Nama : Anisah Apriyani Nim : 856782008 Prodi : PGSD
Tugas 1 Mata Kuliah Pembelajaran PKn di SD
Assalamu'alaikum wr.wb
Kepada Ibu tutor yang saya hormati,di bawah ini adalah jawaban saya pada tugas 1 mata kuliah Pembelajaran PKn di SD
1. PKn merupakan mata pelajaran yang visi utamanya sebagai pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional. Uraikan maksud visi tersebut dan berikan contoh penanaman visi tersebut kepada siswa SD!
Jawab :
Visi utama Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional adalah untuk mengembangkan pemahaman dan nilai-nilai demokrasi dalam semua aspek kehidupan masyarakat. Ini mencakup pemahaman tentang hak, kewajiban, proses politik, toleransi, partisipasi, serta rasa tanggung jawab sebagai warga negara.
Paradigma pendidikan demokrasi melalui PKn yang perlu dikembangkan dalam lingkungan sekolah adalah pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional atau bersisi. jamak. Sifat multidimensionalitasnya itu antara lain terletak pada:
pandangannya yang pluralistik-uniter (bermacam-macam, tetapi menyatu dalam pengertian Bhinneka Tunggal Ika.
sikapnya dalam menempatkan individu, negara, dan masyarakat global secara harmonis.
tujuannya yang diarahkan pada semua dimensi kecerdasan (spiritual, rasional, emosional, dan sosial).
konteks (setting) yang menghasilkan pengalaman belajarnya yang terbuka, fleksibel atau luwes, dan bervariasi merujuk kepada dimensi tujuannya.
Apabila ditampilkan dalam wujud program pendidikan, paradigma baru ini menuntut hal-hal sebagai berikut :
Memberikan perhatian yang cermat dan usaha yang sungguh-sungguh pada pengembangan pengertian tentang hakikat dan karakteristik aneka ragam demokrasi, bukan hanya yang berkembang di Indonesia.
Mengembangkan kurikulum dan pembelajaran yang sengaja dirancang untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengeksplorasi bagaimana cita-cita demokrasi telah diterjemahkan ke dalam kelembagaan dan praktik di berbagai belahan bumi dan dalam berbagai kurun waktu.
Tersedianya sumber belajar yang memungkinkan siswa mampu mengeksplorasi sejarah demokrasi di negaranya untuk dapat menjawab persoalan apakah kekuatan dan kelemahan demokrasi yang diterapkan di negaranya itu secara jernih.
Tersedianya sumber belajar yang dapat memfasilitasi siswa untuk memahami penerapan demokrasi di negara lain sehingga mereka memiliki yang luas tentang ragam ide dan sistem demokrasi dalam berbagai konteks. Situasi sekolah dan kelas dikembangkan demikian rupa sebagai democratic laboratory atau lab demokrasi dengan lingkungan sekolah/kampus yang diperlakukan sebagai micro cosmos of democracy atau lingkungan kehidupan yang demokratis mikro, dan memperlakukan masyarakat luas sebagai open global classroom atau sebagai kelas global yang terbuka. Dengan cara itu akan memungkinkan siswa dapat belajar yang bersifat demokrasi dalam situasi yang demokratis dan untuk tujuan melatih diri sebagai warga negara yang demokratis membangun kehidupan yang lebih demokratis. Itulah makna dari konsep "learning democracy, in democracy, and for democracy"-belajar tentang demokrasi,dalam situasi yang demokratis,dan untuk membangun kehidupan demokratis dengan PKn sebagai wahana kurikuler utama.
Contoh penanaman visi PKn ini kepada siswa SD adalah sebagai berikut :
Pembelajaran tentang hak dan kewajiban siswa sebagai warga sekolah, seperti hak untuk belajar, berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, dan kewajiban untuk menjaga kebersihan sekolah.
Memahamkan prinsip-prinsip demokrasi melalui pemilihan ketua kelas atau keputusan bersama dalam kegiatan kelas.
Mempromosikan nilai-nilai toleransi dan kerjasama antara siswa dari berbagai latar belakang.
Mengenalkan konsep partisipasi dalam proyek atau kegiatan sosial di lingkungan sekitar sekolah.
Dengan cara ini, siswa SD akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang demokrasi, hak, dan kewajiban sebagai warga negara yang berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang demokratis.
2. Berikanlah 5 contoh pembiasaan nilai semangat kebangsaan yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah!
Jawab :
a. Mengikuti upacara bendera di sekolah dengan khidmat.
Dengan mengikuti upacara bendera dengan khidmat, setidaknya sudah menghargai jasa para pahlawan. Apalagi anak-anak sekolah dasar sudah diajarkan bagaimana caranya menjadi petugas upacara yang baik dan benar.Upacara bendera termasuk sila ketiga dalam penerapan nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari. Hal ini karena kegiatan upacara bendera dinilai dapat meningkatkan rasa nasionalisme yang ada dalam diri siswa.Nilai-nilai tersebut terkandung di dalam setiap urutan kegiatan upacara bendera diantaranya adalah nilai kedisiplinan, kepemimpinan, kerja sama dan kekompakan, kekuatan fisik dan mental, patriotisme (kepahlawanan), dan lain sebagainya.
b. Selalu datang ke sekolah tepat waktu.
Siswa yang sudah tertanam jiwa semangat di dirinya, akan senantiasa berangkat kesekolah tepat waktu. Karena sudah mempersiapkan segala keperluan dari sebelumnya.
c. Menyanyikan lagu Indonesia raya saat upacara maupun memasuki kelas.
Pada saat menyanyikan lagu Indonesia Raya, kita akan menghayati syairnya. Sehingga timbul rasa semangat, cinta dan bangga menjadi bangsa Indonesia.
d. Selalu belajar dengan rajin dan bersungguh-sungguh.
Belajar dengan sungguh-sungguh merupakan kewajiban bagi anak-anak sekolah dasar.
Karena anak-anak harus mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas. Apalagi sebagai generasi yang akan memajukan bangsa ini.
e. Selalu mematuhi peraturan-peraturan di sekolah.
Seorang siswa wajib mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku tidak hanya di sekolah saja. Tetapi, di lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negarapun harus mematuhinya.
Karena sebagai menerus dan pelurus bangsa, harus mempuyai sikap disiplin yang ditanamkan sejak kecil.
3. PKn memiliki keterkaitan dengan IPS dan juga mata pelajaran lain. Uraikan keterkaitan tersebut dan bagaimanya mengaitkannya dalam pembelajaran di kelas!
Jawab :
Keterkaitan PKn dengan IPS sangat kuat. Hal ini dikarenakan sebelum menjadi Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan yang menurut Kurikulum tahun 1994 diberi nama Bidang Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (sebagai upaya mewujudkan pesan UU sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989 khususnya Pasal 39 Ayat (2) dan (3)), Bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan adalah bagian dari bidang studi IPS. Bidang studi IPS mencakup aspek Geografi, Ekonomi, dan Sejarah, Pancasila serta UUD 1945 yang menyangkut warga negara serta pemerintahan. Kemudian terjadi pemisahan menjadi bidang studi IPS yang mencakup aspek Geografi, Ekonomi, dan Sejarah.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki keterkaitan dengan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan mata pelajaran lain dalam berbagai aspek. Berikut adalah beberapa cara keterkaitan tersebut dapat dijelaskan dan bagaimana mengaitkannya dalam pembelajaran di kelas :
a. Keterkaitan dengan IPS
PKn dan IPS sering kali memiliki kesamaan topik seperti pemerintahan, politik, sejarah, dan geografi. Keterkaitan ini memungkinkan siswa untuk memahami konsep dan fenomena dalam konteks yang lebih luas, mengintegrasikan pengetahuan dari berbagai mata pelajaran.
Cara mengaitkannya dalam pembelajaran: Guru dapat merencanakan proyek kolaboratif di mana siswa belajar tentang sistem pemerintahan sambil memahami dampaknya pada
masyarakat dan lingkungan geografis. Ini membantu siswa melihat hubungan antara berbagai aspek dalam IPS.
b. Keterkaitan dengan Bahasa
PKn membantu dalam pengembangan kemampuan berbicara dan menulis siswa.
Mempelajari konsep politik dan hak asasi manusia, misalnya, dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun argumen dan membela pandangan mereka.
Cara mengaitkannya dalam pembelajaran: Guru dapat memasukkan tugas menulis esai tentang isu-isu kewarganegaraan atau memfasilitasi diskusi kelas untuk memungkinkan siswa berbicara tentang hak dan kewajiban warga negara.
c. Keterkaitan dengan Sejarah
PKn sering mencakup pelajaran sejarah yang relevan untuk pemahaman sistem pemerintahan dan perubahan sosial. Ini membantu siswa mengenali bagaimana sejarah memengaruhi tatanan sosial dan politik saat ini.
Cara mengaitkannya dalam pembelajaran: Guru bisa mengajarkan konsep-konsep sejarah yang relevan, seperti Revolusi Industri atau Perang Dunia, sambil menjelaskan bagaimana peristiwa tersebut memengaruhi perkembangan negara dan politik.
d. Keterkaitan dengan Sains
PKn juga dapat terkait dengan mata pelajaran sains dalam konteks isu-isu lingkungan dan keberlanjutan. Siswa dapat memahami peran warga negara dalam menjaga lingkungan dan sumber daya alam.
Cara mengaitkannya dalam pembelajaran: Guru bisa mengadakan proyek berbasis sains yang mengeksplorasi dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan mengajak siswa untuk merancang solusi berkelanjutan.
e. Keterkaitan dengan Matematika
Misalnya, dalam konteks anggaran dan kebijakan ekonomi, PKn dapat terkait dengan mata pelajaran matematika dalam memahami konsep anggaran, perpajakan, dan statistik.
Cara mengaitkannya dalam pembelajaran: Guru dapat memadukan konsep ekonomi dan anggaran dalam pembelajaran PKn, yang dapat melibatkan perhitungan dan analisis data.
Mengaitkan PKn dengan mata pelajaran lain dalam pembelajaran di kelas membantu siswa melihat relevansi dan makna praktis dari konsep-konsep PKn dalam kehidupan sehari-hari serta dalam konteks yang lebih luas. Hal ini juga memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam tentang sistem sosial dan politik di mana mereka hidup.
4. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sikap terbuka sangat penting dalam rangka menjaga keutuhan bangsa, mempererat toleransi dan menghindari konflik. Uraikan contoh sikap terbuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara!
Jawab :
Keterbukaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah sebuah sikap hubungan yang dilakukan oleh warga negara kepada warga negara lainnya dengan pemerintah yang berada di suatu pemerintahan. Sikap keterbukaan tersebut kemudian hidup dalam kehidupan berbangsa dan berbegara yang dimana kita dapat menunjukkan hal tersebut kepada siapapun dengan cara memberikan sebuah iskap yang dimana saling menghormati, mengargai, mempercayai, dan juga memberikan keadilan antar warga. Sikap tersebut sebaiknya juga diperlihatkan dengan cara tanpa melakukan perbedaan terhadap latar belakang seperti bangsa, suku, agama, budaya.
contoh sikap terbuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah sebagai berikut :
Memberikan dan kemudian meningkatkan partisipasi keikutsertaan masyarakat dalam melakukan kegiatan untuk penyelanggaraan terhadap negara.
Melakukan penghapusan terhadap ketertutupan dan juga segala prasangka buruk yang dimana dapat menggangu penyelenggaraan terhadap pemerintahan.
Melakukan dan juga kemudian mendorong kegiatan yang dimana membentuk pemerintahan yang bersih dan juga transparan.
Mencegah dan menghalangi pemerintah yang dimana akan menyalahgunakan penyelenggaraan akan pemerintahan.
Menghimpun kekuatan terhadap dukungan rakyat yang berguna dalam melakukan kegiatan penyelenggaraan negara.
Memberikan dan juga meningkatkan sebuah rasa untuk menjaga kebersamaan dan juga persatuan.
Menerima dan juga kemudian memberikan dukungan terhadap akan adanya perbedaan atas suku, agama, kepercayaan, ras, etnis, bangsa dsb.
Menerima segala kritikan dan menghargai kritikan tersebut yang dimana berguna untuk melakukan pendewasaan terhadap diri sendiri.
Sumber referensi :
PDGK4201 (Pembelajaran PKn di SD)