• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penerapan Metode CPM (Critical Path Method) menggunakan Software Microsoft Project pada Proyek Pembangunan Turap/Talud/Bronjong Ruas Jalan Patung Lembuswana-Sebulu 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Penerapan Metode CPM (Critical Path Method) menggunakan Software Microsoft Project pada Proyek Pembangunan Turap/Talud/Bronjong Ruas Jalan Patung Lembuswana-Sebulu 2"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Batasan Masalah

Manfaat Penelitian

Luaran

LANDASAN TEORI

Penelitian Terdahulu

Anturida (2017) melakukan penelitian mengenai optimalisasi pelaksanaan proyek perumahan Zahra Residence Kediri dengan metode CPM, dengan tujuan untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dan mencari percepatan waktu pelaksanaan. Bajisochi (2015) melakukan penelitian dengan judul Penggunaan Metode Jalur Kritis (CPM) pada Proyek Peningkatan Jalan Barus – Batas Kota Sibolga dengan tujuan untuk mengidentifikasi pekerjaan prioritas dan sebagai sarana pemantauan kegiatan pada jalur kritis. Kurnianto (2018), penelitian hasil Metode Jalur Kritis (CPM) pada Proyek Pembangunan Ruang Kelas (RKB) Baru SMK AL-HUDA Kota Kediri menunjukkan waktu penyelesaian proyek adalah 117 hari, dengan selisih 9 hari. hari dari sebelumnya yang bisa memakan waktu 126 hari, dan anggaran yang dialokasikan sebelum CPM adalah Rp hingga Rp, setelah menggunakan CPM hasilnya menjadi lebih kecil.

Sumber Makmur Lestari (Studi Kasus Proyek Peningkatan Jalan Panggungrejo-Serang Dinas PUPR Kabupaten Blitar). Hasil dari penelitian ini adalah CV Sumber Makmur Lestari menyelesaikan proyek dalam waktu 108 hari, tidak mencapai target waktu penyelesaian yang ditetapkan oleh Dinas PUPR Kabupaten Blitar yaitu 90 hari, dengan menggunakan metode CPM dan PERT. Dengan metode CPM, proyek dapat diselesaikan dalam waktu 52 hari, sedangkan dengan metode PERT diketahui kemungkinan penyelesaian proyek adalah 90 hari.

Diketahui waktu dan biaya berbanding terbalik, semakin cepat waktu yang diharapkan untuk menyelesaikan proyek maka semakin tinggi pula biaya yang dibutuhkan. Prayogi (2015) tentang penjadwalan studi menggunakan metode jalur kritis (CPM) dan teknik review evaluasi program. PERT) pada proyek pembangunan Mall Dinoyo City Malang dan hasil yang diperoleh pada proyek pembangunan gedung lebih cepat yaitu dari 664 hari menjadi 626 hari dengan menggunakan metode CPM dan PERT.

Dasar Teori

  • Manajemen Proyek
  • Tujuan Manajemen Proyek
  • Jenis-jenis Proyek

PERT) pada proyek Pembangunan Gedung Mall Dinoyo City Malang, dan hasil yang dicapai pada proyek pembangunan gedung lebih cepat yaitu dari 664 hari menjadi 626 hari dengan menggunakan metode CPM dan PERT. Menurut Nurhayati (2010), kegiatan proyek ada beberapa jenis, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan masalah lingkungan, masalah ekonomi, engineering design dan lain-lain. Proyek konstruksi, kegiatan utama dalam proyek jenis ini meliputi analisis kelayakan, desain, pengiriman dan konstruksi.

Management Service Project, kegiatan ini lebih dikhususkan pada produk yang nantinya akan menjadi jasa. Proyek penelitian dan pengembangan, kegiatan proyek ini adalah melakukan penelitian dan pengembangan pada suatu produk tertentu.

Keterlambatan Proyek

Penjadwalan Proyek (Scheduling)

Durasi ini harus realistis dan mempertimbangkan semua faktor yang mempengaruhi waktu, seperti sumber daya, lingkungan kerja, dan kompleksitas tugas. Gunakan informasi dari langkah sebelumnya untuk membuat rencana proyek yang menunjukkan aktivitas dan durasi setiap aktivitas. Proses perencanaan proyek merupakan bagian penting dari manajemen proyek yang efektif karena membantu memastikan bahwa proyek dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai rencana.

Oleh karena itu, penjadwalan dapat ditentukan dengan metode teknis yang telah digunakan, seperti metode perencanaan proyek diagram garis, PDM (Preference Diagram Method), CPM (Critical Path Method) dan PERT (Project Evaluation and Review Technique).

Work Breakdown Structure

Critical Path Method (CPM)

Durasi Kegiatan Proyek

Efisiensi Waktu dan Biaya

Hubungan Biaya Terhadap Waktu Pelaksanaan

Biaya tidak langsung tidak bergantung pada jumlah pekerjaan, tetapi pada lamanya proyek, sehingga biaya kumulatifnya akan meningkat secara linier seiring dengan bertambahnya usia proyek.

Syarat Mempercepat Umur Proyek

Percepatan (Crashing)

Produktivitas Harian Kerja Normal dan Percepatan

Percepatan Dengan Jam Kerja Lembur

Crash Cost dan Cost Slope

Kurva S

Microsoft Project

  • Cara Menggunakan Aplikasi Microsoft Project
  • Gantt Chart atau Grafik Batang

Subyek penelitian pada penelitian ini adalah pelaksanaan proyek konstruksi lembaran logam/lereng/bronjong Jalan Patung Lembuswana – Cebulu 2 Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Data desain konstruksi lembaran/lereng/bronjong Jalan Patung Lembuswana – Sebulu 2 Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur disajikan pada Tabel 4.1 di bawah ini. Proyek pembangunan Jalan Patung Lembuswana-Sebulu 2 Pancang/Talud/Gronjong mempunyai banyak hal yang harus dilakukan mulai dari persiapan awal hingga pekerjaan akhir.

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa meskipun data item pekerjaan awalnya hanya berisi 6 pekerjaan, namun setelah struktur pekerjaan terselesaikan dengan sempurna, jumlah pekerjaan bertambah menjadi 32. Hal ini membuat hasil perhitungan analisis menjadi lebih akurat. Daftar volume item pekerjaan (BoQ) pada proyek ini dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini. Untuk menetapkan jadwal proyek, penulis harus mengetahui waktu setiap item pekerjaan, ditunjukkan pada Tabel 4.8, dan membangun hubungan ketergantungan logis untuk setiap item pekerjaan, ditunjukkan pada Tabel 4.9.

Berdasarkan hasil studi kasus yang telah dilakukan pada proyek pembangunan konstruksi sheet piling/talud/bronjong di Jalan Patung Lembuswana – Sebulu 2 Kutai Kartanegara Kalimantan Timur, disertai dengan analisis pembahasan yang bertajuk Analisis Penerapan Metode Jalur Kritis (CPM) Menggunakan Software Microsoft Project dalam Proyek Pembangunan Beberapa kesimpulan yang diambil dari sheet piling/talud/gabion ruas Jalan Patung Lembuswana-Sebulu 2 yaitu.

Gambar 2.1 Tampilan Awal Microsoft Project  Sumber : Microsoft Project
Gambar 2.1 Tampilan Awal Microsoft Project Sumber : Microsoft Project

METODE PENELITIAN

Obyek Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  • Pengumpulan Data Primer
  • Pengumpulan Data Sekunder

Tahapan Penelitian

  • Wawancara
  • Kajian Literatur
  • Perumusan Masalah
  • Pengolahan Data
  • Analisa Data

Tentukan ruang lingkup proyek, jelaskan dan pisahkan ke dalam kegiatan atau kelompok kegiatan yang merupakan bagian dari proyek. Apabila kegiatan yang tidak berada pada jalur kritis dipercepat maka total waktu penyelesaiannya tidak akan berkurang. Dalam situasi dimana terdapat lebih dari satu jalur kritis, maka seluruh aktivitas pada jalur kritis tersebut harus dipercepat secara bersamaan.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa ketika salah satu aktivitas dipercepat, jalur kritis tidak memanjang atau berpindah arah.

Flowchart atau Bagan Alir Penelitian

Selain memasukkan data-data yang diperlukan ke dalam Microsoft Project, diketahui bahwa proyek pembangunan sheet pile/tanggul/bronjong ruas Jalan Patung Lembuswana – Sebulu 2 Kutai Kartanegara Kaltim akan dimulai pada tanggal 18 Juli 2022 dan akan dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2022. selesai pada bulan Desember. 31 Tahun 2022. Berdasarkan seluruh perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembangunan proyek pembangunan sheetpile/tanggul/bronjong Jalan Patung Lembuswana – Sebulu 2 Kutai Kartanegara Kalimantan Timur akan selesai dalam jangka waktu 167 hari kerja selama jumlah seluruhnya Rp.

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Data Kontrak Proyek

  • Harga Kontrak Pekerja
  • Harga Kontrak Sewa Alat
  • Harga Kontrak Bahan (Material)

Ditugaskan oleh Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Timur, diharapkan dapat dimulai pada awal tahun 2022 dan selesai pada akhir tahun 2022. Salah satu hal yang perlu Anda ketahui saat membuat jadwal proyek adalah harga pekerja yang akan digunakan. digunakan pada saat pengerjaan proyek dan dimasukkan ke dalam AHSP (Satuan Kerja Analisis Harga) untuk menentukan total biaya. Untuk merencanakan jadwal proyek, hal berikutnya yang perlu Anda ketahui adalah harga sewa per jam dari peralatan yang akan digunakan pada tahap pelaksanaan.

Sebelum memulai perencanaan proyek, agar proses pelaksanaan dapat terlaksana dengan lancar termasuk ketersediaan material, maka sangat penting untuk mengetahui jenis material apa dan berapa biaya yang akan digunakan.

Tabel 4.2 Harga kontrak pekerja per hari.
Tabel 4.2 Harga kontrak pekerja per hari.

Item Pekerjaan

Work Breakdown Structure

Daftar Volume Pekerjaan (BoQ)

Durasi Waktu Pekerjaan

Hubungan Logika Ketergantungan

Analisis Critical Path Method

Percepatan Durasi dan Biaya Percepatan Pekerjaan

  • Durasi Pekerjaan Dengan Tambahan Jam Kerja Lembur
  • Perhitungan Biaya Pekerjaan Tambahan Jam Kerja Lembur

Untuk menentukan seberapa besar biaya yang terkait dengan percepatan suatu pekerjaan tertentu, asumsikan biaya sewa peralatan dan material adalah konstan (tidak berubah). Setelah dihitung kenaikan biaya akibat penambahan waktu lembur selama 4 jam, maka dilakukan percepatan kemiringan biaya percepatan untuk setiap pekerjaan kritis.

Tabel  4.11  menunjukkan  durasi  percepatan  seluruh  pekerjaan  yang  berada  pada jalur kritis
Tabel 4.11 menunjukkan durasi percepatan seluruh pekerjaan yang berada pada jalur kritis

Analisa Ulang Jalur Kritis Percepatan

Dengan mempercepat durasi proyek dan menambahkan 4 jam lembur, durasi proyek berkurang 7 hari dari 167 hari menjadi 160 hari, dengan total biaya percepatan sebesar €.

Tabel 4.13 Pekerjaan Kritis Yang Dipercepat.
Tabel 4.13 Pekerjaan Kritis Yang Dipercepat.

Efisiensi Waktu dan Biaya

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis aplikasi Microsoft Project dengan menggunakan Metode Jalur Kritis (CPM), diketahui terdapat 13 unit kerja kritis yaitu (A, S, T, W, X, Z, AB, AC, AD, AF, AG, AH, AI) Setelah dilakukan analisa ulang dengan menambahkan durasi percepatan pada pekerjaan kritis, diperoleh hasil bahwa hanya 11 satuan pekerjaan kritis yang dipercepat yaitu (S,T,W,X,Z, AB,AC , AD,AG,AH,AI) karena kegiatan tersebut tidak. Perlu dilakukan percepatan karena sudah tidak ada lagi jalur kegiatan kritis, sehingga biaya percepatan dapat lebih efisien, dan tujuannya tidak menimbulkan jalur kegiatan kritis baru. Setelah dilakukan analisis percepatan waktu dengan metode yang meliputi penambahan waktu lembur sebanyak 4 jam dan penjadwalan ulang menggunakan aplikasi Microsoft Project, diketahui bahwa durasi proyek yang sebelumnya 167 hari kerja menjadi 160 hari kerja, lebih cepat 7 hari dibandingkan durasi proyek normalnya. Pengaruh lama waktu menggunakan Critical Path Method (CPM) terhadap biaya proyek adalah bertambahnya biaya proyek sebesar Rp karena adanya percepatan dari sebelumnya 167 hari kerja menjadi 160 hari kerja, sehingga nilai besaran proyek yang semula Rp menjadi Rp setelah mempercepat durasi pekerjaan.

Untuk proyek skala kecil, menengah dan besar, penjadwal dan kontraktor diharapkan memilih untuk mempercepat pekerjaan dengan menambahkan jam lembur. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat mengoptimalkan hubungan waktu dan biaya dengan menggunakan Critical Path Method (CPM) yang diterapkan oleh program Microsoft Project, sehingga hasilnya lebih akurat dan efisien. Penerapan Metode CPM (Critical Path Method) pada Proyek Pembangunan Bendungan Lau-Simeme Paket II Kabupaten.

Percepatan Waktu dan Biaya Perencanaan Proyek Manufaktur Turbin Uap Blok 2 Muara Tawar Menggunakan Metode CPM. Analisis perencanaan jaringan menggunakan CPM (Critical Path Method) dalam konteks efektivitas waktu dan biaya proyek. Analisis penjadwalan proyek pembangunan kelas baru (RCB) SMK Al-Huda Kota Kediri menggunakan metode jalur kritis (CPM).

Penerapan Perencanaan Jaringan Menggunakan Metode CPM dan PERT Pada CV Sumber Makmur Lestari (Studi Kasus Pada Proyek Peningkatan Jalan Panggungrejo - Serang Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Blitar. Analisa Waktu dan Biaya Menggunakan Metode Durasi Bencana Terhadap Keterlambatan Proyek Pembangunan Jembatan Sei Hanyu , Kabupaten Kapuas Mempercepat Perencanaan dan Waktu pada Bangunan Gedung Menggunakan Metode Jalur Kritis (CPM) dan Teknik Tinjauan Evaluasi Program (PERT).

Evaluasi pengendalian waktu dan biaya menggunakan metode PERT dalam pelaksanaan pekerjaan jembatan di Desa Pengkol Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali. Optimalisasi biaya dan waktu proyek konstruksi dengan penambahan jam kerja (lembur) versus penambahan tenaga kerja dengan metode time cost trade-off.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel 2.1 Penurunan Kapasitas Produksi Tenaga Kerja.
Gambar 2.2 Tampilan Untuk Membuat Gantt Table  Sumber : Microsoft Project
Gambar 2.1 Tampilan Awal Microsoft Project  Sumber : Microsoft Project
Gambar 2.3 Tampilan Untuk Menentukan Waktu Kerja  Sumber : Microsoft Project
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan penjadwalan pada proyek Apartemen Gateway Pasteur- Bandung dibuat dengan menggunakan metode CPM berbasis Microsoft Project dengan data- data yang

Finding Critical Path in a Fuzzy Project Network, International J.

Kegiatan pelatihan Manajemen Proyek dengan Metode Critical Path Method (CPM) untuk menambah wawasan memahami konsep CPM dengan baik dan mengaplikasikannya dalam

Dengan menggunakan Critical Path Method (CPM) proses perencanaan seluruh kegiatan yang harus diselesaikan dalam proyek akan lebih

Selanjutnya untuk teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode CPM (Critical Path Method), adapun langkah dasar mengerjakan CPM yaitu: (1)

Critical Path Method / CPM adalah suatu rangkaian item pekerjaan dalam suatu proyek yang menjadi bagian kritis atas terselesainya proyek secara keseluruhan.. Ini

Dengan menggunakan Critical Path Method (CPM) diketahui bahwa proyek membutuhkan waktu 249 hari untuk menyelesaikan rangkaian aktivitas pekerjaan dari awal hingga akhir,

Gambar 4.2 dan Tabel 4.11 menunjukkan bahwa ada 13 unit pekerjaan kritis, namun yang dilakukan percepatan crashing hanya 11 unit pekerjaan yaitu Mobilisasi dengan kode kegiatan A dan