KEPERAWATAN DEWASA SISTEM ENDOKRIN, PENCERNAAN, PERKEMIHAN, DAN IMUNOLOGI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST OPERASI APENDISITIS DENGAN MASALAH NYERI AKUT
Oleh:
ANNISA’UL HABSARI NARASWATI 212310101088/B2021
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS KEPERAWATAN
APRIL, 2023
ii
KEPERAWATAN DEWASA SISTEM ENDOKRIN, PENCERNAAN, PERKEMIHAN, DAN IMUNOLOGI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST OPERASI APENDISITIS DENGAN MASALAH NYERI AKUT
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Dewasa Sistem Endokrin, Pencernaan, Perkemihan, Dan Imunologi dengan dosen pengampu Ns.
Nur Widayati, S.Kep., MN
Oleh:
ANNISA’UL HABSARI NARASWATI 212310101088/B2021
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS KEPERAWATAN
APRIL, 2023
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah Nya sehingga makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Operasi Apendisitis dengan Masalah Nyeri Akut” dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Dewasa Sistem Endokrin, Pencernaan, Perkemihan, Dan Imunologi Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember tahun akademik 2023. Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Adapun ucapan terimakasih disampaikan kepada:
1. Ns. Jon Hafan Sutawardana, M.Kep., Sp.Kep.MB selaku dosen penanggung jawab mata kuliah Keperawatan Dewasa Sistem Endokrin, Pencernaan, Perkemihan, Dan Imunologi.
2. Ns. Nur Widayati, S.Kep., MN selaku dosen pengampu mata kuliah Keperawatan Dewasa Sistem Endokrin, Pencernaan, Perkemihan, Dan Imunologi.
3. Orang tua yang senantiasa memberikan do’a.
4. Teman-teman dari kelas B Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember angkatan 2021.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta menambah wawasan kepada para pembaca, khususnya bagi penulis.
Jember, April 2023
Penulis
iv DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
RINGKASAN KASUS ... 1
A. Pengkajian Keperawatan ... 2
B. Analisis Data ... 15
C. Diagnosis Keperawatan ... 17
D. Perencanaan Keperawatan (Intervensi) ... 18
E. Implementasi Keperawatan ... 21
F. Catatan Perkembangan/Evaluasi ... 28
DAFTAR PUSTAKA ... 39
1
RINGKASAN KASUS
Tn. A berumur 34 tahun, berjenis kelamin laki-laki. Bekerja sebagai polisi dengan pendidikan terakhirnya yaitu SMA. Tn. A bertempat tinggal di Jalan Swadaya 4, Sukajadi, Palembang. Tn. A masuk ke RS X Palembang pada tanggal 1 April 2021 di ruangan Irna Umum nomor 320 Kelas 1. Identitas penanggung jawab pasien adalah Ny. R selaku Istri dari Tn. A yang berumur 30 tahun, beragama Islam dan tinggal serumah dengan Tn. A. Tn. A mengatakan sakit perut didaerah abdomen bagian kanan, lidah pahit, mual. Pasien mengatakan merasa nyeri pada daerah luka operasi. Nyeri yang dirasakan seperti dicubit dengan skala nyeri 5. Pasien tampak meringis dan mengatakan bahwa nyeri menyebar ke seluruh abdomen dan nyeri tidak menentu atau hilang timbul yang berlangsung sekitar 3-4 menit. Riwayat kesehatan sekarang pasien telah dilakukan operasi apendisitis pada tanggal 2 April 2021 pukul 10.00 WIB – 11.00 WIB.
Keadaan umum pasien pucat dan lemah, kesadaran komposmentis. Tekanan darah 120/80 mmhg, pernapasan 24 x/menit, tekanan nadi 80 x/menit, suhu 36,5oC, BB 58 kg, dan TB 168 cm. Abdomen simetris, datar, terdapat luka bekas operasi di bagian perut sebelah kanan bawah dengan panjang 6-8 cm, kondisi luka berwarna kemerahan. Diberikan terapi farmakologis obat yaitu IVFD RL gtt 20X/ menit, ketorolac 3x1 ampul, ambacin cefuroxime sodium 2x1 vial, metronidazole 2x1 vial.
2
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN Nama Mahasiswa : Annisa’ul Habsari Naraswati
NIM : 212310101088
Tempat Pengkajian : Ruang Irna Umum nomor 323 Kelas 1
A. Pengkajian Keperawatan I. Identitas Klien
Nama : Tn. A No. RM : 144xxx88
Umur : 34 Tahun Pekerjaan : Polisi
Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam Tanggal MRS : 1 April 2021
Pendidikan : SMA Tanggal Pengkajian : 2 April 2021 pukul 15.00 WIB
Alamat : Jl. Swadaya No. 4, Sukajadi, Palembang
Sumber Informasi : Klien dan Keluarga
II. Riwayat Kesehatan 1. Diagnosis Medis:
Apendisitis 2. Keluhan Utama:
Klien mengatakan mengatakan mengatakan nyeri di bagian luka operasi.
3. Riwayat penyakit sekarang:
Dilakukan operasi apendisitis pada tanggal 2 April 2021 pukul 10.00 WIB - 11.00 WIB
3 4. Riwayat kesehatan terdahulu:
a. Penyakit yang pernah dialami:
Apendisitis
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Pasien mengatakan tidak ada alergi obat, makanan, plester, dll.
c. Imunisasi:
Tidak terkaji
d. Kebiasaan/pola hidup/life style:
Pasien mengatakan memiliki kebiasaan makan makanan pedas seperti seperti cabai dan paprika
e. Obat-obat yang digunakan:
Pasien mengatakan tidak menggunakan obat-obatan tertentu.
5. Riwayat penyakit keluarga:
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit apendisitis di keluarga pasien.
Genogram
: Laki-laki : Perempuan : Anak kandung : Klien
: Tinggal : Meninggal
III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Saat ini pasien merupakan seorang polisi. Klien mengatakan bahwa apabila pasien sehat maka akan mampu melakukan segala aktivitas dan tugasnya tanpa gangguan rasa nyeri. Kondisi klien saat ini mengalami rasa nyeri pada bagian perut kanan bahwa akibat post operasi apendisitis. Klien berusaha melakukan pengobatan agar
4 bisa sembuh secepatnya.
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit) Antropometry
BB: 58 kg TB: 168 cm
IMT: 60/(1,68)2 =20,5
Interpretasi : IMT pasien yaitu 20,5 dan dalam rentang normal (18,5-25,0).
Biomedical sign :
No Jenis Pemeriksaan
Nilai normal
Hasil Interpretasi Nilai Satuan
1. Hemoglobin 13-17 g/DL 16,5 g/DL Normal
2. Eritrosit 4.7 – 6.1 Juta/ uL 5,7 Juta/ uL Normal Interpretasi : Hasil pemeriksaan pada biomedical sign klien dalam rentang normal Clinical Sign :
Penampilan umum klien lemah dan kesadaran komposmentis.
Interpretasi : Penampilan klien terlihat lemah akibat penurunan intake makanan dan cairan.
Diet Pattern (Intake Makanan dan Cairan):
Pola Makan Sebelum Sakit Saat di Rumah Sakit
Frekuensi 3x sehari 3x sehari tetapi makanan
yang dimakan tidak habis
Porsi makan 1 porsi 1⁄4porsi
Jenis makanan Nasi, sayur, dan lauk Diit bubur halus Alergi makanan Tidak ada pantangan
makanan
Tidak ada pantangan makanan Frekuensi minum ±1500 ml/hari air putih ±500 ml/hari air putih Interpretasi: Pemenuhan kebutuhan makan dan minum klien menurun.
3. Pola eliminasi: (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
BAK Sebelum Sakit Saat di Rumah Sakit
Frekuensi 5-7 x/hari 1-2x/hari
5
Jumlah ±1300 cc ± 150 cc
Warna Warna kuning jernih Warna kuning jernih
Bau Amonia Amonia
Karakter Cair Cair
BJ Tidak terkaji Tidak terkaji
Alat bantu Tidak ada Kateter
Kemandirian
(mandiri/dibantu) Mandiri Dibantu keluarga
Interpretasi: Pola eliminasi BAK klien menurun dan memerlukan alat bantu kateter.
BAB Sebelum Sakit Saat di Rumah Sakit
Frekuensi 1x/hari Belum BAB sama sekali
Jumlah 200 gram Tidak terkaji
Warna Kuning Tidak terkaji
Bau Bau khas feses Tidak terkaji
Karakter Tidak terkaji Tidak terkaji
Alat bantu Tidak ada Tidak terkaji
Kemandirian
(Mandiri/dibantu) Mandiri Dibantu keluarga
Balance cairan: Tidak terkaji
Interpretasi: Pola eliminasi BAB klien menurun dan memerlukan bantuan oleh keluarganya.
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit) Aktivitas Harian (Activity Daily Living)
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan / minum ✓
Toileting ✓
Berpakaian ✓
Mobilitas di tempat tidur ✓
6
Berpindah ✓
Ambulasi / ROM ✓
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3:
dibantu alat, 4: mandiri Skor ADL: 21
Status oksigenasi : Normal Fungsi kardiovaskuler : Normal Terapi oksigen : Tidak ada
Interpretasi : Skor ADL (Activity Daily Living) klien yaitu 24, status oksigenasi normal, status kardiovaskular normal, dan tidak terpasang alat bantu pernapasan.
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit) Klien tidak mengalami gangguan pola tidur dan istirahat.
6. Pola kognitif & perceptual
Fungsi Kognitif dan Memori : Ketika diajak berkomunikasi klien merespon dan terkadang dibantu keluarga
Fungsi dan keadaan indra : Klien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan bawah
Interpretasi : Pola kognitif dan memori pasien tidak mengalami penurunan
7. Pola persepsi diri Gambaran diri :
Klien merupakan seorang kepala keluarga Ideal diri :
Klien dapat menjelaskan peran, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, alamat serta kedudukan klien dalam keluarga inti maupun keluarga besar klien.
Harga diri :
Harga diri klien baik dimana klien manganggap bahwa dirinya memang harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak selama mengikuti prosedur pengobatan agar kesehatannya membaik.
7 Peran Diri :
Peran diri klien terganggu, dimana klien sedang sakit sehingga perannya sebagai seorang kepala keluarga dan polisi tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Identitas Diri :
Identitas diri klien baik dimana klien masih dapat mengenali dirinya dengan baik.
Interpretasi : Tidak terdapat gangguan pada pola persepsi diri
8. Pola seksualitas & reproduksi Pola seksualitas : Sudah menikah Fungsi reproduksi : Normal
Interpretasi : Tidak terdapat gangguan pada pola seksualitas dan reproduksi
9. Pola peran & hubungan
Klien berperan sebagai suami dan memiliki hubungan baik dengan istrinya Interpretasi : Tidak terdapat gangguan pada pola peran dan hubungan
10. Pola manajemen koping-stress
Klien sabar dalam menerima keadaan dan terus berdoa agar cepat sembuh Interpretasi: Tidak terdapat gangguan pada pola manajemen koping-stress
11. Sistem nilai & keyakinan
Klien beragama islam dan rutin beribadah
Interpretasi : Tidak terdapat gangguan pada sistem nilai dan keyakinan
IV. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: Klien lemah dan kesadaran komposmentis Tanda-tanda vital:
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg - Nadi : 80 X/mnt - RR : 24 X/mnt - Suhu : 36,5 oC
8
Pengkajian Fisik Head to Toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi) 1. Kepala
Inspeksi: Tidak terdapat benjolan dan lesi, persebaran rambut merata, dan warna rambut hitam.
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan pada kepala.
2. Mata
Inspeksi: Tidak terdapat eksoftalamus, tidak ada anemis maupun ikterik.
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan pada kedua mata.
3. Telinga
Inspeksi: Tidak terdapat lesi atau serumen yang keluar dari telinga, bentuk daun telinga normal, simetris
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan maupun benjolan.
4. Hidung
Inspeksi: Tidak terdapat sekret, tidak ada perdarahan, tidak ada polip, dan tidak ada trauma
Palpasi: Tidak terdapat benjolan maupun lesi.
5. Mulut
Inspeksi: Tidak ada lidah kotor, faring tidak hiperemis.
6. Leher
Inspeksi: Bentuk leher simetris, tidak ada lesi, tidak ada jejas, warna leher sama dengan warna kulit lainnya.
Palpasi: Tidak teraba adanya benjolan dan nyeri tekan.
7. Dada Jantung
Inspeksi: Tampak pergerakan iktus cordis Palpasi: Teraba pergerakan pada iktus cordis
Perkusi: Batas jantung kanan pada linea sternalis kanan, batas jantung kiri pada sela iga V garis midklavikula kiri,
Auskultasi: Suara jantung pertama dan kedua normal, teratur, tidak didapatkan
9 bising jantung.
Paru
Inspeksi: Pergerakan dinding dada simetris Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan Perkusi: Kedua lapang paru sonor
Auskultasi: Suara nafas vesikuler dan tidak terdapat ronkhi dan wheezing.
Panyudara Ketiak Tidak terkaji.
Posterior Tidak terkaji.
8. Abdomen
Inspeksi: Abdomen simetris, datar, tampak luka bekas operasi di bagian perut sebelah kanan dengan panjang 6-8 cm, kondisi luka tampak kemerahan.
Auskultasi: Bising usus normal (<30x/menit) Perkusi: Bunyi tympani
Palpasi: Terdapat nyeri pada perut kanan bagian bawah.
P Nyeri di perut kanan bawah setelah operasi apendisitis dan dirasakan saat diam maupun bergerak.
Q Nyeri yang dirasakan seperti dicubit.
R Nyeri menyebar keseluruh abdomen.
S Skala nyeri 5.
T Nyeri tidak menentu, hilang timbul berlangsung sekitar 3-4 menit.
9. Genitalia dan Anus
Inspeksi: Terpasang kateter urine 10. Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Inspeksi: Teraba hangat, tidak terdapat edema, dan pada tangan kanan terpasang infus.
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan.
Ekstremitas Bawah
10
Inspeksi: Teraba hangat, dan tidak terdapat edema.
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan.
11. Kulit dan Kuku Kulit
Inspeksi: Warna kulit merata dan tidak terdapat edema.
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan.
Kuku
Inspeksi: Warna kuku normal Palpasi: CRT<2 detik.
12. Keadaan lokal
Klien lemah dan kesadaran komposmentis
11 V. Terapi
Diberikan terapi farmakologis:
1. IUFD RL 2. Keterolac
3. Ambacin cefuroxime sodium 4. Metronidazole
Tanggal : 2 April 2021 Jam : 16.00 Deskripsi Terapi
No. Jenis Terapi
Farmako Dinamik dan Farmako
Kinetik Dosis Rute
Indikasi dan Kontra
Indikasi Efek samping
Implikasi keperawatan
1. IUFD RL
• Farmakodinamik
Cairan isotonik dengan kandungan elektrolit untuk menggantikan cairan ekstraseluler yang hilang
• Farmakokinetik
Ringer laktat menginduksi diuresis sesuai kondisi klinis tubuh
gtt 20x/me
nit IV
• Indikasi
Resusitasi cairan, pada klien yang mengalami syok, luka bakar, demam berdarah dengue, dan dehidrasi.
• Kontraindikasi Riwayat alergi atau
Meningkatkan volume intravaskular, sehingga preload
naik dan
memperbaiki perfusi. Serta menurunkan kematian sel
Perawat
bertanggungjawab dalam pemberian obat sesuai rute dan memonitor adanya
efek dari
pemberian obat tersebut.
12
hipersensitivitas pada kandungan RL.
akibat iskemia
2. Keterolac
• Farmakodinamik
Menghambat eenzim
siklooksigenase 1 dan 2 (COX-1 dan COX-2) dalam metabolisme asam arakidonat menjadi prostaglandin dan tromboksan- 2.
• Farmakokinetik
Diberikan dengan 15-30 mg dengan waktu puncak konsentrasi plasma 1-3 menit
3x1 ampul IV
• Indikasi
Nyeri akut dalam jangka pendek, yakni kurang dari 5 hari
• Kontraindikasi Klien dengan hipersensitivitas terdapat ketorolac, perdarahan
gastrointestinal
serebrovaskular aktif.
Iritasi lambung, mual, nyeri kepala, rasa mengantuk/somn olen, pusing, diare, dan dispepsia.
Perawat
bertanggungjawab dalam pemberian obat sesuai rute dan memonitor adanya
efek dari
pemberian obat tersebut
3.
Ambacin cefuroxime sodium
• Farmakodinamik
Beraktivitas dengan antibacterial yang berikatan pada penicillin-binding proteins (PBP) pada membran dinding sel bakteri.
• Farmakokinetik
2x1 vial IV
• Indikasi
Infeksi, kulit dan jaringan lunak.
Mengandung cefuroxime untuk mengobati berbagai infeksi bakteri
• Gangguan Gastrointestinal
• Perubahan hematologi
• Superinfeksi
• Rasa sakit pada tempat injeksi
Perawat
bertanggungjawab dalam pemberian obat sesuai rute dan memonitor adanya
efek dari
pemberian obat
13 Farmakokinetik cefuroxime
dipengaruhi oleh makanan
• Kontraindikasi Klien dengan alergi sefalosporin.
• Tromboplebitis tersebut
4. Metronidaz ole
• Farmakodinamik
Berdifusi melintasi membran sel mikroorganisme anaerobik sebagai prodrug dan diaktifkan dalam sitoplasma bakteri atau organel-organel tertentu dalam protozoa.
• Farmakokinetik
Diabsorbsi sebanyak 90%
setelah pemberian oral, mencapai konsentrasi dalam plasma 8-13µg/ml dalam 0,25 sampai 4 jam setelah dosis tunggal 500 mg.
2x1 vial IV
• Indikasi
Terapi infeksi bakteri
anaerob dan
protozoa, seperti pada trikomoniasis,
giardiasis, dan amebiasis.
• Kontraindikasi Klien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap
Metronidazole, wanita hamil trimester pertama.
Kebingungan, neuropati perifer, parageusia, mual, muntah, dan diare.
Perawat
bertanggungjawab dalam pemberian obat sesuai rute dan memonitor adanya
efek dari
pemberian obat tersebut
14 VI. Pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium
No Jenis Pemeriksaan
Nilai normal
Hasil Interpretasi Nilai Satuan
1. Hemoglobin 13-17 g/DL 16,5 g/DL Normal
2. Leukosit 5.000-10.000 uL 11.200 uL Dibawah normal 3. Eritrosit 4.7 – 6.1 Juta/ uL 5,7 Juta/ uL Normal
Pemeriksaan Radiologi -
Pemeriksaan Penunjang Lainnya -
Jember, 2 April 2021 Pengambil Data,
(Annisa’ul Habsari Naraswati) NIM. 212310101088
15 B. Analisis Data
Tanggal/Jam : 2 April 2021 No Data Penunjang
Kemungkinan
Etiologi Masalah
Paraf &
Nama
1.
DS:
• Klien mengatakan nyeri di abdomen kanan pada luka bekas operasi.
• Nyeri yang dirasakan seperti dicubit di luka operasi dengan skala nyeri 5.
• Klien mengatakan nyeri menyebar keseluruh abdomen dan nyeri tidak menentu atau hilang timbul sekitar 3-4 menit
DO:
• Klien nampak meringis kesakitan.
• Nafsu makan klien menurun
Apendisitis
Pembedahan
Terdapat luka post operasi
Merangsang mediator nyeri
Nyeri akut
Nyeri Akut
Ns. A
2.
DS:
• Klien mengatakan nyeri di abdomen kanan bawah pada luka bekas operasi.
DO:
• Kondisi luka berwarna kemerahan dengan panjang 6-8 cm.
Apendisitis
Terdapat luka insisi di abdomen kanan
bawah
Terputusnya kontinuitas jaringan
Keruskan integritas jaringan
Gangguan Integritas
Jaringan
Ns. A
16 3.
DS:
• Klien mengatakan mual dan merasa ingin muntah
• Klien mengatakan mengalami penurunan nafsu makan
DO:
• Klien pucat dan lemah.
Apendisitis
Bedah digestif (Apendiktomi)
Postoperative Nausea and Vomiting
(PONV)
Mual
Nausea
Ns. A
4.
DS:
• Klien mengatakan makan 3x sehari namun tidak dihabiskan, klien hanya makan 1⁄4 porsi sekitar 5-6 sendok makan.
DO:
• Nafsu makan klien menurun.
• Klien pucat dan lemah.
Bedah digestif (Apendiktomi)
Postoperative Nausea and Vomiting
(PONV)
Nafsu makan menurun
Risiko Defisit Nutrisi
Ns. A
17 C. Diagnosis Keperawatan
No. Diagnosis Keperawatan
Tanggal
Perumusan Keterangan
1.
Nyeri akut b.d. Agen pencedera fisik (Adanya insisi bedah) d.d. Klien mengeluh nyeri, tampak meringis kesakitan, dan nafsu makan menurun.
3 April 2021
Ns. A
2.
Gangguan integritas jaringan b.d. Faktor mekanis (Terdapat luka post operasi) d.d.
Nyeri dan kemerahan.
3 April 2021
Ns. A
3.
Nausea b.d. Efek agen farmakologis d.d.
Klien mengatakan mual dan menagalami penurunan nafsu makan.
3 April 2021
Ns. A
4. Risiko defisit nutrisi d.d. Faktor psikologis
(Keengganan untuk makan). 3 April 2021
Ns. A
18 D. Perencanaan Keperawatan (Intervensi)
Tanggal/Jam : 2 April 2021 No
Diagnosis
Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi
Paraf &
Nama
1.
Nyeri akut b.d. Agen pencedera fisik (adanya insisi bedah) d.d. Klien tampak meringis, tekanan darah meningkat, nafsu makan berubah.
Tingkat Nyeri (L.08066)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, dengan ekspektasi tingkat nyeri menurun. Dengan kriteria hasil:
• Keluhan nyeri menurun (5)
• Meringis menurun (5)
• Nafsu makan membaik (5)
Manajemen Nyeri (I.08238) Observasi
• Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri.
• Identifikasi skala nyeri.
• Identifikasi respons nyeri nonverbal.
• Identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup.
Terapeutik
• Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri seperti latihan napas dalam.
• Kontrol lingkungan yang dapat memperberat rasa nyeri seperti mengatur posisi klien (posisi semi fowler).
Edukasi
• Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri seperti latihan napas dalam.
Ns. A
19 2.
Gangguan integritas jaringan b.d. Faktor mekanis (Terdapat luka post operasi) d.d. Nyeri dan kemerahan
Integritas Kulit dan Jaringan (L.14125)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, dengan ekspektasi integritas kulit dan jaringan meningkat. Dengan kriteria hasil:
• Nyeri menurun (5) Kemerahan menurun (5)
Perawatan Area Insisi (I.14558) Observasi
• Periksa lokasi insisi adanya kemerahan
• Monitor proses penyembuhan area insisi.
• Monitor tanda dan gejala infeksi Terapeutik
• Bersihkan area insisi dengan pembersih yang tepat
• Berikan salep antiseptik, jika perlu
• Ganti balutan sesuai jadwal.
Edukasi
• Ajarkan meminimalkan tekanan pada tempat insisi.
• Ajarkan cara merawat area insisi.
Ns. A
3.
Nausea b.d Efek agen farmakologis
d.d. Klien
mengatakan mual dan menagalami penurunan nafsu makan.
Tingkat Nausea (L.08065)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, dengan ekspektasi tingkat nausea menurun. Dengan kriteria hasil:
• Nafsu makan meningkat (5)
• Keluhan mual menurun (5)
• Pucat membaik (5)
Manajemen Mual (I. 03117) Observasi
• Identifikasi pengalaman mual.
• Identifikasi faktor penyebab mual.
• Monitor asupan nutrisi dan kalori.
Terapeutik
• Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik.
Ns. A
20 Edukasi
• Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup.
4.
Risiko defisit nutrisi d.d. Faktor psikologis
(Keengganan untuk makan).
Status Nutrisi (L. 03030)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, dengan ekspektasi status nutrisi membaik. Dengan kriteria hasil:
• Porsi makan yang dihabiskan meningkat (5)
• Nyeri abdomen menurun (5)
• Frekuensi makan membaik (5)
• Nafsu makan membaik (5)
Manajemen Nutrisi (I. 03119) Observasi
• Identifikasi status nutrisi.
• Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien.
• Monitor asupan makanan.
Terapeutik
• Berikan makanan tinggi serat
• Berikan makanan tinggi kalori.
Edukasi
• Anjurkan posisi duduk, jika mampu.
• Anjurkan diet yang diprogramkan, jika perlu
Ns. A
21 E. Implementasi Keperawatan
Tanggal/ Jam No Dx Implementasi Evaluasi Formatif (Hasil/Respon)
Paraf &
Nama 3 April 2021/
06.30 1,2,3,4 Memonitor TTV Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 80 x/menit,
Pernapasan 20 x/menit
Ns. A
06.45 1 Memonitor lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri. P Nyeri di perut kanan bawah setelah operasi apendisitis dan dirasakan saat diam dan bergerak.
Q Nyeri yang dirasakan seperti dicubit.
R Nyeri menyebar keseluruh abdomen.
S Skala nyeri 5.
T Nyeri tidak menentu, hilang timbul berlangsung sekitar 3-4 menit.
Ns. A
06.45 1 Memonitor skala nyeri.
07.00 1 Memonitor respons nyeri nonverbal. Klien meringis akibat nyeri yang dirasakan
Ns. A
07.05 1 Memonitor pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup.
Klien mengatakan bahwa, nyeri post operasi menghambat
aktivitasnya termasuk dalam pola eliminasi
Ns. A
07.10 2 Memonitor tanda dan gejala infeksi. Bekas luka insisi pada post operasi apendisitis berwarna
kemerahan dan tidak ada pus.
Ns. A
07.15 2 Memonitor penyebab gangguan integritas jaringan
Klien mengalami gangguan integritas kulit akibat
pembedahan (luka insisi)
Ns. A
22
07.20 2 Memeriksa lokasi insisi adanya kemerahan Terdapat luka post operasi dibagian perut sebelah kanan
bawah dengan panjang 6-8 cm dan berwarna kemerahan
Ns. A
07.25 2 Memonitor proses penyembuhan area insisi. Luka post operasi masih berwarna kemerahan.
Ns. A
07.35 3 Mengidentifikasi faktor penyebab mual. Klien mengalami mual akibat Postoperative Nausea and
Vomiting (PONV)
Ns. A
07.40 4 Mengidentifikasi status nutrisi Klien memerlukan makanan dengan tinggi kalori dan serat
untuk mencegah konstipasi.
Ns. A
07.45 3,4 Memberikan makanan dalam jumlah kecil, menarik, dan tinggi kalori.
Klien menerima makanan yang diberikan namun nafsu
makan masih belum membaik.
Ns. A
08.30 1
Mengatur posisi klien semi fowler dengan menaikkan posisi tempat tidur dibagian kepala dengan ketinggian 45o
Klien merasa nyaman dengan posisi semi fowler.
Ns. A
08.35 1,3
Melakukan teknik relaksasi napas dalam dengan melatih klien melakukan napas dalam
Klien dapat bekerja sama untuk teknik relaksasi napas
dalam hingga nyeri dan mual sedikit berkurang.
Ns. A
09.00 1,2 Memberikan obat dengan 1 amp keterolac pada cairan infus RL dengan gtt 20x/menit.
Klien mendapatkan obat dengan 1 amp keterolac pada cairan infus RL dengan gtt 20x/menit untuk mengatasi nyeri akut.
Ns. A
12.30 2 Menganjurkan minum air yang cukup. Klien menerima anjuran untuk minum air yang cukup.
Ns. A
23
12.35 4 Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi. Klien menerima anjuran untuk meningkatkan asupan
nutrisi.
Ns. A
12.40 4 Menganjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur.
Klien menerima anjuran untuk meningkatkan asupan buah
dan sayur.
Ns. A
13.00 3,4 Memberikan makanan dalam jumlah kecil, menarik, dan tinggi kalori.
Klien menerima makanan yang diberikan namun nafsu
makan masih belum membaik.
Ns. A
16.45 2 Mengganti balutan luka dan memberikan salep antiseptik betadine
Klien dapat bekerja sama selama perawatan mengganti
balutan luka dan memberikan salep antiseptik betadine
Ns. A
17.00 2 Menganjurkan untuk meminimalkan tekanan pada tempat insisi.
Klien menerima anjuran untuk meminimalkan tekanan
pada tempat insisi.
Ns. A
19.00 3,4 Memberikan makanan dalam jumlah kecil, menarik, dan tinggi kalori.
Klien menerima makanan yang diberikan namun nafsu
makan masih belum membaik.
Ns. A
19.30 3,4 Memonitor asupan makan Klien makan 3x sehari tetapi makanan yang dimakan tidak
habis, hanya 5-6 sendok makan.
Ns. A
4 April 2021/
06.30 1,2,3,4 Memonitor TTV Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 76 x/menit,
Pernapasan 20 x/menit, suhu 36,2oC
Ns. A
06.40 1 Memonitor lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri. P Nyeri di perut kanan bawah pada luka operasi
Ns. A
24 06.40 1 Memonitor skala nyeri.
apendisitis dirasakan membaik bila istirahat Q Nyeri yang dirasakan seperti dicubit.
R Nyeri menyebar keseluruh abdomen.
S Skala nyeri 4.
T Nyeri tidak menentu, hilang timbul berlangsung sekitar 2-3 menit.
06.45 1 Memonitor respons nyeri nonverbal. Klien meringis selama nyeri hilang timbul berlangsung
Ns. A
07.00 2 Memonitor tanda dan gejala infeksi. Bekas luka insisi pada post operasi apendisitis berwarna
kemerahan dan tidak ada pus.
Ns. A
07.05 2 Memeriksa lokasi insisi adanya kemerahan
Terdapat luka insisi post operasi apendisitis dengan kondisi luka kemerahan di bagian perut sebelah kanan bawah dengan panjang 6-8 cm.
Ns. A
07.10 2 Memonitor proses penyembuhan area insisi. Luka kemerahan mulai membaik dan tidak terdapat pus.
Ns. A
07.25 1
Mengatur posisi klien semi fowler dengan menaikkan posisi tempat tidur dibagian kepala dengan ketinggian 45o
Klien merasa nyaman dengan posisi semi fowler.
Ns. A
07.30 3,4 Memberikan makanan dalam jumlah kecil, menarik, dan tinggi kalori.
Klien menerima makanan yang diberikan dan nafsu makan
mulai membaik.
Ns. A
25
08.30 1
Melakukan teknik relaksasi napas dalam dengan melatih klien melakukan napas dalam
Klien dapat bekerja sama untuk teknik relaksasi napas
dalam hingga nyeri sedikit berkurang.
Ns. A
09.00 1,2 Memberikan obat dengan 1 amp keterolac pada cairan infus RL dengan gtt 20x/menit.
Klien mendapatkan obat dengan 1 amp keterolac pada cairan infus RL dengan gtt 20x/menit untuk mengatasi nyeri akut.
Ns. A
13.00 3,4 Memberikan makanan dalam jumlah kecil, menarik, dan tinggi kalori.
Klien menerima makanan yang diberikan dan nafsu makan
mulai membaik.
Ns. A
17.00 2 Mengganti balutan luka dan memberikan salep antiseptik betadine
Klien dapat bekerja sama selama perawatan mengganti
balutan luka dan memberikan salep antiseptik betadine
Ns. A
19.00 3,4 Memberikan makanan dalam jumlah kecil, menarik, dan tinggi kalori.
Klien menerima makanan yang diberikan dan nafsu makan
mulai membaik.
Ns. A
19.30 3,4 Memonitor asupan makan Klien makan 3x sehari tetapi makanan yang dimakan tidak
habis, hanya setengah porsi.
Ns. A
5 April 2021/
06.30 1,2,3,4 Memonitor TTV Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 80 x/menit,
Pernapasan 20 x/menit, Suhu 36,3oC
Ns. A
06.35 1 Memonitor lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri. P Nyeri di perut kanan bawah akibat luka operasi
Ns. A
26 06.40 1 Memonitor skala nyeri.
apendisitis dirasakan membaik bila istirahat Q Nyeri yang dirasakan seperti dicubit.
R Nyeri menyebar keseluruh abdomen.
S Skala nyeri 2.
T Nyeri tidak menentu, hilang timbul berlangsung sekitar 1-2 menit.
06.40 1 Memonitor respons nyeri nonverbal. Klien meringis selama nyeri hilang timbul berlangsug
sekitar 1-2 menit, namun sudah membaik
Ns. A
06.45 2 Memonitor tanda dan gejala infeksi Bekas luka insisi pada post operasi apendisitis berwarna
kemerahan membaik dan tidak ada pus.
Ns. A
07.00 2 Memeriksa lokasi insisi adanya kemerahan Luka post operasi dibagian perut sebelah kanan bawah
dengan panjang 6-8 cm membaik
Ns. A
07.05 2 Monitor proses penyembuhan area insisi. Luka post operasi yang berwarna kemerahan sudah
membaik.
Ns. A
07.25 1
Mengatur posisi klien semi fowler dengan menaikkan posisi tempat tidur dibagian kepala dengan ketinggian 45o
Klien merasa nyaman dengan posisi semi fowler.
Ns. A
07.30 3,4 Memberikan makanan dalam jumlah kecil, menarik, dan tinggi kalori.
Klien menerima makanan yang diberikan dan nafsu makan
membaik.
Ns. A
27
08.30 1
Melakukan teknik relaksasi napas dalam dengan melatih klien melakukan napas dalam
Klien dapat bekerja sama untuk teknik relaksasi napas
dalam hingga nyeri sedikit berkurang.
Ns. A
09.00 1,2 Memberikan obat dengan 1 amp keterolac pada cairan infus RL dengan gtt 20x/menit.
Klien mendapatkan obat dengan 1 amp keterolac pada cairan infus RL dengan gtt 20x/menit untuk mengatasi nyeri akut.
Ns. A
13.00 3,4 Memberikan makanan dalam jumlah kecil, menarik, dan tinggi kalori.
Klien menerima makanan yang diberikan dan nafsu makan
membaik.
Ns. A
17.00 2 Mengganti balutan luka dan memberikan salep antiseptik betadine
Klien dapat bekerja sama selama perawatan mengganti
balutan luka dan memberikan salep antiseptik betadine
Ns. A
19.00 3,4 Memberikan makanan dalam jumlah kecil, menarik, dan tinggi kalori.
Klien menerima makanan yang diberikan dan nafsu makan
membaik.
Ns. A
19.30 3,4 Memonitor asupan makan Klien makan 3x sehari dengan porsi 1 piring.
Ns. A
20.00 3 Menganjurkan klien untuk istirahat dan tidur yang cukup.
Klien menerima anjuran untuk istirahat dan tidur yang
cukup agar kondisinya segera membaik.
Ns. A
28 F. Catatan Perkembangan/Evaluasi
Tanggal/ Jam No Dx Evaluasi Sumatif
Paraf &
Nama
3 April 2021 1
S:
P Nyeri setelah operasi apendisitis dirasakan saat diam maupun bergerak Q Nyeri yang dirasakan seperti dicubit
R Nyeri di perut kanan bawah menyebar ke seluruh abdomen S Skala nyeri 5
T Nyeri tidak menentu, hilang timbul berlangsung sekitar 3-4 menit
• Klien mengatakan makan 3x sehari namun tidak dihabiskan dan hanya makan 1⁄4porsi O:
• Klien meringis selama nyeri hilang timbul.
• Keadaan umum sedang
• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit A: Masalah belum teratasi
Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini Keluhan nyeri 5 (Menurun) 2 (Cukup Meningkat)
Meringis 5 (Menurun) 2 (Cukup Meningkat)
Nafsu makan 5 (Menurun) 2 (Cukup Memburuk)
Tekanan darah 5 (Membaik) 5 (Membaik)
Ns. A
29 P: Lanjutkan intervensi
• Monitor skala nyeri.
• Monitor renspons nyeri nonverbal.
• Melakukan teknik relaksasi napas dalam.
• Berikan obat dengan 1 amp keterolac.
2.
S:
P Nyeri setelah operasi apendisitis dirasakan saat diam maupun bergerak Q Nyeri yang dirasakan seperti dicubit
R Nyeri di perut kanan bawah menyebar ke seluruh abdomen S Skala nyeri 5
T Nyeri tidak menentu, hilang timbul berlangsung sekitar 3-4 menit O:
• Terdapat luka post operasi dibagian perut kanan bawah dengan panjang 6-8 cm dan berwarna kemerahan.
• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit A: Masalah belum teratasi
Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini
Nyeri 5 (Menurun) 2 (Cukup Meningkat)
Kemerahan 5 (Menurun) 3 (Sedang)
Ns. A
30 P: Lanjutkan intervensi
• Monitor tanda dan gejala infeksi.
• Berikan obat dengan 1 amp keterolac.
Mengganti balutan luka dan memberikan salep antiseptik
3 S:
• Klien mengatakan mual dan merasa ingin muntah.
• Klien mengatakan nafsu makannya menurun.
• Klien mengatakan makan 3x sehari namun tidak dihabiskan, klien hanya makan 1⁄4porsi O:
• Klien pucat dan lemah.
• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit A: Masalah belum teratasi.
Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini Nafsu makan 5 (Meningkat) 2 (Cukup Menurun) Keluhan mual 5 (Menurun) 2 (Cukup Meningkat)
Pucat 5 (Membaik) 2 (Cukup Memburuk)
P: Lanjutkan intervensi.
• Monitor asupan nutrisi dan kalori
• Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik.
Ns. A
31
• Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup.
4 S:
• Klien mengatakan makan 3x sehari namun tidak dihabiskan, klien hanya makan 1⁄4porsi O:
• Nafsu makan klien menurun dan porsi makan tidak dihabiskan.
• Klien pucat dan lemah.
• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit.
A: Masalah belum teratasi.
Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini Porsi makan yang dihabiskan 5 (Meningkat) 2 (Cukup Menurun)
Nyeri abdomen 5 (Menurun) 2 (Cukup Meningkat)
Frekuensi makan 5 (Membaik) 2 (Cukup Memburuk)
Nafsu makan 5 (Membaik) 2 (Cukup Memburuk)
P: Lanjutkan intervensi.
• Monitor asupan makan.
• Berikan makanan tinggi kalori.
• Sajikan makanan secara menarik.
Ns. A
4 April 2021 1 S:
P Nyeri akibat luka operasi apendisitis dirasakan sedikit berkurang dan semakin
Ns. A
32 membaik bila istirahat
Q Nyeri yang dirasakan seperti dicubit.
R Nyeri di perut kanan bawah menyebar keseluruh abdomen.
S Skala nyeri 4.
T Nyeri tidak menentu, hilang timbul berlangsung sekitar 2-3 menit.
• Klien mengatakan makan 3x sehari namun tidak dihabiskan, hanya setengah porsi.
O:
• Klien meringis selama nyeri berlangsung mulai berkurang.
• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 76 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 36,2oC
• Klien makan 3x sehari tetapi makanan yang dimakan tidak habis, hanya setengah porsi.
A: Masalah teratasi sebagian
Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini Keluhan nyeri 5 (Menurun) 4 (Cukup Menurun)
Meringis 5 (Menurun) 4 (Cukup Menurun)
Nafsu makan 5 (Membaik) 3 (Sedang)
Tekanan darah 5 (Membaik) 5 (Membaik)
P: Lanjutkan intervensi
• Monitor skala nyeri.
33
• Monitor renspons nyeri nonverbal.
• Melakukan teknik relaksasi napas dalam.
• Berikan obat dengan 1 amp keterolac.
2
S:
P Nyeri akibat luka operasi apendisitis dirasakan sedikit berkurang dan semakin membaik bila istirahat
Q Nyeri yang dirasakan seperti dicubit.
R Nyeri di perut kanan bawah menyebar keseluruh abdomen.
S Skala nyeri 4.
T Nyeri tidak menentu, hilang timbul berlangsung sekitar 2-3 menit.
O:
• Luka post operasi dibagian perut sebelah kanan bawah yang berwarna kemerahan membaik
• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 76 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 36,2oC.
A: Masalah belum teratasi
Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini
Nyeri 5 (Menurun) 4 (Cukup Menurun)
Kemerahan 5 (Menurun) 4 (Cukup Menurun)
P: Lanjutkan intervensi
• Monitor tanda dan gejala infeksi.
Ns. A
34
• Berikan obat dengan 1 amp keterolac.
Mengganti balutan luka dan memberikan salep antiseptik.
3 S:
• Klien mengatakan mual dan merasa ingin muntah berkurang.
• Klien mengatakan nafsu makannya membaik.
• Klien mengatakan makan 3x sehari namun tidak dihabiskan, hanya setengah porsi O:
• Pucat pada klien cukup berkurang.
• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 76 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 36,2oC.
A: Masalah belum teratasi.
Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini
Nafsu makan 5 (Meningkat) 3 (Sedang)
Keluhan mual 5 (Menurun) 4 (Cukup Menurun)
Pucat 5 (Membaik) 4 (Cukup Membaik)
P: Lanjutkan intervensi.
• Monitor asupan nutrisi dan kalori
• Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik.
• Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup.
Ns. A
4 S:
Ns. A
35
• Klien mengatakan bahwa nyeri di bagian abdomen bagian kanan bawah sedikit berkurang
• Klien mengatakan makan 3x sehari namun tidak dihabiskan, hanya setengah porsi O:
• Nafsu makan klien membaik.
• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 76 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 36,2oC.
A: Masalah belum teratasi.
Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini Porsi makan yang dihabiskan 5 (Meningkat) 2 (Cukup Meningkat)
Nyeri abdomen 5 (Menurun) 4 (Cukup Menurun)
Frekuensi makan 5 (Membaik) 2 (Cukup Membaik)
Nafsu makan 5 (Membaik) 3 (Sedang)
P: Lanjutkan intervensi.
• Monitor asupan makan.
• Berikan makanan tinggi kalori.
• Sajikan makanan secara menarik.
5 April 2021 1
S:
P Nyeri akibat luka operasi apendisitis dirasakan semakin membaik bila istirahat dan sudah berkurang dari sebelumnya.
Q Nyeri yang dirasakan seperti dicubit.
Ns. A
36
R Nyeri di perut kanan bawah menyebar keseluruh abdomen S Skala nyeri 2
T Nyeri tidak menentu, hilang timbul berlangsung sekitar 1-2 menit
• Klien mengatakan nafsu makan sudah meningkat dan makan 3x sehari dengan porsi 1 piring.
O:
• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 36,3oC
• Nafsu makan membaik, klien makan 3x sehari dengan porsi 1 piring.
• Klien meringis menurun.
A: Masalah teratasi
Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini
Keluhan nyeri 5 (Menurun) 5 (Menurun)
Meringis 5 (Menurun) 5 (Menurun)
Nafsu makan 5 (Membaik) 5 (Membaik)
Tekanan darah 5 (Membaik) 5 (Membaik)
P: Hentikan intervensi
2
S:
P Nyeri akibat luka operasi apendisitis dirasakan semakin membaik bila istirahat dan sudah berkurang dari sebelumnya.
Ns. A
37 Q Nyeri yang dirasakan seperti dicubit.
R Nyeri di perut kanan bawah menyebar keseluruh abdomen S Skala nyeri 2
T Nyeri tidak menentu, hilang timbul berlangsung sekitar 1-2 menit
O: Luka kemerahan akibat post operasi dibagian perut sebelah kanan bawah membaik A: Masalah teratasi
Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini
Nyeri 5 (Menurun) 5 (Menurun)
Kemerahan 5 (Menurun) 5 (Menurun)
P: Hentikan intervensi
3 S:
• Klien mengatakan tidak mual dan merasa ingin muntah.
• Klien mengatakan nafsu makan sudah meningkat dan makan 3x sehari dengan porsi 1 piring.
O:
• Klien sudah tidak pucat.
• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 36,3oC A: Masalah teratasi.
Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini
Nafsu makan 5 (Meningkat) 5 (Meningkat)
Ns. A
38
Keluhan mual 5 (Menurun) 5 (Menurun)
Pucat 5 (Membaik) 5 (Membaik)
P: Hentikan intervensi.
4 S:
• Klien mengatakan bahwa nyeri di bagian abdomen bagian kanan bawah sudah berkurang dari sebelumnya
• Klien mengatakan nafsu makan sudah meningkat dan makan 3x sehari dengan porsi 1 piring.
O:
• Nafsu makan klien meningkat
• Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 36,3oC A: Masalah teratasi.
Kriteria Hasil Skor Target Skor Saat Ini Porsi makan yang dihabiskan 5 (Meningkat) 5 (Meningkat)
Nyeri abdomen 5 (Menurun) 5 (Menurun)
Frekuensi makan 5 (Membaik) 5 (Membaik)
Nafsu makan 5 (Membaik) 5 (Membaik)
P: Hentikan intervensi.
Ns. A
39
DAFTAR PUSTAKA
Apriliani, S. D., & D. Syolihan. 2022. Asuhan Keperawatan Pasien Post OP Apendisitis dalam Pemenuhan Kebutuhan Aman Nyaman. Doctoral Dissertation. Universitas Kusuma Husada Surakarta.
Mediarti, D., Akbar, H., & Jaya, H. 2022. Implementasi Keperawatan Pada Pasien Post Operasi Apendisitis Dengan Masalah Nyeri Akut. Jurnal’Aisyiyah Medika. 7(1):
151-165.