidak sebanding dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Begitupun motivasi yang mereka dapat belum dianggap cukup untuk meningkatkan kinerja pegawai PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Mattoangin di makassar.

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka permasalahan terkait penelitian ini adalah 1) Apakah faktor pemberian insentif berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Mattoangin di makassar? 2) Apakan faktor pemberian motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Mattoangin di makassar? 3) Apakah secara simultan faktor pemberian insentif dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja

pegawai pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Mattoangin di makassar di makassar?

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh faktor pemberian insentif terhadap kinerja pegawai pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Mattoangin di makassar. 2) Untuk mengetahui pengaruh faktor pemberian motivasi kerja terhadap kinerja pegawai pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

Kantor Cabang Mattoangin di makassar. 3) Untuk mengetahui secara simultan pengaruh faktor pemberian motivasi kerja terhadap kinerja pegawai pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Mattoangin di makassar.

TINJAUAN LITERATUR

Menurut Priansa (2016), insentif merupakan elemen atau balas jasa yang diberikan secara tidak tetap atau bersifat variabel bergantung pada kinerja pegawai.

Insentif menjadi salah satu motivator terpenting yang dapat memberikan rangsangan kepada pegawai untuk bekerja lebih optimal.

Melalui insentif diharapkan pegawai akan mampu berpartisipasi lebih tinggi dalam melaksanakan tugas organisasi.

Menurut Hasibuan dalam Oktarini (2015), insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan tertentu berdasarkan prestasi kerjanya. Sedangkan menurut mangkunegara dalam jurnal Dunggio (2013), mengatakan insentif adalah suatu penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan oleh pihak pemimpin suatu instansi kepada pegawai agar mereka bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan instansi.

Yefina, et.al (2015) menegaskan bahwa insentif digolongkan menjadi dua yaitu Insentif material yang terdiri atas bonus, komisi, profit sharing, kompensasi dan jaminan sosial dan Insentif non material, terdiri dari pemberian gelar, piagam penghargaan, pujian dan pemberian fasilitas perusahaan untuk digunakan karyawan. Untuk para manajer dan eksekutif, Insentif untuk para penjual, Insnetif untuk professional lain, Insentif organisasi.

Priansa (2016), faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya insnetif yang

(3)

diberikan oleh organisasi bagi pegawai mencakup: jabatan atau kedudukan, kinerja dan laba organisasi.

Marwansyah (2016), program insentif yang efektif harus memenuhi syarat: 1) Sederhana. Aturan-aturan dalam insnetif harus ringkas, jelas dan mudah dipahami karyawan, 2) Spesifik. Para pekerja perlu mengetahui secara tepat dan jelas tentang apa yang harus mereka kerjakan untuk mendapatkan insentif, 3) Terjangkau. Setiap karyawan harus mempunyai peluang yang wajar untuk memperoleh insnetif, 4) Terukur.Sasaran- sasaran yang terukur adalah dasar untuk membangun rencana-rencana atau program insnetif.

Menurut Hasibuan (2016), menyatakan bahwa motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

Menurut Mangkunegara (2016), motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu dipenuhi agar pegawai dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya atau motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan pegawai agar mampu mencapai suatu tujuan.

Franch dalam Musseng (2017) menegaskan bahwa motivasi adalah hasrat atau keinginan seseorang meningkat upaya untuk mencapai target atau hasil. Motivasi juga dapat berarti rangsangan atau dorongan untuk membangkitkan semangat kerja kepada seseorang atau kelompok.

Menurut Sunyoto (2012), fakor-faktor motivasi yaitu promosi, prestasikerja, penghargaan, tanggungjawab, pengakuan, dan keberhasilan dalam bekerja sama.

Menurut Fahmi (2017), kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi profit oriented dan non frofit oriented yang dihasilkan selama satu periode waktu.

Menurut Edison et.al (2018), kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan menurut Fahmi (2017), kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut profit oriented dan non frofit oriented yang dihasilkan selama satu periode waktu.

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang sejalan dengan judul penelitian yang membahas Pengaruh Pemberian Insentif dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Mattoangain Makassar. Adapun penelitian yang dapat mendukung penelitian ini, pertama penelitian yang dilakukan oleh Mutiara (2017) dengan judul “Pengaruh Insentif dan Motivasi Kerja Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Karyawan PT. Bahana Yamaha Pagar Alam Cabang Bandar Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey yang mengambil sampel dari satu populasi. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa insentif dan motivasi sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan dan antara insentif dan motivasi sangat berhubungan.

Menurut Edison et.al (2018), indikator kinerja yaitu: Kualitas diantaranya tingkat kesalahan, kerusakan, dan kecermatan.

Kemudian Kuantitas, yaitu jumlah pekerjaan yang dihasilkan, Penggunaan waktu dalam kerja, yaitu tingkat ketidak hadiran, keterlambatan, waktu kerja efektif/ jam kerja hilang, Kerjasama dengan orang lain dalam bekerja.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Anggriawan et.al (2015) dengan judul

“Pengaruh Insentif dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Studi Pada Karyawan CV.

Suka Alam, Kota Batu, Jawa Timur”.

Penelitian adalah penelitian explanatory research (penelitian penjelasan dengan menggunakan analisis deskriptif dan inferensial dengan teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menyimpulkan insentif dan motivasi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan kedua penelitian terdahulu di atas dan sesuai dengan rumusan masalah serta tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis penelitian adalah “Pemberian Insentif Berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai PT Bank Negara Indonesi (Persero), Tbk. Kantor Cabang Matoangin Di Makassar, dan Pemberian Motivasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai PT Bank Negara Indonesi (Persero), Tbk. Kantor Cabang Matoangin Di Makassar, serta Pemberian Insentif dan

(4)

Motivasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai PT Bank Negara Indonesi (Persero), Tbk. Kantor Cabang Matoangin Di Makassar”.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah diuraikan di atas dan hipotesis penelitian yang telah dikemukakan maka model penelitiaan ini menggunakan tiga variabel yaitu insentif sebagai variabel bebas pertama (X1), Motivasi sebagai variabel bebas kedua (X2) dan kinerja pegawai sebagai variabel terikat (Y).

Gambar 1. Model Penelitian

Sumber: Suparyadi (2015).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Mattoangin di makassar adapun data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung, dengan diperoleh dari kuesioner yang dibagikan dan berhubungan dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini menggunakan jenis data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan pembagian kuesioner. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan analisis regresi linear berganda.

Penelitian ini dilakukan di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Mattoangin yang terletak di Jl.

Cendrawasih No.153-155 Makassar. Waktu penelitian diperkirakan kurang lebih dua bulan mulai Agustus sampai September 2019.

Dalam penelitian ini diperlukan sejumlah data yang relevan dengan sejumlah masalah penelitian yaitu 1) jenis data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. 2) Sumber data. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan pembagian kuesioner.

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah pegawai PT Bank Negara Indonesia

(Persero), Tbk. Kantor Cabang Mattoangin di makassar yang berjumlah 35 orang pegawai dan dimana teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh, dengan semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Oleh karena itu, sampel dalam penelitian ini adalah 35 orang pegawai.

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas: 1) variable independen yaitu pemberian insentif dan motivasi, 2) variable dependen yaitu kinerja pegawai.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah: 1) Analisis deskriptif, 2) uji validitas, 3) uji reliabilitas, 4) analisis regresi linear berganda.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah %(Persen)

Laki-laki 13 37,14%

Perempuan 22 62,86%

Total 35 100%

Sumber: data primer diolah (2019) Tabel 1. menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 13orang (37,14%) dan responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 22orang (62,86%). Berdasarkan pernyataan tersebut maka rata-rata responden yang menjawab kuesioner adalah yang berjenis kelamin perempuan

Tabel 2. Identitas Responden Menurut Tingkat Usia

Usia Jumlah %(Persen)

20-30 Tahun 28 80%

31-40 Tahun 7 20%

≥ 41 Tahun 0 0

Total 35 100%

Sumber: Data primer Diolah (2019) Tabel 2. menunjukkan bahwa responden dengan usia 20-30 tahun sebanyak 28orang (80%), usia 31-40 tahun sebanyak 7orang (20%) dan usia ≥ 41 tahun orang sebanyak 0 (0%). Berdasarkan pernyataan tersebut, maka rata–rata responden yang menjawab kuesioner adalah responden yang berusia 20-30 tahun.

X1

X2

Y H1

H2

H3

(5)

Tabel 3. Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan

Terakhir Jumlah %(Persen)

SMA/SMK 3 8,57%

D3 0 0%

S1 32 91,47%

Total 35 100%

Sumber: Data primer Diolah (2019) Tabel 3. menunjukkan bahwa responden dengan pendidkan SMA/SMK sebanyak 3 orang (8,57%), pendidikan D3 tidak ada (0%), dan pendidikan S1 sebanyak 32 orang (91,47%). Berdasarkan pernyataan tersebut, maka rata- rata responden yang menjawab kuesioner adalah responden yang pendidikan terakhir S1.

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Variabel Nilai

rhitung

Nilai rtabel

Nilai

Sig. KET X1.1 1 0,3246 0,000 Valid X1.2 0.575 0,3246 0,001 Valid X1.3 0.454 0,3246 0,006 Valid X1.4 0.439 0,3246 0,008 Valid X1.5 0.454 0,3246 0,006 Valid X1.6 0.345 0,3246 0,042 Valid X2.1 0.439 0,3246 0,008 Valid X2.2 0.344 0,3246 0,043 Valid X2.3 0.439 0,3246 0,008 Valid X2.4 0.419 0,3246 0,012 Valid X2.5 0.439 0,3246 0,008 Valid X2.6 0.344 0,3246 0,043 Valid Y.1 0.345 0,3246 0,042 Valid Y.2 0.581 0,3246 0,000 Valid Y.3 0.332 0,3246 0,051 Valid Y.4 0.439 0,3246 0,008 Valid Y.5 0.581 0,3246 0,000 Valid Y.6 0.332 0,3246 0,051 Valid

Sumber: Data primer Diolah (2019) Dari tabel 4. diketahui bahwa semua butir instrument variabel bebas (Pemberian Insentif dan Motivasi) dan variabel terikat (Kinerja Pegawai) dinyatakan valid Karena rhitung ≥ rtabel. Berdasarkan nilai uji validitas butir instrument seluruh variabel di atas, dapat disimpulkan bahwa data kuesioner yang peneliti gunakan dalam penelitian sudah representative, dalam artian mampu mengungkap data dengan benar.

Tabel 5. Hasi Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

X1.1 0,886 Reliabel

X1.2 0,886 Reliabel

X1.3 0,885 Reliabel

X1.4 0,885 Reliabel

X1.5 0,885 Reliabel

X1.6 0,886 Reliabel

X2.1 0,885 Reliabel

X2.2 0,888 Reliabel

X2.3 0,885 Reliabel

X2.4 0,889 Reliabel

X2.5 0,885 Reliabel

X2.6 0,888 Reliabel

Y.1 0,886 Reliabel

Y.2 0,887 Reliabel

Y.3 0,890 Reliabel

Y.4 0,885 Reliabel

Y.5 0,997 Reliabel

Y.6 0,890 Reliabel

Sumber: Data primer Diolah (2019) Dari tabel 5. Diketahui bahwa semua butir instrument variabel bebas (Pemberian Insentif dan Motivasi) dan variabel terikat (Kinerja Pegawai) dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha >0,6. Berdasarkan nilai uji reliabilitas butir instrument seluruh variabel di atas, dapat disimpulkan bahwa data kuesioner yang peneliti gunakan dalam penelitian sudah terbilang handal. Dalamartian mampu mengungkapkan data dan variabel yang diteliti secara tepat.

Gambar 2. Hasil Uji Normalitas Propability Plot

Sumber : Hasil Olahan IBM SPSS Statistics 21

Dari gambar 2. diketahui bahwa data ploting (titik-titik) yang menggambarkan data

(6)

sesungguhnya mengikuti garis diagonal, maka model regresi berdistribusi normal.

Tabel 6. Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model

T Sig. Collinearity Statistics Tolerance VIF

1

(Constant) 2.789 .009 Pemberian

Insentif (X1)

2.430 .021 .614 1.629

Motivasi (X2)

2.273 .030 .614 1.629 a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (Y)

Sumber: Data primer Diolah (2019) Dari tabel 6.diketahui bahwa nilai tolerance variabel pemberian (X1) ialah 0,614

> 0,100 dan nilai tolerance variabel motivasi (X2) ialah 0,614 > 0,100 sedangkan nilai VIF variabel pemberian insentif (X1) ialah 1,629 <

10,00 dan nilai VIF variabel pemberian insentif (X2) ialah 1,629 < 10,00 maka tidak ada gejalah multikolinearitas.

Gambar 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil Olahan IBM SPSS Statistics 21 Dari gambar 4.3. diketahui bahwa titik- titik menyebar, tidak ada pola yang jelas (bergelombang, melebar kemudian menyempit), serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian maka tidak ada gejalah heteroskedastisitas.

Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients B Std. Error

1

(Constant) 8.417 3.017 Pemberian

Insentif (X1)

.299 .123 Motivasi (X2) .334 .147 a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (Y)

Sumber: Data primer Diolah (2019) Dari hasil tersebut apabila ditulis dalam bentuk standardized dari persamaan regresinya adalah sebagai berikut. Y=a+bx1+bx2+e

Y=8,417+0,299X1+0,334X2+3,017 Model persamaan regresi standardized coofisient adalah sebagaoi berikut 1) konstanta, 8,417 berarti bahwa kinerja pegawai akan tetap kostanta sebesar 8,417 jika tidak ada pengaruh dari variabel pemberian insentnif (X1) dan motivasi (X2), 2). Koefisient regresi (X1) sebesar 0,299 memberikan arti bahwa pemberian insentif (X1) berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai (Y).

Tabel 8. Tabel Hasil Uji Parsial (Uji-t)

Model T Sig.

1

(Constant) 2.789 .009 Pemberian

Insentif (X1)

2.430 .021 Motivasi

(X2)

2.273 .030 a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (Y)

Sumber: Data primer Diolah (2019) Pengujian dengan membandingkan nilai thitung> ttabel sebesar 2,030 nilai ini diperoleh dari Microsoft Excel=TINV(5%,35) dan nilai Sig. < 0,05, maka hipotesis diterima. 1) Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Pegawai. Penyataan hipotesis pertama diterima. 2) Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai. Pernyataan Hipotesis Kedua diterima.

(7)

Tabel 9. Hasil Uji Simultan (Uji-F) ANOVAa

Model Sum of Squares

Df Mean Square

F Sig.

1

Regressio n

62.129 2 31.065 14.61 0

.000b Residual 68.042 32 2.126

Total 130.171 34

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (Y) b. Predictors: (Constant), Motivasi (X2), Pemberian Insentif (X1)

Sumber: Data primer Diolah (2019) Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa secara bersama-sama variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Hal ini dapat dibuktikan dari nilai Fhitung

sebesar 14,610 > Ftabel 3,266 (nilai ini dipeloleh dari Microsoft Excel =FINV(5%,35) dengan nilai Sig. sebesar 0,000 < 0,05 maka pada tingkat kekeliruan 5% dapat dikatakan bahwa pemberian insentif dan motivasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai.

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Pegawai. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama diterima dikarenakan pemberian insentif berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Pemberian insentif (X1) thitung (2,430) > thitung (2,030) serta nilai Sig. (0,021) < (0,05) sehingga ternukti bahwa variabel pemberian insentif berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai, maka pada tingkat kekeliruan 5% dinyatakan bahwa untuk hipotesis pertama bahawa Ha diterima dan H0 ditolak.

Dari tanggpan responden tentang pemberian insentif karyawan lebih memilih sangat setuju artinya responden sangat setuju dengan pegawai PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Mattoangin di makassar menerima insentif sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Salah satu wujud dari perhatian manajemen perusahaan kepada pegawai PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Mattoangin di makassar dapat berupa pemberian insentif yang layak sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai.

Insentif adalah salah satu bentuk yang diterapkan dalam perusahaan agar dapat mamberikan rangsangan untuk mendorong sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan agar dapat bekerja secara optimal

dengan memberikan potensi yang dimiliki untuk kemajuan perusahaan tersebut. Di samping pegawai mendapatkan imbalan berupa gaji atas kontribusi yang telah diberikan terhadap perusahaan, pemberian insentif ini dapat dapat diharapkan kepada para pegawai agar menjadi motivasi nilai yang positif dalam kinerja pegawai. Hal ini akan memberikan dampak nilai yang positif dalam menjalankan tugas-tugasnya agar tetap semangat. Pemberian insentif kepada pegawai didasarkan kepada seberapa besar pengorbanan yang telah diberikan kepada perusahaan sesuai dengan tingkat jabatan masing-masing.

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis kedua diterima dikarenakan motivasi (X2) dengan nilai thitung (2,273) > thitung (2,030) serta nilai Sig. (0,030) < (0,05) sehingga ternukti bahwa variabel pemberian insentif berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai, maka pada tingkat kekeliruan 5% dinyatakan bahwa untuk hipotesis pertama bahawa Ha diterima dan H0 ditolak.

Dari tanggapan responden tentang motivasi pegawai lebih memilih sangat setuju artinya pegawai PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Mattoangin di makassar selalu semangat dalam menyelesaikan pekerjaan.

Pengaruh Pemberian Insentif dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis ketiga diterima dikarenakan Fhitung sebesar 14,610 > Ftabel 3,226 (nilai ini dipeloleh dari Microsoft Excel =FINV(5%,35) dengan nilai Sig. sebesar 0,000 < 0,05 maka pada tingkat kekeliruan 5% dapat dikatakan bahwa pemberian insentif dan motivasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai.

(8)

PENUTUP

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel kinerja pegawai berada pada range keempat (diantara range 3,4 – 4,2), yaitu tinggi, Dari tanggapan responden tentang kinerja pegawai lebih memilihsetuju artinya pegawai PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Mattoangin di makassar memiliki kinerja yang baik. Salah satu wujud dari perhatian manajemen perusahaan kepada pegawai PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Mattoangin dapat berupa pemberian insentif yang layak sehingga dapat meningkatkan kinerja, disamping pegawai mendapatkan imbalan berupa gaji atas kontribusi yang telah diberikan terhadap perusahaan. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Mattoangin di makassar juga selalu memberikan motivasi kepada pegawai agar selalu semangat dalam bekerja dan meningkatkan kinerja pegawai.

Pemberian insentif dan motivasi kepada para pegawai diharapkan dapat meningkatkan kinerja kerja pegawai dan memberikan nilai yang positif dalam menjalankan tugas-tugas agar tetap semangat.

Dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif dan motivasi yang seimbang dengan hasil kerjanya, karena pemberian insentif dan motivasi merupakan perangsang yang diberikan instansi kepada tenaga kerja dengan tujuan sebagai pendorong agar para tenaga kerja bekerja lebih giat dan efisien.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh pemberian insentif dan motivasi secara parsial dan simultan terhadap kinerja pegawai PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Mattoangin di makassar. Dari rumusan masalah penelitian yang diajukan, maka analisis data yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: 1). Berdasarkan analisis secara simultan (Uji-t), ternyata hasil penelitian membuktikan bahwa variabel independen, yaitu pemberian insentif (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (Y) pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Mattoangin, maka dinyatakan hipotesis pertama diterima. 2) Berdasarkan analisis secara simultan (Uji-t), ternyata hasil penelitian membuktikan bahwa variabel independen, yaitu motivasi (X1) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (Y) pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Mattoangin, maka dinyatakan hipotesis kedua diterima. 3).

Berdasarkan analisis secara simultan (Uji-F), ternyata hasil penelitian membuktikan bahwa variabel independen, yaitu pemberian insentif (X1) dan motivasi (X2) secara simultan.

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan saran- saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian yang dapat diberikan sebagai berikut: 1). Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel- variabel lain diluar variabel yang telah diteliti ini agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif yang dapat berpengaruh terhadap kinerja pegawai. 2). Bagi perusahaan, dalam pemberian insentif sebaiknya Tbk. Kantor Cabang Mattoangin lebih memperhatikan pegawai dari segi kinerja, serta keadilan dan kelayakan. Pada pemberian motivasi sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan sikap pemimpin, pemberian motivasi terhadap pegawai, pemberian pujian. Hal tersebut dilakukan agar dapat meningkatkan kinerja pegawai.

DAFTAR PUSTAKA

Angriawan, K.H., Hamid, D., & Muzkam, D.M. (2015). Pengaruh Insentif dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan CV.

Suka Alam Kota Batu, Jawa Timur. Jurnal.

Diakses Tanggal 18 Juni 2019 melalui:

https:// media.nelih.com

Edison. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta

Fahmi, I. (2017). Manajemen Sumber Daya manusia, Teori dan Aplikasi. Bandung:

Alfabeta

Hasibuan, M. (2016). Organisasi Dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksar

Mangkunegara, P.A. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Marwansyah. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta

Mutiara, S. (2017). Pengaruh Insentif dan Motivasi Kerja Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Karyawan PT. Bahana Yamaha Pagar Alam Cabang Bandar Lampung. Skripsi. Diakses Pada Tanggal 18 Juni 2019 melalui:

https://diglib.unila.ac.i

(9)

Musseng, A. (2017). Analisis Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Kelurahan Pallameang Kabupaten Pinrang. Jurnal. Diakses Pada Tanggal 03 Juli 2019 Melalui website https://scholar.google.co.id

Oktarini, R. (2015). Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT Sefya Utama Balik Papan. E-jurnal. Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik. Universitas Mulawarman.

Priansa, D.J. (2016). Perencanaan dan Pengembangan SDM. Bandung: Alfabeta STIE YPUP. (2019). Pedoman Penulisan

Artikel Ilmiah. Makassar.Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Ujung Pandang.

Samsudin. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: CV Pustaka Setia Sunyoto, D. (2012). Sumber Daya Manusia

Praktik Penelitian. Yogyakarta: CAPS Suparyadi. (2015). Manajemen Sumber Daya

Manusia menciptakan keunggulan bersaing berbasis Kompotensi.Yogyakarta: CV Andi OFFSET.

Yefina, S., Swasto, B., & Hakam, M.S. (2015).

Pengaruh Insentif Terhadap Motivasi Dan Kinerja Karyawan Pada PT. BRI (Persero) Kantor Cabang Blitar. Jurnal Administrasi Bisnis. 2 (1). Diakses Pada Tanggal 02 Juli

2019 Melalui

https://administrasibisnis.studentjpurnal.ub.

ac.id

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian insentif sangat penting bagi karyawan, karena besar kecilnya insentif merupakan ukuran terhadap prestasi kerja karyawan, maka apabila sistem insentif yang

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja, insentif dan partisipasi anggaran terhadap kinerja karyawan pada PT.. Perkebunan Nusantara III

Pemberian insentif dapat memberi rangsangan kepada para pegawai agar meningkatkan produktifitas kerja sehingga akan memberikan dampak yang positif dalam menjalankan

Penelitian yang dilakukan Indra Lestari Sumbung, dkk (2019) dengan judul Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Pemberian Insentif

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Insentif terhadap Motivasi Kerja Pegawai Usaha Dagang Rapiko Garments Medan.. Penelitian ini merupakan

Menurut Panggabean (2010 : 77) insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena melebihi standart yang ditentukan. Pemberian

4 Variabel Insentif, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan

Maka peneliti melakukan penelitian dengan judul : ”Pengaruh Pemberian Insentif dan Kompetensi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan" Perumusan Masalah Dalam sebuah perusahaan sumber daya