Untuk itu penulis tertarik dengan judul penelitian pesan dakwah dalam novel Udah Putusin Aja Karya Felix Siauw (Semiotika Karya Roland Barthes). Fokus penelitian ini didasarkan pada identifikasi masalah diatas, sehingga fokus penelitiannya adalah pada pesan dakwah dalam novel “Udah Putusin Aja” karya Felix Siauw (Studi Semiotika Roland Barthes).
PENDAHULUAN
Fokus dan Subfokus Penelitian
Rumusan Masalah
Kegunaan penelitian
Sistematika Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pesan
Menurut Onong Effendy, pesan menyatakan bahwa pesan : “adalah suatu bagian dari proses komunikasi yang berupa gabungan pikiran dan perasaan seseorang dengan menggunakan lambang, bahasa dan lambang-lambang lain yang disampaikan kepada orang lain.1 Pesan adalah segala pemberitahuan , komunikasi kata atau baik, lisan atau tulisan, dikirim dari satu orang ke orang lain. 1 Najiyatusshobah, “Pesan Dakwah di Novel Surga yang Tak Dirindukan Asma Nadia (Analisis Semiotik)”, Skripsi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, (Jakarta: Program Sarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2019), hal . .
Hakikat Dakwah
Dakwah bi Al-Lisan adalah dakwah yang dilakukan secara lisan, yang dilakukan melalui ceramah, khotbah, diskusi, nasehat, dll. Dakwah bi Al-Hal dilakukan oleh Rasulullah. Terbukti saat pertama kali tiba di Madinah, Nabi membangun Masjid Al-Quba dan menyatukan marga Anshor dan Muhajirin. Kedua hal tersebut merupakan dakwah nyata yang dilakukan Nabi, yang dapat dikatakan dakwah bi Al-Materi.
Pesan Dakwah
Iman kepada Allah SWT, keyakinan yang kuat bahwa Allah adalah Tuhan dan Raja atas segala sesuatu. Iman kepada malaikat merupakan keyakinan yang kuat bahwa Allah SWT mempunyai malaikat yang diciptakan dari cahaya. Maka setiap gerak-gerik di langit dan di bumi berasal dari para malaikat yang bertugas disana, melaksanakan perintah Allah SWT.
Baik rasul mahupun nabi sama-sama mendapat wahyu, tetapi selalunya seorang Nabi diutuskan oleh Allah SWT kepada orang-orang yang beriman, maka peranannya hanya menjalankan syariat yang ada dan bukannya membawa ajaran baru. Menurut istilah Islam, yang dimaksud dengan Qada ialah ketetapan Allah SWT., sejak zaman Azali sesuai dengan kehendak-Nya atas apa saja yang diredhai makhluk. Akhlak terhadap Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan baik yang harus dilakukan oleh manusia sebagai makhluk terhadap Allah SWT, sebagai khalik.
Syariat dalam bahasa berarti jalan keluar dari air minum, dalam istilah Syariat adalah semua yang telah ditetapkan Allah untuk hamba-Nya, termasuk peraturan hukum atas segala sesuatu yang ditetapkan oleh Allah SWT. Ibadah mahdlah bermaksud kehambaan yang murni hanyalah hubungan langsung antara hamba dengan Allah SWT. Manusia tidak boleh mengurangkan atau menambah apa-apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya, seperti solat, zakat, puasa, haji, dan sebagainya.
Konsep Pacaran dalam Prespektif Umum dan Islam
Jika kita melihat pengertian pacaran secara umum, sangatlah berbeda jika kita melihatnya dari sudut pandang Islam. Pacaran yang umumnya dipelajari merupakan suatu masa pendekatan yang ditandai dengan keseriusan dalam mendalami pernikahan. Tidak semua orang mempunyai niat yang sama ketika berkencan dianggap sebagai pendekatan untuk menjadi pasangan hidup. Apalagi saat ini masyarakat mulai terbuka terhadap perubahan zaman dalam segala aspek, termasuk dalam kehidupan bermasyarakat, seperti perilaku pacaran yang saat ini mendominasi di kalangan anak muda.
Menurut Robi'ah Al-adawiyah, pacaran adalah ungkapan perasaan sayang terhadap lawan jenis atau proses awal mengenal satu sama lain sebelum menikah, hal ini tidak sepenuhnya benar, karena pacaran adalah hubungan antara seorang laki-laki dengan seorang laki-laki. wanita yang bukan muhrim dalam suatu kewajiban selain nikah.33 . Menurut Ahmad Masrul dalam Bukuna, tradisi pacaran mempunyai implementasi yang berbeda-beda, yang sangat dipengaruhi oleh tradisi individu-individu dalam masyarakat yang terlibat. Menurut kesalahpahaman, suatu hubungan dikatakan pacaran jika terdapat hubungan cinta yang ditandai dengan aktivitas seksual atau flirting. 34.
Menurut Thobieb Al-Asyhar memang tidak ada habisnya membahas alasan orang berpacaran, namun yang jelas pacaran apapun alasannya bisa membuat pelakunya bersikap kendor atau menganggap remeh hal-hal yang berkaitan dengan hubungan lawan jenis, yang juga berarti melakukan perbuatan yang mendekati perzinahan. . Pacaran dalam Islam adalah ketika seorang perempuan dan laki-laki sudah menjadi mahramnya, maka dikatakan berpacaran setelah menikah. “Lebih jelasnya dalam Islam, untuk istilah hubungan romantis antara seorang pria dan seorang wanita sebelum menikah, Islam mengenalkan istilah “khitbah” (lamaran).” Jika.
Novel
Dengan demikian, novel sebagai sebuah karya sastra merupakan media dakwah yang penting pada saat ini ketika banyak orang yang mulai terkikis nilai-nilai kemanusiaan dan melupakan hakikat kehidupan dan agama.42 Dalam beberapa kasus, novel . memegang peranan penting dalam menyampaikan ajakan tersebut karena novel merupakan karya sastra yang bersifat modern. Tema merupakan permasalahan pokok yang terkandung dalam karya sastra novel yang diciptakan oleh pengarang. Alur adalah rangkaian peristiwa atau kejadian yang membentuk alur cerita dan karya sastra novel.
Secara umum sejarah atau biografi penulis novel mempunyai pengaruh yang besar terhadap cerita atau cerita yang terkandung dalam novel tersebut. Keadaan dan keadaan secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi hasil karya sastra novel. Sebuah karya sastra mengandung nilai-nilai yang mungkin atau mungkin diperkenalkan oleh pengarangnya.
Novel pada dasarnya adalah cerita yang dikandungnya, dimaksudkan untuk memberikan hiburan kepada pembacanya. Fungsi novel yang lain adalah untuk mempelajari kehidupan manusia pada suatu periode tertentu.43 Hal inilah yang menjadikan pengarang menulis karya sastra (novel). Karya sastra baru mengandung keindahan yang dapat menimbulkan perasaan gembira, haru, tertarik, perhatian dan menyegarkan perasaan pembacanya.
Semiotik
Berdasarkan pokok permasalahan yang penulis uraikan, maka tujuan yang ingin penulis capai adalah menyampaikan pesan dakwah dalam novel “Sudah, putuskan saja!” Karya Felix Siaw berdasarkan analisis Roland Barthes. Penelitian ini akan mengungkap pesan dakwah yang terkandung dalam novel Udah, Putuskan Saja karya Felix Siauw. Dalam novel masa kini diuraikan waktu penelitian dan gambaran yang terdapat di masyarakat khususnya kalangan remaja yang digunakan dalam novel Udah Putusin Aja.
Sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti adalah berupa dokumen, buku, dan artikel yang berkaitan dengan penelitian ini. Namun yang ingin peneliti ketahui adalah kategori pesan dakwah yang terdapat dalam isi novel Udah Putusin Aja. Peneliti menggunakan analisis semiotika Roland Barthes untuk menganalisis pesan-pesan dakwah dalam novel Udah Putusin Aja karya Felix Siauw.
Setelah memaparkan analisis penelitian, peneliti menemukan beberapa temuan penelitian terkait dengan fokus penelitian ini yaitu pesan dakwah dalam novel Udah Putusin Aja. Berikut temuan pesan dakwah dalam buku Novel Just Decide, dan saya ingin membahas jenis-jenis novel tersebut. Dan hukum syariah dalam novel Udah Putusin Aja karya Felix Siauw menjelaskan bahwa Islam melarang interaksi antar laki-laki.
Hasil Penelitian yang Relavan
METEDOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Latar Penelitian
Metode dan Prosedur Penelitan
Data dan Sumber Data
Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
Teknis Analisis Data
Pemeriksa dan Keabsaan Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Biografi Felix Siauw dan Karyanya
Sinopsis Novel Udah Putusin Aja
Novel ini menceritakan bagaimana kasih-Nya membentuk kita agar selalu memikirkan Dia, dengan rasa cinta terhadap orang tua dan anak, saudara laki-laki dan perempuan atau lawan jenis. Novel ini menekankan bahwa mereka berusaha memuaskan perasaan senangnya terhadap lawan jenis dengan cara yang menurut mereka tidak dihargai oleh Allah karena khususnya para remaja selalu menganggap bahwa pacaran adalah tanda kedewasaan. Selain itu, novel ini membahas tentang hari yang tidak pernah berakhir setiap tahunnya, yaitu Hari Valentine, dengan menjadikannya sebagai ajang pelepasan kehormatan secara massal dan mengajak umat Islam untuk menghentikan Hari Valentine.
Dengan itu novel ini menyampaikan bahwa Allah tidak menganjurkan keluar rumah, namun kitbah ta'aruf cukup bagi anda yang mampu dan siap melakukannya.
Temuan Penelitian
Makna Konotasi : Jika sayang, cobalah mendekatinya dengan jarak dan doa, dukungan dan izin orang tua. Karena cinta adalah anugerah dari Allah SWT, maka tidak mungkin memberikan sesuatu yang buruk, yang namanya cinta itu gratis asalkan netral. Makna Mitos Cinta yang dianugerahkan Allah SWT bukan berarti cinta itu baik atau buruk.
Itu sebabnya Islam mengungkapkan kepada Allah SWT bahwa kita tetaplah manusia, bukan binatang, yang bebas mengekspresikan diri saat jatuh cinta. Makna Konotasi Jika melihat fakta yang ada saat ini, seharusnya perempuan menyadari bahwa berpacaran bukanlah suatu kegiatan yang aman bagi dirinya dan masa depannya. Makna Konotasi : Setiap muslimah pasti ingin mempunyai pasangan yang bertanggung jawab dan bisa memaafkan kekurangannya, ibarat mentari yang membawa cahaya.
Arti Konotasi Dilanjutkan dengan jalan-jalan bersama yaitu berkencan, jika sudah ketagihan bisa diajak nonton bioskop bersama. Arti Konotasi : Kalau belum siap, hendaknya masyarakat mengetahui batas kemampuannya dan tidak berinteraksi. Makna Konotasi Namun yang lebih parah lagi, sebagian orang menganggap kebingungan adalah salah satu bentuk kesenangan, artinya mereka secara sadar tidak ingin lepas dari kecemasan itu.
Pembahasan Temuan Penelitian
Sebagaimana kutipan di atas, pendapat sebelumnya melarang adanya aktivitas pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang tidak mempunyai kepentingan syariah, seperti jalan-jalan bersama, jalan-jalan, menonton film, dan lain-lain. Namun maksud dari berbagai kutipan tersebut adalah isolasi diri saja tidak boleh kecuali jika dilihat secara terbuka dan hanya berdua saja. Semua orang menginginkan cinta, tapi sayang sekali banyak orang tidak tahan dengan ilusi cinta.
1 Dawam Raharjo, Pandangan Al-Qur'an tentang Manusia dalam Pendidikan dan Perspektif Al-Qur'an, (LPPI: Yogyakarta, 1999), hal.35. Namun sayangnya, masih banyak remaja yang tidak mengindahkannya, padahal akibat dari perbuatan zina sangat merugikan baik di dunia maupun di akhirat. Bagi masyarakat umum, khususnya remaja yang saat ini berada dalam situasi buruk (dating zone), jangan sampai melukai harga diri, apalagi sebagai wanita yang seharusnya memiliki pendidikan dan pengalaman yang jauh lebih baik untuk mendapatkan pendamping yang baik.
Jika Anda berada di lingkungan yang buruk dan tidak sehat, ajaklah mereka meluangkan waktu untuk membaca atau mendengarkan untuk motivasi. Raharjo, Dawam, “Pandangan Al-Quran tentang Manusia dalam Pendidikan dan Perspektif Al-Quran,” (LPPI: Yogyakarta, 1999). Suf Kasman, Jurnalisme Universal: Menelusuri Prinsip Dakwah Bi Al-Qalam dalam Al-Quran (Jakarta: Teraju, 2004).