• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERUBAHAN KURIKULUM DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PERUBAHAN KURIKULUM DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA "

Copied!
107
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Saat ini penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBC) sudah mulai terasa, diperkuat kembali dengan (KTSP) dan bahkan hingga Kurikulum 2013 sebagai kurikulum baru telah diterapkan oleh sekolah-sekolah di Indonesia. Seperti di Sulawesi Selatan khususnya di wilayah Enrekang dan salah satu sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 adalah Madrasah Aliyah Negeri Enrekang (MAN Enrekang).

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Tinjauan Penelitian Terdahulu

Teori Perubahan Kurikum

Menurut Soetopo dan Soemanto, perubahan kurikulum bisa bersifat parsial, namun bisa juga menyeluruh. Demikian pula kegiatan pengembangan kurikulum sekolah juga mencerminkan upaya perubahan kurikulum secara menyeluruh.

Definisi Kurikulum

Perubahan kurikulum biasanya dilakukan karena melihat kekurangan pada kurikulum yang ada atau yang sudah ada. Namun perubahan kurikulum yang ada tidak akan mudah diterapkan karena tidak semua lapisan masyarakat dan sekolah dapat menerima perubahan tersebut.15.

Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) juga memerlukan guru dan profesional yang berkualitas untuk bekerja sama meningkatkan mutu pendidikan. Penerapan kurikulum berbasis kompetensi memungkinkan guru menilai hasil pembelajaran yang mencerminkan penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang telah dipelajari.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Sekolah dan dewan sekolah mengembangkan kurikulum dan silabus tingkat satuan pendidikan umum berdasarkan Kerangka Kurikulum Inti dan Standar Kompetensi Lulusan, di bawah pengawasan dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan. Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP pasal 1 ayat 15) disebutkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilaksanakan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat 1) dan 2) sebagai berikut: 25.

KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan dan keterlibatan masyarakat yang mendalam. Secara umum tujuan penerapan KTSP adalah untuk membentuk dan memberdayakan satuan pendidikan dengan memberikan kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dalam pengembangan kurikulum. Melibatkan seluruh anggota sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum akan menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat, serta lebih efektif dan berhasil bila dikendalikan oleh masyarakat setempat.

Kurikulum 2013 dan Perubahannya

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang sedang dalam tahap perencanaan dan sedang dalam proses pelaksanaan oleh pemerintah karena adanya perubahan struktur kurikulum KTSP. Perubahan Kurikulum 2013 merupakan bentuk pengembangan dan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum KTSP 2006 yang dalam kajian implementasinya ditemukan beberapa permasalahan. Kurikulum 2013 diyakini merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan dan menghadapi tantangan globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia di masa depan.

Kurikulum 2013 mengintegrasikan tiga domain kompetensi yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan, yang dalam implementasinya terangkum dalam KI-1 (sikap spiritual), KI-2 (sikap sosial), KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan). ) . Standar isi (SI) yaitu perubahan SI, dimana pada tahun 2006 kompetensi KTSP diturunkan dari mata pelajaran, pada kurikulum 2013 mata pelajaran diturunkan dari kompetensi. Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, pada Kurikulum 2013 dilengkapi dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.

Teori Prestasi Belajar

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah prestasi siswa yang menghasilkan asimilasi stimulus melalui pengalaman diri. Respon dalam kegiatan belajar/kinerja belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah memperoleh pengalaman, yang dibuktikan dengan adanya perubahan tingkah laku. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja belajar adalah hasil belajar yang dicapai seseorang yang dapat dinyatakan dalam angka.38. Sedangkan aspek psikologis siswa meliputi kecerdasan, kemampuan merespon rangsangan atau beradaptasi dengan lingkungan, batas 140 ke atas adalah untuk siswa tergolong anak berbakat atau anak berbakat dan batas 70 ke bawah tergolong memiliki di bawah. kecerdasan rata-rata (batas), bakat (potensi kemampuan peserta didik untuk mencapai kesuksesan di masa depan), minat (kecenderungan, keinginan atau antusiasme yang besar terhadap sesuatu), sikap (gejala internal berdimensi afektif yang relatif konstan dalam menyikapi suatu hal). objek atau orang) dan motivasi (keadaan internal organisme yang mendorong mereka untuk melakukan sesuatu). 2) Faktor eksternal.

Meliputi lingkungan sosial (guru, tenaga administrasi sekolah, orang tua, tetangga masyarakat sekitar) dan lingkungan non sosial (gedung sekolah, rumah, serta jarak rumah dan sekolah dari segi transportasi, alat belajar, waktu belajar, dan kondisi cuaca). 3) Faktor pendekatan pembelajaran. Lingkungan alam merupakan faktor yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar, yang berkaitan dengan lingkungan dan alat-alat yang digunakan untuk belajar, seperti: suhu, udara, cuaca, waktu, tempat, alat peraga dan buku tulis. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi keberhasilan akademik siswa.

Bagan Kerangka Pikir

  • Definisi Operasional Vatiabel

Oleh karena itu, komponen-komponen sistem pendidikan nasional harus selalu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi, baik pada tingkat lokal, nasional, maupun global. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta metode yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dengan mengetahui pengertian kurikulum yaitu suatu rencana pembelajaran, maka kita akan menyadari bahwa kurikulum ini sangat penting dalam kemajuan pendidikan baik di Indonesia maupun di dunia.

Di tingkat sekolah, kita ingin mengetahui pembelajaran yang akan diterima di sekolah akan dibawa ke mana. Tentunya setiap negara mempunyai kurikulum yang berbeda-beda, hal ini bergantung pada tujuan pendidikan masing-masing negara. Perubahan kurikulum tidak menutup kemungkinan hasil belajar siswa meningkat, sehingga seringnya terjadi perubahan kurikulum akan mempengaruhi kinerja siswa.

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Jenis Data dan Sumber Data
    • Jenis Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Uji Keabsahan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang artinya datanya berbentuk kata-kata dan bukan angka. Data yang akan diperoleh melalui metode observasi ini adalah analisis perubahan kurikulum dan dampaknya terhadap prestasi akademik siswa di MAN Enrekang. Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh disingkat, dirangkum, dipilih yang utama, dan fokus pada hal-hal penting.

Triangulasi diartikan sebagai teknik pengujian keabsahan data yang memadukan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara memeriksa data yang diperoleh dari berbagai sumber. Triangulasi teknis artinya menguji kredibilitas data dengan cara memeriksa sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Kondisi Objektif dan Lokasi Penelitian

  • Sejarah Singkat MAN Enrekang
  • Identitas Madrasah
  • Visi dan Misi MAN Enrekang
  • Tujuan Sekolah
  • Struktur Organisasi MAN Enrekang
  • Struktur Organisasi Komite MAN Enrekang
  • Keadaan Guru dan Siswa

Dari data yang diperoleh penulis dapat disimpulkan bahwa MAN Enrekang dari segi jumlah guru sangat sesuai, sedangkan dari segi kualitas cukup memadai jika dikaitkan dengan latar belakang pendidikannya. Dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin mencapai tujuannya mempunyai tujuan yang ingin dicapainya secara maksimal. Oleh karena itu siswa dan guru merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan, kedua unsur ini saling berkaitan dalam kaitannya untuk menciptakan suatu proses belajar mengajar.

Dari tabel kondisi siswa di atas terlihat adanya perkembangan jumlah siswa yang menggembirakan karena sebagian besar siswa mengalami perubahan melalui perkembangan kematangan emosi yang dapat mengubah sikap dan perilaku siswa di MAN Enrekang. Begitu pula MAN Enrekang sebagai lembaga pendidikan formal yang berada di bawah naungan Kementerian Agama mempunyai pendidikan yang sangat memadai untuk menunjang terciptanya proses belajar mengajar di MAN Enrekang. a) Kondisi fasilitas. Berdasarkan observasi dan data yang penulis peroleh, diketahui bahwa kondisi fasilitas di MAN Enrekang sangat memadai untuk menunjang terselenggaranya kegiatan belajar mengajar yang berkualitas di sekolah tersebut.

Tabel II
Tabel II

Perubahan Kurikulum di MAN Enrekang

Kurikulum di MAN Enrekang menyatakan: “Dengan menerapkan kurikulum berbasis kompetensi yang digunakan di MAN Enrekang sebagai kurikulum yang berfokus pada guru, kurang mampu mendorong siswa untuk mencapai hasil yang diinginkan secara kolektif karena masih banyak guru yang buta terhadap hal tersebut. masalah metodologis.pembelajaran". 52. Dari hasil wawancara di atas, penulis dapat mengetahui bahwa penerapan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah MAN Enrekang belum maksimal karena sebagian besar guru tidak mengetahui bahkan tidak memahaminya. metode pembelajaran yang harus diharapkan oleh siswa, dalam mengikuti proses pembelajaran hal itulah yang kemudian menjadi landasan, sehingga hasil belajar siswa yang diinginkan sekolah sebagai unit pedagogi tidak maksimal.Pada tahun 2006, Sekolah MAN Enrekang melakukan perubahan kurikulum sebagai acuan dalam pendidikannya, silabus yang digunakan adalah KTSP tingkat satuan pendidikan, silabus ini merupakan kelanjutan dari silabus sebelumnya yaitu KBK.

Kurikulum di MAN Enrekang berbunyi : “Pada tahun 2006 sekolah MAN Enrekang melakukan perubahan kurikulum yaitu kurikulum berbasis kompetensi, melalui penerapan kurikulum ini dapat menjadi acuan pihak sekolah untuk bersama-sama meningkatkan prestasi siswa ke tingkat peningkatan yang diinginkan, karena kurikulum memberikan kebebasan kepada sekolah (sekolah otonom) untuk mengatur segala sesuatunya.” 53. Dari hasil wawancara di atas penulis mengetahui bahwa penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di MAN Enrekang sebenarnya mampu mengantarkan sekolah sebagai satuan pendidikan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didiknya, sekolah mempunyai kebebasan berkreasi karena sekolahlah yang lebih mengetahui perkembangan sekolah itu sendiri.Kurikulum di MAN Enrkang berbunyi: “Penerapan kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013 yang diterapkan di Sekolah MAN Enrkang diharapkan mampu melengkapi kekurangan pada kurikulum sebelumnya. 54.

UpayaGuru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Perubahan Kurikulum di

Volume dan intonasi suara guru pada saat proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh siswa. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respon siswa dan hasil belajar selama proses pembelajaran. RPP dikembangkan dari kurikulum untuk memandu kegiatan belajar siswa dalam upaya pencapaian kompetensi inti (KD).

Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik yang menilai kesiapan siswa, proses dan hasil belajar secara keseluruhan. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat dijadikan bahan perbaikan proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran berlangsung selama proses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot dan refleksi.

Pengaruh Kurikulum 2013 Terhadap Kualitas Pembelajaran Pembelajaran di MAN

Dari penafsiran tersebut dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran dalam meningkatkan mutu pembelajaran merupakan salah satu rangkaian kegiatan penting untuk mencapai keberhasilan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik, yang dilaksanakan oleh guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik. kegiatan pembelajaran dengan menggunakan ruang dan peralatan pendidikan yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum, sehingga dalam hal ini pihak-pihak yang terkait dan berkepentingan harus selalu tanggap terhadap dinamika yang terjadi dalam dunia pendidikan. Upaya guru dalam meningkatkan prestasi akademik siswa di MAN Enrekang semakin meningkat seiring dengan adanya perubahan kurikulum pendidikan yang disesuaikan atau diseimbangkan pelaksanaannya sesuai dengan kondisi di sekolah. Dampak Kurikulum 2013 terhadap mutu pembelajaran sangat penting untuk mencapai keberhasilan pembelajaran dan pembentukan kompetensi siswa, yang dilakukan oleh guru sebagai pendidik dan siswa sebagai siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan ruang dan ruang pendidikan yang ada untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. sasaran. dalam kurikulum.

Seluruh pemerhati pendidikan dan tokoh masyarakat harus selalu berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui kurikulum yang diterapkan. Statistika Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, Jakarta: PT Bumi Aksara. Tika, “Pengaruh Perubahan Kurikulum 2013 Terhadap Perkembangan Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Belintang” (Skripsi; Jurusan Keguruan, UM Palembang, 2020).

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Lampiran 5  Foto Kegiatan observasi peneliti
Tabel II
Tabel IV
Tabel IV

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa: Ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK)

matematika kurikulum 2013. Kompetensi guru pada bidang kurang optimal. Pengembangan kurikulum 2013 berbasis Lesson Study.. Rumusan Masalah. Berdasarkan pembatasan masalah diatas,

Lokakarya Kurikulum Berbasis Kompetensi ini bertujuan untuk 1) menyosialisasikan Kurikulum Berbasis Kompetensi (kurikulum 2004) kepada guru-guru SMU dan SMK di

peningkatan kualitas pendidikan melalui perubahan kurikulum men-. jadi sia-sia belaka tatkala

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara : (1) penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terhadap persiapan mengajar guru di

(3,155>1,674) sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kurikulum mampu mempengaruhi kompetensi pedagogik guru. Dengan demikian hipotesis yang Ha yang menyatakan

kurikulum sebelumnya yakni Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dalam KTSP, guru dituntut untuk kreatif dalam mengembangkan materi pembelajaran yang akan disampaikan di

Dari hasil yang diperoleh menunjukan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru adalah rendah/negatif ini menunjukan bahwa guru tersebut kurang