• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA PASIEN DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER (DHF) DI RUANG SANTO YOSEPH 3 RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA PASIEN DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER (DHF) DI RUANG SANTO YOSEPH 3 RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan Penulisan

Tujuan umum penulisan karya ilmiah akhir yang ingin dicapai ini adalah untuk mengetahui dan mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan pada Anak Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di ruang Santo Yoseph 3 RS Stella Maris Makassar. Mendapatkan gambaran dan pengalaman nyata dalam pengkajian asuhan keperawatan pada anak penderita demam berdarah dengue (DBD) di ruang Santo Yoseph 3 RS Stella Maris Makassar. Mendapatkan gambaran dan pengalaman nyata dalam mempersiapkan intervensi asuhan keperawatan pada anak penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di ruang Santo Yoseph 3 RS Stella Maris Makassar.

Dapatkan pandangan dan pengalaman nyata dalam pelaksanaan Asuhan Keperawatan Anak Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruang Santo Yoseph 3 RS Stella Maris Makassar. Dapatkan pandangan dan pengalaman nyata dalam pengkajian asuhan keperawatan pada anak penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruang Santo Yoseph 3 RS Stella Maris Makassar.

Manfaat Penulisan

Metode Penulisan

Sistematika Penulisan

Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya biasanya lupa makan saat bermain dengan teman-temannya. Ibu pasien mengatakan, anaknya biasanya minum air minum botol berukuran 1,5 liter per hari atau sekitar 700 cc lebih per hari. Kata ibu pasien hari ini anaknya buang air besar encer sebanyak 3 kali... 600 cc, warna coklat, bau khas dan konsistensi encer.

Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya terbaring lemah sepanjang hari, tidak ada seorang pun yang bersamanya kecuali keluarga dan kerabat. Sang ibu mengatakan anaknya demam sejak subuh, di rumah diberi parasetamol, namun demamnya tidak kunjung turun. Hipertermia dikaitkan dengan proses penyakit yang ditandai dengan pernyataan ibu bahwa anaknya demam sejak subuh, namun diberi obat di rumah.

Ibu pasien mengatakan anaknya mengonsumsi setengah porsi makanan rumah sakit berupa nasi putih, tempe, tahu, ayam, ikan, dan sayur mayur. Sang ibu mengatakan anaknya hanya makan setengah porsi makanan yang terdiri dari nasi putih, tempe, tahu, ikan, ayam, dan sayur mayur. Di akhir evaluasi, masalah teratasi, ibu pasien menyatakan pasien mampu minum air minum sebanyak 1,5 liter.

Gambar 2.1 Komponen Darah   Sumber  (Febriani, 2020)
Gambar 2.1 Komponen Darah Sumber (Febriani, 2020)

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar Medik

  • Pengertian
  • Anatomi Fisiologi
  • Klasifikasi DHF
  • Etiologi
  • Patofisiologi
  • Patoflowdiagram
  • Manifestasi Klinis
  • Pemeriksaan Diagnostik
  • Penatalaksanaan Medis
  • Komplikasi

Konsep Dasar Keperawatan

  • Pengkajian
  • Pemeriksaan Fisik
  • Pemeriksaan Laboratorium
  • Perencanaan Pulang (Discharge Planning)

PENGAMATAN KASUS

Ilustrasi Kasus

Pengkajian

Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya bersekolah setiap hari dari jam 7 pagi sampai jam 11 pagi dan sepulang sekolah anaknya langsung bermain dengan teman-temannya. Pasien mengatakan, sejak sakit ia hanya berbaring di tempat tidur sambil bermain peralatan dan bercanda dengan orang tuanya. Ibu mengatakan pola tidur anaknya baik, tidur jam 21.00, bangun jam 06.00, dan tidak ada gangguan tidur b.

Diagnosis Keperawatan

Rencana Keperawatan

Jika perlu, konsultasikan dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan.

Implementasi Keperawatan

Pasien diberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein yang disediakan pihak rumah sakit berupa nasi putih, tempe, tahu, ikan, dan sayur bersih. Ibu pasien mengatakan anaknya makan 1 porsi makanan dari rumah sakit berupa nasi putih, tempe, tahu, ayam, ikan dan sayur murni. Sang ibu mengatakan anaknya sudah bisa makan 1 porsi makanan dari rumah sakit yang terdiri dari nasi putih, tempe, tahu, ayam dan sayur murni, serta roti dan snack. Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia.

Evaluasi Keperawatan

Pemberian bawang merah (Allium cepa L.) merupakan intervensi non farmakologi yang dilakukan pada kasus demam. Bawang merah mengandung senyawa flavonoid sebagai antioksidan alami dan senyawa alliinase quercetin, sebagai antimikroba mempunyai efek antipiretik yang dapat menurunkan demam pada anak (Juanda, 2021) (Yuhanah et al., 2023). Tujuan pemberian minyak bawang merah adalah untuk menurunkan suhu tubuh pada anak yang mengalami hipertermia serta mempunyai efek antibakteri dan antipiretik (Yuhanah et al., 2023). Keunggulan bawang merah adalah sangat berkhasiat: menurunkan suhu tubuh, karena mengandung berbagai senyawa yang baik bagi tubuh, seperti flavonoid, minyak atsiri bawang merah dan masih banyak lagi.

Bawang merah bekerja dengan cara membuka pori-pori sehingga terjadi proses penguapan dan juga vasodilatasi yaitu pelebaran pembuluh darah (relaksasi). Manfaat bawang merah sebagai pengusir nyamuk adalah zat atau bahan yang membuat serangga enggan hinggap dan akan dihindari oleh nyamuk. Pada prosedur ini penulis melakukan kompres hangat dengan mengoleskan minyak bawang merah, minyak dan bawang merah yang diiris atau diparut, serta mengamati suhu tubuh sebelum dan sesudah prosedur.

Pada prosedur ini, setelah penulis memberikan minyak bawang merah, suhu tubuh pasien secara bertahap menurun dari 39,2°C menjadi 37,5°C pada hari pertama penerapan. Intervensi Pemberian bawang merah sebagai penurun demam dilakukan dengan cara mengompresnya setiap pagi dan sore hari atau jika menurut keluarga suhu tubuh anak sedang tinggi. Cara mengompresnya adalah dengan membalut terlebih dahulu bagian tubuh tersebut dengan kain kasa yang telah dicampur dengan daun bawang yang ditumbuk halus dan minyak telon.

Hasil Berdasarkan hasil penelitian, pemberian minyak bawang merah terbukti efektif dalam menurunkan suhu pada kondisi hipertermia dan meningkatkan rasa nyaman, dengan hasil suhu tubuh: 36,5 °C hingga 37,5 °C. Pemberian minyak bawang merah dengan cara berbeda dan menggabungkannya dengan bahan lain tidak mengurangi efek terapeutik, namun memudahkan pengaplikasian dan efek kontak terapeutik. Kompres bawang merah ini dioleskan selama 15 menit agar pasien senyaman mungkin, kemudian kain yang dibasahi air hangat dicampur irisan bawang merah ditempelkan pada ketiak, yang dilakukan 1-2 kali sehari.

Hasil Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pemberian kompres bawang merah terbukti efektif dan efisien dalam menurunkan suhu dan membuat anak merasa lebih nyaman. Intervensi kompres bawang merah dilakukan dengan cara mencampurkan irisan bawang merah ke dalam kompres berisi air hangat, kemudian mengompres anak pada pagi dan sore hari. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pemberian kompres bawang merah terbukti efektif menurunkan suhu pada kondisi hipertermia, dapat diterapkan perawat berbasis bukti sebagai komponen utama dalam proses asuhan keperawatan. yaitu dengan membuktikan bahwa penggunaan kompres bawang merah merupakan cara yang efektif untuk menurunkan suhu tubuh.

Perawat hendaknya terus mempertahankan dan meningkatkan pelayanan keperawatan khususnya pada pasien DBD yang mengalami hipertermia, dengan merekomendasikan metode penggunaan bawang merah dalam upaya menurunkan suhu tubuh pasien sebagai salah satu pilihan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien DBD. Asuhan keperawatan pada anak hipertermia di A.D. Dengan pemberian kompres hangat yang dicampur irisan bawang merah untuk menurunkan suhu tubuh di ruang Rasuna Said Rumah Sakit Anak.

PEMBAHASAN KASUS

Pembahasan Askep

Pembahasan Evidence Based Nursing

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Dengan semakin banyaknya penyakit DBD pada anak, penulis berharap rumah sakit semakin meningkatkan kualitasnya. Diharapkan institusi dapat lebih meningkatkan pengetahuan, keterampilan atau praktek khususnya di bidang keperawatan anak dan mengikuti perkembangan terkini di bidang keperawatan anak. Penulisan ilmiah tentang asuhan keperawatan pada klien anak penderita demam berdarah dengue (DBD) yang dirawat di rumah sakit.

Asuhan Keperawatan pada Pasien Demam Berdarah Dengue (Literature Review) Asuhan Keperawatan pada Klien Demam Berdarah Dengue (Literature Review). ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DEMAM BERDARAH (DBD) DI RUANG BAITUNNISA 1 RUMAH SAKIT ISLAMI SULTAN AGUNG SEMARANG Penulisan Ilmiah.

Gambar

Gambar 2.3 Leukosit  ....................................................................
Gambar 2.1 Komponen Darah   Sumber  (Febriani, 2020)
Gambar 2.3 Sel Darah Putih (Leukosit)  Sumber : Merdeka.com,(2021)
Gambar 2.2 Sel Darah Merah (Eritrosit)  Sumber : Kompas.com, 2022
+3

Referensi

Dokumen terkait

0.48 I was asking for help from my caregivers during pain 0.46 Labor pain becomes more intense 0.46 The severity of my labor pain was less than I had heard 0.45 I had enough