• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN SYOK

N/A
N/A
hasyim icu

Academic year: 2025

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN SYOK"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN SYOK

M. DARWIS, S.KEP,NS

(2)

POKOK BAHASAN

Defenisi syok

Klasifikasi syok

Tahapan syok

Jenis syok

Patofisiologi syok

Asuhan keperawatan syok

(3)

Defenisi

Syok adalah kondisi yang mengancam jiwa yang diakibatkan ketidakmampuan system sirkulasi

menyuplai oksigen dan nutrient ke jaringan,

ditandai dengan hipoksia dan ketidakadekuatan

fungsi sel yang menyebabkan kegagalan organ

dan potensial kematian

(4)

Penyebab

Keadaan apapun yang membuat/mempengaruhi kemampuan sistim sirkulasi untuk menyalurkan oksigen ( mikrosirkulasi )

Komponen pada sistim sirkulasi : 1. Jantung --- sebagai pompa.

2. Darah + plasma--- sebagai pembawa ( oksigen + nutrisi ) 3. Pembuluh darah ---- sebagai wadah.

“ jika terjadi suatu masalah pada ke 3 komponen tersebut, maka akan menyebabkan perfusi jaringan terganggu / tidak adekwat “

(5)

Keadekuatan aliran darah ke jaringan membutuhkan tiga komponen :

Pompa jantung yang adekuat

Sistem sirkulasi yang adekuat

Volume darah yang adekuat

(6)

Sirkulasi & Oksigenasi Jaringan

(7)
(8)
(9)

Syok hipovolemik

Akibat penurunan preload Etiologi

Hemoragik : trauma, perdarahan GI, rupture aneurisma

Non hemoragik : kehilangan cairan, diare,

muntah, luka bakar

(10)
(11)

Syok kardiogenik

Akibat penurunan pompa jantung Etiologi :

Disfungsi sistolik : infark miokard, kardiomiopati, hipertensi pulmonal

Disfungsi diastolic : hipertropi ventrikel, kardiomiopati

Disritmia : bradiaritmia, takiaritmia

Gangguan struktur : stenosis atau

regurgitasi, rupture septal

(12)
(13)

Syok distributif

Akibat dari dilatasi pembuluh darah besar –

besaran – penurunan sistemik resistence (SVR) – penurunan preload

Etiologi :

Sepsis : infeksi (pneumonia, peritonitis, prosedur invasive

Neurogenik : cedera medulla spinalis,

anastesi spinal, depresi pusat vasomotor

Reaksi anafilaktik : reaksi hipersensifitas

(alergi)

(14)
(15)

Syok obstruktif

Akibat dari restriktif pengisian diastolic

ventrikel kanan akibat kompresi/penekanan pada jantung

Etiologi

Tamponade jantung

Tension pneumothoraks

Emboli paru

(16)
(17)
(18)

Pengkajian

Fokus pengkajian

Airway, breathing, circulation (ABC)

Perifer : penurunan nadi perifer, kulit dingin,dan lembab/basah, CRT > 2 detik, pucat, sianosis

Renal : output urine < 0,5 cc /kg/jam, peningkatan ureum, peningkatan kreatinin, peningkatan BJ urine

Serebral : ansietes, pusing, agitasi, penurunan kesadaran

Kardiopulmonal : penurunan tekanan darah, disritmia,

penurunan JVP, penurunan CVP, takipnea, penurunan SpO2, gagal nafas

Gastrointestinal : penurunan bunyi usus, ileus paralitik, hiper/hipoglikemia

Hepatik : peningkatan enzim lever (ALT,AST) dan lactat

(19)
(20)

Diagnosa keperawatan pada syok

Perfusi jaringan perifer tidak efektif berhubungan dengan

Penurunan volume darah

Penurunan kontraktilitas jantung

Gangguan aliran darah sirkulasi

Vasodilatasi yang luas

(21)

Diagnosa yang lain yang mungkin muncul

Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan darah aktif, perpindahan cairan ke interstitial

Penurunan curah jantung berhubungan dengan

perubahan preload, kontraktilitas, afterload, blockade simpatis

Ketidakseimbangan nutrisi:kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik

(22)

Intervensi keperawatan

Airway : menjamin jalan nafas paten

Breathing : memberikan oksigen untuk mempertahankan SaO2 > 95 %

Cirkulation :

Hentikan perdarahan eksternal dengan penekanan

Pasang akses IV berukuran besar ( No 14 atau 16 )

Pemberian cairan dengan tetesan cepat : dosis awal 1 – 2 liter pada dewasa dan 20 ml/kg pada anak

(23)

Intervensi keperawatan

Disability : periksa tingkat kesadaran, respon pupil dan fungsi sensori dan motoric

Eksposure : periksa seluruh permukaan tubuh. Periksa DOTS :

D : deformity (deformitas)

O : open wound ( luka terbuka )

T : tenderness (nyeri tekan )

S : swelling ( bengkak )

folley catheter : untuk menilai produksi urine

Gastric tube : NGT untuk dekompressi lambung

(24)

Kehilangan darah internal berdasarkan fraktur

Tulang Kehilangan darah (ml) Iga Radius atau ulna

Humerus

Tibia atau fibula Femor

pelvis

125250 – 500 500 – 750 500 – 1000 1000 – 2000 1000 - masif

(25)

Penanganan lanjut

Pertahankan patensi airway

Pertahankan oksigen sesuai kebutuhan pasien

Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanik jika perlu

Pertahankan catheter IV, akses vena central jika memungkinkan

Beri cairan sesuai order (kristaloid, koloid, produk darah)

Beri posisi syok

(26)
(27)
(28)

Penanganan lanjut

Monitor

Status kardiopulmonal : HR , RR, NIBP, MAP, warna, suhu, kelembaban kulit, CRT

Status oksigenasi : oksimetri nadi, AGD

Status cairan : I & O, BB harian, jumlah dan tipe drainase ( Chest tube, nasogastric, luka )

Status neurologis : tingkat kesadaran

Niali serum serial : HB, HT, aPTT

Beri dukungan psikologis

Monitor perkembangan komplikasi

(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)

KESIMPULAN

Shock Adalah Syndroma Karena Tidak Adekuatnya Perfusi Jaringan Sehingga Mengurangi Suplai Oksigen Dan Nutrisi Yang Dibutuhkan Proses Metabolisme Tubuh.

Organ Tubuh Akan Bereaksi Terhadap Shock Sebagai Mekanisme Kompensasi, Bila Gagal Akan Terjadi Iskemik Vaskuler, Kegagalan Fungsi Organ Dan Akhirnya Kematian

(42)
(43)

TERIMA KASIH

SEMOGA BERMANFAAT

Referensi

Dokumen terkait

Diagnosa keperawatan yang di tegakan pada pasien dengan diare: 1) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif, 2) Hipertermi berhubungan

Syok hipo%olemik merupakan kondisi medis atau bedah dimana terjadi kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa organ, disebabkan oleh

Intervensi keperawatan untuk diagnosa kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif adalah pantau warna, jumlah, dan frekuensi kehilangan cairan,

Diagnosa keperawatan penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi jantung, intervensi tujuannya yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan selama

Implementasi keperawatan untuk diagnosa pertama penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung, diagnosa kedua intoleransi aktifitas berhubungan

2) Area kulit tak terbakar mungkin dingin/lembab, pucat, dengan pengisian kapiler lambat pada adanya penurunan curah jantung sehubungan dengan kehilangan cairan /

Menurut Nurarif dan Hardhi (2015), ada 13 rencana tindakan yang dapat dilakukan untuk diagnosa kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif (perdarahan

Perencanaan asuhan keperawatan untuk diagnosa resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload yaitu Perawatan Jantung 1.02075 setelah dilakukan asuhan keperawatan