• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Semiotika: Representasi Sigma Male Tokoh Thomas Shelby Dalam Serial Peaky Blinders - Repository Universitas Jenderal Soedirman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Semiotika: Representasi Sigma Male Tokoh Thomas Shelby Dalam Serial Peaky Blinders - Repository Universitas Jenderal Soedirman"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

84 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui bagaimana representasi sigma male dalam serial Peaky Blinders dengan menggunakan metode semiotika Roland Barthes, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa serial Peaky Blinders menunjukkan adanya beberapa representasi sigma male melalui karakter Thomas Shelby. Alpha male adalah sosok laki-laki yang bertanggung jawab dan memiliki kehendak cukup besar, ambisi yang kuat, dominan dan ekstrovert. Ia terbilang memiliki kepribadian yang kuat dalam mengatur segala situasi. Sedangkan sigma male adalah gambaran dari seorang alpha male tetapi ia memiliki sedikit perbedaan yaitu memiliki sifat introvert dan tenang. Sigma male sendiri juga memiliki cukup banyak kesamaan dengan konsep maskulinitas tradisional.

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis menggunakan Two Order of Signification oleh Roland Barthes. Pada tahap pertama, peneliti menguraikan makna denotasi yang muncul dalam beberapa scene dalam film. Kemudian konotasi digunakan untuk menunjukkan signifikasi tahap kedua, yang mana konotasi memiliki makna yang subjektif. Pada tahap ini peneliti menguraikan pemaknaan konotasi dengan menggambarkan interaksi yang terjadi antara tanda dengan perasaan atau emosi dari pembaca, serta nilai-nilai dari kebudayaan. Disini, konotasi yang ditampilkan dari karakter Thomas Shelby ditunjukkan dari gestur/bahasa tubuh, emosi dan cara bicaranya. Sedangkan mitos merupakan cara berpikir atas sesuatu tau cara memahami suatu hal dengan menjadikan budaya sebagai rujukan untuk menjelaskan fenomena yang ditunjukkan dengan tanda ataupun simbol. Dari hasil analisis disini, peneliti menemukan mitos-mitos terkait bagaimana gambaran seorang laki-laki sejati ataupun laki-laki sigma yang ditampilkan dalam persona Thomas Shelby.

Tanda-tanda yang merepresentasikan sigma male ini ditunjukkan melalui dialog, gestur dan ekspresi dari Thomas Shelby. Dari ketujuh karakteristik sigma male yaitu (1) memiliki kekuatan fisik, (2) dapat menahan emosi, (3) mendominasi, (4) mandiri dalam menangani masalah, (5) dapat menunjukkan agresi dan kekerasan, (6) memiliki komitmen atas hal yang diinginkan dan (7) tegas dalam memimpin, serial

(2)

85 ini menampilkan semua karakteristik tersebut melalui Thomas Shelby dalam berbagai adegan yang sudah dipilih oleh peneliti. Namun dikarenakan istilah sigma male merupakan sebuah istilah baru yang juga menjadi produk dari kebudayaan baru atau pop culture, maka sumber referensi masih sangat terbatas. Disisi lain, penelitian ini menjadi sebuah celah baru bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan topik serupa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka saran-saran yang dapat peneliti sampaikan adalah pada penelitian ini, analisis mengenai karakteristik sigma male hanya dibatasi pada kajian semiotika Roland Barthes. Sedangkan penelitian dengan analisis semiotika atau teks media masih beragam sehingga peneliti selanjutnya bisa mengkaji lebih dalam dan luas lagi mengenai topik penelitiannya. Peneliti juga berharap akan ada peneliti lain yang melanjutkan penelitian ini dengan lebih mendetail. Disini peneliti memiliki keterbatasan referensi pada saat penelitian ini dilaksanakan. Semoga untuk kedepannya mungkin akan lebih beragam dan lengkap mengenai pambahasan sigma male yang tersedia di internet maupun pada penelitian-penelitan lain. Sehingga dapat membantu penelitian-penelitian yang mengambil topik serupa.

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan antara lain, penelitian ini menggunakan analisis semiotika Roland Barthes, dengan menemukan makna atau tanda yang muncul

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis Semiotika Roland Barthes, dengan mengambil screen capture dari 4 video Iklan Televisi yakni Obat Batuk Oskadon

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “REPRESENTASI EKSPLOITASI ANAK DALAM IKLAN (Studi Analisis Semioti ka Roland Barthes dalam iklan 3 indie+)”. Merupakan

Hasil penelitian dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes yaitu sitem denotasi, apa yang digambarkan oleh objek, konotasi, bagaimana objek itu digambarkan dan

Selain itu dalam kerangka Roland Barthes pula identik dengan operasi ideologi, yang disebutnya sebagai “mitos”, pada film Jenderal Soedirman terdapat sebuah

Judul Skripsi : Analisis Semiotika John Fiske Tentang Representasi Body Shaming pada Serial Insatiable di Netflix.. Nama Mahasiswa : Anistya

Berdasarkan hasil penelitian pada film Nightcrawler dengan menggunakan metode Semiotika yang dikemukakan oleh John Fiske untuk dapat mengetahui bagaimana

Selain itu dalam kerangka Roland Barthes pula identik dengan operasi ideologi, yang disebutnya sebagai “mitos”, pada film Jenderal Soedirman terdapat sebuah