• Tidak ada hasil yang ditemukan

asuhan kebidanan komprehensif pada ny. s di praktik

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "asuhan kebidanan komprehensif pada ny. s di praktik"

Copied!
369
0
0

Teks penuh

Isnina, S.ST., M.Keb., Selaku Dosen Pembimbing II yang memberikan arahan agar Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan. Bidan Lianaria Boru Sagala Amd.Keb., SKM., selaku pemilik PMB, yang telah membimbing dan memberikan ijin penelitian dalam pengambilan kasus sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penulisan .1 Tujuan Umum .1 Tujuan Umum
    • Tujuan Khusus
  • Manfaat Penulisan .1 Manfaat Teoritis .1 Manfaat Teoritis
  • Ruang Lingkup
  • Sistematika Penulisan

Melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif mulai dari kehamilan pada Ny S, sampai dengan persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB dilakukan pada Ny I di PMB Lianaria Boru Sagala Amd.Keb., SKM. Dapat memperoleh pengalaman nyata dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan KB.

TINJAUAN PUSTAKA

Dapat meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan komprehensif ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan KB. Metodologi penyusunan Laporan Akhir Proyek ini dilakukan secara komprehensif yaitu dengan mengkaji masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana.

TINJAUAN KASUS

PEMBAHASAN

PENUTUP

TINJAUAN PUSTAKA

  • Fisiologis Kehamilan
  • Tanda-Tanda Kehamilan Sesuai Umur Kehamilan
  • Menentukan Usia Kehamilan

Tanda kehamilan tertentu adalah tanda objektif yang diperoleh melalui pemeriksaan yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis kehamilan. Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan ibu pada usia kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada usia kehamilan 16 minggu.

Gambar 2.1 Proses Fertilisasi
Gambar 2.1 Proses Fertilisasi

Perkiraan tinggi fundus uteri (TFU)

Dengan rumus Mc Donald (Menurut Redhono dkk, 2012)

Hal ini dilakukan agar ibu hamil terhindar dari gangguan peredaran darah, yang dapat berdampak baik pada ibu maupun janin.

Menurut Tinggi Fundus

  • Standar Pelayanan Kehamilan (ANC)

Tinggi fundus uteri (TFU) dapat digunakan untuk menentukan usia kehamilan atau memperkirakan berat janin (TBJ). Cara pengukurannya menggunakan sapu, dengan titik nol diletakkan di atas simfisis pubis, kemudian ditarik setinggi fundus uteri ibu hamil (Kamariyah, 2014).

Tabel 2.4 rumus perhitungan TBJ
Tabel 2.4 rumus perhitungan TBJ

Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan

Ukur tekanan darah

Ukur tinggi fundus uteri

Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT)

Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada kehamilan umumnya hanya diberikan 2 kali, imunisasi pertama diberikan pada usia 16 minggu, imunisasi kedua diberikan 4 minggu kemudian, namun untuk memaksimalkan perlindungan maka dibuat jadwal imunisasi pada ibu.

Pemberian tablet besi (Fe) selama kehamilan

Temu wicara

Pemeriksaan Hemoglobin (Hb)

Pemeliharaan tingkat kebugaran/senam ibu hamil

Pemeriksaan protein urine atas indikasi

Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi

Leopold I

  • Kehamilan Trimester III
  • Perubahan Psikologi Kehamilan Trimester III
  • Ketidaknyamanan Pada Trimester III
  • Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Trimester III

Selama masa kehamilan, ibu hamil sering kali merasa tidak nyaman saat hamil, baik pada trimester pertama, kedua, maupun ketiga. Ibu hamil dengan status T4 juga dapat menerima satu suntikan (TT5) jika suntikan terakhir lebih dari setahun yang lalu, dan ibu hamil dengan status T5 tidak perlu menerima suntikan TT karena telah menerima kekebalan seumur hidup selama 25 tahun (Romauli , 2011).

Gambar 2.4 Pemeriksaan Leopold I (Konar H, 2015)
Gambar 2.4 Pemeriksaan Leopold I (Konar H, 2015)

Langkah 1

Rencana ini lebih dari sekadar diskusi tentang memastikan ibu mendapatkan perawatan yang dibutuhkannya. Memiliki rencana kelahiran mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat kelahiran dan meningkatkan kemungkinan ibu menerima perawatan yang tepat dan tepat waktu.

Langkah 2

Langkah 3

Langkah 4

Langkah

  • Komplikasi dan Penyulit Kehamilan Trimester III (Marmi dkk, 2011)
  • Tanda Bahaya Trimester III
  • Persalinan
    • Tanda Persalinan

Masalah penglihatan pada wanita hamil yang ringan dan tidak mendadak mungkin berpunca daripada pengaruh hormon. Bengkak boleh menjadi tanda bahaya apabila ia muncul di muka dan tangan dan tidak hilang selepas berehat dan disertai dengan masalah fizikal yang lain.

His Permulaan

Menjelang minggu ke 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk ke pintu panggul yang disebabkan oleh : kontraksi braxton hicks, ketegangan dinding perut, ketegangan ligamen bundar dan gaya berat janin dengan kepala. turun. Saat kepala bayi masuk ke pintu masuk panggul, ibu hamil merasakannya seperti ringan di bagian atas, terasa kurang kencang, sesak di bagian bawah, sulit berjalan dan sering buang air kecil.

Pengeluaran cairan

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi tentang persalinan, Faktor- faktor yang mempengaruhi persalinan adalah (Marmi, 2012)

Kekuatan yang mengeluarkan janin dalam persalinan adalah miliknya, kontraksi otot perut, kontraksi diafragma dan aksi ligamen dengan kerja yang baik dan sempurna. Dikatakan sempurna jika kerja otot yang paling tinggi adalah pada fundus uteri dimana lapisan ototnya paling tebal, bagian bawah rahim dan leher rahim yang hanya berisi sedikit otot dan banyak kelenjar kolagen akan mudah ditarik sehingga mereka menjadi tipis dan terbuka, ada koordinasi dan gelombang kontraksi yang simetris dengan fundus uteri predominan dan amplitudo sekitar 40-60 mm Hg selama 60-90 detik.

Presentase janin

Sikap janin

Posisi adalah bagaimana sumbu janin relatif terhadap sumbu ibu, misalnya garis lintang dimana sumbu janin tegak lurus terhadap sumbu ibu. Posisi membujur dimana sumbu janin sejajar dengan sumbu ibu, dapat berupa posisi cephalic atau sungsang.

Gambar 2.9 Fleksi           Gambar 2.10 Defleksi
Gambar 2.9 Fleksi Gambar 2.10 Defleksi

Os ilium/tulang usus

Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yaitu bagian tulang yang kokoh, dasar panggul, vagina, introitus vagina. Bagian posterior krista iliaka anterior iskium terletak di bawah ilium, di superior posterior (SIPI).

Os Ischium/tulang duduk

Os Pubis/tulang kemaluan

Os Sacrum/tulang kelangkang

Os Cocsygis/tulang ekor

Permukaan belakang panggul dihubungkan oleh jaringan ikat antara sakrum dan ilium, ligamen sakroiliaka posterior, bagian depan disebut ligamen sakroiliaka anterior. Ligamen yang menghubungkan tuberkulum sakro sakrum dan duri ischial disebut ligamen sacro spinous.

Psikis Ibu

Penolong

  • Delapan Belas Penapisan Pada Persalinan
  • Perubahan Fisiologi dan Psikologi Persalinan

Kala I Perubahan dan Adaptasi Fisiologi

Perubahan suhu dianggap normal jika kenaikan suhu tidak lebih dari 0,5-1 yang mencerminkan peningkatan metabolisme selama persalinan (Rukiah, dkk, 2012). g) Perubahan pernapasan. Peningkatan curah jantung dan kehilangan cairan akan mempengaruhi fungsi ginjal, sehingga diperlukan perhatian dan tindakan untuk mencegah dehidrasi (Lailiyana, dkk, 2012). i) Perubahan ginjal. Poliuria menjadi kurang jelas pada posisi terlentang karena posisi ini mengurangi aliran urin selama persalinan.

Perubahan dan Adaptasi Psikologi Kala I Menurut Marmi (201

Tetapi bagi wanita yang tidak pernah mempersiapkan apa yang akan datang, fase persalinan laten akan menjadi saat ketika ibu berteriak keras ketakutan bahkan pada kontraksi terkecil dan merasa tidak mampu mengendalikan diri karena kontraksi menjadi lebih sering dan lebih kuat. , semakin jelas sang ibu akan segera melahirkan. Perasaan tidak enak dan cemas Biasanya perasaan cemas pada ibu saat akan melahirkan berkaitan dengan kondisi yang dapat terjadi saat persalinan, disertai dengan perasaan gugup. Terkadang para ibu bertanya-tanya apakah petugas kesehatan akan bersabar jika persalinan lama dan apa yang akan mereka lakukan jika tiba-tiba terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya tali pusar melilit bayi.

Beberapa penyebabnya antara lain: pada saat kontraksi terjadi kekurangan O2 pada miometrium, penekanan ganglia saraf pada serviks dan uterus bagian bawah, peregangan serviks akibat dilatasi serviks, peregangan peritoneum sebagai organ yang menutupi rahim ( Kuswanti dan Melina, 2013). Pengeluaran janin Setelah rotasi eksternal bahu anterior sampai dibawa ke simfisis dan menjadi hipomoklion untuk melahirkan bahu posterior. Kemudian bahu depan mengikuti dan kemudian seluruh tubuh anak lahir searah dengan sumbu jalan lahir mengikuti kurva carrus (lengkungan jalan lahir).

Perubahan fisiologis dan psikologis pada kala III a. Perubahan fisiologis

  • Tahapan persalinan a. Kala I (Pembukaan)

Lendir berdarah (bloody show) berasal dari lendir saluran serviks saat serviks mulai terbuka dan rata. Darah berasal dari kapiler yang berada di sekitar saluran serviks (saluran serviks robek karena bergeser saat serviks terbuka).

Fase Laten

Fase aktif

Selepas pengecutan rahim, tarik tali pusat ke bawah sambil tolak perlahan-lahan rahim ke belakang (dorso cranial) dengan sebelah tangan lagi (untuk mengelakkan inversio uteri). Berhenti meregangkan tali pusat dan tunggu sehingga pengecutan seterusnya dan ulangi prosedur di atas. Ibu boleh tegang, tetapi tali pusat hanya diregangkan berbanding paksi saluran peranakan (bawah sejajar dengan tingkat atas).

Tabel 2.6 60 Langkah APN
Tabel 2.6 60 Langkah APN

Kala III a. Pengertian

Celupkan tangan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, lepas sarung tangan terbalik, dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, lalu keringkan tangan dengan tisu kering atau handuk pribadi yang bersih. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan dengan tisu atau handuk pribadi yang bersih dan kering (PP IBI, 2016).

Kala IV

  • Bayi Baru Lahir a. Pengertian

Hal-hal yang dicatat adalah sebagai berikut (Marmi, 2012): Lama kala III, berapa kali oksitosin diberikan, cara PTT, perdarahan, kontraksi uterus, apakah ada robekan pada jalan lahir, tanda-tanda vital ibu, kondisi dan baru lahir. Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dalam persentase bagian belakang kepala melalui vagina tanpa menggunakan alat, pada usia kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, skor Apgar > 7. dan tanpa cacat lahir (Rukiyah, 2013). Beberapa bayi baru lahir memiliki vernix caseosa, terutama di area bahu, belakang badan, selangkangan dan di bawah tangan, vernix caseosa berfungsi menjaga suhu tubuh di dalam kandungan dan akan menghilang 2-3 hari setelah lahir.

Perubahan Fisiologis bayi 3-7 hari a) Sistem Imunitas

Perubahan fisiologis bayi 8-28 hari

  • Pengertian Masa Nifas
  • Perubahan fisiologi yang terjadi selama masa nifas meliputi
  • Perubahan TTV pada masa Nifas : a. Suhu Badan
  • Psikologis Ibu Masa Nifas
  • Asuhan Masa Nifas
  • Keluarga Berencana 1. Pengertian

Masa nifas dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir ketika organ-organ rahim kembali seperti keadaan sebelum hamil, yang berlangsung sekitar 6 minggu (Yanti dan Sundawati, 2012). Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat dijelaskan bahwa masa nifas adalah masa kembalinya rahim ke keadaan sebelum hamil, yang berlangsung kurang lebih selama 29 hari. Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya ari-ari sampai organ reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan normal Menurut Kumalasari (2015) puerperium atau masa nifas adalah masa setelah berakhirnya masa nifas.

Tabel 2.8 Nilai APGAR Score
Tabel 2.8 Nilai APGAR Score

Kb MAL (Metode Amenorea Laktasi)

Kb PIL

Kb Suntik a) Pengertian

Kb Implant

Kb Kondom

  • Tinjauan Teori Manajemen Asuhan Kebidanan Menurut Tujuh Hellen Varney 2007 dan Pendokumentasian SOAP
    • Manajemen Asuhan Kebidanan menurut Hellen Varney 2007 Proses Manajemen Kebidanan menurut (Varney, 2007) terdiri dari 7

Migrain (vaskular), sakit kepala parah, dan penglihatan kabur atau berulang terus-menerus. 4) Kb nonhormonal. Kontrasepsi permanen pada wanita atau MOW (Metode Operasi Wanita) atau tubektomi yaitu pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma. Kontrasepsi permanen pada pria atau MOP (Male Operation Method) atau vasektomi yaitu tindakan mengikat dan memotong vas deferens agar sperma tidak keluar dari buah zakar.

Gambar 2.19 Alat KB IUD
Gambar 2.19 Alat KB IUD

Langkah I (pertama) : Pengumpulan Data Dasar

Digunakan untuk menentukan tingkat intelektual, karena tingkat pendidikan mempengaruhi kesehatan seseorang, perilaku, pendidikan mempengaruhi tindakan. Digunakan untuk alamat yang diminta untuk memudahkan kunjungan rumah bila perlu dan untuk mengetahui jarak rumah klien dengan jarak ke fasilitas kesehatan (Jannah, 2013). Hal ini digunakan untuk mengetahui kendala yang mungkin timbul jika diperoleh kesenjangan data pemenuhan kebutuhan istirahat (Sulistyawati, 2012).

Pemeriksaan umum

Tanda vital sign

Berat badan ibu hamil normalnya bertambah ± 6-15 kg, dari pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ tubuh. Metode yang baik untuk menentukan kenaikan berat badan normal selama kehamilan adalah dengan menggunakan indeks massa tubuh (BMI). LILA: ambang batas Lingkar Lengan Atas (LILA) pada WUS dengan risiko KEK adalah 23,5 cm dan jika kurang dari 23,5 cm berarti wanita tersebut mungkin berisiko KEK.

Tabel 2.10 Perhitungan IMT
Tabel 2.10 Perhitungan IMT

Pemeriksaan fisik

Untuk memastikan apakah ada masalah pada kepala seperti bengkak atau benjolan dan bagaimana kebersihan rambut dan kulit kepala harus diperiksa Pemeriksaan wajah dilakukan agar bidan mengetahui jika ada edema dan jika ada benjolan di kepala wajah atau tidak. Pemeriksaan ini akan mengetahui apakah payudara simetris atau tidak, apakah ada pembesaran yang tidak normal atau tidak, dan apakah papila payudara menonjol atau tidak, dan apakah ada benjolan atau kanker payudara atau riwayat kanker payudara sehingga implan atau progestin tidak boleh digunakan. Setelah pemeriksaan seluruh payudara, ketiak harus ingat untuk memeriksa benjolan asing, apakah ada nyeri atau tidak dan apakah normal atau tidak, dan apakah ada sekresi kolostrum atau tidak.

Pemeriksaan dalam

Pemeriksan Penunjang

Menemukan kelainan suatu sistem atau organ dengan cara melihat (inspeksi), meraba (palpasi), mengetuk (perkusi), dan mendengarkan (auskultasi). Refleks patela Pemeriksaan refleks patela adalah penyadapan tendon patela dengan menggunakan refleks Hummer untuk mendeteksi kelainan pada suatu sistem atau organ dengan cara melihat (inspeksi), meraba (palpasi), mengetuk (perkusi) dan mendengarkan (auskult).

Langkah II (Kedua) : Intepretasi Data

Ab (Aborsi): Aborsi digunakan untuk menentukan apakah ibu pernah mengalami keguguran dari kehamilan sebelumnya atau saat ini, seperti contoh di atas. a) Data subyektif.

Masalah

Kebutuhan

Langkah III (Ketiga) : Mengidentifikasi Diagnosis atau Masalah Potensial

Langkah IV (Keempat) : Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang Memerlukan Penanganan Segera

Langkah V (Kelima) : Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh (Intervensi)

Langkah VI (Keenam): Melaksanakan Perencanaan (Implementasi)

Langkah VII (tujuh) : Evaluasi

Inilah dokumentasi manajemen kebidanan menurut Hellen Varney pertama (data review), terutama yang diperoleh melalui pengamatan jujur ​​terhadap pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium/pemeriksaan diagnostik lainnya. A (Analysis) adalah pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Halen Varney pada langkah kedua, ketiga dan keempat sehingga mencakup hal-hal sebagai berikut. Diagnosis/masalah kebidanan, potensi diagnosis/masalah dan kebutuhan untuk mengidentifikasi perlunya tindakan segera untuk mengantisipasi potensi diagnosis/masalah dan perlunya tindakan segera diidentifikasi sesuai kewenangan bidan meliputi: tindakan mandiri, tindakan kolaboratif dan tindakan rujukan klien .

METODE PENELITIAN

  • Jenis Laporan Kasus
  • Lokasi dan Waktu .1 Lokasi .1 Lokasi
    • Waktu
  • Subyek Laporan Kasus .1 Populasi .1 Populasi
  • Teknik Pengumpulan Data .1 Data Primer .1 Data Primer
    • Data Sekunder
  • Keabsahan Penelitian .1 Observasi .1 Observasi
    • Wawancara
    • Studi Dokumentasi
  • Instrumen Studi Kasus
  • Kehamilan Alat
  • Persalinan Alat
  • Bayi baru lahir Alat
  • Nifas
  • Keluarga Berencana
    • Etika Penelitian

Peneliti melakukan kegiatan observasi terkait perawatan kehamilan yang dilakukan pada Ny. S pada usia kehamilan 31 minggu 6 hari di PMB Lianaria Boru Sagala, Amd. S dan Ibu I di PMB Lianaria Boru Sagala, Amd.Keb., SKM. Data yang diperoleh dari wawancara adalah data biologis, keluhan, riwayat kesehatan, riwayat perkawinan, riwayat kehamilan, pola makan, ekskresi, istirahat, riwayat persalinan, pasca melahirkan dan kebiasaan ibu dulu, sekarang dan sehari-hari. Pengamatan dilakukan terhadap Ny. S pada usia kehamilan 31 minggu 6 hari dan terhadap Ny. I pada usia kehamilan 39 minggu yang diperoleh dengan cara bertanya dan menjawab subjek serta beberapa pemeriksaan fisik lainnya.

TINJAUAN KASUS

Kehamilan

  • Asuhan Kebidanan Hellen Varney kunjungan 1 (ANC Kunjungan I / 29 Juli 2021)

Data Subyektif a. Identitas (Biodata)

Di rumah hanya ada 2 orang, Ny. S (istri) dan suaminya 7) Kepercayaan tentang kehamilan, kelahiran dan persalinan.

Tabel 2.13 Riwayat Pemeriksaan
Tabel 2.13 Riwayat Pemeriksaan

Data Obyektif

  • INTERPRETASI DATA/ANALISA DATA
  • IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL Kekurangan Energi Kronik (KEK)
  • IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA Peningkatan porsi makan sehari-hari
  • INTERVENSI
  • IMPLEMENTASI
  • EVALUASI
    • Asuhan Kebidanan SOAP Kunjungan 2 Tanggal masuk : 22 Agustus 2021
    • Asuhan Kebidanan SOAP Kunjungan 3 Tanggal masuk : 07 September 2021
    • Persalinan
  • Analisis
  • Penatalaksanaan
    • Asuhan Kebidanan Kala II
  • Data Subyektif
  • Data Obyektif
  • Penatalaksanan
    • Asuhan Kebidanan Kala III
    • Asuhan Kebidanan Kala IV
  • Data Subjektif
    • Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
  • Data Subyektif 1. Identitas
  • Data Objektif 1. Pemeriksaan Umum
    • Asuhan Kebidanan Pada Bayi Kunjungan 1 Minggu (KN-2)
  • Data Subyektif a. Identitas
  • Data Obyektif Pemeriksaan fisik
    • Asuhan Kebidanan Pada Bayi Kunjungan 14 Hari (KN-3)
  • Analisis
  • Penatalaksanaan
    • Asuhan Kebidanan Nifas
  • Data Obyektif 1. Pemeriksaan fisik
    • Asuhan Kebidanan kunjungan Nifas 7 Hari (KF-2)
    • Asuhan Kebidanan kunjungan Nifas 14 Hari (KF-3)
  • Data Obyektif a. Pemeriksaan fisik

Gambar

Gambar 2.1 Proses Fertilisasi
Gambar 2.2. Proses Implantasi
Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri (Menurut Leopold).
Tabel 2.4 rumus perhitungan TBJ
+7

Referensi

Dokumen terkait

1.3 Tujuan Penyusunan LTA 1.3.1 Tujuan Umum Dapat memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil trimester III usia kehamilan 28-40 minggu menggunakan pendekatan