• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. E DENGAN KANKER KOLOREKTAL DI RUANG BAITUSSALAM 1 RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. E DENGAN KANKER KOLOREKTAL DI RUANG BAITUSSALAM 1 RSI SULTAN AGUNG SEMARANG"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan masalah

Tujuan Penulisan

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penulisan

  • Bagi Institusi Pendidikan
  • Bagi Lahan Praktik
  • Bagi Masyarakat

TINJAUAN TEORI

Konsep Dasar Penyakit

  • Pengertian
  • Etiologi
  • Patofisiologi
  • Manifestasi klinis
  • Pemeriksaan diagnostik
  • Penatalaksanaan medis
  • Komplikasi

Kanker kolorektal (CRC) merupakan keganasan yang berasal dari jaringan usus besar, terdiri dari usus besar (bagian terpanjang dari usus besar) dan/atau rektum (bagian kecil terakhir dari usus besar sebelum anus). Oxide synthases (iNOS) yang menunjukkan adanya peradangan pada perkembangan sel kanker kolorektal (Rizki et al., 2015).

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

  • Pengkajian
  • Analisa Data
  • Diagnosis Keperawatan
  • Intervensi Keperawatan
  • Implementasi Keperawatan
  • Evaluasi Keperawatan

Pasien mengatakan sangat takut penyakitnya tidak akan sembuh dan pasien juga takut dengan operasi yang akan dilakukan. Fokus data pada tanggal 26 Januari 2021 pukul 15.10 WIB dilakukan pengkajian pasien sebelum operasi, didapatkan data subjektif pasien menyatakan nyeri pada perut sebelah kanan, data objektif pasien tampak murung. , gelisah dan sulit tidur dengan PQRST didapatkan rating nyeri P : nyeri saat bergerak, P : nyeri menusuk, R : nyeri pinggang kanan dan kiri, S : nyeri level 5, T : nyeri datang silih berganti Dari hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 26 Januari 2021, penulis menyimpulkan bahwa terdapat dua masalah keperawatan pada pasien, yaitu yang pertama nyeri akut berhubungan dengan agen perusak fisik, masalah ini ditandai dengan data subjektif yang diperoleh dari pernyataan pasien. masing-masing. Pasien mengatakan nyerinya ada di perut sebelah kanan, sehingga sulit bergerak dan beraktivitas.

Evaluasi hasil pelaksanaan tanggal 26 Januari 2021 jam 11.00 WIB dengan diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik, secara subyektif pasien mengatakan nyeri pada perut sebelah kanan, secara obyektif pasien tampak menderita nyeri. pada skala 5, penilaian masalah nyeri belum terselesaikan, direncanakan untuk merevisi skala nyeri. Evaluasi hasil pelaksanaan tanggal 27 Januari 2021 jam 10.00 WIB dengan diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan zat berbahaya secara fisik, secara subjektif pasien mengatakan nyeri berkurang setelah dilakukan penyuntikan, secara objektif pasien mempunyai skala nyeri 4 saw. dari ekspresi pasien, pengkajian masalah nyeri teratasi sebagian, perencanaan dilanjutkan dengan intervensi, memotivasi pasien untuk melakukan teknik distraksi relaksasi secara mandiri. Evaluasi hasil pelaksanaan tanggal 28 Januari 2021 pukul 18.20 WIB dengan diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik, secara subyektif pasien mengatakan nyeri berkurang setelah dilakukan operasi, secara obyektif pasien skala nyeri 3 dilihat, penilaian masalah nyeri teratasi, rencanakan untuk menghentikan intervensi.

Nyeri akut berhubungan dengan agen berbahaya secara fisik, evaluasi data subjektif: pasien mengatakan masih terdapat nyeri ringan pada perut sebelah kanan, namun dapat sedikit mereda bila digunakan teknik distraksi relaksasi, P: nyeri datang dan pergi, V : nyeri ringan, R: nyeri perut sebelah kanan, S: nyeri skala 3, T: datang dan pergi. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya paparan informasi, evaluasi data subyektif: pasien mengatakan kecemasannya berkurang karena sudah mengetahui penyakitnya.Saat kecemasan muncul, pasien menarik napas dalam-dalam dan berdoa kepada Allah SWT agar tenang.

PEMBAHASAN

Pengkajian

Pasien mengatakan jarang memperhatikan pola makan sehari-hari, makanan favoritnya adalah makanan pedas dan mie instan. Pasien mengatakan berat badan dan tinggi badannya tidak berkurang hingga ia sakit, sebelum dirawat. Pasien mengatakan selama ini sulit beraktivitas dan aktivitasnya terganggu karena nyeri pada perut sering kambuh secara tiba-tiba.

Fokuskan data pada Pukul 19.20 WIB menunjukkan data subjektif pasien menunjukkan ia merasa khawatir dengan penyakitnya saat ini, ia juga takut dengan operasi yang akan dijalaninya, data subjektif menunjukkan pasien terlihat gelisah, tegang dan sulit tidur. Pelaksanaan asuhan keperawatan pada tanggal 26 Januari 2021 pukul Pukul 08.25 WIB pada diagnosa pertama yaitu identifikasi skala nyeri (PQRST) meminta pasien untuk menilai skala nyeri dari 0 sampai 10 dan respon pasien terhadap data subjektif pasien mengatakan nyeri masih dapat dirasakan. pada perut sebelah kanan dengan P yaitu nyeri saat bergerak, Q nyeri seperti ditusuk, R nyeri perut sebelah kanan, S skala nyeri 5, T nyeri 1-2 jam, data obyektif pasien terlihat nyaman saat mengajarkan teknik distraksi relaksasi. Perencanaan asuhan keperawatan untuk diagnosis lain di Pukul 10.00 WIB penulis melakukan implementasi keperawatan dengan memonitor tanda-tanda kecemasan hari ini dengan memberikan pendekatan yang tenang, didapatkan pasien mengatakan cemas terhadap operasi yang akan dilakukan berdasarkan data subjektif, data objektif, sehingga pasien menjadi tenang ketika prosedur pembedahan yang akan dijalaninya dijelaskan kepadanya.

Perencanaan Asuhan Keperawatan Diagnosa pertama pada tanggal 28 Februari pukul 15.00 WIB, penulis melakukan asuhan keperawatan dengan memperlancar istirahat dan tidur dengan mengganti alas tidur agar lebih nyaman dan juga ikut serta dalam pemberian obat analgesik, data subjektif diperoleh dari pihak rumah sakit. nyeri pasien berkurang setelah diberi obat, data obyektif pasien tampak nyaman dan rileks saat diberi obat pereda nyeri dan tempat tidurnya dibersihkan. Perencanaan asuhan keperawatan untuk diagnosa kedua pada pukul 17.00 WIB, penulis melaksanakan keperawatan dengan pelatihan distraksi-relaksasi dan juga merekomendasikan ekspresi perasaan dan persepsi.Data subjektif yang diperoleh pasien berbicara tentang fakta bahwa ia ingin menggunakan teknik gangguan-relaksasi dan menyatakan kelegaan. Data objektifnya adalah pasien tampak tenang dan rileks setelah mengungkapkan kecemasannya, dan setelah menggunakan teknik distraksi relaksasi tampak lebih nyaman dan rileks.

Diagnosis Keperawatan

Dalam hal ini, seluruh data yang diperoleh merupakan data yang diberikan atau diteruskan oleh pasien sebagai penderita kanker usus besar. Bila kondisi fisik pasien cukup baik, atau bila kondisi fisik pasien cukup buruk. Selain itu, mendiagnosis kondisi fisik pasien akan memudahkan dalam menentukan tingkat gejala yang dialami pasien.

Sebab dengan tingkat penyakit yang sama namun kondisi fisik penderitanya berbeda, maka pertumbuhan dan efek yang dirasakan pun berbeda. Hal yang dapat diutamakan dalam proses penentuannya adalah ketika kondisi fisik pasien kurang baik, dalam hal ini kita dapat melihat bagaimana kondisi pasien ketika tidak dibawa atau menjalani proses pengobatan. Apabila kondisi fisik pasien sudah cukup buruk namun tidak mampu melakukan tindakan medis, maka yang diprioritaskan adalah memulihkan kondisi fisik pasien.

Sebaliknya, bila kondisi fisik pasien sudah mampu memperburuk penyakit kankernya, pengobatan bisa dilakukan dengan cepat. Kondisi fisik pasien yang serius dan penyakitnya bukanlah faktor utama dalam menentukan diagnosis keperawatan.

Implementasi Keperawatan

Dari ketiga indikator diatas kita dapat menentukan prioritas diagnosis pasien kanker dengan memperhatikan kondisi fisik pasien, keluhan dan kondisi logamnya. Apabila gejala yang dialami pasien cukup parah, namun penyebab kankernya ada dan belum ada penelitian yang menunjukkan penyebab kondisi tersebut, maka tidak dapat ditentukan tindakannya, karena dampaknya kondisi pasien dapat memburuk. Prioritasnya adalah melakukan penelitian lebih lanjut.Menurut NANDA, diagnosis keperawatan risiko adalah keputusan klinis tentang individu, keluarga atau komunitas yang lebih rentan mengalami masalah dibandingkan dengan individu atau kelompok lain dalam situasi yang sama atau hampir sama.

Diagnosa keperawatan ini menggantikan istilah keperawatan potensial dengan menggunakan 'risk for atau high risk for' (rambe, 2019). Dalam diagnosa keperawatan ini penulis melakukan tindakan keperawatan yaitu memonitor tanda-tanda kecemasan pada pasien, karena pasien tampak cemas dan gelisah, memikirkan keadaannya, kemudian menganjurkan pasien untuk tenang dan mendoakan kesembuhan pasien, sehingga menilai keadaan pasien. pengetahuan tentang kondisinya. penyakit karena pasien mengatakan dia tidak memiliki cukup informasi tentangnya. selama mengalami penyakitnya, penulis memberikan informasi yang dibutuhkan pasien dengan metode leaflet, memantau tanda-tanda vital untuk mengetahui apakah kecemasan yang dialami pasien berpengaruh terhadap tanda-tanda vital pasien dan mengetahui kondisi pasien saat ini.

Evaluasi Keperawatan

Kebanyakan kanker usus besar dan rektum dimulai dengan polip (pertumbuhan jinak atau non-kanker pada lapisan usus besar atau rektum), yang kemudian berkembang menjadi pertumbuhan abnormal (kanker). Penyebab kanker kolorektal belum diketahui, namun Anda berisiko terkena kanker jika: berusia di atas 50 tahun, menderita polip kolorektal, memiliki anggota keluarga yang pernah menderita kanker kolorektal, pernah menderita kanker sebelumnya, misalnya usus besar dan dubur. kanker. , dan pada wanita, kanker ovarium, rahim atau payudara, menderita kolitis ulserativa atau penyakit Crohn (radang usus besar), merokok, pola makan tinggi lemak dan rendah buah dan sayur. E dengan kanker kolorektal diperoleh secara subyektif dan obyektif, yang pada akhirnya mengarahkan penulis untuk menetapkan dua diagnosa keperawatan yaitu nyeri akut berhubungan dengan faktor merugikan fisik dan kecemasan berhubungan dengan kurangnya paparan informasi.

Diagnosis dirumuskan berdasarkan keluhan pasien dan juga hasil pemeriksaan di rumah sakit untuk kanker kolorektal. Implementasi yang dilakukan Pak. E dengan diagnosis kanker kolorektal dilakukan selama 3x8 jam selama 3 hari sesuai dengan keluhan dan standar asuhan keperawatan. Tenaga kesehatan khususnya perawat diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan yang bertujuan memulihkan kesehatan pasien sesuai dengan kebutuhan pasien.

Judul KTI : ASUHAN KEPERAWATAN TN.E DENGAN KANKER KOLOREKTAL DI RUANG BAITUSSALAM 1 RUMAH SAKIT ISLAMI SULTAN AGUNG SEMARANG. Asuhan keperawatan pasien kemoterapi Ca usus besar yang dirawat di rumah sakit, Jurnal Keperawatan Kesehatan.

PENUTUP

Kesimpulan

Perawatan lain yang mungkin diberikan sebelum atau sesudah operasi adalah: kemoterapi untuk menghancurkan sel kanker, terapi radiasi (menggunakan sinar X berenergi tinggi) pada area tertentu, terapi bertarget untuk menghancurkan atau menghambat pertumbuhan sel kanker. Berdasarkan hasil berbagai data dan sumber, penulis mengangkat 2 diagnosis utama yaitu nyeri akut terkait zat berbahaya fisik dan kecemasan terkait kurangnya paparan informasi. Intervensi keperawatan merupakan langkah ketiga dalam proses keperawatan, dimana perawat menentukan rencana keperawatan pada pasien.

Penentuan rencana tindakan keperawatan merupakan suatu arah dalam membuat rencana tindakan dari diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan. Tindakan yang dilakukan terhadap pasien dapat dilakukan dengan dukungan fasilitas yang tersedia di ruangan rumah sakit. Evaluasi pelayanan perawat yang dilakukan selama 3x8 jam diharapkan dapat menyelesaikan segala keluhan yang dirasakan pasien.

Rasa sakit yang dirasakan pasien berkurang atau hilang, rasa takut pasien hilang sama sekali karena mendapat informasi yang cukup.

Saran

Menyatakan bersedia menjadi pengajar penulisan ilmiah atas nama mahasiswa D III Keperawatan FIK Unissula Semarang, sebagai berikut: Nama : NISRIINAA ZULFAA ZAAKIYAH. 41 LAMPIRAN 1 Surat kesediaan berkonsultasi SURAT KETERANGAN KONSULTASI Ditandatangani : Nama : Ns, Ahmad Ikhlasul Amal, MAN NIDN. Menyatakan bersedia menjadi pengajar penulisan ilmiah atas nama mahasiswa D III Pendidikan Keperawatan FIK Unissula Semarang, sebagai berikut.

Menyatakan mahasiswa sebagaimana tersebut diatas benar-benar berkonsultasi dengan dosen pembimbing CTI pada tanggal 20 Maret 2021 sampai dengan tanggal 26 Mei 2021 di Program Studi D III Keperawatan FIK Unissula Semarang. Dengan Diagnosa Medis Kanker Usus Besar di Ruang Asoka RS Prof.Dr.W.Z.Johanes Kupang Jurnal Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang (No.5;6). Menyelenggarakan rekam medis pada pelayanan kesehatan bakti sosial melalui Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil studi menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien infark miokard akut dalam pemenuhan kebutuhan aman dan nyaman dengan masalah keperawatan nyeri akut yang

Conclusion In a follow-up to a panel of elementary school students in Ulsan, we analyzed the effects of risk factors, including air pollution factors, on the prevalence and occurrence