• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST OPERASI APENDISITIS DENGAN MASALAH NYERI AKUT

N/A
N/A
Annisa'ul Habsari Naraswati

Academic year: 2023

Membagikan " ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST OPERASI APENDISITIS DENGAN MASALAH NYERI AKUT"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

KEPERAWATAN DEWASA SISTEM ENDOKRIN, PENCERNAAN, PERKEMIHAN, DAN IMUNOLOGI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST OPERASI APENDISITIS DENGAN MASALAH NYERI AKUT

Oleh:

ANNISA’UL HABSARI NARASWATI 212310101088/B2021

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS KEPERAWATAN

APRIL, 2023

(2)

ii

KEPERAWATAN DEWASA SISTEM ENDOKRIN, PENCERNAAN, PERKEMIHAN, DAN IMUNOLOGI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST OPERASI APENDISITIS DENGAN MASALAH NYERI AKUT

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Dewasa Sistem Endokrin, Pencernaan, Perkemihan, Dan Imunologi dengan dosen pengampu Ns.

Nur Widayati, S.Kep., MN

Oleh:

ANNISA’UL HABSARI NARASWATI 212310101088/B2021

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS KEPERAWATAN

APRIL, 2023

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah Nya sehingga makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Operasi Apendisitis dengan Masalah Nyeri Akut” dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Dewasa Sistem Endokrin, Pencernaan, Perkemihan, Dan Imunologi Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember tahun akademik 2023. Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Adapun ucapan terimakasih disampaikan kepada:

1. Ns. Jon Hafan Sutawardana, M.Kep., Sp.Kep.MB selaku dosen penanggung jawab mata kuliah Keperawatan Dewasa Sistem Endokrin, Pencernaan, Perkemihan, Dan Imunologi.

2. Ns. Nur Widayati, S.Kep., MN selaku dosen pengampu mata kuliah Keperawatan Dewasa Sistem Endokrin, Pencernaan, Perkemihan, Dan Imunologi.

3. Orang tua yang senantiasa memberikan do’a.

4. Teman-teman dari kelas B Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember angkatan 2021.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta menambah wawasan kepada para pembaca, khususnya bagi penulis.

Jember, April 2023

Penulis

(4)

iv DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

RINGKASAN KASUS ... 1

A. Pengkajian Keperawatan ... 2

B. Analisis Data ... 15

C. Diagnosis Keperawatan ... 17

D. Perencanaan Keperawatan (Intervensi) ... 18

E. Implementasi Keperawatan ... 21

F. Catatan Perkembangan/Evaluasi ... 28

DAFTAR PUSTAKA ... 39

(5)

1

RINGKASAN KASUS

Tn. A berumur 34 tahun, berjenis kelamin laki-laki. Bekerja sebagai polisi dengan pendidikan terakhirnya yaitu SMA. Tn. A bertempat tinggal di Jalan Swadaya 4, Sukajadi, Palembang. Tn. A masuk ke RS X Palembang pada tanggal 1 April 2021 di ruangan Irna Umum nomor 320 Kelas 1. Identitas penanggung jawab pasien adalah Ny. R selaku Istri dari Tn. A yang berumur 30 tahun, beragama Islam dan tinggal serumah dengan Tn. A. Tn. A mengatakan sakit perut didaerah abdomen bagian kanan, lidah pahit, mual. Pasien mengatakan merasa nyeri pada daerah luka operasi. Nyeri yang dirasakan seperti dicubit dengan skala nyeri 5. Pasien tampak meringis dan mengatakan bahwa nyeri menyebar ke seluruh abdomen dan nyeri tidak menentu atau hilang timbul yang berlangsung sekitar 3-4 menit. Riwayat kesehatan sekarang pasien telah dilakukan operasi apendisitis pada tanggal 2 April 2021 pukul 10.00 WIB – 11.00 WIB.

Keadaan umum pasien pucat dan lemah, kesadaran komposmentis. Tekanan darah 120/80 mmhg, pernapasan 24 x/menit, tekanan nadi 80 x/menit, suhu 36,5oC, BB 58 kg, dan TB 168 cm. Abdomen simetris, datar, terdapat luka bekas operasi di bagian perut sebelah kanan bawah dengan panjang 6-8 cm, kondisi luka berwarna kemerahan. Diberikan terapi farmakologis obat yaitu IVFD RL gtt 20X/ menit, ketorolac 3x1 ampul, ambacin cefuroxime sodium 2x1 vial, metronidazole 2x1 vial.

(6)

2

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN Nama Mahasiswa : Annisa’ul Habsari Naraswati

NIM : 212310101088

Tempat Pengkajian : Ruang Irna Umum nomor 323 Kelas 1

A. Pengkajian Keperawatan I. Identitas Klien

Nama : Tn. A No. RM : 144xxx88

Umur : 34 Tahun Pekerjaan : Polisi

Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Kawin

Agama : Islam Tanggal MRS : 1 April 2021

Pendidikan : SMA Tanggal Pengkajian : 2 April 2021 pukul 15.00 WIB

Alamat : Jl. Swadaya No. 4, Sukajadi, Palembang

Sumber Informasi : Klien dan Keluarga

II. Riwayat Kesehatan 1. Diagnosis Medis:

Apendisitis 2. Keluhan Utama:

Klien mengatakan mengatakan mengatakan nyeri di bagian luka operasi.

3. Riwayat penyakit sekarang:

Dilakukan operasi apendisitis pada tanggal 2 April 2021 pukul 10.00 WIB - 11.00 WIB

(7)

3 4. Riwayat kesehatan terdahulu:

a. Penyakit yang pernah dialami:

Apendisitis

b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):

Pasien mengatakan tidak ada alergi obat, makanan, plester, dll.

c. Imunisasi:

Tidak terkaji

d. Kebiasaan/pola hidup/life style:

Pasien mengatakan memiliki kebiasaan makan makanan pedas seperti seperti cabai dan paprika

e. Obat-obat yang digunakan:

Pasien mengatakan tidak menggunakan obat-obatan tertentu.

5. Riwayat penyakit keluarga:

Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit apendisitis di keluarga pasien.

Genogram

: Laki-laki : Perempuan : Anak kandung : Klien

: Tinggal : Meninggal

III. Pengkajian Keperawatan

1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan

Saat ini pasien merupakan seorang polisi. Klien mengatakan bahwa apabila pasien sehat maka akan mampu melakukan segala aktivitas dan tugasnya tanpa gangguan rasa nyeri. Kondisi klien saat ini mengalami rasa nyeri pada bagian perut kanan bahwa akibat post operasi apendisitis. Klien berusaha melakukan pengobatan agar

(8)

4 bisa sembuh secepatnya.

2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit) Antropometry

BB: 58 kg TB: 168 cm

IMT: 60/(1,68)2 =20,5

Interpretasi : IMT pasien yaitu 20,5 dan dalam rentang normal (18,5-25,0).

Biomedical sign :

No Jenis Pemeriksaan

Nilai normal

Hasil Interpretasi Nilai Satuan

1. Hemoglobin 13-17 g/DL 16,5 g/DL Normal

2. Eritrosit 4.7 – 6.1 Juta/ uL 5,7 Juta/ uL Normal Interpretasi : Hasil pemeriksaan pada biomedical sign klien dalam rentang normal Clinical Sign :

Penampilan umum klien lemah dan kesadaran komposmentis.

Interpretasi : Penampilan klien terlihat lemah akibat penurunan intake makanan dan cairan.

Diet Pattern (Intake Makanan dan Cairan):

Pola Makan Sebelum Sakit Saat di Rumah Sakit

Frekuensi 3x sehari 3x sehari tetapi makanan

yang dimakan tidak habis

Porsi makan 1 porsi 14porsi

Jenis makanan Nasi, sayur, dan lauk Diit bubur halus Alergi makanan Tidak ada pantangan

makanan

Tidak ada pantangan makanan Frekuensi minum ±1500 ml/hari air putih ±500 ml/hari air putih Interpretasi: Pemenuhan kebutuhan makan dan minum klien menurun.

3. Pola eliminasi: (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)

BAK Sebelum Sakit Saat di Rumah Sakit

Frekuensi 5-7 x/hari 1-2x/hari

(9)

5

Jumlah ±1300 cc ± 150 cc

Warna Warna kuning jernih Warna kuning jernih

Bau Amonia Amonia

Karakter Cair Cair

BJ Tidak terkaji Tidak terkaji

Alat bantu Tidak ada Kateter

Kemandirian

(mandiri/dibantu) Mandiri Dibantu keluarga

Interpretasi: Pola eliminasi BAK klien menurun dan memerlukan alat bantu kateter.

BAB Sebelum Sakit Saat di Rumah Sakit

Frekuensi 1x/hari Belum BAB sama sekali

Jumlah 200 gram Tidak terkaji

Warna Kuning Tidak terkaji

Bau Bau khas feses Tidak terkaji

Karakter Tidak terkaji Tidak terkaji

Alat bantu Tidak ada Tidak terkaji

Kemandirian

(Mandiri/dibantu) Mandiri Dibantu keluarga

Balance cairan: Tidak terkaji

Interpretasi: Pola eliminasi BAB klien menurun dan memerlukan bantuan oleh keluarganya.

4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit) Aktivitas Harian (Activity Daily Living)

Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4

Makan / minum ✓

Toileting ✓

Berpakaian ✓

Mobilitas di tempat tidur ✓

(10)

6

Berpindah ✓

Ambulasi / ROM ✓

Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3:

dibantu alat, 4: mandiri Skor ADL: 21

Status oksigenasi : Normal Fungsi kardiovaskuler : Normal Terapi oksigen : Tidak ada

Interpretasi : Skor ADL (Activity Daily Living) klien yaitu 24, status oksigenasi normal, status kardiovaskular normal, dan tidak terpasang alat bantu pernapasan.

5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit) Klien tidak mengalami gangguan pola tidur dan istirahat.

6. Pola kognitif & perceptual

Fungsi Kognitif dan Memori : Ketika diajak berkomunikasi klien merespon dan terkadang dibantu keluarga

Fungsi dan keadaan indra : Klien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan bawah

Interpretasi : Pola kognitif dan memori pasien tidak mengalami penurunan

7. Pola persepsi diri Gambaran diri :

Klien merupakan seorang kepala keluarga Ideal diri :

Klien dapat menjelaskan peran, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, alamat serta kedudukan klien dalam keluarga inti maupun keluarga besar klien.

Harga diri :

Harga diri klien baik dimana klien manganggap bahwa dirinya memang harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak selama mengikuti prosedur pengobatan agar kesehatannya membaik.

(11)

7 Peran Diri :

Peran diri klien terganggu, dimana klien sedang sakit sehingga perannya sebagai seorang kepala keluarga dan polisi tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Identitas Diri :

Identitas diri klien baik dimana klien masih dapat mengenali dirinya dengan baik.

Interpretasi : Tidak terdapat gangguan pada pola persepsi diri

8. Pola seksualitas & reproduksi Pola seksualitas : Sudah menikah Fungsi reproduksi : Normal

Interpretasi : Tidak terdapat gangguan pada pola seksualitas dan reproduksi

9. Pola peran & hubungan

Klien berperan sebagai suami dan memiliki hubungan baik dengan istrinya Interpretasi : Tidak terdapat gangguan pada pola peran dan hubungan

10. Pola manajemen koping-stress

Klien sabar dalam menerima keadaan dan terus berdoa agar cepat sembuh Interpretasi: Tidak terdapat gangguan pada pola manajemen koping-stress

11. Sistem nilai & keyakinan

Klien beragama islam dan rutin beribadah

Interpretasi : Tidak terdapat gangguan pada sistem nilai dan keyakinan

IV. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum: Klien lemah dan kesadaran komposmentis Tanda-tanda vital:

- Tekanan Darah : 120/80 mmHg - Nadi : 80 X/mnt - RR : 24 X/mnt - Suhu : 36,5 oC

(12)

8

Pengkajian Fisik Head to Toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi) 1. Kepala

Inspeksi: Tidak terdapat benjolan dan lesi, persebaran rambut merata, dan warna rambut hitam.

Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan pada kepala.

2. Mata

Inspeksi: Tidak terdapat eksoftalamus, tidak ada anemis maupun ikterik.

Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan pada kedua mata.

3. Telinga

Inspeksi: Tidak terdapat lesi atau serumen yang keluar dari telinga, bentuk daun telinga normal, simetris

Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan maupun benjolan.

4. Hidung

Inspeksi: Tidak terdapat sekret, tidak ada perdarahan, tidak ada polip, dan tidak ada trauma

Palpasi: Tidak terdapat benjolan maupun lesi.

5. Mulut

Inspeksi: Tidak ada lidah kotor, faring tidak hiperemis.

6. Leher

Inspeksi: Bentuk leher simetris, tidak ada lesi, tidak ada jejas, warna leher sama dengan warna kulit lainnya.

Palpasi: Tidak teraba adanya benjolan dan nyeri tekan.

7. Dada Jantung

Inspeksi: Tampak pergerakan iktus cordis Palpasi: Teraba pergerakan pada iktus cordis

Perkusi: Batas jantung kanan pada linea sternalis kanan, batas jantung kiri pada sela iga V garis midklavikula kiri,

Auskultasi: Suara jantung pertama dan kedua normal, teratur, tidak didapatkan

(13)

9 bising jantung.

Paru

Inspeksi: Pergerakan dinding dada simetris Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan Perkusi: Kedua lapang paru sonor

Auskultasi: Suara nafas vesikuler dan tidak terdapat ronkhi dan wheezing.

Panyudara Ketiak Tidak terkaji.

Posterior Tidak terkaji.

8. Abdomen

Inspeksi: Abdomen simetris, datar, tampak luka bekas operasi di bagian perut sebelah kanan dengan panjang 6-8 cm, kondisi luka tampak kemerahan.

Auskultasi: Bising usus normal (<30x/menit) Perkusi: Bunyi tympani

Palpasi: Terdapat nyeri pada perut kanan bagian bawah.

P Nyeri di perut kanan bawah setelah operasi apendisitis dan dirasakan saat diam maupun bergerak.

Q Nyeri yang dirasakan seperti dicubit.

R Nyeri menyebar keseluruh abdomen.

S Skala nyeri 5.

T Nyeri tidak menentu, hilang timbul berlangsung sekitar 3-4 menit.

9. Genitalia dan Anus

Inspeksi: Terpasang kateter urine 10. Ekstremitas

Ekstremitas Atas

Inspeksi: Teraba hangat, tidak terdapat edema, dan pada tangan kanan terpasang infus.

Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan.

Ekstremitas Bawah

(14)

10

Inspeksi: Teraba hangat, dan tidak terdapat edema.

Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan.

11. Kulit dan Kuku Kulit

Inspeksi: Warna kulit merata dan tidak terdapat edema.

Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan.

Kuku

Inspeksi: Warna kuku normal Palpasi: CRT<2 detik.

12. Keadaan lokal

Klien lemah dan kesadaran komposmentis

(15)

11 V. Terapi

Diberikan terapi farmakologis:

1. IUFD RL 2. Keterolac

3. Ambacin cefuroxime sodium 4. Metronidazole

Tanggal : 2 April 2021 Jam : 16.00 Deskripsi Terapi

No. Jenis Terapi

Farmako Dinamik dan Farmako

Kinetik Dosis Rute

Indikasi dan Kontra

Indikasi Efek samping

Implikasi keperawatan

1. IUFD RL

Farmakodinamik

Cairan isotonik dengan kandungan elektrolit untuk menggantikan cairan ekstraseluler yang hilang

Farmakokinetik

Ringer laktat menginduksi diuresis sesuai kondisi klinis tubuh

gtt 20x/me

nit IV

Indikasi

Resusitasi cairan, pada klien yang mengalami syok, luka bakar, demam berdarah dengue, dan dehidrasi.

Kontraindikasi Riwayat alergi atau

Meningkatkan volume intravaskular, sehingga preload

naik dan

memperbaiki perfusi. Serta menurunkan kematian sel

Perawat

bertanggungjawab dalam pemberian obat sesuai rute dan memonitor adanya

efek dari

pemberian obat tersebut.

(16)

12

hipersensitivitas pada kandungan RL.

akibat iskemia

2. Keterolac

Farmakodinamik

Menghambat eenzim

siklooksigenase 1 dan 2 (COX-1 dan COX-2) dalam metabolisme asam arakidonat menjadi prostaglandin dan tromboksan- 2.

Farmakokinetik

Diberikan dengan 15-30 mg dengan waktu puncak konsentrasi plasma 1-3 menit

3x1 ampul IV

Indikasi

Nyeri akut dalam jangka pendek, yakni kurang dari 5 hari

Kontraindikasi Klien dengan hipersensitivitas terdapat ketorolac, perdarahan

gastrointestinal

serebrovaskular aktif.

Iritasi lambung, mual, nyeri kepala, rasa mengantuk/somn olen, pusing, diare, dan dispepsia.

Perawat

bertanggungjawab dalam pemberian obat sesuai rute dan memonitor adanya

efek dari

pemberian obat tersebut

3.

Ambacin cefuroxime sodium

Farmakodinamik

Beraktivitas dengan antibacterial yang berikatan pada penicillin-binding proteins (PBP) pada membran dinding sel bakteri.

Farmakokinetik

2x1 vial IV

Indikasi

Infeksi, kulit dan jaringan lunak.

Mengandung cefuroxime untuk mengobati berbagai infeksi bakteri

• Gangguan Gastrointestinal

• Perubahan hematologi

• Superinfeksi

• Rasa sakit pada tempat injeksi

Perawat

bertanggungjawab dalam pemberian obat sesuai rute dan memonitor adanya

efek dari

pemberian obat

(17)

13 Farmakokinetik cefuroxime

dipengaruhi oleh makanan

Kontraindikasi Klien dengan alergi sefalosporin.

• Tromboplebitis tersebut

4. Metronidaz ole

Farmakodinamik

Berdifusi melintasi membran sel mikroorganisme anaerobik sebagai prodrug dan diaktifkan dalam sitoplasma bakteri atau organel-organel tertentu dalam protozoa.

Farmakokinetik

Diabsorbsi sebanyak 90%

setelah pemberian oral, mencapai konsentrasi dalam plasma 8-13µg/ml dalam 0,25 sampai 4 jam setelah dosis tunggal 500 mg.

2x1 vial IV

Indikasi

Terapi infeksi bakteri

anaerob dan

protozoa, seperti pada trikomoniasis,

giardiasis, dan amebiasis.

Kontraindikasi Klien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap

Metronidazole, wanita hamil trimester pertama.

Kebingungan, neuropati perifer, parageusia, mual, muntah, dan diare.

Perawat

bertanggungjawab dalam pemberian obat sesuai rute dan memonitor adanya

efek dari

pemberian obat tersebut

(18)

14 VI. Pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium

No Jenis Pemeriksaan

Nilai normal

Hasil Interpretasi Nilai Satuan

1. Hemoglobin 13-17 g/DL 16,5 g/DL Normal

2. Leukosit 5.000-10.000 uL 11.200 uL Dibawah normal 3. Eritrosit 4.7 – 6.1 Juta/ uL 5,7 Juta/ uL Normal

Pemeriksaan Radiologi -

Pemeriksaan Penunjang Lainnya -

Jember, 2 April 2021 Pengambil Data,

(Annisa’ul Habsari Naraswati) NIM. 212310101088

(19)

15 B. Analisis Data

Tanggal/Jam : 2 April 2021 No Data Penunjang

Kemungkinan

Etiologi Masalah

Paraf &

Nama

1.

DS:

• Klien mengatakan nyeri di abdomen kanan pada luka bekas operasi.

• Nyeri yang dirasakan seperti dicubit di luka operasi dengan skala nyeri 5.

• Klien mengatakan nyeri menyebar keseluruh abdomen dan nyeri tidak menentu atau hilang timbul sekitar 3-4 menit

DO:

• Klien nampak meringis kesakitan.

• Nafsu makan klien menurun

Apendisitis

Pembedahan

Terdapat luka post operasi

Merangsang mediator nyeri

Nyeri akut

Nyeri Akut

Ns. A

2.

DS:

• Klien mengatakan nyeri di abdomen kanan bawah pada luka bekas operasi.

DO:

• Kondisi luka berwarna kemerahan dengan panjang 6-8 cm.

Apendisitis

Terdapat luka insisi di abdomen kanan

bawah

Terputusnya kontinuitas jaringan

Keruskan integritas jaringan

Gangguan Integritas

Jaringan

Ns. A

(20)

16 3.

DS:

• Klien mengatakan mual dan merasa ingin muntah

• Klien mengatakan mengalami penurunan nafsu makan

DO:

• Klien pucat dan lemah.

Apendisitis

Bedah digestif (Apendiktomi)

Postoperative Nausea and Vomiting

(PONV)

Mual

Nausea

Ns. A

4.

DS:

• Klien mengatakan makan 3x sehari namun tidak dihabiskan, klien hanya makan 14 porsi sekitar 5-6 sendok makan.

DO:

• Nafsu makan klien menurun.

• Klien pucat dan lemah.

Bedah digestif (Apendiktomi)

Postoperative Nausea and Vomiting

(PONV)

Nafsu makan menurun

Risiko Defisit Nutrisi

Ns. A

(21)

17 C. Diagnosis Keperawatan

No. Diagnosis Keperawatan

Tanggal

Perumusan Keterangan

1.

Nyeri akut b.d. Agen pencedera fisik (Adanya insisi bedah) d.d. Klien mengeluh nyeri, tampak meringis kesakitan, dan nafsu makan menurun.

3 April 2021

Ns. A

2.

Gangguan integritas jaringan b.d. Faktor mekanis (Terdapat luka post operasi) d.d.

Nyeri dan kemerahan.

3 April 2021

Ns. A

3.

Nausea b.d. Efek agen farmakologis d.d.

Klien mengatakan mual dan menagalami penurunan nafsu makan.

3 April 2021

Ns. A

4. Risiko defisit nutrisi d.d. Faktor psikologis

(Keengganan untuk makan). 3 April 2021

Ns. A

(22)

18 D. Perencanaan Keperawatan (Intervensi)

Tanggal/Jam : 2 April 2021 No

Diagnosis

Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi

Paraf &

Nama

1.

Nyeri akut b.d. Agen pencedera fisik (adanya insisi bedah) d.d. Klien tampak meringis, tekanan darah meningkat, nafsu makan berubah.

Tingkat Nyeri (L.08066)

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, dengan ekspektasi tingkat nyeri menurun. Dengan kriteria hasil:

• Keluhan nyeri menurun (5)

• Meringis menurun (5)

• Nafsu makan membaik (5)

Manajemen Nyeri (I.08238) Observasi

• Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri.

• Identifikasi skala nyeri.

• Identifikasi respons nyeri nonverbal.

• Identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup.

Terapeutik

• Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri seperti latihan napas dalam.

• Kontrol lingkungan yang dapat memperberat rasa nyeri seperti mengatur posisi klien (posisi semi fowler).

Edukasi

• Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri seperti latihan napas dalam.

Ns. A

(23)

19 2.

Gangguan integritas jaringan b.d. Faktor mekanis (Terdapat luka post operasi) d.d. Nyeri dan kemerahan

Integritas Kulit dan Jaringan (L.14125)

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, dengan ekspektasi integritas kulit dan jaringan meningkat. Dengan kriteria hasil:

• Nyeri menurun (5) Kemerahan menurun (5)

Perawatan Area Insisi (I.14558) Observasi

• Periksa lokasi insisi adanya kemerahan

• Monitor proses penyembuhan area insisi.

• Monitor tanda dan gejala infeksi Terapeutik

• Bersihkan area insisi dengan pembersih yang tepat

• Berikan salep antiseptik, jika perlu

• Ganti balutan sesuai jadwal.

Edukasi

• Ajarkan meminimalkan tekanan pada tempat insisi.

• Ajarkan cara merawat area insisi.

Ns. A

3.

Nausea b.d Efek agen farmakologis

d.d. Klien

mengatakan mual dan menagalami penurunan nafsu makan.

Tingkat Nausea (L.08065)

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, dengan ekspektasi tingkat nausea menurun. Dengan kriteria hasil:

• Nafsu makan meningkat (5)

• Keluhan mual menurun (5)

• Pucat membaik (5)

Manajemen Mual (I. 03117) Observasi

• Identifikasi pengalaman mual.

• Identifikasi faktor penyebab mual.

• Monitor asupan nutrisi dan kalori.

Terapeutik

• Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik.

Ns. A

(24)

20 Edukasi

• Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup.

4.

Risiko defisit nutrisi d.d. Faktor psikologis

(Keengganan untuk makan).

Status Nutrisi (L. 03030)

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, dengan ekspektasi status nutrisi membaik. Dengan kriteria hasil:

• Porsi makan yang dihabiskan meningkat (5)

• Nyeri abdomen menurun (5)

• Frekuensi makan membaik (5)

• Nafsu makan membaik (5)

Manajemen Nutrisi (I. 03119) Observasi

• Identifikasi status nutrisi.

• Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien.

• Monitor asupan makanan.

Terapeutik

• Berikan makanan tinggi serat

• Berikan makanan tinggi kalori.

Edukasi

• Anjurkan posisi duduk, jika mampu.

• Anjurkan diet yang diprogramkan, jika perlu

Ns. A

(25)

21 E. Implementasi Keperawatan

Tanggal/ Jam No Dx Implementasi Evaluasi Formatif (Hasil/Respon)

Paraf &

Nama 3 April 2021/

06.30 1,2,3,4 Memonitor TTV Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 80 x/menit,

Pernapasan 20 x/menit

Ns. A

06.45 1 Memonitor lokasi, karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri. P Nyeri di perut kanan bawah setelah operasi apendisitis dan dirasakan saat diam dan bergerak.

Q Nyeri yang dirasakan seperti dicubit.

R Nyeri menyebar keseluruh abdomen.

S Skala nyeri 5.

T Nyeri tidak menentu, hilang timbul berlangsung sekitar 3-4 menit.

Ns. A

06.45 1 Memonitor skala nyeri.

07.00 1 Memonitor respons nyeri nonverbal. Klien meringis akibat nyeri yang dirasakan

Ns. A

07.05 1 Memonitor pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup.

Klien mengatakan bahwa, nyeri post operasi menghambat

aktivitasnya termasuk dalam pola eliminasi

Ns. A

07.10 2 Memonitor tanda dan gejala infeksi. Bekas luka insisi pada post operasi apendisitis berwarna

kemerahan dan tidak ada pus.

Ns. A

07.15 2 Memonitor penyebab gangguan integritas jaringan

Klien mengalami gangguan integritas kulit akibat

pembedahan (luka insisi)

Ns. A

(26)

22

07.20 2 Memeriksa lokasi insisi adanya kemerahan Terdapat luka post operasi dibagian perut sebelah kanan

bawah dengan panjang 6-8 cm dan berwarna kemerahan

Ns. A

07.25 2 Memonitor proses penyembuhan area insisi. Luka post operasi masih berwarna kemerahan.

Ns. A

07.35 3 Mengidentifikasi faktor penyebab mual. Klien mengalami mual akibat Postoperative Nausea and

Vomiting (PONV)

Ns. A

07.40 4 Mengidentifikasi status nutrisi Klien memerlukan makanan dengan tinggi kalori dan serat

untuk mencegah konstipasi.

Ns. A

07.45 3,4 Memberikan makanan dalam jumlah kecil, menarik, dan tinggi kalori.

Klien menerima makanan yang diberikan namun nafsu

makan masih belum membaik.

Ns. A

08.30 1

Mengatur posisi klien semi fowler dengan menaikkan posisi tempat tidur dibagian kepala dengan ketinggian 45o

Klien merasa nyaman dengan posisi semi fowler.

Ns. A

08.35 1,3

Melakukan teknik relaksasi napas dalam dengan melatih klien melakukan napas dalam

Klien dapat bekerja sama untuk teknik relaksasi napas

dalam hingga nyeri dan mual sedikit berkurang.

Ns. A

09.00 1,2 Memberikan obat dengan 1 amp keterolac pada cairan infus RL dengan gtt 20x/menit.

Klien mendapatkan obat dengan 1 amp keterolac pada cairan infus RL dengan gtt 20x/menit untuk mengatasi nyeri akut.

Ns. A

12.30 2 Menganjurkan minum air yang cukup. Klien menerima anjuran untuk minum air yang cukup.

Ns. A

(27)

23

12.35 4 Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi. Klien menerima anjuran untuk meningkatkan asupan

nutrisi.

Ns. A

12.40 4 Menganjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur.

Klien menerima anjuran untuk meningkatkan asupan buah

dan sayur.

Ns. A

13.00 3,4 Memberikan makanan dalam jumlah kecil, menarik, dan tinggi kalori.

Klien menerima makanan yang diberikan namun nafsu

makan masih belum membaik.

Ns. A

16.45 2 Mengganti balutan luka dan memberikan salep antiseptik betadine

Klien dapat bekerja sama selama perawatan mengganti

balutan luka dan memberikan salep antiseptik betadine

Ns. A

17.00 2 Menganjurkan untuk meminimalkan tekanan pada tempat insisi.

Klien menerima anjuran untuk meminimalkan tekanan

pada tempat insisi.

Ns. A

19.00 3,4 Memberikan makanan dalam jumlah kecil, menarik, dan tinggi kalori.

Klien menerima makanan yang diberikan namun nafsu

makan masih belum membaik.

Ns. A

19.30 3,4 Memonitor asupan makan Klien makan 3x sehari tetapi makanan yang dimakan tidak

habis, hanya 5-6 sendok makan.

Ns. A

4 April 2021/

06.30 1,2,3,4 Memonitor TTV Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 76 x/menit,

Pernapasan 20 x/menit, suhu 36,2oC

Ns. A

06.40 1 Memonitor lokasi, karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri. P Nyeri di perut kanan bawah pada luka operasi

Ns. A

(28)

24 06.40 1 Memonitor skala nyeri.

apendisitis dirasakan membaik bila istirahat Q Nyeri yang dirasakan seperti dicubit.

R Nyeri menyebar keseluruh abdomen.

S Skala nyeri 4.

T Nyeri tidak menentu, hilang timbul berlangsung sekitar 2-3 menit.

06.45 1 Memonitor respons nyeri nonverbal. Klien meringis selama nyeri hilang timbul berlangsung

Ns. A

07.00 2 Memonitor tanda dan gejala infeksi. Bekas luka insisi pada post operasi apendisitis berwarna

kemerahan dan tidak ada pus.

Ns. A

07.05 2 Memeriksa lokasi insisi adanya kemerahan

Terdapat luka insisi post operasi apendisitis dengan kondisi luka kemerahan di bagian perut sebelah kanan bawah dengan panjang 6-8 cm.

Ns. A

07.10 2 Memonitor proses penyembuhan area insisi. Luka kemerahan mulai membaik dan tidak terdapat pus.

Ns. A

07.25 1

Mengatur posisi klien semi fowler dengan menaikkan posisi tempat tidur dibagian kepala dengan ketinggian 45o

Klien merasa nyaman dengan posisi semi fowler.

Ns. A

07.30 3,4 Memberikan makanan dalam jumlah kecil, menarik, dan tinggi kalori.

Klien menerima makanan yang diberikan dan nafsu makan

mulai membaik.

Ns. A

(29)

25

08.30 1

Melakukan teknik relaksasi napas dalam dengan melatih klien melakukan napas dalam

Klien dapat bekerja sama untuk teknik relaksasi napas

dalam hingga nyeri sedikit berkurang.

Ns. A

09.00 1,2 Memberikan obat dengan 1 amp keterolac pada cairan infus RL dengan gtt 20x/menit.

Klien mendapatkan obat dengan 1 amp keterolac pada cairan infus RL dengan gtt 20x/menit untuk mengatasi nyeri akut.

Ns. A

13.00 3,4 Memberikan makanan dalam jumlah kecil, menarik, dan tinggi kalori.

Klien menerima makanan yang diberikan dan nafsu makan

mulai membaik.

Ns. A

17.00 2 Mengganti balutan luka dan memberikan salep antiseptik betadine

Klien dapat bekerja sama selama perawatan mengganti

balutan luka dan memberikan salep antiseptik betadine

Ns. A

19.00 3,4 Memberikan makanan dalam jumlah kecil, menarik, dan tinggi kalori.

Klien menerima makanan yang diberikan dan nafsu makan

mulai membaik.

Ns. A

19.30 3,4 Memonitor asupan makan Klien makan 3x sehari tetapi makanan yang dimakan tidak

habis, hanya setengah porsi.

Ns. A

5 April 2021/

06.30 1,2,3,4 Memonitor TTV Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 80 x/menit,

Pernapasan 20 x/menit, Suhu 36,3oC

Ns. A

06.35 1 Memonitor lokasi, karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri. P Nyeri di perut kanan bawah akibat luka operasi

Ns. A

(30)

26 06.40 1 Memonitor skala nyeri.

apendisitis dirasakan membaik bila istirahat Q Nyeri yang dirasakan seperti dicubit.

R Nyeri menyebar keseluruh abdomen.

S Skala nyeri 2.

T Nyeri tidak menentu, hilang timbul berlangsung sekitar 1-2 menit.

06.40 1 Memonitor respons nyeri nonverbal. Klien meringis selama nyeri hilang timbul berlangsug

sekitar 1-2 menit, namun sudah membaik

Ns. A

06.45 2 Memonitor tanda dan gejala infeksi Bekas luka insisi pada post operasi apendisitis berwarna

kemerahan membaik dan tidak ada pus.

Ns. A

07.00 2 Memeriksa lokasi insisi adanya kemerahan Luka post operasi dibagian perut sebelah kanan bawah

dengan panjang 6-8 cm membaik

Ns. A

07.05 2 Monitor proses penyembuhan area insisi. Luka post operasi yang berwarna kemerahan sudah

membaik.

Ns. A

07.25 1

Mengatur posisi klien semi fowler dengan menaikkan posisi tempat tidur dibagian kepala dengan ketinggian 45o

Klien merasa nyaman dengan posisi semi fowler.

Ns. A

07.30 3,4 Memberikan makanan dalam jumlah kecil, menarik, dan tinggi kalori.

Klien menerima makanan yang diberikan dan nafsu makan

membaik.

Ns. A

(31)

27

08.30 1

Melakukan teknik relaksasi napas dalam dengan melatih klien melakukan napas dalam

Klien dapat bekerja sama untuk teknik relaksasi napas

dalam hingga nyeri sedikit berkurang.

Ns. A

09.00 1,2 Memberikan obat dengan 1 amp keterolac pada cairan infus RL dengan gtt 20x/menit.

Klien mendapatkan obat dengan 1 amp keterolac pada cairan infus RL dengan gtt 20x/menit untuk mengatasi nyeri akut.

Ns. A

13.00 3,4 Memberikan makanan dalam jumlah kecil, menarik, dan tinggi kalori.

Klien menerima makanan yang diberikan dan nafsu makan

membaik.

Ns. A

17.00 2 Mengganti balutan luka dan memberikan salep antiseptik betadine

Klien dapat bekerja sama selama perawatan mengganti

balutan luka dan memberikan salep antiseptik betadine

Ns. A

19.00 3,4 Memberikan makanan dalam jumlah kecil, menarik, dan tinggi kalori.

Klien menerima makanan yang diberikan dan nafsu makan

membaik.

Ns. A

19.30 3,4 Memonitor asupan makan Klien makan 3x sehari dengan porsi 1 piring.

Ns. A

20.00 3 Menganjurkan klien untuk istirahat dan tidur yang cukup.

Klien menerima anjuran untuk istirahat dan tidur yang

cukup agar kondisinya segera membaik.

Ns. A

(32)

28 F. Catatan Perkembangan/Evaluasi

Tanggal/ Jam No Dx Evaluasi Sumatif

Paraf &

Nama

3 April 2021 1

S:

P Nyeri setelah operasi apendisitis dirasakan saat diam maupun bergerak Q Nyeri yang dirasakan seperti dicubit

R Nyeri di perut kanan bawah menyebar ke seluruh abdomen S Skala nyeri 5

T Nyeri tidak menentu, hilang timbul berlangsung sekitar 3-4 menit

• Klien mengatakan makan 3x sehari namun tidak dihabiskan dan hanya makan 14porsi O:

• Klien meringis selama nyeri hilang timbul.

• Keadaan umum sedang

• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit A: Masalah belum teratasi

Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini Keluhan nyeri 5 (Menurun) 2 (Cukup Meningkat)

Meringis 5 (Menurun) 2 (Cukup Meningkat)

Nafsu makan 5 (Menurun) 2 (Cukup Memburuk)

Tekanan darah 5 (Membaik) 5 (Membaik)

Ns. A

(33)

29 P: Lanjutkan intervensi

• Monitor skala nyeri.

• Monitor renspons nyeri nonverbal.

• Melakukan teknik relaksasi napas dalam.

• Berikan obat dengan 1 amp keterolac.

2.

S:

P Nyeri setelah operasi apendisitis dirasakan saat diam maupun bergerak Q Nyeri yang dirasakan seperti dicubit

R Nyeri di perut kanan bawah menyebar ke seluruh abdomen S Skala nyeri 5

T Nyeri tidak menentu, hilang timbul berlangsung sekitar 3-4 menit O:

• Terdapat luka post operasi dibagian perut kanan bawah dengan panjang 6-8 cm dan berwarna kemerahan.

• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit A: Masalah belum teratasi

Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini

Nyeri 5 (Menurun) 2 (Cukup Meningkat)

Kemerahan 5 (Menurun) 3 (Sedang)

Ns. A

(34)

30 P: Lanjutkan intervensi

• Monitor tanda dan gejala infeksi.

• Berikan obat dengan 1 amp keterolac.

Mengganti balutan luka dan memberikan salep antiseptik

3 S:

• Klien mengatakan mual dan merasa ingin muntah.

• Klien mengatakan nafsu makannya menurun.

• Klien mengatakan makan 3x sehari namun tidak dihabiskan, klien hanya makan 14porsi O:

• Klien pucat dan lemah.

• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit A: Masalah belum teratasi.

Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini Nafsu makan 5 (Meningkat) 2 (Cukup Menurun) Keluhan mual 5 (Menurun) 2 (Cukup Meningkat)

Pucat 5 (Membaik) 2 (Cukup Memburuk)

P: Lanjutkan intervensi.

• Monitor asupan nutrisi dan kalori

• Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik.

Ns. A

(35)

31

• Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup.

4 S:

• Klien mengatakan makan 3x sehari namun tidak dihabiskan, klien hanya makan 14porsi O:

• Nafsu makan klien menurun dan porsi makan tidak dihabiskan.

• Klien pucat dan lemah.

• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit.

A: Masalah belum teratasi.

Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini Porsi makan yang dihabiskan 5 (Meningkat) 2 (Cukup Menurun)

Nyeri abdomen 5 (Menurun) 2 (Cukup Meningkat)

Frekuensi makan 5 (Membaik) 2 (Cukup Memburuk)

Nafsu makan 5 (Membaik) 2 (Cukup Memburuk)

P: Lanjutkan intervensi.

• Monitor asupan makan.

• Berikan makanan tinggi kalori.

• Sajikan makanan secara menarik.

Ns. A

4 April 2021 1 S:

P Nyeri akibat luka operasi apendisitis dirasakan sedikit berkurang dan semakin

Ns. A

(36)

32 membaik bila istirahat

Q Nyeri yang dirasakan seperti dicubit.

R Nyeri di perut kanan bawah menyebar keseluruh abdomen.

S Skala nyeri 4.

T Nyeri tidak menentu, hilang timbul berlangsung sekitar 2-3 menit.

• Klien mengatakan makan 3x sehari namun tidak dihabiskan, hanya setengah porsi.

O:

• Klien meringis selama nyeri berlangsung mulai berkurang.

• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 76 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 36,2oC

• Klien makan 3x sehari tetapi makanan yang dimakan tidak habis, hanya setengah porsi.

A: Masalah teratasi sebagian

Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini Keluhan nyeri 5 (Menurun) 4 (Cukup Menurun)

Meringis 5 (Menurun) 4 (Cukup Menurun)

Nafsu makan 5 (Membaik) 3 (Sedang)

Tekanan darah 5 (Membaik) 5 (Membaik)

P: Lanjutkan intervensi

• Monitor skala nyeri.

(37)

33

• Monitor renspons nyeri nonverbal.

• Melakukan teknik relaksasi napas dalam.

• Berikan obat dengan 1 amp keterolac.

2

S:

P Nyeri akibat luka operasi apendisitis dirasakan sedikit berkurang dan semakin membaik bila istirahat

Q Nyeri yang dirasakan seperti dicubit.

R Nyeri di perut kanan bawah menyebar keseluruh abdomen.

S Skala nyeri 4.

T Nyeri tidak menentu, hilang timbul berlangsung sekitar 2-3 menit.

O:

• Luka post operasi dibagian perut sebelah kanan bawah yang berwarna kemerahan membaik

• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 76 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 36,2oC.

A: Masalah belum teratasi

Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini

Nyeri 5 (Menurun) 4 (Cukup Menurun)

Kemerahan 5 (Menurun) 4 (Cukup Menurun)

P: Lanjutkan intervensi

• Monitor tanda dan gejala infeksi.

Ns. A

(38)

34

• Berikan obat dengan 1 amp keterolac.

Mengganti balutan luka dan memberikan salep antiseptik.

3 S:

• Klien mengatakan mual dan merasa ingin muntah berkurang.

• Klien mengatakan nafsu makannya membaik.

• Klien mengatakan makan 3x sehari namun tidak dihabiskan, hanya setengah porsi O:

• Pucat pada klien cukup berkurang.

• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 76 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 36,2oC.

A: Masalah belum teratasi.

Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini

Nafsu makan 5 (Meningkat) 3 (Sedang)

Keluhan mual 5 (Menurun) 4 (Cukup Menurun)

Pucat 5 (Membaik) 4 (Cukup Membaik)

P: Lanjutkan intervensi.

• Monitor asupan nutrisi dan kalori

• Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik.

• Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup.

Ns. A

4 S:

Ns. A

(39)

35

• Klien mengatakan bahwa nyeri di bagian abdomen bagian kanan bawah sedikit berkurang

• Klien mengatakan makan 3x sehari namun tidak dihabiskan, hanya setengah porsi O:

• Nafsu makan klien membaik.

• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 76 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 36,2oC.

A: Masalah belum teratasi.

Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini Porsi makan yang dihabiskan 5 (Meningkat) 2 (Cukup Meningkat)

Nyeri abdomen 5 (Menurun) 4 (Cukup Menurun)

Frekuensi makan 5 (Membaik) 2 (Cukup Membaik)

Nafsu makan 5 (Membaik) 3 (Sedang)

P: Lanjutkan intervensi.

• Monitor asupan makan.

• Berikan makanan tinggi kalori.

• Sajikan makanan secara menarik.

5 April 2021 1

S:

P Nyeri akibat luka operasi apendisitis dirasakan semakin membaik bila istirahat dan sudah berkurang dari sebelumnya.

Q Nyeri yang dirasakan seperti dicubit.

Ns. A

(40)

36

R Nyeri di perut kanan bawah menyebar keseluruh abdomen S Skala nyeri 2

T Nyeri tidak menentu, hilang timbul berlangsung sekitar 1-2 menit

• Klien mengatakan nafsu makan sudah meningkat dan makan 3x sehari dengan porsi 1 piring.

O:

• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 36,3oC

• Nafsu makan membaik, klien makan 3x sehari dengan porsi 1 piring.

• Klien meringis menurun.

A: Masalah teratasi

Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini

Keluhan nyeri 5 (Menurun) 5 (Menurun)

Meringis 5 (Menurun) 5 (Menurun)

Nafsu makan 5 (Membaik) 5 (Membaik)

Tekanan darah 5 (Membaik) 5 (Membaik)

P: Hentikan intervensi

2

S:

P Nyeri akibat luka operasi apendisitis dirasakan semakin membaik bila istirahat dan sudah berkurang dari sebelumnya.

Ns. A

(41)

37 Q Nyeri yang dirasakan seperti dicubit.

R Nyeri di perut kanan bawah menyebar keseluruh abdomen S Skala nyeri 2

T Nyeri tidak menentu, hilang timbul berlangsung sekitar 1-2 menit

O: Luka kemerahan akibat post operasi dibagian perut sebelah kanan bawah membaik A: Masalah teratasi

Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini

Nyeri 5 (Menurun) 5 (Menurun)

Kemerahan 5 (Menurun) 5 (Menurun)

P: Hentikan intervensi

3 S:

• Klien mengatakan tidak mual dan merasa ingin muntah.

• Klien mengatakan nafsu makan sudah meningkat dan makan 3x sehari dengan porsi 1 piring.

O:

• Klien sudah tidak pucat.

• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 36,3oC A: Masalah teratasi.

Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini

Nafsu makan 5 (Meningkat) 5 (Meningkat)

Ns. A

(42)

38

Keluhan mual 5 (Menurun) 5 (Menurun)

Pucat 5 (Membaik) 5 (Membaik)

P: Hentikan intervensi.

4 S:

• Klien mengatakan bahwa nyeri di bagian abdomen bagian kanan bawah sudah berkurang dari sebelumnya

• Klien mengatakan nafsu makan sudah meningkat dan makan 3x sehari dengan porsi 1 piring.

O:

• Nafsu makan klien meningkat

• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 36,3oC A: Masalah teratasi.

Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini Porsi makan yang dihabiskan 5 (Meningkat) 5 (Meningkat)

Nyeri abdomen 5 (Menurun) 5 (Menurun)

Frekuensi makan 5 (Membaik) 5 (Membaik)

Nafsu makan 5 (Membaik) 5 (Membaik)

P: Hentikan intervensi.

Ns. A

(43)

39

DAFTAR PUSTAKA

Apriliani, S. D., & D. Syolihan. 2022. Asuhan Keperawatan Pasien Post OP Apendisitis dalam Pemenuhan Kebutuhan Aman Nyaman. Doctoral Dissertation. Universitas Kusuma Husada Surakarta.

Mediarti, D., Akbar, H., & Jaya, H. 2022. Implementasi Keperawatan Pada Pasien Post Operasi Apendisitis Dengan Masalah Nyeri Akut. Jurnal’Aisyiyah Medika. 7(1):

151-165.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan hasil, nyeri dirasakan berkurang dari skala 7 sampai skala 2, infeksi luka tidak terjadi, dan

Evaluasi perawat terhadap pasien dengan masalah nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan dalam merespon rangsangan nyeri, diantaranya: klien melaporkan adanya

Evaluasi perawat terhadap pasien dengan masalah nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan dalam merespon rangsangan nyeri, diantaranya: klien melaporkan adanya

Pada tanggal 2 April 2012 dilakukan tindakan keperawatan pada masalah keperawatan nyeri akut yaitu jam 10.15 WIB mengkaji kualitas dan kuantitas nyeri (P,Q,R,S,T) dengan

Hasil pengukuran nyeri pada pasien post op apendisitis di RSUD Sleman Yogyakarta Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai nyeri sebelum dilakukan intervensi terdiri

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 24 April 2013 pukul 08.00 WIB adalah mengkaji ulang nyeri, dengan respon subjektif adalah pasien mengatakan nyeri pada

ABSTRAK ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DENGAN INTERVENSI PEMBERIAN TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI DI RSI MABARROT MWC NU BUNGAH GRESIK Destia Dwi Cahyani STIKes Husada Jombang Latar belakang Proses persalinan dapat terjadi melalui dua cara yaitu secara normal dan melalui operasi sectio caesarea . Sectio caesarea merupakan pilihan kedua ketika persalinan secara normal tidak bisa dilakukan. Tujuan studi kasus ilmiah ini adalah untuk menganalisi s asuhan keperawatan pada pasien post operasi sectio caesarea Di RSI Mabarrot MWC NU Bungah Gresik Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode kasus dengan partisipan yaitu 2 klien dengan diagnose post operas i Sectio Caesarea Di RSI Mabarrot MWC NU Bungah Gresik . Data yang dikumpulkan yaitu hasil wawancara, observasi dan dokumentasi . Hasil hasil pengkajian didapatkan yaitu mengeluh nyeri pada area bekas oprasi S C . Intervensi keperawatan yang diberikan menggunakan SIKI yaitu intervensi pemberian Tek nik relaksasi terapi music religi/ islami . Implementasi yang diberikan kepada kedua klien diobservasi selama 3x24 jam , mendapatkan hasil rasa nyeri pada kedua klien menurun. Analisis: s etelah dilakukan implementasi didapatkan hasil evaluasi akhir bahwa pa da klien 1 tingkat nyeri berkurang dari skala nyeri 5 menjadi 3, pada klien 2 dari skala nyeri 5 menjadi 2. Kesimpulan dari studi kasus ilmiah ini adalah masalah teratasi sebagian sehingga membutuhkan waktu untuk menuju tahap pemulihan lanjutan. Diharap kan relaksasi terapi music Islami/ religi dapat mengurangi tingkat nyeri pada klien. Kata kunci: Post Operasi Sectio Casarea , Nyeri , Terapi

Perawatan keperawatan pada pasien pasca operasi fraktur tulang kering dengan masalah keperawatan nyeri