• Tidak ada hasil yang ditemukan

Catatan Pencakanan Anestesi dan Tindakan Operasi Apendisitis

N/A
N/A
Alfadillah Eka Rismawati

Academic year: 2023

Membagikan "Catatan Pencakanan Anestesi dan Tindakan Operasi Apendisitis"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI PADA PASIEN APENDISITIS DILAKUKAN TINDAKAN OPERASI APPENDECTOMY DENGAN TINDAKAN GENERAL

ANESTESI

DI IBS RSPAU dr. SUHARDI HARDJOLUKITO YOGYAKARTA PADA TANGGAL 16 JANUARI 2023

I. Pengkajian

A. Pengumpulan Data 1. Anamnesis

a. Identitas

1) Identitas Pasien

Nama : Ny. H

Umur : 53 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : IRT

Suku Bangsa : Jawa

Status perkawinan` : Sudah Menikah Golongan darah : O

Alamat : Pemukti Baru RT 07 RW 004 Nogo Prambanan Klaten

No. RM : 0133**

Diagnosa medis : Apendisitis Tindakan operasi : Appendectomy Tanggal MRS : 15-Januari-2023

Tanggal pengkajian : 16-Januari-2023 Jam Pengkajian: 12.00 WIB

Jaminan : BPJS

2) Identitas Penanggung-Jawab

Nama : Tn. B

Umur : 57 tahun

Jenis kelamin : Laki-Laki

(2)

Agama : Islam Pendidikan : S1

Pekerjaan : purnawirawan TNI Suku Bangsa : Jawa

Hubungan dg pasien : Suami

Alamat : Pemukti Baru RT 07 RW 004 Nogo Prambanan Klaten b. Riwayat Kesehatan

1) Keluhan Utama

a) Saat MRS : Pasien mengatakan nyeri pada perut kanan bawah yang tidak tertahankan dan mengganggu aktivitas pasien

b) Saat Pengkajian : Pasien mengatakan nyeri pada perut kanan bawah yang tidak tertahankan sehingga mengganggu aktivitas pasien, nyeri pada skala 6, nyeri seperti tertusuk-tusuk dan terus menerus. pasien mengatakan cemas dan takut menjalani operasi sehingga pasien mengalami kesulitan tidur

c) Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien mengatakan nyeri pada perut kanan bawah yang tidak tertahankan sehingga mengganggu aktivitas pasien, pasien mengatakan cemas dan takut menjalani operasi sehingga pasien mengalami kesulitan tidur pasien juga mengatakan saat di ruang rawat inap pasien sering mengalami mual muntah tetapi sembuh setelah diberikan terapi obat. Setelah dilakukan berbagai pemeriksaan pasien didiagnosa apendisitis dan akan dilakukan tindakan apendiktomi

2) Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu

3) Riwayat Penyakut Keluarga : Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga.

4) Riwayat Kesehatan

- Pasien pernah rawat inap di rumah sakit karena tumor Mammae yang pernah diderita

- Pasien sudah pernah di operasi dengan tindakan operasi eksisi tumor mammae dengan general anestesi

- Pasien belum pernah mendapatkan tranfusi darah

(3)

- Pasien pernah melahirkan 3 kali, memiliki 3 anak dan saat ini pasien sudah menopause

5) Riwayat Pengobatan/ Konsumsi Obat

a) Obat yang pernah dikonsumsi : obat-obatan pereda nyeri, paracetamol, analgetik dan obat batuk

b) Obat yang sedang dikonsumsi : - 6) Riwayat Alergi : tidak ada Riwayat alergi

7) Kebiasaan : Pasien tidak merokok, tidak minum alcohol dan sesekali minum teh

c. Pola Kebutuhan Dasar 1) Oksigenasi

Sebelum sakit

Gangguan pernafasan : tidak ada

Alat bantu pernafasan : tidak ada

Sirkulasi udara : baik

Keluhan : tidak ada

Lainnya : -

Saat ini

Gangguan pernafasan : tidak ada

Alat bantu pernafasan : tidak ada

Sirkulasi udara : baik

Keluhan : tidak ada

Lainnya :-

2) Air/Minuman Sebelum sakit

Frekuensi : 4-8 gelas/hari

Jenis : air mineral

Cara : oral

Minum Terakhir : -

Keluhan : -

Lainnya : -

(4)

Saat ini

Frekuensi : 4-6 gelas/hari

Jenis : air mineral

Cara : oral

Minum Terakhir : sebelum puasa pre op

Keluhan : -

Lainnya : - 3) Nutrisi/Makanan

Sebelum sakit

 Frekuensi : 3-4 x / hari

 Jenis : Nasi + sayur + lauk

 Porsi : 1 ½ centong nasi

 Diet khusus : -

 Makanan yang disukai : sayur mayor dengan dominan rasa pedas

 Napsu makan : Baik

 Puasa terakhir : Saat Ramadhan

 Keluhan : - Saat ini

 Frekuensi : 1-2 x / hari

 Jenis : Nasi + sayur + lauk

 Porsi : 1 centong nasi (kadang ½ porsi)

 Diet khusus : -

 Makanan yang disukai : makanan berkuah (sop)

 Napsu makan : Menurun

 Puasa terakhir : saat ini mulai jam 5 pagi

 Keluhan : - 4) Eliminasi

a) BAB

Sebelum sakit

Frekuensi : 1-2 x sehari

Konsistensi : lembek berbentuk

(5)

Warna : kuning kecoklatan Bau : khas feses

Cara : spontan Keluhan : tidak ada Saat ini

Frekuensi : 2 hari sekali Konsistensi : keras

Warna : kuning kecoklatan Bau : khas feses

Cara : spontan Keluhan : tidak ada b) BAK

Sebelum sakit

Frekuensi : 5-7 x sehari Konsistensi : cair Warna : Kuning jernih Bau : khas amoniak Cara : spontan Keluhan : - Saat ini

Frekuensi : 5-7 x sehari Konsistensi : cair Warna : Kuning jernih Bau : khas amoniak Cara : spontan Keluhan : -

d. Pola Aktivitas dan Istirahat 1) Aktivitas

Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4

Makan dan minum

Mandi

(6)

Toileting

Berpakaian

Berpindah

Keterangan: 0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total

2) Istirahat dan Tidur Sebelum sakit

Sebelum sakit pasien tidak pernah mengalami Insomnia. Tidur pasien cukup 6-8 jam

Saat ini

Pasien sering mengalami Insomnia. Tidur hanya berkisar 3-4 jam e. Interaksi Sosial : interaksi pasien baik dengan masyarakat.

f. Pemeliharaan Kesehatan

Rasa aman pasien tidak terpenuhi karena meskipun sudah pernah di operasi pasien masih merasakan takut

Rasa nyaman tidak terpenuhi karena rasa nyeri yang dirasakan

Pemanfaatan pelayanan kesehatan : pasien biasanya mengunjungi klinik saat sakit.

g. Peningkatan Fungsi Tubuh dan Pengimbangan Manusia dalam Kelompok Sosial Sesuai dengan Potensinya

Konsumsi vitamin : vitamin c dan b komplex

Imunisasi : vaksin Covid

Olahraga : 1 minggu sekali

Upaya keharmonisan keluarga : Keluarga tampak harmonis

Stres dan adaptasi : pasien Nampak cemas 2. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum

Kesadaran umum : kompos metis

GCS : E4V5M6

Penampilan : tampak sakit sedang

TD 135/83 mmHg Nadi 87 x/menit RR 20 x/menit Suhu 36,6 oC

BB 57 kg TB 157 cm BMI 23,17 kg/m2 Spo2 : 99 %

(7)

Lainnya : b. Kepala

Bentuk kepala (dolicephalus/ lonjong) Kesimetrisan ( Kepala Simetris ) Hidrochepalus ( tidak ada ) Luka ( Tidak ada)

Darah ( Tidak ada) Trepanasi ( Tidak ada) Nyeri tekan ( Tidak ada) Fontanella/pada bayi (tidak) Lainnya:…………

c. Wajah

Ekspresi wajah (tegang dan meringis menahan nyeri) Dagu kecil ( normal )

Edema ( tidak ada )

Kelumpuhan otot-otot fasialis ( tidak ada ) Sikatrik ( Tidak ada )

Micrognathia ( tidak ada ) Rambut wajah ( tidak ada) Lainnya:…………

d. Mata

Kelengkapan dan kesimetrisan mata ( lengkap dan simetris ) Ekssoftalmus (tidak ada)

Endofthalmus (tidak ada) Edema ( tidak ada ) Ptosis ( tidak ada ) Peradangan ( tidak ada ) Luka ( tidak ada ) Benjolan ( tidak ada ) Bulu mata ( tidak rontok)

Konjunctiva dan sclera: tidak ada perubahan warna.

Reaksi pupil terhadap cahaya: (miosis)

(8)

isokor ( normal ) Kornea: warna hitam

Nigtasmus (tidak ada), Strabismus (tidak ada ) Ketajaman penglihatan (Baik)

Penggunaan kontak lensa (Tidak) Penggunaan kacamata (Tidak)

Pemeriksaan tekanan bola mata (normal) Lainnya:………

e. Telinga

Bentuk kanan kiri (simetris) Lesi ( tidak ada )

Nyeri tekan ( tidak ada ) Peradangan ( tidak ada )

Penumpukan serumen ( tidak ada ) Perdarahan ( tidak ada )

Perforasi ( tidak ada )

Tes kepekaan telinga: normal Lainnya:………

f. Hidung

Perdarahan ( tidak ada ) Kotoran ( tidak ada )

Pembengkakan ( tidak ada ) Pembesaran/ polip ( tidak ada)

Pernafasan cuping hidung (tidak ada ) Lainnya:………

g. Mulut dan Faring

Kelainan konginetal (tidak ada) warna bibir : Pucet

Lesi ( tidak ada )

Bibir pecah ( tidak ada )

Amati gigi, gusi, dan lidah: Caries ( tidak ada), Kotoran ( tidak ada ),

(9)

Gingivitis (tidak ada ), gigi palsu (tidak ada ), gigi goyang (tidak ada), gigi maju (tidak ada )

Kemampuan membuka mulut < 3 cm ( tidak ) Warna lidah : Merah muda

Perdarahan ( tidak ada ) Abses ( tidak ada ) ukuran ….

Orofaring atau rongga mulut: Bau mulut normal uvula (simetris)

Benda asing: (tidak ada) Tonsil: T1

Mallampati : I

Lainnya:………

h. Leher

Bentuk leher (simetris ) Peradangan ( tidak ada ) Jaringan parut ( tidak ada ) Perubahan warna (tidak ada ) Massa ( tidak ada )

Pembesaran kelenjar tiroid ( tidak ada) Pembesaran vena jugularis ( tidak ada ) Pembesaran kelenjar limfe ( tidak ada) Posisi trakea (simetris)

Mobilitas leher: Ekstensi ( normal ), Fleksi ( normal ) Menggunakan collar (tidak)

Leher pendek : tidak Vena jugularis: normal Jarak thyromentalis 6 cm Lainnya:………

i. Payudara dan Ketiak Bentuk (simetris)

Pembengkakan (tidak ada) Kulit payudara: sawo matang

Lesi ( tidak ada tetapi terdapat bekas luka op sepanjang 5 cm )

(10)

Areola: perubahan warna ( tidak ada) Putting : cairan yang keluar (tidak ada) Ulkus ( tidak ada )

Pembengkakan (tidak ada) Nyeri tekan (tidak ada) Kekenyalan (kenyal) Benjolan massa (tidak ada) Lainnya:………

j. Thorak Paru-paru Inspeksi : Normal

Palpasi : kanan kiri teraba sama Perkusi : sonor

Auskultasi : Vesikuler Jantung

Inspeks : Normal

Palpasi : dinding thorak teraba

Perkusi : batas -batas melebar (cardiomegaly) Auskultasi : tunggal,keras,regular

k. Abdomen

Inspeksi : Bentuk simetris dan tidak ada lesi Auskultasi : Bising usus 26x/menit

Palpasi : nyeri tekan pada kuadran kanan bawah Perkusi : Timpani

l. Tulang Belakang Kyposis ( tidak ada ) Scoliosis ( tidak ada) Lordosis (tidak ada ) Perlukaan ( tidak ada ) Infeksi ( tidak ada ) Mobilitas (leluasa) Fibrosis ( tidak ada ) HNP ( tidak ada )

(11)

Lainnya………

m. Genetalia Wanita

Kebersihan rambut pubis (bersih) Lesi ( Tidak ada lesi )

Eritema ( tidak ada eritema ) Keputihan ( Tidak ada keputihan ) Peradangan (tidak ada peradangan )

Lubang uretra : stenosis/sumbatan ( Tidak ada sumbatan pada uretra ) Terpasang kateter (Terpasang kateter )

Lainnya………

n. Anus

Atresia ani ( Tidak ada ) Tumor ( Tidak ada ) Haemorroid (Tidak ada ) Perdarahan ( Tidak ada)

Perineum: jahitan (Tidak Ada jahitan ), benjolan ( Tidak Ada Benjolan) Nyeri tekan pada daerah anus (Tidak ada )

Pemeriksaan Rectal Toucher (Tidak ada) Lainnya:………

o. Ekstermitas Atas

Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris) Deformitas ( Tidak ada deformitas ) Fraktur (Tidak ada fraktur )

Terpasang gips (Tidak Terpasang gips ) Traksi (tidak ada traksi )

Atropi otot ( tidak ada atropi otot )

IV line: terpasang di tangan kiri , ukuran abocatch 20, tetesan: 20Tpm ROM: Aktif

CRT: (kurang dari 2 detik) Edema: (Tidak ada Edema)

(12)

Lakukan uji kekuatan otot : ( 5 ) Lainnya:………

Bawah

Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris) Deformitas ( Tidak ada Deformitas ) Fraktur ( Tidak ada Fraktur )

Terpasang gips ( Tidak Terpasang Gips ) Traksi (Tidak ada traksi )

Atropi otot (Tidak ada atropi otot) ROM: Aktif

CRT: (kurang dari 2 detik) Edema: (Ada Edema )

Lakukan uji kekuatan otot : ( 5 ) Lainnya:………

3. Pemeriksaan Neurologis

a. Memeriksa Tanda-Tanda Rangsangan Otak

Penigkatan suhu tubuh ( Tidak ada penigkatan suhu tubuh ) Nyeri kepala ( tidak ada nyeri kepala )

Kaku kuduk ( Tidak ada Kaku kuduk ) Mual –muntah ( Ada mual muntah )

Riwayat kejang ( Tidak ada Riwayat kejang )

Penurunan tingkat kesadaran (Ada Penurunan tingkat kesadaran ) Riwayat pingsan ( Tidak ada riwayat pingsan )

Lainnya:………

b. Memeriksa Nervus Cranialis Nervus I (Olfaktorius) Normal Nervus II (Opticus) Normal

Nervus III (Ocumulatorius) Normal Nervus IV (Throclearis) Normal

(13)

Nervus V (Thrigeminus) Normal

Nervus VI (Abdusen) Normal Nervus VII (Facialis) Normal Nervus VIII (Auditorius) Normal Nervus IX (Glosopharingeal) Normal Nervus X (Vagus) Normal

Nervus XI (Accessorius) Normal Nervus XII (Hypoglosal) Normal c. Memeriksa Fungsi Sensorik Kepekaan saraf perifer:

benda tumpul ( Normal ) benda tajam ( Normal )

Menguji sensasi panas/dingin ( Normal ) kapas halus ( normal )

d. Memeriksa Reflek Kedalaman Tendon 1) Refleks fisiologis

Reflek bisep ( Normal )

Reflek trisep ( Normal)

Reflek brachiradialis ( Normal )

Reflek patella ( Normal)

Reflek achiles ( Normal) 2) Refleks patologis

Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.

Reflek babinski (Normal)

Reflek chaddok ( Normal)

Reflek schaeffer ( Normal)

Reflek oppenheim ( Normal)

Reflek gordon ( Normal)

(14)

B. Data Penunjang Diagnostik 1. Pemeriksaan Laboratorium

Hari/tanggal : 15 Januari 2023

Jam : 14.26 WIB

Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Nama pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hematologi Darah lengkap

- Hemoglobin 12,4 g/dl 13.2-17.3

- Leukosit 5.720 /mm3 3800-10600

- Hematocrit 37 % 40.0-52.0

- Eritrosit 4.12 Juta/mm^3 4.4-5.9

- Trombosit 262,000 /mm3 150,000-440.000

Index eritrosit

- MCV 90 Fl 80-100

- MCH 30 Pg 26.0-34.0

- MCHC 33 g/dl 32.0-36.0

Laju endap darah 15 mm/jam <10

Hitung jenis leukosit

- Eosinophil 2 % 2-4

- Basophil 0 % 0-1

- Neutrophil batang

0 % 3-5

- Neutrophil segmen

65 % 50-70

- Limfosit 30 % 25-40

- Monosit 3 % 2-8

NLR 2,21 >3,13 = waspada

6-8 = curiga

>9 = bahaya

(15)

ALC 1690 /ul 1101-1509=

waspada

500-800 = curiga

<500 = bahaya

Golongan darah O Rhesus +

Hemostatis - Masa

perdarahan (BT)

2,45 Menit 1-3

- Masa pembekuan (CT)

13,19 Menit 8-18

Kimia klinik Fungsi hati

- AST (SGOT) 18 U/L <35

- ALT (SGPT) 14 U/L <45

Fungsi ginjal

- Ureum 21 mg/dl 17-43

- Kreatinin 0,63 mg/dl 0,7-1,3

Elektrolit

- Natrium 140,82 mmol/L 135,0-147,0

- Kalium 3.27 mmol/L 3,5-5,5

- Klorida 103,36 mmol/L 95.0-105.0

Karbohidrat - Gula darah

sewaktu

87 mg/dl <200

2. Pemeriksaan Radiologi

Hasil pemeriksaan : cardiomegali disertai elongatio aorta 3. Pemeriksaan EKG

Hasil pemeriksaan : Sinus Rythm C. Terapi Saat Ini : Cefotaxime 2g

(16)

D. Kesimpulan Status Fisik (ASA) : ASA I E. Pertimbangan Anestesi

1. Faktor Penyulit : -

2. Jenis Anestesi : General Anestesi

Indikasi : Pasien perempuan dengan pembedahan abdomen 3. Teknik Anestesi : GA-LMA

Indikasi : Menjaga kepatenan jalan napas pasien F. Persiapan Penatalaksnaan Anestesi

1. Persiapan Alat (Persiapan alat untuk GA/RA) - S (Scope): Stetoscope, Laringoscope (3 blade) - T (Tube): ETT ukuran 6/6,5/7 dan LMA - A (Airway): facemask, OPA 3 ukuran - T (Tape): Hepafix

- I (Introducer): Stylet, magil forceps - C (Conector): Konektor (penghubung) - S (Suction): Suction, spuit.

- Mesin anestesi dan sumber gas

2. Persiapan Obat

a. Obat Premedikasi: Midazolam 5mg, Fentanyl 100mcg b. Obat Induksi: Propofol 100 mg

c. Obat Pelumpuh Otot: Rocuronium 50mg

d. Obat Analgetik: Ketamin 100mg, Dexketoprofen 50 mg e. Obat 5HT – antagonis: Granisentron 3mg

f. Obat anti perdarahan: Asam traneksamat 1 gram g. Obat emergency: Ephedrin, epineprin, Sulfat atropin h. Cairan infuse

Kristaloid : RL 1000 ml, tutofusin 500ml, NaCl 1000 ml Koloid : HES 500 ml

Darah :-

(17)

3. Persiapan Pasien

1) Pasien tiba di IBS pukul 12.00 WIB 2) Melakukan serah terima pasien

3) Memeriksa rekam medis pasien (Identitas pasien, alergi obat, penggunaan obat, keluhan pasien, pemeriksaan penunjang, pemeriksaan fisik, diagnose, dll) serta informed consent pasien.

4) Pukul 12.15 memindahkan pasien ke brankar dan dibawa ke dalam kamar operasi 5) Memposisikan pasien dalam posisi supinasi

6) Memeriksa kelancaran infus pasien terpasang infus RL 20 tpm 7) Memasang alat-alat seperti tensi, oximetri

8) Membimbing pasien untuk berdoa sebelum operasi di mulai 4. Penatalaksanaan Anestesi

Sign in: Sign in dilakukan pukul 12.25 WIB. Pasien diberikan obat pre medikasi midazolam 2 mg dan fentanyl 100 mcg. Lalu pasien di induksi pukul 12.30 dengan propofol 100 mg, dilanjutkan dengan dexamethason 3 mg pasien di berikan anestesi inhalasi dengan LMA ukuran 3 lalu pasien diberikan granisentron 3 mg dan dexketoprofen 50 mg.

Time out: Time out dilakukan pukul 12.35 WIB. Insisi dilakukan pukul 12.40 Durante operasi: Hemodinamik pasien stabil selama pembedahan

Sign out: Pasien selesai operasi pukul 13.40 WIB.

G. Kebutuhan Cairan Maintanance Maintanance menggunakan:

O2 : 2 lt/mnt, N2O: 2 lt/mnt dengan 2-3 %Vol

Balance cairan:

• Kebutuhan cairan basal (M) = 2 x 57 = 114 cc

• Pengganti Puasa (PP) = 114 x 8 jam = 902 cc

• Stress Operasi (SO) = 6 x 57 = 342 cc

• Kebutuhan Cairan

Jam I : 114 + ½ 902 + 342 = 907 cc Jam II : 114 + ¼ 902 + 342 = 681,5 cc Jam III : 114 + ¼ 902 + 342 = 681,5 cc Jam IV : 114 + 342 = 456 cc

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan : Mengetahui perbedaan pemakaian antibiotik ceftriaxone dan non ceftriaxone terhadap infeksi luka operasi operasi (ILO) pada pasien apendisitis akut non komplikata

Pertimbangan dokter bedah I untuk tidak memberikan antibiotika profilaksis adalah jarang ditemukannya infeksi setelah operasi pada pasien operasi apendisitis akut

Pemberian anestesi epidural pada pasien operasi sectio caesaria tidak menunjukkan penurunan kadar gula darah yang

Mendeskripsikan gambaran kejadian menggigil ( shivering ) pada pasien dengan tindakan operasi yang menggunakan anestesi spinal di RSUD Karawang periode Juni 2014

Pada tindakan embolisasi endovascular, dokter anestesi akan diminta untuk menurunkan tekanan darah pasien pada saat akan dilakukan embolisasi, tekanan darah

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan prevalensi postoperative nausea and vomiting (PONV) dan jenis operasi mata dengan anestesi umum pada pasien di Rumah Sakit

Bila diagnosa sudah tepat dan jelas ditemukan Apendisitis maka tindakan yang dilakukan adalah operasi membuang appendiks (appendektomi). Penundaan appendektomi dengan

Penatalaksanaan anestesi pasien yang dilakukan tindakan operasi pada daerah fossa posterior memberikan tantangan tersendiri bagi seorang dokter anestesi, hal ini karena pada fossa