• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Pengendalian Dalaman Aset Tetap di PT PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Sistem Pengendalian Dalaman Aset Tetap di PT PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan limpahan rahmat dan karunia-Nya selama ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi yang berjudul “Analisis Sistem Pengendalian Internal Aktiva Tetap Pada PT”. Maka dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui dan memahami “Analisis Sistem Pengendalian Intern Siklus Aktiva Tetap Pada PT”. Apa kelebihan dan kelemahan pengendalian internal PT atas siklus aktiva tetap?

Untuk mengetahui apa saja kekuatan dan kelemahan yang ada pada pengendalian internal atas siklus aktiva tetap di PT. Penulis berharap penelitian yang dilakukan dapat memberikan wawasan mengenai pengetahuan siklus aktiva tetap dan cara penerapan pengendalian internal di PT.

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu  .....................................................................................
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu .....................................................................................

PENDAHULUAN

  • L ATAR B ELAKANG P ERMASALAHAN
  • P EMBATASAN M ASALAH
  • P ERUMUSAN M ASALAH
  • T UJUAN P ENELITIAN
  • M ANFAAT P ENELITIAN
  • S ISTEMATIKA P ENELITIAN

Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat memberikan masukan kepada perusahaan tentang pentingnya pengendalian internal dalam perusahaan.

LANDASAN TEORI

T INJAUAN P USTAKA

  • Sistem dan Sistem Informasi Akuntansi
    • Sistem
    • Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
    • Bagan Alir Sistem (System Flowchart)
    • Struktur File
  • Pengendalian Internal
    • Pengertian Pengendalian Internal
    • Komponen Pengendalian Internal
    • Tujuan Pengendalian Internal
    • Keterbatasan Pengendalian Internal
    • Tipe-tipe Audit
  • Aktiva Tetap
    • Pengertian Aktiva Tetap
    • Macam-macam Aktiva Tetap
    • Pengukuran Aktiva Tetap
    • Penyusutan Aktiva Tetap
  • Siklus Aktiva Tetap
  • Penelitian Terdahulu

Menurut PSAK 16 (revisi Juni 2012), perusahaan dapat mengukur aset tetap dengan memilih model biaya atau menggunakan model revaluasi sebagai kebijakan akuntansinya dan menetapkan kebijakan ini untuk seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama. Berdasarkan sistem pengendalian internal terhadap aset tetap, aset tetap melalui berbagai proses perolehan, pemeliharaan, dan akhir penggunaan. Masih belum bisa dipastikan efektif atau tidaknya pengawasan internal terhadap aset tetap dilihat dari hasil kuesioner.

Analisis pengujian pengendalian aset tetap dalam deteksi kehilangan aset tetap pada STIKES Perdhaki Charitas Palembang (Andreas Indra Cahyadi). Menganalisis pengendalian internal yang diterapkan pada STIKES Perdhaki Charitas Palembang untuk mendeteksi hilangnya aset tetap. Pengendalian internal yang diterapkan STIKES Perdhaki Charitas Palembang belum efektif sehingga belum dapat mendeteksi aset tetap yang hilang.

Audit Internal Terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Aset Tetap (Studi Kasus Lima BUMN di Bandung) (R.

R ERANGKA P EMIKIRA N

METODOLOGI PENELITIAN

P EMILIHAN O BJEK P ENELITIA N

Menurut Bogdan dan Guba (dalam Saputra: 2012), Penelitian Deskriptif Kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan menurut Fraenkel dan Wallen (dalam Saputra: 2012), penelitian kualitatif adalah penelitian yang mengkaji kualitas hubungan, aktivitas, situasi atau materi, dengan penekanan kuat pada deskripsi komprehensif dalam menggambarkan rincian segala sesuatu yang terjadi dalam suatu aktivitas tertentu. atau situasi.

JENIS DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

  • JENIS DATA DAN PEMBATASAN DATA SAMPLE
  • T EKNIK P ENGUMPULAN D ATA

Dalam penelitian ini objek yang akan diteliti adalah sistem pengendalian internal atas siklus aktiva tetap pada PT. Menurut Widarjono (2009), data primer diperoleh secara langsung melalui proses observasi dan wawancara mengenai pengendalian internal perusahaan atas perolehan aktiva tetap. Selain itu penelitian ini juga menggunakan data sekunder yaitu data dan informasi dari data yang telah tersedia seperti laporan pembelian aset dan penggunaan aset pada perusahaan.

Karena penelitian ini memerlukan sampel data yang dapat menggambarkan proses penerapan sistem pengendalian secara keseluruhan, maka diperlukan satu sampel transaksi sebagai sampel. Menurut Sugiyono (2012), sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik populasi. Oleh karena itu, sampel dari penelitian ini adalah satu transaksi yang diambil berdasarkan metode purposive sampling, mengingat peneliti memerlukan satu transaksi yang memuat informasi yang cukup untuk proses analisis alur.

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sampel non-statistik, yang menurut Arens dkk (2011) memilih elemen sampel yang diyakini memberikan informasi paling berguna dalam situasi tertentu dan mencapai kesimpulan tentang populasi berdasarkan pertimbangan. Metode ini merupakan cara memperoleh data dengan cara mengamati usaha sehingga dapat melihat keadaan usaha secara langsung. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada pihak-pihak terkait berupa kuesioner sebagai acuan penyelidikan terhadap sistem pengendalian internal pembelian aktiva tetap pada perusahaan yang diteliti.

Menurut Arens et al (2011), kuesioner pengendalian internal menanyakan serangkaian pertanyaan tentang pengendalian di setiap area audit sebagai sarana untuk mengidentifikasi kekurangan pengendalian internal. Apakah perusahaan mempunyai kebijakan untuk membedakan apakah suatu beban dikapitalisasi atau diperlakukan sebagai beban perbaikan dan pemeliharaan? Metode ini mengumpulkan data dan informasi dari berbagai buku, majalah, bahan tertulis yang berkaitan dengan penelitian ilmiah, serta bukti/laporan pengadaan yang berkaitan dengan transaksi penelitian.

Tabel 3. 1  Kuesioner
Tabel 3. 1 Kuesioner

T EKNIK P ENGOLAHAN D ATA

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

G AMBARAN U MUM P ERUSAHAAN

  • Profil Perusahaan
  • Visi dan Misi Perusahaan
  • Kegiatan Usaha
  • Struktur Organisasi

Apalagi pada tahun 1978 SPD di PLTD Taman ditambah dua unit mesin yang sama dan pada tahun 1982 ditambah satu unit mesin Pielstick dengan daya terpasang 5.400 KW. Pada tahun 1994 dibangun 2 unit mesin baru Sulzer ZAV40S dengan daya terpasang 2 x 7.600 KW dan pada tahun 1995 ditambahkan 2 unit mesin baru Sulzer ZAV40S. Perkembangan kelistrikan di Lombok Timur tidak kalah pesatnya dengan Kota Mataram dan sekitarnya, sehingga PLTD Paok Cut yang didirikan pada tahun 1977 dengan mesin diesel (mesin SWD DRO 216 berkekuatan 3 x 336 KW) terus ditambah.

Untuk meningkatkan kehandalan, pada tahun 1992 daya PLTD Paok Cut di Lombok Timur ditingkatkan dengan satu unit mesin Niigata yang berdaya 2.500 kW. PLN Sektor Pembangkitan Lombok merupakan salah satu unit pelayanan di wilayah Nusa Tenggara Barat yang bertanggung jawab memproduksi kWh berdasarkan kebutuhan listrik di Pulau Lombok. Melaksanakan kegiatan di bidang pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber energi lainnya untuk keperluan penyediaan tenaga listrik, Memberikan pelayanan operasional dan pengaturan pembangkitan, pendistribusian, pendistribusian dan penjualan eceran tenaga listrik, Melaksanakan kegiatan industri di bidang ketenagalistrikan perangkat keras dan perangkat lunak serta peralatan terkait kelistrikan lainnya. Melakukan kerjasama dengan otoritas lain atau pihak atau badan lain dalam pengelolaan ketenagalistrikan dalam dan luar negeri dalam bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi dan informasi yang berkaitan dengan ketenagalistrikan.

PLN (Persero) Wilayah NTB Sektor Ketenagalistrikan Lombok dipimpin oleh seorang Manajer Sektor yang dibantu oleh tiga orang Asisten Manajer seperti pada struktur organisasi perusahaan pada (Lampiran 1), yaitu Asisten Manajer Teknik; Asisten Manajer Operasi dan Pemeliharaan; dan asisten manajer keuangan, SDM dan administrasi. Para asisten manajer dibantu oleh beberapa pengawas antara lain manajer lingkungan dan keselamatan kelistrikan, supervisor K3 dan utama, manajer keuangan dan akuntansi, serta manajer logistik. Manajer Sektor bertugas mengendalikan fungsi operasi dan pemeliharaan serta optimalisasi manajemen produksi, Peningkatan Kinerja Operasional (OPI) dan sumber daya dalam menjalankan usaha proses produksi untuk menjamin tercapainya pembangkitan listrik yang efisien, andal, dan berkualitas yang memenuhi TMP.

Asisten Manajer Teknik mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan manajemen, peningkatan keandalan dan manajemen efisiensi, standardisasi, inovasi rekayasa pembangkitan serta evaluasi pelaksanaannya dengan dukungan Sistem Teknologi Informasi untuk memastikan tingkat keandalan pembangkit dan mencapai target kinerja perusahaan yang telah ditetapkan. Bertugas melakukan perencanaan, koordinasi, pengendalian dan evaluasi kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit sehingga dapat mendukung penyediaan tenaga listrik yang andal dan efisien. Bertugas melakukan pemantauan perencanaan dan pengembangan SDM dan Organisasi serta pengelolaan SDM yang efektif, efisien dan produktif guna mencapai kinerja perusahaan serta mengatur penggunaan dan pemeliharaan fasilitas dan peralatan kantor agar dapat digunakan secara optimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku. peraturan dan mengatur administrasi persuratan dan keamanan kantor.

A NALISIS DAN P EMBAHASAN

  • Siklus Aktiva Tetap pada PT. PLN (Persero) Wilayah NTB Sektor
  • Analisis Pengendalian Internal atas Siklus Aktiva Tetap pada PT. PLN
    • Lingkungan Pengendalian
    • Penilaian Risiko
    • Aktivitas Pengendalian
    • Informasi dan Komunikasi
    • Pemantauan
  • Analisis Kekuatan dan Kelemahan pada pengendalian internal atas siklus

Bagian akuntansi akan mencatatnya sebagai aset tetap jika nilai unitnya lebih dari Rp 15 juta. Akuntansi menggunakan formulir AE 3 dan AE 3.1 untuk mencatat aset tetap dalam Aktiva Tetap Non Operasional (ATTB), yang juga dikirimkan ke kantor wilayah. Dari struktur organisasi perusahaan, terdapat jelas pihak-pihak yang berpartisipasi dalam siklus aset tetap.

Dokumen yang diperlukan dalam perputaran aktiva tetap cukup dengan dilampiri dokumen TUG, formulir dan berita acara. Berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner di atas, berikut beberapa keunggulan sistem pengendalian internal terhadap siklus aset tetap di PT. Pembelian aktiva tetap perseroan dilakukan oleh pembeli yang ditunjuk perseroan dalam lelang.

Penghapusan aktiva tetap tersebut disahkan oleh pusat berdasarkan usulan unit yang mengusulkan penghentian suatu aktiva. Berdasarkan hasil analisis pembahasan tentang sistem pengendalian internal perputaran aktiva tetap di PT. Dalam sistem pengendalian internal pada siklus aset tetap di perusahaan, terdapat beberapa komponen sistem pengendalian internal COSO.

Dalam analisis yang dilakukan, terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan yang ditemukan pada sistem pengendalian internal atas siklus aktiva tetap yang dilakukan PT. Tidak ada pemberitahuan dari Kanwil bahwa aset tetap yang akan dihapusbukukan telah dijual dalam bentuk dokumen. Berdasarkan hasil kesimpulan dan analisis yang dilakukan, penulis memberikan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk meningkatkan sistem pengendalian internal atas siklus aktiva tetap di PT.

PLN Pusat karena hasil penelitian ini tidak mencerminkan sistem pengendalian internal atas siklus aset tetap di PT. Dampak Audit Internal Terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Aset Tetap (Studi Kasus Lima BUMN di Bandung).

Gambar 4. 4 Bagan alir Acquisition Procedures (Relokasi)  Acquisition Procedures (Relokasi)
Gambar 4. 4 Bagan alir Acquisition Procedures (Relokasi) Acquisition Procedures (Relokasi)

KESIMPULAN DAN SARAN

K ESIMPULAN

Dari penelitian yang dilakukan, belum ada Standar Operasional Prosedur (SOP) baik dalam bentuk maupun narasi. Selain itu, ada prosedur yang tidak dilaksanakan dan dokumen yang tidak lengkap yang seharusnya disertakan dalam transaksi. Namun dari kelima komponen tersebut, terdapat juga komponen yang belum ada dalam sistem pengendalian internal perusahaan, seperti penilaian risiko, aktivitas pengendalian kecukupan dokumen, informasi dan komunikasi, serta pemantauan.

Dalam proses pengadaan aktiva tetap, tidak ada jangka waktu tertentu sejak perusahaan menerima aktiva dari pihak kedua sampai dengan kapitalisasi aktiva tersebut. Tidak ada prosedur untuk memastikan bahwa seluruh transaksi penghentian aset tetap dicatat dan terdapat pencatatan gabungan atas penghapusan material dan aset tetap pada formulir AE 2; 2.1 dan formulir AE 3; 3.1.

S ARAN

Dengan menetapkan jangka waktu, proses transaksi tidak memakan waktu lebih lama dari yang seharusnya. Dengan menerapkan model database untuk pengelolaan data yang memusatkan data organisasi dalam database umum yang dibagikan kepada semua pengguna, maka akan mengatasi kelemahan model flat file yang saat ini digunakan. Dengan data organisasi di satu lokasi terpusat, semua pengguna dapat mengakses data yang mereka inginkan untuk keperluan mereka.

Oleh karena itu, harus ada proses untuk memastikan bahwa seluruh transaksi penarikan dicatat sesuai dengan prosedur dan bentuk yang benar. Dalam proses pembelian aset tetap, semua dokumen harus lengkap sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Sehingga auditor yang melakukan audit atas transaksi tersebut akan lebih mudah dalam menelusuri bukti-bukti transaksi tersebut.

PLN harus memiliki seseorang yang memantau perkembangan suatu transaksi sesuai prosedur yang berlaku, baik dari pihak internal terkait di kantor unit bisnis maupun dari auditor eksternal. Analisis Uji Pengendalian Aset Tetap Dalam Mendeteksi Kehilangan Aset Tetap Pada STIKES Perdhaki Charitas Palembang. Diperoleh dari Top TV Papua: http://www.m.toptvpapua.tv/articles/1187-kompis-c-dpr-papua-cepat-penyalahgunaan-aset.

Gambar

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu  .....................................................................................
Tabel 3. 1  Kuesioner
Gambar 4. 4 Bagan alir Acquisition Procedures (Relokasi)  Acquisition Procedures (Relokasi)
Gambar 4. 6 Bagan alir Maintenance Procedures  Maintenance Procedures
+2

Referensi

Dokumen terkait

MEDAN, yang selanjutnya menyusun tugas akhir yang berjudul “ Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern terhadap Aktiva Tetap Milik PT

Dari uraian diatas, Sistem pengendalian Internal atas Aset Tetap pada PT Bank Sumut KCP Pangkalan Brandan sudah dapat menghitung sendiri besarnya penyusutan dari aset tetap yang

Berdasarkan uraian diatas, maka masalah yang dirumuskan oleh penulis dalam tugas akhir yang berjudul “ Sistem Pengendalian Internal Atas Aset Tetap pada PT.PLN (Persero)

BAB III SISTEM PEGENDALIAN INTERN AKTIVA TETAP PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. Dalam bab ini penulis akan

Pada bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai aset tetap yang terdiri dari pengertian aset tetap, karakteristik aset tetap, penggolongan asettetap, cara-cara perolehan

BAB III : PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AKTIVA TETAP MILIK FAKULTAS.. Pengendalian Internal, dan Alur

Dalam rangka memenuhi tujuan tersebut maka penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan judul: “Sistem Pengendalian Internal Aktiva Tetap Pada Badan Pengelola Keuangan Dan Aset

Berdasarkan uraian di atas, terlihat sangat jelas bahwa begitu besar peran pengendalian internal aset tetap bagi suatu perusahaan, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan