ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DEWASA
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Keperawatan Keluarga Dosen Pengampu : Ns. Suharno Usman, M.Kep
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4 1. Januwarti Rizki Halifat 2. Herikardi Buli
3. Lois Carolina Ilata 4. Noviati Samalam 5. Trily Kansil
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI TAHUN 2023
Kasus 2 : Kelompok 4
Pada saat perawat melakukan kunjungan rumah, ditemukan seorang laki laki, usia 30 tahun dan bekerja sebagai pegawai Bank yang lebiha banyak beraktifitas di meja. Klien terdiagnosisi hipertensi 2 bulan yang lalu dan mendapatkan pengobatan captopril 25 mg yang di minum 2x sehari. Klien mengatakan terkadang lupa minum obat karena kesibukan yang padat dank klien masi kesulitan menghilangkan kebiasaan merokok, minuman manis dank klien mengatakan sering suka makan makan di luar dan makanan cepat saji. Hasil pemeriksaan BB: 70 Kg, TB : 165 Cm.
B. ANALISA DATA
Tanggal / Jam Data Fokus Masalah
Keperawatan
paraf
4 april 2023 Data Subyektif
klien mengatakan sering makan makan di luar dan makanan cepat saji.
Klien mengatakan suka minum minuman manis
Klien mengatakan bekerja di bank yang lebiha banyak beraktifitas di meja
Data Obyektif BB : 70 Kg TB. 165 Cm IMT : 25,7
Berat badan lebih
28 April 2023 Data Subyektif
klien tmengatakan terkadang lupa minum obat’
klien mengatakan kesulitan menghilangkan kebiasaan merokok
Data Obyektif
klien di diagnose hipetensi 2 bulan yang lalu
pengobatan klien captopril 25 mg diminum 2x sehari
Ketidakefektifa n manajemn mandiri kesehatan
C. PRIORITAS MASALAH N
O
PRIORITAS MASALAH
DIAGNOSA KEPERAWATAN
SKORE
PRIORITAS PEMBENARAN PARA F 1
2
Ketidakefektifan manajemn mandiri kesehatan
Berat badan lebih
Ketidakefektifan manajeman mandiri kesehatan
Berat Badan Lebih 5
4,66
SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS (Maglaya, 2009)
Berat Badab lebih N
O
KRITERIA BOBOT HASIL
1
2
3
4
Sifat Masalah Skala : Wellnes Aktual Resiko
Potensial
Kemungkinan masalah dapat diubah (pengetahuan, Sumber daya keluarga dan perawat, sumber daya masyarakat)
Skala : Mudah Sebagian Tidak dapat
Potensial Masalah untuk dicegah (rumitnya masalah, lama masalah, Tindakan yang dijalankan,
Skala : Tinggi Cukup Rendah
Menonjolnya Masalah
Skala : Masalah berat, harus, segera ditangani Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani Masalah tidak dirasakan
3 3 2 1
2 1 0
3 2 1
2 1 0
1
2
1
1
3/3 X 1 = 1
2/2 X 2 = 2
2/3 X 1 = 0,66
2/2 X 1 = 1
Total Skore 4,66
N KRITERIA BOBOT HASIL
O 1
2
3
4
Sifat Masalah Skala : Wellnes Aktual Resiko Potensial
Kemungkinan masalah dapat diubah (pengetahuan, Sumber daya keluarga dan perawat, sumber daya masyarakat)
Skala : Mudah Sebagian Tidak dapat
Potensial Masalah untuk dicegah (rumitnya masalah, lama masalah, Tindakan yang dijalankan,
Skala : Tinggi Cukup Rendah
Menonjolnya Masalah
Skala : Masalah berat, harus, segera ditangani Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani Masalah tidak dirasakan
3 3 2 1
2 1 0
3 2 1
2 1 0
1
2
1
1
3/3 X 1 = 1
2/2 X 2 = 2
3/3 X 1 = 1
2/2 X 1 = 1
Total skore 5
SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS (Maglaya, 2009)
Ketidakefektifan manajeman mandiri kesehatan
Prioritas Diagnosa keperawatan berdasarkan skoring : 1. Ketidakefektifan manajeman mandiri kesehatan 2. Berat Badan Lebih
DATA PENDUKUNG DIAGNOSIS KEPERAWATAN
NOC NIC
KODE DIAGNOSA KODE Hasil KODE INTERVENSI
Data Subyektif :
Data Obyektif : -
00188 Perilaku kesehatan cenderung beresiko
1. TUK 1 (kepercayaan mengenai kesehatan : ancaman yang di rasakan)
Keluarga mampu mengenal masalah setelah dilakukan :
2. TUK 2 (partisipasi dalam
keputusan perawatan
kesehatan)
Kemampuan dalam mengambil keputusan setelah dilakukan :
3. TUK 3 (perilaku patuh)
Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit setelah dilakukan :
4. TUK 4:- 5. TUK 5()
Kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan setelah dilakukan :
5502
5250
4360
7040
1. TUK 1 (fasilitasi pembelajaran)
Tuliskan tujuan pembelajaran yang jelas dan mudah dinilai
Sesuaikan instruksi dengan tingkat pendidikan dan kemampuan memahami pasien.
Buat isi pendidikan kesehatan sesuai dengan kemampuan kognitif, psikomotor, dan afektif pasien
Berikan informasi dengan cara yang tepat, seperti mulai dari [hal yang] sederhana kepada [informasi]
yang [lebih] kompleks, dari [informasi] yang diketahui terlebih dahulu, dari [informasi] yang konkrit ke [informasi] yang abstrak
Sesuaikan informasi dengan gaya hidup dan rutinitas pasien, sehingga dapat dipatuhi [pasien]
Gunakan banyak metode pembelajaran yang sesuai
2. TUK 2 (dukungan pengambilan keputusan)
Bantu pasien untuk mengklarifikasi nilai dan harapan yang mungkin akan membantu dalam membuat pilihan yang penting dalam hidup [nya)
Informasikan pada pasien mengenai pandangan- pandangan atau solusi alternatif dengan cara yang jelas dan mendukung.
Bantu pasien mengidentifikasi keuntungan dan kerugian dari setiap alternatif pilihan
3. TUK 3 (modifikasi perilaku )
Identifikasi masalah pasien terkait dengan istilah perilaku
Fasilitasi keterlibatan keluarga dalam proses modifikasi [perilaku], dengan cara yang tepat
4. TUK 4 (- )
5. TUK 5 (dukungan pengasuhan)
Mengkaji tingkat penerimaan caregiver terkait dengan perannya [untuk menyediakan perawatan]
Mendukung upaya bertanggungjawab caregiver, sesuai dengan kebutuhan
Memberikan informasi kepada caregiver mengenai dukungan pelayanan kesehatan dan pelayanan kesehatan komunitas yang bisa diakses.
Data Subyektif : Ibu mengatakan sudah mengingatkan bahkan bapaknya sampai bertengkar dan tidak bertegur sapa dengan anaknya untuk melarang tidak merokok
1410 1405
2501
1. TUK 1 Menahan diri dari perilaku keekrasan
- Mengidentifikasi situasi yang memicu amarah.
2. TUK 2 (Control diri terhadap impuls)
- Mengidentifikasi perilaku impuls yang berbahaya
- Menghindari situasi yang
1. TUK 1 (
2. TUK 2 (
3. TUK 3 (
4. TUK 4 (
5. TUK 5 (
Data Obyektif : -
2502
1902
beresiko tinggi.
3. TUK 3 (
- perlindungan terhadap kekerasan) rencana untuk meninggalkan situasi
- keamanan tempat tinggal
4. TUK 4 (pemulihan terhadap kekerasan : emosi )
- penyesuaian positif terhadap perubahan dalam pengaturan hidup.
5. TUK 5 (control resiko)
- Mengenali kemampuan untuk merubah perilaku
- Memodifikasi gaya hidup untuk mengurangi resiko