• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

BERASKITA

(Studi pada Konsumen Produk BerasKita di Kota Malang) Oleh:

Frelly Kirana Wiyanto

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya frellykwiyanto@student.ub.ac.id

Dosen Pembimbing:

Dr. Rofiaty, SE., MM., CRP

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Populasinya adalah konsumen produk BerasKita dengan jumlah sampel 100 responden. Teknik sampling pada penelitian ini adalah non probability sampling, dengan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, dari hasil uji F dapat diketahui bahwa variabel Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian. Dari hasil uji T dapat diketahui bahwa variabel Harga dan Distribusi tidak memengaruhi secara signifikan variabel Keputusan Pembelian. Dari hasil uji koefisien determinasi, variabel Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi memberikan kontribusi sebesar 61,9% terhadap variabel Keputusan Pembelian. Sedangkan 38,1%

dipengaruhi oleh faktor lainnya.

Kata Kunci: Produk, Harga, Distribusi, Promosi, Keputusan Pembelian ABSTRAK

Abstract: The objective of this research is to investigate the impact of the Product, Price, Distribution, and Promotion on Purchase Decision of BerasKita’s Product by adopting multiple regression analysis.

The population are all BerasKita’s consumer with a total sample of 100 respondent. The sampling technique used was non probability sampling, with purposive sampling method. The result of F-test shows that Product, Price, Distribution, and Promotion variable together have a significant impact to Purchasing Decision. The result of T-test shows that the Price and Distribution variable do not have any significant impact on Purchasing Decision. A coefficient determination test shows that Product, Price, Distribution, and Promotion Variable contribute 61.9% on Purchasing Decision variable. While 38.1% are affected by another factor.

Keywords: Product, Price, Distribution, Promotion, Purchasing Decision

(2)

2 I. PENDAHULUAN

Saat ini terjadi persaingan ketat yang dihadapi oleh para produsen yang bergerak di sektor pangan. Persaingan yang ketat tersebut disebabkan oleh struktur persaingan pasar pangan yang bersifat sempurna. Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual dan pembeli serta barang yang tersedia bersifat homogen. Dalam struktur pasar ini tercipta banyak produsen yang saling bersaing memproduksi berbagai macam merek produk pangan, dengan jenis yang sama, namun memiliki spesifikasi produk dan kualitas yang berbeda. Persaingan antar produsen memberi kebebasan kepada para konsumen untuk memilih produk pangan mana yang sesuai dengan keinginan mereka. Keputusan memilih produk biasanya didasari oleh kualitas dan harga produk yang ditawarkan, serta bagaimana produk tersebut terdistribusi dan dipromosikan.

Bersumber dari Badan Ketahanan Pangan (2019), padi merupakan komoditas pangan penting yang selalu memiliki predikat tingkat produksi tertinggi. Sejak tahun 2014 produksi padi terus mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut bisa menjadi acuan bahwa beras m erupakan jenis komoditas pangan yang selalu meningkat permintaannya. Penyebab dari terus

meningkatnya permintaan beras tidak lain adalah karena beras merupakan makanan pokok bagi mayoritas penduduk Negara Indonesia. Beras merupakan barang sembako (sembilan bahan pokok) yang paling laris dibeli oleh masyarakat, disusul oleh minyak goreng dan gula (Oktarina, 2019). Tingginya permintaan akan beras menciptakan kompetisi antar perusahaan produsen beras di Indonesia, yang 94 persen terdiri dari industri penggilingan gabah lokal (kecil) (Nasution, 2019), hingga perusahaan produksi beras skala besar seperti Perum Bulog. Langkah komersialisasi ditempuh Perum Bulog dengan peluncuran produk-produk pangan dengan merek Kita. Beberapa contoh produk dengan merek Kita adalah ManisKita (gula pasir), MinyakGorengKita dan BerasKita.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bulog Divre Jakarta dan Banten pada tahun 2017, persentase pangsa pasar beras kemasan Perum Bulog merupakan yang terendah jika dibandingkan dengan para pesaingnya. Melihat pangsa pasar yang belum tinggi, dapat menjadi indikasi bahwa produk BerasKita belum berhasil mengambil hati masyarakat untuk membelinya.

Banyaknya produk-produk sejenis yang ditawarkan di pasaran menjadi salah

(3)

3 satu alasan bagi masyarakat untuk melakukan berbagai pertimbangan sebelum membeli suatu produk. Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dapat dicapai apabila produk tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen. Keputusan pembelian merupakan suatu konsep dalam perilaku pembelian dimana konsumen memutuskan untuk bertindak atau melakukan sesuatu dan dalam hal ini melakukan pembelian ataupun memanfaatkan produk atau jasa tertentu (Balawera, 2013). Munculnya keputusan dari seorang konsumen untuk memilih dan membeli suatu produk biasanya didasari oleh berbagai faktor, beberapa di antaranya adalah faktor-faktor yang terkandung di dalam teori bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran produk meliputi empat faktor utama, yakni produk, harga, tempat/distribusi dan promosi (Kotler &

Armstong, 2017).

Empat faktor bauran pemasaran tersebut menjadi bahan pertimbangan paling utama bagi konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian pada suatu produk. Pernyataan ini didukung dengan studi yang telah dilakukan oleh Asriadi (2017). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang

signifikan antara produk, harga, distribusi, dan promosi dengan keputusan pembelian.

Terdapat permasalahan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap kualitas beras Perum Bulog kurang baik. Padahal, penciptaan merek Kita merupakan langkah awal Perum Bulog untuk menjadi perusahaan yang kompetitif dalam pasar bahan pangan, menciptakan brand awareness baru, serta menghapus stigma negatif masyarakat bahwa produk yang dihasilkan oleh Perum Bulog adalah produk yang memiliki kualitas rendah. Kepala Bulog Sub Divre Malang, Anita Andreani mengatakan bahwa anggapan negatif tersebut mengurangi daya beli masyarakat terhadap beras Bulog, di mana hanya 8.471 ton dari target tahun 2019 sebanyak 21.073 ton pengadaan beras dilakukan oleh para mitra kerja (Fizriyani, 2019). Harga yang dipatok untuk produk BerasKita 5 kilogram adalah sekitar Rp57.000,00 dan Rp63.000,00 untuk BerasKita Premium.

Harga tersebut tidak berbeda jauh atau bahkan lebih mahal dibandingkan dengan produk beras pesaing. Selain itu, di Kota Malang sendiri, pendistribusian produk BerasKita belum dapat ditemui di ritel-ritel besar seperti TransMart, Indomaret, dan Alfamart. Distribusi produk BerasKita hanya dilakukan melalui 197 RPK aktif (akhir 2019) dan warung yang bermitra

(4)

4 dengan Bulog Sub Divre Malang. Promosi yang dilakukan pun kurang maksimal, dilihat dari minimnya publisitas di berbagai media iklan, seperti media sosial. Media sosial sendiri saat ini adalah platform yang banyak digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikan produknya.

Apabila Perum Bulog mampu membenahi sistem bauran pemasaran BerasKita, maka diharapkan tingkat keputusan pembelian dari masyarakat akhirnya juga meningkat.

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Produk

Produk adalah elemen pertama dan terpenting dalam bauran pemasaran.

Strategi produk membutuhkan pengambilan keputusan yang terkoordinasi dalam bauran produk, lini produk, merek serta pengemasan dan pelabelan (Kotler, 2010). Keunggulan kompetitif suatu produk merupakan salah satu faktor penentu dari kesuksesan produk baru, dimana kesuksesan produk tersebut diukur dengan parameter jumlah penjualan produk (Tjiptono, 2015).

Harga

Menurut Alma (2013), harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang dinyatakan dengan uang. Harga merupakan satu-

satunya dari unsur bauran pemasaran (marketing mix) yang menghasilkan pendapatan sementara unsur-unsur lainnya menimbulkan biaya. Pentingnya harga dikemukakan oleh Kotler (2010), bagi setiap organisasi, strategi penetapan harga yang dirancang dan diimplementasikan secara efektif memerlukan pemahaman mendalam tentang psikologi penetapan harga konsumen dan pendekatan sistematis untuk mengatur, menyesuaikan dan mengubah harga.

Distribusi

Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (Tjiptono, 2015). Saluran distribusi merupakan suatu kelompok perantara yang berhubungan erat satu sama lain dan yang menyalurkan produk-produk kepada pembeli. Kotler &

Keller (2012) mengemukakan bahwa saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.

(5)

5 Promosi

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha

menyebarkan informasi,

mempengaruhi/membujuk, dan/atau meningatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan setia pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 2015).

Pengertian Promosi Menurut Kotler

& Armstrong (2017) adalah promosi merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan.

Keputusan Pembelian

Schiffman & Kanuk (2012) mendefinisikan keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua pilihan alternatif atau lebih. Seorang konsumen harus memiliki pemilihan alternatif. Suatu keputusan tanpa pilihan lain disebut

“pilihan hobson”.

Keputusan pembelian merupakan proses kejadian pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan

perilaku pasca pembelian (Kotler &

Armstrong, 2017).

Gambar 1

Kerangka Konseptual Penelitian

Sumber: Peneliti, 2019

Berdasarkan kerangka konseptual penelitian maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

H1: Variabel Produk (X1) secara parsial berpengaruh terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y).

H2: Variabel Harga (X2) secara parsial berpengaruh terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y).

H3: Variabel Tempat (X3) secara parsial berpengaruh terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y).

H4: Variabel Promosi (X4) secara parsial berpengaruh terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y).

H4

H2

Produk (X1)

H1

Harga (X2)

Keputusan Pembelian H3 (Y)

Promosi (X4) Tempat

(X3)

(6)

6 III. METODE PENELITAN

Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian explanatory research. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Malang yang pernah membeli produk BerasKita. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling dengan metode purposive sampling. Setiap responden harus memenuhi dua syarat kriteria, yaitu usia responden minimal 17 tahun dan pernah membeli produk BerasKita setidaknya satu kali. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang diberikan secara offline. Uji instrumen penelitian yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas. Lalu, dilanjutkan dengan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Kemudian, dilakukan analisis regresi linear berganda yang dilanjutkan dengan uji hipotesis dan uji koefisien determinasi.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Karakteristik Responden Dari hasil penyebaran kuesioner penelitian, diperoleh gambaran mengenai

karakteristik responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu:

1. Jenis kelamin responden didominasi oleh perempuan dengan persentase 63%

2. Usia responden didominasi oleh usia 21-30 tahun dengan persentase 38%

3. Pekerjaan responden didominasi oleh ibu rumah tangga dengan persentase 34%,

4. Penghasilan per bulan responden berkisar antara Rp100.000,00- Rp1.000.000,00 dengan persentase 52%

5. Pendidikan terakhir responden didominasi oleh SMA/SMK dengan persentase 42%.

Hasil Uji Instrumen Penelitian

Hasil uji validitas menunjukan bahwa seluruh item pernyataan yang digunakan memiliki nilai antara 0,565- 0,894 yang berarti rhitung > rtabel yaitu 0,565- 0,894 > 0,196, dan nilai signifikansi 0,000

< 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan tersebut valid.

Hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa seluruh variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpha antara 0,694-0,865 yang berarti > 0,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel tersebut reliabel.

(7)

7 Hasil Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui nilai signifikansi 0,187 > 0,05.

Hasil uji normalitas berdasarkan tabel Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa Kolmogorov hitung 0,109 < Kolmogorov tabel sebesar 0,135, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini terdistribusi normal.

Hasil uji multikolinearitas menunjukan bahwa seluruh variabel memiliki nilai Tolerance antara 0,416- 0,742 yang berarti > 0,10, serta nilai Variance Inflation Factor (VIF) antara 1,967-2,403 yang berarti < 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terjadi gejala multikolinearitas pada masing-masing variabel.

Hasil uji heteroskedastisitas berdasarkan uji Scatterplot menunjukan bahwa titik-titik tersebar secara acak serta tersebar diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu y. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda, diperoleh hasil dengan persamaan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Y = 4,099 + 0,245X1 + 0,153X2 + 0,099X3 + 0,384X4

Keterangan:

a. Konstanta sebesar 4,099, artinya apabila nilai dari produk, harga, distribusi, dan promosi dianggap konstan, maka tingkat keputusan pembelian adalah sebesar 4,099.

b. Koefisien regresi X1 sebesar 0,245 artinya apabila variabel bebas lain nilainya tetap dan nilai dari produk naik sebesar satu satuan, maka tingkat keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,245.

c. Koefisien regresi X2 sebesar 0,153 artinya apabila variabel bebas lain nilainya tetap dan nilai dari harga naik sebesar satu satuan, maka tingkat keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,153.

d. Koefisien regresi X3 sebesar 0,099 artinya apabila variabel bebas lain nilainya tetap dan nilai dari distribusi naik sebesar satu satuan, maka tingkat keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,099.

e. Koefisien regresi X4 sebesar 0,384 artinya apabila variabel bebas lain nilainya tetap dan nilai dari promosi naik sebesar satu satuan, maka tingkat keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,384.

(8)

8 Hasil Uji t (Uji Parsial)

Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai thitung variabel X2 (harga) adalah sebesar 1,345 < 1,98525 ttabel dan variabel X3 (distribusi) memiliki nilai thitung sebesar 0,775 < 1,98525 ttabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan nilai thitung variabel X1 (produk) adalah sebesar 3,828 > 1,98525 ttabel dan nilai thitung

variabel X4 (promosi) adalah sebesar 4,179

> 1,98525 ttabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian

Hasil Uji F (Uji Simultan)

Dari hasil uji F diperoleh Fhitung

38,640 > 2,46 Ftabel, dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan demikian, terdapat pengaruh signifikan secara bersamaan pada variabel produk, harga, distribusi, promosi terhadap variabel keputusan pembelian.

Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Dari hasil analisis R2, diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,619, yang berarti variabel produk, harga, distribusi, dan promosi memengaruhi variabel keputusan pembelian sebesar 61,9%,

sedangkan 38,1% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Pengaruh Produk terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa variabel produk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian yang ditunjukan oleh nilai Sig. untuk pengaruh X1 terhadap Y adalah sebesar 0,000 < 0,050 dan nilai thitung 3,828 > ttabel

1,98525, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Penemuan ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sipayung (2017) studi ini menemukan bahwa produk secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa variabel harga tidak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian yang ditunjukan oleh nilai Sig. untuk pengaruh X2 terhadap Y adalah sebesar 0,182 > 0,050 dan nilai thitung 1,345 < ttabel

1,98525, sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak.

(9)

9 Pengaruh Distribusi terhadap

Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa variabel distribusi tidak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian yang ditunjukan oleh nilai Sig.

untuk pengaruh X3 terhadap Y adalah sebesar 0,440 > 0,050 dan nilai thitung 0,775

< ttabel 1,98525, sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak.

Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa variabel promosi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian yang ditunjukan oleh nilai Sig.

untuk pengaruh X4 terhadap Y adalah sebesar 0,000 < 0,050 dan nilai thitung 4,179

> ttabel 1,98525, sehingga dapat disimpulkan bahwa H4 diterima. Penemuan ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sipayung (2017) studi ini menemukan bahwa promosi secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

V. KESIMPULAN DAN

SARAN Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan penelitian:

1. Variabel bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi produk, harga, distribusi, dan promosi secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk BerasKita.

2. Variabel bauran pemasaran produk dan promosi secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk BerasKita.

3. Di antara variabel bauran pemasaran yang signifikan, variabel promosi secara dominan memengaruhi keputusan pembelian produk BerasKita.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan maupun bagi pihak-pihak lain.

Adapun saran yang diberikan, antara lain:

1. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa variabel promosi memberi

(10)

10 pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian produk BerasKita, hendaknya dapat digunakan sebagai acuan oleh perusahaan untuk lebih memaksimalkan promosi yang mereka lakukan. Terutama kepada perusahaan yang sedang mengembangkan produk dengan merek baru, dan berada dalam tahap penetrasi ke pasar pangan yang merupakan pasar persaingan sempurna.

2. Dari segi produk, perusahaan harus tetap memerhatikan kualitas dan kebersihan produknya, desain dan kualitas kemasan, mengingat produk yang dijual merupakan produk panganan pokok yang dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat.

3. Dari segi harga, perusahaan harus tetap memantau harga dari para pesaing.

Pandangan masyarakat terhadap harga makanan pokok sangatlah sensitif, terutama bagi masyarakat kelas menengah ke bawah, sehingga naik- turunnya harga dalam jumlah yang sedikitpun dapat memengaruhi perilaku mereka dalam membeli barang yang dijual.

4. Dari segi distribusi, perusahaan harus tetap mempertimbangkan untuk menyalurkan produknya ke berbagai lini distribusi, tidak hanya mitra-mitra

tertentu saja. Semakin luas jalur distribusi yang dipenuhi, maka semakin besar peluang konsumen untuk menemukan produk tersebut apalagi membelinya, terutama jika produk tersebut masih baru di masyarakat.

5. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian, diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya.

6. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih fokus meneliti variabel lain dari bauran pemasaran yang dapat memberi pengaruh lebih besar terhadap keputusan pembelian selain variabel promosi.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2013. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.

Bandung: Alfabeta.

Asriadi. 2017. Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Beras Kepala di Kota Pinrang. Skripsi. Makassar:

Universitas Hasanuddin.

Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian. 2019. Statistik Ketahanan Pangan 2018. Diakses 14 Februari 2020.

(11)

11 http://bkp.pertanian.go.id/storage/app/

media/uploaded-

files/STATKP18_pagenumber.pdf Balawera, Asrianto. 2013. Green

Marketing dan Corporate Responsibility Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Melalui Minat Membeli Produk Organik di Freshmart Kota Manado.

Jurnal EMBA Volume 1 Nomor 4.

Fizriyani, Wilda. 2019. Bulog Ingin Masyarakat Percaya Kualitas Berasnya. Diakses 14 Februari 2020.

https://republika.co.id/berita/pxcx7436 8/bulog-ingin-masyarakat-percaya- kualitas-berasnya

Kotler, Philip. 2010. Manajemen Pemasaran Edisi tiga belas Bahasa Indonesia Jilid 1 dan 2. Jakarta:

Erlangga.

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2012.

Marketing Management 14E. New Jersey: Pearson Education Inc.

Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2017.

Principles of marketing: 17th ed. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Nasution, Dedy Darmawan. 2019.

Penyerapan Gabah Terkendala Mesin Pengering. Diakses 14 Februari 2020.

https://republika.co.id/berita/ppero438 3/penyerapan-gabah-terkendala-mesin- pengering

Oktarina, Melani. 2019. 7 Barang Sembako yang Paling Laku dan Laris. Diakses 14

Februari 2020.

https://www.infoperbankan.com/usaha/

7-barang-sembako.html

Schiffman, L.G & Kanuk, L.L. 2012.

Consumer Behaviour: A European Outlook Second Edition. New Jersey:

Pearson Education Limited.

Sipayung, Mei Linda. 2017. Marketing Mix Effect and Quality Product Purchase Decision on Rice Pandaraman in South Tapanuli Region. IOSR Journal of Business and Management.

Tjiptono, Fandy. 2015. Strategi Pemasaran. Edisi Keempat.

Yogyakarta: Andi Offset.

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh analisis data nilai thitung adalah sebesar -3,76 nilai ini lebih kecil dari ttabel yaitu sebesar ttabel 1,692 karena nilai

Berdasarkan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini terdapat pengaruh antara variabel X1 terhadap Y secara parsial membandingkan thitung sebesar 8,210 > nilai ttabel 1,661