• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA AN. A DENGAN DIAGNOSA KEJANG DEMAM DI RUANG BAITUNNISA 1 RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA AN. A DENGAN DIAGNOSA KEJANG DEMAM DI RUANG BAITUNNISA 1 RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan Penulisan

Manfaat Penulisan

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

Konsep Anak

  • Pengertian Anak
  • Tahap pertubuhan dan perkembangan anak
  • Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang

Konsep Dasar Penyakit

  • Pengertian
  • Etiologi
  • Patofisiologi
  • Manifestasi klinis
  • Pemeriksaan diagnostik
  • Komplikasi
  • Penatalaksanaan

Pasien kejang demam didefinisikan sebagai pasien yang mengalami kejang yang terjadi pada saat pasien berusia 6 bulan sampai 5 tahun, disertai kenaikan suhu tubuh diatas 38⁰C, dengan metode pengukuran suhu apapun, dan kejang tersebut bukan disebabkan oleh suatu penyakit. proses intrakranial. Kejang demam sederhana mempunyai durasi kejang yang singkat, kurang dari 15 menit, dapat berhenti spontan, jenis kejangnya adalah kejang tonik umum dan/atau klonik, tanpa gerakan fokal, dan tidak kambuh dalam waktu 24 jam. Kejang demam kompleks mempunyai durasi kejang yang lama, lebih dari 15 menit, kejang fokal atau parsial unilateral, atau kejang umum yang didahului kejang parsial, lebih dari satu episode kejang dalam waktu 24 jam atau berulang (Susanti, Yurika Elizabeth & Wahyudi, 2020).

Patofisiologi kejang demam masih belum jelas, namun faktor genetik berperan besar dalam pengambilan sampel darah ketika pasien rentan mengalami kejang. Postulat ini didukung oleh fakta bahwa sebagian besar (80–85%) kejang demam terjadi antara usia 6 bulan hingga 5 tahun, dengan puncak kejadian pada usia 18 bulan (Nurindah et al., 2014). Manifestasi klinis kejang demam pada anak terjadi bila demam disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas, roseola, atau infeksi telinga.

Pemeriksaan Electroencephalography (EEG) tidak dianjurkan karena tidak dapat memprediksi kekambuhan kejang atau memperkirakan kemungkinan terjadinya epilepsi pada pasien kejang demam. Pemeriksaan EEG tetap dapat dilakukan untuk kejang demam atipikal, misalnya kejang demam kompleks pada anak di atas 6 tahun, atau kejang demam fokal.

Konsep dasar keperawatan

  • Pengkajian keperawatan
  • Diagnosa keperawatan dan fokus intervensi
  • Pathways

Apakah itu muntah-muntah, diare, cedera kepala, gagap (terutama pada penderita epilepsi), gagal ginjal, kelainan jantung, Demam Berdarah Dengue (DBD), Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Otitis Media Akut (OMA), Campak dan lain-lain. 8) Riwayat kesehatan masa lalu. Sebelum pasien mengalami kejang, kami menanyakan apakah pasien pernah mengalami kejang sebelumnya dan berapa usianya saat kejang pertama kali terjadi. Apakah ada riwayat cedera kepala, meningitis, otitis media akut (OA) dan lain-lain. 9) Riwayat kehamilan dan persalinan.

Menanyakan riwayat persalinan, apakah sulit, spontan atau dengan tindakan (forceps/vakum), perdarahan ante partum, asfiksia, dan lain-lain. Gerak motorik halus berkaitan dengan kemampuan anak dalam mempersepsikan sesuatu, melakukan gerakan-gerakan yang hanya melibatkan bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil serta memerlukan koordinasi yang cermat, misalnya menggambar, memegang suatu benda, dan lain-lain. peningkatan tekanan intrakranial, yaitu ubun-ubun besar berbentuk cembung, terlepas dari apakah ubun-ubun besar tertutup atau tidak.

Periksa fungsi telinga, kebersihan telinga dan tanda-tanda infeksi seperti bengkak dan nyeri pada daerah belakang telinga, keluar cairan dari telinga, berkurangnya pendengaran. f) Hidung. Ada tanda sardonicus, sianosis, bagaimana lidah, ada stomatitis, tumbuh gigi berapa, ada karies? h) Tenggorokan.

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

  • Pengkajian
  • Terapi
  • Pemeriksaan penunjang
  • Analisa data
  • Diagnosa keperawatan
  • Intervensi keperawatan
  • Implementasi
  • Evaluasi

27 Ibu klien mengatakan tidak ada riwayat keluarga yang mengalami kejang demam seperti yang dialami An. Ibu klien menyatakan anaknya tidak mengalami gangguan menelan, tidak mengalami gangguan makan, dan tidak ada asupan makanan. Sebelum sakit, ibu klien menyatakan bahwa klien merupakan anak yang aktif, klien sudah mampu menggunakan jari tangan dan kaki untuk bermain.

Ibu klien menyatakan bahwa klien paling dekat dengan nenek dan ibunya karena sudah terbiasa tinggal bersama di rumah. Ibu klien mengatakan klien sering menangis saat ingin tidur, dan merasa tidak nyaman berada di ruang perawatan saat ini. Ibu klien mengatakan klien kurang begitu memahami dan memahami apa yang dikatakan dan dilakukan orang lain.

Pada tanggal 2 Februari 2021 pukul Pukul 12.00 WIB dilaksanakan diagnosa pertama yaitu monitoring monitor suhu, Respon klien terhadap data subjektif berupa keterangan ibu klien bahwa badan anaknya masih hangat. Jawaban klien adalah untuk data subjektif berupa ibu klien mengatakan anaknya telah diberikan obat minum Sanmol 1 scoop (5ml). Respon klien terhadap data subjektif ibu klien menyatakan mampu memahami apa yang digunakan untuk menyampaikan materi dan media yang diberikan pendidikan kesehatan kejang demam.

Respon klien terhadap data subjektif berupa ibu klien mengatakan suhu anaknya turun dari sebelumnya. Jawaban klien untuk data subjektif berupa ibu klien mengatakan bahwa dirinya diberi Sanmol 1 sendok takar (5ml). 38 Tanggapan klien terhadap data subjektif adalah ibu pasien menyatakan memahami pengajaran yang diberikan, sedangkan data objektif menunjukkan anak klien tampak tidur nyenyak dan ibu klien tampak kooperatif dalam mendengarkan.

Ibu klien mengatakan tidak ada riwayat keluarga kejang demam yang diderita An. Ibu klien menyatakan anaknya tidak mengalami gangguan menelan, tidak mengalami gangguan makan, dan belum makan makanan tambahan apa pun. Sebelum sakit, ibu klien menyatakan bahwa klien merupakan anak yang aktif, klien dapat menggunakan jari tangan dan kaki.

Tabel 1. Riwayat Berat badan
Tabel 1. Riwayat Berat badan

PEMBAHASAN

Diagnosa keperawatan

Pada tanggal 2 Februari 2021, penulis mendiagnosis defisit pengetahuan karena hasil asesmen yang dilakukan adalah ibu klien tidak mengetahui suhu anak saat kejang dan merasa cemas dengan keadaan anaknya saat ini. Ibu klien mengaku belum memahami penyakit anaknya secara medis. Hasil yang diperoleh ibu klien menyatakan memahami edukasi tentang cara menangani anak saat demam dan kejang, serta mampu mengulangi penjelasan yang diberikan tentang kejang demam pada saat edukasi kesehatan. Data yang diperoleh merupakan data subjektif, ibu klien menyatakan tenang dan pengertian tentang penyakit yang dialami klien dan cara pengobatannya.

46 akan menjaga kesehatan dan kebersihan sesuai edukasi yang diberikan pada saat pendidikan kesehatan, data obyektif, ibu klien tampak tenang dan klien tidak kejang lagi, terjadi penurunan suhu tubuh hingga 36,50C, wajah dingin dan mulai aktif . bermain di tempat tidur, masalah terpecahkan. Setelah dilakukan implementasi, orang tua klien menyatakan memahami edukasi yang diberikan tentang cara menangani anak saat demam dan kejang serta mampu mengulangi penjelasan yang diberikan tentang kejang demam pada saat edukasi kesehatan. Ibu klien mengatakan bahwa anaknya mengalami demam yang naik turun selama kurang lebih 4 hari sejak tanggal 26 Januari 2021 disertai 2 kali kejang selama kurang lebih 15 menit pada tanggal 29 Januari 2021 pukul 16.00 pada tangan setelah berhenti, membuat kompres hangat dan minum obat paracetamol.

Rumah klien berada di daerah pedesaan dengan udara yang cukup panas. Ibu klien mengatakan rumahnya cukup bersih dan sirkulasi udaranya cukup. Ibu klien mengatakan klien lahir normal dengan berat badan lahir 3,1 kg dan pertama kali dirawat di RSI Sultan Agung Semarang. Ibu klien rutin datang ke Tempat Pelayanan Terpadu (POSYANDU) untuk mengukur berat badan anak dan melakukan vaksinasi pada klien.

Ibu klien mengatakan klien buang air besar (BAC) normal sehari sekali berwarna kekuningan, buang air kecil (BAC) normal bisa 6-7 per hari, tidak dipasang kateter, buang air besar normal, tidak ada gangguan BAB dan tidak diare. . Ibu klien menyatakan klien tidak ada kendala dalam beraktivitas, klien belum bisa berjalan, klien belum bisa berbicara hingga bisa merengek dan menangis, ibu klien mengatakan anaknya tidak ada kendala pernafasan. Ibu klien melaporkan bahwa klien mandi dua kali sehari dengan sabun dan shampo, ibu klien mengganti pakaian klien setelah mandi atau mendapati pakaian yang dikenakannya kotor, sedangkan klien di rumah biasanya bermain sendiri dengan jari kaki dan tangan atau dengan mainan yang aman untuk usia klien.

Ibu klien menyatakan bahwa sebelum sakit, klien tidak pernah mengalami kesulitan tidur, klien tidur malam kurang lebih 10-11 jam sehari dan tidur siang 1-2 jam sehari. Namun setelah sakit, ibu klien mengatakan bahwa tidur klien sedikit terganggu karena ibu klien merasa klien tidak nyaman dengan lingkungan rumah sakit, sehingga ketika tidur sering terbangun dan rewel. Orang Tua : Ibu klien mengatakan ingin anaknya segera sembuh dan dapat berkumpul di rumah bersama keluarga karena ibu klien merasa sangat khawatir dan baru saja mempunyai anak.

Ibu klien menyatakan bahwa sebenarnya klien adalah anak yang ceria dan klien takut digendong atau diajak bicara jika bertemu dengan orang yang baru dikenalnya. Orang Tua: Ibu klien berkeyakinan bahwa semua yang dialami anak dan suaminya saat ini adalah ujian dari Allah, dan meyakini bahwa penyakit yang diderita saat ini adalah berkah dari Allah dan orang hanya bisa mengupayakan kesembuhan dengan berobat.

PENUTUP

Simpulan

Saran

Judul KTI : Asuhan Keperawatan Anak An.A Dengan Kejang Demam di Ruang Baitunnisa 1 RS Islam Sultan Agung Semarang. Demikian surat pernyataan ini benar-benar dipersiapkan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Gambar

Tabel 1. Riwayat Berat badan
Table 1. Hasil laboratorium tanggal 31/01/2021

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGOBATAN DEMAM TIFOID PADA ANAK MENGGUNAKAN ANTIBIOTIK KLORAMFENIKOL DAN SEFIKSIM STUDI OBSERVASI ANALITIK DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG...