• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM K3 PRAKIRAAN POTENSI KEBAKARAN

N/A
N/A
Annisa Suci Andarini

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM K3 PRAKIRAAN POTENSI KEBAKARAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM K3

PRAKIRAAN POTENSI KEBAKARAN

Disusun Oleh :

Nama : Annisa Suci Andarini NIM : 022000006

Elektronika Instrumentasi Jurusan Teknofika Nuklir Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir

2020

(2)

A. TUJUAN

Praktikan dapat memperkirakan lama minimal kebakaran berlangsung dan suhu yang dicapai pada kebakaran di suatu tempat

.

B. TEORI

Kebakaran adalah musibah api yang dapat menimbulkan kerugian jiwa maupun harta. Tindakan pencegahan kebakaran di suatu tempat akan lebih mudah dilakukan bila kita sudah dapat mengetahui potensi kebakaran di ruang tersebut.

Potensi kebakaran pada suatu tempat sangat dipengaruhi oleh : jenis bahan, berat bahan yang terbakar dalam ruangan dan bahan pembentuk ruangan.

Setiap bahan memiliki nilai kapasitas pembebasan panas yang menunjukkan banyaknya panas dalam kilo kalori, yang dibebaskan oleh setiap kilogram (kg) bahan yang dapat terbakar habis dalam pengaruh oksigen murni.

Perkiraan tentang lama minimal kebakaran berlangsung dan suhu yang dapat dicapai pada suatu kebakaran dapat dilakukan dengan mengitung potensi dari bahan- bahan yang dapat terbakar dalam suatu lokasi/gedung dengan cara menghitung beban thermik dari masing-masing bahan yang ada.

Beban thermik adalah kapasitas pembebasan panas total dari semua bahan yang dapat terbakar, pada suatu gedung/bangunan/tempat dibagi dengan luas lantai yang bersangkutan.

Satuan beban thermik adalah kg ”kayu”/m², dengan nilai acuan diambil untuk kayu sebesar 4.10³ k kal/kg .

Untuk menghitung beban thermik suatu tempat kerja, mula-mula dihitung Beban Thermik Diam (BTD) dan Beban Thermik Gerak (BTG) .

BTD adalah beban thermik yang berasal dari sumbangan oleh bahan-bahan kontruksi dan perlengkapan kerja yang dipasang tetap pada daerah perkiraan .

BTD rata-rata terletak pada rentang harga antara 10 kg/m² untuk konstruksi masif dan keras dan 30 kg/m² untuk bahan-bahan dari kayu.

Dari data BTD dan BTG yang dapat dihitung, maka dapat diperkirakan berapa besar/tinggi Beban Thermik Total (BTT) dari suatu tempat kerja yaitu

BTT = BTD + BTG

Dengan telah diketahuinya besarnya BTT, maka dapat dibuat perkiraan tentang lama kebakaran berlangsung dan suhu dicapai pada kebakaran tersebut, dengan kurva berikut :

(3)

Tabel 1. Kapasitas Pembebasan Panas Bermacam-macam Bahan *

No. Bahan Kapasitas pembebasan

panas (kkal/kg) 1. Kayu (berbagai jenis) 4000 – 4500

2. Spiritus bakar 7000

3. Minyak tanah, bensin, solar

10000 -11000 4. Celulosa (kertas , karton) 4200

5. Seluloid 4500

6. Wax (vaselin, parafin) 11200

7. Katun 4200

8. Kulit 4700

9. Wool 5500

10. Linoleum 5000

11. Magnesium 6000

12. Rayon 4400

13. Resin 4000

14. Sutera alam 5000

15. Minyak 9500 -10000

16. Oli 10700

17. Aspal 9000

18. Butan 11000

19. Propan 12000

20. Vynil plastik 6000 – 6250

21. Flexiglass 6000 - 6400

22. PVC 6400

23. Polyethylen 11000 – 11100

24. Bahan karet 8000 – 8330

(4)

25. Bahan alkohol 7000

26. Polyacrylik 6000 – 6250

27. Cat kayu 4000 – 4300

28. Plitur 4300

29. Besi 5000

30. Kaca 6000 – 6400

31. Sellulosa 4000 - 4150

32. Buku 4000 – 4200

33. Kipas angin 6000 – 6250

34. Aquarium 4500

35 Overhead 6300

36 Filling kabinet 4300

37 Kain 7500

38 Komputer 6250

39 AC 5300

Tabel 2. Kapasitas Pembebasan Panas , Titik Bakar adan Titik Lebur

Bahan Kapasitas

Pembebasan Panas

(k kal/kg)

Titik Bakar ( ºC )

Titik Lebur ( ºC )

Bahaya khusus Bau Asap Gas

Karet 8330 +

Karet busa 12000 +

Vinylik :

- PVC plastik 5000 - 6250 65-80 + HCL

- PVC 3900-4300 390 55-75 + HCL

Cellulosik :

- Nitrat (Cellulo) 4150 160 60-125

- Acetat 5600 320 60-125

Polystyrene 9600 360 50-80 +

Dala m bentu k busa

+

Polyaccrylik 6250 330 60-90

Polyethylene 11100 340 100-120 + +

Polyflourrethenet :

- Teflon 1000 750 230-240 HF

- Polymethylene 11000-12100 -

Polyoxymethylene

4030

(5)

-

Methylpolymetha- Crylate

6400

Polyamide :

- Nylon 7500 420 135-150 +

- Rilsan 9000 400 135-150 +

Phenolplastt :

- Phenol-formal dehyde (bakelit)

3200 340 120-

135

+ Co

Polyesther 4400 400

Polyurethane 8500-8900 285 95-150 +

POTENSI BAHAYA KEBAKARAN DAN POTENSI KEBAKARAN

Potensi bahaya kebakaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tempat kejadian kebakaran, yang meliputi :

1. Bahaya Kebakaran Ringan :

Tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar rendah, dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas rendah, sehingga menjalarnya api lambat.

2. Bahaya Kebakaran Sedang :

Bahaya Kebakaran Sedang terdapat 3 (tiga) klasifikasi , yaitu : a. Bahaya Kebakaran Sedang 1

Tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar sedang, menimbun bahan dengan tinggi tidak lebih dari 2,5 meter, dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas sedang, sehingga menjalarnya api sedang.

b. Bahaya Kebakaran Sedang 2

Tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar sedang,

menimbun bahan dengan tinggi lebih dari 4 meter, dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas sedang, sehingga menjalarnya api sedang.

c. Bahaya Kebakaran Sedang 3

Tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar tinggi, dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas tinggi, sehingga menjalarnya api cepat.

(6)

3. Bahaya Kebakaran Berat :

Tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar tinggi, menyimpan bahan cair, serat atau bahan lainnya dan apabila terjadi kebakaran apinya cepat membesar dengan melepaskan panas tinggi, sehingga menjalarnya api cepat.

Dari data statistik kejadian kebakaran dapat diperoleh gambaran faktor-faktor yang yang dapat memberikan potensi terjadinya kebakaran adalah :

a. Faktor manusia

Kebakaran yang disebabkan manusia , misalnya :

Kurangnya pengertian tentang penanggulangan bahaya kebakaran;

Kelaian dan kecerobohan;

Kesengajaan;

Kepadatan penduduk;

Kemajuan teknologi.

b. Faktor alam

Penyalaan sendiri (misal : penyimpanan tembakau dalam gudang , timbunan sampah dan reaksi kimia);

Bencana alam seperti petir, letusan gunung (awan pijar/lahar panas), sinar matahari .

c. Peralatan yang digunakan

Peralatan yang perawatan dan penggunaannya tidak sesuai prosedur bila digunakan akan dapat menimbulkan kebakaran atau bahkan meledak.

Tabel 3. Presentase sumber penyebab kebakaran secara stastistik No Sumber

penyebab kebakaran

Frequensi (%) Keterangan

1. Listrik 23 Merupakan sebab

utama dari kebakaran dalam industri

2. Merokok/korek api 18 Merupakan sebab

kebakaran yang sangat potensial hampir semua tempat

3. Gesekan (friction) 10 Dapat berupa

bantalan yang panas, bagian

(7)

mesin-mesin yang dipasang tidak sempur-na, bahan- bahan yang macet , power drives yang disetel kurang baik 4. Bahan yang

terpanasi lanjut (over heated)

8 Dapat berupa suhu

proses yang tidak normal khususnya yang menyangkut bahan cair mudah terbakar yang dipanasi atau bahan- bahan yang

dikeringkan dengan/di dalam dryer.

5 Permukaan yang panas

7 Dapat berupa panas

dari ketel uap, saluran yang panas, lampu-lampu listrik, metal bersuhu tinggi yang dapat

membakar bahan cair mudah terbakar atau bahan bakar lainnya.

6 Nyala alat pembakar 7 Meliputi kesalahan dalam penggunaan alat pembakar/

penyala portable 7 Letikan api dari

pembakaran

5 Dapat berupa

letikan api atau loncatan api dari incinerator

(pengabuan), cupola (kubbat), dapur dan dari kendaraan 8 Penyalaan spontan

(spontaneous- ignition)

4 Dapat berupa

barang buangan yang mengandung minyak, bahan sisa , endapan pada alat- alat pengering, saluran yang dapat

(8)

terbakar sendiri, dsb.

9. Pekerjaan pemotongan dan pengelelasan logam

4 *

10. Paparan (exposure) 3 *

11. Kesenjangan 3 *

12. Mechanical spark 2 *

13. Bahan yang

dilelehkan/pengecor an

2 *

14. Peristiwa kimia 1 Dapat berupa proses

kimia tak terkontrol , bahan kimia yang bereaksi dengan bahan lain, bahan kimia tidak stabil yang terurai , dsb.

15. Loncatan listrik statis

1 *

16. Sambaran petir 1 *

17 Lain-lain penyebab kebakaran yang tak terklasifikasi

1 *

C. ALAT DAN BAHAN

• Penggaris/meteran

• Alat tulis

• Tabel Kapasitas Pembebasan Panas

• Kurva Waktu vs Suhu (BTT) D. CARA KERJA

• Melakukan peninjauan di ruangan/laboratorium yang diperkirakan memiliki potensi kebakaran dan melakukan pengukuran luas lantai ruangan/laboratorium,

• Membuat data bahan/barang dalam ruangan/lab., sesuai Form. Laporan sementara Prakiraan kebakaran/Potensi kebakaran),

• Mengitung BTD, BTG dan BTT,

• Berdasarkan perhitungan BTT dan dengan menggunakan Kurva Waktu vs Suhu (BTT) tentukan perkiraan lama kebakaran berlangsung dan suhu dicapai.

(9)

E. DATA PENGAMATAN Pelaksanaan Praktikum :

Hari/ Tanggal : Rabu/ 7 April 2021 Tempat : Pos Satpam STTN BATAN Hasil pengukuran dan pengamatan : Panjang ruangan : 390 cm

Lebar ruangan : 320 cm Tinggi ruangan : 268 cm

Tabel 4. Hasil data pengamatan dan perhitungan KPP No. Nama barang Jumlah

barang

Berat

Satuan (kg)

Jumlah berat (kg)

KPP (kkal/kg)

Jumlah KPP

1 Meja kayu 1 25 25 4000 100000

2 Kursi lipat (besi)

1 2,5 2,5 5000 12500

3 Kursi besi 4 7,15 28,6 5000 143000

4 Loker (Filling cabinet)

2 55 110 4300 473000

5 Langit-langit 12,457 6250 77856,25

6. Kayu tepi jendela

200 4000 800000

7 Karpet katun 1 0,5 0,5 4200 2100

8 Kotak P3K PVC

1 0,5 0,5 6400 3200

9 PVC pipa 1 0,5 0,5 6400 3200

10 Saklar besi 1 1 1 5000 5000

11 Pintu kayu 1 10 10 4000 40000

12 lampu 5 0,2 1 6000 6000

13 Dinding cat (vinil plastik)

1m2 = 1 kg 30 6000 180000

14 Kaca jendela 7 141,4017 6000 848410,2

Perhitungan : BTD :

• Langit-langit : 77856,25 kkal

• Dinding cat : 180000 kkal

• Kaca Jendela : 848410,2 kkal

• Kayu tepi jendela : 800000 kkal

• Saklar besi : 5000 kkal

• Pintu kayu : 40000 kkal

➢ Jumlah ekivalen kayu : 1951266,45/4000 = 487,817 kg

(10)

BTD = 487,817 kg/12,48 m2 = 39,08 kg/m2 Ulasan keselamatan : 40 kg/m2

BTG

• Meja Kayu : 100000 kkal

• Kursi lipat (besi) : 12500 kkal

• Kursi besi : 143000 kkal

• Loker (Filling cabinet) : 473000 kkal

• Karpet katun : 2.100 kkal

• Kotak P3K PVC : 3200 kkal

• PVC pipa : 3200 kkal

• Lampu : 6000 kkal

➢ Jumlah ekivalen kayu : 761900/4000 = 190,475 kg BTG = 190,475 kg/12,48 m2= 15,26 kg/m2

Ulasan keselamatan : 17 kg/m2

Jadi BTT = BTD + BTG = 40 kg/m2 + 17 kg/m2 = 57 kg/m2

Dari kurva acuan BTT, maka dapat prakiraan lama kebakaran minimal kurang dari satu jam atau sekitar 40 menit dengan suhu sekitar 850oC

F. PEMBAHASAN

Pada pratikum prakiraan kebakaran dilakukan dengan tujuan dapat memperkirakan lama minimal kebakaran berlangsung dan suhu yang dicapai pada kebakaran di suatu tempat. Pada praktikum ini, tempat yang gunakan adalah pos satpam STTN berukuran 3,9 m x 3,2 m x 2,68 m. untuk mendapatkan nilai tersebut kita terlebih dahulu harus menghitung nilai BTT (Beban Thermik Total), dimulai dari menghitung nilai BTD yaitu beban termik benda diam. Untuk pos ini, yang termasuk kategori BTD yaitu dinding, langit-langit, Kaca Jendela, Kayu tepi jendela, saklar besi, dan pintu..

Untuk dinding dan langit langit terbuat dari bahan vynil plastik yang berdiri dari jendela, pintu, saklar di dinding, serta lampu pada langut-langit. Dari hasil perhitungan ddapatkan nilai BTD sebesar 39,08 kg/m2 dan besar kapasitas pembebasan panasnya sebesar 01951266,45 kkal. Lalu, nilai BTG pada pratikum kali ini benda yang termasuk ke perhitungan BTG adalah Meja Kayu Kursi lipat (besi) Kursi besi, Loker (Filling cabinet), Karpet katun, Kotak P3K PVC, PVC pipa , dan Lampu. Dari hasilpengamatan didapatkan nilai BTG sebesar 15,26 kg/m2 dan besar kapasitas pembebasannya panasnya sebesar 761900 K.kal. sehingga dari nilai BTG dan BTD didapatkan niali BTTnya yaitu sebesar 57 kg/m2. Dan berdasarkan hasil nilai BTT dan menganalisis dari acuan kurva prakiraan kebakaran, maka dapat dikatakan bahwa waktu minimal kebakaran berlangsung selama kurang dari satu jam, karena nilai BTT masih berkisar 50 kg/m2 sengan suhu lebih 800oC-900oC. Artinya, barang yang berada di dalam post tersebut akan terhanyut karena api dalam waktu yang cukup singkat.

Dari prakiraan kebakaran ini dapat dijadikan arahan penanggulangan kebakaran untuk tindakan pengambilan keputusan secapat cepat dan tepat.

(11)

G. KESIMPULAN

1. Untuk mengetahui perkiraan tentang lama minimal kebakaran berlangsung dapat dilakukan dengan mengitung potensi dari bahan yang dapat terbakar dalam suatu lokasi dan beban thermik.

2. Beban thermik adalah kapasitas pembebasan panas total dari semua bahan yang dapat terbakar per luasan lantai yang bersangkutan

3. Dari prakiraan kebakaran ini dapat di buat pengambilan keputusan secara cepat dan tepat dalam penanggulangan kebakaran

4. Dari hasil data praktikum dapat dikatakan bahwa rungan pos stpam STTN memiliki prakiraan lama kebakaran minimal kurang dari satu jam atau sekitar 40 menit dengan suhu sekitar 850oC

Referensi

Dokumen terkait

Pembakaran dapat didefinisikan sebagai reaksi secara kimia yang berlangsung secara cepat antara oksigen dengan unsur yang mudah terbakar dari bahan bakar pada

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui potensi mikroba pelarut fosfat isolat tanah bekas kebakaran hutan dalam melarutkan P dari empat sumber P yaitu

Penelitian yang berjudul “Penilaian Dampak Kebakaran Terhadap sifat Biologi Tanah Dengan Metode Forest Health Monitoring ( FHM )” ini dilakukan di areal hutan bekas terbakar di

EVA SERTA P SITORUS: Isolasi Dan Potensi Jamur Pelarut Fosfat Pada Lahan Bekas Kebakaran Hutan Desa Tongging Kabupaten Karo.. Dibawah bimbingan

Pada motor bensin, suhu yang tinggi ditimbulkan oleh udara dan bahan bakar yang ditekan dalam silinder kemudian titik bakar dicapai dengan memercikkan bunga api listrik, sedang

berlangsung. Taburkanlah serbuk gergaji pada percikan oli yang berserakan di lantai. Pakailah alat-alat pengaman bila perlu.. Alat dan bahan.. Siapkan pipaØ ½ ″ serta alat dan

Setelah dilakukan perngujian kapal uap, didapatkan data dengan panjang lintasan 12 meter, bahan bakar sebelum digunakan 32,78 gram, bahan bakar setelah digunakan 14,80 gram, suhu awal

Suhu ekstraksi Ekstraksi juga akan lebih cepat dilakukan pada suhu tinggi, tetapi dapat mengakibatkan beberapa komponen yang terdapat dalam bahan akan mengalami kerusakan Suhu tinggi