• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis perbandingan perlakuan dana non

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "analisis perbandingan perlakuan dana non"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

129 ANALISIS PERBANDINGAN PERLAKUAN DANA NON HALAL PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT KOTA MALANG

Mitha Shoviaty Ahmad Djalaludin

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jl. Gajayana 50 Malang Telp. 0341-551354

Email: [email protected]

Abstrak

Dana non halal merupakan setiap pendapatan bunga yang bersumber dari usaha yang tidak halal (al-kasbu al-ghairu al-mayru’). Untuk mencegah agar dana non halal ini tidak tercampur dengan dana-dana lain yang halal maka tujuan adanya penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengakuan, pencatatan, penyajian serta pengukuran dana non halal pada Laporan Keuangan Lembaga Zakat dan Wakaf El-Zawa dan Yayasan Dana Sosial Al-Falah.

Penelitian ini berfokus tentang Dana Non Halal Pada (Lembaga Zakat dan Wakaf El-Zawa) dan (Yayasan Dana Sosial Al-Falah). Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer berupa wawancara langsung pada kedua objek tersebut dan dara sekunder berupa Laporan Keuangan kedua objek tersebut. mHasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Lembaga Zakat dan Wakaf El-Zawa belum mengakui, mencatat, menyajikan serta mengukur adanya dana non halal pada Laporan Keuangannya, dan Laporan Keuangan dari El-Zawa masih belum sesuai dengan PSAK 109. Sedangkan Yayasan Dana sosial Al-Falah sudah mengakui, mencatat, menyajikan serta mengukur adanya dana non halal pada Laporan Keuangannya. Oleh sebab itu Laporan Keuangan yang dimilki oleh Yayasan Dana Sosial Al-Falah sudah sesuai dengan PSAK 109.

Kata Kunci: Dana Non Halal, Pengakuan, Pencatatan, Penyajian, pengukuran, Laporan Keuangan

(2)

130 Mitha Shoviaty, Ahmad Djalaludin

El-Muhasaba, Vol. 8, No. 2, Juli 2017 Abstract

Non-halal funds represent any interest income that are derived from unlawful business (al-kasbu al-ghairu al-mayru '). To prevent non-halal funds from being mixed with other halal funds, the purpose of this research was to know the recognition, recording, presentation and measurement of non-halal funds in the Financial institution of Zakat and wakaf of El-Zawa and Al Falah Social Fund Foundation. This research focused on Non-Halal Funds (Zakat Institution and wakafof El-Zawa) and (Al-Falah Social Fund Foundation). This research was conducted using Qualitative method with descriptive analysis approach. The data used primary data , namely direct interviews on both objects and the secondary data was like Financial Reports of both objects. The results of this study showed that Zakat and Wakaf El-Zawa Institutions has not recognized, recorded, presented and measured non-halal funds in the Financial reports, and El-Zawa's Financial reportswere still not in accordance with PSAK 109. Al-Falah Social Fund Foundation has acknowledged, recorded, presented and measured the existence of non-halal funds in the Financial reports.

Therefore, the Financial Reports thatwereowned by Al-Falah Social Fund Foundation were in accordance with PSAK 109 Keywords: Non Halal Fund, Recognition, Recording, Presentation, measurement, Financial Statement PENDAHULUAN

Transaksi Lembaga Amil Zakat tidak akan lepas dari lembaga keuangan konvensional, hal ini disebabkan Lembaga Keungan Konvensional masih mendominasi seluruh transaksi-transaksi keuangan disetiap negara, sehingga transaksi antara lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan konvensional menjadi transaksi yang lazim dan pada beberapa kondisi tidak bisa dihindarkan, sehingga Lembaga Keuangan Syariah memenuhi sebagian hajat keuangannya dengan bertransaksi pada bank konvensional (Sahroni: 2014). Misalnya dalam transaksi perbankan, timbulnya bunga tidak akan dapat dihindari dari transaksi tersebut.

Bunga di Lembaga Keuangan Konvensional dianggap sebagai hal biasa namun di Lembaga Keuangan Syariah bunga dianggap sebagai riba. Dalam syariat islam riba dilarang menurut nash Al Qur’an Suroh Ar-Ruum ayat 39 : Artinya: “dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah pada harta manusia, Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya). (Ar-Ruum:39)

Mengacu pada karakteristik Lembaga Pengelola Zakat yang terikat dengan syariat islam hal ini tentunya akan menjadi permasalahan dalam pembukuan

(3)

Analisis Perbandingan Perlakuan Dana Non Halal 131

El-Muhasaba, Vol. 8, No. 2, Juli 2017

transaksi tersebut. Hal inilah yang menyebabkan munculnya akun “Dana Non Halal” pada laporan keuangan Lembaga Amil Zakat.

Dana non halal tentunya sudah diatur dalam PSAK 109 tentang akuntansi zakat infaq dan shadaqoh. Berikut ketentuan ED PSAK Nomor 109 tentang pengakuan dan pengukuran dana non halal: (1) Penerimaan dana non halal adalah semua penerimaan dari kegiatan dan tidak sesuai dengan prinsip syariah, antara lain penerimaan jasa giro atau bunga yangberasal dari bank konvensional. Penerimaan dana non halal pada umumnyaterjadi dalam kondisi darurat atau kondisi yang tidak diinginkan oleh entitassyariah karena secara prinsip dilarang, (2) Penerimaan dana non halal diakui sebagai dana non halal, yang terpisah dari dana zakat, dana infak/sedekah dan amil zakat. Aset non halal disalurkan sesuai dengan prinsip syariah. (3) Amil harus mengungkapkan keberadaan dana non halal, jika ada, diungkapkan mengenai kebijakan atas penerimaan dan penyaluran dana, alasan, dan jumlahnya.

PSAK Nomor 109 hanya menjelaskan, “Amil harus mengungkapkan keberadaan dana non halal, jika ada, diungkapkan mengenai kebijakan atas penerimaan dan penyaluran dana, alasan, dan jumlahnya;”.Dalam penjelasan Exposurt Draft PSAK tersebut, belum jelas sacara pasti makna darurat dan kondisi yang tidak diinginkan oleh entitas, serta penyaluran dana nonhalal yang sesuai dengan prinsip syariah. Sementara dalam PSAK Nomor 109 hanya mewajibkan mengungkapkan kebijakan atas penerimaan dan penyaluran dana non halal, sedangkan kriteria baku dari dana non halal tidak dijelaskan. Hal ini menyebabkan perdebatan yang panjang terkait perlakuan dana non halal dan batasan darurat itu sendiri terutama sampai saat ini masih belum dikeluarkannya Fatwa tentang dana non halal pada LAZ oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) (Roziq dan Yanti: 2014).

Pada lembaga Zakat dan Wakaf “El-Zawa” dan Yayasan Dana Sosial Al- Falah Malang masih membutuhkan kerjasama dengan Bank Konvensional disekitarnya. Kebutuhan ini dilakukan dan tidak mungkin untuk tidak dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syariah karena sebagian posisi Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia berada pada posisi yang kurang tepat.

Hal ini juga berkaitan dengan sumber dana yang ada pada lembaga Zakat dan wakaf “El-Zawa” dan Yayasan Dana Sosial Al-Falang Malang. Sumber dana kebajikan atau biasa disebut dengan Dana Qard merupakan sumber dana yang berasal dari internal dan eksternal Lembaga tersebut. Sumber dana internal yang meliputi, infaq dan shadaqah dan hibah, sedangkan sumber dana eksternal meliputi denda, danan non halal misalnya bunga bank dan lain sebagainya.

Menyalurkan dana non halal itu lebih utama dalam salah satu hal yang bermanfaat bagi kaum muslimin daripada membiarkannya berpindah ketangan kaum kafir yang akhirnya akan mereka gunakan untuk bekerja sama dalam hal-hal yang diharamkan Allah (Abdul :2008). Pada Lembaga Zakat dan Wakaf “El-Zawa”

dana non halal disalurkan untuk kemaslahatan bersama seperti pembangunan jalan atau yang lainnya (sumber wawancara).

(4)

132 Mitha Shoviaty, Ahmad Djalaludin

El-Muhasaba, Vol. 8, No. 2, Juli 2017 KAJIAN PUSTAKA

Dalam PSAK Nomor 109 tentang Akuntansi Zakat ayat 41 telah disebutkan bahwa Lembaga Amil Zakat juga harus membuat pengungkapan keberadaan dana non halal, jika ada, diungkapkan mengenai kebijakan atas penerimaan dan penyaluran dana, alasan, dan jumlahnya. Pendapatan non halal (dana non halal) adalah bukan merupakan pendapatan yang secara sengaja diterima oleh entitas syariah seperti hasil korupsi, pencurian, perampokan yang diketahui sebelumnya oleh entitas syariah tersebut. Pendapatan non halal ini diterima oleh entitas syariah karena secara sistem entitas syariah otomatis menerima seperti bunga dari investasi konvensional (tabungan dan deposito di bank konvensional). Entitas syariah berhubungan dengan lembaga keuangan konvensional dalam rangka lalu lintas keuangan dan pembayaran karena secara sistem keuan gan belum bisa diselenggarakan oleh lembaga keuangan syariah sehingga statusnya adalah darurat.

Jika dikemudian hari lembaga keuangan syariah sudah bisa melayani transaksi tersebut, maka disarankan agar hubungan dengan lembaga keuangan konvensional segera dihentikan untuk menghindari transaksi ribawi. (Mohammad:2008: 137).

Adanya perubahan ketentuan dana non halal yang tertuang dalam ED PSAK 109 menjadi seperti yang tertuang dalam PSAK 109 dikarenakan terjadinya perdebatan yang panjang di antara kalangan ulama Indonesia. Bahkan sampai sampai saat ini ketika PSAK 109 juga sudah disahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) belum juga mengeluarkan Fatwa tentang Dana Non Halal pada LAZ.

Adapun bunyi ED PSAK 109 dan PSAK 109 adalah sebagai berikut.

“Penerimaan dana non halal adalah semua penerimaan dari kegiatan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah, antara lain penerimaan jasa giro atau bunga yang berasal dari bank konvensional. Penerimaan dana non halal padaumumnya terjadi dalam kondisi darurat atau kondisi yang tidak diinginkan oleh entitas syariah karena secara prinsip dilarang. Penerimaan dana non halal diakui sebagai dana non halal, yang terpisah dari dana zakat, dana infak/sedekah dan amil zakat.

Aset non halal disalurkan sesuai dengan prinsip syariah. Amil harus ngungkapkan keberadaan dana nonhalal, jika ada, diungkapkan mengenai kebijakan atas menerimaan dan penyaluran dana,alasan, dan jumlahnya.”

Sedangkan dalam PSAK Nomor 109 hanya menjelaskan,

“Amil harus mengungkapkan keberadaan dana nonhalal, jika ada, diungkapkan mengenai kebijakan atas penerimaan dan penyaluran dana, alasan, dan jumlahnya;”.

Dalam Exposurt Draft PSAK Nomor 109 juga telah dijelaskan, bahwa dana non halal adalah semua penerimaan dari kegiatan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah, antara lain penerimaan jasa giro atau bunga yang berasal dari bank konvensional. Penerimaan dana non halal pada umumnya terjadi dalam kondisi darurat atau kondisi yang tidak diinginkan oleh entitas syariah karena secara prinsip dilarang. Penerimaan dana non halal diakui sebagai dana non halal, yang

(5)

Analisis Perbandingan Perlakuan Dana Non Halal 133

El-Muhasaba, Vol. 8, No. 2, Juli 2017

terpisah dari dana zakat, dana infak/sedekah dan dana amil. Aset non halal disalurkan sesuai dengan syariah.

Menurut Dr. Yusuf Qardhawi, dana non halal harus disalurkan sesuai ketentuan syariah yaitu menghindari adanya konsumsi dan fasilitas ibadah.

Biasanya dana non halal didistribusikan untuk proyek sosial seperti pembangunan jalan, pengadaan tempat sampah, dan agenda sosial lainnya. Dana non halal ini akan masuk dalam dana kebajikan, namun harus disajikan secara terpisah dari dana yang halal.

Menyalurkan dana non halal itu lebih utama dalam satu hal yang bermanfaat bagi kaum Muslimin dari pada membiarkannya berpindah ke tangan kaum kafir yang akhirnya akan mereka gunakan untuk bekerja sama dalam hal-hal yang diharamkan Allah. (Abdul: 2008: 53).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian tentang perlakuan dana non halal pada Lembaga Amil Zakat (Studi Kasus Lembaga Zakat dan wakaf “eL-Zawa” dan Yayasan Dana Sosial Al-Falah Malang) ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif, dimana peneliti mengumpulkan, mempersiapkan, dan menganalisis data berupa laporan keuangan dan hasil wawancara dengan pihak manajemen keuangan organisasi sehingga nantinya akan memberikan gambaran yang jelas mengenai perlakuan akuntansi dana non halal pada kedua organisasi tersebut, yakni Lembaga Zakat dan Wakaf “eL-Zawa” dan Yayasan Dana Sosial Al-Falah Malang.

Tujuan penelitian kualitatif ini adalah ingin menggambarkan realitas empiris dalam fenomena yang ada. Kegiatan penelitian ini adalah mendeskripsikan secara intensif dan terperinci tentang gejala dan fenomena gejala sosial yang diteliti yaitu mengenai masalah yang berkaitan dengan perlakuan dana non halal pada lembaga amil zakat. Dengan demikian peneliti menggunakan pendekatan analisis deskriptif karena hasil dari penelitian ini berupa data deskriptif dalam bentuk tertulis atau lisan serta hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(1) Data Primer adalah informasi yang diperoleh langsung dari sumbernya.

Dalam penelitian ini data primer yang digunakan terdiri dari wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dalam kebijakan-kebijakan mengenai akuntansi dana non halal, seperti sumber, distribusi dan alasannya. (2) Data Sekunder adalah data yang telah diolah sehingga menjadi informasi dan langsung digunakan. Data sekunder dikumpulkan peneliti berupa: laporan keuangan Lembaga Zakat dan Wakaf “eL-Zawa” dan Yayasan Dana Sosial Al- Falah Malang.

(6)

134 Mitha Shoviaty, Ahmad Djalaludin

El-Muhasaba, Vol. 8, No. 2, Juli 2017 HASIL DAN PEMBAHASAN

Sumber dana yang didapat oleh Lembaga Zakat dan Wakaf “El-Zawa” yaitu dari potongan gaji para karyawan dan Dosen Pada Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang dipotong melalui rekening Bank Konvensional. Karena El-Zawa sampai sekarang masih bekerja sama dengan bank konvensional yaitu Bank BRI dan Bank BTN, dan juga sumber dana lain yang didapat oleh El-Zawa yaitu dari para Muzakki. Setiap bulannya El-Zawa membuat laporan keuangan yaitu salah satunya Laporan perubahan dana yang berisi informasi tentang penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sodaqah dan wakaf . Dan juga pada akhir tahun membuat laporan keuangan Tahunan yang Transparan.

Adapun laporan keuangan yang dibuat oleh lembaga amil zakat haruslah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, yaitu sesuai dengan prinsip akuntansi dalam hal pengakuan, pengukuran, pengungkapan, dan penyajian.

Termasuk dalam hal perlakuan akuntansi dana non halal harus memenuhi prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan.

Wawancara yang dilakukan bersama pihak internal Lembaga Zakat dan Wakaf “El-Zawa” yaitu Bapak Idrus Selaku Bendahara yaitu:

Beliau mengatakan bahwa :seperti yang saya katakan tadi mbak ya, kami memang belum menyajikan dan mengungkapkan adanya dana non halal tersebut, tetapi kami tahu bahwa jika bekerja sama dengan bank konvensional pasti otomatis ada bunga bank nya, tetapi kami tidak bisa menghindari hal tersebut karena rekening kami mengikuti aturan dari pihak UIN sendiri yang juga bekerja sama dengan bank konvensional. Dan juga para donatur akan mudah mentransfer dananya, karena pada saat sekarang juga diluar sana masih jarang yang menggunakan rekening bank syariah mbak, tetapi kami sendiri juga ingin kalau el-zawa ini hanya menggunakan rekening bank syariah biar tidak repot seperti itu. Adapun donatur kami yaitu biasanya dari para wali dari mahasiswa uin itu sendiri, kami memperkenalkan el-zawa ketika sosialisasi penerimaan mahasiswa baru tapi hanya untuk wali mahasiswa.

Selain disajikan di neraca, dana non halal juga harus disajikan di laporan perubahan dana. Dana non halal pada Lembaga Zakat dan Wakaf “El-Zawa”

bersumber dari penerimaan bunga bank. Dana Non Halal adalah jenis penerimaan yang tidak bisa dihindari karena adanya rekening bank konvensioanl maka secara otomatis akan muncul dana non halal sehingga alasan adanya dana non halal pada Lembaga Zakat dan Wakaf “El-Zawa” adalah dikarenakan kondisi yang darurat.

Penggunaan rekening bank konvensional tidak bisa dihindari oleh Lembaga Zakat dan Wakaf El-Zawa atau bersifat darurat. Hal ini dikarenakan Lembaga Zakat dan Wakaf El-Zawa harus mampu memberikan fasilitas dan kemudahan donatur untuk menyalurkan zakat nya. Dana non halal dari Lembaga Zakat dan Wakaf “El-Zawa” belum disajikan secara terpisah dengan dana yang lainnya. Dan juga Lembaga Zakat dan Wakaf “El-Zawa” masih mengakui dana non halal sebagai kas penerimaan. Akan tetapi dalam penyalurannya, Lembaga Zakat dan Wakaf El-Zawa sudah menyalurkan dana non halal beserta dana halal lainnya

(7)

Analisis Perbandingan Perlakuan Dana Non Halal 135

El-Muhasaba, Vol. 8, No. 2, Juli 2017

untuk kemaslahatan umat melalui program-program yang diadakan oleh Lembaga Zakat dan wakaf el-Zawa.

Sumber dana yang didapat oleh Yayasan Dana Sosial Al-Falah yaitu dari Transferan oleh Para Muzakki. Yang ditransfer melalui rekening Bank Konvensional dan Bank Syariah. Adapun rekening dari Bank Konvensional yaitu Bank BCA sedangkan Yayasan dana Sosial Al-Falah setiap bulannya membuat laporan perubahan dana yang berisi informasi tentang penerimaan dana zakat, infaq, sodaqah dan wakaf serta penerimaan dana non halal jika ada. Pada akhir tahun, Yayasan Dana sosial Al-Falah juga membuat laporan keuangan . adapun laporan keuangan yang dibuat oleh Lembaga Amil Zakat haruslah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, yaitu sesuai dengan prinsip akuntansi dalam hal pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan.

Yayasan Dana Sosial Al-Falah mengakui atau mencatat dana non halal sesuai tanggal yang ada di rekening koran. Jumlah yang akan dilekatkan pada akun dana non halal juga sesuai dengan rekening koran tersebut. Setiap bulan penerimaan dana non halal kemudian diakumulasikan dan disajikan dalam laporan perubahan dana dan setiap tahunnya disajikan kedalam neraca dan laporan perubahan dana. Akan tetapi karena dana non halal pada yayasan dana sosial al- falah kota malang tidak material, dan juga dana non halal pada yayasan dana sosial al-falah sudah dibayarkan untuk biaya administrasi, biaya pajak serta beban-beban yang lain maka dana non halal yang ada pada Yayasan Dana Sosial Al-Falah pada tahun 2015 dianggap nol atau tidak ada dana non halal yang ada pada yayasan dana sosial al-falah. Dana non halal pada Yayasan Dana Sosial Al-Falah disajikan terpisah dengan dana lainnya. Selain disajikan di neraca, dana non halal juga disajikan di laporan perubahan dana. Yayasan dana sosial Al-Falah menyajiakn dana non halal secara terpisah dengan dana yang lainnya dengan menggunakan nama akun dana non halal.

Dana non halal pada Yayasan dana Sosial Al-Falah bersumber dari penerimaan bunga bank. Bunga bank dan adalah jenis penerimaan yang tidak bisa dihindari karena adanya rekening bank konvensional maka secara otomatis akan muncul dana non halal sehingga alasan adanya dana non halal pada yayasan dana sosial al-falah dikarenakan kondisi darurat.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian skripsi ini, maka dapat disimpulkan : (1) Lembaga Zakat dan Wakaf “El-Zawa” dan Yayasan Dana Sosial Al-Falah merupakan lembaga pengumpul,pengelola, dan penyalur zakat, infak, dan shodaqoh yang diterima dari muzzaki kemudian diperuntukkan mustahiq.

Penerimaan zakat oleh amil baik El-Zawa maupun Yayasan Dana Sosial Al-falah melalui bank konvensional belum dapat dihindari dengan munculnya riba atau dana non halal.Lembaga Zakat dan Wakaf “El-Zawa” menerima zakat dari muzzaki yang berasal dari gaji PNS atau Dosen yang bekerja pada kampus UIN Malang yang dipotong untuk zakat melalui bank konvensional. Transaksi yang melalui bank konvensional tidak menutup kemungkinan adanya dana non halal. Dana non halal yang ada pada Lembaga Zakat dan Wakaf “El-Zawa” digunakan untuk

(8)

136 Mitha Shoviaty, Ahmad Djalaludin

El-Muhasaba, Vol. 8, No. 2, Juli 2017 kemaslahatan bersama. Dana non halal yang ada pada Lembaga Zakat dan Wakaf

“El-Zawa” juga digunakan untuk membantu orang-orang yang tidak mampu melalui program-program yang diadakan oleh “El-Zawa”. El-Zawa belum menyajikan dana non halal secara terpisah dari dana lainnya. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai adanya dana non halal pada El-Zawa dan masih mengakui dana non halal tersebut sebagai kas penerimaan. Dan juga El-Zawa belum menyajikan dan mengungkapkan adanya dana non halal pada laporan keuangan, tepatnya yaitu pada Neraca dan Laporan Perubahan Dana. Maka dapat disimpulkan bahwa Lembaga Zakat dan Wakaf “El-Zawa” belum mengakui adanya dana non halal, dan juga Laporan Keuangan yang dimiliki oleh El-Zawa belum sesuai dengan PSAK Nomor 109, (2) Yayasan Dana Sosial Al-Falah menerima zakat dari muzzaki yaitu dengan caramentransfer melalui bank konvensional dan Bank Syariah atau muzzakibisa juga datang langsung ke Yayasan Dana Sosial Al- Falah untuk menyerahkanzakatnya. Zakat yang ditransfermelalui bank konvensionaltidakmenutupkemungkinanmunculnyadana non halal.Yayasan Dana Sosial Al-Falahsudahmenyajikandana nonhalal secaraterpisah daridanalainnya. Dan juga Yayasan Dana Sosial Al-Falah sudah mengungkapkan adanya dana non halal pada laporan keuangan, tepatnya yaitu pada Neraca dan Laporan Perubahan Dana.

Akan tetapi dana non halal yang ada pada yayasan dana sosial Al-Falah tidak material dikarenakan dana non halal nya sudah dikurangi dengan biaya administrasi, biaya pajak serta beban-beban yang lainnya maka dapat disimpulkan bahwa Yayasan Dana Sosial Al-falah suntuk tahun 2015 tidak terdapat dana non halal atau kosong.

DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an

Aziz, Abdul. Ulfah, Mariyah. 2010. Kapita Selekta Ekonomi Islam Kontemporer.

Alfabeta. Bandung.

Bodgan, R.C. dan Biklen, S.K. 1982. Qualitative Research For Education, A Introdution To Theory And Methods. Bostom: Allyn dan Bacon Inc.

Darmiati. 2012. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pengalokasian Dana Non Halal Bagi Kepentingan Sosial Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah (Kjks) Manfaat Gayung Kebonsari Surabaya. Surabaya: Tesis UIN Sunan Ampel Surabaya.

Departemen Agama Rebublik Indonesia. 1971. Al Qur’an dan Terjemahannya.

Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al Qur’an ED PSAK 109 Tentang Akuntansi Zakat Infaq Dan Shadaqah Kartika Sari, Elsi. 2007. Pengantar Hukum Zakat Dan Wakaf. Jakarta: Grasindo Keputusan Menteri Agama RI tentang Pelaksanaan UU No.38 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat Bab 1 Pasal 1 ayat 1 dan 2.

(9)

Analisis Perbandingan Perlakuan Dana Non Halal 137

El-Muhasaba, Vol. 8, No. 2, Juli 2017

Mahmudi. 2008. Pengembangan Sistem Akuntansi Zakat dengan Teknik Fund Accounting.

Mu’is, Fahrur. 2011. Zakat A-Z Panduan Mudah, Lengkap, dan Praktis tentang Zakat. Solo: Tinta Medina.

Nadiyyah, Syifa, dkk. 2016. Tinjauan Hukum Islam terhadap Pendapatan dan Penyaluran Dana Non Halal pada PT. Bank Syariah Mandiri.

Nasution. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Nawawi, dan Hadari, M. Martini Nawawi. 2006. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Jogjakarta: Gadjah Mada Press.

Nawawi, Ismail. 2010. Zakat dalam Perpektif Fiqh, Sosial dan Ekonomi. Surabaya:

Putra Media Nusantara.

Roziq, Ahmad. Yanti, Widya. 2014. Pengakuan, Pengukuran, Penyajian Dan Pengungkapan Dana Non Halal Pada Laporan Keuangan Lembaga Amil Zakat. Jember: Jurnal Akuntansi Universitas Jember.

Sahroni, Oni. 2014. Pemasukan Dana Non Halal di Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dalam Perspektif Syariah. Johor Baru: Mudzakarah Cendikiawan Syariah Nusantara.

Salehodin, dkk. 2014. Ahsan-Kah Pendapatan Non-Halal Pada Qardhul Hasan ?.

Bangkalan: SNAS 2014

Setiariware, Andi Metari. 2013. Analisis Penerapan Akuntansi Zakat, Infak Dan Sedekah Pada Laz (Lembaga Amil Zakat) Dompet Dhuafa Cabang Makassar. Makasar: Skripsi Universitas Hasanudin.

Surahmat, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Teknik. Bandung:

Tersito.

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif San R&D. Bandung:

Alfabeta.

Undang-undang nomor 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan zakat UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

UU No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat Bab III pasal 6 dan 7 Widodo, Hertanto dan Kustiawan, Teten. 2001. Akuntansi dan Manajemen

Keuangan Untuk Organisasi Pengelola Zakat. Jakarta: Institut Manajemen Zakat.

(10)

138 Mitha Shoviaty, Ahmad Djalaludin

El-Muhasaba, Vol. 8, No. 2, Juli 2017 Zaid, Omar Abdullah. 2004. Akuntnasi Syariah: Kerangka Dasar, Sejarah

Keuangan Dalam Masyarakat Islam. Jakarta : LPFE.

http://bmh.or.id/profile/ di akses pada 2 Agustus 2016 pukul 23.00 WIB.

http://ydsf-malang.or.id/menu/profil.html di akses pada 2 Agustus 2016 pukul 23:31 WIB

www.nurulhayat.org dimuat pada Sabtu, 26 Agustus 2016:01.31 WIB.

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS PERSEPSI PENDAYAGUNAAN DANA ZIS DAN WAKAF SERTA PEMBERDAYAANNYA PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT AR-.. RISALAH LUBUK MINTURUN

Komponen neraca yang disajikan oleh BAZNAS Lumajang masih belum sesuai dengan aturan PSAK 109, karena informasi pendistribusian atau penyaluran dari dana zakat, dan infak

Untuk itu penelitian dilakukan menggunakan PSAK No.109 yaitu menerangkan tentang Akuntansi Zakat yang bertujuan untuk mengetahui apakah laporan keuangan Dompet

Begitu juga dengan LAZ Rumah Zakat dan LAZ Yatim Mandiri proses pengakuan dan pengukuran dana non halal sampai disajikan ke dalam laporan keuangan sama dengan

Pada hakekatnya zakat, infaq/sedekah maupun dana sosial lainnya yang diamanahkan melalui Lembaga Amil Zakat Swadaya Ummah didayagunakan untuk meningkatkan taraf hidup kaum

Laporan Sumber dan Penyaluran Dana Zakat dan Wakaf Aplikasi Pelaporan Online OJK (APOLO).. Nama Lembaga Jasa

Dalam PSAK No.18, kekhususan Standar Akuntansi Keuangan dana pensiun terletak pada penentuan kewajiban manfaat pensiun, penilaian aktiva, dan isi laporan keuangan dana pensiun PT Taspen

Letak penyajian akun dalam laporan perubahan Aset neto PT Bank BTPN cabang Makassar yang berbeda dengan PSAK No 18 hendaknya disajikan sesuai dengan PSAK No 18 yaitu akun pendapatan