• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis persepsi dan respon masyarakat terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "analisis persepsi dan respon masyarakat terhadap"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERSEPSI DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN BRILINK DI DESA SELAT KECAMATAN NARMADA

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Oleh Yuha Komala NIM. 180502132

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2022

(2)

ANALISIS PERSEPSI DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN BRILINK DI DESA SELAT KECAMATAN NARMADA

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Skripsi

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar

Sarjana Ekonomi

Oleh Yuha Komala NIM. 180502132

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2022

(3)
(4)
(5)
(6)

MOTTO

The power of love

(7)

PERSEMBAHAN

“Kupersembahkan skripsi ini untuk ibuku Harnawati dan bapakku Nurul Wahyudi, almamaterku, semua guru dan dosenku”.

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad, juga kepada keluarga, sahabat dan semua pengikutnya.

Amin.

Peneliti menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti, memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sebagai berikut:

1. Bapak Prof. Dr. H. Masnun, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram;

2. Bapak Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam;

3. Bapak Dr. Sanurdi, M.Si. sebagai ketua jurusan;

4. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag. sebagai Pembimbing I dan ibu Ahdina Saadatirrohmi, M.E. sebagai Pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan, motivasi terus menerus dan tanpa bosan di tengah kesibukannya sehingga menjadikan skripsi ini lebih matang dan cepat selesai;

5. Ibu Sartika Nasution, M.Ec dan bapak Gatot Suhirman, M.S.I.

sebagai dosen penguji yang yang telah memberikan saran konstruktif bagi penyempurnaan skripsi ini;

6. Kedua orang tua peneliti dan kakak-kakaku yang tak henti-hentinya memberikan do’a, dukungan, kasih sayang dan perhatian tanpa hentinya;

7. Tidak lupa peneliti ucapkan terima kasih kepada teman-teman kelas D perbankan syariah 2018, teman-teman CBS “Calon Bidadari Surga” serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan semangat dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat-ganda dari Allah swt. Amin.

Mataram, Peneliti,

Yuha Komala

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN LOGO ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

NOTA DINAS PEMBIMBING ... v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... vi

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI... vii

HALAMAN MOTTO ... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

ABSTRAK ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 6

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ... 7

E. Telaah Pustaka ... 7

F. Kerangka Teori ... 11

G. Metode Penelitian ... 22

H. Sistematika Pembahasan ... 28

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ... 30

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 30

1. Sejarah Desa Selat ... 30

2. Letak Geografis ... 31

a. Batas Wilayah ... 31

b. Luas Wilayah Menurut Penggunaan ... 32

c. Iklim ... 32

d. Orbitasi ... 32

(10)

3. Keadaan Demografis ... 32

a. Berdasarkan usia ... 32

b. Berdasarkan pendidikan ... 33

B. Persepsi Masyarakat Terhadap Layanan BRILink di Desa Selat Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat ... 34

C. Respon Masyarakat Terhadap Layanan BRILink di Desa Selat Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat ... 43

BAB III PEMBAHASAN ... 52

A. Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Layanan BRILink di Desa Selat Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat ... 52

B. Analisis Respon Masyarakat Terhadap Layanan BRILink di Desa Selat Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat ... 61

BAB IV PENUTUP ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

LAMPIRAN ... 75 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Jumlah Transaksi Agen BRILink di Desa Selat, 5

Tabel 2.1 Nama-nama Kepala Desa Selat, 31 Tabel 2.2 Batas Wilayah Desa Selat, 31

Tabel 2.3 Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Selat, 33 Tabel 2.4 Mata Pencaharian Pokok Masyarakat Desa Selat, 34

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Gambar Spanduk Salah Satu Agen BRILink, 58

(13)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman wawancara

Lampiran 2 Dokumentasi

(14)

ANALISIS PERSEPSI DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN BRILINK DI DESA SELAT KECAMATAN NARMADA

KABUPATEN LOMBOK BARAT Oleh:

Yuha Komala NIM: 180502132

ABSTRAK

Keberadaan layanan BRILink di Desa Selat tidak menjamin masyarakat akan langsung mengetahui dan mengunakan layanan BRILink untuk melakukan transaksi perbankan. Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai menyadari kelebihan dari layanan BRILink seperti dekat dengan tempat tinggal, prosesnya cepat, mudah dan praktis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan respon masyarakat terhadap layanan BRILink di Desa Selat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persepsi masyarakat terhadap layanan BRILink yang ada di Desa Selat sebagian besar masyarakat merasa sangat senang setelah menggunakan layanan BRILink.

Walaupun layanan ini termasuk dari layanan bank konvensional, akan tetapi masyarakat tetap menggunakannya karena layanan BRILink merupakan layanan jasa yang dapat memudahkan dan mempercepat saat melakukan proses transaksi, sehingga tidak perlu untuk ke bank atau ke ATM dengan menghabiskan waktu dan biaya. (2) Respon masyarakat terhadap layanan BRILink yang ada di Desa Selat masyarakat merasakan manfaat dengan adanya layanan BRILink karena proses transaksi yang mudah dan praktis, di hari libur pun dapat melakukan transaksi di agen BRILink. Namun masih ada beberapa kekurangan atau kendala seperti sering terjadi gangguan, biaya administrasi yang masih belum terjangkau terutama transfer antar bank, dimana biaya administrasinya 0-2 juta 15 rb sedangkan 2 juta keatas 20 rb.

Kata Kunci: Persepsi, Respon, Layanan, BRILink

(15)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bank memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Karena bank melancarkan pertukaran barang dan jasa, simpan pinjam, investasi, serta memberikan informasi dan pengetahuan maupun lainnya. Namun seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi saat ini menyebabkan proses pembayaran mengalami perubahan dalam melakukan transaksi perbankan.1 Dengan demikian, tingkat persaingan antar bank pun semakin kompetitif untuk dapat menghasilkan produk dan layanan yang canggih dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.2

Persaingan antar bank dapat dilihat dari bagaimana bank tersebut mengkomunikasikan produk dan layanannya untuk menarik minat masyarakat dalam menggunakan produk perbankan itu sendiri. Siapa yang paling mampu mengerti dan dapat menyediakan produk dan layanan jasa perbankan yang sesuai dengan keinginan masyarakat dan lebih baik mutunya, akan dipilih oleh masyarakat.3 Karena bagi perbankan, tantangan yang dipandang penting dan menjadi kunci keberhasilan bisnis adalah kepercayaan masyarakat.

Kepercayaan merupakan manfaat utama yang ditawarkan kepada masyarakat. Karena sebagai lembaga keuangan tempat masyarakat mempercayakan pertukaran barang dan jasa, simpan pinjam, investasi maupun lainnya. Oleh sebab itu, bank harus mampu untuk memberikan produk dan kualitas layanan yang bermutu bagi masyarakat dengan menciptakan inovasi baru yang salah satunya dengan menghadirkan transaksi yang sering dilakukan oleh

1 Fahrial, “Peranan Bank dalam Pembangunan Ekonomi Nasional”. Ensiklopedia of Journal Vol. 1, No. 1, Edisi 2 Oktober 2018, hlm. 182

2 Gustian Anita, “Analisis Implementasi Pengembangan Agen BRILink dalam Mendukung Perekonomian Masyaraka”, (Skripsi), Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Curup, Curup, 2019), hlm 4.

3 Nindya Linggar Amita, Dimas Hendrawan, “Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Risiko Terhadap Minat Menggunakan Layanan Produk Brilink (Studi pada Masyarakat di Kota Kediri)”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Vol. 4, No. 1, 2015, hlm. 2.

(16)

masyarakat dengan menggunakan teknologi dan sistem perbankan.

Seperti halnya layanan electronic transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking dan internet banking yang merupakan bentuk- bentuk dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi.4

Namun masih banyak yang belum mengenal, menggunakan dan mendapatkan produk dan layanan perbankan dan keuangan lainnya. Karena lokasi dan tempat tinggal masyarakat yang kadang jauh dari kantor bank sehingga pemerintah menerapkan strategi di dalam keuangan inklusif yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurut peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 19/POJK/03/2014 tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif yang selanjutnya disebut dengan laku pandai adalah kegiatan menyediakan layanan perbankan atau layanan keuangan lainnya yang dilakukan tidak melalui jaringan kantor namun melalui kerjasama dengan pihak lain dan perlu didukung dengan menggunakan sarana teknologi informasi.5

Pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk yang merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang didirikan di Powekerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja tanggal 16 Desember 1895.6 Yang dimana Bank Rakyat Indonesia memiliki beberapa keunggulan seperti jumlah rekening nasabah terbesar dengan penetrasi 45 juta rekening, market leader dalam bisnis mikro karena pasar yang besar dalam penyaluran kredit mikro, memiliki jaringan dan jangkauan terbesar dengan pengembangan e-banking yang diterapkannya serta infrastruktur yang kuat. Selain itu juga, Bank Rakyat Indonesia mengembangkan strategi pemasaran produk tabungan maupun layanannya dengan memperkenalkan produk BRILink sehingga masyarakat yang belum terakses layanan perbankan dapat dilayani dengan baik.

4 Tatik Suryani, Manajemen Pemasaran Strategik Bank di Era Global:

Menciptakan Nilai Unggul Untuk Kepuasan Nasabah. (Jakarta: Prenadamedia Group, 2017), hlm. 3, 7 dan 193-195.

5 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 19/POJK/03/2014 tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif.

6 Bank BRI “Melayani Dengan Setulus Hati”, dalam https://bri,co.id/info- perusahaan diakses tanggal 16 Maret 2022, pukul 20.51

(17)

BRILink merupakan produk layanan perpanjangan tangan yang diluncurkan pada tahun 2014 oleh Bank Rakyat Indonesia dengan bantuan agen yaitu pihak ketiga yang memenuhi kriteria sebagai agen dan memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan oleh Bank Rakyat Indonesia untuk melayani transaksi bagi masyarakat.7 Sejak diluncurkan, tercatat 422.160 agen BRILink pada tahun 2019 dengan jumlah transaksi sebesar 521,32 juta. Pada tahun 2020 sebanyak 504.233 agen BRILink dengan jumlah transaksi 727,61 juta. Sedangkan tahun 2021 sebanyak 503.151 agen BRILink dengan jumlah transaksi 929,38 juta.8 Selain bantuan dari agen, BRILink juga didukung oleh provider telekomunikasi yaitu indosat dan telkomsel serta seperangkat alat EDC (Electronic Data Capture) yang merupakan mesin gesek kartu yang dapat digunakan untuk menerima transaksi pembayaran dengan kartu kredit, kartu debit, dan kartu prepaid yang diletakkan di merchants. BRILink juga mempunyai keunggulan dan kelemahan, keunggulan dari BRILink adalah kemudahan masyarakat dalam melakukan transaksi perbankan seperti halnya cek saldo, transfer, pembayaran listrik, pembayaran PDAM, pembelian pulsa melalui mesin EDC, efisiensi waktu dan biaya, keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi perbankan, serta adanya sharing fee yang sama antara pihak bank dan agen sebesar 50%. Sedangkan untuk kelemahannya adalah terbatasnya jaringan provider pada lokasi tertentu dari para agen yang menyebabkan gagalnya transaksi.9

Dalam melakukan transaksi perbankan pada produk BRILink, masyarakat dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu karena adanya persepsi. Persepsi merupakan proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterfretasikan informasi untuk membentuk gambaran yang memiliki arti.10 Jadi,

7 Nindya Linggar Amita, Dimas Hendrawan, “Pengaruh Persepsi Kegunaan…, hlm. 2-3.

8 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Keberlanjutan 2021 Merangkul Masyarakat, hlm 140. hlm 140.

9 Nindya Linggar Amita, Dimas Hendrawan, “Pengaruh Persepsi Kegunaan…, hlm. 3.

10 Rahmawati, Manajemen Pemasaran. (Kalimantan Timur: Mulawarman University Press, 2016), hlm. 41.

(18)

dengan mempersepsi setiap individu memandang dunia berkaitan dengan apa yang dia butuhkan dan apa yang dia nilai.11 Karena persepsi merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu, maka apa yang ada dalam diri individu akan ikut aktif dalam persepsi. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam persepsi dapat dikemukakan karena perasaan, kemampuan berfikir, pengalaman- pengalaman individu tidak sama, maka dalam mempersepsikan suatu stimulus, maka hasil persepsi mungkin akan berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain.12 Setelah persepsi tersebut, kemudian muncullah respon yang merupakan tanggapan yang diberikan oleh seseorang terhadap rangsangan atau stimulus yang dihadapinya. Tanggapan terjadi setelah seseorang memperhatikan, memahami, serta menerima stimulus yang menghampirinya.13 Respon dihasilkan ketika seseorang telah melihat dan merasakan objek tertentu sehingga dapat dikatakan respon saling berkaitan sebab akibat antara fenomena yang terjadi di lingkungan dengan perilaku masyarakat yang ada disekitar.14

Desa Selat yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat memiliki luas wilayah 9,54 km2 dari 21 Desa di Kecamatan Narmada.15 Jumlah penduduk Desa Selat sebanyak 6.353 jiwa.16 Di Desa Selat terdapat 2 agen BRILink yang berkembang sejak tahun 2016, yang dimana terdapat produk/layanan agen BRILink seperti laku pandai, T-Bank dan mini ATM. Adapun produk-produk dari laku pandai yaitu tabungan, kredit mikro (referral/rekomendasi) dan asuransi mikro yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Untuk T-

11 Alo Liliweri, Komunikasi: Serba Ada Serba Makna. (Jakarta: Kencana Predana Media Group, 2011), hlm. 153.

12 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum. (Yogyakarta: Andi, 2004). hlm. 88- 89.

13 Tisha Alya Arifiani, Sofyan Sjaf, “Analisis Respon Masyarakat Terhadap Pengelolaan Dana Desa Untuk Pembangunan Pedesaan”. Jurnal Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat (JSKPM) Vol. 2, No. 3, 2018. hlm 3.

14 Bella Mareta Thania, dkk, “Respon Masyarakat Terhadap Keberadaan Pasar Kaget Rawasari Jakarta Pusat”. Jurnal Linears Vol. 03, No. 01, 2020. hlm. 26.

15Badan Pusat Statistik, Kecamatan Narmada dalam Angka Narmada Subdistrict In Fiqures 2021, Katalog/Catalog BPS: 1102001.5201050

16 Profil Desa Selat, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat.

(19)

Bank produk-produknya seperti setor tunai, tarik tunai dan registrasi.

Sedangkan untuk mini ATM produk-produknya seperti pembayaran listrik, pembayaran telepon, pembayaran cicilan, pembayaran PDAM, pembelian pulsa, transfer, tarik/tunai dan bantuan sembako.

Sehingga masyarakat dapat melakukan berbagai jenis transaksi melalui agen BRILink yang dibantu dengan menggunakan mesin EDC (Electronic Data Capture). Selain itu dapat dengan mudah untuk melakukannya tanpa harus datang langsung ke kantor Bank Rakyat Indonesia atau ATM, mengefisisensi waktu serta biaya.17

Dengan adanya layanan BRILink di Desa Selat tidak menjamin bahwa masyarakat akan langsung mengetahui dan mengunakan layanan BRILink untuk melakukan transaksi perbankan. Namun dengan seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai menyadari akan kelebihan dari layanan BRILink seperti dekat dengan tempat tinggal, prosesnya cepat, mudah dan praktis. Jadi, dengan adanya agen BRILink, masyarakat akan lebih mudah untuk melakukan transaksi.

Berikut adalah tabel pertumbuhan jumlah transaksi agen BRILink di Desa Selat:

Tabel. 1.1

Pertumbuhan Jumlah Transaksi Agen BRILink di Desa Selat

No Nama Agen BRILink Jumlah Transaksi (Tahun)

2019 2020 2021

1 Bapak Sakri 4200 6600 8400

2 Bapak M. Tahirudin 3600 4800 6300 Sumber: Agen BRILink

Dilihat dari tabel diatas, bahwa pertumbuhan jumlah transaksi agen BRILink yang cukup pesat menunjukkan bahwa minat masyarakat dalam menggunakan BRILink cukup tinggi khususnya di Desa Selat Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat.

17 Sakri Purnama, M. Tahirudin, Wawancara, Desa Selat, 11 Januari 2022 dan 19 Maret 2022

(20)

Sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana persepsi dan respon masyarakat terhadap layanan BRILink di Desa Selat. Oleh karena itu, hal ini akan menjadi acuan bagi perusahaan khususnya Bank Rakyat Indonesia agar tahu penilaian masyarakat tentang produknya, karena setiap perusahaan menginginkan produk yang dihasilkan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat selaku konsumen.

Dengan begitu perusahaan perlu untuk mengetahui persepsi dan respon masyarakat terhadap produk yang ditawarkan seperti halnya layanan BRILink tersebut. Apakah masyarakat selaku konsumen telah puas dengan segala layanan yang diberikan atau masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Dari pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Persepsi dan Respon Masyarakat Terhadap Layanan BRILink di Desa Selat Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap layanan BRILink di Desa Selat kecamatan Narmada kabupaten Lombok Barat?

2. Bagaimana respon masyarakat terhadap layanan BRILink di Desa Selat kecamatan Narmada kabupaten Lombok Barat?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Tujuan

a. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap layanan BRILink di Desa Selat kecamatan Narmada kabupaten Lombok Barat.

b. Untuk mengetahui respon masyarakat terhadap layanan BRILink di Desa Selat kecamatan Narmada kabupaten Lombok Barat.

2. Manfaat

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan analisis persepsi dan respon masyarakat terhadap layanan BRILink.

b. Manfaat Praktis

(21)

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

1) Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang persepsi dan respon masyarakat terhadap layanan BRILink.

2) Bagi Akademis dan Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan sumbangan pemikiran tentang bagaimana persepsi dan respon masyarakat terhadap layanan BRILink dan berguna bagi mahasiswa yang melakukan penelitian dengan bidang penelitian yang sama.

3) Bagi Lembaga atau Instansi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi suatu perusahaan khususnya PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk untuk dapat mengembangkan suatu inovasi baru di masa yang akan datang agar memiliki fitur yang semakin menarik.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian 1. Ruang Lingkup

Dalam melakukan penelitian ini peneliti mengetahui batasan-batasan penelitian yang akan dilakukan untuk memfokuskan pada suatu tujuan dan tidak melebar dari fokus permasalahan yang diteliti. Peneliti berfokus untuk meneliti mengenai persepsi dan respon masyarakat terhadap layanan BRILink yang lebih spesifiknya lagi yaitu analisis persepsi dan respon masyarakat desa Selat kecamatan Narmada kabupaten Lombok Barat yang khususnya menggunakan produk layanan BRILink.

2. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Selat Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat.

E. Telaah Pustaka

Berdasarkan hasil telaah pustaka yang peneliti lakukan untuk menggali informasi dari penelitian sebelumnya sebagai perbandingan adalah pada :

(22)

1. Skripsi yang ditulis oleh Herna K, dengan judul skripsi “Persepsi dan Respon Masyarakat Terhadap Layanan BRILink di Desa Mattunru-Tunrue Kabupaten Pinrang”.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Layanan BRILink di Desa Mattunru-Tunrue yaitu layanan Mini ATM BRI yang jenis transaksinya berupa cek saldo, transfer, penarikan tunai, pembelian token listrik, pembayaran tagihan wifi, pembelian pulsa dan pembelian pupuk. (2) BRILink dapat memudahkan dan mempercepat ketika masyarakat ingin melakukan transaksi. (3) Masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh ke bank dengan menghabiskan biaya dan waktu untuk melakukan transaksi.18

Adapun persamaan penelitian yang dilakukan oleh Herna K dengan penelitian peneliti terletak pada persepsi dan respon masyarakat terhadap layanan BRILink. Sedangkan untuk perbedaannya yaitu pada wilayah tempat penelitian. Penelitian Herna K di Desa Mattunru-Tunrue Kabupaten Pinrang, sedangkan peneliti di Desa Selat Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Baratt.

2. Skripsi yang ditulis oleh Ayodya Dwi Permadi, dengan judul skripsi “Persepsi Masyarakat Desa Pendem Berbah Terhadap Teknologi Branchless Banking”.

Dari hasil penelitian dapat ditemukan bahwa, (1) masyarakat Desa Pendem Berbah memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai perbankan dan layanan berbasis branchless banking. (2) masyarakat Desa Pendem Berbah memiliki tingkat persepsi penerimaan layanan yang tinggi terhadap layanan branchless banking (tanpa kantor).19

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Ayodya Dwi Permadi dengan peneliti adalah sama-sama membahas tentang

18 Herna K, “Persepsi dan Respon Masyarakat Terhadap Layanan BRILink di Desa Mattunru-Tunrue Kabupaten Pinrang (Analisis Perbankan Syariah)”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Parepare, 2020).

19 Ayodya Dwi Permadi, “Persepsi Masyarakat Desa Pendem Berbah Terhadap Teknologi Branchless Banking”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2017).

(23)

persepsi masyarakat terhadap layanan branchless banking (tanpa kantor). Sedangkan perbedaan dari penelitian ini yaitu memfokuskan kepada persepsi dan respon masyarakat terhadap layanan BRILink sedangkan Ayodya Dwi Permadi berfokus membahas persepsi masyarakat terhadap teknologi branchless banking.

3. Skripsi yang ditulis oleh Noviyanti Putri, dengan judul “Persepsi dan Minat Mahasiswa IAIN Parepare dalam bertransaksi BRILink Mobile di Kecamatan Soeang Parepare”.

Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa (1) Layanan BRILink mobile di Kecamatan Soeang Parepare melayani transaksi berupa setor tunai, tarik tunai, pembayaran listrik, pembayaran cicilan, transfer, top up brizzi. (2) Persepsi mahasiswa terhadap minat bertransaksi BRILink mobile sangat memudahkan mahasiswa dan proses cepat jika melakukan transaksi banking. (3) Minat mahasiswa IAIN Parepare bertransaksi BRILink mobile sangat tinggi dengan melihat dari kesenangan dan kemudahan mahasiswa serta pelayanan yang baik dan lokasi yang strategis dari agen BRILink mobile.20

Persamaan penelitian peneliti dengan penelitian Noviyanti Putri adalah sama-sama membahas tentang persepsi dalam menggunakan layanan BRILink, sedangkan perbedaan dari penelitian ini yaitu memfokuskan pada persepsi dan respon masyarakat terhadap layanan BRILink sedangkan Noviyanti Putri berfokus pada persepsi dan minat Mahasiswa IAIN Parepare dalam bertransaksi BRILink.

4. Jurnal yang ditulis oleh Nindya Linggar Amita dan Dimas Hendrawan, dengan judul “Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Risiko Terhadap Minat Menggunakan Layanan Produk BRILink (Studi pada Masyarakat di Kota Kediri)”.

Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, dan persepsi risiko memiliki

20 Noviyanti Putri, “Persepsi dan Minat Mahasiswa IAIN Parepare dalam bertransaksi BRILink Mobile di Kecamatan Soeang Parepare”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, Parepare, 2020).

(24)

pengaruh yang penting terhadap minat menggunakan layanan produk BRILink.21 Persamaan penelitian peneliti dengan yang dilakukan oleh Nindya Linggar Amita dan Dimas Hendrawan terletak pada persepsi masyarakat yang diangkat. Sedangkan perbedaan dari penelitian ini yaitu memfokuskan kepada persepsi dan respon masyarakat terhadap layanan BRILink sedangkan Nindya Linggar Amita dan Dimas Hendrawan berfokus membahas pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, persepsi risiko pada masyarakat.

5. Jurnal yang ditulis oleh Muhammad Hanafi Zuardi dan Rita Rahim, dengan judul “Analisis Keputusan Nasabah Menggunakan BRILink”.

Dari hasil penelitiannya menjelaskan bahwa pertimbangan yang dominan dalam mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan produk BRILink di 38 B Banjarrejo Lampung Timur adalah dengan persentase 47,9% yang didukung oleh pertimbangan hasil wawancara yakni pelayanan yang cepat, pelayanan tepat waku dan pelayanan yang tidak dibatasi oleh jam kerja. Pertimbangan yang kedua adalah product dengan persentase 26,0% yang didukung oleh hasil wawancara yaitu mengenai terpenuhinya kebutuhan transaksi perbankan yang dibutuhkan oleh nasabah. Pertimbangan yang ketiga adalah place dengan persentase 19,3% yang didukung oleh pertimbangan hasil wawancara mengenai lokasi BRILink yang dekat dengan tempat tinggal yang aman dan strategis.

Pertimbangan keempat adalah price dengan persentase 6,8%

yang didukung oleh pertimbangan hasil wawancara mengenai biaya administrasi dan biaya transportasi pada saat ingin melakukan transaksi di BRILink.22

Dari penelitian tersebut, peneliti menemukan persamaan yaitu sama-sama membahas tentang layanan BRILink. Adapun perbedaan dari penelitian ini terletak pada jenis penelitiannya,

21 Nindya Linggar Amita, Dimas Hendrawan, “Pengaruh Persepsi Kegunaan…,

22 Muhammad Hanafi Zuardi, Rita Rahim, “Analisis Keputusan Nasabah Menggunakan BRILink”. Jurnal Hukum Islam dan Ekonomi Islam Vol. 8, No. 1, Juni 2020.

(25)

yakni jenis penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Hanafi Zuardi dan Rita Rahim adalah lapangan (field research) dengan sifat deskriptif kualitatif, sedangkan jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan jenis metode penelitian fenomenologi.

F. Kerangka Teori 1. Teori Persepsi

a. Pengertian Persepsi

Persepsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu serapan dan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancainderanya.23 Persepsi pada hakikatnya merupakan proses penilaian seseorang terhadap objek tertentu. Dengan persepsi kita dapat berinteraksi dengan dunia di sekeliling kita khususnya antar manusia dan akan terbentuk sikap, yaitu suatu kecendrungan yang stabil untuk bertindak secara tertentu di dalam situasi tertentu. Persepsi merupakan proses internal yang memungkinkan kita untuk memilih, mengorganisasikan dan juga menafsirkan suatu rangsangan dari lingkungan kita dan proses tersebut akan mempengaruhi perilaku kita. Istilah persepsi adalah suatu proses aktivitas seseorang di dalam memberikan kesan, penilaian, pendapat dan menginterpretasikan sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain yang di persepsikan.

Berikut merupakan beberapa definisi dari para ahli mengenai persepsi. Menurut Sondang P. Siagian persepsi adalah suatu proses dimana seseorang mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan-kesan sensorisnya dalam usahanya memberikan suatu makna tertentu dalam lingkungannya. Sedangkan Menurut Daviddof, persepsi adalah suatu proses yang dilalui oleh suatu stimulus yang diterima oleh panca indera yang kemudian diorganisasikan

23 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kelima. (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017) ISBN: 978-602- 437-5.

(26)

dan diinterpretasikan sehingga individu menyadari yang diindranya. Begitu juga dengan pendapat Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken, bahwa persepsi adalah sarana yang memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling dan lingkungan kita.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindraan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat indra yang kemudian diinterpretasikan sehingga individu bisa memahami dan juga mengerti tentang stimulus yang diterimanya.24

Dalam persepsi stimulus datang dari luar dan juga dapat datang dari dalam diri individu itu sendiri. Namun demikian sebagian besar stimulus datang dari luar individu yang bersangkutan. Karena persepsi merupakan aktivitas yang intergrated dalam diri individu maka apa yang ada dalam diri individu akan ikut aktif dalam persepsi.

Berdasarkan hal tersebut, maka dalam persepsi dapat dikemukakan karena perasaan, kemampuan berfikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama maka dalam mempersepsi sesuatu stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain.25

b. Aktivitas Persepsi

Dalam buku Ilmu Komunikasi suatu pengantar Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken, juga Judy C.

Pearson dan Paul E. Nelson menyebutkan bahwa persepsi terdiri dari tiga aktivitas, diantaranya sebagai berikut :26 1) Penginderaan (Sensasi)

Penginderaan atau sensasi merujuk pada pesan yang dikirimkan ke otak melalui alat panca indra yang

24 Ponco Dewi Karyaningsih, Ilmu Komunikasi. (Yogyakarta: Samudra Biru, 2018), hlm. 76-79.

25 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum. (Yogyakarta: Andi, 2004) hlm 88 dan 89.

26 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), hlm 181.

(27)

merupakan reseptor yang berfungsi sebagai penghubung antara otak manusia dengan lingkungan sekitarnya.

2) Atensi (Perhatian)

Atensi atau perhatian adalah sebelum manusia merespon atau menafsirkan objek atau kejadian apapun, manusia atau kita terlebih dahulu memperhatikan kejadian atau rangsangan resebut. Jadi persepsi mensyaratkan kehadiran suatu objek untuk di persepsi, termasuk orang lain atau diri sendiri. Dalam banyak kasus rangsangan yang menarik perhatian cenderung dianggap lebih penting daripada yang tidak menarik perhatian. Rangsangan seperti ini biasanya menjadi penyebab kejadian-kejadian berikutnya. Itulah sebabnya orang yang paling kita perhatikan cenderung dianggap orang yang paling berpengaruh. Dengan kata lain, kita akan memperhatikan apa yang kita anggap bermakna bagi kita, dan tidak akan memperhatikan apa yang tidak bermakna bagi kita.

3) Interpretasi

Interpretasi adalah tahap terpenting dari persepsi, yaitu menafsirkan atau memberi makna atas informasi yang sampai kepada kita melalui panca indra.27

c. Kesalahan Seseorang dalam Mempersepsikan Lingkungan

1) Efek halo, dimana pendapat pribadi ikut berperan dalam melakukan penilaian.

2) Efek kontras, membandingkan diri dengan orang lain yang baru saja ditemukan yang mendapat nilai tinggi atau nilai rendah untuk hal-hal yang sama.

3) Proyeksi, menghubungkan dirinya dengan orang lain.

4) Pembentukan stereotip, menilai seseorang berdasarkan persepsi tentang kelompok dimana seseorang ikut bergabung.28

27 Riswandi, Ilmu Komunikasi. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hlm 50.

28 Achmad Sudiro, Perilaku Organisasi. (Jakarta: Bumi Aksara, 2018), hlm. 50.

(28)

d. Persepsi dalam pandangan Al-Qur’an

Dalam Al-Qur’an, ada beberapa proses dan fungsi persepsi dari mulainya proses penciptaan yang ada di dalam QS. al-Mukminun ayat 12-14 :











































































Artinya: “Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.”29

Dari ayat di atas, disebutkan bahwa proses penciptaan manusia dilengkapi dengan penciptaan fungsi-fungsi pendengaran dan penglihatan. Dalam ayat tersebut, tidak disebutkan telinga dan mata, tetapi sebuah fungsi yang merupakan fungsi vital bagi manusia dan disebutkan selalu dalam keadaan yang bersamaan.30

Persepsi didahului dengan proses penerimaan stimulus pada reseptor yaitu indra. Fungsi indra pada manusia tidak langsung berfungsi setelah ia lahir melainkan ia akan berfungsi sejalan dengan perkembangan fisiknya. Di dalam Al-Qur’an terdapat beberapa ayat yang maknanya berhubungan dengan panca indra yang dimiliki oleh manusia antara lain dalam:

29 QS. Al-Mukminun [23]: ayat 12-14.

30 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi: Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam.

(Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 137.

(29)

QS. An-Nahl ayat 78,

































Artinya: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”31

QS. As-Sajadah ayat 9,































Artinya: “Kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.”32

Dari ayat di atas, bahwa manusia dilahirkan ke dunia dengan tidak mengetahui sesuatu apapun, maka Allah melengkapi manusia dengan alat indra sehingga manusia dapat merasakan atas apa yang terjadi padanya dari pengaruh luar yang baru dan mengandung perasaan-perasaan yang berbeda sifatnya antara manusia satu dengan manusia yang lainnya. Dengan alat indra tersebut manusia akan mengenali lingkungan sekitarnya dan hidup di dalam lingkungan tersebut. Dalam pandangan Islam, persepsi merupakan suatu proses kognitif yang dialami oleh individu dalam memahami informasi baik itu melalui panca indra, seperti mata untuk melihat, hidung untuk mencium, telinga untuk mendengar,

31QS. An-Nahl [16]: ayat 78.

32 QS. As-Sajadah [32]: ayat 9.

(30)

hati untuk merasakan dan pemahaman dengan indra mata maupun pemahaman dengan hati dan akal.33

2. Teori Respon

a. Pengertian Respon

Respon dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tanggapan, reaksi dan jawaban.34 Menurut Zulrizka, respon adalah perilaku atau tanggapan yang terjadi pada seseorang akibat stimulus yang diterima, dengan demikian dalam teori stimulus, respon merupakan hubungan sebab akibat.35

Respon dapat juga diartikan sebagai tanggapan yang diberikan oleh seseorang terhadap rangsangan atau stimulus yang dihadapinya. Tanggapan terjadi setelah seseorang memperhatikan, memahami, serta menerima stimulus yang menghampirinya.36 Respon dihasilkan ketika seseorang telah melihat dan merasakan objek tertentu sehingga dapat dikatakan respon saling berkaitan sebab akibat antara fenomena yang terjadi di lingkungan dengan perilaku masyarakat yang ada disekitar.

Respon pada prosesnya didahului oleh sikap seseorang karena sikap merupakan kecendruangan seseorang untuk bertingkah laku di dalam menghadapi suatu rangsangan. Jadi sikaplah yang menentukan seseorang merespon atau tidak merespon terhadap sesuatu yang diterimanya.37

b. Macam-Macam Respon

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Stevan M Caffe bahwa respon dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

33 Rila Setyaningsih, Psikologi Komunikasi Suatu Pengantar dan Perspektif Islam.

(Ponorogo: Unida Gontor Press, 2019), hlm. 96-97.

34 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia…,

35 Atik Kotul Maulana, Lailatul Qadariyah, “Respon Masyarakat Terhadap Rencana Pengembangan Wisata Halal Di Desa Kamal Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan (Studi Kasus Masyarakat Kelurahan Kamal Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan)”. Dinar : Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol. 6, No. 2, Agustus 2019, hlm. 99.

36 Tisha Alya Arifiani, Sofyan Sjaf, “Analisis Respon Masyarakat…, hlm 3.

37 Bella Mareta Thania, dkk, “Respon Masyarakat Terhadap…, hlm. 26.

(31)

1) Kognitif (Pengetahuan)

Respon ini berkaitan erat dengan pengetahuan keterampilan dan informasi seseorang mengetahui sesuatu dan juga timbul karena adanya perubahan yang dipahami atau dipersepsikan oleh khalayak.

2) Afektif (Sikap)

Respon ini berhubungan dengan emosi, sikap dan penilaian seseorang terhadap sesuatu yang dimana respon ini timbul apabila ada perubahan-perubahan yang disenangi oleh khalayak terhadap sesuatu.

3) Konatif (Tindakan)

Respon ini berhubungan dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan.38

3. Teori Layanan BRILink

a. Pengertian Layanan BRILink

BRILink merupakan perluasan layanan oleh Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dimana Bank Rakyat Indonesia menjalin kerjasama dengan nasabah BRI sebagai agen BRILink yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time online menggunakan mesin EDC (Electronic Data Capture) miniATM Bank Rakyat Indonesia dengan konsep sharing fee.39

b. Tujuan Penyelenggara Layanan BRILink

Adapun tujuan dari penyelenggaran BRILink adalah : 1) Menghimpuna dana murah melalui rekening dana agen.

2) Meningkatkan fee based income dengan peningkatan perangkat BRI atau utilitas EDC Bank Rakyat Indonesia (BRI).

3) Mengurangi cost of transaction Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan mengalihkan transaksi yang ada di unit

38 Putra Irawan, “Respon Masyarakat Terhadap Kondisi Pasar Tradisional Di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru (Studi Pada Pasar Pagi Arengka)”. Jom Fisip Vol. 4, No. 1, Februari 2017. hlm. 4.

39 Tentang BRILink-Bank BRI Melayani Dengan Setulus Hati dalam https://bri.co.id/tentang-brilink diakses tanggal 5 Januari 2021, pukul 20.10.

(32)

kerja Bank Rakyat Indonesia (BRI) ke e-channel Bank Rakyat Indonesia (BRI).

4) Memberikan kenyamanan, kemudahan dan kecepatan bagi nasabah untuk melakukan transaksi.

5) Memperluas jaringan mikro.40 c. Produk dan Layanan BRILink

Adapun produk dan layanan BRILink adalah sebagai berikut:

1) Laku Pandai (Branchless Banking) a) Pengertian laku pandai

Layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif, yang merupakan program penyediaan layanan perbankan atau layanan keuangan lainnya yang bekerjasama dengan pihak lain atau agen serta didukung oleh sarana teknologi informasi.

b) Tujuan dari laku pandai

Untuk menyediakan produk-produk keuangan yang sederhana, mudah dipahami dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang belum dapat menjangkau layanan keuangan serta melancarkan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan antar wilayah terutama antar desa dan juga kota.

c) Produk-produk laku pandai

Adapun produk-produk dari laku pandai adalah tabungan dengan karakteristik Basic Saving Account (BSA), kredit atau pembiayaan kepada nasabah mikro dan produk keuangan lain seperti asuransi mikro.

d) Agen laku pandai

Pihak yang bekerjasama dengan bank penyelenggara laku pandai yang menjadi perpanjang tangan bank untuk menyediakan layanan perbankan dan layanan keuangan lainnya sesuai yang diperjanjikan kepada masyarakat dalam rangka keuangan inklusif.

40 Putu Ayu Sruti Permata Sari, “Analisis Penerapan Laku Pandai pada PT XYZ”.

Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis Vol. 10, No. 2, September 2019, hlm. 134.

(33)

e) Kriteria dari agen laku pandai

Untuk kriteria dari agen laku pandai adalah:

(1)Perorangan

(a) Penduduk setempat

(b) Mempunyai kegiatan di lokasi sebagai sumber penghasilan utama.

(c) Memiliki kemampuan, kredibilitas, integritas dan reputasi.

(2)Badan Hukum

(a) Berbadan hukum Indonesia, yang diperkenankan untuk melakukan kegiatan dibidang keuangan atau memiliki retail outlet.

(b) Memiliki teknologi informasi yang memadai.

(c) Memiliki kegiatan usaha dilokasi.

(d) Memiliki kinerja yang baik, kredibilitas dan reputasi.41

2) T-Bank

T-Bank merupakan produk uang elektronik berbasis server yang dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dimana nomor handphone berfungsi sebagai nomer rekening yang bisa digunakan untuk melakukan transaksi menggunakan fitur T-Bank tersebut. Layanan T-Bank tersedia di agen BRILink agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai rekening tabungannya serta dapat diperoleh dengan mudah tanpa harus datang ke bank.

3) Mini ATM

Mini ATM merupakan EDC (Electronic Data Capture) yang digunakan untuk melakukan transaksi keuangan non tunai sebagaimana transaksi keuangan non tunai yang disediakan oleh ATM. Dengan miniATM pengguna dapat

41 Otoritas Jasa Keuangan, Seputar Informasi Mengenai Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai). (Jakarta: Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan (DPNP), 2015), hlm. 1, 2 dan 12.

(34)

mengetahui informasi saldo, pembayaran tagihan, pembelian pulsa dan transfer.42

d. Manfaat Layanan BRILink Manfaat layanan BRILink bagi : 1) Agen

a) Untuk tambahan sumber pendapatan.

b) Peningkatan image karena di branding dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan

c) Untuk menambah segmen pelanggan dan potensi cross selling usaha.

2) Masyarakat

a) Dekat dengan tempat tinggal sehingga dapat menghemat biaya dan waktu.

b) Dapat bertransaksi tanpa harus dibatasi oleh jam kantor atau hari libur.

c) Dapat menabung dan tarik tunai dengan nominal kecil, dan

d) Suasana lebih kekeluargaan dan informal.

3) Unit Kerja

a) Menghimpun dana murah melalui rekening agen BRILink.

b) Menambah potensi pinjaman dengan skema kredit keagenan.

c) Memperluas customer base dan jaringan kerja an- organik.

d) Mengalihkan antrian transaksi.

e) Meningkatkan transaksi dan fee based income uker.43 e. Landasan Hukum Islam tentang Layanan BRILink

Pada dasarnya bank konvensional maupun bank syariah memiliki persamaan yaitu sama-sama memberikan jasa layanan perbankan untuk membantu dalam mendukung kelancaran dan kemudahan nasabahnya. Adapun bentuk jasa

42 BRILink, Bank BRI Melayani Dengan Sepenuh Hati”, dalam https://id.scribd.com/document/447024728/282943359-Bri-Link-pdf diakses tanggal 5 Januari 2021, pukul 20.40.

43 BRILink, “Bank BRI Melayani Dengan Sepenuh Hati”, dalam…,

(35)

tersebut yaitu transfer atau pembayaran yang dapat dilakukan melalui agen BRILink. Dalam proses transfer uang ini menggunakan akad wakalah, yang dimana diawali dengan adanya permintaan nasabah sebagai muwakkil.44

Berikut adalah landasan hukum wakalah dan jasa transfer:

QS. Al-Baqarah ayat 283



































































Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang[180] (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.45

QS. An-Nisa ayat 58





















































Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya,

44 Rini Fatriani, Bentuk-Bentuk Produk Bank Konvensional Dan Bank Syariah Di Indonesia, Ensiklopedia of Jurnal Vol. 1 No. 1 Edisi 2 Oktober 2018. hlm. 220 dan 223.

45 QS. Al-Baqarah [2]: ayat 283

(36)

dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.

Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik- baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.46

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam pendekatan penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah yang dimana peneliti sebagai intrumen kunci.47 Oleh karena itu, peneliti harus turun kelapangan. Apa yang dilakukan oleh peneliti kualitatif sama halnya seperti detektif atau mata-mata, penjelajah yang turun ke lapangan untuk mengumpulkan data atau informasi.48

Adapun jenis metode penelitian yang peneliti gunakan adalah fenomenologi yang merupakan sebuah studi tentang pengetahuan yang berasal dari kesadaran atau cara memahami sebuah objek maupun peristiwa dengan mengalaminya secara sadar. Fenomenologi berupaya untuk mengungkapkan sebuah makna dari pengalaman seseorang. Makna tersebut sangat tergantung bagaimana orang itu berhubungan dengan sesuatu.49 2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti sangat dibutuhkan karena seorang peneliti merupakan kunci utama di dalam penelitian yang dilaksanakan di lapangan. Kehadiran peneliti ini melainkan untuk mendapatkan data atau informasi yang akurat dengan menggunakan metode observasi (pengamatan), interview (wawancara), dan dokumentasi.

3. Lokasi Penelitian

46 QS. An-Nisa [3]: ayat 58

47 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung:

Alfabeta, 2013), hlm. 9.

48 S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. (Bandung: Tarsito, 1998), hlm. 5.

49 Hasbiansyah, Pendekatan Fenomenologi: Pengantar Praktik Penelitian dalam Ilmu Sosial dan Komunikasi. Mediator Vol. 9, No. 1, Juni 2018. hlm. 166.

(37)

Lokasi penelitian yang peneliti pilih adalah di Desa Selat yang merupakan salah satu desa dari 21 desa yang ada di kecamatan Narmada kabupaten Lombok Barat. Dari profil desa Selat, bahwa jumlah penduduk di Desa Selat sebanyak 6.353 orang, dengan jumlah transaksi BRILink pada tiga tahun terakhir seperti yang sudah di paparkan pada latar belakang. Dari data tersebut muncul keinginan peneliti untuk melakukan penelitian tentang bagaimana persepsi dan respon masyarakat terhadap layanan BRILink.

4. Sumber Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara dengan informan. Dimana dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian yaitu masyarakat desa Selat.

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh oleh peneliti dari sumber lain yang telah ada seperti buku, jurnal, situs resmi, Biro Pusat Statistik (BPS) atau dokumen-dokumen lain yang masih memiliki kaitan terhadap penelitian ini.

Adapun teknik pengambilan sampel sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Teknik pengambilan sempel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pengambilan tertentu ini seperti orang tersebut yang paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin orang tersebut yang menjadi penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek yang akan diteliti.

S. Nasution menjelaskan bahwa penentuan unit sampel (informan) dianggap telah memadai apabila telah sampai kepada taraf (redundancy) datanya telah jenuh, ditambah sampel lagi tidak memberikan informasi yang baru. Artinya, dengan menggunakan informan selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi diperoleh informasi baru yang berarti.50

5. Prosedur Pengumpulan Data

50 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif: Untuk Penelitian yang Bersifat Eksploratif, Enterpretif, Interaktif, dan Konstruktif. (Bandung: Alfabeta, 2021), hlm. 95- 97.

(38)

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan sebuah data.51 Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Observasi (Pengamatan)

Observasi (pengamatan) berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan melalui pengamatan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Data observasi dapat berupa gambaran tentang sikap, perilaku, tindakan, serta keseluruhan interaksi antar manusia.52 Observasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Observasi Partisipan

Observasi partisipan yaitu, peneliti terlibat langsung dengan kehidupan dan aktivitas orang-orang yang diamati.

Dalam hal ini peneliti menjadi bagian dari objek pengamatannya. Peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan suka dukanya.

2) Observasi Non Partisipan

Observasi non partisipan yaitu, peneliti tidak terlibat secara langsung dengan kehidupan dan aktivitas orang- orang yang diamati. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengamat independen dan menjaga jarak dengan objek pengamatannya.53

Dalam teknik observasi pada penelitian ini, peneliti menggunakan observasi non partisipan, karena peneliti tidak terlibat secara langsung dengan kehidupan dan aktivitas orang-orang yang diamati.

b. Interview (Wawancara)

51 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif: Untuk Penelitian yang bersifat Eksploratif…, hlm. 104.

52 J. R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakter dan Keunggulannya.

(Jakarta: PT Grasindo, 2010), hlm. 112 dan 114.

53 Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian. (Kalimantan Selatan: Antasari Press, 2011), hlm. 80-81

(39)

Wawancara adalah pertemuan yang dilakukan antara dua orang atau lebih untuk bertukar informasi serta ide melalui tanya jawab. Wawancara disini dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1) Wawancara terstruktur (Sructured Interview)

Dalam wawancara terstruktur ini, peneliti sudah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh sebab itu, dalam melakukan wawancara peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan peneliti mencatatnya.

2) Wawancara Tidak Berstruktur (Unstructured Interview) Dalam wawancara tidak terstruktur ini, wawancara dilakukan dengan bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang sudah tersusun secara sistematis. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Dalam wawacara tak berstruktur ini, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden.54

3) Wawancara Semiterstruktur (Semistructure Interview) Dalam wawancara semiterstruktur ini, pelaksanaanya lebih bebas. Adapun tujuan dari wawancara semiterstruktur ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka dimana pihak yang akan diwawancara dimintai pendapat dan ide-idenya. Di dalam melakukan wawancara, peneliti perlu untuk mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.55

54 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif…, hlm. 138, 140 dan 141.

55 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif: Untuk Penelitian yang bersifat Eksploratif…, hlm. 115-116.

(40)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara semiterstruktur karena dalam wawancara semiterstruktur ini pelaksanaanya lebih bebas untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka dimana pihak yang akan diwawancara dimintai pendapat dan ide-idenya. Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai secara langsung informan atau agen BRILink serta masyarakat yang menggunakan layanan BRILink di Desa Selat.

c. Dokumentasi

Dokumentasi tidak kalah penting dari kedua metode diatas, sumber informasi teknik dokumentasi ini berupa bahan-bahan tertulis atau tercatat. Dalam teknik ini, peneliti tinggal memindahkan bahan-bahan tertulis yang relevan pada lembaran-lembaran isian yang telah disiapkan atau merekam sebagaimana adanya.56 Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto dari hasil wawancara dan rekaman serta gambar atau catatan yang berkaitan dengan profil Desa Selat dan layanan BRILink.

6. Teknik Analisis Data

Dalam teknik analisis data ini, proses yang dilakukan oleh peneliti dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber seperti wawancara serta pengamatan yang telah ditulis dalam catatan lapangan, gambar, dokumen resmi, dan lain sebagainya. Adapun aktivitas dalam menganalisis data kualitatif yaitu sebagai berikut:

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan yang jumlahnya sangat banyak perlu untuk direduksi, karena reduksi berarti merangkum. Memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal- hal penting.

b. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, selanjutnya peneliti melakukan penyajian data dalam bentuk uraian singkat untuk

56 Mustopa Marli Batubara, Metode Penelitian Sosial Ekonomi. (Palembang:

Universitas Muhammadiyah Palembang, 2011), hlm. 78.

(41)

memudahkan dan memahami apa yang terjadi dan juga merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami sebelumnya.

c. Conclusion Drawing (Penarikan Kesimpulan)

Langkah selanjutnya dalam analisis data adalah penarikan. Penarikan kesimpulan merupakan penemuan baru yang sebelumnya tidak pernah ada. Temuan yang berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi jelas.57

7. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk mendapatkan kepercayaan data, maka diperlukanlah teknik pengecekan keabsahan data. Keabsahan data merupakan standar kebenaran suatu data dari hasil penelitian yang ada dilapangan. Jadi, uji keabsahan dalam penelitian ini meliputi uji kredibilitas, pengujian transferability, pengujian depenability dan pengujian konfirmability :58

a. Uji Kredibilitas

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif dan membercheck. Dalam penelitian ini, untuk uji kredibilitas peneliti menggunakan triangulasi. Triangulasi merupakan pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Adapun teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber, yang dimana untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

b. Pengujian Transferability

Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau dapat digunakan dalam situasi lain. Bagi peneliti naturalistik, nilai transfer

57 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif: Untuk…, hlm. 134, 135, 137, dan 142.

58Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif…, hlm. 270-277

(42)

bergantung pada pemakai, hingga manakala hasil penelitian itu dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain.

Dalam penelitian ini, nantinya peneliti akan memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya.

c. Pengujian Depenability

Depenability disebut dengan reliabilitas. Uji depenability yang dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing

Gambar

Tabel 1.1  Pertumbuhan Jumlah Transaksi Agen BRILink di Desa  Selat, 5
Gambar 3.1  Gambar Spanduk Salah Satu Agen BRILink, 58
Gambar spanduk (banner) agen BRILink Bapak M. Tahirudin
Gambar spanduk (banner) agen BRILink Bapak Sakri Purnama
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dari sisi usia, rata-rata dosen yang mengajar masih muda (yunior) dan bahkan pengalaman pertama mengajarnya baru diperoleh di IAIN Parepare. Pada umumnya,

judul “Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Manfaat Dan Kepercayaan Konsumen Dalam Bertransaksi Terhadap Pengaplikasian Layanan Jasa Mobile Banking Studi Kasus Di

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efisiensi, keamanan, dan kemudahan terhadap minat nasabah bertransaksi menggunakan mobile banking pada

iii PERSEPSI MAHASISWA PAI SEMESTER SEMBILAN TERHADAP PENGAJARAN BAHASA INGGRIS DI IAIN PAREPARE Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

4.6.3 Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Parepare Berdasarkan hasil dari uji F yaitu uji yang

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah Swt berkat taufik, hidayah,dan pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Persepsi Mahasiswa IAIN Parepare Terhadap

Dari penelitian ini diperoleh hasil: 1 Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap varibel minat penggunaan aplikasi GoPay pada mahasiswa IAIN Ponorogo; 2 persepsi kemudahan

Hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 1 Hasil Bootstrapping 3.3 Pembahasan Hasil Penelitian 3.3.1 Pengaruh Persepsi Kemudahan Terhadap Minat Bertransaksi Menggunakan